Anda di halaman 1dari 113

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KOLEKSI DI

PERPUSTAKAAN ABDURRASYID DAENG LURANG


SUNGGUMINASA GOWA

Skripsi

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Neg

OLEH

SAIPUL NIM: 40400113147

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2017
PENGESA HAN SKRIPSI

Skripsi yang berjudul, “Pembinaan dan Pengembangan Koleksi di


Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang Sungguniinasa Gowa", yang
disusun oleh saudara Saipul N 13147, Mahasiswa Junisan Ilmu
Perpustakaan pada Fakiiltas A IN Alauddin Makassar. telah
disetujui dan dl Crtali 6 yang diselenggarakan
pada hari Selasa 28 Nov M, dinya dapai diterima sebagai
salah satii syarat unttik oleh gelar saljana I ustakaan S.I.P) pada
Fakultas Adab d UIN Alaiid dengan beberapa

perbaikan).

018 M.
N
PEN
Ketua
Sekretaris : Marni, S. IP., M, IP. ’
Penguji I : Dr. Hj,Gustia Tahir, M.
Ag. Pengniji II : La Ode Rtisadi, S. .,
SL H Pembñribing 1 : ildg ati ,
‘.Ag., S,
Peinbiinbing II: Saenal Abidin, S/ IP., M. Hum.

tahui oleh:
kultas Adab d Humaniora
din Makassi

arsihannor M.A
IP. l9691D12 199603 1 003
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Mah«sism yang bcrtandatangan di bawah ini:


Nama Saipul
NIM 40400113147
Tempat / Tgl. Lahir Pa’ladingan, 26 April 1994
Jurusan Ilmu Perpustakaan

Fakuluts/ Pmgram Adab dan Humaniora, S1


Alamat Jalan Poros Malino, Swadaya 03
Sungguminasa Gowa

Judul Pembinaan dan Pengembangan Koleksi di


Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang
Sungguminasa Gowa
Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadamn bahwa skripsi ini
benar merupakan karya sendiri. Jika dikemudian hari terbukti bahwa skripsi
inimerupakan duplikat, tiruan, plagiatatau dibuat oleh omng Iain, sebagian atau
seluruhnya, maks skripsi dan gelar yang dipemleh karenanya batal demi hukum.

Samata, 20 November 2017


Penuli
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Pembimbing penulisan skripsi saudara Saipul Nim: 40400113147,


Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN
Alauddin Makassar, setelah dengan seksama meneliti dan meiigoreksi skripsi
yang bersangkutan dengan judul 'Pembinaan dan Pengembangan Koleksi di
Perpastakaan Abdurrasyid Daeug Lurang Sungguminass Gowa. Memandang
bahwa skripsi telah memenuhi syarat-syarat ilmiah dan dapat disetujui untuk
diajukan kesidang munaqasyah.

Demikian persutujuan ini diberikan untuk diproses lebih lanjut.

Samata, 13 November 2017

Pembimbing I

NIP: 19706911 199803 2 001


NIP:
KATA PENGANTAR
     

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. Karena berkat

karunianya berupa nikmat kesehatan, kesempatan dan izinnya, penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pembinaan dan Pengembangan Koleksi di

Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang Sungguminasa Gowa . Shalawat dan salam

penulis kirimkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad saw, yang telah

menghantarkan manusia dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang.

Ucapan terimakasih yang tulus dan sebesar-besarnya penulis ucapkan

kepada orang tua tercinta, Ayahanda Muh. Arsyad H.S dan Ibunda Summa, keluarga

dan teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini hingga tahap

akhir, baik berupa materi, tenaga, dan doa.

Tanpa dipungkiri, penulis sangat menyadari tanpa bantuan dan partisipasi

dari berbagai pihak skripsi ini tidak dapat terselesaikan sesuai dengan harapan

penulis. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua

pihak yang terkait terutama kepada:

1. Prof. Dr. H. Musafir Pababbari, M. Si. Rektor Universitas Islam Negeri Alauddin

Makassar, beserta wakil rektor I, II, III dan IV UIN Alauddin Makassar.

2. Dr. H. Barsihannor, M. Ag. Dekan Fakultas Adab dan Humaniora beserta Wakil

Dekan I Dr. Abd. Rahman R, M. Ag. Bidang Akademik, Wakil Dekan II Dr.

Syamsam Syukur Bidang Administrasi Umum, dan Wakil Dekan III Dr. Abd.

Muin, M. Hum. Bidang Kemahasiswaan dan Kerja sama Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Alauddin Makassar.

ii
iii

3. A. Ibrahim, S. Ag.,S.S.,M. Pd. Ketua jurusan dan Himayah, S. Ag., S.S., M.

MIMS. Sekertaris jurusan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin

Makassar.

4. Hildawati Almah, S. Ag.,S.S., M.A. Pembimbing I dan Saenal Abidin, S. IP., M.

Hum. Pembimbing II yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam

proses penyusunan skripsi ini.

5. Dr. Hj. Gustia Tahir, M. Ag. Penguji I dan La Ode Rusadi, S. IP., M. IP. Penguji

II yang telah memberikan saran yang membangun demi penyempuranaan skripsi

ini.

6. Para Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar, dengan

segala jerih payah dan ketulusan, membimbing dan memandu perkuliahan

sehingga memperluas wawasan keilmuan penulis.

7. Para Staf Tata Usaha dilingkungan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin

Makassar yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian administrasi

selama perkuliahan dan penyelesaian skripsi ini.

8. Kepada para staf dan pustakawan Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang yang

telah banyak membantu dalam memberikan informasi yang dibutuhkan oleh

penulis.

9. Teman- teman Seperjuangan UIN Alauddin Makassar Angkatan 2013 (Andi Futri

Johar, Asniati, Ahmad Dahlan, Eka Putri Ningsih, Harianti Hafid, Hijriani,

Herman, Firdawati, Fitrah Ramadani, Sahriani, Sulvita Ilyas, Irta Pahlawanti,

Rismawati arf, Hasnawati, Mardiana, Nurhawati)


vi

10. Teman-teman KKN Posko 10 Mallawa (M. Syamsul Abdullah, Nurhafizha,

Risma, Elvira, Mutmainnah, Khairunnisa Kurani, Fahriani Fattah, Aswar Ardi

dan Rizki Kurniawan).

Dengan penuh rasa syukur atas terselesainya skripsi ini, maka penulis

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya untuk

mahasiswa pada jurusan Ilmu Perpustakaan yang ingin mengadakan penelitian.

Aamiin.

