Anda di halaman 1dari 12

NAMA KELOMPOK :

● Tania Adeline Anabella / 0108912210008


● Justin Gani Wijaya / 0108912210009
● Vanessa Princessa Arviana / 0108912210013
● Patricia Agnes Halim - 0108912210001
● Beatrice Aiko - 0108912210002
● Dayanara Niora - 0108912210004

Decision Tree Analysis

Aplikasikan pengambilan keputusan dalam kehidupan sehari-hari, tentang:

1. tentang definisi pengambilan keputusan.

Menurut para ahli :

a. Schermerhorn

Pengambilan keputusan menurut Schermerhorn adalah kebijakan seseorang yang menghadapi


permasalahan dan berusaha mengambil peluang dari masalah tersebut.

Agar tidak berlanjut berdampak pada hasil yang kurang baik. Baik tidaknya keputusan
bergantung pada kualitas keputusan, persepsi, pengetahuan dan pengalaman orang tersebut.

b. Negulascua dan Doval

Dalam dunia kerja, tidak dapat dipungkiri jika tidak semua orang memiliki pengetahuan,
persepsi dan data mendukung untuk membantu pengambilan masala.

Nah, berdasarkan hasil penelitian mereka, ternyata para manajer besar yang tidak memiliki
informasi dan data yang cukup, mereka tetap membuat keputusan berdasarkan alternatif
terbaik berdasarkan pada penilaian risiko dan hasil yang efektif.

c. Heidari dan Ebrahimi


Menurut Heidari dan Ebrahimi pengambilan keputusan seseorang memiliki hubungan antara
kemampuan berfikir kritis dan keterampilan seseorang dalam membuat keputusan.

d. Virlics

Berbeda dengan pendapat Virlics yang mengartikan bahwa pengambilan keputusan seseorang
dipengaruhi oleh suasana hati. Misalnya orang yang sedang dalam mood baik, akan lebih
baik saat membuat keputusan daripada orang yang sedang mood jelek.

2. tentang proses pengambilan keputusan.

Proses pengambilan keputusan dapat dilakukan melalui beberapa cara yang bisa kamu
persiapkan. Langsung saja simak ulasannya berikut ini.

1. Pengambilan Keputusan

Proses pengambilan keputusan yang pertama tentu saja mengetahui terlebih akar
permasalahannya. Bagaimana dapat ditemukan jalan keluar jika tidak menemukan sumber
permasalahan terjadi. Ironisnya, banyak lo individu ataupun organisasi yang tidak tau apa sih
masalah utamanya.

2. Mencari alternatif problem solving

Pentingnya mencari alternatif pemecahan masalah untuk membantu pengambilan keputusan.


Pentingnya membuat alternatif berfungsi untuk membuat rencana plan a, plan b dan
seterusnya. Jadi apabila plan a gagal masih ada plan b, c dst.

Seringkali saat membuat alternatif problem solving, banyak yang terfokus masalah efektif
dan tidaknya alternatif tersebut. Nah, daripada pusing cara tersebut, tips saya tulis saja
alternatif sebanyak mungkin, sebelum nanti masuk ke tahap tiga, yaitu tahap membuat
keputusan.
3. Memilih alternatif

Dari kumpulan alternatif permasalahan dan jalan keluar yang sudah kamu buat, langkah
selanjutnya hanya memilih. Barulah di tahap memilih dilakukan analisa apakah alternatif
yang ingin diambil efektif, efisien atau tidak.

Mungkin ada yang bertanya, bagaimana cara mengetahui itu pilihan tersebut efektif atau
tidak? Kamu cukup mengajukan pertanyaan pada masing-masing pilihan. Jawaban yang
mendekati dan yang terbaik, maka itu lah pengambilan keputusan yang perlu dipilih.

4. Pelaksanaan alternatif

Di tahap empat adalah melaksanakan pilian yang sudah dipilih. Jadi kamu bisa
mempraktekan atau mengaplikasikan ke permasalahan di lapangan. Selama menerapkan hasil
keputusan tidak boleh dilepas begitu saja. Butuh pengawasan dan evaluasi.

