Anda di halaman 1dari 17

3.

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014


tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495);
LEMBARAN DAERAH 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
KABUPATEN GUNUNGKIDUL tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Nomor : 12 Tahun : 2016
Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL tentang Perubahan Kedua atas Undang-
NOMOR 12 TAHUN 2016 Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
TENTANG Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Indonesia Nomor 5679);
5. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012
BUPATI GUNUNGKIDUL, tentang Keistimewaan Daerah Istimewa
Yogyakarta (Lembaran Negara Republik
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Indonesia Tahun 2012 Nomor 170,
Pasal 50 ayat (2) Undang-Undang Nomor 6 Tambahan Lembaran Negara Republik
Tahun 2014 tentang Desa dan dalam Pasal 13 Indonesia Nomor 5339);
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
Tahun 2015 tentang Pengangkatan dan 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Pemberhentian Perangkat Desa, maka perlu Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
menetapkan Peraturan Daerah tentang tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Indonesia Tahun 2014 Nomor 123)
Desa; sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar 2015 tentang Perubahan atas Peraturan
Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945; Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
tentang Pembentukan Daerah-daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan
Istimewa Yogyakarta (Berita Negara Lembaran Negara Republik Indonesia
Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 44); Nomor 5717);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 6. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
Tahun 2015 tentang Pengangkatan dan batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
Pemberhentian Perangkat Desa (Berita mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul,
Nomor 5); dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dengan Persetujuan Bersama 7. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
KABUPATEN GUNUNGKIDUL
8. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu perangkat
dan Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
BUPATI GUNUNGKIDUL 9. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat
BPD adalah lembaga yang melaksanakan fungsi
MEMUTUSKAN : pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG penduduk desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN ditetapkan secara demokratis.
PERANGKAT DESA. 10. Kepala Desa adalah pejabat Pemerintah Desa yang
mempunyai wewenang, tugas, dan kewajiban untuk
menyelenggarakan rumah tangga desanya dan
melaksanakan tugas dari Pemerintah dan Pemerintah
BAB I
Daerah.
KETENTUAN UMUM
11. Perangkat Desa adalah unsur staf yang membantu Kepala
Pasal 1 Desa dalam penyusunan kebijakan dan koordinasi yang
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : diwadahi dalam Sekretariat Desa, dan unsur pendukung
1. Daerah adalah Kabupaten Gunungkidul. tugas Kepala Desa dalam pelaksanaan kebijakan yang
diwadahi dalam bentuk pelaksana teknis dan unsur
2. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur kewilayahan.
penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang kewenangan daerah 12. Staf Perangkat Desa adalah unsur staf yang diangkat oleh
otonom. Kepala Desa untuk membantu Kepala Urusan atau Kepala
Seksi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
3. Bupati adalah Bupati Gunungkidul.
13. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat disingkat APBDesa adalah rencana keuangan tahunan
DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten pemerintahan desa yang dibahas dan disepakati bersama
Gunungkidul. oleh Pemerintah Desa dan BPD, yang ditetapkan dengan
5. Camat adalah pemimpin kecamatan yang berada di bawah Peraturan Desa.
dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris 14. Keputusan Kepala Desa adalah keputusan yang ditetapkan
Daerah. oleh Kepala Desa yang bersifat menetapkan.
15. Panitia Penjaringan dan Penyaringan atau seleksi calon (3) Hasil penjaringan dan penyaringan atau seleksi calon
Perangkat Desa yang selanjutnya disebut Panitia Pelaksana Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling
adalah Panitia yang dibentuk oleh Kepala Desa yang kurang 2 (dua) orang calon.
bertugas melaksanakan penjaringan dan penyaringan atau
seleksi calon perangkat desa.
Pasal 3
16. Padukuhan adalah bagian wilayah dalam desa yang
merupakan lingkungan kerja pelaksanaan pemerintahan (1) Anggota TNI/POLRI yang mencalonkan diri menjadi
desa. Perangkat Desa yang bersangkutan harus mendapat izin
17. Calon Perangkat Desa adalah penduduk warga negara tertulis dari atasan sesuai peraturan perundangan.
Republik Indonesia yang telah mengajukan permohonan (2) Pegawai Negeri Sipil yang mencalonkan diri menjadi
kepada Kepala Desa melalui Panitia Pelaksana untuk Perangkat Desa yang bersangkutan harus mendapat izin
mengikuti ujian Perangkat Desa.
tertulis dari Pejabat Pembina Kepegawaian tanpa kehilangan
18. Penjaringan adalah upaya yang dilakukan oleh Panitia hak sebagai Pegawai Negeri Sipil.
Pelaksana untuk mendapatkan calon Perangkat Desa.
(3) Anggota BPD yang mencalonkan diri menjadi Perangkat Desa
19. Penyaringan adalah seleksi yang dilakukan oleh Tim Penguji
disamping yang bersangkutan harus mendapat izin tertulis
terhadap calon Perangkat Desa melalui ujian tulis dan
praktek. dari pimpinan BPD.
(4) Perangkat Desa yang mencalonkan diri menjadi Perangkat
Desa lainnya harus mendapat izin tertulis dari Kepala Desa.
