Anda di halaman 1dari 21

VESIKOBULOSA KRONIK

PEMFIGUS VULGARIS PEMFIGOID BULOSA DERMATITIS HERPETIFORMIS


(MORBUS DUHRING)
Etiologi Autoimune Autoimune kronik Belum jelas
Usia >> 40-60th Usia tua >> 30th
Keluhan Nyeri, kadang gatal Sangat gatal
Predileksi Mula-mula di kulit kepala- Ketisk, lengan bagian flexor, Simetris: punggung, sacrum,
selaput lendir-meluas ke kulit lipat paha bokong, ekstensor lengan
lainnya atas, sekitar ssiku, lutuy
Eff bula kendur, lentikular – Bula dinding tegang Vesikel/bula berkelompok,
nummular, di atas dasar kulit dinding tegang diatas dasar
normal atau eritematosa. Bula pecah daerah lesi luas eritematosa; eritema, papulo-
tapi tidak bertambah vesikel
Bula pecah lesi bertambah

Nikolsky sign (+) (-)


Histo-PA Letak bula intradermal Letak bula subepidermal Letak bula subepidermal
Kelainan mukosa Erosi pd mukosa mulut 10-35%
mulut
Terapi Topical: Prednisone: 40-60mg/hari Depson:
As.fusidat 2-5% Dewasa: 200-300mg/hari
Basah: kompres dg garam faal Anak: 2mg/kgBB
NaCl 0,9% Antihistamin
Kering: bedak salisil Antibiotik
Sistemik: KIE: hindari makanan dari
prednisone:60-150mg/hari gandum

Gambar
REAKSI OBAT

Fixed Drug Eruption Steven Johnsen’s Toxic Epidermal Eritema Multiforme


(FDE) / Exantema Syndrom Necrolysis
Fixtum
Definisi Erupsi obat bila Hipersensitivitas IV Hipersensitivitas IV Reaksi akut pd kulit
berulang timbul di dan mukosa
tempat yang sama

Etiologi antibiotics,  Infeksi (virus herpes


carbamazepine, simpleks) ,
allopurinol, micoplasma
sulfonamides pneumoniae
 Obat
Sulfonamid, fenitoin,
barbiturat,
fenilbutason,
penisilin, alopurinol.
 Vaksinasi
 Idiopatik
Predileksi Genital, bibir, Mukosa mulut (100%), mata Kulit seluruh tubuh Akral, mulut, genital
ekstremitas (80%), genital (50%), lubang
hidung dan anus (8 &4%)
Eff Lesi eritematous TRIAS: Eritema generalisata lalu 1. MINOR
soliter/multiple dapat  Kelainan kulit: vesikel/bula lesi kulit, lesi mukosa
disertai bula. Eritema, vesikel, bula (-)
Purpura Epidermolisis diseluruh 2. MAYOR
 Kelainan selaput lendir di lesi kulit, lesi mukosa (+)
SembuhMakula tubuh. Terutama pada
® terutama mukosa
hiperpigmentosa, orivisium punggung dan bokong mulut
bulat/oval (sulit hilang) MukosaPseudomembran,
Bibirkrusta merah-hitam
 Kelainanan mata
Konjungtivitis kataralis
K.purulen, ulkus kornea, iritis

Body surface area: <10%


Body surface area: >30%
Nikolsky sign (-)
Nikolsky sign(+)
Terapi Dexa tap down: Dexametason iv tap down:
iv 0,15-0,2mg/kgBB/hari 4-6x5mg/hari
AB: klindamisin 2x600mg iv AB : klindamisin 2x600mg iv
Ciprofoksasin 2x400mg iv
ERITROPAPULOSKUAMOSA
Dibedakan berdasarkan efloresensi utama yang muncul yaitu PAPUL + SKUAMA yang eritema (merah)

Psoriasis Pityriasis Rosea Lichen Planus


Definisi Penyakit keradangan kulit Penyakit erupsi Dermatosis inflamatori akut atau
proliferatif, kronis residif, exanthematous kroni yang melibatkan membran
noncontagious (tidak (makulopapular) akut dengan kulit dan atau kulit.
menular), morfologi yang khas dan
biasanya self limited
Etiologi Belum diketahui Belum diketahui (curiga virus) Autoimun mediated
Predileksi Psoriasis Vulgaris: daerah Bagian tubuh yang tertutup Flexor, lumbar, scalp, glans penis,
sering trauma (siku/lutut), pakaian (inversa bila bagian mulut.
extensor, scalp, ekstremitas tubuh terbuka), leher dagu,
Inverse Psoriasis: daerah badan.
flexor, ketiak, bawah
mamae
Nail psoriasis: pitting nail
Psoriatic arthritis: sendi2
besar

Eff Papul, skuma eritematosa Herald patch/ Mother plak 7P: Planus (Flat top)
batas jelas, bentuk bulat  Lesi pertama plak Papul
Karsvlek Phenomenon berbentuk oval, warna Plak
skuama dikerok terlihat eritema, tepi meninggi. Purple
warna keruh seperti lilin Menyebar  Papula Polygonal
Austpitz Sign  bila karsvlek eritematosa, plak, skuama Prurutic
diteruskan muncul bintik tipis Peripheral
perdarahan karnea papila
dermis memanjang Bila terdapat dipunggung
Koebner Phenomenon  nampak gambaran seperti Koebner Phenomenon 
Bila kulit yang N pohon cemara mengikuti Bila kulit yang N digaruk/trauma
digaruk/trauma akan garis kulit. akan muncul lesi baru
muncul lesi baru
Khas Lain GATAL, Faktor Genetik >> Wickham striae
Terapi Betametason salep, cetirizin Cetirizin, bedak salicyl Betametason salep, cetirizin
Gambar

Regio Abd.

