Anda di halaman 1dari 27

KULIT

1. Seorang laki-laki 52 tahun datang dengan keluhan lesi plak putih pada mulutnya. Setelah dilakukan
pemeriksaan, terdapat lesi plak putih dengan tekstur berfisura di palatum mole pasien. Lesi tidak
hilang bila dihapus. Pasien memiliki riwayat merokok 15 tahun dan belum berhenti. Apa
penemuan pada pasien ini yang perlu diwaspadai mengarah ke CA?

a. Lesi tidak dapat dihapus

b. Usia tua

c. Lesi memiliki tekstur berfisura

d. Lesi terdapat di palatum mole

e. Riwayat merokok 15 tahun

2. Dibawah ini yang bukan komplikasi dari Ichtyosis Vulgaris adalah

a. Dermatitis Atopi

b. Dehidrasi

c. Hiperhidrosis

d. Dermatitis Kontak Iritan

e. Infeksi Sekunder

3. Seorang laki-laki berumur 37 tahun datang ke poli umum dengan keluhan kemerahan pada wajah
sejak 2 bulan yang lalu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan adanya eritema moderate persisten
dengan telangiektasis yang menyebar. Salah satu patogenesis terjadinya kasus diatas adalah :

a. Oedem perifollicular

b. Peningkatan jumlah flora folikel

c. Degenerasi matrix dermal

d. Perubahan pola keratinisasi dalam folikel

e. Produksi sebum yang meningkat

4. Seorang laki-laki 35 tahun datang dengan keluhan beruntus pada kulitnya. Hasil pemeriksaan
ditemukan vesikel dengan ukuran 1-2 mm, isi cairan jernih, pd bagian lateral jari-jari tangan,
telapak tangan, dan telapak kaki. Apa tatalaksana topikal pada pasien tersebut?

a. Glukokortikoid oral

b. Siklosporin

c. Burow's Solution

d. Prednisone
e. Retinoid

5. Seorang laki-laki berumur 45 tahun datang ke poli umum dengan keluhan kemerahan pada wajah
sejak 1 bulan yang lalu. Dari pemeriksaan fisik pada wajah didapatkan adanya eritema,
telangiektasis, papul, udema, tanpa ditemukan komedo. Pada kasus diatas, pada pemeriksaan
mikroskopis sering ditemukan:

a. Parakeratosis

b. Demodex folliculorum

c. Hiperkeratosis

d. Oedem perifollicular

e. Infiltrasi neutrophil

6. Anak Laki-laki 6 tahun datang ke poli klinik kulit dan kelamin dengan keluhan luka pada tungkai
bawah sejak 1 minggu yang lalu. Awalnya luka kecil namun tidak diobati hingga dalam dan
membesar. Pada pemeriksaan fisik ditemukan eritema, ulkus, pus. Pada luka pasien diberikan
pasta pendingin. Vehikulum yang diberikan merupakan campuran antara

a. Powder, oil base

b. Oil, water base

c. Oil, water, powder base

d. Water, powder base

e. Oil base

7. Ichtyosis Vulgaris adalah penyakit dengan pola turunan?

a. Autosomal Dominant

b. X-linked Resesif

c. Autosomal Semidominant

d. X-linked Dominant

e. Autosomal Resesif

8. Seorang wanita datang dengan keluhan nyeri saat berkemih. Pasien mengaku daerah kemaluan
pasien terasa gatal dan perih. Sebelumnya pasien telah berobat ke dokter umum dan diberi
antibiotik tapi keluhan tidak juga menghilang. Hasil pemeriksaan didapatkan gambaran figure of
8. Apa kemungkinan diagnosis pasien?

a. Pityriasis lichenoides

b. Lichen planus

c. Lichen schlerosus ekstragenital

d. Lichen schlerosus anogenital

e. Granuloma annulare

9. Seorang bayi, 10 bulan, ibunya mengeluhkan ruam pada daerah bokong yang ditempeli popok. Ibu
hanya mengganti popok bayi 2x/hari. Dari pemeriksaan didapatkan kelainan kulit berupa papul
eritema dan vesikel dengan dasar makula eritema pada perianal, genital, dan paha bagian dalam.

Tatalaksana pasien di atas adalah…

a. Menjaga higenisitas + mengganti popok tiap 2 jam + krim zinc oxide

b. Menjaga higenisitas + mengganti popok tiap 2 jam + krim miconazole

c. Menjaga higenisitas + mengganti popok tiap 2 jam + krim mometasone furoate 0,1%

d. Krim hidrokortisone 1%

e. Krim mupirocine 2%

10. Dibawah ini merupakan efloresensi sekunder, kecuali...

a. Krusta

b. Fisura

c. Eschar

d. Urtika

e. Likenifikasi

11. Anak Perempuan 10 tahun datang ke poli klinik kulit dan kelamin dengan keluhan luka pada
tungkai bawah sejak 2 minggu yang lalu. Awalnya luka kecil namun tidak diobati hingga dalam
dan membesar. Pada pemeriksaan fisik ditemukan ulkus disertai pus. Pada luka pasien diberikan
pasta. Yang bukan merupakan Efek dari pemberian pasta yaitu

a. Mendinginkan.

b. Anti-inflamasi

c. Anti-pruritus

d. Sekresi - absorbsi (mengeringkan).

e. Melindungi kulit

12. Berikut ini yang merupakan tatalaksana first line pada pityriasis likenoides adalah...

a. Erythromycin 250mg PO 2-4 kali sehari

b. Prednisone 60/40/20 mg PO

c. Tacrolimus topikal

d. Erythromycin 500 mg PO 2-4 kali sehari

e. Acitretin 25-50 mg PO 1x1

13. Seorang pasien datang dengan lesi plak putih pada lidah dan tidak bisa dihapus pada mulutnya.
Riwayat memasang gigi palsu di tukang gigi. Pasien telah merokok selama 14 tahun. Pemriksaan
tanda vital dalam batas normal. Apa kemungkinan diagnosisnya?