Gowa, 28 Oktober 2017

Penulis

Saipul
Nim: 40400113147
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI...................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................ v

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR........................................................................vii

ABSTRAK............................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah...........................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................... 5

C. Fokus Penelitian & Deskripsi Fokus........................................................5

D. Kajian Pustaka.......................................................................................... 6

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian.................................................................7

BAB II TINJAUAN TEORETIS.............................................................................9

A. Standar Proses Pembinaan dan Pengembangan Koleksi.........................9

B. Jenis- Jenis Koleksi.................................................................................14

C. Unsur-Unsur Pembinaan dan Pengembangan Koleksi............................18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................................32

A. Jenis Penelitian.........................................................................................32

B. Lokasi dan Waktu Penelitian....................................................................32

C. Sumber Data............................................................................................. 32

D. Metode Pengumpulan Data......................................................................33

E. Instrument Penelitian................................................................................ 34

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data......................................................35

v
vi

G. Pengujian Keabsahan Data.......................................................................38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.....................................41

A. Gambaran Umum dan Sejarah Singkat Perpustakaan Abdurrasyid Daeng

Lurang...................................................................................................... 41

1. Sejarah Singkat Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang................41

2. Visi dan Misi Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang...................42

3. Sarana dan Prasarana Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang.......43

4. Struktur Organisasi Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang..........44

5. SDM Perpustakaan Abdurrasyid Deang Lurang................................46

6. Koleksi Perpustakaan Abdurrasyid Deang Lurang.............................48

7. Layanan Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang...........................51

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan.............................................................53

1. Kondisi Koleksi Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang...............53

2. Proses Pembinaan dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan

Abdurrasyid Daeng Lurang................................................................56

3. Kendala yang dihadapi dalam proses pembinaan dan pengembangan

koleksi di Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang.........................74

BAB V PENUTUP................................................................................................. 76

A. Kesimpulan............................................................................................... 76

B. Saran......................................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 79

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP
v
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Tabel 1. Kartu Pesan Buku..................................................................................... 23

Tabel 2. Kartu Daftar Pesanan Buku......................................................................24

Tabel 3. Informan Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang................................33

Tabel 4. Sarana dan Prasarana Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang.............44

Tabel 5. SDM Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang.......................................46

Tabel 6. Koleksi Umum Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang.......................49

Tabel 7. Koleksi Referensi Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang..................50

Tabel 8. Koleksi Referensi Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang..................50

Tabel 9. Koleksi Terbitan Berseri Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang.......51

Tabel 10. Jam layanan Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang.........................52

Tabel 11. Jumlah Koleksi Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang....................55

Gambar 1. Struktur Organisasi Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang…........45

vii
ABSTRAK

Nama : Saipul
Nim 40400113147
Judul : Pembinaan dan Pengembangan Koleksi di Perpustakaan
Abdurrasyid Daeng Lurang Sungguminasa Gowa

Skripsi ini membahas tentang“Pembinaan dan Pengembangan Koleksi di


Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang Sungguminasa Gowa” dimana yang
menjadi permasalahan adalah (1) Bagaimana kondisi koleksi di Perpustakaan
Abdurrasyid Daeng Lurang, (2) Bagaimana proses pembinaan dan pengembangan
koleksi di Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang, (3) Apa saja kendala dalam
melakukan pembinaan dan pengembangan koleksi di Perpustakaan Abdurrasyid
Daeng Lurang
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui kondisi koleksi di
Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang, (2) Untuk mengetahui proses
pembinaan dan pengembangan koleksi di Perpustakaan Abdurrasyid Daeng
Lurang, (3) Untuk mengetahui kendala dalam melakukan pembinaan dan
pengembangan koleksi di Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Sumber data penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder.
Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian
ini yaitu panduan wawancara, alat perekam suara dan kamera. Metode
pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi sedangkan
teknis analisis data dilakukan tiga cara yaitu reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Pengujian keabsahan data dilakukan dengan
penperpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, triangulasi, analisis
kasus negatif, menggunakan bahan referensi serta mengadakan Membercheck.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Perpustakaan Abdurrasyid
Daeng Lurang memiliki berbagai macam koleksi dengan jumlah keseluruhan
koleksi sebanyak 20.736 judul dan 40.583 eksamplar yang terdiri dari koleksi
umum, referensi, serta koleksi deposit. Proses pembinaan dan pengembangan
koleksi di Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang meliputi melakukan
pengadaan bahan pustaka, pemilihan atau seleksi bahan pustaka, perawatan
koleksi serta melakukan penyiangan atau weeding. Sementara proses pembinaan
dan pengembangan koleksi di Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang memiliki
beberapa kendala yang dihadapi seperti terkendala pada masalah dana dan juga
ruangan khusus seperti lab yang digunakan untuk melakukan perawatan ataupun
pemeliharaan bahan pustaka.
Kata Kunci: Pembinaan dan Pengembangan Koleksi

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perpustakaan pada hakekatnya adalah pusat sumber belajar dan sumber

informasi bagi pemakainya. Perpustakaan dapat pula diartikan sebagai tempat

kumpulan buku-buku atau tempat buku-buku dihimpun dan diorganisasikan sebagai

media belajar. Perpustakaan adalah suatu unit kerja yang merupakan tempat

pengumpulan dan pemeliharaan bahan pustaka yang dikelola dan diatur secara

sistematis dengan cara tertentu untuk digunakan secara kontinu oleh pemakainya

sebagai sumber informasi (Nurhadi, 1983: 4). Sebuah perpustakaan akan dikatakan

berhasil jika banyak dimanfaatkan oleh pemustakanya. Salah satu yang menjadi aspek

agar perpustakaan banyak dimanfaatkan atau dikunjungi oleh pemustaka ialah

ketersediaan koleksinya.

Koleksi perpustakaan merupakan salah satu faktor utama dalam menunjang

eksistensi perpustakaan. Koleksi berarti sejumlah buku atau bahan pustaka lainnya

dalam suatu bidang atau merupakan suatu jenis yang dikumpulkan oleh seseorang

atau organisasi. Koleksi pada sebuah perpustakaan memang memiliki peranan yang

sangat penting, karena produk utama yang ditawarkan oleh sebuah perpustakaan

adalah ketersediaan koleksi yang lengkap dalam perpustakaan (Almah, 2012: 25).

Koleksi yang dimiliki perpustakaan akan terus berkembang sejalan dengan kebutuhan

pengguna akan perpustakaan. Pengembangan koleksi perpustakaan dilakukan dengan

menghadirkan koleksi-koleksi yang mutakhir ke dalam perpustakaan. Pengembangan

koleksi perlu dikelola secara professional sehingga koleksi yang ada terus

1
2

berkembang secara berkesinambungan dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan

pengguna.

Pengembangan koleksi adalah istilah yang lazim digunakan di dunia

perpustakaan untuk menyatakan bahan pustaka apa saja harus disediakan oleh

perpustakaan. Pengembangan bahan koleksi merupakan upaya untuk meningkatkan

kualitas layanan perpustakaan melalui penyediaan bahan perpustakaan yang

mencukupi dan sesuai dengan kebutuhan pemustaka. Untuk memenuhi kebutuhan

informasi bagi masyarakat pemakai, perpustakaan harus mampu mengkaji/mengenali

siapa masyarakat pemakainya dan informasi apa yang diperlukan, mengusahakan

tersedianya jasa pada saat diperlukan, serta mendorong pemakai untuk menggunakan

fasilitas yang disediakan oleh perpustakaan. Ukuran baik buruknya perpustakaan

dikaitkan dengan jumlah bahan pustaka yang dimiliki atau besar kecilnya gedung atau

ruangan perpustakaan (Sutarno, 2006: 2).

Pada prakteknya pengembangan koleksi perpustakaan hanya merupakan

rangkaian kegiatan bahan pustaka, baik melalui pembelian, pertukaran maupun

melalui hadiah. Baik dan buruknya suatu koleksi di perpustakaan sangat ditentukan

pula dari segi sumber daya manusianya dalam artian adalah pustakawan, oleh karena

itu pustakawan dituntut untuk mempunyai pengetahuan yang luas mengenai penerbit

bahan pustaka, toko buku, prosedur pemilihan bahan pustaka, serta metode dan alat

bantu yang di gunakan dalam pemilihan bahan pustaka (Sulistyo Basuki, 1994 : 429).

