Anda di halaman 1dari 97

KESIAPSIAGAAN DAN MITIGASI BENCANA GEMPABUMI

Dr. DARYONO, S.Si., M.Si.


Koordinaror Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG

Webinar Kesiapsiagaan Mitigasi Gempa Bumi untuk Warga UI.

PUSAT GEMPABUMI DAN TSUNAMI


Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
Jakarta – 26 Juni 2021
1
Daryono
 Doktor bidang Geografi Kekhususan Mitigasi Bencana Universitas Gadjah Mada
 Koordinator Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG
 Menikah dan memiliki 4 orang anak
 Perumahan BMP Jl. Intan V Blok B No. 20 Harapan Jaya, Kota Bekasi, Jawa Barat
 E-mail: daryonobmkg@gmail.com / hp 082122402402

2
OUTLINE

1. SUMBER GEMPABUMI

2. SEJARAH GEMPABUMI

3. MITIGASI GEMPABUMI

3
1. SUMBER GEMPA BUMI

4
MENGAPA LEMPENG TEKTONIK (KULIT BUMI) BERGERAK

 Di dalam Bumi terdapat


material cair/magma.
 Magma dalam Bumi yang
bergerak konvektif ini
mampu mengerakkan
plate-plate/lempeng
tektonik (kulit Bumi).

5
TEORI BENUA MENGAPUNG (THE CONTINENTAL DRIFT)

6
MENGAPA INDONESIA SANGAT RAWAN GEMPA DAN TSUNAMI

 Wilayah Indonesia adalah


Kawasan rawan gempabumi
dan tsunami.
 Sumber gempa di Indonesia ada
2 macam, yaitu
 zona sumber gempa
Megathrust sebanyak 13
segmen.
 zona sumber gempa sesar
aktif sebanyak 295.

7
SEGMENTASI SUMBER GEMPA TUNJAMAN LEMPENG JAWA

Wilayah DKI Jakarta


berdekatan dengan zona
sumber gempa subduksi
lempeng (jarak sekitar
450 km)

8
BAGAIMANA SUMBER GEMPA MEGATHRUST MEMICU GEMPA DAN TSUNAMI

 Pergerakan penunjaman
lempeng samudra (Indo-
Australia) ke bawah lempeng
benua (Eurasia) terkunci di
bidang kontak antar lempeng.
 Hal ini menyebabkan terjadi
akumulasi medan tegangan
(stress) batuan sampai pada
batas elastisitasnya.
 Selanjutnya terjadi patahan
dengan tiba-tiba yang
dimanifestasikan sebagai
gempa kuat dan dapat memicu
terjadinya tsunami
9
SUMBER GEMPA PADA PENAMPANG MELINTANG TUNJAMAN LEMPENG

Contoh: Wilayah Jawa terdapat


beberapa zona sumber gempa aktif:
(1) Sumber gempa di luar zona
subduksi (gempa outer rise).
(2) Subduksi lempeng/megathrust
Jawa Timur
(gempa interplate).
(3) Zona Benioff (gempa intraslab). Intraplate
(4) Sesar aktif dasar laut dan darat Outer Rise
Megathrust
(gempa intraplate).
(5) Deep focus earhquake
Benioff Zone

Deep Focus Earthquake

(https://earthobservatory.sg/)
10
POTENSI RUPTURE BANTEN - SELAT SUNDA - LAMPUNG

AREA RUPTURE POTENSIAL=


± 393 X 116 KM2
≈ M 8,7

11
SKENARIO MODEL GEMPA MEGATHRUST DAN TSUNAMI DI SELAT SUNDA

Skenario model
gempa bersumber di
Zona Subduksi Selat
Sunda M8,7 memiliki
dampak guncangan di
Banten, Jakarta,
Bogor, Sukabumi
mencapai skala
intensitas VI-VII MMI,
dapat menimbulkan
kerusakan.

