PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
NEGERI MAKASSAR
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Ilmu
Perpustakaan Pada Jurusan Ilmu Perpustakaan
Fakultas Adab dan Humaniora
UIN Alauddin Makassar
Oleh:
MUH. HASYIM M
40400112115
MUH HASYIM M
NIM: 40400112115
ii
PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi yang berjudul, “Sistem Pelestarian Bahan Pustaka Di UPT Perpustakaan
Universitas Negeri Makassar”, yang disusun oleh Muh. Hasyim, NIM: 40400112115,
Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Adab dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, telah diuji dan dipertahankan dalam
sidang munaqasyah yang diselenggarakan pada hari Jumat, 28 Maret 2017,
dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam
Negeri Alauddin Makassar (dengan beberapa Perbaikan).
Samata, 26 Juni 2017
DEWAN PENGUJI:
Ketua : Dr. Abd. Muin, M.Hum. (……………….……)
Sekretaris : Helmi Syukur, S.Pd.I., M.Pd. (…………………….)
Munaqisy I : Muh. Quraisy Mathar, S.Sos., M.Hum. (…………………….)
Munaqisy II : Sitti Husaebah Pattah,S.Ag.,S.S.,M.Hum (…………………….)
Pembimbing I : Dr.A.Ibrahim,S.Ag., S.S., M.Pd. (…………………….)
Pembimbing II : Marni, S.IP., M.IP (…………………….)
Diketahui oleh:
Dekan Fakultas Adab dan Humaniora
UIN Alauddin Makassar,
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. Sang pemilik
segala yang di langit dan di bumi atas karuniaNya berupa nikmat kesehatan,
kesempatan, dan atas izin-Nyalah penulis dapat meyelesaikan skripsi ini. Salawat dan
salam penulis kirimkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad Saw, yang
telah menghatarkan manusia dari alam kegelapan menuju alam yang terang
benderang.
teristimewa kepada orang tua tercinta, ayahanda Mustaming dan ibunda Hasnawati,
serta saudaraku tersayang Hasmita sari, yang telah memberikan kasih sayang , jerih
Penulis menyadari bahwa penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,
motivasi, dan bimbingan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktu dan
tenaganya untuk membantu penulis. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
v
1. Prof. Dr. Musafir Pababbari, M. Si., selaku Rektor beserta Wakil Rektor I, II,
2. Dr. H. Barsihannor, M. Ag., selaku Dekan, beserta Wakil Dekan I, II, dan III
3. A. Ibrahim S.Ag., Ss., M.Pd., Selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas
Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar dan Himayah, S.Ag., S.S.,
4. A. Ibrahim S.Ag., Ss., M.Pd., selaku Pembimbing I dan Marni S.IP., M.IP
proses penyelesaian ini, mulai dari penyusunan draft hingga skripsi ini selesai.
5. Himayah, S.Ag., S.S., MIMS selaku penguji I dan Dr. Andi Miswar, S.Ag.,
M.Ag Selaku penguji II yang telah mengoreksi dan memberikan masukan untuk
6. Segenap Dosen Ilmu Perpustakaan dan para staf Fakultas Adab dan Humaniora
M.Phil., Ph.D beserta staf, yang telah membantu dalam memberikan informasi
motivasi dan juga pengalaman yg begitu berarti bagi penulis dan juga kepada
vi
Teman-teman Seperjuangan Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Alauddin
begitu banyak pengalaman serta kisah persaudaraan kepada penulis mulai dari
AP.5/6 angkatan 2012 yang selalu memberikan semangat kepada penulis dalam
penulis begitu banyak pengalaman dan kisah persaudaraan yang tak akan
12. Terima kasih kepada keluarga besar IPMP (ikatan pelajar mahasiswa puserren)
yang telah memberikan wadah selama ini untuk berdiskusi bersama mahasiswa-
vii
13. Semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan namanya satu per satu yang
Kepada Allah Swt. Jualah penulis panjatkan doa, semoga bantuan dan ketulusan
yang telah diberikan senantiasa bernilai ibadah di sisi Allah Swt, dan mendapat
Penulis
MUH. HASYIM M
viii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
ix
A. Sistem Pelestarian Bahan Pustaka …………………... 8