Semuanya diserahkan kepada para pustakawan atas dasar hasil arahan, pendapat dan

kebijakan pimpinan perpustakaan dan lembaga induknya secara global tanpa pedoman

tertulis yang dapat dipertanggung jawabkan. Sebagaimana yang


dijelaskan dalam QS An- Nissa/4: 113.
‫و َﻣﺎ‬ َ‫أ‬
ْ ‫ﻀﻠ و َﻣﺎ ﻀﻠﱡﻮن‬ ُa‫طﺎﺋﻔٌَﺔ ْﻢ أَ ْن ﯾ‬
َ ‫َﻤﺘُُﮫ ﻟََﮭ ﱠﻤ‬ ‫ﻋﻠَ ْﯿﻚ‬ ‫وﻟَ ْﻮﻻ َﻓﻀﻞ‬
‫ﻢ‬ ُ‫ﻻ ْﻧﻔ‬aِ‫إ‬ ُ‫ﯾ‬ ‫ﻮك‬ ُ‫ﺖ ﻣ ْﻨﮭ‬ ‫ورﺣ‬ ‫ِﷲ‬
ُ‫ﺴﮭ‬
‫ﻋﻠَ ْﯿﻚ‬ ‫ﻢ ْﻌﻠَ َﺗ ْﻦ ُ َ ﻛﺎن ﻓَﻀﻞ‬ ‫وﻋﻠﱠ‬ ‫ﺎ و ﺤ ْﻜ‬a‫ﷲ ﻚ ﻜ َﺘ‬
ُ ‫ﺷ ْﻧﺰ‬ ‫َﯾﻀﺮوﻧَﻚ ﻣ‬
‫ِﷲ‬ ‫و‬ ‫ُﻜ َﺗ‬ ‫َﻤﻚ‬ َ‫ ْﯿ اﻟ ب اﻟ َﻤﺔ‬aَ‫ﻲ ل وأَ ﻋﻠ‬ ‫ْﻦ‬
‫ْﻢ ﻟَ ﻣﺎ‬ ‫ٍء‬
‫ ﻋﻈﯿﻤﺎ‬
Terjemahan:
Sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, tentulah
segolongan dari mereka berkeinginan keras untuk menyesatkanmu. tetapi
mereka tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak dapat
membahayakanmu sedikitpun kepadamu. dan (juga karena) Allah telah
menurunkan kitab dan Hikmah kepadamu, dan telah mengajarkan kepadamu
apa yang belum kamu ketahui. dan adalah karunia Allah sangat besar atasmu
(Kementerian Agama RI, 2012)

Ayat di atas menjelaskan bahwa Perpustakan memberikan kebutuhan

informasi kepada pemakai atau pemustaka, karena perpustakaan menyediakan koleksi

yang berisi bahan-bahan informasi yang dibutuhakan oleh para pengguna,

memberikan pengajaran dan ilmu pengetahuan serta tempat belajar sumber hidup.

Tugas inti perpustakaan adalah menyiapkan dan menyajikan informasi untuk

menunjang kegiatan lembaga induknya. Perpustakaan harus selalu mengikuti

perkembangan kegiatan lembaga induknya untuk memastikan bahan pustaka yang

disediakan sesuai dengan kebutuhan pemustakanya.

Dalam Undang-Undang No. 43 tahun 2007 Pasal 12 ayat (1) Koleksi

perpustakaan diseleksi, diolah, disimpan, dilayankan, dan dikembangkan sesuai

dengan kepentingan pemustaka dengan memperhatikan perkembangan teknologi

informasi dan komunikasi. Dan selanjutnya dijelaskan dalam Pasal 12 ayat (2)

Pengembangan koleksi perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan

sesuai dengan standar perpustakaan nasional perpustakaan. Jika dipandang lebih jauh,

bahwa pengembangan koleksi perpustakaan merupakan bagian dari kegiatan yang

luas yakni manajemen koleksi yang mencakup pengembangan kebijakan koleksi,


pengalokasian biaya bahan perpustakaan, seleksi, analisis koleksi, kajian penggunaan

koleksi dan pemustaka, pelatihan dan pengorganisasian staf pengembangan koleksi

perpustakaan. Perpustakaan harus menjaga agar koleksinya berimbang sehingga

mampu memenuhi kebutuhan para pemustaka. Berdasarkan kebijakan yang telah

ditetapkan, perpustakaan memilih dan mengadakan bahan perpustakaan. Pemilihan

bahan perpustakaan harus cermat sebelum sampai kepada langkah pengadaannya.

Setiap judul yang diusulkan untuk dipesan harus diperiksa kebenaran data

bibliografinya agar tidak menyulitkan pengadaan bahan pustaka tersebut.

Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang merupakan perpustakaan yang

berada di bawah naungan Yayasan Karaeng Pattingalloang dan sekarang sudah

beradah di bawah naungan Dinas Perpustakaan dan Kearsiapan Proinsi Sulawesi

Selatan. Perpustakaan ini diberi nama Abdurrasyid Daeng Lurang berdasarkan pada

nama pendirinya yaitu Ryaas Rasyid Daeng Lurang dan dibantu oleh Syahrul Yasin

Limpo serta Andi Tjoneng Mallombassang, yang bertujujan untuk melakukan

pengkajian dalam rangka pembangunan sumber daya manusia yang berwawasan

kebangsaan, melakukan dokumentasi serta publikasi naskah-naskah dalam rangka

mencapai tujuan dari perpustakaan tersebut. Perpustakaan ini berada di tengah kota

Sungguminasa dengan akses yang cukup mudah, tepatnya berada di Jalan Kenanga

No 7A Sungguminasa, Kabupaten Gowa. Perpustakaan ini didirikan dengan

kontruksi tiga lantai dan mempunyai koleksi berbagai macam koleksi serta

mempunyai fasilitas seperti komputer yang digunakan untuk operasional dan

administrasi perpustakaan. Dari semua koleksi buku tersebut, tidak semua

dimanfaatkan oleh pemustaka karena adanya koleksi yang kurang menarik serta tidak

sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pemustaka. Hal ini dapat diketahui dari data
sirkulasi perpustakaan yang terus mengalami penurunan data pengunjung

perpustakaan setiap tahunnya. Sebuah perpustakaan yang baik harus terus menerus

melakukan pengembangan koleksi bahan pustaka sesuai dengan perkembangan

zaman sehingga informasi yang diperoleh dapat diterapkan pada saat ini. Seperti

melakukan kegiatan seleksi dan pengadaan koleksi secara tepat, sehingga kebutuhan

informasi pemustaka dapat terpenuhi.

Dari berbagai uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh

tentang Pembinaan dan Pengembangan Koleksi di Perpustakaan Abdurrasyid Daeng

Lurang Sungguminasa Gowa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan

permasalahan yaitu:

1. Bagaimana kondisi koleksi di Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang

Sungguminasa Gowa?

2. Bagaimana proses pembinaan dan pengembangan koleksi di Perpustakaan

Abdurrasyid Daeng Lurang Sungguminasa Gowa ?

3. Apa kendala yang dihadapi dalam proses pembinaan dan pengembangan

koleksi di Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang Sungguminasa Gowa ?