a. Discoid lupus eritematosus


b. Tonsilitis bakteri

c. Lichen planus

d. Candidiasis oral

e. Leukoplakia

14. iktiosis yang paling sering muncul pada laki-laki adalah

a. Ichthyosis Lamellar

b. Congenital Ichthyosiform

c. Ichthyosis Terkait-X

d. Harlequinn Ichtyosis

e. Ichthyosis Vulgaris

15. Seorang pasien datang dengan keluhan bercak merah pada badan yang gatal. Sebelumnya timbul
bercak merah pada kedua siku dan lutut. Pada pemeriksaan fisik didapatkan beberapa plaque
eritema dengan berskuama tebal seperti mika dengan diameter paling besar 2- 5 cm dan paling
kecil 0,5 cm distribusi sejajar dengan kosta. Tatalaksana paling tepat pada kasus diatas adalah

a. Antibiotik oral

b. Emo:lien

c. Acyclovir

d. Self-limiting disease

e. Topical Steroid

16. Seorang laki-laki berumur 39 tahun datang ke poli umum dengan keluhan kemerahan pada wajah
sejak 2 bulan yang lalu disertai rasa terbakar, pasien mengeluhkan hidungnya bertambah besar
dengan permukaan tidak rata. Pemeriksaan fisik ditemukan eritem, telangiektasis dan papul
disertai plak dan nodul pada hidung. Pada kasus diatas, komplikasi yang nampak pada pasien
adalah:

a. Persistent central facial erythema

b. Rhinophyma

c. Telangiectasia of conjungtiva

d. Periocular erythema

e. Transient pustules

17. Penyakit kulit yang ditandai dengan sisik berlapis berwarna keperakan dan sering dihubungkan
dengan rokok adalah...

a. Dermatitis seboroik

b. Neurodermatitis

c. Tinea vesicolor

d. Psoriasis
e. Dermatitis atopik

18. Pada pasien melasma jika dilakukan pemeriksaan wood's lamp, akan ditemukan...

a. Tipe dermal, kontras dengan kulit sekitar

b. Tipe campuran, kontras dengan kulit sekitar

c. Tipe campuran, tidak kontras dengan kulit sekitar

d. Tipe epidermal, kontras dengan kulit sekitar

e. Tipe epidermal, tidak kontras dengan kulit sekitar

19. Skuama merupakan efloresensi kulit yang terjadi akibat perubahan pada lapisan…

a. Stratum lusidum

b. Stratum korneum

c. Stratum granulosum

d. Stratum basale

e. Stratum spinosum

20. Bayi di bawa ibunya ke dokter dengan keluhan kemerahan dan bentol-bentol di selangkangan.
Bayi berusia 3 bulan, dititipkan di daycare, bayi memakai popok yang hanya diganti dua kali
sehari. Pada pemeriksaan umum bayi tampak rewel dan menangis. Dari pemeriksaan dermatologi
tampak papul dan vesikel dengan dasar macula eritematosa, erosi berukuran plakat pada region
genital, inguinal dan bokong. Diagnosa yang tepat untuk pasient tersebut adalah

a. Candidiasis kutis

b. Diaper Rash Dermatitis

c. Tinea cruris

d. Dermatitis atopi

e. Tineaincognito

21. Seorang laki-laki 32 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan kebotakan pada rambut,
berbentuk soliter. Ayah pasien tidak memiliki keluhan serupa. Apakah etiologi yang mendasari
penyakit?

a. Gen

b. Autoimun

c. Infeksi

d. Keganasan

e. Alergi

22. Senyawa berikut terdapat pada rokok dan juga insektisida adalah...

a. Nikotin

b. Benzapirin
c. Naftalen

d. Nitrosamin

e. Ammonia

23. Dibawah ini yang paling sering menyebabkan anagen effluvium adalah

a. Antimetabolite

b. Anticholinergic

c. Calcineurin Inhibitor

d. Antibiotik

e. Radioterapi

24. Laki-laki 45 tahun datang ke poli klinik kulit dan kelamin dengan keluhan kulit kemerahan dan
gatal pada punggung kaki sejak 1 bulan yang lalu. Muncul terutama saat stres. Pemeriksaan fisik
ditemukan lesi inflamasi kronis berupa eritema, skuama, likenifikasi, ekskoriasi. Pemilihan
vehikulum yang tepat adalah

a. Foam

b. Gels

c. Kompres basah

d. Bedak

e. Salep

25. Berikut ini merupakan faktor-faktor yang dapat menyebabkan melasma, kecuali...

a. Semua benar

b. Paparan sinar matahari

c. Disfungsi endokrin

d. Kehamilan

e. Genetik

26. Pasien perempuan 24 tahun datang mengeluh gatal-gatal di pinggir bibir sejak 5 hari lalu, muncul
bintik kemerahan di sekitar mulut. Keluhan telah diberikan krim steroid kuat namun tidak ada
perubahan. Pada pemeriksaan fisik ditemukan patch-papul erimatosa tersusun padat, nyeri(+),
teraba hangat(+). Diagnosis pasien tersebut?

a. Tinea facialis

b. Dermatitsis iritan

c. Dermatitis perioral

d. Impetigo nonbulosa

e. Miliaria rubra

27. Pasien datang dengan keluhan ujung-ujung rambut banyak yang terbelah menjadi beberapa helai.
Pasien sering berjalan pada siang hari tanpa menggunakan topi. Temuan pada pasien disebut
dengan

a. Trikolasia

b. Kinking hair

c. Hipertrikosis

d. Monilektriks

e. Trikoptilosis

28. Komplikasi yang dapat terjadi pada kasus Pytiriasis Rosea adalah

a. Hypoesthesia

b. Neuralgia

c. Pruritus persisten

d. Post inflammatory Hyperpigmentation

e. Scarring

29. Seorang pasien dengan pityriasis likenoides tipe PLC akan dilakukan pemeriksaan histopatologi.
Apa temuan yang akan didapatkan?

a. Vaskulitis limfositik

b. Leukositosis

c. Ada sel CD30+ dan limfoid atipikal

d. Parakeratosis padat

e. Penurunan rasio CD4/CD8

30. Seorang pasien datang dengan keluhan beruntus seperti gambar pada dada sebelah kiri.
Efloresensi yang tepat adalah

a. Papul eritema dengan distribusi zosteriformis

b. Bula eritema dengan distribusi dermatomal

c. Vesikel eritema dengan distribusi dermatomal

d. Vesikel eritema dengan distribusi simetris bilateral

e. Papula eritema dengan distribusi generalisata


THT-KL
1. Reseptor pengecapan pada zat penyedap masakan, adalah:

a. Umame

b. Umamu

c. Umamo

d. Umama

e. Umami

2. Seorang laki-laki 65 tahun datang ke RS dengan keluhan suara serak sejak 4 bulan yang lalu,
kadang-kadang sesak. Keluhan disertai dengan benjolan dileher kanan yang tidak nyeri dan sukar
digerakkan. Diagnosis yang paling tepat adalah:

a. Tumor parotis

b. Tumor mastoid

c. Tumor nasofaring

d. Tumor laring

e. Tumor thyroid

3. Gejala klinis berupa gangguan fungsi penghidu dan pengecapan yang terjadi spontan tanpa disertai
gejala lainnya, sangat mungkin berhubungan dengan;

a. Infeksi Influensavirus

b. Infeksi Coronavirus MERS

c. Infeksi Rhinovirus

d. Infeksi Rotavirus

e. Infeksi Coronavirus SARS-Cov2

4. Tekanan udara dalam cavum timpani sama dengan tekanan udara di liang telinga. Bila tekanan
udara pada cavum timpani negative, hal ini dapat disebabkan oleh karena :

