Anda di halaman 1dari 5

JURNAL TRANSAKSI PAJAK

A. JURNAL TRANSAKSI PAJAK


Yang perlu diperhatikan dalam melakukan transaksi pajak adalah sbb :

a. Bagi Yang Dipotong/Dipungut atau Yang Membayar Pajak


Sifat pajak yang dipotong / dibayar akan menentukan perlakuan pajak tsb sbb :

- Bersifat Final : maka pajak yang dipotong atau dibayar tersebut merupakan pelunasan
pajak dan dicatat sebagai beban.

- Bersifat Tidak Final / Dapat Dikreditkan : maka pajak yang dipotong atau dibayar
tersebut merupakan uang muka PPh dan dicatat sebagai asset (aktiva).

b. Bagi Pemotong/Pemungut
Bagi pemotong, apapun sifat pajaknya, pajak yang dipotong/dipungutnya wajib disetorkan
ke kas negara paling lambat pada saat jatuh temponya, sehingga selama pajak tersebut
belum disetorkan, maka harus diakui sebagai hutang.

B. PPh Pasal 21
Berikut ini disajikan berbagai contoh jurnal transaksi yang berhubungan dengan PPh pasal 21.

Contoh 1: Umum
PT. Calista melakukan pembayaran gaji pagwai tetap bulan Januari 2022 sebesar Rp.500 juta.
Dimana dari jumlah tersebut perusahaan memotong PPh pasal 21 sebesar Rp.30 juta & iuran pensiun
Rp.10 juta serta menanggung iuran pensiun karyawan sebesar Rp.10 juta. PT. Calista kemudian
melakukan setoran PPh pasal 21 masa Januari 2022 pada tanggal 10 Februari 2022.

Tgl Uraian Dr Cr
27-Jan-22 Beban Gaji 500.000.000
Beban Iuran Pensiun 10.000.000
Hutang PPh Pasal 21 30.000.000
Hutang Iuran Pensiun 20.000.000
Kas 460.000.000
Jurnal pembayaran gaji & pemotongan PPh pasal 21 Jan 22

10-Feb-22 Hutang PPh Pasal 21 30.000.000


Kas 30.000.000
Jurnal setoran PPh pasal 21 Masa Jan 22

Contoh 2 : PPh Pasal 21 Masa Desember


Pada bulan Desember 2022 data gaji yang dibayarkan PT. Calista adalah sbb :
- Gaji = Rp.550 juta
- Iuran Pensiun dipotong = Rp.15 juta
- Iuran Pensiun ditanggung WP = Rp.15 juta

Sesuai ketentuan, PT. Calista melakukan penghitungan ulang PPh terutang pegawai tetap tahun
2022. Dari hasil perhitungan diketahui PPh terutang Rp.360 juta. Sementara itu PPh pasal 21 yang
telah dipotong s.d. masa November 2022 adalah sebesar Rp.325 juta, sehingga kekurangannya
dipotongkan dari gaji Desember 2022.

Bagaimana jurnal untuk mengakui kurang bayar PPh pasal 21 tahun 2022 ?

Jurnal
kekurangan potong dipotongkan ke gaji Desember 2022 dan disetorkan sebagai setoran masa
Desember 22.

Tgl Uraian Dr Cr
27-Des-22 Beban Gaji 550.000.000
Beban Iuran Pensiun 15.000.000
Hutang PPh Pasal 21 35.000.000

1
Hutang Iuran Pensiun 30.000.000
Kas 500.000.000
Jurnal pembayaran gaji & pemotongan PPh pasal 21 Des 22

Contoh 3 : PPh Pasal 21 Ditanggung Pemberi Kerja


Jika pada contoh 1, PPh pasal 21 ditanggung PT. Calista. Bagaimana jurnalnya ?

Tgl Uraian Dr Cr
27-Jan-22 Beban Gaji 500.000.000
Beban Iuran Pensiun 10.000.000
Beban PPh Pasal 21 30.000.000
Hutang PPh Pasal 21 30.000.000
Hutang Iuran Pensiun 20.000.000
Kas 490.000.000
Jurnal pembayaran gaji & pemotongan PPh pasal 21 Jan 22

Sesuai ketentuan apabila pemotong menanggung PPh pasal 21 nya karyawan, maka PPh
ditanggung tersebut merupakan pemberian dalam bentuk kenikmatan yang tidak dapat
dibebankan sebagai biaya fiskal.

Contoh 4 : Penerima Penghasilan Menyelenggarakan Pembukuan


Archiebald, BKP, adalah WP OP yang melakukan pekerjaan bebas sebagai konsultan pajak, dan
memilih menyelenggarakan pembukuan. Pada tanggal 15 Juni 2022
menerima honor konsultasi yang diberikannya kepada PT. Calista sebesar Rp.50 juta. PT. Calista
memotong PPh pasal 21 sesuai ketentutan. Bagaimana jurnal yang dibuat oleh PT. Calista dan
Archiebald ?

