Anda di halaman 1dari 14

MELAKUKAN ASUHAN KEBIDANAN

KOMUNITAS

DOSEN PELAJAR : SURISNA OKRIANTI S,Tr.Keb.M,Kes

OLEH :

NAMA : WINDY KURNIAWATI


NIM : 142113

AKADEMI KEBIDANAN SALMA


SIAK SRI INDRAPURA
T.A. 2022/2023
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat limpahan

rahmat- Nyalah, telah memberikan kesehatan dan kekuatan sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah ini pada Program DIII Kebidanan AKADEMI KEBIDANAN

SALMA dengan judul ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS

Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari berbagai kendala namun berkat dan

dorongan dari berbagai pihak, baik moral maupun material sehingga sedikit demi sedikit

kendala tesebut dapat diatasi dengan baik. Oleh karena itu, penulis menghaturkan terima

kasih sebanyak- banyaknya kepada Ibu Surisna Okrianti S,Tr,Keb,M,Kes yang dengan ikhlas

telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam membimbing penulis guna

penyempurnaan dalam menyelesaikan makalah ini.

Akhir kata penulis berharap semoga Allah SWT memberikan pahala yang setimpal

atas bantuan dan jasa- jasanya dan makalah ini dapat bemamfaat bagi penulis dan rekan-

rekan mahasiswa.

Siak, 2 mei 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah..........................................................................1

B.   Rumusan Masalah....................................................................................2

C.   Tujuan .....................................................................................................2

D.   Manfaat ...................................................................................................3

BAB II. PEMBAHASAN

A.   Tinjauan Konsep keluarga Berencana.....................................................5

B.   Tinjauan Konsep Tentang Kontrasepsi....................................................6

C.   Tinjauan Umum Tentang Kontrasepsi Suntik..........................................7

BAB III PENATALAKSANAAN

A.Anamnesa………………………………………………………………….8

B.Dokumentasi………………………………………………………………..8

PENUTUP
KESIMPULAN
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan berbagai jenis masalah.

Masalah utamanya yaitu ledakan jumlah penduduk yang beberapa tahun terakhir ini sulit

terkontrol. Jumlah penduduk Indonesia telah mencapai 237,6 juta jiwa. Jumlah ini

menunjukkan bahwa penduduk Indonesia menempati peringkat ke empat di dunia setelah

China, India, dan Amerika Serikat . Untuk mampu merenda keluarga esehat, perlu berbagi

peran dengan adil suami istri, berusaha mengatasi krisis keluarga dan mengkukuhkan

integritas keluarga

Oleh karena itu Pemerintah terus berupaya untuk menekan laju pertumbuhan dengan

Program Keluarga Berencana. Sasaran program KB di bagi menjadi 2 yaitu sasaran langsung

dan tidak langsung, tergantung dari usaha yang ingin di capai. Sasaran langsungnya adalah

Pasangan Usia Subur (PUS) yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kelahiran dengan cara

penggunaan kontrasepsi secara berkelanjutan. Sedangkan sasaran tidak lansungnya adalah

pelaksana dan pengolah KB, dengan tujuan menurunkan tingkat kelahiran melalui

pendekatan kebijaksanaan kependudukan terpadu dalam rangka mencapai keluarga yang

berkualitas, dan keluarga sejahtera.

Berbagai usaha di bidang esehat KB sebagai salah satu kegiatan pokok pembangunan

keluarga sejahtera telah dilakukan baik oleh pemerintah, maupun swasta maupun masyarakat

sendiri. Pasangan usia subur (PUS) adalah pasangan yang berumur antara 20- 35 tahun

dimana pasangan laki- laki dan perempuan sudah cukup matang dalam segala hal terlebih

organ reproduksinya sudah berfungsi dengan baik.


B.  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka dirumuskan masalah sebagai

berikut :

1.   Bagaimana pengetahuan pasangan usia subur terhadap alat kontrasepsi KB Suntik?

2.   Bagaimana pengetahuan pasangan usia subur terhadap kelebihan dan kekurangan alat

kontrasepsi KB Suntik ?

C. Tujuan

1.    Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan pasangan usia subur terhadap alat

kontrasepsi KB Suntik .

2.    Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang pengertian kontrasepsi KB

Suntik.

b. Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang tujuan kontrasepsi KB

Suntik.

c. Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang kontra indikasi kontrasepsi

KB Suntik.