a. Serumen Obturans

b. Otitis Media Serosa

c. Otitis Media Supuratif Akut


d. Oklusi Tuba Eustachii

e. Benda Asing

5. Seorang wanita usia 50 tahun dating dengan keluhan muntah-muntah, vertigo, gangguan
pendengaran dan kadang tinnitus. Membran timpani intak, pantulan cahaya berkurang, hasil
PTA menunjukkan penurunan pendengaran pada frekwensi tinggi sekitar 35 dB. Hal tersebut
kemungkinan terjadi diakibatkan oleh gangguan pada organ keseimbangan berupa:

a. Bergeraknya otolith ke dalam kanalis semisirkularis kanan

b. Virus yang menyerang n. vestibulocohlearis

c. Hidrops endolifatikus

d. Hidrops perilimfaticus

e. Bergeraknya otolith ke dalam ampula dan menempel pada kupula kanan

6. Pernyataan berikut ini yang benar mengenai telinga tengah adalah

a. Incus adalah yang berhubungan langsung dengan telinga dalam

b. Cavum timpani di lapisi oleh epitel berlapis gepeng

c. Tuba auditorius selalu terbuka berhubungan dengan nasofaring

d. Bagian luar membrana tympani dilapisi oleh epitel berlapis kolumnair

e. Bagian anterior rongga timpani terdapat sel goblet

7. Seorang laki-laki usia 68 tahun datang ke poliklinik THT dengan keluhan gangguan pendengaran
pada kedua telinga yang dirasakan sejak satu tahun terakhir. Pada pemeriksaan otoskopi tidak
ditemukan kelainan pada telinga luar dan telinga tengah. Diagnosis setelah dilakukan
pemeriksaan audiometri nada murni adalah presbikusis. Struktur apa yang paling sering
mengalami gangguan sesuai dengan diagnosis tersebut diatas:

a. Struktur osikula

b. Cortex auditorius

c. Struktur yang terdapat pada kavum timpani

d. Organ of corti

e. Nervus auditoris

8. Seorang perempuan usia 23 tahun datang ke RS dengan keluhan pusing berputar yang dialami 3
hari terakhir, disertai mual dan muntah. Terdapat riwayat otore 2 minggu terakhir dan
didiagnosis dengan otitis media akut (OMSA). Labirint osseus yang membentuk skala vestibuli,
mengandung:

a. Perilimfe

b. Otolith

c. Membrane basilaris
d. Organ corti

e. Endolimfe

9. Seorang anak laki-laki usia 8 tahun dibawa ibunya datang ke Puskesmas dengan keluhan sakit
telinga kanan disertai demam sudah 3 hari. Sebelumnya penderita flu. Riwayat otore tidak ada.
Pada otoskopi telinga kanan nampak membran timpani hiperemi dan bombans, kiri kesan intak.
Diagnosis penyakit tersebut diatas adalah

a. Otitis media akut stadium perforasi

b. Otitis media akut stadium hiperemi

c. Otitis media akut stadium komplikasi

d. Otitis media akut stadium suppurasi

e. Otitis media serosa

10. Seorang perempuan usia 23 tahun datang ke RS dengan keluhan pusing berputar yang dialami 3
hari terakhir, disertai mual dan muntah. Terdapat riwayat otore 2 minggu terakhir dan didiagnosis
dengan otitis media akut (OMSA). Sebutkan organ yang berperan dalam menimbulkan gejala
pusing berputar pada kasus diatas:

a. Labirint koklearis

b. Vestibulum

c. Kanalis semisirkularis

d. Organ corti

e. Nervus vestibularis

11. Seorang anak usia 10 tahun dibawa ibunya datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri telinga kiri
1 hari lalu disertai demam. Pendengaran baik. Pada otoskopi nampak bulla pada membrane
timpani kiri yang hiperemi .Riwayat flu (Rinitis Akut) 2 hari lalu. Apakah diagnosis pasien
tersebut diatas

a. Otitis eksterna profunda

b. Otomikosis

c. Otitis eksterna superficialis eksematosa

d. Myringitis bullosa

e. Myringitis granulosa

12. Seorang perempuan usia 23 tahun datang ke RS dengan keluhan pusing berputar yang dialami 3
hari terakhir, disertai mual dan muntah. Terdapat riwayat otore 2 minggu terakhir dan didiagnosis
dengan otitis media akut (OMSA). Sebutkan struktur telinga tengah yang berbatasan dengan
telinga dalam yang dapat menjadi pintu penyebaran (komplikasi) OMSA pada telinga dalam:

a. Oval window

b. Promontorium

c. Utrikulus

d. Kanalis semisirkularis
e. Labirint vestibuler

13. Jika kita menghidu bauan yang busuk dan menusuk, membuat kita memalingkan wajah, meludah
bahkan bisa marah. Sistem apakah yang bekerja:

a. Collosum

b. Limbik

c. Hypothalamus

d. Pons

e. Hypofise

14. Sel-sel reseptor pengantar rasa keseimbangan terdapat di dalam :

a. Ductus semisirkularis

b. Labirin koklearis

c. Canalis semisirkularis

d. Organ spiralis

e. Crista ampullaris

15. Pemeriksaan untuk membuktikan bahwa kasus diatas adalah suatu keganasan adalah:

a. Blind biopsy

b. Diseksi leher radikal

c. Laringoskopi indirek

d. Laringoskopi direk + biopsy

e. Biopsi jarum halus

16. Apakah kuman penyebab paling sering penyakit tersebut di atas

a. Streptococcus B hemoliticus

b. Pneumococcus

c. Hemophilus influenza

d. Staphylococcus aureus

e. Pseudomonas aeruginosa

17. Upaya mengurangi efek dari makanan pedas, adalah:

a. Minum minuman panas

b. Minum minuman beralkohol

c. Minum minuman kaya lemak

d. Minum minuman dingin

e. Minum minuman manis


18. Seorang ibu membawa anak nya yang berusia 8 bulan dengan keluhan tidak berespon jika
mendengar suara-suara, dirasakan oleh ibu sejak anak tersebut berusia 2 bulan. Pemeriksaan Fisis
THT membrane timpani intak, pantulan cahaya ada, pemeriksaan penunjang BERA, OAE dan
Elektro immitans didapatkan ketulian sensorineural derajat sangat berat. Kemungkinan yang
terjadi pada organ corti pasien adalah

a. Tidak berkembangnya sel rambut luar (outer hair cell)

b. Degenerasi sel saraf afferent

c. Degenerasi sel saraf efferent

d. Tidak berkembangnya dari sel rambut dalam (inner hair cell)

e. Bukan salah satu di atas

19. Seorang Laki-laki usia 60 tahun dating dengan keluhan pendengaran kiri dan kanan berkurang
sejak lama. Pemeriksaan Fisis THT membrane timpani intak, pantulan cahaya berkurang,
pemeriksaan penunjang memperlihatkan tes PTA didapatkan ketulian sensorineural derajat
sedang. Kemungkinan yang terjadi pada organ corti pasien adalah

a. Degenerasi dari sel rambut luar (outer hair cell)