(5) Dalam hal Perangkat Desa mendapat izin sebagaimana
BAB II dimaksud pada ayat (4) yang bersangkutan dibebastugaskan
MEKANISME PENJARINGAN DAN PENYARINGAN ATAU dari jabatannya sejak yang bersangkutan terdaftar sebagai
SELEKSI CALON PERANGKAT DESA
calon Perangkat Desa sampai dengan diumumkannya hasil
Bagian Kesatu ujian calon Perangkat Desa oleh Kepala Desa.
Pencalonan (6) Dalam hal Perangkat Desa dibebastugaskan dari jabatannya
sebagaimana dimaksud pada ayat (5) Kepala Desa menunjuk
Pasal 2
Perangkat Desa lainnya sebagai pelaksana harian yang
(1) Kepala Desa melakukan penjaringan dan penyaringan atau ditetapkan dengan Surat Perintah Tugas.
seleksi calon Perangkat Desa. (7) Tembusan Surat Perintah Tugas sebagaimana dimaksud
(2) Proses penjaringan dan penyaringan atau seleksi calon pada ayat (6) disampaikan kepada Camat paling lambat 7
Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) (tujuh) hari terhitung sejak tanggal penetapan.
dilaksanakan 3 (tiga) bulan sebelum masa jabatan Perangkat (8) Perangkat Desa yang mencalonkan diri sebagaimana
Desa berakhir atau paling lama 2 (dua) bulan setelah jabatan dimaksud pada ayat (4) dan diangkat dalam jabatan yang
Perangkat Desa kosong atau diberhentikan. baru, yang bersangkutan diberhentikan dari jabatan lama
oleh Kepala Desa terhitung sejak tanggal pelantikan.
Bagian Kedua (5) Dalam melaksanakan tugasnya Panitia Pelaksana
Panitia Pelaksana dan Tim Penguji bertanggung jawab kepada Kepala Desa.
(6) Panitia Pelaksana wajib berlaku jujur, adil, transparan, tidak
Paragraf 1 memihak, dan penuh tanggungjawab.
(7) Panitia Pelaksana yang terbukti tidak melaksanakan
Panitia pelaksana kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (6) Kepala Desa
Pasal 4 memberhentikan dan diganti sesuai unsur yang
diberhentikan dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala
(1) Dalam rangka penjaringan dan penyaringan atau seleksi Desa.
calon Perangkat Desa, Kepala Desa membentuk Panitia
Pelaksana dan Tim Penguji yang ditetapkan dengan Pasal 5
Keputusan Kepala Desa.
(2) Panitia Pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) (1) Dalam hal anggota Panitia Pelaksana mendaftar sebagai
terdiri dari unsur Perangkat Desa, Lembaga Kemasyarakatan calon Perangkat Desa atau berhalangan tetap, yang
Desa, dan Tokoh Masyarakat berjumlah ganjil paling banyak bersangkutan diberhetikan dari keanggotaan Panitia
7 (tujuh) orang. Pelaksana dan diganti.
(3) Susunan Panitia Pelaksana sebagaimana dimaksud pada (2) Pergantian anggota Panitia Pelaksana sebagaimana
ayat (2) terdiri dari : dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan
a. Ketua; Kepala Desa.
b. Sekretaris; dan
c. Anggota. Pasal 6
(4) Tugas Panitia Pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat Tata tertib penjaringan dan penyaringan atau seleksi calon
(3) adalah : Perangkat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (4)
a. menyusun jadwal kegiatan; huruf b sekurang-kurangnya memuat :
b. menyusun rancangan tata tertib penjaringan dan a. ketentuan umum;
penyaringan atau seleksi calon Perangkat Desa; b. penjaringan bakal calon;
c. melakukan penjaringan bakal calon; c. pendaftaran calon;
d. menerima pendaftaran; d. penelitian kelengkapan dan keabsahan administrasi calon
e. melakukan penelitian kelengkapan dan keabsahan Perangkat Desa;
administrasi calon Perangkat Desa; e. pelaksanaan ujian; dan
f. menetapkan calon yang telah memenuhi persyaratan f. penelitian dan penetapan hasil ujian.
administrasi;
g. membuat berita acara hasil penelitian kelengkapan dan Paragraf 2
keabsahan administrasi calon Perangkat Desa; Tim Penguji
h. mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan
Pasal 7
dengan penjaringan dan penyaringan atau seleksi calon
Perangkat Desa; dan (1) Tim Penguji sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1)
i. melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Desa. terdiri dari unsur Perangkat Desa, Lembaga Kemasyarakatan
Desa, dan Tokoh Masyarakat.
