Anda di halaman 1dari 3

Akuntansi Pajak untuk Kewajiban

Akuntansi Pajak untuk Hutang Bank

Jika WP memilki pinjaman pada sebuah bank dan juga memiliki tabungan/deposito maka:

• Apabila jumlah rata-rata pinjaman sama besarnya dengan atau lebih kecil dari jumlah rata2 dana
yang ditempatkan sebagai deposito berjangka atau tabungan lainnya, maka bunga yang dibayar
atau terutang atas pinjaman tersebut seluruhnya tidak dapat dibebankan sebagai biaya.
• Apabila jumlah rata-rata pinjaman lebih besar dari jumlah rata-rata dana yang ditempatkan dalam
bentuk deposito atau tabungan lainnya, maka bunga atas pinjaman yang boleh dibebankan sebagai
biaya adalah bunga yang dibayar atau terutang atas rata- rata pinjaman yang melebihi jumlah rata-
rata dana yang ditempatkan sebagai deposito berjangka atau tabungan lainnya.

Contoh Perlakuan Hutang Bank

• Tahun 2008 PT.A mendapat pinjaman dari pihak ketiga dengan batas maksimum Rp.200.000.000
dg tingkat bunga pinjaman 20%.
• Dari jumlah tsb telah diambil pada bulan Februari sebesar Rp.125.000.000.
• Pada bulan Juni diambil lagi sebesar Rp.25.000.000 dan sisanya Rp.50.000.000 diambil pada bulan
Agustus.
• Selain itu WP mempunyai dana yang ditempatkan dalam bentuk deposito dengan perincian:
- Feb sda Maret Rp.25.000.00
- April sda Agustus Rp.46.000.000
- Sept sda Des Rp.50.000.00

-> Bunga

-> Deposito
Akuntansi Pajak untuk Hutang Dagang

Tanggal 31 Januari 2008 PT. A melakukan pembelian barang dagangan seharga Rp 15.000.000 secara
kredit. Utang dilunasi tanggal 28 Februari 2008.
Jurnal:
31 Jan Pembelian Rp 15.000.000
PPN Masukan**Rp 1.500.000
Utang Dagang Rp 16.500.000
*PPN Masukan = 10% x Harga Pembelian
28 Feb Utang Dagang Rp 16.500.000
Kas Rp 16.500.000

Akuntansi Pajak atas PPH Ps. 21

PT. X memiliki beban gaji bulan Januari sebesar Rp 14.500.000 yang terdiri dari Rp 13.840.417 merupakan
gaji bersih pegawai dan Rp 659.583 adalah PPH Ps. 21 yang dipotong
Jurnal:
1 Jan Beban Gaji Rp 14.500.000
Kas Rp 14.500.000
Utang PPH 21** Rp 659.583
Utang PPH 21**: Utang Pajak Penghasilan yang diwajibkan kepada PT. X dan dibebankan pada gaji
31 Jan Utang PPH 21*** Rp 659.853
Kas Rp 659.853
Utang PPH 21***: Utang PPh 21 dibayarkan pada akhir bulan

Akuntansi Pajak atas PPH Ps. 23

Tanggal 28 Desember 2021 PT. A mengumumkan akan membayar dividen tunai sebesar Rp 15.000.000
pada tanggal 5 Januari 2022.
Jurnal:
28 Des 2009 Mencatat Pengumuman Pembagian Dividen
Saldo Laba Rp 15.000.000
Utang Dividen^ Rp 15.000.000
Utang Dividen^: Dicatat sebagai utang karena masih diumumkan, belum dibagikan
Pajak baru bisa dipotong kalo
Mencatat Terutangnya PPh 23 devidennya udah dibayarin ke
investor, makanya PPh jadi utang
Utang Dividen Rp 2.250.000 dulu saat pengumuman
Utang PPh Rp 2.250.000
5 Jan 2010 Mencatat Pembayaran Dividen
Utang Dividen Rp 12.750.000
Kas Text
Rp 12.750.000
10 Jan 2010 Mencatat Penyetoran PPh ke Kas Negara
Utang PPh Rp 2.250.000
Kas Rp 2.250.000

Anda mungkin juga menyukai