b. Degenerasi dari sel rambut dalam ( inner hair cell)

c. Bukan salah satu di atas

d. Degenerasi sel saraf afferent

e. Degenerasi sel saraf efferent

20. Seorang laki-laki 18 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan utama hidung tersumbat.
Setelah dilakukan pemeriksaan nasofaringoskopi ditemukan massa didaerah hidung berwarna
kebiruan yang sangat mudah berdarah. Apakah diagnosis yang paling tepat:

a. Blind biopsy

b. Nasoendoskopi

c. Biopsi jarum halus

d. Biopsi di OK

e. Laringoskopi direk

21. Barotrauma yang terjadi pada telinga tengah dan dalam menyebabkan gangguan pendengaran tipe
:

a. Konduktif dan Sensorineural (mix)

b. Sensorineural

c. Koklea

d. Retrokoklea

e. Konduktif

22. Proses fisiologi pengecapan dan penghidu melalui fase-fase sbb:

a. Konduksi - Transduksi - Transmisi- Prossesing


b. Prossesing - Transmisi - Konduksi - Transduksi

c. Konduksi - Transmisi - Prossesing - Transduksi

d. Transduksi- Prossesing- Transmisi - Konduksi

e. Transmisi - Prossesing- Konduksi - Transduksi

23. Dibawah ini, yang tidak sesuai untuk kemampuan menghidu, adalah;

a. Dapat menghidu Amonia

b. Dapat menghidu Vanila

c. Dapat menghidu Alkohol

d. Dapat menghidu Kopi

e. Dapat menghidu Parfum

24. Pada infeksi SARS-Cov2 (Covid-19), dengan gejala utama Anosmia, disebabkan oleh:

a. Virus menduduki reseptor Alfa adrenergic.

b. Virus menghalangi odorant

c. Virus merusak myelin saraf

d. Virus terikat pada ganglion

e. Virus menduduki reseptor ACE2

25. Seorang laki laki usia 21 tahun datang ke poliklinik THT RSWS dengan keluhan sakit telinga kiri
disertai perdarahan dari liang telinga kiri setelah terjun kelaut untuk berenang 1 hari lalu.
Sebelumnya tidak ada flu. Pada pemeriksaan nampak darah dimeatus eksternus, membrane
timpani hiperemis dan nampak rupture ukuran 3mm, tepi rata. Keadaan tersebut disebabkan oleh
karena:

a. Oklusi Tuba Eustachii

b. Barotrauma

c. Trauma Akustik Akut

d. Perforasi Akut

e. Trauma Penetrans

26. Seorang anak laki-laki usia 8 tahun dibawa ibunya datang ke Puskesmas dengan keluhan sakit
telinga kanan disertai demam sudah 3 hari. Sebelumnya penderita flu. Riwayat otore tidak ada.
Pada otoskopi telinga kanan nampak membran timpani hiperemi dan bombans, kiri kesan intak.
Tindakan terapi local yg dilakukan pada penderita ini adalah

a. Toilet telinga dan pasang tampon Burowi

b. Parasintesis dan tampon kering steril

c. Krim Antiinflamasi corticosteroid

d. Spuling telinga dengan air hangat


e. Tetes telinga Antibiotik

27. Berdasarkan soal no.17 di atas maka proses pembangkitan impuls auditori yang terjadi akibat
proses bioelektrik sel sensoris corti dalam membangkitkan listrik potensial yang sifatnya statis
tidak dapat dilakukan dengan sempurna. Jika kondisi normal, maka listrik statis ini disebut :

a. Bukan salah satu di atas

b. Lintasan impuls auditori

c. Hidrodinamika cochlea

d. Microphonics sensoris

e. Cochlear microphonics

28. Seorang laki laki usia 21 tahun datang ke poliklinik THT RSWS dengan keluhan sakit telinga kiri
disertai perdarahan dari liang telinga kiri setelah terjun kelaut untuk berenang 1 hari lalu.
Sebelumnya tidak ada flu . Pada pemeriksaan nampak darah dimeatus eksternus, membrane
timpani hiperemis dan nampak rupture ukuran 3mm, tepi rata. Upaya penanganan local rupture
membrane timpani pada kasus diatas adalah:

a. Operasi timpanoplasti

b. Dipertautkan kembali tepi rupture

c. Dibiarkan menutup sendiri

d. Operasi timpanomasteidoktomi

e. Operasi myringoplasti

29. Pemeriksaan untuk membuktikan jenis tumornya pada kasus diatas adalah;

a. Polip cavum nasi

b. Kanker laring

c. Angiofibroma nasofaring juvenile

d. Hemangioma

e. Kanker nasofaring

30. Halusinasi bauan busuk, disebut:

a. Kakosmia

b. Hiperosmia

c. Hiposmia

d. Parosmia

e. Anosmia
MATA
1. Anak perempuan usia 4 tahun dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan penglihatan menurun
pada kedua mata disadari oleh orang tua anak sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan terutama
dirasakan saat malam hari. Pada keadaan umum didapatkan anak sakit ringan/gizi kurang/sadar.
Pada pemeriksaan oftalmologi di kedua mata, didapatkan VOD: 6/9 VOS: 6/12. Segmen anterior
kedua mata, ditemukan adanya lesi berwarna putih di konjungtiva daerah temporal

Nutrien apakah yang pen berperan dalam patofisiologi penyakit ini?


a. Niacin
b. Thiamine
c. Ribovflavin
d. Retinol
e. Ascorbic acid
• xeropthalmia
• xn = night blindness
• x1 a= conjungtival sclerosis
• x1b = bitot’s spot (silver keputihan, segitiga, foamy, di bagian temporal)
• x2 = corneal xlerosis (kornea keruh, pungtat di inferonasal)
• x3 (keratomalacia) a = ulkus kornea <1/3 kornea b = ulkus kornea >= 1/3 kornea
• xs = corneal scars , pasien buta
• xf = bintik bintik putih meninggi tersebar merata pada fundus