(2) Tim Penguji sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berjumlah (2) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
ganjil paling banyak 5 (lima) orang. sebagai berikut :
(3) Susunan Tim Penguji sebagaimana dimaksud pada ayat (1) a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
terdiri dari : b. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, Undang-
a. Ketua; Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
b. Sekretaris; mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara
c. Anggota. Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika,
(4) Tugas Tim Penguji sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas kertas segel atau bermeterai cukup;
adalah :
a. menyusun tata tertib pelaksanaan ujian; c. berpendidikan paling rendah Sekolah Menengah Umum
b. mempersiapkan materi soal ujian; atau yang sederajat;
c. menentukan kriteria penilaian; d. berusia paling rendah 20 tahun dan paling tinggi 42
d. menyelenggarakan ujian; tahun;
e. menetapkan hasil ujian; e. sehat jasmani dan rohani;
f. membuat berita acara pelaksanaan ujian; f. berkelakuan baik;
g. mempersiapkan segala seuatu yang berhubungan g. tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan
dengan pelaksanaan ujian; dan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
h. melaporkan hasil pelaksanaan ujian kepada Kepala hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang
Desa. diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima)
(5) Tim Penguji tidak mempunyai hubungan keluarga tahun atau lebih, kecuali 5 (lima) tahun setelah selesai
(suami/istri, ayah/Ibu, kakak, adik, dan/atau anak) dengan menjalani pidana penjara dan mengumumkan secara
calon yang berhak mengikuti ujian. jujur dan terbuka kepada publik bahwa yang
(6) Dalam melaksanakan tugasnya Tim Penguji bertanggung bersangkutan pernah dipidana serta bukan sebagai
jawab kepada Kepala Desa. pelaku kejahatan berulang-ulang;
h. belum pernah diberhentikan dari jabatan Kepala Desa,
Pasal 8 Perangkat Desa, dan/atau dalam jabatan negeri;
Tugas Panitia Pelaksana dan tugas Tim Penguji serta tata tertib i. memenuhi kelengkapan persyaratan administrasi.
penjaringan dan penyaringan atau seleksi calon Perangkat Desa
diatur dalam Peraturan Kepala Desa. Pasal 10
(1) Kelengkapan persyaratan administrasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) huruf i adalah :
Bagian Ketiga
a. surat permohonan menjadi perangkat desa yang ditulis
Persyaratan Calon Perangkat Desa
tangan dengan tinta hitam ditujukan kepada Kepala
Pasal 9 Desa di atas kertas segel atau bermaterai cukup;
(1) Perangkat Desa diangkat oleh Kepala Desa dari Calon b. surat pernyataan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Perangkat Desa yang telah memenuhi persyaratan. Esa di atas kertas segel atau bermeterai cukup;
c. surat pernyataan memegang teguh dan mengamalkan q. surat izin dari atasan yang berwenang bagi anggota
Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Tentara Nasional Indonesia, dan anggota Polisi Republik
Indonesia Tahun 1945, mempertahankan dan Indonesia;
memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik r. surat izin dari Kepala Desa bagi Perangkat Desa yang
Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika, di atas kertas segel mencalonkan diri menjadi perangkat desa lainnya;
atau bermeterai cukup; dan/atau
d. fotokopi ijazah yang dimiliki dan dilegalisir oleh pejabat s. surat izin dari pimpinan BPD bagi anggota BPD.
yang berwenang; (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme pengajuan
e. fotokopi akta kelahiran yang dilegalisir oleh pejabat yang lamaran menjadi Perangkat Desa diatur dalam Peraturan
berwenang; Bupati.
f. surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari dokter
pemerintah;
Bagian Keempat
g. surat keterangan bebas narkotika dan obat berbahaya Penjaringan dan Pendaftaran Calon
lainnya dari dokter pemerintah;
h. surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari Pasal 11
kepolisian; (1) Dalam rangka penjaringan calon Perangkat Desa Panitia
i. surat keterangan tidak pernah dihukum karena Pelaksana mengumumkan kepada masyarakat bahwa akan
melakukan tindak pidana kejahatan dengan hukuman diadakan pengisian lowongan Perangkat Desa melalui
paling singkat 5 (lima) tahun dari Pengadilan Negeri; pertemuan-pertemuan dan menempelkan pengumuman pada
j. surat keterangan tidak sedang dicabut hak pilihnya tempat-tempat yang mudah diketahui oleh masyarakat
sesuai dengan putusan pengadilan yang mempunyai seperti papan pengumuman, balai desa, balai padukuhan
kekuatan hukum tetap dari Pengadilan Negeri; atau media informasi lain.
k. surat pernyataan bahwa pernah dipidana karena (2) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana sekurang-kurangnya memuat :
penjara paling singkat 5 (lima) tahun atau lebih serta a. persyaratan;
bukan sebagai pelaku kejahatan berulang-ulang, bagi b. ketentuan pendaftaran; dan
yang pernah menjalani pidana penjara di atas kertas c. tempat dan waktu pendaftaran.
segel atau bermeterai cukup; (3) Pendaftaran calon Perangkat Desa dilaksanakan dalam
l. fotokopi Kartu Tanda Penduduk yang dilegalisir oleh jangka waktu 7 (tujuh) hari.
pejabat yang berwenang;
m. fotokopi kartu keluarga yang dilegalisir oleh pejabat yang Pasal 12
berwenang; (1) Apabila sampai dengan batas waktu pendaftaran ditutup
n. daftar riwayat hidup; ternyata calon Perangkat Desa yang mendaftar kurang dari 2
o. foto berwarna terbaru ukuran 4 x 6 cm; (dua) orang, Panitia Pelaksana memperpanjang waktu
p. surat izin dari pejabat pembina kepegawaian bagi pendaftaran selama 14 (empat belas) hari sejak pendaftaran
Pegawai Negeri Sipil; ditutup.
