Anda di halaman 1dari 15

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa : andre kuswara

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 856457996

Tanggal Lahir : 22,05,2001

Kode/Nama Mata Kuliah : profesi guru

Kode/Nama Program Studi :S1 PGSD

Kode/Nama UPBJJ : 16 pekanbaru

Hari/Tanggal UAS THE : 29,DESEMBER 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN UNIVERSITAS
TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS
TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : andre kuswara


NIM : 856457996
Kode/Nama Mata Kuliah : profesi guru
Fakultas : Riau
Program Studi : skip
UPBJJ-UT : pekanbaru

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

rabu,desember,2021

Yang Membuat Pernyataan

Nama Mahasiswa

Andre kuswara
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1dalam kasus pak avan bisa di katakan bapak avan adalah contoh guru yangsnagat inpiratif,ini
megaju ke teori dari pendidikan sebagai taxonomy of education objectiv dalam tiga domain
yang menjadi acuan dimensi tujuan dari pembelajaran tersebut
1.aspek pengetahuan
2.aspek pemahaman
3.aspek penerapan
4.aspek analisis
5.aspk evaluasi
.pak avan seorang guru harus harus terus menerus ditingkatkan dengan berbagai upaya
danaktifitas nyata guru dalam kegiatan kegiatan imiah,tujuannya adalah dapat meningkatkan
mutu pembelajaran saat ini diperlukan guru untuk meningkatkan mutu kerja kerasnya dan
mampu mengakses ilmu pengetahuan yang sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi
2.mengunakan vidio atau metode belajar dan bermain,kita ketahui anak zaman sekarang
sudah bisa mengunkana teknologi jadi kita bisa mengarahkan dan memanfaatkan teknologi
yang di gunakan oleh anak anak tersebut dengan cara vidio yang menarik atau mengunakan
slide yang menarik untuk di lihat sehingga meningkatkan minat anak untuk belajar dan
mendengarkan dengan baik dan peserta didik pun bisa menangapi apa yang kita terangkan
dan kita bisa kepada pihak sekolah untuk mengunkana metode e-learning yang mengacu
pembelajran menggunakan memanfatkan teknologi internet
3.pengertian dari texs deskriptif adalah mengambarkan tentang sifat sifat suatu objek,atau
peristiwa tertentusehingga dapat di rasakan dan diciumdan di dengar oleh pembacanya
a.-krakteristik peserta didik,dalam hal ini kita bisa mengoptimalkan perhatian kita kepada
anak anak yang kurang dalam aktif ketika belajar supaya pembelajaran merasa aktif atau
suasana yang hidup banyak sekarang guru kurang memperhatikan siswa yang kurang aktif
sehingga pembelajaran pun jadi tidak efektif
-pemberian bahan kita bisa memikirkan hal hal yang menarik untuk siswa seperti ide gambar
gambar yang lucu .
-dalam merancang pembelajarannya kita bisa memberi gambar dan kita meminta murid untuk
mewarnainya dengan sesuka mereka lalu kita mengarahkan kata kata yang sesuai dengan
gambar yang di warnai kita juga memutar vidio untuk inpirasi bagi siwa
4. Pandemi COVID-19 telah memaksa sebagian besar lembaga pendidikan dan organisasi
pelatihan menggunakan kelas daring. Untuk melakukan penyesuaian, institusi-institusi telah
mempersilahkan para pendidik untuk memanfaatkan teknologi, seperti Zoom atau Blackboard
Collaborate. Banyak sekolah, universitas memfasilitasi para guru, dosen dan profesor mereka
untuk mengikuti kursus kilat selama satu minggu untuk beralih ke pembelajaran moda daring.

Sayangnya, praktik semacam itu sangat membatasi jumlah pembelajaran yang terjadi selama
kelas-kelas ini berlangsung. Mengajar secara daring seperti bertanya kepada orang yang tahu
cara mengemudi/menerbangkan pesawat. Pendidik membutuhkan keterampilan dan
keyakinan tambahan untuk mengajar dalam modadaring sehingga memungkinkan
terlaksananya proses pembelajaran.

Apa definisipembelajaran?

Pertama-tama, mari kita definisikan pembelajaran. Banyak orang tampaknya salah mengira
dan mengartikan bahwa pembelajaranadalah untuk menunjukkan beberapa aktivitas yang
mentransfer informasi. Tetapi ketika informasi itu tidak menjadi pengetahuan, maka aktivitas
tersebut tidak bisa disebut pembelajaran.