Regio Pedis
Regio Elbow Regio Torakal dan Lumbal
Generalisata Disease
Eritroderma Steven Johnsen’s Syndrom Toxic Epidermal Staphylococcus
Necrolysis Scalded Skin
Syndrome
Definisi Penyakit kulit generalisata Hipersensitivitas IV Hipersensitivitas IV Penyakit kulit epidermis
yang serius, mengancam yang melepuh
jiwa, dikarakteristikkan disebabkan oleh toxin
dengan kemerahan pada exfoliatif dari strain S.
90% dari kulit aureus
Etiologi Psoriasis, Dermatitis (all) Komplikasi dari penyakit
Pitiriasis Rubra Piliaris akibat Staphylococcus
Pemphigus Foliaceus, aureus
Alergi obat
Lymphoma, leukemia
Predileksi 90% dari kulit tubuh Mukosa mulut (100%), mata Kulit seluruh tubuh Seluruh kulit
(80%), genital (50%), lubang (generalisata) +
hidung dan anus (8 &4%) Mukosa. Bagian flexor
Eff Makula Eritematosa TRIAS: Eritema generalisata lalu Diffuse makula
akibat vasodilatasi  Kelainan kulit: vesikel/bula eritematosa
generalisata. Berskuama Eritema, vesikel, bula Sandpaperlike
putih. Purpura Epidermolisis diseluruh (progressing
Pasien menggigil  Kelainan selaput lendir di tubuh. Terutama pada intowrinkled
Edema kadang orivisium punggung dan bokong appearance and
MukosaPseudomembran, accentuated in flexor
Bibirkrusta merah-hitam creases)
 Kelainanan mata
Konjungtivitis kataralis Gejala klinis>>
K.purulen, ulkus kornea, iritis Demam, nyeri, facial
edema, perioral
Body surface area: <10% crusting, dehidrasi
Body surface area: >30% Nikolsky sign (+)Lesi
Nikolsky sign (-), Lesi target +
Nikolsky sign(+)Lesi target + target +
Terapi Dexametason Inj. Kecuali Dexa tap down: iv Dexametason iv tap down: Gentamicin Inj. /
pada Kasus Eritroderma 0,15-0,2mg/kgBB/hari 4-6x5mg/hari Sefalosporin Gen.III
e.c. psoriasis (rebound AB: klindamisin 2x600mg iv AB : klindamisin 2x600mg iv
phenomenom) Ciprofoksasin 2x400mg iv

Nikolsky sign +/

Eritroderma e.c
psoriasis
Alopecia areata Alopecia Androgenik Tricotilomania
Etiologi Idiopatik Hormon, usia, genetik Psikologi (respon terhadap stres)
Usia Semua usia Usia Puber
Keluhan Kebotakan Kebotakan Kebotakan , kebiasaan mencabut rambut
Efloresensi Area Bulat, inflamasi (-), scarring (-), Inflamasi (-), scarring (-), difus, biasanya disertai dengan eritema Patch irregular dengan bentuk tidak
eksklamasi dan meluas, bila rambut ringan dan skuama pada kulit kepala beraturan, rambut patah dengan panjang
dicabut tampak folikel rambut yang atrofi, yang berbeda, non scarring
tampak rambut yang putis-putus, pitting
nails (+/-)
Predileksi Bisa terjadi pada tiap tempat tumbuh Laki-laki : biasanya pada area vertex dan frontal lebih parah Bisa terjadi pada tiap tempat tumbuh
rambut, kemunduran perlahan garis rambut depan. rambut
Perempuan : penipisan difus lebih prominen pada area
frontocentral
BACA KLASIFIKASI
HAMILTON-NORWOOD untuk Pria
LUDWIG untuk Wanita
Terapi Bethametason dipropionate ointment 0,05 Laki-laki : Minoxidil topikal Hidrokortison 1%
% (malam hari ) Perempuan : spironolactone 2x 25 mg atau kontrasepsi oral yang Rujuk psikiatri
Minoxidil topikal mengandung estrogen dan potensial rendah androgen (Enovid E,
Enovid 5, , Ovulen, Demulen )
Prognosis Quo ad vitam: bonam Quo ad vitam: bonam Quo ad vitam: bonam
Quo ad sanam: bonam Quo ad sanam: bonam Quo ad sanam: dubia
Quo ad cosmetika: dubia Quo ad cosmetika: malam Quo ad cosmetika: dubia