2. Anak perempuan usia 7 tahun dibawa ibunya ke rumah sakit dengan keluhan penglihatan kabur
saat melihat jauh pada kedua mata dirasakan sejak 1 tahun terakhir. Pada keadaan umum
didapatkan anak sakit ringan/gizi cukup/sadar. Pada pemeriksaan oftalmologi di kedua mata,
didapatkan VOD: 20/200 dan VOS: 20/400, koreksi dengan sikloplegik didapatkan OD: -3.50/
-1.00 x 180 (20/40) dan OS: -4.50/ -1.00 x 180 (20/40). Segmen anterior kedua mata dalam batas
normal. Segmen posterior kedua mata dalam batas normal. Apakah yang menyebabkan faktor
risiko dari diagnosis pasien ini pemeriksaan visus setelah koreksi tidak maksimal?
a. Isoametrop
b. anisometrop ( perbedaan lensa kanan kiri ebih dari sama dengan 1 D )
c. astigmat
d. hipermetrop
e. miop
• amblyopia = visus tidak 20/20 walaupu telah dikoreksi maksimal karena adanya stimulus
visual yang abnormal pada saat periode awal perkembangan visual ( periode kritis 3
bulan pertama, dan berlanjut hingga usia 7-8 tahun)
• bentuk :
1. Pattern distortion (blurred retinal image)
2. Corticals supression ( 1 eye)
• klasifikasi :
1. Strabismus ( cortical suppresion) = unilateral
2. Refractive :
a. ametrop ( pattern distortion)= high refratice error, bilateral
b. anisometrop ( pattern distrotion and cortical suppression)
3. Stimulus deprivation ( obstruction of visual axis) = katarak, ptosis
3. Seorang anak laki-laki berusia 4 tahun dibawa orang tuanya ke poliklinik mata RS dengan keluhan
tampak juling kedalam pada kedua mata dialami sejak kecil. Pasien merupakan keturunan asia.
Riwayat trauma tidak ada, Riwayat penurunan penglihatan tidak ada. Pemeriksaan oftalmologi
didapatkan VODS 20/20, dengan jarak antara kedua kantus medial yang memanjang dan
interpupillary distance yang normal (IPD), segmen anterior bola mata dalam batas normal.

Apakah diagnosis pada pasien ini?


a. Telekantus
b. Epikantus = lipatan kulit setengah lingkaran yang menutupi kantus medial. Hilang seiring
perkembangan hidung
c. Ptosis
d. Strabismus
e. Hipertelorisme

4. Seorang anak perempuan berusia 1 tahun dibawa oleh ibunya ke puskesmas untuk control mata.
Riwayat anak menjalani operasi mata saat berusia 2 bulan. Pemeriksaan fisik didapatkan mata
dalam keadaan tenang, kornea jernih, bilik mata depan dalam, pupil bulat namun tidak
ditemukan lensa. Reflex fundus terlihat dengan baik. Apakah tindakan operasi yang paling
mungkin yang telah dilakukan pada bayi ini ?
a. Operasi strabismus
b. Operasi pengangkatan katarak
c. Operasi trabekulektomi
d. Operasi vitrektomi
e. Operasi LASIK (Laser Assited In Situ Keratomielusis)

5. Seorang anak perempuan berusia 4 bulan dibawa oleh ibunya ke puskesmas untuk kontrol setelah
menjalani operasi katarak di usia 2 bulan. Pemeriksaan fisik didapatkan segmen anterior dan
posterior mata baik, kecuali tidak didapatkan lensa. Apakah penanganan yang paling tepat untuk
mencegah terjadinya amblyopia?
a. Terapi oklusi
b. Operasi pemasangan lensa intraokuler
c. Penetesan obat midriatikum
d. Pemakaian kacamata
e. Observasi

6. Seorang anak perempuan usia 10 tahun dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan penglihatan
kabur pada kedua mata, dialami sejak 1 tahun yang lalu. Pasien mengeluh tidak dapat melihat
dengan jelas tulisan di papan tulis. Tidak ada keluhan penyerta. Riwayat memakai kacamata (-).
Riwayat memakai kacamata di keluarga ada, yaitu ayah dan ibu. Pada pemeriksaan oftalmologi di
kedua mata, didapatkan: VOD: 20/100 , dengan koreksi : plano/-2.00x180° ?4? VOD : 20/20
,VOS: 20/100. dengan koreksi : -2.00/-1.00x180° ?4? VOS : 20/20. Segmen anterior dan
posterior kedua mata dalam batas normal. Apakah diagnosis yang tepat pada mata kanan pasien
ini?
a. Compound miop astigmatism
b. Mixed astigmatism
c. Compound hipermetrop astigmatism
d. Simple miop astigmatism
e. Simple hipermetrop astigmatism

7. Seorang laki - laki berusia 40 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan penurunan penglihatan
sejak 3 bulan terakhir pada mata kanannya. Riwayat pasien berobat ke poli kulit, dengan hasil
VDRL/TPHA (+). Pada pemeriksaan fisik terdapat VOD 20/400, VOS 20/20, TIO OD 18, TIO
OS 17, sinekia posterior (+). Pada funduskopi didapat lesi berbentuk oval dan kekuningan
di dekat macula. Pasien mempunyai riwayat berganti - ganti pasangan seksual. Apakah
mekanisme penyebab terjadinya lesi pada retina?
a. Ocular TB disertai chorioretinitis
b. Retinochoroiditis karena Syphilis
c. Infeksi Cytomegalovirus : pizza chottage cheese app.
d. Neuroretinitis karena Rubella
e. Acute HIV neuroretinitis
• TPHA = treponema pallidum hemagglutination => syphilis
8. Seorang laki - laki datang ke poli mata dengan keluhan penurunan penglihatan sejak 1 bulan
terakhir pada mata kanannya. Terdapat air - mata be Riwayat pasien berobat ke poli kulit,
dengan hasil VDRL/TPHA (+). Pada pemeriksaan fisik terdapat VOD 20/400, VOS 20/70,
Tekanan bola mata kanan 24, Tekanan bola mata kiri 17, sinekia posterior (+). Pada funduskopi
didapat lesi berbentuk placoid, berbentuk oval maupun bundar, disertai lesi yang berwarna
putih - kekuningan yang berada di dekat macula. Pasien mempunyai riwayat berganti - ganti
pasangan seksual.Diagnosis yang paling tepat untuk pasien tersebut, ialah :
a. Acute HIV anterior placoid neuroretinitis
b. Toxoplasmosis neuroretinitis
c. Acute syphilitic posterior placoid chorioretinitis
d. Infeksi Cytomegalovirus
e. Retinochoroiditis Syphilis

9. Seorang laki - laki datang ke poli mata dengan keluhan penurunan penglihatan sejak 1 bulan
terakhir pada mata kanannya. Terdapat air - mata be Riwayat pasien berobat ke poli kulit,
dengan hasil VDRL/TPHA (+). Pada pemeriksaan fisik terdapat VOD 20/400, VOS 20/70,
Tekanan bola mata kanan 24, Tekanan bola mata kiri 17, sinekia posterior (+). Pada funduskopi
didapat lesi berbentuk placoid, berbentuk oval maupun bundar, disertai lesi yang berwarna putih -
kekuningan yang berada di dekat macula. Pasien mempunyai riwayat berganti - ganti pasangan
seksual. Diagnosis yang paling tepat untuk pasien tersebut, ialah :
a. Acute syphilitic posterior placoid chorioretinitis
b. Acute HIV anterior placoid neuroretinitis
c. Toxoplasmosis neuroretinitis
d. Retinochoroiditis Syphilis
e. Infeksi Cytomegalovirus