x
B. Sumber Data ……………………..…………………… 46
Makassar ......................................................................... 63
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................. 66
B. Saran ............................................................................. 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Informan...............................................................................................36
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 ………………………………………………………………………… 47
xiii
ABSTRAK
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelestarian bahan pustaka itu sendiri mempunyai arti yang luas diantaranya
dengan adanya kegiatan ini maka diharapkan kondisi bahan pustaka akan tetap
bagus, terawat sehingga pengguna akan dapat merasa puas menggunakannya, tetapi
terciptanya kegiatan-kegiatan tersebut juga harus didukung pula dengan sarana dan
prasarana yang memadai dan tenaga-tenaga yang terampil dan bermutu. Menyadari
tahun 1996 dan Lembaga yang telah mengupayakan pelestarian ini adalah museum,
arsip dan kolektor tetapi waktu itu belum ada penyinggungan terhadap pelestarian
koleksi yang berada pada perpustakaan. Munculnya perhatian pada pelestarian bahan
pustaka baru dipikirkan pada tahun1970-an, ketika the library of congress (LC)
1
2
pihak – pihak yang memerlukan, serta agar penulis lebih memahami dan menyadari
institusi pengolah koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara
keluhan dari para pemustaka atas pelayanan yang diberikan khususnya pada
pelayanan koleksi cetak, karena masih banyak koleksi yang kurang mendapat
perhatian dari pengelola perpustakaan itu sendiri sehingga banyak terjadi kerusakan
koleksi. Kerusakan bahan pustaka kebanyakan karena ulah manusia yang tidak
mengetahui bagaimana cara menggunakan bahan pustaka dengan baik dan benar.
Pelestarian bahan pustaka agar bahan pustaka lebih awet sehingga kandungan
informasinya tetap terjaga dan bermanfaat bagi pengguna perpustakaan. Untuk itu
informasi yang ada pada bahan pustaka dan mengusahakan agar bahan pustaka tidak
3
(30 :41).
Terkait dengan apa yang dijelaskan dalam ayat di atas bahwa sudah sangat
tampak kerusakan di daratan dan lautan disebabkan karena perbuatan tangan manusia
kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan dosa dan pelanggaran mereka sendiri
yang saya observasi pada tanggal 27 januari 2017, waktu 16.00 Wita, di
kembali pada bahan pustaka yang ada di perpustakaan tersebut kemudian dilakukan
4
pemisahaan bahan pustaka yang rusak dan bahan pustaka yang bagus atau lebih
pelabelan kembali pada bahan pustaka yg rusak dengan warna dan tanda yang
berbeda dari sebelumnya. disisi lain, juga memberikan nuansa yang berbeda pada
perpustakaan tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Fokus Penelitian
2. Deskripsi Fokus
fungsi dari suatu benda atau alat yang rusak akibat pemakaian alat
D. Kajian Pustaka
dengan objek peneletian. Ada beberapa buku atau karya tulis yang digunakan dalam
1. Pelestarian Bahan Pustaka yang ditulis oleh Andi Ibrahim (2014). Buku ini
bahan pustaka serta latar belakang sejarah bahan pustaka, pengertian konservasi
6
dan preservasi bahan pustaka, faktor penyebab kerusakan bahan pustaka dan
cara menanggulanginya
2. Pengantar Ilmu Perpustakaan, yang ditulis oleh Sulistyo Basuki. Buku ini
sehingga banyak yang menganggap buku ini sebagai salah satu buku pencetus
tentang ilmu perpustakaan dalam bahas indonesia. Salah satu pembahasan dalam
3. Perawatan dan Pelestarian Bahan Pustaka, yang ditulis oleh Andi Ibrahim yang
a. Tujuan Penelitian
1. Manfaat Penelitian
Dari segi aspek teoritis, penelitian ini berguna untuk memperkaya kajian ilmu
Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dalam pentingnya pelesterian bahan
1) Peneliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan
TINJAUAN TEORETIS
1. Pengertian Sistem
dijelaskan oleh beberapa ahli. Berikut pengertian dan defenisi sistem menurut
para ahli:
8
9
tentang arti atau defenisi sistem yaitu Sistem adalah susunan unsur atau
langsung dengan benda, kerusakan oleh karena udara lembab, faktor kimiawi,
Bahan pustaka merupakan satu dari beberapa unsur penting dalam sebuah
sistem perpustakaan selain gedung atau ruangan, peralatan atau perabot, tenaga
lain berupa buku, terbitan berkala (surat kabar dan majalah), serta bahan
10
audiovisual seperti audio kaset, video, slide dan sebagainya harus dilestarikan
yang mudah. Sejak zaman dahulu, perpustakaan telah berusaha untuk mencegah
dan mengatasi kerusakan koleksi yang disebabkan oleh berbagai faktor, baik
disebabkan oleh faktor eksternal antara lain mekanis atau kimiawi dari
pustaka, debu, kotoran, serangga, kelembaban, dan suhu udara. Sedangkan faktor
internal yang dapat merusak bahan pustaka antara lain terdapat pada kertas, tinta
cetak, perekat dan pada benang penjilidan yang tidak serasi dengan sampul
Agar bahan pustaka dapat dimanfaatkan oleh pengguna secara efektif dan
Pelestarian bahan pustaka merupakan kegiatan yang sangat penting dan perlu
mendapat perhatian, tanpa pelestarian maka bahan pustaka akan cepat rusak.
Kegiatan pemeliharaan bahan pustaka dapat berupa alih bentuk media, penjilidan
teknik pengambilan atau penjajaran bahan pustaka dalam rak agar terhindar dari
akan pentingnya pelestarian dimulai sejak tahun 1966, yaitu pada saat ada banjir
11
bendabenda lainnya.
terhadap bahan pustaka perlu dilakukan untuk menjamin bahan koleksi yang
adalah semua kegiatan yang bertujuan memperpanjang usia bahan pustaka serta
upaya untuk menyimpan informasi yang ada didalamnya ke dalam bentuk bahan
perpustakaan aslinya dengan cara ahli media dan mengusahakan agar bahan
pustaka yang dikerjakan tidak cepat mengalami kerusakan agar dapat digunakan
dalam jangka waktu yang lama dan bisa menjangkau lebih banyak pembaca
perpustakaan.
kerusakan. Bahan pustaka yang mahal, diusahakan agar awet, bisa dipakai lebih
lama dan bisa menjangkau lebih banyak pembaca perpustakaan. Hal tersebut
12
dapat dilakukan dengan cara melestarikan bentuk fisik dan kandungan informasi
bahan pustaka dengan alih bentuk menggunakan media lain untuk dapat
diganggu oleh orang yang tidak bertanggung jawab, serangga atau jamur yang
fisik bahan pustaka menjadi awet dan diharapkan dapat bertahan lama.
terhindar dari jamur, bebas dari debu dan binatang perusak lainnya.
merawat dan memakai bahan pustaka dengan baik serta menjaga dan
menghargai kebersihan.
7. Fungsi Ekonomi Dengan pelestarian yang baik, bahan pustaka dapat tetap
daya tahan serta kelestariannya perlu diperhitungkan secara matang agar koleksi
(Muchyidin dan Iwa, 2008:86). Menurut Yulia, Janti dan Henny (1994:182)
bahan pustaka dengan alih bentuk menggunakan media lain atau melestarikan
bentuk aslinya selengkap mungkin agar bahan pustaka dapat digunakan secara
Oleh karena itu, koleksi perpustakaan harus dijaga dalam keadaan yang
baik. Agar bahan pustaka dapat tetap utuh seperti bentuk fisiknya, maka
yang bagaimana harus diikuti dan kebijakan seperti apa yang harus
2. Dalam hal ini dibutuhkan tenaga yang dapat merawat bahan pustaka
pustaka.
kerja sama dengan perpustakaan lain. Hal tersebut dapat menghemat biaya
pustaka, tingkat keterampilan dan tenaga kerja yang diperlukan serta teknik dan
pelestarian semuanya saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Oleh karena
berimbang dan berjalan lancar. Agar kegiatan pelestarian dapat berjalan dengan
dari perpustakaan.
melibatkan unsur-unsur terkait untuk terlibat dan ikut bertanggung jawab secara
(Sutarno, 2006:153).