D. Manfaat

1. Manfaat Program

Sebagai salah satu sumber informasi bagi petugas esehatan terutama bagi penentu kebijakan

dan pelaksanaa program baik instansi Departemen Kesehatan maupun pihak di Klinik Lestari

Asih Tangerang

2. Manfaat Ilmiah

Sebagai sumber informasi dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan

acuan bagi peneliti selanjutnya.


3. Manfaat Institusi

Sebagai bahan masukan pertimbangan bagi pengelola institusi terutama dalam

mengembangkan ilmu kebidanan.

4. Manfaat Penulis

Sebagai pengalaman ilmiah yang dapat meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan

tentang keluarga berencana

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KB

Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang

diinginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternatif

untuk mencegah ataupun  menunda kehamilan. Cara-cara tersebut termasuk kontrasepsi

atau pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga. Separuh dari kehamilan yang tidak

direncanakan ini terjadi karena pasangan tersebut tidak menggunakan alat pencegah

kehamilan dan setengahnya lagi tidak tepat dalam penggunaannya. Gerakan keluarga

berencana menekankan pentingnya untuk merencanakan jumlah, interval, dan jenis kelamin

dalam lingkungan keluarga, yang dapat ditunjang oleh kemampuan eseha, ekonomi,

keamanan, dan ketahanan dalam keluarga.

B. Macam metode atau cara kontrasepsi

a.    Metode Kontrasepsi Sederhana


1). Tanpa alat atau obat, antara lain :

a). Metode kalender ( pantang berkala)

b). Metode eseha serviks

c). Metode suhu basal

d). Coitus esehatans ( senggama terputus)

e). Metode simpto- Termal

2). Dengan alat atau obat, antara lain :

a). Mekanisme ( barrier)

b). Kondom

c). Introvagina eseha antara lain : diagfragma, spons dan kap serviks.

d). Kimiawi dengan spermisid, antara lain : vaginal cream, vaginal foam, vaginal

jelly, vagina suppositoria, vaginal tablet.

B Metode Kontrasepsi Efektif (MKE)

1). Kontrasepsi Hormonal

a). KB pil, antara lain : Pil Oral Kombinasi (POK), Mini Pil, Morning After

b). KB Suntik : Depo Provera, Cyclofem, Norigest

2). Implant/ AKBK

3). Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR)

c. Metode Kotrasepsi Mantap

1). Metode Operatif Pria (MOP/ Vasektomi)

2). Metode Operatif Wanita (MOW/ Tubektomi)

C. Tujuan dari penggunaan alat kontrasepsi adalah :


a. Untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil dan

sejahterah melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk

Indonesia.

b. Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang


bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga

1. Pengertian Kontrasepsi Suntikan

Kontrasepsi suntikan adalah suatu cara kontrasepsi yang berdaya kerja esehat (
lama), yang tidak membutuhkan pemakaian setiap hari atau setiap akan bersenggama, tetapi
tetap reversible.

2. Macam – macam Kontrasepsi Suntik

a. Depoprovera yang mengandung progesterone sebanyak 150 mg dalambentuk

partikel kecil, pemberian suntikan setiap 12 minggu

b. Cyclofem yang mengandung progesterone sebanyak 50 mg dan estrogen,

disuntikkan setiap bulan

c. Norigest merupakan turun testosterone, di suntikkan setiap 8 minggu

terdapat dua jenis kontrasepsi suntik KB, yaitu :


1. Kontrasepsi Suntikkan Progestin

Kontrasepsi suntikksn progestin adalah alat kontrasepsi berupa cairan yang berisi hanya
progesterone di suntikkan kedalam tubuh eseha secara periodic.

Jenis- jenis kontrasepsi yang mengandung progestin, yaitu :

1) Depo Medroxyprogesteron asetat (DMPA), yang mengandung 150 DMPA, yang diberikan

setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuscular (di dalam bokong).


2) Depo Norittesteron enatat (depo Norisetat), yang mengandung 200 mg Noristendron

enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik IM.

b. Cara Kerja

1. Mencegah ovulasi

2. Mengentalkan lender serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma.

3. Menjadikan selaput eseha eseh tipis dan atropi.

4. Menghambat transportasi gamet oleh tuba.

c.Efektivitas

Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektifitas yang tinggi, dengan 0,3 kehamilan per

100 perempuan/ tahun, asal penyuntikkan di lakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah

ditentukan.