Jurnal PT. Calista


Sesuai ketentuan PT. Calista harus memotong PPh pasal 21 atas penghasilan yang dibayarkan
kepada tenaga ahli dengan tarif pasal 17 UU PPh diterapkan atas 50% dari penghasilan bruto

Tgl Uraian Dr Cr
15-Jun-22 Beban Jasa Tenaga Ahli 50.000.000
Hutang PPh Pasal 21 1.250.000
Kas 48.750.000
Jurnal pembayaran honor konsultan

Jurnal Archiebald
PPh pasal 21 yang dipotong PT. Calista bersifat tidak final sehingga dapat dikreditkan terhadap
PPh terutang dalam SPT Tahunan PPh oleh Archiebald. Oleh karena itu, pemotongan PPh pasal 21
oleh PT. Calista dibukukan sebagai pembayaran dimuka PPh.

Tgl Uraian Dr Cr
15-Jun-22 Kas 48.750.000
UM PPh Pasal 21 1.250.000
Pendapatan Jasa 50.000.000
Jurnal penerimaan pendapatan jasa

Contoh 5 : Penerima Penghasilan Menggunakan Norma


Pada contoh 4, bagaimana jurnalnya jika Archiebald memilih menggunakan norma penghitungan
penghasilan netto ?

Pembahasan :
Pasal 14 ayat 2 dan ayat 3 UU PPh mengatur bahwa Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan
kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang peredaran brutonya dalam 1 (satu) tahun kurang
dari Rp4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta rupiah) boleh menghitung penghasilan
neto dengan menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto.
Wajib Pajak tersebut wajib menyelenggarakan pencatatan sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang yang mengatur mengenai ketentuan umum dan tata cara perpajakan.

2
Dengan demikian WP tersebut tidak wajib menyelenggarakan pembukuan, sehingga tidak perlu
melakukan jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi usahanya.

Contoh 6 : Penghasilan Dari Pekerjaan & Pekerjaan Bebas


Pada contoh 4, bagaimana halnya jika di Arch.iebald disamping sebagai konsultan juga bekerja
di PT. Calista dan menerima gaji bulan Januari 2022 sebesar Rp.10 juta dan dipotong PPh pasal
21 Rp.750.000,- ?

Pembahasan
Menjadi kewajiban WP untuk melaporkan seluruh penghasilannya dan menghitung PPh terutang
atas penghasilan tersebut dalam SPT Tahunan PPh nya. Demikian pula Archiebald wajib
menggabungkan penghasilannya dari pekerjaan dengan penghasilan dari usaha konsultannya
dan menghitung PPh terutang nya.

Jurnal
Untuk itu, perlu bagi Archiebald untuk membukukan penghasilan dari pekerjaanya dan PPh pasal
21 yang dipotong pemberi kerja. Penghasilan dari pekerjaan tersebut dilaporkan di bagian
Pendapatan Dari Luar Usaha dalam laporan laba rugi.

Tgl Uraian Dr Cr
25-Jan-22 Kas 9.250.000
UM PPh Pasal 21 750.000
Pengh Dari Pekerjaan 10.000.000
Jurnal penerimaan gaji dari PT. Calista

C. PPh Pasal 23 & PPh Pasal 4 (2)


UU PPh pasal 23 mengatur tentang pemotongan PPh atas penghasilan tertentu sbb :

1. Dividen, selain dividen yang diterima WP OP yang dikenakan PPh final.


2. Bunga, selain yang dikenakan PPh pasal 4 (2) final.
3. Royalti
4. Hadiah/Penghargaan, selain yang telah dikenakan PPh pasal 21.
5. Sewa, selain sewa tanah dan atau bangunan yang dikenakan PPh pasal 4 (2) final.
6. Jasa Teknik, Manajemen, Konstruksi dan jasa lain, selain yang telah dikenakan PPh pasal 21.
Jenis jasa lain yang dikenakan pemotongan PPh pasal 23 diatur di PMK 244/PMK.03/2008.

Disamping itu, Pasal 4 (2) UU PPh mengatur pengenaan PPh atas penghasilan tertentu yang bersifat
final, diantaranya :

1. Bunga deposito / tabungan


2. Bunga simpanan koperasi
3. Bunga Obligasi
4. Sewa tanah dan atau bangunan
5. Pengalihan hak atas tanah dan atau bangunan
6. Jasa Konstruksi
7. dll

Contoh 7.a – PPh pasal 23 Umum


PT. Calista (PKP) melakukan pembayaran sewa mobil kepada Roslina Rent Car (PKP) senilai
Rp.10.000.000,- pada tgl 1 Desember 2022. Sewa mobil tersebut untuk masa 3 bulan (Des 22
s.d. Feb 23). Bagaimana jurnalnya di kedua belah pihak ?