16
dalamnya terdapat dokumen yang berisi maksud pelestarian secara terperinci dan
yang saling terkait satu sama lain. Tim menyusun uraian kegiatan atau tugas dan
adalah mengusahakan agar koleksi selalu tersedia dan siap pakai. Hal ini dapat
maksud dan tujuan pelestarian koleksi, terutama menyangkut semua aspek dari
pustaka diperlukan biaya yang cukup besar dan tenaga terampil (Damono,
2001:71-72).
(Darmono, 2001:191).
19
kepustakawanan.
1. Faktor Binatang
merusak bahan pustaka. Spora ini akan tumbuh jika kondisi memungkinkan,
dan sedikit sirkulasi udara, serangga ini memilih hidup di tempat – tempat
yang hangat, gelap dan lembab. Serangga ini memakan bahan pustaka pada
malam hari pada saat orang tidak ada. Kerusakan yang ditimbulkan biasanya
22
tidak dapat dikembalikan seperti semula, karena ada bagian yang hilang atau
a. Kecoa
menjadi empat jenis, semuanya mempunyai bentuk mulut besar dan sangat
suka memakan kanji dan perekat sampul buku. Jenis ini memakan habis
buku serta kain-kain pada punggung buku. Keempat kecoa itu yaitu kecoa
Sebagian kecoa ini hidup didaerah tropis dan subtropics. Kecoa berwarna
b. Rayap
bahan pustaka yang terbuat dari kertas. Penyebabnya karena rayap dapat
putih pucat dengan tekstur lunak. Hidup berkoloni dan sangat teratur dan
terorganisir.
c. Binatang pengerat
binatang perusakan buku yang sengat berbahaya. Jenis ini berbeda dengan
yang lainnya, karena tikus tidak memakan kertas atau buku yang ada di
sarangnya.
d. Kutu Buku
Binatang ini disebut juga dengan Bookworm atau kumbang buku atau
Ancaman bagi perpustakaan karena jenis ini menjadikan perekat glue dan
2013:9).
2. Faktor Alam
maksimum yang dapat diserap oleh udara pada volume dan temperature
yang sama. Udara panas dapat menyerap lebih banyak uap air jika
ini terjadi berulang kali, akan memutuskan ikatan rantai kimia pada serat
b. Cahaya
Kertas yang kepanasan akan berubah menjadi warna kuning dan rapuh
karena pengaruh sinar ultra adalah memudarnya tulisan, sampul buku dan
c. Polusi Udara
hydrogen sulfide dan gas nitrogen oksida yang berasal dari hasil
25
Debu, kotoran dan partikel lainnya yang berasal dari udara dapat
merusak kertas yaitu antara lain: kertas mudah tergores karena gesekan,
partikel debu akan masuk ke sel-sel halaman buku. Partikel debu pada
d. Bencana Alam
yang terjadi karena kebanjiran dan air hujan adalah timbulnya noda oleh
jamur kotoran yang dibawa oleh air. Noda yang ditimbulkan dari jamur
3. Faktor Manusia
dalam hal ini pemakai dapat merupakan lawan atau juga kawan. Pemakai
kualitas rendah, mutu jilidan yang rendah dan tidak adanya penyuluhan
kepada staf dan pengguna perpustakaan. Cara penanganan yang salah dan
kurang hati-hati baik yang dilakukan oleh staf maupun pengguna dapat
merupakan tindakan yang lebih baik dan lebih tepat daripada melakukan perbaikan
bahan pustaka yang telah parah keadannya. Untuk dapat memahami tentang
perawatan dan pelestarian bahan pustaka yang terdiri dari berbagai tipe dan bahan,
bahan pustaka seperti yang telah disebutkan diatas, dan cara pencegahan terhadap
bahan pustaka dari beberapa faktor di atas dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
27
a. Salah penanganan
diantaranya:
2013: 83).