12
BEBERAPA “ZONA SEPI” GEMPA BESAR DI ZONA MEGATHRUST INDONESIA
(SEISMIC GAP)

Di Indonesia sudah terjadi gempa M>8,0 lebih dari 20 kali sejak 1600
Zona kekosongan gempa besar di zona megathrust ini patut diwaspadai

2004 (9,2)

2012 (8,6)
1904 (8,4)
?
2005 (8,7)
1996 (8,2)
1861 (8,4) 1979 (8,1)

?
1833 (9,0)
1932 (8,3)
1965 (8,2)

1779 (8.4) 1938 (8,4)


2007 (8,4)
1950 (8,1)
1963 (8,2)

? 1918 (8,1)

?
1977 (8,3)

13
BAGAIMANA SUMBER GEMPA SESAR AKTIF MEMICU GEMPA

14
SUMBER GEMPA SESAR AKTIF DI JAWA

Wilayah Pulau Jawa terdapat 31


segmen sesar aktif

15
CONTOH JALUR SESAR AKTIF DAN SKENARIO MODEL GUNCANGANNYA

Sesar aktif tergolong sebagai sumber gempa bumi kerak dangkal (shallow crustal earthquake)
yang dapat dikenali kenampakannya melalui morfologinya baik dalam skala besar maupun
dalam skala kecil

Sesar aktif adalah sesar yang pernah bergerak pada kurun waktu 10.000 tahun terakhir.
16
GEMPA MERUSAK DIPICU SESAR AKTIF DI INDONESIA

17
CATATAN GEMPA BESAR DI INDONESIA

Di wilayah Indonesia terjadi gempa M 7,0 - 7,9 lebih dari 40 kali sejak tahun 1600

1936 (7,7)
2002 (7,4)
1907 (7,7) 1907 (7,9)

1926 (7,0)
1935 (7,7) 1943 (7,6) 2018 7,5 1942 (7,5)
2009 (7,6) 1907 (7,2) 1938 (7,9) 1900 (7,8)
1923 (7,5)
1995 (7,0)
2008 (7,2) 1899 (7,8)
2007 (7,1) 1933 (7,5) 1948 (7,9)
2010 (7,7) 1950 (7,6)
2007 (7,9) 2007 (7,1) 1994 (7,0) 1956 (7,5)
2000 (7,9) 1917 (7,7) 1926 (7,9)
1820 (7,5) 1992 (7,8)
2018 (7,0)

@daryonobmkg

18
JAVA DIGITAL SEISMIC NETWORK - BMKG

19
AKTIVITAS GEMPA DI SELATAN JAWA

GEMPA DALAM
(DEEP FOCUS)
Aktivitas gempa
berkekuatan di atas 5,0 KERAK
DANGKAL
selama periode 2008 – 2019
di Pulau Jawa dan
Sekitarnya MEGATHRUST

OUTER RISE

20
AKTIVITAS GEMPA BUMI DI INDONESIA

Wilayah Indonesia sangat aktif


gempabumi, dalam satu tahun
terjadi:
1. Gempa dlm berbagai magnitudo
sebanyak sekitar 6.500 kali.
2. Gempa signifikan berkekuatan
M>5,0 sebanyak 350 kali.
3. Gempa merusak terjadi
sebanyak sekitar 10 kali.
4. Dalam 2 tahun gempa
berpotensi tsunami terjadi 1 kali.