Tanyakan pada diri kita – seberapa banyak yang kita ingat dari lokakarya atau kelas pelatihan
terakhir yang diikuti? Dan berapa persen dari informasi itu yang diingat? Bisakah materi atau
konten yang diajarkandigunakan secara efektif? Sebagai pendidik atau pelatih, kita semua
ingin jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini.

Untuk mencapai hal ini, keyakinan mendasar kita tentang apa itu pembelajaran harus
mencerminkan fungsi pembelajaran di otak manusia.

Otak manusia menerima lebih dari 400 miliar byte informasi setiap detik. Hanya 2.000 dari
byte tersebut yang secara sadar diproses. Ini memberi tahu kita bahwa sebagian besar dari apa
yang kita temui tidak memiliki peluang untuk menjadi pengetahuan yang bertahan lama.
dalam ingatan Agar pembelajaran terjadi, sebuah informasi harus memiliki hubungan
emosional atau makna agar dapattersimpan menjadi pengetahuan.

Sederhananya, jika Anda tidak mengingatnya, berarti Anda belum mempelajarinya. Dan, jika
Anda tidak dapat menggunakannya, maka Anda belum mengembangkan keterampilan yang
terkait dengannya. Untuk mempelajarinya, Anda perlu menerjemahkan informasi ke dalam
pengetahuan yang relatif permanen yang dapat Anda gunakan dan mulai mengembangkan
keterampilan untuk menerapkan pengetahuan tersebut secara efektif.

Kunci agar terlibat dan belajar dalam moda daring

Dengan semakin banyaknya institusi yang terdorong untuk mempraktekkan pembelajaran


daring karena jarak sosial, maka dibutuhkan keterampilan dan metode pengajaran baru agar
dapat membuat proses pembelajaran terjadi. Kita tidak bisa lagi begitu saja melakukan hal
yang sama seperti dalam moda tatap muka dan mengharapkan hasil yang sama dalam
modadaring.
Berikut adalah beberapa praktik terbaik yang dihasilkan dari 19 tahun penyelenggaraan
pendidikan dengan moda daringserta kumpulan uraian dari beberapa instruktur terkemuka
dunia pada institusi bermoda daring, juga hasil studi doktoral Dr.Ted Sun, seorang ahli di
bidang psikologi pendidikan dan organisasi:

Presentasi harus berlangsung selama 18 menit atau kurang:

Tidak ada yang lebih membosankan selain mendengarkan atau melihat seseorang berbicara
selama 45 menit atau lebih di kelas virtual. Di sisi pendidik, akan ada banyak waktu yang
dibutuhkan untuk mempersiapkan ceramah dan presentasi seperti itu. Di sisi siswa, sebagian
besar materi yang dipresentasikan tidak akan diingat. Karena modalitas
pendengaran (auditery) tidak memungkinkan sesorang mampu menyimpan informasi secara
maksimal.

Dalam moda daring, merancang presentasi yang berdurasi 18 menit bisa menjadi tantangan
jika ada begitu banyak konten yang perlu untuk disampaikan. Pengajar harus
menyeimbangkan kebutuhan untuk menyampaikan sekian banyak konten dengan kemampuan
seberapa banyak siswa dapat mengingatnya. Oleh karena itu, pertemuan dan materi presntasi
harus dibagi menjadi beberapa segmen kecil yang berdurasi 18 menit atau kurang dan harus
dirancang beberapa aktivitas di antaranya untuk membuat presentasi materi lebih bermakna
dan menarik secara emosional bagi setiap siswa.

Ciptakan pembelajaran yang bermakna:

Otak manusia akan secara sadar memilih untuk memproses informasi ketika itu bermakna.
Jika tidak, itu akan hilang dalam 400 miliar byte informasi per detik yang diterimanya. Untuk
membuat pembelajaran bermakna, mulailah dengan menginventarisasi siswa.

Menginventarisir segala hal menyangkut siswa harus dianggap sebagai suatu portofolio
investasi. Konten seperti tujuan pribadi, nilai-nilai inti dan minat harus dikumpulkan dan
tersedia bagi para pendidik. Keterampilan khusus yang ingin dan perlu dikembangkan oleh
masing-masing siswa, juga catatan mengenai karakteristik gaya belajar siswa (visual,
auditery, kinesthetic) harus tersedia dalam inventaris ini.

Dengan menggunakan informasi ini, hubungan antara materi ajar dan minat serta kebutuhan
seseorang dapat dibuat dengan mudah oleh pendidik. Sebagaimana berbagai studi
kepemimpinan telah menjelaskan tentang perlunya membuat seuatu pekerjaan menjadi lebih
bermakna, pembelajaran yang bermakna juga perlu untuk diingat.