Forcible Hair Pluck / Trichogram


Determines the number of anagen and
telogen hairs and is made by epilating
(plucking) 50 hairs or more from the scalp with
a needle holder and counting the number of
anagen and telogen hairs.
Exclamation hair
Tuberkulosis Verucosa Kutis Scrofuloderma Morbus Hansen
Etiologi Mycobacterium tuberculosis Mycobacterium tuberculosis Mycobacterium leprae
Keluhan Keropeng yang tidak sembuh dengan AB Benjolan Cardinal Signa:
Riwayat kontak batuk kronis Riwayat kontak batuk kronis Kelainan kulit yang hipopigmentasi atau
eritematosa + hipoestesi
Kelainan syaraf perifer (penebalan)
Hapusan kulit BTA +
Dx = 1 positif
Efloresensi Ulcus Numular Papul/ limfadenitis tanpa tanda radang akut Hipopigmentasi
Erosi  periadenitis (perlekatan KGB) Hipoestesi
Krusta Perlunakan menjadi abses dingin  Pecah Facies leonina
Pengejuan membentuk fistula dan meluas  ulkus Penebalan cuping telinga
Anatomist Wart: KHAS: Memanjang, tidak teratur, sekitarnya Madarosis
verrucous plaque-like lesions, akibat inokulasi dari LIVID, dinding menggaung, granulasi Gloves and Stocking anastesia
mycobacterium pada kulit tertutup PUS seropurulen  Krusta Kuning Pembesaran Syaraf..
(PENGEJUAN) Sembuh sikatrik TANPA N.facialis, N.auricularis magnus,
JEMBATAN KULIT (Skin Bridge) N. radialis, N.ulnaris,N.peroneus lateral,
N.tibialis posterior

Predileksi Dorsum manus, digiti, kaki dan pantat, badan Area banyak KGB: berurutan dari tersering Pausibasiler: Multibasiler:
Leher 1-5 lesi > 5 lesi
Axilla Hipopigmentosa Hipopigmentosa
Inguinal Distribusi asimetris Distribusi simetris
Hipoestesi jelas Hipoestesi kurang jelas
1 cabang syaraf > 1 cabang syaraf
Pemeriksaan Kenaikan LED BTA kurang mendukung Dengan pewarnaan Ziehl Nielsen dari cuping
Penunjang Pemeriksaan Bakteriologik BTA kurang mendukung telinga
Morfologi Index: Persentase bentuk utuh atau soid
terhadap seluruh BTA
Bacterial Index: Ukuran semi kuantitatif
kepadatang BTA tanpa membedakan solid dan
non solid
+1: 1-10 BTA dalam 100 LP
+2: 1-10 BTA dalam 10 LP
+3: 1-10 BTA dalam 1 LP
+4: 11-100 BTA dalam 1 LP
+5: 101-1000 BTA dalam 1 LP
+6: > 1000 BTA dalam 1 LP
Terapi 1. Isoniazid (300 mg / hari) selama 6 bulan. 1. Isoniazid (300 mg / hari) selama 6 bulan. 1. Lepra Multibasiler (MB)
2. Rifampisin ( 450 mg/ hari untuk BB< 50 kg dan 2. Rifampisin ( 450 mg/ hari untuk BB< 50 Rifampicin : 600 mg sebulan sekali
600 mg/ hari untuk BB> 50 kg) selama 6 bulan. kg dan 600 mg/ hari untuk BB> 50 kg) Dapsone : 100 mg setiap hari
3. Pirasinamid untuk 2 bulan pertama ( 1,5 g / hari selama 6 bulan. Clofazimin : 50 mg setiap hari dan 300 mg
untuk BB < 50 kg; 2 g / hari untuk BB 50-74 kg ; 2,5 3. Pirasinamid untuk 2 bulan pertama ( 1,5 g sebulan kali.
g / hari untuk BB > 75 kg ) / hari untuk BB < 50 kg; 2 g / hari untuk BB Durasi : selama 12 bulan
4. Etambutol untuk 2 bulan pertama ( dosis 15 mg/ kg 50-74 kg ; 2,5 g / hari untuk BB > 75 kg ) 2. Lepra Paucibasiler (PB)
BB/ hari) 4. Etambutol untuk 2 bulan pertama ( dosis Rifampicin : 600 mg sebulan sekali
15 mg/ kg BB/ hari) Dapsone : 100 mg setiap hari
Durasi : selama 6 bulan
3. Lepra Lesi Tunggal (sama dengan PB di
WHO)
Rifampicin : 600 mg
Ofloxacin : 400 mg
Minocycline : 100 mg