C. Fokus Peneltian dan Deskripsi Fokus

1. Fokus Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini penulis membatasi fokus penelitian,

mengingat sangat luasnya objek yang berhubungan dengan judul yang dipilih,

maka perlu ditentukan batasan penelitian. Fokus penelitian ini adalah


pembinaan dan pengembangan koleksi di Perpustakaan Abdurrasyid Daeng

Lurang Sungguminasa Gowa


2. Deskripsi Fokus

Untuk memudahkan para pembaca dalam memahami isi penelitian ini

serta untuk menghindari adanya kesalahpahaman, maka akan diuraikan

penjelasan dari variable judul sebagai berikut:

a) Pembinaan merupakan suatu proses dimana orang-orang mencapai

kemampuan tertentu untuk membantu mencapai tujuan organisasi (Mathis,

2002:112).

b) Pengembangan artinya proses, cara, perbuatan mengembangkan (Kamus

Besar Bahasa Indonesia , 2002 : 538).

c) Koleksi adalah kumpulan buku atau bahan pustaka lainnya; juga dipakai

untuk menyatakan seluruh bahanpustaka yang ada di suatu perpustakaan

(Phillip, 1992: 139).

D. Kajian Pustaka

Pembahasan skripsi ini mengemukakan tentang Pembinaan dan

Pengembangan Koleksi di Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang

Sungguminasa Gowa, referensi yang berkaitan dengan penelitian tersebut sebagai

berikut:

1. Buku Pemilihan dan Pengembangan koleksi Perpustakaan, oleh Hildawati

Almah (2012:151). Dalam buku tersebut membahas tentang ruang lingkup

Perpustakaan, kebijakan, pengembangan koleksi, seleksi, dan pengadaan


bahan pustaka, evaluasi koleksi, penyiangan, perawatan dan pelestarian bahan

koleksi perpustakaan.

2. Buku Pedoman Pembinaan Koleksi dan Pengetahuan Literatur, oleh Basri A.

Kastam (1998). Dalam buku tersebut membahas tentang definisi terhadap

koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah,

dan disimpan untuk disajikan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan

pengguna informasi.

3. Skripsi Pengembangan Koleksi di Perpustakaan Universitas Indonesia Timur

Makassar, oleh Marina (2014: 11). Dalam skripsi tersebut membahas tentang

Sistem kebijakan pengembangan koleksi, unsur-unsur kebijakan

pengembangan koleksi, tujuan dan fungsi kebijakan pengembangan koleksi

serta faktor-faktor pengembangan koleksi.

4. Optimalisasi Pengembangan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi.

Hildawati Almah, Jurnal Iqra’. 06 No. 01 (2012). Dalam jurnal ini membahas

tentang Pengoptimalan pengembangan koleksi perpustakaan, pemilihan

koleksi yang tepat dan proses evaluasi koleksi.


E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak penulis capai dalam penelitian ini, yaitu:

a) Untuk mengetahui dan mendeskripsikan kondisi koleksi di Perpustakaan

Abdurrasyid Daeng Lurang Sungguminasa Gowa.

b) Untuk mengetahui bagaimana proses pembinaan dan pengembangan

koleksi di Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang Sungguminasa

Gowa.
c) Untuk mengetahui apa saja kendala yang dihadapi dalam proses

pembinaan dan pengembangan koleksi di Perpustakaan Abdurrasyid

Daeng Lurang Sungguminasa Gowa.

2. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, terdapat dua manfaat penelitian. Sehingga

dalam penelitian ini juga mempunyai dua manfaat yaitu:

a) Secara Teoritis

(1) Sebagai suatu karya ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan dapat

menjadi bahan rujukan bagi Mahasiswa lain yang ingin mengadakan

penelitian lebih lanjut tentang pengembangan koleksi di

Perpustakaan.

(2) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, khususnya

sebagai petunjuk untuk merumuskan kebijakan dalam melakukan

pengadaan dan seleksi koleksi di Perpustakaan.

b) Secara Praktis

(1) Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi kontribusi ilmu

pengetahuan terutama dalam bidang pengembangan koleksi di

perpustakaan.

(2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pustakawan,

khususnya mengenai kegiatan pengadaan dan seleksi koleksi di

Perpustakaan.
BAB II

TINJAUAN TEORETIS

A. Standar Proses Pembinaan dan Pengembangan Koleksi

Pembinaan dan pengembangan koleksi adalah serangkaian proses atau

kegiatan yang bertujuan mempertemukan pemakai dengan rekaman informasi dalam

unit informasi yang meliputi berbagai kegiatan antara lain: perumusan kebijakan atau

planning, pemilihan atau seleksi, pengadaan evaluasi terhadap tingkat pemanfaatan

koleksi yang dimiliki masyarakat, penyiangan atau weeding. Atau juga dapat

diartikan suatu proses kegiatan membangun koleksi perpustakaan secara sistematis

untuk kepentingan pendidikan, pengajaran dan rekreasi (Sutarno, 2006: 102).

Pengertian pembinaan koleksi berarti upaya untuk mengembangkan,

memelihara, dan mempertahankan koleksi yang ada sebagai sumber informasi dan

berguna bagi pemakai perpustakaan. Koleksi dapat diartikan sebagai bahan pustaka

yang berupa buku ataupun non buku. Pembinaan adalah kegiatan kerja perpustakaan

yang berupa tugas penyediaan sumber informasi dan memberikan pelayanan

informasi kepada pemakai, sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Pembinaan

koleksi perpustakaan meliputi kegiatan pengadaan bahan pustaka, pemberian nomor

register (nomor inventaris), pemeliharaan koleksi dan penyiangan koleksi

(Soetminah, 1992: 66). Kegiatan pembinaan dan pengembangan koleksi

perpustakaan terbagi atas seleksi bahan pustaka dengan alat bantu seleksi dan prinsip

yang digunakan dalam pemilihan bahan pustaka, pengadaan bahan pustaka,

penerimaan bahan pustaka, pengolahan bahan pustaka, dan pemeliharaan bahan

pustaka.

9
10

Menurut Buku Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004 : 44 )

pada umumnya pembinaan koleksi meliputi rangkaian sebagai berikut:

1. Menentukan kebijakan umum pengembangan koleksi berdasarkan identifikasi

kebutuhan pengguna. Kebijakan ini disusun bersama oleh sebuah tim yang

dibentuk dengan keputusan rektor dan anggotanya yang terdiri atas unsur

perpustakaan, fakultas atau jurusan, dan unit lain.

2. Menentukan kewenangan, tugas, dan tanggung jawab semua unsur yang terlibat

dalam pengembangan koleksi.

3. Mengidentifikasi kebutuhan akan informasi dari semua anggota sivitas akademika

yang dilayani. Hal ini dapat dilakukan dengan cara, antara lain:

a) Mempelajari kurikulum setiap program studi.

b) Member kesempatan sivitas akademika untuk memberikan usulan melalui

berbagai media komunikasi.

c) Menyediakan formulir usulan pengadaan buku, baik secara tercetak maupun

maya.

4. Memilih dan mengadakan pustaka lewat pembelian, tukar-menukar,

hadiah/sumbangan, dan penerbitan sendiri.

5. Merawat bahan pustaka

Pembinaan dan pengembangan koleksi diharapkan agar perpustakaan dapat

memberikan serta menyediakan sumber informasi yang sesuai dengan kebutuhan

pengguna perpustakaan dalam menunjang proses belajar mengajar. Sedangkan

menurut Noerhayati (1987 : 135). Tujuan pengembangan koleksi perpustakaan perlu

dirumuskan dan disesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan pengguna agar

perpustakaan dapat secara berencana mengembangkan koleksinya. Pengembangan


koleksi adalah awal dari pembinaan koleksi perpustakaan bertujuan agar koleksi tetap

sesuai dengan kebutuhan pengguna dan jumlah bahan pustaka selalu mencukupi.