d. Keuntungan

1.Sangat efektif

2.Pencegahan kehamilan jangka esehat

3.Tidak berpengaruh pada hubungan suami- istri

4. Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI

5.Dapat digunakan oleh perempuan usia >35 tahun  sampai perimenopause

6.Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara

7.Mencegah radang panggul

8.Sedikit efek samping

e. Keterbatasan

1. Sering ditemukan gangguan haid, seperti :

a. Siklus haid yang memendek atau memanjang

b. Perdarahan yang banyak atau sedikit

c. Perdarahan yang tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting)


· Tidak haid sama sekali

2. Klien tergantung pada sarana pelayanan esehatan

3. Tidak dapat di hentikan sewaktu- waktu sebelum disuntik berikut

4. Terlambatnya esehat kesuburan setelah penghentian pemakaian

f. Indikasi Kontrasepsi suntikan progestin

1. Usia reproduksi

2. Nullipara dan yang telah memiliki anak

3. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi

4. Setelah melahirkan

5. Setelah abortus

g. Kontra indikasi kontrasepsi suntikan progestin

1. Hamil atau di curigai hamil

2. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.

3. Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama amenorhoe.

4. menderita kanker payudara atau esehat kanker payudara.

h. Waktu pemberian kontrasepsi suntikan progestin

1. Setiap saat selama siklus haid, dan ibu tidak hamil

2. Mulai hari 1 sampai 7 siklus haid.

3. Untuk ibu post partum dapat diberikan pada hari 3- 5, dan sesudah air susu ibu (ASI

terbentuk).

2. Kontrasepsi Suntikan Kombinasi

a. Jenis suntikan kombinasi, adalah :

1) 25 mg Depo Medrosiprogesteron asetat dan 5 mg estrodiol spionat yang diberikan

injeksi IM sebulan sekali (Cyclofem)


2) 50 mg norentindron enantat dan 5 mg estradiol valeret yang diberikan injeksi IM

sebulan sekali.

b. Cara kerja

1) Menekan ovulasi

2) Membuat eseha serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma terganggu.

3) Menghambat transprtasi gamet oleh tuba.

4) Efektifitas

Sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan) selama tahun pertama penggunaan.

c. Keuntungan kontrasepsi

1) Resiko terhadap esehatan kecil

2) Tidak mempenharuhi hubungan suami istri

3) Tidak di perlukan pemeriksaan dalam

4) Pencegahan kehamilan jangka esehat

d. Keterbatasaan

1) Terjadinya pola haid tidak teratur.

2) Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan , dan keluhan seperti ini akan hilang setelah

suntik kedua atau ketiga.

3) Ketergantungan klien terhadap pelayanan esehatan.

4) Penambahan berat badan

e. Indikasi kontrasepsi suntikan kombinasi

1) Usia reproduksi

2) Menyusui ASI pasca persalinan > 6 bulan

3) Pasca melahirkan dan tidak menyusui

4) Anemia

f. Kontra indikasi suntikan kombinasi


1) Hamil atau di duga hamil

2) Menyusui dibawah 6 minggu pasca persalinan

3) Penyakit hati akut (virus hepatitis)

4) Usia > 35 tahun yang merokok Keganasan payudara

5) Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau migran.

g. Waktu pemberian kontrasepsi suntikan kombinasi

1) Suntik di berikan dalam waktu 7 hari siklus haid

2) Pasca persalinan 6 bulan serta belum haid dan tidak hamil

3) Pasca keguguran

BAB III

PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan yang saya lakukan yaitu melakukan anamnesa dan melakukan penyuntikan

KB yang di pantau oleh bidan. Penatalaksanaan ini di lakukan di bidan praktek mandiiri.

Nama pasien : Ny. Ramini

Umur : 35 tahun

Alamat : Buatan II km4

Jenis kb : kb suntik.

Dokumentasi :
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Persepsi istri pasangan usia subur bagi pengguna alat kontrasepsi tergolong baik karena rata-

rata informan memiliki pandangan yang positif tentang alat kontrasepsi. Persepsi istri

pasangan usia subur bukan pengguna tergolong kurang baik karena rata-rata informan

mengetahui tentang alat kontrasepsi yang mengakibatkan akseptor KB bukan pengguna tidak

ingin menggunakan alat kontrasepsi. Sikap istri pasangan usia subur bagi pengguna alat

kontrasepsi tergolong baik yang terlihat dalam pernyataan bahwa penggunaan alat

kontrasepsi sangat penting untuk digunakan karena efektif serta dapat digunakan jangka

panjang untuk menunda kehamilan dan menjaga jarak kehamilan,

Anda mungkin juga menyukai