dari buku tersebut dalam kondisi yang lebih baik atau dibuatkan
hancur.
dibuka secara penuh. Oleh karena itu sedapat mungkin jahitan asli tetap
hasil jilidan terlihat rapi, tetapi bila saat buku tersebut harus dijilid
kerusakan fisik dan kimia pada bahan pustaka. Kondisi ruangan yang
penyimpanan buku yang lebih tinggi dari lebar rak, akan merusak
jilidan dan kertas menjadi robek, begitu pula untuk buku-buku yang
rusak.
c. Peracunan buku
dan uynil diresapkan kedalam kulit buku, lem atau perekat yang
Temperature dan kelembaban udara yang ideal bagi bahan pustaka 200-240
celcius dan 6-80% RH. Satu-satunya cara mendapatkan kondisi seperti ini
besar. Jika AC dipasang hanya setengan hari saja, maka kelembaban akan
kertas.
atau filling cabinet. Alat yang dipakai untuk mengukur temperature dan
31
pustaka kertas adalah sinar ultra violet, cahaya matahari yang masuk ke
dalam ruangan, baik langsung atau pantulan harus dihalangi dengan gorden
atau disaring dengan filter untuk mengurangi radiasi ultra violet. Buku-
buku tidak boleh diletakkan terlalu dekat denan jendela. Untuk mencegah
radiasi ultra violet. Untuk menghilangkan radiasi ultra violet dari cahaya
sebagai berikut:
mengurangi debu.
32
dalam alat ini terdapat karbon aktif yang dapat menyerap gas
dijangkau. Alat pemadam kebakaran ini harus berupa gas karbon dioksida,
METODOLOGI PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
sehingga data yang diperoleh dari tempat penelitian dapat digambarkan secara
selama 1 bulan mulai dari tanggal 15 Februari sampai dengan 27 Maret 2017.
Makassar
tanggal 4 Agustus 1999 hasil dari perubahan nama dari Institut Keguruan
dan Ilmu Pendidikan (IKIP). Perubahan nama ini membawa pengaruh pada
33
34
bersama DRS. Abdul Watir Marsi dan berhasil menjadi FKIP UNHAS
1965. Tidak lama kemudian perubahan nama kota Makassar menjadi Ujung
Ujung Pandang, yang pada akhirnya namanya berubah lagi menjadi IKIP
berlanjut ke gedung sendiri di Kampus barat Gunung Sari baru. Sejak Drs
lantai II di Kampus 1 sebelah timur jalan Mappala dengan luas 800 m² dan
Makassar.
Pandang)
3. Periode ketiga, Drs. Abd. Asiz Syarif (Dosen FPBS IKIP Ujung
Pandang).
Ujung Pandang.
Ujung Pandang.
Ujung Pandang.
36
UNM).
10. Periode kesepuluh Dr. Nurdin Noni, M.Hum (Pembantu Rektor IV).
UNM).
12. Periode keduabelas, Dr. Hj. Asniar Khumas, M.Si (Dosen Fakultas
Psikologi UNM).
13. Periode ketigabelas, Bapak Prof. Oslan Jumadi, S.Si., M.Phil., Ph.D.
Sampai sekarang.
Negeri Makassar
Komunikasi (TIK).
Negeri Makassar.
pada umumnya.
Internasional.
tujuan, misi tugas pokok dan fungsi, jika fungsi yang diselenggarakan
sama tersebut atau secara fungsional seorang bertanggung jawab atas suatu
tanggung jawab bidang lain. Agar dapat berjalan dengan sukses suatu
perguruan tinggi.
koleksi berkala, koleksi cadangan, koleksi karya ilmiah dan foto copy.
promosi Perpustakaan.
41
OPAC.