Untuk memberikan pelayanan informasi yang baik bagi pengguna

perpustakaan harus mempedomani prinsip-prinsip pembinaan koleksi. Menurut

Soeatminah (1992 : 67) prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan agar pembinaan

koleksi lebih efisien dan efektif adalah :

1. Prinsip Relevansi

Pembinaan koleksi seharusnya relevan dengan tujuan perpustakaan. Karena

setiap jenis perpustakaan mempunyai tujuan tersendiri yang berbeda satu sama

lain.

2. Prinsip Individual (berorientasi kepada kebutuhan pemakai)

Pembinaan koleksi hendaknya berorientasi pada minat dan kebutuhan pemakai

secara individual/pribadi agar dapat membantu perkembangannya.

3. Prinsip Kelengkapan

Koleksi perpustakaan diusahakan agar lengkap dan setiap jenis pustaka

mendapat perhatian yang seimbang agar perawatan dan pemanfaatannya merata.

4. Prinsip Kemutakhiran

Bahan pustaka yang dihimpun hendaknya dipilih yang mutakhir sesuai dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar pemakai dapat memperoleh

informasi yang selalu sesuai dengan perkembangan zaman.

Sedangkan menurut Sulistyo_Basuki(1991 : 427) pengertian pengembangan

koleksi lebih ditekankan pada pemilihan buku. Pemilihan buku artinya memilih buku

untuk perpustakaan. Pemilihan buku berarti juga proses menolak buku tertentu untuk

perpustakaan. Selanjutnya pengertian pengembangan koleksi mengalami perubahan


sesuai dengan perkembangan bidang kepustakawanan. Pengembangan koleksi,

seleksi dan pengadaan menjadi istilah-istilah yang saling melengkapi.

Secara definitif, pengertian pengembangan koleksi perpustakaan mencakup

semua kegiatan untuk memperluas koleksi yang ada di perpustakaan, terutama

berkaitan dengan kegiatan pemilihan akan evaluasi, serta pengadaan bahan pustaka.

Kegiatan ini biasanya tertuang dalam program pengembangan koleksi yang isinya

berbeda-beda antara satu perpustakaan dengan perpustakaan lainnya. Perbedaan itu

dipengaruhi beberapa faktor, seperti kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi yang

mempengaruhi terhadap kebijakann pendanaan, kebiasaan pemustaka, sikap

masyarakat serta kondisi setempat. Pengembangan koleksi adalah sejumlah kegiatan

yang berkaitan dengan penentuan dan koordinasi kebijakan seleksi, menilai

kebutuhan pemakai, studi pemakaian koleksi, evaluasi koleksi, identifikasi kebutuhan

koleksi, seleksi bahan pustaka, perencanaan kerjasama sumberdaya koleksi,

pemeliharaan koleksi, dan penyiangan koleksi perpustakaan (Kohar, 2003 : 6).

Pengembangan koleksi adalah suatu institusi dalam menyusun dan

merencanakan pengembangan, harus melakuakn evaluasi diri (Self evaluation) untuk

mengetahui perkembangan saat ini. Pengembangan koleksi dimaksudkan untuk

membina sebaik-baiknya sesuai dengan kondisi perpustakaan dan masyarakat yang

akan dilayani. Koleksi yang baik hanya berasal dari pemilihan bahan perpustakaan

yang baik pula. Pengembangan koleksi adalah suatu kegiatan menambah koleksi

perpustakaan yang berkualitas dan seimbang agar sesuai dengan kebutuhan

pemustaka. ( Darmono, 2007: 57).

Pengembangan koleksi sebagai sejumlah kegiatan yang berkaitan dengan

penentuan dan koordinasi kebijakan seleksi, menilai kebutuhan kebutuhan pemakai,


studi pemakaian seleksi, evaluasi koleksi, identifikasi kebutuhan seleksi, seleksi

bahan pustaka, perencanaam kerjasama sumber daya seleksi, pemeliharaan seleksi

dan penyiangan koleksi (Kohar, 2003: 22).

Pengembangan koleksi adalah kegiatan-kegiatan yang berhubungan

pengadaan koleksi perpustakaan, kebijakan seleksi bahan pustaka, penilaian

kebutuhan pemakai, saling berbagi sumber informasi, perawatan koleksi

perpustakaan dan penyiangan koleksi perpustakaan. Tujuan pengembangan koleksi

adalah untuk menambah koleksi perpustakaan yang berkualitas dan seimbang

sehingga mampu melayani kebutuhan pengguna (Ibrahim, 2014: 185).

Pengembangan koleksi diartikan sebagai seluruh aktifitas untuk memperluas

koleksi yang ada di dalam perpustakaan, terutama untuk kegiatan yang berkaitan

dengan pemilihan dan evaluasi bahan pustaka. Dalam melaksanakan pengembangan

koleksi perpustakaaan harus betul-betul mengerti kebutuhan para pemakai. Secara

garis besar pengembangan koleksi dapat mencakup perumusan kebijakan

pengembangan koleksi, pemilihan dan pengadaan koleksi, pemeliharaan termasuk

penyiangan dan pendayagunaan koleksi (Darmono, 2001: 55).

The development of collection is a term which encompasses a number of

activities related to the development of the library collection, including the

determination of the library collection, including the determination and coordination

of selection policy, assessment of needs of users and potential users, collection

evaluation, identification of collection needs, selection of materials, planning for

resource sharing, collection maintenance, and weeding (American Library

Association Glossary of Library and Information Science, 1983).


Pengembangan koleksi merupakan proses memastikan bahwa, kebutuhan

informasi dari para pemakai akan terpenuhi secara tepat waktu dan tepat guna dengan

memanfaatkan sumber-sumber informasi yang dihimpun oleh perpustakaan. Sumber-

sumber informasi tersebut harus dikembangkan sebaik-baiknya sesuai dengan kondisi

perpustakaan dan masyarakat yang dilayani. Faktor intern yang mempengaruhi proses

pengembangan oleh koleksi dapat dijabarkan menjadi lima hal, yaitu masyarakat atau

institusi, tujuan perpustakaan, kelompok masyarakat atau pemakai yang harus

dilayani, koleksi yang telah ada, sumber daya yang tersedia yang meliputi sumber

daya manusia, dana, bahan yang tersedia, serta alat bantu untuk identifikasi dan

evaluasi yang tersedia (Magrill and Corbin, 1989: 16).


B. Jenis-Jenis Koleksi

Menurut (Yulia, 1993:3) Terdapat 4 jenis koleksi perpustakaan, yaitu:

1. Koleksi tercetak

Koleksi perpustakaan berupa karya cetak adalah sebuah hasi dari pemikiran

manusia yang dituangkan dalam bentuk cetak. Misalnya seperti:

a) Buku adalah bahan pustaka yang merupakan suatu kesatuan utuh dan yang

paling utama terdapat dalam koleksi perpustakaan. Berdasarkan standar dari

Unesco tebal buku paling sedikit setidaknya terdiri dari 49 halaman, tidak

termasuk kulit maupun jaket buku. contohnya buku fiksi, buku teks, dan buku

rujukan.

b) Karya terbitan berseri adalah bahan pustaka yang direncanakan untuk

diterbitkan terus dengan jangka waktu terbit tertentu. Yang termasuk dalam

bahan pustaka ini adalah harian (surat kabar), majalah (mingguan bulanan dan
lainnya), laporan yang terbit dalam jangka waktu tertentu, seperti laporan

tahunan, tri wulanan, dan sebagainya.

2. Koleksi Non cetak

Koleksi perpustakaan karya non-cetak adalah hasil sebuah pemikiran manusia

yang dituangka tidak dalam bentuk buku atau majalah atau teks lainnya.