(2) Perpanjangan waktu pendaftaran sebagaimana dimaksud (3) Dalam hal penelitian kelengkapan dan keabsahan
pada ayat (1) dituangkan dalam berita acara perpanjangan administrasi calon Perangkat Desa ternyata ditemukan
waktu pendaftaran calon Perangkat Desa yang perbedaan usia maka yang digunakan dasar untuk
ditandatangani oleh ketua Panitia Pelaksana dan sekurang- menentukan usia calon adalah akta kelahiran.
kurangnya 2 (dua) orang anggota panitia. (4) Penelitian kelengkapan dan keabsahan persyaratan
(3) Dalam hal setelah dilakukan perpanjangan waktu administrasi calon Perangkat Desa sebagaimana dimaksud
pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) calon pada ayat (1) hasilnya dituangkan dalam berita acara hasil
Perangkat Desa yang mendaftar tetap kurang dari 2 (dua) penelitian kelengkapan dan keabsahan administrasi calon
Perangkat Desa.
orang, Panitia Pelaksana membuat laporan secara tertulis
(5) Berita acara sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
kepada Kepala Desa.
ditandatangani oleh ketua Panitia Pelaksana dan sekurang-
(4) Laporan Panitia Pelaksana kepada Kepala Desa sebagaimana kurangnya 2 (dua) orang anggota panitia.
dimaksud pada ayat (3) disampaikan dalam jangka waktu 1 (6) Berita Acara sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
(satu) hari setelah berakhirnya perpanjangan waktu disampaikan kepada Kepala Desa untuk digunakan sebagai
pendaftaran dengan dilampiri berita acara perpanjangan dasar penetapan calon Perangkat Desa yang berhak
waktu pendaftaran. mengikuti seleksi/ujian dengan Keputusan Kepala Desa.
(5) Kepala Desa menerbitkan keputusan tentang penundaan
pelaksanaan penjaringan dan penyaringan atau seleksi calon Pasal 14
Perangkat Desa paling lama 3 (tiga) hari setelah menerima
(1) Dalam hal penelitian kelengkapan dan keabsahan
laporan dari Panitia Pelaksana.
administrasi calon Perangkat Desa ternyata calon yang
(6) Kepala Desa melaksanakan proses ulang penjaringan dan memenuhi syarat kurang dari 2 (dua) orang, Panitia
penyaringan atau seleksi calon Perangkat Desa paling lama Pelaksana memperpanjang waktu pendaftaran selama
30 (tiga puluh) hari setelah penundaan ditetapkan. 14 (empat belas) hari sejak selesainya waktu penelitian
kelengkapan dan keabsahan administrasi calon Perangkat
Bagian Kelima Desa.
Penelitian Kelengkapan dan Keabsahan Administrasi (2) Perpanjangan waktu pendaftaran sebagaimana dimaksud
Calon Perangkat Desa pada ayat (1) dituangkan dalam berita acara perpanjangan
waktu pendaftaran calon Perangkat Desa.
Pasal 13 (3) Dalam hal setelah dilakukan perpanjangan waktu
(1) Setelah berakhirnya waktu pendaftaran, Panitia Pelaksana pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) calon
Perangkat Desa yang memenuhi persyaratan tetap kurang
melakukan penelitian kelengkapan dan keabsahan
dari 2 (dua) orang, Panitia Pelaksana membuat laporan
administrasi calon Perangkat Desa.
secara tertulis kepada Kepala Desa.
(2) Penelitian kelengkapan dan keabsahan administrasi (4) Laporan Panitia Pelaksana kepada Kepala Desa sebagaimana
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) apabila ditemukan dimaksud pada ayat (3) disampaikan dalam jangka waktu 1
dokumen yang meragukan dapat dilakukan klarifikasi pada (satu) hari setelah berakhirnya perpanjangan waktu
instansi yang berwenang yang dilengkapi dengan surat pendaftaran dengan dilampiri :
keterangan dari yang berwenang. a. berita acara penelitian kelengkapan dan keabsahan
administrasi calon Perangkat Desa; dan
b. berita acara perpanjangan waktu pendaftaran.
(5) Berita acara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) (3) Materi soal ujian tulis sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditandatangani oleh ketua Panitia Pelaksana dan sekurang- huruf a meliputi kemampuan di bidang pemerintahan,
kurangnya 2 (dua) orang anggota panitia. pembangunan, pemberdayaan masyarakat, dan pengetahuan
(6) Kepala Desa menerbitkan keputusan tentang penundaan teknis pemerintahan desa.
pelaksanaan penjaringan dan penyaringan atau seleksi calon (4) Materi ujian praktek sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
Perangkat Desa paling lama 3 (tiga) hari setelah menerima huruf b yaitu praktek mengoperasikan komputer.
laporan dari Panitia Pelaksana. (5) Dalam hal ujian praktek sebagaimana dimaksud pada ayat
(7) Kepala Desa melaksanakan proses ulang penjaringan dan (4) Tim Penguji dapat melakukan kerjasama dengan pihak
penyaringan atau seleksi calon Perangkat Desa paling lama ketiga.
30 (tiga puluh) hari setelah penundaan ditetapkan. (6) Hasil ujian calon Perangkat Desa oleh Tim Penguji
dituangkan dalam berita acara hasil ujian calon Perangkat
Pasal 15 Desa.
(7) Berita acara sebagaimana dimaksud pada ayat (6)
(1) Dalam hal terjadi penundaan sebagaimana dimaksud dalam
ditandatangani oleh Tim Penguji dan dilaporkan kepada
Pasal 14 ayat (6) Perangkat Desa yang belum habis masa
Kepala Desa.
jabatannya tetap melaksanakan tugas sampai habis masa
jabatannya.