21
2. SEJARAH GEMPABUMI

22
SEUMBER GEMPA MEGATHRUST BEBERAPA KALI MEMICU
GEMPA MERUSAK DI JAKARTA
Kontur AVS30 from Microtremor Array Site Class
1. 5 Januari 1699: Batavia diguncang gempa
menyebabkan 28 orang meninggal dan 49 bangunan
rumah tembok rusak berat. (Sumber: Wichmann,
1918)
2. 22 Januari 1780: Gempa Batavia merobohkan
Observatorium Mohr yang dibangun 1765. (Sumber:
Albini et al. 2013)
3. 10 Oktober 1834: Batavia, Karawang, Bogor, dan RIDWAN et. al, 2015
Priangan dilanda gempa menyebabkan banyak rumah
rusak. (Sumber: Wichmann, 1918) Estimated Depth of Engineering Bedrock (Vs>750 cm/dt2) of Jakarta

4. 23 Februari 1903: Terjadi kerusakan di Jakarta


from 55 Microtremor array Data

mencapai intensitas VII MMI (Newcomb and McCann Ridwan et al, 2015

1987 dan Wiliard A. Hanna)


5. 17 Maret 1997: terjadi kerusakan berupa keretakan
bangunan pada beberapa gedung di kawasan Jalan
Jendral Sudirman-Thamrin.

Ridwan et al, 2015

23
1. BATAVIA EQ 5 JANUARY 1699 – POWERFUL IN WEST JAVA,
BANTAM, AND THE SOUTHWEST PARTS OF SUMATRA.
most all houses the bottom was thrown up
weak In Bantam storage facility
collapsed
collapse of 21 houses
and 20 barns with the
loss of 28 human lives
Source: Wichmann (1918)

Gempa Jakarta 1699:


 Sebaran terdampak sangat luas
 Diduga kuat gempa subduksi lempeng
24
GEMPA BATAVIA 1699 DALAM BUKU HIKAYAT JAKARTA - WILLARD A HANNA

• Willard A. Hanna dalam buku Hikayat Jakarta


menuliskan, bahwa pada 4 dan 5 November
1699, Batavia diguncang gempa yang
memorakporandakan kota.
• Gedung-gedung rusak berat, sistem persediaan
air pun ikut rusak.
• Gereja yang pernah berlokasi di mana Museum
Wayang (Kota Tua) kini berdiri, juga hancur
karena gempa.
• Dalam buku ini Hanna bercerita bahwa citra
Jakarta yang dijuluki Ratu Timur saat itu menjadi
pudar setelah mengalami gempa dahsyat.
25
1780, JANUARY 22. EARTHQUAKE THAT STRETCHED OUT OVER ALL
OF JAVA AND LIKELY IN A WESTERLY DIRECTION OVER A PART OF
SUMATRA

26
1834, OCTOBER 10, 5:30 A.M. STRONG EARTHQUAKE THAT
STRETCHED OVER WEST JAVA AND THE LAMPONG DISTRICTS ON
SUMATRA.

Javasche courant, 22-11-1834


27
GEMPA JAKARTA 1834 DALAM CATATAN JAVASCHE COURANT

• Di Depok dan sekitarnya juga


mengalami dampak kerusakan.
Bangunan tembok landhuis Tjilangkap,
landhuis Krangan, landhuis Tjimangis
dan landhuis Pondok Tjina mengalami
rusak berat dan runtuh sebagian.
• Sementara landhuis Tjiliboet, landhuis
Pondok Terong, landhuis Sawangan,
landhuis Tjineri, landhuis Koeripan
Javasche courant, 22-11-1834
(Paroeng) dan lainnya rusak ringan.
Ket: landhuis adalah villa, rumah besar di luar kota

28
GEMPA JAKARTA 17 MARET 1997

• Gempa kuat pada 17 Maret


1997 memiliki magnitudo 5,8.
• Guncangan gempa berlangsung
sekitar 10-20 detik.
• Menimbulkan kerusakan berupa
keretakan bangunan tembok di
beberapa gedung di kawasan
Jalan Jendral Sudirman-Thamrin.