Anatomist Wart

Ulkus pada dinding dada dan aksila

Pengejuan
INVEKSI VIRUS

Varisela Herpes zoster Herpes Simplex Moluskum Veruka vulgaris


Kontagiosum
Etiologi Varicella zoster Reaktivasi Varicella zoster Herpes Simplex Virus (HSV) Molluscum Human papilloma
contagiosum virus
virus (MCV)-
poxvirus
Usia Anak>> Anak >>, dewasa Usia 5-20 tahun>>
Keluhan Gejala konstitusi Gx prodromal (+) Tidak ada
keluhan
prodromal
Predileksi Lokasi unilateral dan HSV-1: orolabial Anak: Muka, Tergantung jenis.
bersifat dermatomal sesuai HSV-2: anogenital badan,
persyarafan ekstremitas
Dewasa:
perigenit
al,
perianal,
mukosa
Effloresens Makula eritematosa Vesikel berkelompok dengan Vesikel bergerombol dasar Papul (dome- Berdasar letak:
i berubah menjadi dasar eritematosa dan edema. eritema dg central shape)dengan 1. V.vulgaris
vesikel “dewdrop on Dapat jd pustule dan krusta umbilication di daerah delle, central Wajah,leher,
rose petal mukokutan. umbilication, punggung.
appearance”  HZ oftalmikus : timbul setiap papul Nodul abu-abu
1-2 hari lesi menjadi kelainan pd mata dan N.V1 mengandung kecoklatan dg
krusta  Sindrom Ramsay Hunt: HSV-1: orolabial: mulut “white caseous permukaan kasar.
gejala paralisis otot muka dagu, lubang hidung, plug” 2. V.akuminata
Lesi menyebar (Bell’s Palsy), kelainan faring 3. V.plantaris
setrifugal (dari kulit, tinnitus, vertigo, ggn HSV-2: anogenital: batang Ditelapak kaki, plak
sentral ke perifer) pendengaran, nistagmus, penis, gland penis, labia sprit cincin yg keras,
nausea, ggn pengecapan. mayor/minor, perianal ditengah agak lunak
kekuningan.