Bagian Kedua
(2) Dalam hal terjadi penundaan sebagaimana dimaksud dalam
Calon Perangkat Desa yang dapat diangkat menjadi
Pasal 14 ayat (6) Perangkat Desa yang habis masa
Perangkat Desa
jabatannya diberhentikan dan selanjutnya Kepala Desa
mengangkat Perangkat Desa lain sebagai pelaksana tugas Pasal 17
yang ditetapkan dengan Surat Perintah Tugas.
(1) Calon Perangkat Desa yang dapat diangkat menjadi
Perangkat Desa adalah calon yang memperoleh nilai tertinggi
dan memenuhi persyaratan.
BAB III (2) Dalam hal terdapat lebih dari 1 (satu) orang calon yang
MATERI SOAL UJIAN DAN CALON PERANGKAT DESA YANG memperoleh nilai tertinggi sama, maka diadakan ujian ulang
DAPAT DIANGKAT MENJADI PERANGKAT DESA bagi calon yang memperoleh nilai tertinggi sama.
(3) Materi soal ujian ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
Bagian Kesatu dalam bentuk ujian tulis.
Materi Soal ujian
Pasal 16 BAB IV
PELAKSANAAN UJIAN, KOREKSI HASIL UJIAN, DAN
(1) Materi soal ujian calon Perangkat Desa disiapkan oleh Tim
PENETAPAN HASIL UJIAN SERTA PENGUMUMAN HASIL UJIAN
Penguji.
(2) Materi soal ujian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri Pasal 18
dari :
(1) Pelaksanaan ujian, koreksi hasil ujian, dan penetapan hasil
a. ujian tulis; dan
ujian calon Perangkat Desa oleh Tim Penguji dilaksanakan
b. ujian praktek.
berkelanjutan dalam 1 (satu) hari.
(2) Ujian ulang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) (6) Dalam hal rekomendasi Camat berisi penolakan
dilaksanakan pada hari yang sama setelah hasil ujian sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Kepala Desa
diumumkan. melakukan proses ulang penjaringan dan penyaringan atau
(3) Pengumuman hasil ujian calon perangkat desa dilakukan seleksi calon Perangkat Desa.
oleh Kepala Desa pada hari yang sama setelah menerima (7) Rekomendasi Camat berisi penolakan sebagaimana
laporan hasil ujian dari Tim Penguji. dimaksud pada ayat (3) disertai dengan alasan-alasan
(4) Pengumuman hasil ujian sebagaimana dimaksud pada ayat penolakan.
(3) diumumkan dan ditempelkan di papan pengumuman (8) Proses ulang penjaringan dan penyaringan atau seleksi calon
kantor desa dalam bentuk surat pengumuman. Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (6) paling
(5) Kepala Desa menetapkan hasil ujian dengan keputusan lama 3 (tiga) bulan sejak penolakan ditetapkan.
Kepala Desa berdasarkan berita acara hasil ujian calon (9) Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme konsultasi
Perangkat Desa dari Tim Penguji. kepada Camat diatur dalam Peraturan Bupati.

Pasal 20
BAB V
(1) Pengangkatan dan pemberhentian Sekretaris Desa yang
PENGANGKATAN PERANGKAT DESA
berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil dilakukan sesuai
Pasal 19 dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(1) Hasil penjaringan dan penyaringan atau seleksi calon (2) Pengangkatan dan pemberhentian Sekretaris Desa yang
Perangkat Desa dikonsultasikan oleh Kepala Desa kepada tidak berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil dilakukan
Camat. berdasarkan Peraturan Daerah ini.
(2) Konsultasi kepada Camat sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan secara tertulis dengan dilampiri : Pasal 21
a. berkas-berkas proses pelaksanaan penjaringan dan (1) Kepala Desa dapat mengangkat Staf Perangkat Desa.
penyaringan atau seleksi calon Perangkat Desa; dan (2) Pengangkatan Staf Perangkat Desa sebagaimana dimaksud
b. berkas lamaran Calon Perangkat Desa. pada ayat (1) disesuaikan dengan beban tugas dan
(3) Camat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberikan kemampuan keuangan desa.
rekomendasi tertulis berupa persetujuan atau penolakan (3) Staf Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terhadap calon Perangkat Desa paling lambat 7 (tujuh) hari paling banyak 6 (enam) orang dengan ketentuan
kerja. sebagai berikut :
(4) Camat dalam memberikan rekomendasi sebagaimana a. 3 (tiga) orang ditempatkan di masing-masing pelaksana
dimaksud pada ayat (3) berdasarkan persyaratan yang teknis; dan
ditentukan, tahapan dalam proses penjaringan dan b. 3 (tiga) orang ditempatkan di sekretariat desa.
penyaringan atau seleksi calon Perangkat Desa serta (4) Staf Perangkat Desa yang diangkat sebelum berlakunya
berpedoman pada hasil ujian. Peraturan Daerah ini berstatus sebagai Perangkat Desa.