29
SEJARAH GEMPA BESAR DI SELATAN JAWA

Gempa besar dengan magnitudo antara 7,0 dan 8,0 yang bersumber di zona megathrust
selatan Jawa sudah terjadi lebih dari 12 kali, yaitu:
1. 4 Januari 1840 (~7,5)
2. 20 Oktober 1859 (~7,5)
3. 10 Juni 1867 (~7,5)
4. 28 Maret 1875 (~7,5) 1943 (7,1)
5. 27 Feb. 1903 (7,9)
6. 11 Sept. 1921 (7,5) 1875 (~7,5) 1867 (~7,5)
7. 27 Sept. 1937 (7,2) 1903 (7,9) 2009 (7,3)
1937 (7,2)
8. 1 April 1943 (7,1) 2006 (7,7)
1943 (7,1)
1859 (~7,5)
9. 24 Juli 1979 (7,0)
10. 3 Juni 1994 (7,6) 1840 (~7,5)
1994 (7,6)
11. 17 Juli 2006 (7,8) 1979 (7,0)
1921 (7,5)
12. 2 Sept. 2009 (7,3)
30
JALUR SESAR BARIBIS-KENDENG (KATILI, HAMILTON, SIMANDJUNTAK & BARBER)

31
Sejarah Gempa di Sesar Baribis

1862

1972 1853
1991 1990 2003
1971
2001 1912 2020
1875 1931
2013

Keterangan:

Merusak
Tidak merusak

32
SEJARAH GEMPA JAWA:
JAWA TIMUR BUKAN SATU-SATUNYA DAERAH RAWAN GEMPA

33
COLLATERAL HAZARD – DAMPAK IKUTAN GEMPA BESAR

LANDSLIDE LIQUEFACTION TSUNAMI

ROCKFALL FIRE GROUND FAILURE

Pariaman 2009

34
LONGSORAN DIPICU GEMPA TEKTONIK

35
RUNTUHAN BATU (ROCKFALL) DIPICU GEMPA TEKTONIK

36
LIKUEFAKSI DIPICU GEMPA TEKTONIK

37
KEBAKARAN DIPICU GEMPA TEKTONIK

38
TANAH TERBELAH DIPICU GEMPA TEKTONIK

39
TSUNAMI DIPICU GEMPA TEKTONIK

40
TSUNAMI DI SELATAN JAWA SUDAH TERJADI 13 KALI

1. Tsunami 3.000 BP (berdasarkan studi paleo tsunami) – Lebak hingga Kulonprogo.


2. Tsunami 1.800 BP (berdasar studi paleo tsunami) – Pangandaran hingga Kulonprogo
3. Tsunami Jawa 400 BP (berdasar fosil tsunami) – Lebak hingga Pacitan
4. Tsunami Banyuwangi 8 November 1818 - 3,5 meter
5. Tsunami Selatan Jawa 4 Januari 1840 - teramati
6. Tsunami Pulau Genteng Madura 7 Februari 1843 menerjang pantai.
7. Tsunami Pacitan 20 Oktober 1859 - beberapa orang meninggal
8. Tsunami Sumenep 23 November 1889 - merusak tambak.
9. Tsunami Kebumen 7 September 1904 - teramati
10. Tsunami Selatan Jawa 11 September 1921 - sudah ada catatan marigram
11. Tsunami Pangandaran 26 September 1957 – teramati
12. Tsunami Banyuwangi 3 Juni 1994 - 250 orang meninggal dan 15 orang hilang
13. Tsunami Pangandaran 17 Juli 2006 - 668 orang meninggal dunia.
Sumber: Soloviev and Go (1974); Wichmann (1918); Visser (1923); Sieberg (1932); Heck (1934);
Iida et al. (1967); Berninghausen (1969); NOAA; Katalog Tsunami BMKG

41
TSUNAMI DESTRUKTIF BANYUWANGI 2 JUNI 1994

Tsunami Banyuwangi 3 Juni 1994 dipicu


gempa di zona megathrust Mw 7,8
membangkitkan tsunami setinggi 13,9
meter, menyebabkan 250 orang
meninggal dan 15 orang hilang.