Berdasar bentuk:
1.V.filiformis
Muka, kepala
Penonjolan tegak
lurus permukaan
kulit
2.V.plana juvenilis
Muka,leher, dorsum
manus,pedis
Permukaan licin dan
rata
Terapi Antipruritus Topikal: Analgesik Keluarkan masa
Antipiretik St.vesikuler:Bedak salisil 2% Antiviral: putih
Antivirus: Basah+krusta: AB p.o asiklovir 5x200mg (7- Sistemik:
bermanfaat bila 10hri) cimetidin 20-
diberi <24jam setelah Sistemik: salep asiklovir 4x sehari(10 40mg/kg/hari
timbulnya erupsi As.mef 3x250-500mg/hari hari) tid
kulit. Asiklovir oral 5x800mg/hari
Asiklovir selama 7 selama 7hari
hri
Anak: Untuk usia>50th
4x20-40mg/kgbb/ha Kortikosteroid 40-60mg/hari
ri slama 1 mnggu atau
Dws: 5x800mg/hari Dosis prednisone
3x20mg/hari
DERMATOFITOSIS TINEA TINEA DERMATITISTINEASEBOROIKTINEA KRURIS DERMATITISTINEA ATOPIK TINEA
ALOPECIA AREATA TINEA UNGUIUM
KAPITIS KAPITIS KORPORIS MANUM PEDIS
Penyakit jamur superficial yg disebabkan kelompok dermatofita (Trichophyton sp, Epidermophyton sp, dan Microsporum sp)
Adalah Kelainan kulit dan rambut kepalakulit dan RadangTubuh
kulit dengan
yang predileksi daerah Kruris Radang kulit kronik residif, Kebotakan rambut rekuren,Kuku
TINEAAdalah Kelainan tidak
seboroik gatal, kulit
Tangan
kering, eksudasi
Pergelangan
nonscarring
kaki
rambut kepala
Infeksi pada kulit akibat jamur berambut –telapak kaki, dapat mengenai
yang
diakibatkan gangguan fungsi kulit berambut dimanapun
sela-sela
sawar kulit
Predileksi
Etiologi
Kepala, alis, bulu mata
M.Canis M.Canis
Daerah seboroik:
T.Rubrum/ T.Rubrum/ T.Rubrum/ T.Rubrum/atas
Bisa terjadi pada tiap tempat
T.Tonsurans T.Rubrum/ Mentagrophytes
Wajah, scalp, alis, nasolabial, retroauricular, Mentagrophytes Mentagrophytes
tumbuh rambut, Mentagrophytes/
Tonsuran/
sternal daerah E.Floccosum
V, interskapula, aksila, E.Floccosum E.Floccosum bawah
Mentagrophytes
umbilicus, genitor-krural
Predileksi Kepala, alis, bulu Wajah, badan Sela paha, perineum, Interdigitas Plantar pedis Semua kuku tangan-
mata ekstremitas bawah, perianal Palmar manus Interdigitas pedis kaki
dada, punggung Dorsum manus
Eflo Inflamatori Makula merah Polimorf , batas tegas Makula Papuloskuamos Kuku rusak, rapuh,
Kerion ; kulit kepala hiperpigmen, Tepi aktif eritematosa a suram warnanya,
tampak bisul kecil Tepi aktif, central Dan central healing Tepi aktif Simetris,eritema permukaan kuku
dengan skuama, healing Dan central dan plak menebal, bawak kuku
rambut putus mudah healing hiperkeraotik di tampak detritus
dicabut Kronik  Kronik  macula atas daerah lesi Ringan bercak-
Favosa ; bintik- likenfikasi hiperpigmen,0-2:
skuama
facial, leher, EKSTENSOR, yg mengalami bercak putih pada
bintik berwarna fosa-fosa, SIMETRIS lken permukaan kuku
merah-kuning, 2>: Fosa, Flexor, Bisa general Intertriginosa
Eflo Inflamatori Anak:
ditutup oleh krusta yg Polimorf Area Bulat,
Fisura pada inflamasi
jari- (-), scarring
Kerion ; kulit kepala berbentuk
tampak bisul Skuama
cawan, bau dan krusta berminyak (OLEOSA) Simetris (-), eksklamasi dan
jari sela jari ke 4- meluas, bila
Diskromia
kecil dengan skuama, rambut putus Krusta di scalp menebal menyerupai topi Anak: Papulovesikular, krusta rambut dicabut tampak folikel
busuk(mousy odor), 5 tersering Onikolisis
mudah dicabut (CRADLE CAP). Relatif tidak GATAL Dewasa: Ekskoriasi, erosi, rambut yang atrofi, tampak rambut
Favosa ; bintik-bintikrambut
berwarnaatasnya putus likenifikasi, Subakut
yang putis-putus, pitting nails Hipertrofi
(+/-)
putus, mudah
merah-kuning, ditutup oleh krusta dicabut
Dewasa: hipo/hiperpigmentasi Vesikel –pustule,
Exclamation Hair: Sisa jaringan (+)
yg berbentuk cawan, bauNon Inflamatori Kulit lebih KERING. GATAL. Terdapat dapat
Bagian keterminal/ folikel tipis,
Grey atasnya
busuk(mousy odor), rambut Patch : papul-
Pitiriasi Sika (Dandruff) punggung
ujung > tebal seperti tanda seru !
papul miliar sekitar
putus putus, mudah dicabut kakidan tumit,
Non Inflamatori muara rambut, Kronik residif eksudat jernih
Grey Patch : papul-papul miliar
rambut mudah putus, (kec,inf
sekitar muara rambut,meninggalkan
rambut sekunder)
mudah putus, meninggalkan
alopesia warna coklat Akut
alopesia warna coklat Black Dot : rambut Lesi akut, eritem,
Black Dot : rambut yang terkena \,
yang terkena
tempat muara folikel ujung rambut
\, edem, bau
tempat
penuh spora tertinggal hitam muara folikel mengenai
Terapi SISTEMIK ujung rambut penuhHindari pencetus dan makanan berlemak Hindari pencetus, gunakan (telapak,
Bethametason dipropionate
Griseofulfin 10-25mgspora tertinggal
/kgBB/hr 6- Anak: asam salisilat 3% dalam minyak pelembab punggung
ointment 0,05dan% (malam hari )
8minggu hitam kelapa Cetirizine 0-0-1 tepi)-
Minoxidil topikal
Atau itrakonazol 3-5mg /hr, 4-6 mg Hidrokortison 1%. Steroid topikal potensi lemah MOCCASINFOOT
Kel.Subyektif
TOPIKAL Gatal/nyeriSampo imidazol Gatal, Gatal hebat
(anak), sedang-kuatGatal
(dewasa) Kuku rusak
Pemeriksaan
Rambut dicuci dengan shampoo Lampu
Dewasa: Sampo 24,wood :hijau/tidak
Imidazol didapatkan SERTA KOH 10% rambut, 20% kulit, kuku
(ketokonazol
antimikotik 2-4x/mg 2%), hidrokortison 1%
(Hifa sejati/hifa panjang bersepta/double contour bersekat/bersepta dan dikhotomi)
Prognosis Quo ad vitam: bonam Quo ad vitam: bonam Quo ad vitam: bonam Quo ad vitam: bonam
Quo ad sanam:
Terapi bonamSISTEMIK Quo ad sanam: bonam
SISTEMIK SISTEMIK Quo ad sanam: dubia
Haloprogin Quo ad sanam: bonam SISTEMIK
SISTEMIK
Quo ad cosmetika: dubia Quo ad cosmetika:
Griseofulfin 10-25mg Antihistamin malam Quo
Griseofulfin 500-ad cosmetika: dubia
Tolnaflat Quo ad cosmetika: dubiaGriseofulfin anak
Griseofulfin
Gambar Anak /kgBB/hr 6-8minggu
Anak Griseofulfin anak 1000mg (2-3mg) Triazol 500mg (1 bln) 15-20mg /kgBB/hr
Penyakit Parasit Hewan