5. Evaluasi

Proses paling akhir dalam evaluasi. Fungsi evaluasi adalah untuk mengetahui seberapa efektif
hasil di lapangan. Apakah ada kekurangan dan semacamnya. Jika ada kekurangan, maka
perlu dilakukan evaluasi agar hasilnya semakin efektif dan maksimal.

Adapun cara melakukan evaluasi, yaitu dapat dilakukan dengan melakukan penelitian
ataupun observasi.Itulah beberapa ulasan tentang pengambilan keputusan. Semoga ulasan
diatas bermanfaat. (Irukawa Elisa)

3. tentang model pengambilan keputusan

1. Model pengambilan keputusan rasional

Model pengambilan keputusan rasional pada dasarnya dilakukan dengan melalui 6 tahapan,
yaitu:
● Mendefinisikan masalah
● Mengidentifikasi kriteria yang ada untuk menilai kemungkinan solusi
● Memutuskan seberapa penting kriteria tersebut
● Menarik berbagai alternatif
● Evaluasi alternatif
● Memutuskan solusi terbaik
Situasi yang cocok bagi model pengambilan keputusan rasional adalah ketika harus membuat
pilihan yang rumit dan berisiko, atau saat harus membuat keputusan bersama orang lain.
Meski demikian model ini tidak efektif bila dilakukan ketika berada di bawah kendala waktu
dan situasi yang berubah cepat.

2. Model pengambilan keputusan intuitif

Pada dasarnya model ini memungkinkan untuk membuat keputusan secara intuitif
atau naluriah. Ini berarti dapat melakukan pengambilan keputusan secara instan. Ini terjadi
karena otak kamu sebenarnya melakukan pengenalan pola dengan cepat ketika meninjau
semua yang telah dipelajari dari situasi serupa yang sebelumnya pernah dihadapi untuk
membantu membuat keputusan dalam situasi saat ini.
Secara intuitif kita mendeteksi potensi masalah tersebut dan menyelidiki pola dengan
melihat pada pengalaman, keahlian, latar belakang, dan informasi lainnya.
Dari sinilah dapat mengintegrasikan data dan fakta tadi ke gambaran lengkap dari seluruh
masalah sehingga dapat memahami masalah dan solusi tepat yang harus diambil. Model
pengambilan keputusan ini memberikan hasil yang baik ketika melakukannya saat
berhadapan dengan masalah di bidang yang sesuai dengan keahlian atau pengalaman.
Itu sebabnya model ini kurang efektif dan efisien ketika dihadapkan pada situasi atau
masalah yang baru karena belum memiliki cukup pengalaman untuk melihat pola masalah
yang ada.

3. Model pengambilan keputusan berdasar pengenalan

Model ini menggabungkan penilaian kontekstual dan evaluasi untuk menghasilkan


reaksi terbaik terhadap suatu masalah. Secara sederhana proses pengambilan keputusan
dengan model ini dilakukan dengan melihat isyarat dan indikator yang memungkinkan kamu
mengenali pola masalah yang ada. Berdasarkan pola ini kamu pun harus mengambil
keputusan dengan memilih satu tindakan yang dianggap akan berhasil.
Caranya adalah melakukan simulasi mental dengan membayangkan skenario
penyelesaian masalah tersebut dan membandingkannya dengan pengetahuan yang dimiliki
untuk melihat apakah solusi itu akan berhasil dijalankan atau tidak. Jika kita menganggap
bahwa skenario tadi akan berhasil, maka tinggal melanjutkannya dengan mengambil
keputusan tersebut. Namun jika kita menganggap itu mungkin tidak berhasil karena potensi
masalah lain, kamu dapat mengubah skenario tersebut dengan beberapa cara. Ketika dalam
bayanga skenario itu masih belum berhasil juga, maka kamu harus membuang opsi tersebut
dan memilih skenario lainnya.
Dari sini kita bisa melihat bahwa dalam model ini kamu tidak membandingkan
beberapa alternatif solusi terhadap sebuah masalah sekaligus. Model ini cocok diterapkan
ketika kamu berada di bawah tekanan waktu. Namun keberhasilannya akan berhubungan lagi
pada keahlian dan pengalaman yang kamu miliki pada bidang masalah tersebut.