42
TSUNAMI DESTRUKTIF PANGANDARAN 17 JULI 2006

• Tsunami Pangandaran pada 17 Juli 2006 akibat gempa M7,7.


• Tinggi tsunami 16,9 m menelan korban jiwa 668 orang meninggal.
• Pantai terdampak kerusakan: Pangandaran dan Cilacap.

43
3. MITIGASI GEMPABUMI

44
AKUMULASI ENERGI PADA BIDANG KUNCIAN ANTAR LEMPENG
DI SELATAN JAWA YANG PATUT DIWASPADAI: INI ANCAMAN SESUNGGUHNYA

 Area dengan warna merah


(defisit slip) menunjukkan area
dengan potensi gempa besar
yang tinggi.
 Zona ini mungkin pecah
sendiri-sendiri atau bersama-
sama untuk skenario terburuk.
 Tidak hanya gempa kuat yang
dapat terjadi tetapi juga dapat
berpotensi tsunami

Sri Widiyantoro dkk. (2020)


45
GAMBARAN GUNCANGAN GEMPA KUAT DAN DAMPAKNYA

Gempa kuat, struktur bangunan lemah dan kondisi tanah lunak akan memicu terjadinya kerusakan

46
SEJARAH GEMPABUMI MERUSAK MASA LALU

Gempa Bali 21 Jan. 1917 Padang Panjang 28 Juni 1926

Wonosobo 9 Nov. 1924 Yogyakarta 20 Okt. 1867 Seririt-Bali 14 Juli 1976


47
PERISTIWA GEMPABUMI MERUSAK TERKINI

Majene 15 Februari 2021 Jawa Timur 10 April 2021 Yogyakarta 27 Mei 2006

Pidie Jaya 7 Des. 2016 Gempa Lombok 5 Agustus 2018 Gempa Palu 28 Sept 2018
48
FAKTOR YANG MENENTUKAN KERUSAKAN AKIBAT GEMPA

1. Besarnya magnitudo (M) gempa


2. Jarak dari episenter gempa
3. Kedalaman hiposenter gempa
4. Kondisi geologi setempat
5. Kondisi cuaca saat gempa
6. Kondisi bangunan

49
DAMPAK GEMPA: GROUND SHAKING

• Dampak ground shaking paling luas (guncangan luas).


• Menyebabkan paling banyak kerusakan.
• Dapat memicu dampak ikutan (collateral hazard) seperti: tanah
longsor, runtuhan batu, likuifaksi, kebakaran dll.

50
EFEK TANAH LUNAK SAAT TERJADI GEMPA

Fenomena "local site effect" saat gempa terjadi karena keberadaan lapisan tanah lunak dan tebal
sehingga tjd amplifikasi getaran akibat resonansi yg dapat merusak bangunan, namun jika tanahnya
keras maka malah dpt tjd de-amplifikasi yg dpt meredam getaran shg bangunan lebih aman.

51
BAHAYA GEMPA DI PERBUKITAN:
TOPOGRAPHIC EFFECT MEMICU RUNTUHAN BATU DAN LONGSORAN
 Saat terjadi gempa kuat, di puncak-puncak perbukitan akan terjadi peningkatan percepatan
getaran tanah.
 Makin tinggi punggungan perbukitan, makin besar amplifikasinya.
 Memicu kerusakan parah di puncak-puncak bukir, memicu longsoran (landslide) dan runtuhan
batu (rockfall).

52
COLLATERAL HAZARD - ROCK FALL GEMPA SULBAR

53
COLLATERAL HAZARD – LANDSLIDE DI SULBAR

54
3 FAKTOR UTAMA PENYEBAB KERUSAKAN BANGUNAN SAAT GEMPA JATIM

Hasil survey BMKG menunjukkan bahwa faktor


penyebab kerusakan bangunan rumah
diakibatkan oleh:
1. Konstruksi bangunan yang buruk tidak
mengacu aturan bangunan tahan gempa,
2. Site atau lokasi rumah terletak pada tanah
lunak/lepas,
3. Permukiman terletak di lereng perbukitan.