10. Seorang laki laki 62 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan mata kanan merah dan nyeri
sejak 3 hari lalu. Riwayat operasi katarak metode extra capsular cataract extraction 5 hari lalu.
Pemeriksaan TD 150/100 dan berobat teratur. Dari pemeriksaan oftalmologis ditemukan : VOD:
1/300, pemeriksaan iluminasi oblik didapatkan adanya udem pada kornea, hipopion di bilik mata
depan, terlihat IOL di belakang pupil. Pada pemeriksaan funduskopi tidak terlihat adanya red
reflex. Pemeriksaan penunjang USG B scan, terlihat adanya kekeruhan pada vitreus.
Pemeriksaan mata kiri dalam batas normal. Diagnosis yang mungkin pada kasus diatas adalah :
a. Toxic Anterior Segmen Syndrome
b. Panuvetis
c. Uveitis anterior
d. Endophthalmitis = inflamasi purulen dari cairan intraokuler (vitreous dan aqueous humor)
sering karena infeksi
e. Panophthalmitis = inflamasi supuratif pada seluruh mata okuler + orbita) disertai nekrosis
sklera. Nyeri hebat. Dan bola mata dapat ruptur
• toxic anterior segmen syndrome = inflamasi steril pada bilik mata depan yang muncul 12-48
jam setelah anterior segment surgery.
- udem kornea
- penurunan visus
• -photophobia
- hypopion
- nyeri +/-

11. Seorang laki - laki berusia 65 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan penglihatan
berkurang sejak 2 tahun yang lalu. Peglihatan seperti berasap dan berawan. Keluhan
dirasakan bertambah parah. Riwayat menggunakan kacamata baca ada namun
sekarang pasien lebih nyaman membaca tanpa kacamata baca. Riw penyakit sistemik
tidak ada, Pada pemeriksaan opthalmologi visus ODS 6/60 dan putih pada pupil.
Apakah penyebab terjadinya penurunan tajam penglihatan pada pasien ini ?
a. Malnutrisi
b. Degeneratif
c. Faktor genetika
d. Infeksi
e. Gangguan metabolik

12. Seorang laki-laki berusia 25 tahun, datang dengan keluhan kedua mata merah sejak 2 hari yang
lalu. Keluhan disertai dengan rasa seperti ada pasir, rasa panas, gatal dan pasien juga
mengeluhakan demam.. Teman sekantor pasien mengalami keluhan yang sama. Dari
pemeriksaan didapatkan suhu 37,6°C, pembesaran kelenjar retroaurikuler dekstra, pemeriksaan
ophatalmologi, visus ODS 6/6. Injeksio conjungtiva, Folikel + di konjungtiva tarsalis superior,
sekret (+) serosa, kornea jernih. Apakah Diagnosis yang tepat pada pasien ini?
a. Keratitis bakteri
b. Konjungtivitis viral/ konjunctivitis folikularis
c. Konjungtivitis jamur
d. Keratitis viral
e. Konjungtivitis alergi (giant papillary & keratokonjunctivits vernal)
• keratitis = trias keratitis (photophobia, blepharospasme, lakrimasi), mata merah, penurunan
visus
• konjungtivitis = mata merah, ada sekret, tanpa penurunan visus
• bakteri = merah jelas, sekret mukopurulen/purulen
• virus = sekret serous, sekret serous, limfonodus preaurikula
• alergi = gatal, riwayat kontak alergen

13. Seorang laki-laki berusia 25 tahun, datang dengan keluhan kedua mata merah sejak 2 hari yang
lalu. Keluhan disertai dengan rasa seperti ada pasir, rasa panas, gatal dan pasien juga
mengeluhakan demam.. Teman sekantor pasien mengalami keluhan yang sama. Dari pemeriksaan
didapatkan suhu 37,6°C, pembesaran kelenjar retroaurikuler dekstra, pemeriksaan ophatalmologi,
visus ODS 6/6. Injeksio conjungtiva, Folikel + di konjungtiva tarsalis superior, sekret (+)
serosa, kornea jernih. Apa manajemen awal yang paling tepat ?
a. Tetes mata artificial tears
b. Flumetolon 2 kali sehari
c. Tetes mata antifungi
d. Salep Acyclovir 3%, % kali sehari
e. Kloramfenikol tetes mata 6 kali sehari

14. Seorang laki-laki berusia 28 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan adanya benjolan sebesar
biji jagung di kelopak mata kanan atas sejak 4 hari yang lalu. Keluhan disertai nyeri. Tidak ada
keluhan mata merah dan penurunan penglihatan. ?2?Status Oftalmologis?2?OD : palpebra
sedikit edema, hiperemis, konjungtiva bulbi baik, eversi : adanya benjolan di conjungtiva
pelpebralis ukuran 3x3 mm, warna hiperemis , deatil lain dalam batas normal
Apakah penyebab terjadinya benjolan tersebut?
a. Infeksi bakteri pada kelenjar Meibon?2?
b. Infeksi Bakteri pada kelenjar Zeis
c. Infeksi Bakteri pada kelenjar Mol
d. Tumor Jinak
e. Trauma
• hordeolum interna= inflamasi akut dari kelenjar meibom post infeksi staphylococcus
• hordeolum externa= inflamasi akut dari kelenjar zeiss dan molll post infeksi staphylococcus

15. Seorang laki-laki berusia 28 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan adanya benjolan sebesar
biji jagung di kelopak mata kanan atas sejak 4 hari yang lalu. Keluhan disertai nyeri. Tidak ada
keluhan mata merah dan penurunan penglihatan. ?2?Status Oftalmologis?2?OD : palpebra sedikit
edema, hiperemis, konjungtiva bulbi baik, eversi : adanya benjolan di conjungtiva pelpebralis
ukuran 3x3 mm, warna hiperemis , deatil lain dalam batas normal. Apa terapi medikamentosa
dari keluhan diatas ?
a. Kloramfenikol tetes mata per 24 jam
b. Erytromicin 100 mg 2x1
c. Kloramfenikol salep mata per 24 jam
d. Oxytetrasiklin salep mata per 8 jam
e. Kompres air hangat

16. Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mata kiri nyeri seperti
tertusuk-tusuk, sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan ini disertai mata merah, air mata berlebih
dan kadang gatal. kotoran mata berlebih tidak ada. Riwayat penyakit lepra sejak pasien
berusia 30 tahun. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan visus didapatkan
VODS 20/25. Pemeriksaan segmen anterior didapatkan entropion pada palpebra dan silia
inferior masuk kedalam bola mata, konjungtiva hiperemis, kornea jernih, BMD normal, pupil
bulat sentral, refleks cahaya ada, lensa jernih. Apakah penanganan non medikamentosa yang
Anda lakukan pada pasien ini ?
a. Bebat mata
b. Epilasi bulu mata= pencabutan bulu mata
c. Koreksi entropion
d. Masase bola mata
e. Kompres hangat