Dalam moda daring, ada lebih banyak waktu dan tempat tersedia bagi siswa untuk
berkontribusi pada inventaris pribadinya. Pengajar dapat meluangkan waktu untuk
mengumpulkan dan menganalisis informasi dalam inventaris siswa tersebut untuk merancang
kelas secara efektif agar bermakna.

Terapkan modalitas pembelajaran dalam penyampaian konten:

Setiap orang menyukai gaya belajar tertentu (metode yang digunakan untuk menerima dan
mengingat informasi baru) dalam hal modalitas pembelajaran atau komunikasi. Beberapa
orang yang menyimpan informasi lebih baik dan menunjukkan pemahaman yang meningkat
ketika diterima secara visual, sementara yang lain lebih kinestetik, dan beberapa lainnya lebih
dapat menerima penyampaian materi jika melalui pendengaran (auditery).

Dalam moda tatap muka, penyesuaian dengan modalitas/gaya belajarsiswa dapat membantu
membuat komunikasi menjadi jauh lebih efisien. Dalam pembelajaran moda daring,
penyesuaian dalam menyampaikan konten dengan berbagai modalitas belajar individu atau
kelompok dalam suatu kelas akan menghasilkan informasi yang lebih mudah diingat.

Tentu saja, informasi mengenai modalitas belajar siswa harus tersedia. Inventarisasi siswa
akan memberikan informasi ini kepada pendidik. Dalam lingkungan daring, hal ini dapat
dilakukan dengan menilai postingan pengantar siswa dan menjelajahi pilihan kata yang
mereka gunakan, atau dengan berbagai penilaian psikometri.

Jauh lebih mudah untuk melakukan analisis ini di lingkungan daring, karena ada lebih banyak
materi tertulis yang disediakan oleh setiap siswa, dibanding di ruang kelas normal (tatap
muka) tempat siswa berbicara dan seringkali hanya informasi melalui pendengaran yang
tersedia.

Setelah analisis modalitas belajar siswa telah tersedia, proses belajar mengajar dan
aktivitas dapat dirancang untuk menggambarkan jumlah yang tepat dari setiap jenis
modalitas. Misalnya, jika kelas didominasi oleh pelajar visual, penggunaan alat visual yang
banyak dapat memfasilitasi keterlibatan dan pembelajaran.

Rancang kegiatan yang menarik:

Kegiatan di dalam kelas adalah alat wahana pengajaran yang hebat. Menyesuaikannya
dengan moda daring membutuhkan kreativitas dan pemahaman tentang teknologi yang
digunakan. Sebagian besar alat virtual yang digunakan memiliki fungsi seperti membuat grup,
membuat polling cepat, dan papan tulis bersama. Sebagai contoh salah satu kegiatan yang
selalu baik untuk digunakan dalam menilai pemahaman siswa tentang materi adalah meminta
mereka untuk menerapkannya secara kritis pada situasi yang seolah-olah berada “di depan
kelas”.

Ini dapat dilakukan dengan meminta beberapa siswa untuk menggambar di papan tulis virtual
dan semua orang akan melihat papan tulis tersebut. Mengundang partisipasi dan sudut
pandang yang berbeda di papan tulis sangatlah mudah dan pendidik tidak perlu menunggu
siswa berjalan ke papan tulis. Ini merupakan aktivitas dalam pemikiran divergen.

Tentu saja, aktivitas harus berhubungan langsung dengan konten kelas dan minat siswa dari
hasil inventarisasi gaya belajar dan catatan/portofolio mereka. Siswa harus melihat kegiatan
ini sebagai kegiatan yang menantang dan menyenangkan, dan bukan sekedar latihan yang
tidak berarti untuk mengisi waktu.

Di akhir kegiatan, pendidik cukup mensintesiskan semua ide menjadi sesuatu yang praktis,
menggambarkan pemikiran konvergen. Kegiatan kolaboratif tersebut dapat membantu
menciptakan pengetahuan baru yang bermakna bagi siswa.
Beberapa institusi menggunakan tim lintas disiplin, bersama dengan psikolog pendidikan,
untuk berkolaborasi dalam aktivitas inovatif yang menghubungkan peserta didik dengan
materi ajar. Meskipun ini membutuhkan waktu untuk berkembang menjadi suatu
keterampilan, namun pendekatan tim ini dapat menumbuhkan kreativitas sekaligus
menjadikannya tantangan yang mengasyikkan.