55
SOLUSI UTAMA MITIGASI GEMPA ADALAH BANGUNAN TAHAN GEMPA

Gempa Yogyakarta 27 Mei 2006 Gempa Suruga Jepang 10


M=6,4 ; kedalaman 10 km Agustus 2009
Korban meninggal 6.234 orang M=6,4 ; kedalaman 10 km
Korban meninggal 1 orang

56
LAKUKAN AUDIT BANGUNAN -> SEBELUM “DIAUDIT” OLEH GEMPA KUAT

57
TREN GEMPABUMI MERUSAK DI INDONESIA PERIODE 1820-2019

Tren gempa merusak di Indonesia tampak terus meningkat


?

@daryonobmkg
58
PENINGKATAN AKTIVITAS GEMPABUMI DI JAWA TIMUR 2008 – 2020

59
TREN AKTIVITAS GEMPABUMI DI INDONESIA PERIODE 2008-2020

60
TREN AKTIVITAS GEMPA TERKINI DI INDONESIA: PERIODE JANUARI-JUNI 2021

 Tren aktivitas gempa


tektonik di Indonesia selama
periode Januari-Juni 2021
terjadi peningkatan.
 Total gempa terjadi
sebanyak 4.701 kali dengan
rata-rata terjadi 783 kali
gempa per bulan.

61
PENINGKATAN AKTIVITAS SEISMIK GLOBAL

Sumber: ANSS (Advanced National Seismic System)


Composite Catalog

Ada kecenderungan aktivitas gempa


signifikan global terus meningkat
Catalogue Overview, Version 7.0, 9 April 2020
http://www.isc.ac.uk/iscgem/overview.php
Sumber: International Seismological Centre UK
62
CARA SELAMAT SAAT TERJADI GEMPA DI TEMPAT KERJA

63
SEBELUM TERJADI GEMPA

• Apakah anda terletak di zona sumber gempa?


• Apakah anda berada di daerah yang sering terjadi
gempabumi ?
• Apakah anda berada di pesisir pantai atau
perbukitan?
• Bangun kesiapsiagaan pegawai terhadap gempa
melalui sosialisasi.
• Pastikan semua pagawai mendapatkan Informasi
gempa dari BMKG melalui aplikasi online dan
realtime.

64
MEMASTIKAN BANGUNAN TEMPAT KITA BEKERJA STRUKTURNYA TAHAN GEMPA

65
PROSENTASE KORBAN SELAMAT SAAT GEMPA KOBE 1995

28.1 %
Ditolong Teman /
34.9 % Tetangga
Menyelamatkan
Diri Sendiri
2.6 %
Ditolong Orang
Lewat
31.9 %
Ditolong Anggota
Keluarga 1.7 %
Ditolong Regu
Penyelamat

Pembelajaran penting yang diperoleh -> penguasaan pengetahuan


penyelamatan yang dimiliki oleh diri sendiri, keluarga, dan komunitas
disekitarnya sangat penting

66
MENGENALI AREA TEMPAT KERJA

• Memahami rute evakuasi dan titik kumpul


evakuasi
• Mengetahui lokasi alat pemadam kebakaran, dan
perlengkapan pertolongan pertama.
• Megetahui area berbahaya: jendela kaca, cermin,
benda berat tergantung, dan furniture tinggi.
• Jaringan listrik dan tempat bahan bakar, gas, dan
api aman.
• Mengetahui tempat aman di tiap ruang, seperti
furniture/perabotan kokoh, meja, dan dinding
tembok bagian dalam.