(5) Dalam hal rekomendasi Camat berisi persetujuan (5) Staf Perangkat Desa yang diangkat berdasarkan Peraturan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Kepala Desa Daerah ini berstatus sebagai tenaga kontrak.
menerbitkan Keputusan Kepala Desa tentang Pengangkatan (6) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengangkatan staf
Perangkat Desa. Perangkat Desa di atur dalam Peraturan Bupati.
BAB VI Pasal 23
PELANTIKAN PERANGKAT DESADAN
(1) Pelantikan Perangkat Desa dilaksanakan tepat pada akhir
PENGUCAPAN SUMPAH/JANJI
masa jabatan Perangkat Desa yang lama dan ditetapkan
Pasal 22 sebagai tanggal pelantikan.
(2) Apabila tanggal pelaksanaan pelantikan jatuh pada hari
(1) Perangkat Desa dilantik oleh Kepala Desa paling lambat 15
libur, maka pelantikan dilaksanakan pada hari kerja
(lima belas) hari sejak ditetapkannya Keputusan Kepala Desa
berikutnya.
tentang Pengangkatan Perangkat Desa.
(3) Berita Acara Pengambilan Sumpah/Janji Perangkat Desa
(2) Sebelum dilantik Perangkat Desa wajib mengucapkan
ditandatangani oleh Kepala Desa yang mengambil sumpah,
sumpah/janji.
Perangkat Desa yang mengangkat Sumpah, Saksi, dan
(3) Pengucapan sumpah/janji sebagaimana dimaksud pada ayat
Rohaniwan.
(2) dilakukan menurut agama yang diakui oleh Pemerintah
(4) Serah Terima Jabatan Perangkat Desa dari pejabat lama
yaitu:
kepada pejabat baru dilakukan di hadapan Kepala Desa
a. diawali dengan ucapan “Demi Allah” untuk penganut
pada saat setelah pelantikan dengan menandatangani Berita
agama Islam;
Acara Serah Terima Jabatan dan penyerahan Memori Serah
b. diawali dengan ucapan “Saya berjanji dengan sungguh-
Terima Jabatan.
sungguh” untuk penganut agama Kristen dan Katholik;
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara upacara
c. diakhiri dengan ucapan “Semoga Tuhan menolong saya“
pengambilan sumpah/janji dan pelantikan Perangkat Desa
untuk penganut agama Kristen dan Katholik;
diatur dalam Peraturan Bupati.
d. diawali dengan ucapan “Om atah Paramawisesa“ untuk
penganut agama Hindu;
BAB VII
e. diawali dengan ucapan “Demi Sang Hyang Adi Budha“
LAPORAN HASIL PENJARINGAN DAN PENYARINGAN ATAU
untuk penganut agama Budha.
SELEKSI CALON PERANGKAT DESA
(4) Susunan kata-kata sumpah/janji Perangkat Desa adalah
sebagai berikut : Pasal 24
"Demi Allah (Tuhan), saya bersumpah/berjanji bahwa saya (1) Kepala Desa menyampaikan laporan hasil penjaringan dan
akan melaksanakan tugas selaku perangkat desa dengan penyaringan atau seleksi calon Perangkat Desa kepada
sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya, dan seadil-adilnya; bahwa Camat paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak pelantikan.
saya akan selalu taat dalam mengamalkan dan (2) Laporan Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan secara tertulis dengan dilampiri :
mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara; dan
a. keputusan Kepala Desa tentang Pengangkatan Perangkat
bahwa saya akan menegakkan kehidupan demokrasi dan Desa;
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun b. berita acara pengambilan sumpah/janji Perangkat Desa;
1945 serta melaksanakan segala peraturan perundang- dan
undangan dengan selurus-lurusnya yang berlaku bagi Desa, c. berita acara serah terima jabatan.
Daerah, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia”. (3) Camat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melaporkan
hasil pelaksanaan penjaringan dan penyaringan atau seleksi
calon Perangkat Desa kepada Bupati.
BAB VIII (6) Konsultasi kepada Camat sebagaimana dimaksud pada ayat
MASA JABATAN PERANGKAT DESA (5) dilakukan secara tertulis dengan dilampiri bukti-bukti
Pasal 25 dan alasan yang menyebabkan Perangkat Desa
diberhentikan.
Masa jabatan Perangkat Desa sampai dengan usia 60 (enam (7) Camat sebagaimana dimaksud pada ayat (5) memberikan
puluh) tahun. rekomendasi tertulis berupa persetujuan atau penolakan
terhadap pemberhentian Perangkat Desa paling lambat 7
(tujuh) hari kerja.
BAB IX
(8) Dalam hal rekomendasi Camat berisi persetujuan
PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA DAN LAPORAN
sebagaimana dimaksud pada ayat (7), Kepala Desa
PEMBERHENTIAN
menerbitkan Keputusan Kepala Desa tentang Pemberhentian
Bagian Kesatu Perangkat Desa.
Pemberhentian Perangkat Desa (9) Rekomendasi Camat berisi penolakan sebagaimana
dimaksud pada ayat (7) disertai dengan alasan-alasan
Pasal 26 penolakan.