REKTOR
PEMBANTU REKTOR
BIDANG AKADEMIK
KEPALA SIDANG
PERPUSTAKAAN PUSTAKAWAN
TIM SUBAG
PUSTAKAWAN TATA USAHA
a. Layanan Multimedia
dapat menelusuri dan mencari sendiri bahan pustaka yang dibutuhkan dari
program GLIS.
telah diadakan oleh Universitas tiap tahun, dan penerimaan karya ilmiah
f. Cinema Mini
Indonesia maupun film dari luar Indonesia. Cinema Mini ini terletak di
g. Warung Prancis
h. India Corner
buku, CD/DVD, diskusi budaya dan pemutaran film India. India Corner
Makassar.
i. Ruang referensi
2) Karya ilmiah
3) Koleksi Cadangan
gedung Perpustakaan. Ruangan ini berisi koleksi setiap judul buku teks
Makassar.
berikut:
46
Tabel. 6
Cetak Elektronik
Eksamplar
terakreditasi DIKTI)
sebanyak 23 orang.
47
B. Sumber Data
Makassar.
No INFORMAN JABATAN
b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh untuk melengkapi data primer
1. Observasi yaitu dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat
jawab lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan datang dari
(Abdurrahmat, 2009:5).
D. Instrumen Penelitian
pengumpulan data utama, Karena peneliti adalah manusia dan hanya manusia
yang dapat berhubungan dengan informan atau objek lainnya, serta mampu
yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan dokumntasi, dengan cara
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola ,memilih mana yang penting dan
49
yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh
untuk memperoleh hasil yang diinginkan dan sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya yaitu:
3. Penyimpulan danVerifikasi
reduksi dan penyajian data. Data yang sudah direduksi dan disajikan
diperoleh pada tahap awal biasanya berkurang jelas, tetapi pada tahap-
tahap selanjutnya akan semakin tegas dan memiliki dasar yang kuat.
Disetiap Perpustakaan pasti tidak lepas dari masalah umum ini tentang
kerusakan pada bahan pustaka dan berbagai bentuk atau jenis kerusakan
yang dimaksud mencakup halaman lepas, kertas sobek, coretan, noda air
atau makanan, punggung buku rusak, sampul rusak, kertas rapuh dan
pudar. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan oleh penulis tentang
Makassar.
50
51
1. Faktor Manusia
manusia dalam hal ini pemakai dapat merupakan lawan atau juga
Cara penanganan yang salah dan kurang hati-hati baik yang dilakukan
2. Faktor binatang
memakan bahan pustaka pada malam hari pada saat orang tidak ada.
3. Faktor alam
beberapa pustakawan.
Makassar ternyata meliputi semua faktor yaitu faktor manusia, alam, dan
memastikan bahwa suatu aset, baik itu kekayaan sumber daya alam,
koleksi pustaka yang telah aus atau rusak agar dapat difungsikan kembali
konservasi”
tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh peneliti karena setiap
pendapat yang masuk sangat berbeda-beda dan ada juga yang kurang
terjaga dengan baik dan tidak rusak ketika dipinjamkan oleh para
pemustaka untuk mendapatkan informasi yang mereka cari dan juga salah
satu sarana untuk mencerdaskan suatu bangsa oleh sebab itu kegiatan
Universitas Negeri Makassar dapat lebih teratur dan lebih baik dalam
dapat pula dengan adanya kegiatan pelestarian bahan pustaka ini dapat
menarik sehingga tidak membuat para pembaca lebih cepat jenuh dan
bosan.
yang sama.
membantu agar bahan pustaka yang rusak seperti isi buku, lem
dan jahitannya yang terlepas dapat bertahan lebih lama lagi hanya
62
bentuk digital, hal ini dilakukan agar bahan pustaka yang sudah lama
beberapa informan.
dialih mediakan hanya pada karya ilmiah seperti skripsi sedangkan bahan
untuk para dosen pengajar dapat menghambat bahan ajar yang digunakan
diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu yang pertama faktor manusia yang
64
pemustaka yg tidak dapat merawat buku tersebut dengan baik dan benar
rayap. Dapat kita simpulkan bahwa semua faktor perusak bahan pustaka
dilakukan itu semua maka koleksi yang terdapat pada pada perpustakaan
akan dapat terpelihara dengan baik. Setiap koleksi yang terdapat dalam
koleksi itu bisa bertahan lama dalam keadaan baik walaupun telah lama
media.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis data penelitian dapat ditarik kesimpulan yang merupakan
skripsinya serta untuk para dosen pengajar dapat mengahmbat bahan ajar
dan ada juga yang kurang sesuai dengan apa yang peneliti pertanyakaan,
Negeri Makassar.