17. Seorang laki-laki berusia 55 tahun datang dengan ke Puskesmas dengan keluhan mata kiri berair
dan merah sejak 3 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluhkan ada yang mengganjal di
kelopak mata kirinya. Pekerjaan pasien adalah seorang petani. Pada pemeriksaan ophtalmologi
didapatkan VOS 6/9 VOD 6/6, terdapat selaput berbentuk segitiga yang melewati tepi
limbus kornea. mc011-1.jpgApakah penyebab terjadinya keluhan diatas?
a. Radiasi Ultraviolet menyebabkan mutasi P53
b. Konjungtivitis
c. Elastotic degenerasi dari serabut- serabut kolagen
d. Degeneratif
e. Dry eyes
18. Seorang laki-laki berusia 55 tahun datang dengan ke Puskesmas dengan keluhan mata kiri berair
dan merah sejak 3 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluhkan ada yang mengganjal di
kelopak mata kirinya. Pekerjaan pasien adalah seorang petani. Pada pemeriksaan ophtalmologi
didapatkan VOS 6/9 VOD 6/6, terdapat selaput berbentuk segitiga yang melewati tepi
limbus kornea.
Apakah Diagnosis yang tepat pada pasien ini?
a. Hordeolum
b. Pterigium
c. Kalazion
d. Pseudopterigium
e. Pinguekula
• pterygium = lipatan konjungtiva yang berasal dari jaringan fiborvaskuler
• tanda : segitiga, dari nasal meluas ke sentral, strocker’s line (deposit besi di kepala pterigium)
• patof =
o uv ligh => kerusakan DNA dan stress oksidatif => kerusakan matriks sel => diganti
oleh jaringan fibrous => pterygium

19. Seorang laki-laki usia 25 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mata kanan merah, dialami
sejak 3 jam yang lalu setelah jatuh dan mata terbentur pada meja. Keluhan tidak disertai
dengan penurunan penglihatan. Pemeriksaan oftalmologi pada kedua mata, didapatkan VODS:
6/6. Segmen anterior mata kanan tampak perdarahan homogen berwarna merah terang berbatas
tegas pada konjungtiva bagian temporal

faktor risiko penyebab terjadinya kondisi pada pasien ini?


a. Manuver valsalva
b. Penggunaan obat
c. Hipertensi atau aterosklerosis
d. Konjungtivitis
e. Trauma tumpul atau tajam
• perdarahan subkonjungtiva = ruptur pembuluh darah subkonjungtiva. Merah merata, tidak
nyeri, batas tegas
• etiologi : - trauma – inflamasi konjungtiva – pecahnya kapiler spontan (aterosklerosis,
hieprtensi, dm), gangg pembekuan darah

20. Seorang perempuan berusia 35 tahun datang ke puskemas dengan keluhan mata kanan seperti
tertutup tirai dialami secara tiba-tiba 1 hari yang lalu. Riwayat trauma pada mata disangkal.
Keluhan mata lain tidak ada. Riwayat pemakaian kacamata ada, sejak usia sekolah dasar.
Saat ini memakai ukuran minus 12.00. Pada pemeriksaan segmen anterior di kedua mata dalam
batas normal. Pada pemeriksaan oftalmology diperoleh visus mata kanan 1/60, dan tidak dapat
dikoreksi, tekanan bola mata kesan Tn-1, refleks fundus (-). Apakah Diagnosa yang mungkin
dari pasien tersebut
a. Atropi Papil
b. Neuritis Optik
c. Ablasio Retina Rhegmatogenous/primer
d. Arteri Retinal Oklusi
e. Vein Retinal Oklusi
• ablasio retina = terlepasnya lapisan fotoreseptor dari RPE
• tanda awal :
• floaters,
• photopsia
• tanda ketika terlepas : -penurnan penglihatan tiba tiba seperti tertutup tirai/berasap
• penurunan tekanan intraokuler, RPD positif,
• klasifikasi :
• Rhegmatogenous/primer = robekan di retina. Bisa karena umur, myop tinggi (>-6),
afakia,degenerasi retina, trauma, posterior vitreous detachment.
• Non rhegmatogenous/sekunder = tanpa robekan retina
• Traksional = tarikan oleh jaringan fibrotik vitreous. Bisa karena perdarahan
retina/vitreous=> sikatrik, ekstraksi benda asing
• Eksudatif = eksudari dari cairan/plasma ke retina bisa karena chorioretinitis

21. Seorang perempuan berusia 45 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan tidak dapat melihat
pada kedua mata yang dialami sejak 8 bulan yang lalu, secara perlahan-lahan. VOD: 1/~, VOS
20/400 RAPD (+) pada mata kanan. Pemeriksaan funduskopi menunjukkan papil nervus optik
kedua mata kesan edema. Pasien riwayat sering nyeri kepala hebat dan disertai mual muntah.
(PENIGKATAN TIK) Apakah kemungkinan diagnosis pada kasus ini?
a. neuropati optic iskemik
b. Papilitis
c. edema papil
d. papilledema ec suspek SOL (space occupying lesion) Bilateral, batas tidak jelas, TIK
(SOL)
e. Neuroretinitis
• papiledem = peningkatan TIO karena peningkatan TIK

22. Seorang perempuan berusia 46 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan kedua mata kabur
sejak 1 bulan yang lalu. Pada anamnesis didapatkan bahwa pasien menderita kencing manis
sejak 10 tahun yang lalu, gula darah puasa selalu diatas 200mg/d. Pada pemeriksaan
ophtalomologi didapatkan visus OD 5/30 pinhole tetap, OS 3/60 pinhole tetap. Lensa subkapsul
posterior minimal. Pada pemeriksaan funduskopi direct didapatkan fundus refleks positif dan
tampak perdarahan blot dot di retina diseluruh kuadran. Apakah penyebab terjadinya penurunan
tajam penglihatan pada pasien ini?
a. Gangguan Refraksi
b. Katarak Subkapsul posterior :kortikosteroid
c. Retinopati Diabetik
d. Retinopati Hipertensi
e. Central Retina Vein Oclusion

23. Seorang perempuan berusia 54 tahun, datang dengan keluhan mata kiri merah dan painful eye
sejak 7 hari yang lalu. Keluhan ini disertai dengan hiperlakrimasi pada mata kiri terkadang nyeri
menjalar hingga ke pelipis dan wajah, kelopak mata kiri membengkak. Ada riwayat Herpes
Zoster. Pada pemeriksaan oftalmologis: visus ODS 6/6, OS edem palpebra, mixed injection ,
terdapat nodul di area fisura palpebra.