Melainkan juga bisa dalam bentuk rekaman suara, rekaman video, rekaman

gambar dan sebagainya. Istilah lain yang dipakai untuk bahan pustaka dengan

istilah yang disebut acheter viagra. Misalnya seperti:


a) Hasil rekaman suara

Koleksi perpustakaan dalam bentuk hasil rekaman suara yakni berbentuk pita

kaset dan piringan hitam. Sebagai contoh untuk koleksi perpustakaan adalah

buku pelajaran bahasa inggris yang dikombinasikan dengan pita kaset.

b) Hasil rekaman video

Koleksi perpustakaan dalam bentuk hasil rekaman video tersebut dapat

berupa film dan kaset video. Kegunaannya selain bersifat rekreasi juga

dipakai untuk pendidikan. Misalnya untuk keperluan proses pembelajaran,

dalam hal ini bagimana cara menggunakan perpustakaan.

3. Karya Grafika

Untuk koleksi perpustakaan dengan menggunakan karya grafika ini, terdapat

dua tipe bahan grafika yaitu, bahan pustaka yang dapat dilihat langsung (misalnya

lukisan, bagan, foto, gambar, teknik dan sebagainya) dan yang harus dilihat

dengan bantuan alat (misalnya selid, transparansi, dan filmstrip).


4. Karya dengan bentuk elektronik

Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi, maka beberapa informasi yang

menjadi salah satu bahan dari koleksi perpustakaan dapat di tuangkan secara

digital dalam bentuk elektronik. Misalnya seperti pita magnetis dan cakram atau

disc. Untuk membacanya diperlukan perangkat keras seperti computer, CD-ROM

player, dan sebagainya.


C. Unsur-unsur pembinaan dan pengembangan koleksi

1. Seleksi Koleksi

Seleksi koleksi merupakan kegiatan penting yang perlu dilakukan karena

berhubungan dengan mutu perpustakaan yang bersangkutan. Suatu perpustakaan

tidak akan ada artinya bila koleksi yang tersedia tidak tersedia sesuai dengan

kebutuhan pemakainya. Proses seleksi merupakan kegiatan untuk mengindentifikasi

rekaman informasi yang akan ditambahkan pada koleksi yang sudah ada. (Magrill

and Corbin, 1989: 1). Dalam pemilihan koleksi harus memiliki beberapa prinsip dan

mampu memenuhi kebutuhan pengguna secara efisien dan optimal.

Ada empat prinsip dalam pemilihan bahan pustaka yang harus dipilih secara

cermat, yaitu:

a) Minat dan kebutuhan masyarakat pemakai

b) Tujuan fungsi dan ruang lingkup layanan perpustakaan

c) Kemajuan pengetahuan dan kekayaan jiwa dalam arti yang positif

d) Bahan pustaka yang memenuhi kualitas dan persyaratannya.

Untuk melakukan pemilihan koleksi diperlukan alat bantu seleksi. Alat bantu

seleksi yaitu alat yang dapat membantu pustakwan untuk memutuskan apakah bahan

pustaka diseleksi. Karena informasi yang diberikan dalam alat bantu tersebut tidak
terbatas pada data bibliografis tetapi juga mengcakup keterangan lain diperlukan

untuk mengambil keputusan (Soeatminah, 1992: 76).

Secara garis besar alat bantu seleksi bahan pustaka terdiri atas dua bagian,

yaitu:

a) Alat bantu seleksi

Merupakan alat yang dapat membantu pustakawan untuk memutuskan apakah

bahan pustaka diseleksi. Karena informasi yang diberikan dalam alat bantu

tersebut tidak terbatas pada data bibliografis, tetapi juga mencakup keterangan

lain diperlukan untuk mengambil keputusan. Informasi ini bisa diberikan dalam

bentuk notasi singkat saja, bisa berupa tinjauan (review) dengan panjang dan

bervariasi. Alat bantu seleksi antara lain silabus mata kuliah, katalog penerbit

buku, bibliografi, daftar perolehan buku, tinjauan dari resensi buku, iklan dan

selebaran terbitan baru, book inprint, pangkalan data dan situs web.
b) Alat indeks dan verifikasi

Merupakan alat bantu seleksi yang hanya mencantumkan data bibliografi

bahan pustaka (kadang-kadang dengan harga) alat seperti ini dipakai untuk

mengetahui judul yang telah diterbitkan atau yang akan di terbitkan dalam bidang

subjek tertentu alat bantu ini dapat dipakai untuk mengetahui verifikasi apakah

judul atas nama pengarang, beberapa harganya, tebitan berseri atau bahan

pandang dengar, masih ada dipasaran dan verifikasi atau tidak. Tahapan seleksi

bahan pustaka dilakukan untuk keberhasilan kegiatan pengembangan koleksi.

Seleksi bahan pustaka dilakukan dengan pemilihan bahan pustaka yang akan

dilayanin untuk pengguna dengan pemilihan bahan pustaka. Contoh alat bantu

seleksi yaitu tinjauan buku/bahan pustaka lain, daftar judul untuk jenis
perpustakaan tertentu, katalog perpustakaan dan indeks. Koleksi yang dilayankan

harus diseleksi apakah sesuai dengan kebutuhan pemustaka.

Ketepatan pemilihan koleksi ditentukan oleh beberapa prinsip

penyeleksian bahan pustaka, antara lain:

a) Pemilihan koleksi yang tepat untuk pengguna perpustakaan.

Permintaan pengguna pemilihan bahan pustaka harus benar benar dapat

mengembangkan dan memperkaya pengetahuan para pengguna.

b) Setiap koleksi harus dibina berdasarkan rencana tertentu.

Alat bantu lain yang dapat dijadikan acuan dalam seleksi adalah brosur buku

dari penerbitan, resensi buku, majalah, surat kabar dan media lain. Tim seleksi

(selector) tinggal melihat alat bantu mana yang sesuai dengan kebutuhan

pengguna agar mekanisme kerja maksimal. Tim seleksi terdiri dari pustakawan,

spesialis subyek termasuk guru/dosen, pimpinan organisasi induk, komisi

perustakaan bila ada dan anggota lain (Almah, 2012:71).

Untuk menjadi seorang pemilih buku yang baik harus memenuhi syarat

sebagai berikut:

a) Menguasai sarana bibliografi yang tersedia, paham akan dunia penerbitan

khususnya mengenai penerbit, spesialisasi para penerbit, kelemahan mereka

standar, hasil terbitan yang ada selama ini dan sebagainya.

b) Mengetahui latar belakang para pemakai perpustakaan, misalnya siapa saja yang

menjadi anggota, kebiasaan menjadi anggota, minat dan penelitian yang sedang

dan telah dilakukan, berapa banyak mereka menggunakan perpustakaan dan

mengapa ada kelompok yang menggunkan koleksi perpustakaan lebih banyak

daripada kelompok lainnya


c) Memahami kebutuhan pemakai

d) Hendaknya personel pemilihan buku bersifat netral, tidak bersifat mendua,

menguasai informasi, dan memiliki akal sehat dalam penelitian buku.

e) Mengetahui secara mendalam mengenai koleksi perpustakaan

Pada dasarnya yang membedakan proses seleksi bahan pustaka di setiap

perpustakaan adalah adanya tugas dan tujuan yang berbeda dari setiap

perpustakaan yang bersangkutan serta pemakai yang dilayaninya.