66
67
B. Saran
Ibrahim, Andi (2013). Perawatan dan Pelestarian Bahan Pustaka. Khisanah Al-
Hikmah,
Ibrahim, Andi (2014). Pelestarian Bahan Pustaka. Gowa: Alauddin University press.
Jogiyanto, (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Lani Sidharta, (1995). Pengantar Sistem Informasi Bisnis, Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Nasucha, Chaizi (2005). Reformasi Administrasi Publik: Teori dan Praktik. Jakarta :
PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Purwono, (2010). Pelestarian Jangka Panjang dan Aksesibilitas Isi Informasi dengan
Teknologi. Media Pustakawan.
RI, Kemetrian Agama (2010). Al-Qur’an dan Tafsirnya (edisi yang disempurnahkan).
Jakarta: Lentera Abadi.
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Cet. XVII,
Bandung: Alfabeta.
PEDOMAN WAWANCARA
Makassar?
di perpustakaan ini?
pustaka?
10. Apakah pernah dilakukan penjilidan pada bahan pustaka yang rusak?
Transkip wawancara
Informan 1
Nip : 19730519200501001
Makassar?
buku-buku yang rusak. dalam hal ini dikategorikan rusak yaitu pada saat
sampul, isinya robek dan beberapa halaman yang hilang kemudian di foto
65
dibagian nomor yang berada pada kantong buku dan itu semua dari
melakukan pelestarian bahan pustaka dan mungkin juga ada anggota atau
staf yang mencatat hasil rapat,yang jelasnya tidak ada pedoman tertulis
Jawaban : biasanya sih sekali dalam 1 tahun cuman biasa kalau misalnya
ada buku-buku yang popular dalam artian banyak yang pinjam terus buku
itu rusak biasanya dilakukan juga pada saat itu tapi itupun hanya 2 sampai
3 buku, jika terlalu banyak buku yang rusak kami lakukan dalam 1 tahun
sekali.
di perpustakaan ini?
peminjaman buku.
pustaka?
dikembalikan.
10. Apakah pernah dilakukan penjilidan pada bahan pustaka yang rusak?
Jawaban : pernah dilakukan dengan cara bahan pustaka yang rusak seperti
isi buku, lem atau jahitan yang lepas sampul yang sudah rusak dapat
Jawaban : selalu kami lakukan alih media sampai saat ini tetapi yang
mengalih mediakannya.
68
Nip : 197401312001122001
Makassar?
Makassar dilakukan dengan cara apabila ada buku baru yang masuk maka
memperbaiki sampul buku tersebut agar lebih menarik, setelah buku lama
tersebut.
pengelolah perpustakaan.
di perpustakaan ini?
pustaka?
tahun
10. Apakah pernah dilakukan penjilidan pada bahan pustaka yang rusak?
punggung buku yang lem dan isi bukunya terlepas kemudian di pres.
Nip : 19611231286011005
Makassar?
warna tertentu, ada yang biru untuk 100, merah untuk 200 , hijau untuk
300, ungu untuk 400, hitam untuk 500, orange untuk 600, kuning muda
700, putih untuk 800, hijau muda untuk 900, dan sebagainya. Untuk
Makassar.
Jawaban : pelestarian bahan pustaka dilakukan tiap bulan atau biasa juga
tiap tahun
di perpustakaan ini?
pustaka?
73
Jawaban: -
10. Apakah pernah dilakukan penjilidan pada bahan pustaka yang rusak?
Jawaban : sering kami lakukan ketika ada buku-buku yang rusak dan itu
dilakukan dengan cara punggung buku yang rusak kami lakban warna
Jawaban : alih media pernah dilakukan pada tahun 2016 dimana buku
Buku-Buku Rusak
Buku yang telah dilakukan perbaikan
Muh. Hasyim Mustaming. Anak kedua dari dua bersaudara, lahir 06 juni