67
SEBERAPA SIAP KITA MENGHADAPI GEMPA DI TEMPAT KERJA?

• Menata ruang aman: Kaitkan TV, display/monitor,


furniture, lemari cabinet, rak ke dinding tembok.
• Amanankan bahan material berbahaya di ruangan
kerja.
• Menetapkan rencana evakuasi dan sudah
membahasnya.
• Tersedia perlengkapan kesiapsiagaan di tempat kerja.
• Mengetahui cara menggunakan alat pemadam
kebakaran sederhana.
• Mengkompilasi nomor tlp penting untuk kondisi
darurat (BMKG, damkar, SAR, BPBD, rumah sakit, dll.)
• Latihan evakuasi/drill dan sudah menentukan lokasi
kumpul saat evakuasi.
• Memahami teknik dasar P3K

68
SIAPKAN TAS SIAGA GEMPA

Tas Siaga Gempa Berisi:


- Kotak P3K
- Obat-obatan
- Senter & Baterai Cadangan
- Air Mineral
- Makanan Instan
- Persediaan Pakaian
- Uang
- Peluit
- Kartu identitas

69
PERIODE DESTRUKTIF SAAT TERJADI GEMPA SANGAT SINGKAT

Periode destruktif saat gempa berlangsung sangat singkat untuk itu prioritaskan
mencari perlindungan di tempat terdekat saat terjadi gempa kuat

70
KENALI GELOMBANG “P” DAN “S” SAAT GEMPA

71
SAAT GEMPA KUAT DILARANG MELAKUKAN EVAKUASI

72
JANGAN PANIK SAAT TERJADI GEMPA

Kebanyakan korban luka dan


meninggal akibat panik
kebudian berlari meninggalkan
gedung/bangunan.

73
WASPADAI PERABOT DAN FORNITURE TINGGI

Saat terjadi gempa


kuat, seluruh barang
akan bergerak,
bergeser, dan bahkan
roboh

74
IKAT KUAT LEMARI, FORNITURE, DAN CABINET PADA DINDING

Jangan biarkan lemari dan


perabotan di tempat kita
bekerja roboh saat terjadi
guncangan gempa kuat

75
HINDARI JENDELA KACA SAAT TERJADI GEMPA

Saat terjadi gempa kuat, kaca


di ruangan tempat kita bekerja
bisa pecah dan terhambur.

76
SEGERA BERLINDUN BEGITU GUNCANGAN KUAT TERJADI

Saat terjadi gempa kuat,


utamakan segera melindungi
badan, utamanya bagian
kepala dan tengkuk.

77
DROP, COVER, HOLD ON !

78
CARA MELINDUNGI DIRI SAAT TIDAK ADA SARANA MEMADAHI

79
GEMPA KUAT AKAN MEMICU MATI LAMPU

80
MENYIAPKAN LAMPU PORTABLE DAN HELM PELINDUNG KEPALA

81
TIDAK BERADA DI SISI DINDING TERLUAR GEDUNG

82
SAAT GEMPA DILARANG EVAKUASI MENGGUNAKAN TANGGA DAN LIFT

83
JIKA GEMPA BERAKHIR TURUN TANGGA DENGAN TERTIB

84
HINDARI BERLALU DEKAT GEDUNG

85
JAUHI STRUKTUR BANGUNAN TUA/LEMAH

86
PANTAU PERKEMBANGAN INFORMASI GEMPA YANG TERJADI

• Cek aplikasi Realtime Earthquake BMKG, WRS BMKG dan Info BMKG
• Putar radio dan TVuntuk mengetahui perkembangan

87
JANGAN BERKUMPUL DEKAT BANGUNAN TINGGI

88
PASTIKAN TITIK KUMPUL BERADA DI TEMPAT AMAN

89
4 PERANGKAT UTAMA EVAKUASI

Rambu Evakuasi,

Peta Evakuasi,

Jalur Evakuasi

Titik Kumpul

90
PERAN CAPTAIN FLOOR SAAT TERJADI GEMPA

• Memberi arahan perlindungan diri


• Mengarahkan evakuasi
• Memastikan jalur evakuasi yang aman
• Menyisir ruangan memastikan penghuni
gedung evakuasi
• Menghitung jumlah penghuni gedung
yang melakukan evakuasi