Penggunaan metode Sokrates yang efektif:

Menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang menarik dapat meningkatkan proses pembelajaran


dimana hal tersebut dapat menumbuhkan rasa kepedulian yang sesungguhnya.
Yang dimaksud dengan kepedulian sesungguhnya/otentik, yakni ketika kita mengajukan
pertanyaan untuk melibatkan siswa dimana pertanyaan tersebut terhubung kuat dengan minat
dan tujuan siswa. Dalam proses pembelajaran dengan modadaring,hal ini dapat dilakukan
dengan menggunakan forum diskusi dimana setiap siswa dapat berpartisipasi.

Gunakan contoh komunikasi untuk topik kelas. Sebagai contoh, pertanyaan yang
kemungkinan benar-benar melibatkan siswa adalah: “Bagaimana Anda akan menerapkan
konsep ini untuk meningkatkan hubungan Anda dengan keluarga?” Pertanyaan seperti itu
memungkinkan setiap siswa untuk secara kritis menerapkan apa yang baru saja mereka
pelajari pada sesuatu yang sangat dipedulikan oleh sebagian besar siswa.

Jenis pertanyaan ini dapat digunakan pada hampir semua topik. Ini bukanlah keterampilan
yang mudah untuk dikembangkan dalam percakapan langsung. Pembelajaran dengan moda
daring adalah tempat yang tepat untuk mempraktikkan penggunaan metode Socrates secara
efektif karena sebagian besar proses pembelajaran pada moda daring menggunakan forum
diskusi. Saat pengajar membaca postingan siswa, mereka dapat berlatih dengan memikirkan
pertanyaan dan menuliskannya dalam postingan tanggapan untuk menguji tingkat interaksi.

Landasan teoritis dari praktik terbaik ini berasal dari psikologi pendidikan, konstruktivisme
dan andragogi (pendidikan orang dewasa). Lebih detil mengenai uraian teori akan dbahas
dalam tulisan/segmen lainnya, artikel ini dimaksudkan sebagai panduan praktis yang dapat
ditindaklanjuti.

Salah satu kompleksitas dalam menciptakan lingkungan pembelajaran daring yang menarik
adalah sifat sistemik pembelajaran daring. Seperti yang ditunjukkan di atas, semua praktik
terbaik saling berkaitan/terjalin sama satu sama lain. Dengan mengimplementasikannya,
lembaga dan organisasi pelatihan dapat membuat sistem yang memungkinkan pengembangan
keterampilan serta aplikasi dalam kerangka pembelajaran. Pemikiran sistemik dalam
merancang lingkungan pendidikan moda daring yang diinginkan untuk mencapai dampak
signifikan dalam pembelajaran sangat penting selama dan setelah pandemi.

Menerapkan pembelajaran untuk diri sendiri

Setelah memahami langkah-langkah atau cara terbaik dalam menyelenggarakan pembelajaran


dengan moda daring, maka yang penting selanjutnya adalah terapkan dan praktekkan
pembelajaran seperti yang telah definisikan sebelumnya dalam pekerjaaan Anda.
Baik Anda seorang pendidik di sekolah, universitas atau organisasi pelatihan profesional,
terapkan ide-ide untuk memaksimalkan daya ingat siswa atau peserta Anda serta kemampuan
mereka untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang dapat tersimpan lama
dalam ingatan Jika Anda tidak menerapkannya, Anda kemungkinan besar akan melupakan
sebagian besar darinya. Ini berlaku bahkan untuk informasi yang baru Anda terima

5.ada Sembilan bagian kode etik guru

1.guru berbakti membimbing anak didik se utuhnya untuk membentuk manusia pembangunan
yang berpancasila.

2.guru memiliki kejujuran professional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan


kebutuhan anak didik masing masing.

3.Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik
tetapi menghindari diri daeri npenyalahgunaan

4.guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan dengan
orang tua murid sebaik baiknya bagi kepentingan anak didik

5guru memelihara hubungan baik masyarakat di sekitar sekolah maupun masyarakat yang
lebih luas untuk kepentingan pendidikan

6guru secara sendiri sendiri tau bersama berusaha mengembangkan dan meningkatatkan mutu
profesinya

7guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesame guru baik berdasarkan
lingkungan kerja maupun di dalam hubungan keseluruhan

8gurur sama sama memelihara membina dan meningkatkan mutu organisasi guru professional
sebagaisarana pengabdiannya

9guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijakan pemerintahan dalam bidang
pendidikan

Bisa kita simpulkan dari di atas peran miss karina telah memenuhi semua kateria ke 9 kode
etik guru
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Anda mungkin juga menyukai