SKABIES PEDIKULOSIS CREEPING DISEASE


CAPITIS KORPORIS PUBIS
Etiologi Sarcoptes Scabiei Pediculus humanus var. Pediculus humanus var. Phthirus pubis Ancylostoma braziliense & Ancylostoma caninum
capitis corporis
Epidemiologi Sos-ek rendah, hygiene Anak, wanita, lingkungan Dewasa, hygiene buruk, Dewasa, penyakit Anak, lingkungan kotor, hygiene buruk
buruk, PMS padat, hygiene buruk vagabond akibat hubungan seks
KU Subyektif Gatal malam hari Gatal di kepala Gatal di seluruh badan Gatal di kemaluan Gatal dan panas pada lesi
Predileksi Stratum korneum yg tipis, Kepala terutama daerah Seluruh badan yang Daerah kemaluan Tungkai, plantar tangan, anus, bokong, paha
sela jari, abdomen, oksipital dan temporal kontak dg pakaian/benda
bertungau
Eff Papul, vesikel, urtika erosi Erosi, ekskoriasi, pus & Erosi, ekskoriasi, krusta Makula serulae, erosi, Papul eritematosalesi
ekskoriasi, krusta krusta ekskoriasi, krusta linear/berkelok2/polisiklik/serpiginosaterowonga
n (burrow)
Gx Klinis 1. Pruritus nokturna 1. Gatal di kepala 3. Gatal di seluruh badan 4. Gatal 1. Gatal menghebat saat malam hari
2. Menyerang kelompok terutama daerah yang kontak dg 5. Makula seruleae 2. Panas
3. Adanya terowongan oksipital & temporal pakaian/benda (bercak abu2 3. Lesi bentuk terowongan (burrow)
(kunikulus) 2. Plikapelonika  bertungau ataukebiruan.
4. Ditemukan tungau rambut menggumpal 6. Black dot pd celana
akibat pus & krusta dlm (krusta)
Cara Penularan 1. Kontak langsung Perpindahan tungau akibat Kontak tungau pd benda Perpindahan tungau Invasi larva cacing
Kulit dg kulit kontak benda yg yg digunakan bersama akibat kontak
2. Kontak tak langsung digunakan bersama (sisir, (baju, selimut, jaket, sprei, langsung maupun
Melalui benda topi, bantal, dsb) dsb) benda yg digunakan
bersama
Patofisiologi Sensitisasi secret & eksreta Gatal karena liur dan Gatal karena liur dan Gatal karena liur dan Nematoda pd kotoran binatang krn kelembapan
tungau yg membutuhkan ekskreta dr kutu saat ekskreta dr kutu saat ekskreta dr kutu saat berubah menjadi larva yg mampu penetrai ke kulit.
waktu sebulan setelah menghisap darah menghisap darah menghisap darah Larva tinggal di kulit, berjalan2 disepanjang
infestasi dermo-epidermal  jam/hari  muncul gejala.
Terapi Topical: Topikal Topikal: Oral
- Permetrin 5% krim oles Krim gameksan 1% Krim gameksan 1% Tiabendazol  50mg/kgbb/hari, terbagi 2, selama
seluruh badan, diulang Cara: malam sblm tidur Cara: oles tipis seluruh tubuh diamkan 24jam 2 hari. dosis maks. 3 gr/hari
seminggu kemudian rambut dicuci dg sabun mandi. Albendazol  400mg, single dose, slama 3 hari
- Sulfur presipitatum kemudian dipakaikan krim Bisa diulangi 4 hari kemudian Cryotherapy
(24salf) gunakan tak boleh  tutup kain  pagi bilas Higien: CO2 snow (dry ice) slama 45” s/d 1’ selama 2 hari
kurang dari 3 hari  sisir halus & rapat. Seluruh pakaian, selimut, jaket, sprei, dicuci bersih berturut2
Higine Bisa diulangi seminggu dan disetrika. N2 liquid
Cuci seluruh pakaian, kemudian P. pubis  rambut kelamin dicukur Penyemprotan Kloretil pada ujung lesi yg masih
selimut, sprei inflamasi (merusak jaringan)
Gambar
PIODERMA

Impetigo Krustosa Impetigo Bulosa Ektima


Sinonim Impetigo kontagiosa, Impetigo vulgaris, Impetigo vesiko-bulosa, cacar monyet Impetigo ulcerative
Impetigo Tillbury Fox
Etiologi Streptococcus B hemolyticus Staphylococcus aureus Streptococcus B hemolyticus
Epidemiologi Sering pada anak Semua usia Anak > Dewasa
Patogenesis Ada port d’entry  manifestasi khusus karbunkel & selulitis dikarenakan basic concept
Keluhan Tidak ada gejala konstitusi Tidak ada gejala konstitusi Kadang ada gejala konstitusi
Subyektif
Efloresensi Erosi, krusta kuning SEPERTI MADU, Eritema, bula, HIPOPION, koleret Krusta tebal, lepas ulkus dangkal disertai
cepat pecah dasar eritematosa, erosi perdarahan
Predileksi Wajah, sekitar mulut dan hidung Wajah, ekstremitas, Bokong Ekstremitas bawah