(1) Kepala Desa memberhentikan Perangkat Desa setelah
berkonsultasi dengan Camat. Pasal 27
(2) Perangkat Desa berhenti karena :
Pemberhentian Perangkat Desa karena berhalangan tetap
a. meninggal dunia;
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (3) huruf b
b. permintaan sendiri; atau
c. diberhentikan. dibuktikan surat keterangan dari Tim Dokter Pemerintah yang
(3) Perangkat Desa diberhentikan sebagaimana dimaksud pada menyatakan bahwa yang bersangkutan tidak mampu
ayat (2) huruf c, karena : melaksanakan tugas berkelanjutan.
a. usia telah genap 60 (enam puluh) tahun;
b. berhalangan tetap;
c. tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai perangkat Bagian Kedua
desa; Pemberhentian Sementara
d. tidak melaksanakan kewajiban sebagai Perangkat Desa;
Pasal 28
e. melanggar larangan sebagai perangkat desa; dan/atau
f. dinyatakan sebagai terpidana berdasarkan keputusan (1) Perangkat Desa diberhentikan sementara oleh Kepala Desa
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum setelah dikonsultasikan kepada Camat.
tetap. (2) Pemberhentian sementara Perangkat Desa sebagaimana
(4) Pemberhentian Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada dimaksud pada ayat (1) karena :
ayat (2) huruf a dan huruf b ditetapkan dengan keputusan a. ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan;
Kepala Desa dan disampaikan kepada Camat paling lambat b. ditetapkan sebagai terdakwa;
14 (empat belas) hari setelah ditetapkan. c. tertangkap tangan dan ditahan; atau
(5) Pemberhentian Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada d. melanggar larangan sebagai perangkat desa yang diatur
ayat (2) huruf c wajib dikonsultasikan terlebih dahulu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
kepada Camat.
undangan
.
(3) Perangkat Desa yang diberhentikan sementara sebagaimana BAB XI
dimaksud pada ayat (2) diputus bebas atau tidak terbukti BIAYA PENYELENGGARAAN PENJARINGAN DAN PENYARINGAN
bersalah oleh Pengadilan dan telah berkekuatan hukum ATAU SELEKSI CALON PERANGKAT DESA DAN PELANTIKAN
tetap yang bersangkutan dikembalikan kepada jabatan PERANGKAT DESA
semula.
Pasal 31
Biaya penyelenggaraan penjaringan dan penyaringan atau
Bagian Ketiga seleksi calon Perangkat Desa sampai dengan pelantikan
Laporan Pemberhentian Perangkat Desa dibebankan pada APBDesa.
Pasal 29
(1) Kepala Desa melaporkan pemberhentian Perangkat Desa BAB XII
kepada Bupati melalui Camat. KETENTUAN PERALIHAN
(2) Laporan pemberhentian Perangkat Desa sebagaimana
Pasal 32
dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara tertulis paling
lambat 14 (empat belas) hari setelah ditetapkan. (1) Pada saat berlakunya Peraturan Daerah ini, Desa yang
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara laporan sedang melaksanakan proses penjaringan dan penyaringan
pemberhentian Perangkat Desa diatur dalam Peraturan atau seleksi calon Perangkat Desa berdasarkan Peraturan
Bupati. Daerah Nomor 4 Tahun 2015 tetap dilanjutkan sampai
selesai.
(2) Perangkat Desa yang diangkat sebelum berlakunya
BAB X Peraturan Daerah ini tetap melaksanakan tugas sampai
PERANGKAT DESA YANG BERHALANGAN berakhirnya masa jabatannya.
Pasal 30
(1) Dalam hal Perangkat Desa berhalangan sementara Kepala BAB XIII
Desa menunjuk salah satu Perangkat Desa sebagai KETENTUAN PENUTUP
pelaksana harian yang ditetapkan dengan Surat Perintah
Pasal 33
Tugas.
(2) Dalam hal Perangkat Desa berhalangan tetap atau karena Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan
kekosongan jabatan Kepala Desa menunjuk salah satu Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 4 Tahun 2015 tentang
Perangkat Desa sebagai pelaksana tugas yang ditetapkan Perangkat Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Gunungkidul
dengan Surat Perintah Tugas. Tahun 2015 Nomor 4) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.
(3) Surat Perintah Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2) tembusannya disampaikan kepada Bupati Pasal 34
melalui Camat paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung Peraturan Pelaksanaan dari Peraturan Daerah ini harus
sejak tanggal surat penugasan. ditetapkan paling lama 1 (satu) tahun terhitung sejak Peraturan
Daerah ini diundangkan.
Pasal 35 PENJELASAN
ATAS
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari
PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL
2017.
NOMOR TAHUN 2016
TENTANG
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA
pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya
dalam Lembaran Daerah Kabupaten Gunungkidul.
I. UMUM
Ditetapkan di Wonosari Keberadaan Perangkat Desa mempunyai peran yang sangat
pada tanggal penting dalam mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan
desa yang berdaya guna dan berhasil guna.
BUPATI GUNUNGKIDUL,
Seiring dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 6 Tahun
ttd. 2014 tentang Desa dan Peraturan Pemerintah Nomor 43
Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
BADINGAH Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015
Diundangkan di Wonosari tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43
pada tanggal Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa serta berlakunya
Pj. SEKRETARIS DAERAH
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2015
KABUPATEN GUNUNGKIDUL,
tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa,
maka Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 4
ttd.
Tahun 2015 tentang Perangkat Desa perlu disesuaikan.