Pihak-pihak yang berwenang melakukan seleksi berdasarkan jenis

perpustakaan adalah sebagai berikut:

a) Pada perpustakaan sekolah, pihak yang berwenang melakukan seleksi adalah

kepala sekolah/wakilnya bila ada dan guru.

b) Pada perpustakaan umum, pihak yang berwenang melakukan seleksi adalah

dewan penasehat, tokoh masyarakat disekitar perpustakaan itu berada.

c) Pada perpustakaan perguruan tinggi, pihak yang berwenang melakukan seleksi

adalah pimpinan universitas, pimpinan fakultas dan dosen atau mungkin

pengawas perpustakaan yang dibentuk khusus dengan salah satu tugasnya adalah

memilih atau menyarankan bahan pustaka yang akan dijadikan koleksi.

d) Pada perpustakaan khusus, pihak yang berwenang melakukan seleksi adalah

pimpinan institusi di mana perpustakaan itu bernaung dan orang-orang yang

mengetahui dengan jelas kebutuhan institusi tersebut (Yulia, 2009:46).

Pelaksanaan seleksi pada dasarnya dapat dilakukan oleh semua staf, baik itu staf

perpustakaan, staf pengajar, peneliti, administrasi, dan unsur pimpinan lembaga

induk. Hanya saja pemilihan akan diadakan atau tidak, seharusnya berada
ditangan pustakawan karena mengetahui dari segi-segi keadaan koleksi, prioritas

pengadaan agar koleksi berimbang, anggaran yang tersedia.

2. Pengadaan Koleksi

Pengadaan koleksi adalah proses menghimpun bahan pustaka yang akan

dijadikan koleksi suatu perpustakaan. Koleksi yang diadakan perpustakaan

hendaknya relevan dengan minat dan kebutuhan, lengkap dan terbitan mutakhir,

agar tidak mengecewakan masyarakat yang dilayani (Ibrahim, 2014: 190-192).

Pengadaan bahan pustaka atau akuisisi bahan pustaka merupakan proses

awal dalam mengisi perpustakaan dengan sumber-sumber informasi bagi

perpustakaan yang baru dibentuk atau didirikan , kegiatan ini meliputi pekerjaan

penentuan kriteria pembentukan koleksi awal. Untuk perpustakaan yang sudah

berjalan, kegiatan pengadaan untuk menambah dan melengkapi koleksi yang

sudah ada (Sutarno. 2006: 174).

Untuk melakukan kegiatan pengadaan koleksi maka perpustakaan dapat

menetapkan metode dalam memperluas koleksi, baik dengan metode pembelian,

pemesanan, hadiah, sumbangan, titipan atau tukar menukar (Syihabuddin

Qalyubi, 2007: 90).

a) Pengadaan koleksi melalui pembelian

Merupakan pengadaan koleksi yang di peroleh melalui transaksi jual beli.

Perpustakaan bisa membuat daftar pesanan bahan pustaka pada agen dan

penerbit. Pemesanan langsung dapat dilakukan pada penerbit ataupun toko

buku. Penerbit Indonesia pada umumnya melayani permintaan perpustakaan.

Akan tetapi, penerbit asing umumnya tidak melayani perpustakaan. Penerbit


asing hanya melayani pembelian dari toko buku ataupun vendor sehingga

perpustakaan Indonesia harus membeli melalui toko buku.

Pembelian buku dapat dilakukan melalui berbagai saluran yang ada,

yaitu sebagai berikut:

(1) Toko Buku

Pembelian buku secara langsung pada toko buku banyak dilakukan

oleh perpustakaan yang mempunyai jumlah dana pembelian relatif kecil.

Kekurangan yang sering ditemui dalam pembelian buku yang dilakukan

melalui toko buku adalah bahwa tidak semua subjek atau judul buku

yang dibutuhkan perpustakaan tersedia di toko buku. Di samping itu,

tidak semua pesanan buku dari satu perpustakaan dapat terpenuhi dari

satu toko buku saja, karena toko buku cenderung menerima pesanan

dalam bentuk judul terbatas namun banyak eksemplar daripada banyak

judul dengan pemesanan rata-rata satu eksemplar per judul. Sedangkan

keuntungan dan kemudahannya adalah kita dapat melakukan efesiensi

atau penghematan dari segi biaya, waktu, dan tenaga. Adapun cara-cara

pemesanan bahan pustaka melalui pembelian yaitu :Setelah diadakan

pemilihan petugas pengadaan mempersiapkan kartu pesanan yang dibuat

dengan jumlah rangkap (diketik dengan Karbon), misalnya dibuat dalam

rangkap tiga dimana dua rangkap disusun dalam daftar pesan dan satu

rangkap disisipkan dalam katalog, buat daftar pesanan yang memuat

judul-judul pesanan yang diambil dari kartu pemesanan, disusun

menurut abjad pengarang. Jika dana terbatas tentukan prioritasnya,

tentukan toko buku terlengkap yang ada dikota dimana perpustakaan


berada, daftar pesanan yang telah dibuat diserahkan pada petugas toko

untuk mendapatkan pelayanan, lakukan pembayaran dengan uang tunai

atau chek dan minta bukti pembayaran beserta faktur pembeliannya,

beritahu pada pemesan, bahwa buku-buku yang dipesan telah dating,

untuk judul-judul buku yang tidak dapat dibeli dari toko tersebut, perlu

dicarikan ke toko lain.


(2) Penerbit

Adalah suatu perusahaan yang mengambil naskah pengarang,

mengedit, dan memprosesnya dalam bentuk buku. Pembelian buku secara

langsung kepada penerbit, biasanya hanya dilakukan jika judul- judul

yang kita butuhkan benar-benar dikeluarkan oleh penerbit tersebut. Untuk

mengetahui hal ini, perpustakaan dapat memanfaatkan catalog penerbit

yang dikeluarkan penerbit sehingga bahan pustaka yang akan


diadakan dapat dipesan langsung pada penerbitnya.

Cara pemesanan melalui penerbit yaitu tentukan penerbit yang

dapat melayani pesanan buku perpustakaan anda, buatlah daftar pesanan

buku-buku yang dikelompokkan menurut penerbitnya, kirimkan daftar

pesanan kepada penerbit yang dituju untuk diperiksa ketersediaan buku-

buku dan harga satuannya, setelah diterima periksa dana yang tersedia.

Lakukan pembayaran langsung atau melalui bank. Bukti pembayaran

melalui bank harus dikirimkan ke penerbit disertai dengan surat

pengantar, photocopy dari bukti pembayaran melalui bank harus

disimpan sebagai bukti pembayaran.


(3) Agen Buku

Selain pembelian ke toko buku dan penerbit, perpustakaan juga

dapat membeli buku melalui agen buku yang biasa disebut dengan

jobber atau vendor. Agen buku ini berperan sebagai mediator antara

perpustakaan dan penerbit, terutama untuk pengadaan bahan pustaka

terbitan luar negeri.

Cara pemesanan yaitu setelah dilakukan verifikasi data maka

petugas mempersiapkan kartu pesan yang dibuat tiga rangkap. Dua

rangkap dijajarkan dalam daftar pesan, satu rangkap diselipkan pada

jajaran kartu katalog berfungsi untuk memberikan informasi bahwa

buku tersebut sedang dipesan atau sedang diproses dibagian pengolahan.

Selaian itu, kartu ini juga berfungsi untuk memudahkan pengecekan

lembar permintaan. Berikut ini adalah contoh kartu pesan (Shaleh dan
Komalasari, 2009:39).
Tabel 1
Kartu pesan buku
KARTU PESAN

Pengarang :

Judul :

Edisi :

Tahun

Penerbit dan Tempat Terbit :


Proses berikutnya adalah membuat daftar pesanan yang memuat judul-
judul pesanan yan diambil dari kartu-kartu pesanan. Jika jumlah dana
terbatas maka perlu dibuat dalam susuna prioritas.
Berikut ini adalah contoh daftar pesanan buku. Berikut contoh daftar
pesanan buku.