Pemeriksaan Pengecetan gram  Gram A, B, C, D : Gram A: kristal violet & gram D : safranin
Penunjang Pengambilan dari DISCHARGE  ditemukan  buah anggur dan rantai
Terapi Topikal Asam Fusidat (Fuson) / Neomycin / Mupirocin
Terapi Sistemik Amoxicillin 3 X 500 mg Jika alergi gunakan Eritromycin
Gambar
ERISIPELAS SELULITIS
Basic concept & epidemiologi Dewasa Dewasa (imun <) DM
Patogenesis
Subyektif patognomosis Gejala prodromal + konstitusi (demam, malese)
Efloresensi patognomosis Eritema berwarna merah cerah dan berbatas tegas, Infiltrat yang difus di subkutan dengan tanda-tanda
pinggirnya meninggi dgn tanda-tanda radang akut. radang akut.
Dapat disertai edema, vesikel, dan bula. Lapisan kulit yg
diserang adalah epidermis dan dermis.

Predileksi Wajah & Ektremitas bawah (krn didahului trauma)


Etiologi Streptococcus B hemolyticus
Pemeriksaan penunjang DL (Leukositosis)
Tx topikal Tungkai bawah dan kaki yg diserang ditinggikan (elevasi), tingginya sedikit lebih tinggi daripada letak kor. Kompres
terbuka dengan larutan antisepstik. Jika terdapat edema diberikan diuretik
Tx sistemik Antibiotik
Tambahan Jika tidak diobati akan menjalar ke sekitarnya terutama ke proksimal. Kalau sering residif di tempat yg sama dapat
terjadi elefantiasis.
Gambar
FURUNKEL/karbunkel FOLIKULITIS TINEA BARBE
Sinonim Impetigo bockart
Definisi Furunkel : radang folikel rambut dan Radang folikel rambut Dermatofit pada dagu dan jenggot
sekitarnya. Jika lebih daripada sebuah
disebut furunkulosis. Karbunkel :
kumpulan furunkel
Basic concept & epidemiologi Dewasa (imun<) Dewasa > anak Pada laki – laki dewasa dan remaja
Patogenesis T.mentagrophytes dan T.verrucossum
bersifat keratinolitik infeksi jamur pd
bag superficial kulit. Menyerang stratum
korneum pd epidermis, rambut dan
kuku. Enzim keratinase yg dihasilkan
membantu menginvasi jar epidermis 
respon inflamasi.
Subyektif patognomosis Nyeri Tidak nyeri Rambut yg terinfeksi rapuh dan mudah
terlepas bila ditarik dgn pinset tanpa
rasa nyeri.
Efloresensi patognomosis Nodus eritematosa berbentuk kerucut, F. superficialis : terbatas di dalam Inflamasi pustular folikulitis yg sering
ditengahnya terdapat pustul. Kemudian epidermis. Berupa papul atau pustul yg menunjukkan gambaran kerion.
melunak menjadi abses yg berisi pus eritematosa dan di tengahnya terdapat Dikelilinginoleh inflamasi papul atau
dan jaringan nekrotik, lalu memecah rambut, biasanya multiple. pustul yg biasanya disertai eksudat,
membentuk fistel. F. Profunda : sampai ke subkutan. krusta.
Gambaran klinis sama dengan
superficialis, hanya teraba infiltrat di
subcutan.n
Predileksi Daerah yg banyak FRIKSI (aksila, Tungkai bawah. Mandibula/submandibula, unilateral.
bokong)
Etiologi Staphylococcus aureus Tricophyton mentagrophytes dan
Tricophyton verrucossum
Pemeriksaan penunjang Pengecatan Gram  Gram A, B, C, D : Gram A : Kristal violet & Gram D : Safranin. Investigasi mikologi. Pmx lampu wood
Pengambilan dari DISCHARGE  ditemukan  buah anggur dan rantai akan tampak efloresensi hijau kusam pd
rambut yg terinfeksi. Direct microscopic
(untuk melihat hifa )dan kultur
(mengidentifikasi penyebab jamur). Pmx
dermatofit dgn indikator warna, dari
kuning ke merah terdapat dermatofit.
KU: keputihan (Fluor Albus)

Candidiasis Vulvovaginalis Trikomoniasis Bakterial Vaginosis Servisitis gonorrhoe NSGI