Apakah terapi awal pada pasienini?


a. Vasokonstriktor
b. NSAID oral
c. NSAID oral + steroid topikal
d. Antihistamin
e. Artificial tear

24. Seorang perempuan berusia 7 tahun, datang dengan keluhan penglihatan kedua mata kabur
dirasakan 1 tahun terakhir. Anak juga mengeluhkan tidak dapat membaca tulisan dipapan tulis
dengan jelas dan harus memicingkan kedua matanya terlebih dahulu ketika melihat papan tulis.
Pada pemeriksaan oftalmologi VOD: 20/120 dengan koreksi -3.00 didapatkan visus 20/20, VOS:
20/30 dengan koreksi -0.50 didapatkan visus 20/20, pemeriksaan segmen anterior bola mata
dalam batas normal. Apakah patofisiologi yang tepat pada pasien ini ?
a. Bayangan jatuh di belakang retina
b. Kelemahan dari otot-otot akomodasi
c. Bayangan yang jatuh tidak berpusat dengan sempurna
d. Bayangan jatuh di depan retina
e. Bayangan jatuh tepat di retina

25. Seorang perempuan berusia 50 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan pandangan mata
kanan menurun tiba-tiba. Dari pemeriksaan ditemukan visus mata kanan 20/30 dan mata kanan
1/60, tidak ditemukan kelainan pada iluminasi oblik, dan pada pemeriksaan funduskopi direk
ditemuka flame shape hemorrhage pada semua kuadran dan vena berkelok-kelok. . Pasien
memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi dan berobat tidak teratur. Apa mekanisme
penyebab kelainan diatas?
a. Arteri Venous crossing di daerah temporal
b. Arterosklerosis pada level lamina cribrosa
c. Infark pada nerve fiber layer
d. Mikroaneurisma pada pembuluh darah retina
e. Viskositas dari darah yang meningkat
• oklusi vena sentralis => vena udem berkelok kelok => ruptur kapiler => edema nerve fiber
layer=> infark nerve fiber layer
26. Seorang wanita 58 tahun memiliki keluhan lesi bulat yang berangsur-angsur membesar, berwarna
putih kecoklatan pada iris kanannya selama beberapa tahun terakhir, tidak terdapat perubahan
visual. Tidak ada trauma, tidak ada riwayat minum obat mata dan topikal apa pun. BCVA
terkoreksi terbaiknya adalah 20/25 di mata kanan dan 20/20 di kiri. Pupil matanya bulat tanpa
cacat pupil aferen, meskipun lesi melingkar bergerak seiring dengan konstriksi dan dilatasi pupil.
Tekanan intraokular adalah 14 mmHg di kedua mata. Gerakan ekstraokular normal. Pemeriksaan
slit lamp pada segmen anterior menunjukkan lesi iris melingkar 2 mm x 2 mm pada batas
inferotemporal iris. Massa tampaknya memiliki fluid - debris.Langkah apa yang akan dilakukan
selanjutnya?
a. Observe at yearly
b. Iridotomi
c. Completely excise the lesion with pathological analysis
d. Obtain high-frequency ultrasound biomicroscopy
e. Biopsy transcorneal biopsy
• enukleasi (angkat seluruh bola mata dan isisnya untuk kurangi risiko berkembangnya tumor)
27. Seorang wanita 58 tahun memiliki keluhan lesi bulat yang berangsur-angsur membesar, berwarna
putih kecoklatan pada iris kanannya selama beberapa tahun terakhir, tidak terdapat perubahan
visual. Tidak ada trauma, tidak ada riwayat minum obat mata dan topikal apa pun. BCVA
terkoreksi terbaiknya adalah 20/25 di mata kanan dan 20/20 di kiri. Pupil matanya bulat tanpa
cacat pupil aferen, meskipun lesi melingkar bergerak seiring dengan konstriksi dan dilatasi pupil.
Tekanan intraokular adalah 14 mmHg di kedua mata. Gerakan ekstraokular normal. Pemeriksaan
slit lamp pada segmen anterior menunjukkan lesi iris melingkar 2 mm x 2 mm pada batas
inferotemporal iris. Massa tampaknya memiliki fluid - debris. Langkah apa yang akan dilakukan
selanjutnya?
a. Iridotomi
b. Obtain high-frequency ultrasound biomicroscopy
c. Observe at yearly
d. Biopsy transcorneal biopsy
e. Completely excise the lesion with pathological analysis

28. Seorang wanita usia 52 tahun datang memeriksakan diri ke poliklinik mata dengan keluhan
penglihatan mata kanan kabur tiba-tiba dialami 2 hari yang lalu. Riwayat trauma pada mata
disangkal. Keluhan mata lain tidak ada. Riwayat pemakaian kacamata ada, sejak usia Sekolah
Dasar. saat ini memakai ukuran minus 12.00. Pada keadaan umum diperoleh sakit ringan/gizi
baik/sadar. Pada pemeriksaan segmen anterior di kedua mata dalam batas normal. Pada
pemeriksaan oftalmology diperoleh visus mata kanan 1/60, dengan pemeriksaan BCVA ( Best
corrected visual acuity), penglihatan mata kanan tidak maju dengan koreksi. Sedangkan tekanan
bola mata dalam batas normal. Mekanisme apa yang terjadi dalam patofisiologi penyakit di atas?
Ablasio retina primer : robekan retina
a. Adanya infeksi pada retina
b. Adanya perdarahan pada retina
c. Tertariknya lapisan retina akibat fibrosis
d. Adanya robekan pada retina
e. Adanya penggaungan optic disk

29. Seorang wanita usia 52 tahun datang memeriksakan diri ke poliklinik mata dengan keluhan
penglihatan mata kanan kabur tiba-tiba dialami 2 hari yang lalu. Riwayat trauma pada mata
disangkal. Keluhan mata lain tidak ada. Riwayat pemakaian kacamata ada, sejak usia Sekolah
Dasar. saat ini memakai ukuran minus 12.00. Pada keadaan umum diperoleh sakit ringan/gizi
baik/sadar. Pada pemeriksaan segmen anterior di kedua mata dalam batas normal. Pada
pemeriksaan oftalmology diperoleh visus mata kanan 1/60, dengan pemeriksaan BCVA ( Best
corrected visual acuity), penglihatan mata kanan tidak maju dengan koreksi. Sedangkan tekanan
bola mata dalam batas normal. Mekanisme apa yang terjadi dalam patofisiologi penyakit di atas?
a. Tertariknya lapisan retina akibat fibrosis
b. Adanya perdarahan pada retina
c. Adanya infeksi pada retina
d. Adanya robekan pada retina
e. Adanya penggaungan optic disk

30. Seorang dengan pekerjaan sebagai petani umur 52 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan
terdapat benjolan seperti plak berwarna kekuningan, batas tegas, konsistensi semi padat dan
terfiksir di daerah kelopak mata atas dekat kantus medial. Benjolan mulai muncul sejak 3 tahun
lalu, tidak nyeri, dan tidak berdarah. Pasien diketahui memiliki riwayat penyakit lain dislipidemia
dan DM tipe 2, serta diketahui mempunyai riwayat merokok.
Apakah diagnosis dari kasus di atas?
a. Pinguecula
b. Xanthelasma = plak kekuningan pada canthus dan bagian dalam palpebra karena deposit
kolesterol.
c. Xerophthalmia
d. Squamous Papilloma
e. Moluscum Contangiosum

Anda mungkin juga menyukai