Psikologi Kepribadian
Psikologi Kepribadian
Disusun Oleh :
PAI 3C
Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayahnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Psikologi
Kepribadian“, dengan tema “adil”
Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa umatnya dari zaman jahiliyah menuju zaman Islamiyah.
Kami sebagai penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr,.Sri Haryanto,.
M.Pd.selaku dosen Pendidikan karakter. yang telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk menyusun sebuah makalah ini dengan sebaik baiknya.
Dalam menyusun makalah ini , kami menyadari bahwa hasil makalah kami jauh dari kata
sempurna .sehingga ,kami selaku penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca .
Dengan menyelesaikan makalah ini kami berharap bermanfaat bagi kita semua .
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar .................................................................................................................
Daftar Isi ............................................................................................................................
BAB 1 : PENDAHULUAN ...............................................................................................
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................................
BAB 2 : PEMBAHASAN..................................................................................................
A. Pengertian adil......................................................................................................... B.
Definisi menurut Al Quran .....................................................................................
C. Asbabun nuzul surat al maidah ayat 8 ....................................................................
BAB 3 : PENUTUP ...........................................................................................................
A. Kesimpulan .............................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Adil adalah sifat yang sangat terpuji dan sangat dicintai Allah Ta’ala,
dengannya derajat seseorang akan diangkat, dengannya akan menumbuhkan
rasa persatuan. Adil adalah nilai yang selalu digaungkan oleh agama kita
islam, oleh sebab itu wajib bagi seorang da’i khususnya agar selalu memiliki
sifat adil dalam berdakwah, karena hal itu memiliki peran yang sangat penting
dalam objek dakwahnya.
Al-Qur’an dalam beberapa tempat memperhatikan sekali akan sifat
adil, begitupun hadits-hadits karena adil adalah keutamaan yang sangat besar
yang dapat dirasakan didunia sebelum akherat. Islam memerintahkan kepada
setiap manusia untuk berbuat adil atau menegakkan keadilan pada setiap
tindakan perbuatan yang dilakukan.
B. Rumusan Masalah
a. Apakah yang dimaksud dengan devinisi karakter adil ?
b. Bagaimana Definisi sifat adil didalam Al Quran ?
c. Apa yang dimaksud dengan Asbabun nuzul surah al maidah ayat 8 ?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan devinisi sifat adil
b. Mengetahui surat alquran yang menerangkan tentang sifat adil
c. Mengetahui asbabunnuzul surah al maidah ayat 8
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian adil
Kata adil berasal dari Bahasa arab dari fi’il عَد َل ي َْع ِد ل َع ْد ا ل, secara Bahasa
adil dalam Bahasa arab memiliki makna kebalikan dari و رFF الْ جyaitu zhalim, ia
memiliki makna lebih dari satu. Berikut ini akan dipaparkan makna adil secara Bahasa
dengan merujuk kepada asal katanya yaitu Bahasa arab dari fi’il dengan merujuk
kepada kamus Bahasa arab (AlMu’jam Al-Wasit, 2004, hal: 588):
Berpaling, menyimpang, kembali, istikomah, menegakan hukum dengan adil
dan benar, mengembalikan, membelokan, menegakan dan menyempurnakan, berbuat
syirik dan menyamakan tuhan dengan makhluk, menyelaraskan, menyamaratakan, dan
menyamakan.
Adapun dengan merujuk kepada isim masdar maka kata adil memiliki beberapa
makna: 1. ) )اإلنصافyang berarti memberikan hak kepada yang berhak dan mengambil
yang tidak berhak.
2. ( )المثل والنظيرyaitu serupa dan sama
3. ( )الجزاءyaitu balasan
4. ( )الفداءyaitu tebusan
Jika kita melihat pengertian adil secara bahasa dengan merujuk kepada isim
masdarnya akan kita jumpai perbedaan pandangan dikalangan para ulama, masing
masing memiliki kontribusi terhadap pengertiannya, ada 4 kontribusi ulama dalam
mendefinisikan hakikat adil menurut bahasa, yaitu (Qaramaliki, 2016, hal 15):
Pertama
: adil berarti ) (التوازن وال ستقامةkeseimbangan dan istikomah
Kedua : adil berarti ( )التساوي ونفي المحاباةkesamaan dan tidak memihak Ketiga : adil
berati ( )رعاية وإعطاء حق المستحقmenjaga hak dan memberikan-nya kepada yang berhak.