Etiologi Candida albicans Trichomonas vaginalis Gardnerella vaginalis Neisseria Gonorrhoe Chlamydia trachomatis
Ureaplasma urealyticum
Mycoplasma genitalium
Klinis o Sangat gatal di daerah Bisa asimptomatik Sekret yang banyak dan Bisa asimptomatik Disuria, Polakisuria, Gatal,
vulva Bila sekret banyak: Gatal berbau amis. Disuria (cz uretrtis), Nyeri pelvis
o Dispareunia dan perih pada vulva dan Iritasi. polakisuria, nyeri Gejala servisitis
sekitarnya. suprasimpisis, hematuria Discharge pagi hari
o Nyeri sesudah miksi
Dispareunia. terminal (cz cystitis) (morning drop)
o Rasa panas
Perdarahan pasca coitus
o Iritasi vulva atau intermenstrual.
o berat: edema/ulkus
Pemeriksaan Hiperemia di labia minor, Strawberry appearance. Gejala peradangan tidak ada. servik merah, dengan erosi Folikel2 kecil mudah
introitus dan vagina 1/3 berdarah.
bawah. Lidi kapas diputar 360
Bercak2 putih kekuningan derajat di endoserviks 
pada dinding vagina (seperti perdarahan
keju)
Fluor Berwarna kekuningan. Sekret seropurulen warna Berwarna abu-abu homogen Sekret mukopurulen Sekret jernih - keruh
Disertai gumpalan2 putih putih kehijauan, berbau
seperti susu/krim kental tidak enak (malodours) dan
atau sedikit cair. berbusa.
Lab. Mikroskopis dengan KOH: Mikroskopis: sediaan Tes whiff positif Gram: Diplococcus gram Gram (-)
blastospora lonjong, basah, tampak Mikroskopis: jumlah clue cell negatif, bentuk biji kopi. Kultur (gold standart)
pseudohifa seperti sosis Trichomonas vaginalis meningkat >20% Kultur.
panjang, kadang bersepta. dengan pergerakan khas.
Peningkatan leukosit > 15
pH umunya normal pH > 5 pH >4,5 (4,7-5,7)
Terapi Nystatin intravag 100.000 IU Metronidazol p.o 500 mg Metronidazol p.o 500 mg 2 Ciprofloxacin 500 mg dosis Doxycycline po 100 mg 2
perhari selama 14 hari sehari 2x selama 7 hari, kali selama 7 hari atau 2 gram tunggal atau dd 1 selama 7 hari, atau
Ketokonazol 2 dd 1 selama 7 atau 2 gram dosis tunggal dosis tunggal. Kanamisin 2 gram dosis Tetrasiklin po 500 mg 4
hari tunggal dd 1 selama 7 hari
STD mayor!

Gonore Sifilis Ulkus Mole Limfogranuloma Granuloma Inguinale


vereneum
Etiologi Neisseria gonorrhoeae Treponema pallidum Haemophilus ducrey Chlamydia trachomatis Calymatobacterium
Ink: 2-5 hari Ink: 3-5 minggu Ink: 7 hari granulomatis
Klinis Pria: Gatal, panas sekitar Ulkus tidak nyeri Nyeri waktu ditekan Gejala prodormal, papul, vesikel tidak nyeri
OUE, Disuria lama2 ulkus granulomatosa.
Pemeriksaan Duh tubuh dari ujung Ulkus durum. Sifat: Tidak Ulkus Multipel Pembesra KGB inguinal papul, vesikel, ulkus
uretra → mukopurulent nyeri (indolen), sekitar ulkus Bentuk bulat / oval medial dg tanda radang. berbentuk bulat dan mudah
OUE : merah, edema teraba keras (indurasi), dasar Tidak ada indurasi Lanjut: fistulasi. berdarah, dasar kotor,
bersih berwarna merah, Menggaung Tumor multiple, krnyal, keluar sekret amis.
soliter. Dasarnya kotor, tertutup pus lunak
/ jaringan nekrotik
Lab Gram: Diplococcus gram Pmx mikroskop lapangan Gram: deretan ikan (school Tes kulit Frei Pmx hapusan jaringan
negatif (Biji kopi) gelap: T.pallidum of fish)

Kultur: Thyson Mayer Pmx serologi.


Terapi Ciprofloksasin 500 mg Penisilin G prokain 600.000 Azitromisin 1 g p.o. kotrimoksasol 3 dd 2 Ampisilin 4x500 mg slm 2
p.o. dosis tunggal U/hari selama 10 hari singledose, atau selama 1-5 minggu atau minggu, atau streptomycin
Cioprofloksasin 2x500 mg Sulfonamid 3x1 1 gram/hr IM slm 20 hari
p.o. 3 hari gram/hari, 7 hari.
Foto
IMS Mirror, eh minor!
Kondiloma akuminata Herpes genitalis
etiologi Human papiloma virus (HPV) Herpes simplek virus (HSV)
Inkubasi: rata2 2-3 bulan (1-8 bulan) Inkubasi: 3-10 hari
klinis papula miliar, selanjutnya terbentuk tonjolan2 Gejala prodormal : demam ringan, rasa terbakar
(filiformis). kadang2 nyeri. pada daerah lesi
pemeriksaan Regio: Pria : glans penis, sulkus koronarius, KHAS: Vesikel bergerombol diatas dasar
frenulum, batang penis. Wanita: vulva, introitus eritematosa. Erosi, nyeri, pembesaran KGB
vagina
Eflo: tumor permukaan berbenjol menyerupai
bunga kol, merah, konsistensi lunak.
Lab - • Tzank smear
• Pemeriksaan mikroskop elektron
• Pemeriksaan serologi
Terapi Tinctura podofilin 20% pada lesi Asiklovir 400 mg p.o 3 kali/hari selama 7 – 10
Salep 5 fluorourasil hari
Elektrokauterisasi Asiklovir 200 mg p.o 5 kali/hari selama 7 - 10 hari

Anda mungkin juga menyukai