Pembahasan
Dalam hal ini PT. Calista wajib memotong PPh pasal 23 dengan tarif 2% yang merupakan kredit
pajak bagi Roslina Rent Car, sedangkan Roslina Rent Car wajib memungut PPN sebesar 11% yang
merupakan PPN masukan bagi PT. Calista

Jurnal PT. Calista


Tgl Uraian Dr Cr
01-Des-22 Sewa Dibayar Dimuka 10.000.000
PPN Masukan 1.100.000
Hutang PPh Pasal 23 200.000
Kas 10.900.000
Jurnal pembayaran uang muka sewa mobil Des 22-Feb23

3
Tgl Uraian Dr Cr
31-Des-22 Beban Sewa 3.333.333
Sewa Dibayar Dimuka 3.333.333
Jurnal penyesuaian utk mengakui beban sewa 2022 (1 bulan)

Jurnal Roslina Rent Car


Tgl Uraian Dr Cr
01-Des-22 Kas 10.900.000
UM PPh Pasal 23 200.000
PPN Keluaran 1.100.000
Pendapatan Sewa Diterima Dimuka 10.000.000
Jurnal penerimaan uang muka sewa mobil Des 22-Feb 23

Tgl Uraian Dr Cr
31-Des-22 Pendapatan Sewa Diterima Dimuka 3.333.333
Pendapatan Sewa 3.333.333
Jurnal penyesuaian utk mengakui pend. sewa 2022 (1 bulan)

Contoh 7.b – Perlakuan PPN Masukan Bagi Non PKP


Bagaimana halnya jika PT. Calista bukan PKP ?

Pembahasan
Karena PT. Calista bukan PKP, maka tidak ada mekanisme untuk mengkreditkan PPN masukan
terhadap PPN Keluaran, sehingga PPN Masukan tersebut dapat dibebankan sebagai biaya fiskal.

Jurnal PT. Calista


Tgl Uraian Dr Cr
01-Des-22 Sewa Dibayar Dimuka 11.100.000
Hutang PPh Pasal 23 200.000
Kas 10.900.000
Jurnal pembayaran uang muka sewa mobil

Contoh 7.c – Bukti Potong Belum Diterima


Bagaimana jurnal yang dilakukan Roslina Rent Car jika PT. Calista, pada contoh 7.a, belum
memberikan bukti potong PPh pasal 23.

Pembahasan
Banyak terjadi penerima penghasilan telah dipotong PPh, tetapi belum menerima bukti potongnya.
Untuk itu perlu bagi penerima penghasilan untuk menciptakan kontrol untuk mendeteksi hal tsb.

Jurnal Roslina Rent Car


Tgl Uraian Dr Cr
01-Des-22 Kas 10.900.000
Piutang Sewa 200.000
PPN Keluaran 1.100.000
Pendapatan Sewa Diterima Dimuka 10.000.000
Jurnal penerimaan um sewa mobil-Bupot belum diterima

Contoh 7.d – PPh Pasal 23 Ditanggung Pemberi Penghasilan


Bagaimana halnya jika Roslina Rent Car pada contoh 7.a tidak bersedia dipotong PPh pasal 23
?

Pembahasan
Dalam hal ini PT. Calista tetap memiliki kewajiban untuk menyetorkan PPh pasal 23 sekalipan
Roslina Rent Car tidak bersedia dipotong. Beban PPh pasal 23 yang timbul tidak dapat
dibebankan sebagai biaya fiskal oleh PT. Calista.

Jurnal PT. Calista


Tgl Uraian Dr Cr
1-Des-22 Sewa Dibayar Dimuka 10.000.000

4
PPN Masukan 1.100.000
Beban PPh Pasal 23 200.000
Hutang PPh Pasal 23 200.000
Kas 11.100.000
Jurnal pembayaran uang muka sewa mobil. PPh ditanggung

Contoh 8.a – Jasa & Material Dipisah


PT. Calista membayar jasa desain logo kepada PT. Kreatif pada tanggal 5 Mei 22. PT. Kreatif
menerbitkan Invoice dengan data sbb :

- Jasa Desain = Rp.5.000.000


- Bahan = Rp.1.000.000
- Total = Rp.6.000.000

Pembahasan
Sesuai SE 53/PJ./2022, PPh pasal 23 dikenakan dari jasanya saja dan tidak termasuk
pengadaan bahannya. Sementara itu PPN dikenakan dari penyerahan barang & jasa kena pajak.

Jurnal PT. Calista


Tgl Uraian Dr Cr
5-Mei-22 Beban Jasa Desain 6.000.000
PPN Masukan 660.000
Hutang PPh Pasal 23 100.000
Kas 6.560.000
Jurnal pembayaran jasa desain

Contoh 8.b – Jasa & Material Tidak Dipisah


Bagaimana jika PT. Kreatif pada contoh 8.a. tidak memperinci jasa dan bahannya ?

Pembahasan
Dalam hal ini PT. Calista harus memotong PPh pasal 23 dari nilai total.

Jurnal PT. Calista


Tgl Uraian Dr Cr
5-Mei-22 Beban Jasa Desain 6.000.000
PPN Masukan 660.000
Hutang PPh Pasal 23 120.000
Kas 6.540.000
Jurnal pembayaran jasa desain

Anda mungkin juga menyukai