Demikian pengertian adil secara Bahasa menurut Bahasa arab, terkadang adil
juga diartikan sebagai isim fa’il yang berarti orang yang diridoi perkataan dan
hukumnya/keputusannya (Ibnu Manzhur, 1414 H, jilid: 11, hal: 430), dan salah satu
asmaul-husna adalah ( )ا َل ْْ َع ْد ل.
Adapun adil dalam bahasa indonesia memiliki beberapa pengertian yang kesemuanya
mengandung arti yang baik dan positif, berikut akan dipaparkan (KBBI, 2016, edisi v,
offline):
1. sama berat, tidak berat sebelah; tidak memihak
2. sepatunya; tidak sewenang-wenang
3. Berpihak kepada yang benar; berpegang teguh pada kebenaran.
Demikian pengertian adil secara Bahasa menurut asal katanya dari Bahasa arab dan
pengertiannya menurut Bahasa Indonesia.
B. Definisi menurut Al Quran
Al Quran adalah sebuah pedoman bagi umat manusia untuk mengatur
kehidupan manusia ,yang diturun kan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW
dengan perantara malaikat Jibril.Al Quran juga menerangkan tentang karakter
manusia yaitu adil ,ada didalam Al Quran pada surah Al-Maidah ayat 8 yang
berbunyi sebagai berikut :
ٓ ٓ
َٓ ٰ قو م ع ََل
تع ِدل َۡ ى أ ََّل َۡ وا ق ََّو ِمينَلِلَّ ِه شهَداَ ٰ َء بِ ۡٱلقِ ۡس ِط ۖ َو َل يَ ۡج ِر َمن َّكمۡ َشنَـَٔا ن ْ يََٰۖأيَهَُّا ٱلَّ ِذي نَ َءا َمن
ْ وا كون
ۡ
وا ه َو أ ۡقَ َر ب لِلتقَّ َو ْ ٱع ِدل ۡ و ْا
خَبي ََّّ لل ِإ َّن
ٱلل ََّّ ق و ْا ٱ
َّ ى َو ٱت
ِ
َتع َمل ون َۡ ر ب َِما
Terjemahan:
Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak (kebenaran) karena
Allah (dan) saksi-saksi (yang bertindak) dengan adil. Janganlah kebencianmu
terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlakulah adil
karena (adil) itu lebih dekat pada takwa. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
Maka setiap manusia dituntut untuk memutuskan sesuatu persoalan dengan
adil , karena hal tersebut merupakan kepentingsn umum atau bersama bukan
kepentingan pribadi. Contohnya : seorang guru mengajar dikelas dan ada seorang
anak yang berantem ,lah guru itu harus melerai dan harus meminta penjelasan dari
kedua anak tersebut tidak malah menghakimi sendiri.
Keadilan adalah semua hal yang berkenaan dengan sikap dan tindakan dalam
hubungan antara manusia. Keadilan bisa menjadi sebuah tuntunan agar orang
memperlakukan sesamanya sesuai dengan hak dan kewajibannya. Bersikap adil
merupakan sifat yang terpuji, yang mendapat tempat sendiri di hadapan Allah SWT.
Dalam sebuah hadits disebutkan “Abdullah bin Amr bin Ash telah berkata: Rasulullah
saw telah bersabda: Orang-orang yang berlaku adil berada di sisi Allah di atas mimbar
yang terbuat dari cahaya, di sebelah kanan Ar-Rahman Azza wa Jalla -sedangkan
kedua tangan Allah adalah kanan semua-. Yaitu orang-orang yang berlaku adil dalam
hukum, adil dalam keluarga dan adil dalam melaksanakan tugas yang dibebankan
kepada mereka” (H.R. Muslim). Bahkan dalam sebuah hadits Rasulullah saw
menegaskan: Apabila Allah menghendaki kebaikan pada suatu kaum maka dijadikan
pemimpinpemimpin mereka orang-orang yang bijaksana dan dijadikan ulama-ulama
mereka menangani hukum dan peradilan.