SUPARTONO
Keberhasilan desa dalam penyelenggaraan pemerintahan,
pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan,
dan pemberdayaan masyarakat desa tidak lepas dengan
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2016
ketersediaan kuantitas dan kualitas Sumber Daya Manusia
NOMOR 12
(SDM) Perangkat Desa.

Agar Pemerintah Desa dalam proses pengangkatan dan


NOMOR REGISTRASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN
pemberhentian perangkat desa dapat berjalan dengan tertib
GUNUNGKIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA: (10/2016)
dan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang
NOMOR RE
berlaku dipandang perlu adanya pedoman tentang Perangkat
Desa.
Atas dasar pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas Ayat (7)
perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pengangkatan Cukup jelas.
dan Pemberhentian Perangkat Desa.
Ayat (8)
Cukup jelas.
II. PASAL DEMI PASAL Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 1
Cukup jelas. Pasal 5
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas. Pasal 6
Pasal 3 Cukup jelas.
Ayat (1) Pasal 7
Cukup jelas. Ayat (1)
Ayat (2) Cukup jelas.
Cukup jelas. Ayat (2)
Ayat (3) Cukup jelas.
Yang dimaksud “pimpinan BPD” adalah Ayat (3)
Ketua, wakil ketua, dan sekretaris BPD. Cukup jelas.
Ayat (4)
Ayat (4) Cukup jelas.
Yang dimaksud “Perangkat Desa yang
mencalonkan diri menjadi Perangkat Desa Ayat (5)
lainnya” adalah Perangkat Desa yang Yang dimaksud “kakak, adik, dan anak”
mencalonkan diri di luar jabatan yang adalah kakak kandung, kakak ipar, adik
sedang dijabat, misalnya Dukuh ingin kandung, adik ipar, anak kandung, dan
mencalonkan menjadi Kepala Urusan atau menantu.
Kepala Seksi atau Sekretaris Desa, dan Ayat (6)
seterusnya. Cukup jelas.
Ayat (5) Pasal 8
Yang dimaksud “dibebastugaskan dari Cukup jelas.
jabatannya” adalah Perangkat Desa yang Pasal 9
bersangkutan untuk sementara waktu tidak Ayat (1)
melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. Cukup jelas.
Ayat (6)
Cukup jelas.
Ayat (2) Pasal 14
huruf a Cukup jelas.
Cukup jelas. Pasal 15
Cukup jelas.
huruf b Pasal 16
Cukup jelas. Ayat (1)
huruf c Cukup jelas.
Yang dimaksud “berpendidikan Ayat (2)
paling rendah Sekolah Menengah Cukup jelas.
Umum atau yang sederajat” adalah Ayat (3)
lulus Sekolah Menengah Umum Cukup jelas.
(SMU) atau yang disamakan dengan
Ayat (4)
SMU.
Cukup jelas.
huruf d
Ayat (5)
Cukup jelas.
Yang dimaksud “pihak ketiga” adalah
huruf e lembaga pendidikan formal atau informal
Cukup jelas. yang dalam pelaksanaannya didahului
huruf f dengan perjanjian kerjasama antara Kepala
Cukup jelas. Desa dengan lembaga pendidikan yang diajak
kerjasama.
huruf g
Cukup jelas. Ayat (6)
Cukup jelas.
huruf h Ayat (7)
Cukup jelas. Cukup jelas.
huruf i Pasal 17
Cukup jelas. Cukup jelas.
Pasal 18
Pasal 10 Cukup jelas.
Cukup jelas.
Pasal 19
Pasal 11 Ayat (1)
Cukup jelas. Yang dimaksud “dikonsultasikan kepada
Pasal 12 Camat” adalah konsultasi yang dilakukan
Cukup jelas. oleh Kepala Desa berkaitan dengan
pengangkatan Perangkat Desa sesuai
Pasal 13 prosedur dan tidak bertentangan dengan
Cukup jelas. ketentuan peraturan perundang-undangan.
Ayat (2) Ayat (4)
Cukup jelas. Cukup jelas.
Ayat (3) Ayat (5)
Cukup jelas. Cukup jelas.
Ayat (4) Pasal 24
Cukup jelas. Cukup jelas.
Pasal 25
Ayat (5)
Cukup jelas.
Cukup jelas.
Pasal 26
Ayat (6)
Cukup jelas.
Cukup jelas.
Pasal 27
Ayat (7)
Cukup jelas.
Cukup jelas.
Pasal 28
Ayat (8)
Ayat (1)
Cukup jelas.
Yang dimaksud “dikonsultasikan kepada
Ayat (9) Camat” adalah konsultasi yang dilakukan
Cukup jelas. oleh Kepala Desa berkaitan dengan
Pasal 20 pemberhentian Perangkat Desa sesuai
Cukup jelas. prosedur dan tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 21
Cukup jelas. Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 22
Cukup jelas. Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 23
Ayat (1) Pasal 29
Cukup jelas. Cukup jelas.

Ayat (2) Pasal 30


Yang dimaksud “hari libur” adalah hari Cukup jelas.
Sabtu, hari Minggu, tanggal merah, dan hari Pasal 31
cuti bersama. Cukup jelas.
Ayat (3) Pasal 32
Cukup jelas. Cukup jelas.
Pasal 33
Cukup jelas.
Pasal 34
Cukup jelas.
Pasal 35
Cukup jelas.

-----//-----

Anda mungkin juga menyukai