4. Model pengambilan keputusan TDODAR


Beberapa orang mungkin bisa melakukan pengambilan keputusan dengan tenang di
situasi penuh tekanan, namun tidak jarang kamu merasa mendadak buntu hingga akhirnya
cenderung mengambil keputusan terburu-buru. Agar hal ini tidak terjadi, kamu bisa mencoba
model pengambilan keputusan TDODAR. Model pengambilan keputusan ini dapat
membantu kamu tetap tenang saat mengambil keputusan tanpa terburu-buru dan panik di
situasi darurat dan tidak pasti.
TDODAR sebenarnya populer digunakan di industri penerbangan untuk membantu pilot
memecahkan masalah di tengah penerbangan. Namun, kita bisa menerapkannya pada
berbagai situasi lain di pekerjaan.
TDODAR sendiri merupakan singkatan dari Time, Diagnosis, Options, Decide, Act or
Assign, dan Review. Untuk menggunakan model ini, kamu harus mengikuti beberapa
tahapan:

● Time
Ketahui berapa waktu yang kamu miliki untuk pengambilan keputusan. Memiliki
informasi yang jelas tentang sisa waktu akan memengaruhi caramu melakukan langkah
selanjutnya. Kamu pun bisa lebih terbantu membuat prioritas.
● Diagnosis
Cari tahu masalah dan penyebab. Kumpulkan orang yang dapat membantu, data yang
dibutuhkan atau tools yang menunjang. Setelah itu gunakan teknik 5Whysatau sebab
akibat untuk mengetahui akar masalah. Diagnosis menyeluruh penting agar kamu dapat
menghindari bias konfirmasi saat membuat keputusan.

● Option
Setelah mengetahui penyebab masalah dan sifatnya, pikirkan opsi apa yang terbuka
bagi kamu dengan terstruktur. Pertimbangkan sebanyak mungkin opsi. Lakukan
brainstorming bila butuh.

● Decide
Pertimbangkan masing-masing opsi, pilih yang terbaik dan masuk akal lalu sepakati
untuk melanjutkannnya. Dalam situasi penuh tekanan, kamu dapat berkonsultasi pada
orang lain untuk menghindari risiko terlalu percaya diri atau terlalu terburu-buru.

● Act or Assign
Terapkan keputusan itu. Perinci menjadi tugas dan delegasikan pada orang yang paling
memenuhi syarat untuk melakukannya. Misalnya siapa yang akan memimpin proyek
perbaikan tersebut, siapa yang bisa menangani siaran pers, siapa yang bisa memotivasi
orang.

● Review
Kamu perlu menilai kembali semuanya untuk melihat apakah sudah sesuai dengan
rencana dan hasil yang kamu butuhkan atau harapan.
Jika sudah, maka keputusan yang telah kita buat dan implementasikan telah
menyelesaikan masalah yang ada. Jika masalah masih belum diperbaiki atau semakin
buruk, jalankan siklus TDODAR yang lain dengan mempertimbangkan opsi yang
tadinya di buang.

5. Model pengambilan keputusan The Kepner-Tregoe


Model ini didasarkan pada premis bahwa tujuan akhir dari pengambilan keputusan apa pun
adalah untuk membuat pilihan sebaik mungkin dengan mengevaluasi dan mengurangi risiko
yang ada.
Ada 4 langkah dasar di dalam penerapan model ini, yaitu:
1. Penilaian situasi - mengidentifikasi masalah dan menguraikan prioritas.
2. Analisis masalah - menggambarkan masalah dengan mengidentifikasi dan
mengevaluasi penyebab.
3. Analisis keputusan - mengidentifikasi dan mengevaluasi alternatif dengan
melakukan analisis risiko untuk masing-masing alternatif dan kemudian
membuat putusan akhir.
4. Analisis masalah potensial - mengevaluasi keputusan akhir untuk menilai
kemungkinan risiko dan tindakan pencegahan yang diperlukan untuk
meminimalkan risiko itu.

4. Buat soal yang mirip sebanyak 2 soal (data tentukan sendiri)


dan aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari/bisnis

SOAL 1 :
JAWABAN NO 1
SOAL NO 2 :
JAWABAN NO 2
KESIMPULAN SOAL 2 :

Anda mungkin juga menyukai