Maka dari itu kita sebagai makhluk allah harus saling memahami, dan haus bisa
membedakan yang baik dan benar. Ketika menemui suatu persoalan harus
dimusyawarahkan agar menemukan hasil yang tidak memberatkan salah satu pihak.
1 Abu Ja`far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari 8, Tafsir Ath Thabari, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008),
h. 550.
satu dari puncak maksiat kepada Alllah Swt. Maksiat akan menyebabkan jiwa sendiri
menjadi merumuk dan merana, dan taqwalah kepada
Allah, artinya periharalah hubungan yang baik dengan tuhan supaya diri lebih dekat
kepada tuhan. Sesungguhnya Allah amat mengetahui apa yang kamu kerjakan (ujung
ayat 8).
Jiwa manusia dibawah pengawasan Tuhan adakah dia setia memegang keadilan atau
tidak. Jika masyarakat Islam telah diberi Allah Swt karunia kekuasaan mengatur
pemerintahan adakah adil atau tidak. Selalu dikisahkan dalam Alqur`an bahaya yang
menimpa suatu ummat karena zalimnya. Apabila yang berkuasa tidak adil, maka yang
dikuasai akan menderita dan patah hati, masa bodoh akhirnya hilanglah wibawa dan
kemegahan ummat itu dan mudahlah masuk kekuatan musuh ke dalamnya dan mudah
di rampas kemerdekaannya. Itulah ancaman azab siksaan dunia dan akan datang lagi
di akhirat. Menurut sebuah hadis yang dirawikan oleh at-Thabrani dan Jabir pernah
bersabda:
دولةَ آل َعد ِو (روه لطبرانى عن جابر ِ )إذاَ ظلِ َم أ ِْه ْ ال ِذ َّم ِة َكان
َْ ت الد َّْولة
Sebagai dimaklumi, ahli dzimmah ialah pemeluk agama lain didalam
pemerintahan Islam yang wajib dilindungi dan diperlakukan adil. Kalau keadilan
kepada mereka tak ada lagi samalah pemerintahan begitu dengan pemerintahan
musuh. Sebagimana telah kita terangkan dalam kata pendahuluan tafsir surah ini
diantara sursh al-Maidah ini dengan surah an-Nisa adalah lengkap melengkapi dan isi
mengisi.
Sebab itu di dalam merenungkan ayat 8 dari surah al-Maidah ini seyogyanya
kita perhatikan,merenungkan dengan ayat 134 dari surah an-Nisa yang telah lalu. Dan
kedua ayat ini jelas keduanya diturunkan di Madinah bahwa masyarakat Islam mulai
tegak dan kekuasaan mulai terbentuk sebab di samping keteguhan iman kepada Allah
Swt wajiblah tegak adil dalam masyarakat dan keadilan ialah jalan yang paling dekat
menuju taqwa setelah keadilan tegak datanglah janji Allah Swt.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Keadilan merupakan salah satu ajaran yang penting di dalam agama Islam,
melalui sumber utamanya Al-Qur’an Allah selalu menguraikan betapa pentingnya arti
sebuah keadilan. Keadilan merupakan pilar bagi tegaknya sebuah masyarakat yang
makmur dan sejahtera.
Maka jadilah seseorang yang adil ketika menemui suatu persoalan, karena
keadilan itu harus ditegakkan bukan di pendam . Seperti yang telah dijelaskan pada
surah al maidah ayat 8 , yaitu memberikan kesaksian dengan adil jangan lah ditutup
tutupi.
B. Saran
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
jauh dari kata sempurna . Untuk itu, kami , mengharap kritik dan saran yang
membangun guna memperbaiki makalah di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Bin Abdil Aziz Al-Hikmah Alu Hasan. (1413) H. Tesis, Universitas Al-Imam
Muhammad Bin Su’ud Al-Islamiyyah, Riyadh, 1413 H.
Abu Dawud Sulaiman As-Sijistani. Tt. Tahqiq: Muhammad Muhyid Din Abdul Hamid,
AlMaktabah Al-Ashriyyah, Soida-Beirut, 4 Jilid.