91
6 KOMPONEN LATIHAN SIMULASI GEMPABUMI

ALARM (Tanda Peringatan)


- penanda Gempabumi saat latihan, seperti bel, peluit
- Sepakati bunyi yang akan digunakan dan sosialisasikan ke semua orang
yang akan teriibat latihan, sehingga dapat di respon dengan baik

RESPONSE (Respon)
- Setiap peserta segera lindungi kepala dengan benda di dekatnya seperti
helm, buku tebal, atau dengan kedua tangan, serta berlindung dibawah
kolong meja yang kokoh
- Jauhi benda-benda yang terbuat dari kaca

EVACUATION (Evakuasi)
Setelah Gempabumi reda, segera lakukan Evakuasi dengan mengikuti jalur
evakuasi ke Titik Kumpul yang berada di ruang terbuka yang jauh dari
bangunan, Tiang reklame, Tiang listrik, Jembatan, Pagar dan Pepohonan

92
6 KOMPONEN LATIHAN SIMULASI GEMPABUMI

ASSEMBLY (Berkumpul)
Pada Titik Kumpul, peserta latihan yang melakukan evakuasi
dikelompokkan, misalnya berdasarkan kelas, atau lantai, atau unit
kerja, yang akan memudahkan saat proses perhitungan

ROLL CALL (Perhitungan)


- Petugas yang ditunjuk akan menghitung keberadaan peserta latihan yang
sudah ada di tempat evakuasi
- Pada saat kejadian gempa sebenarnya, tim pencari dan penyelamat akan
mencari mereka yang hilang

EVALUATION (EVALUASI)
- Harus ada evaluasi untuk mengidentifikasi permasalahan dan kendala
yang ada pada seluruh aspek latihan
- Dengan latihan yang rutin, peserta latihan dapat merespon dengan baik
dan tepat saat terjadi gempa yang sesungguhnya

93
ADA COVID-19 DI PENGUNGSIAN

94
PROSES EVAKUASI BENCANA ALAM SAAT PENDEMI COVID-19

 Menjaga jarak fisik (physical distancing), selalu kenakan masker.


 Menjaga kebersihan tangan (badan)
 Selalu menerapkan desinfektan rutin.
 Tempat evakuasi dilengkapi fasilitas penerapan jaga jarak fisik sehingga ruang evakuasi
harus lebih luas.
 Melakukan penggolongan pengungsi berdasarkan kelompok terdampak Covid-19.
 Rumah sakit harus tahan gempa dan jauh dari risiko landaan tsunami.
 Tersedia sumber daya dan dana khusus saat darurat bencana.

95
CATATAN AKHIR

1. Wilayah Indonesia secara tektonik merupakan kawasan rawan gempa dan


tsunami akibat banyak sumber gempa baik aktivitas subduksi lempeng
/megathrust maupun sesar aktif.
2. Gempa dan tsunami merusak di Indonesia seringkali terjadi di masa lalu
hingga saat ini, untuk diambil sebagai pelajaran dalam menata mitigasi
bencana ke depan.
3. Data katalog gempa merusak BMKG menunjukkan terjadinya aktivitas gempa
merusak dan tsunami yang makin meningkat.
4. Upaya mitigasi struktural dan non-struktural harus terus digalakkan untuk
mengurangi risiko bencana gempa dan tsunami yang mungkin terjadi.

96
@infoBMKG

Jl. Angkasa 1 No.2 Kemayoran Jakarta Pusat, Indonesia


www.bmkg.go.id

Terima kasih

Dr. DARYONO, S.Si., M.Si.


Koordinator Mitigasi Gempabumi dan
Tsunami
BMKG

97

Anda mungkin juga menyukai