Tabel 2

Kartu daftar pesanan buku


No Pengarang Judul Tahun Penerbit Jumlah Pemesan Eks

Prosedur penerimaan bahan pustaka yang telah dibeli atau dipesan

sebagai berikut:

(1) Memeriksa secara teliti bahan perpustakaan yang diterima dana surat

pengantarnya

(2) Mencocokan bahan perpustakaan yang diterima dengan arsip pesanan.

(3) Menyisihkan dan mengembalikan bahan pustaka yang tidak sesuai

dengan pesanan karena cacat, disertai dengan permintaan penggantian.

(4) Menandai tanda terima atau faktur dan mengembalikannya kepada

pengirim.

(5) Menandai kepemilikan bahan pustaka dan membubuhkan cap

perpustakaan.
(6) Membuat berita acara penerimaan (Buku Pedoman Perpustakaan

Perguruan Tinggi, 2004: 54).

b) Pengadaan koleksi melalui hadiah

Kegiatan pemberian dan penerimaan hadiah koleksi di Perpustakaan dapat

dilaksanakan oleh bagian pengadaan dan pengembangan koleksi. Pengadaan

bahan pustaka yang dapat menguntungkan bagi perpustakaan, karena

perpustakaan tidak perlu mengeluarkan dana untuk memperoleh bahan

pustaka. Sehingga perolehan bahan pustaka melalui hadiah dapat menghemat

anggaran dana perpustakaan. Dalam penerimaan hadiah, tim seleksi (selector)

juga harus tanggap terhadap hadiah yang masuk menjadi koleksi

perpustakaan. Hal tersebut sangat di perlukan karena mencegah hadiah yang

informasinya sudah tidak muktahir untuk dijadikan koleksi perpustakaan

biasanya diperoleh melalui promosi penerbit pada perpustakaan, lembaga

pendidikan, lembaga pemerintahan dan swasta, sumbangan luar negeri, hadiah

perorangan. Hadiah bahan pustaka ada juga kaitannya dengan deposit.

Penerbit mengirimkan contoh terbitannya pada perpustakaan karena

diwajibkan atau sukarela (Sulistyo Basuki, 1994: 233).

Penerima hadiah biasanya diperoleh melalui promosi penerbit pada

perpustakaan, lembaga pendidikan, lembaga pemerintah dan swasta,

sumbangan luar negeri serta hadiah perorangan. Perpustakaan akan

memperoleh keuntungan yang besar dari koleksi hadiah yang diterima karena

perpustakaan tersebut dapat menghemat biaya pembelian. Ada dua cara

dalam pengadaan pustaka melalui hadiah yaitu:


(1) Hadiah atas permintaan, alurnya yaitu mempersiapkan daftar donator

yang akan diminta sumbangannya, alamat dapat dicari pada direktori,

bulletin, laporan lembaga dan seterusnya, perpustakaan menyusun

daftar bahan pustaka yang akan diajukan pihak donatur di dalam

maupun luar negeri, daftar permohonan dikirimkan kepada alamat

yang dituju disertai surat pengantar, apabila pihak donatur telah

mengirimkannya petugas memeriksa kiriman tersebut dan dicocokkan

dengan surat pengantarnya serta mengirimkan ucapan terima kasih,

selanjutnya bahan diproses seperti biasa yaitu diinventarisasi dan

seterusnya.

(2) Hadiah tidak atas permintaan, alurnya yaitu, bahan pustaka yang

diterima dicocokkan dengan surat pengantar, perpustakaan menulis

surat ucapan terima kasih. bahan pustaka diterima ditelusuri dulu

apakah subjeknya sesuai dengan tujuan perpustakaan, dan apakah

tidak duplikat. Jika bahan pustaka benar-benar telah sesuai dapat

segera diproses, jika bahan pustaka tidak sesuai, disisihkan sebagai

bahan pertukaran atau dihadiahkan kepada orang lain.


c) Pengadaan koleksi melalui titipan

Pengadaan bahan pustaka dengan cara titipan merupakan pengadaan

koleksi yang berasal dari suatu instansi/lembaga pemerintahan yang ingin

menitipkan suatu koleksi kepada suatu pepustakaan. Penitipan bahan pustaka

ini dapat dilakukan apabila bahan pustaka yang ingin dititipkan pada suatu

perpustakaan oleh instansi/lembaga pemerintahan belum ada dalam daftar

koleksi dan telah disepakati oleh pihak perpustakaan tersebut.


d) Pengadaan koleksi melalui tukar menukar

Buku dari suatu pustaka tertentu tidak dapat diberi di toko buku, hanya

dapat diperoleh, melalui pertukaran ataupun hadiah. Tukar menukar bahan

pustaka dapat dilakukan apabila perpustakaan memiliki sejumlah bahan

pustaka yang tidak diperlukan lagi atau jumlah pustaka yang terlalu banyak,

atau hadiah yang tidak diinginkan, dan tentunya ada keinginan untuk

ditukarkan dengan bahan yang lain. Pada proses tukar menukar dibutuhkan

kesepakatan yang lazimnya memiliki perbandingan 1 : 1 tidak memandang

berat, tebal atau tipis publikasi, harga, bahasa walaupun aksara publikasi

(Supriyanto, 1997: 92).

Beberapa bahan pustaka sering tidak bisa diperoleh di toko buku karena

memang tidak diperjual belikan. Bahan pustaka seperti ini misalnya seperti

jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh perguruan tinggi atau lembaga penelitian

dan lembaga lain. Buku-buku tertentu misalnya laporan penelitian. Bahan

pustaka seperti ini hanya dapat diperoleh dengan cara tukar menukar atau

bahkan diminta secara gratis. Untuk pertukaran maka perpustakaan perlu

menerbitkan berbagai macam terbitan. Bahkan jika perlu perpustakaan harus

bekerja sama dengan unit lain perpustakaan agar bisa ditunjuk sebagai

distributor.

Pertukaran bahan pustaka antar perpustakaan mempunyai beberapa

tujuan, yaitu:

(1) Untuk memperoleh bahan pustaka tertentu yang tidak dapat dibeli di toko

buku, penerbit, agen, atau tidak dapat diperoleh karena alasan lain sehingga

hanya bias didapatkan melalui pertukaran.


(2) Melalui pertukaran akan memberi jalan bagi perpustakaan untuk

memanfaatkan bahan pustaka yang diduplikasi.

(3) Dengan pertukaran akan memberi peluang untuk mengembangkan

kerjasama yang baik antar perpustakaan.

Sementara cara tukar-menukar bahan pustaka dapat ditempuh dengan

cara sebagai berikut :

(1) Perpustakaan yang mempunyai bahan pustaka lebih (duplikat) atau yang

sudah tidak diperlukan lagi disusun dalam bentuk daftar, untuk ditawarkan.

Sebelum ditawarkan setiap bahan pustaka harus diproses terlebih dahulu

sesuai peraturan yang berlaku untuk dinyatakan dapat dikeluarkan dari

inventaris perpustakaan yang bersangkutan. Dan daftar penawaran disusun

menurut subjek kemudian menurut pengarang dan judul. Sedang daftar

majalah disusun menurut judul, tahun dan nomor terbitan.

(2) Perpustakaan mengirimkan penawaran kepada perpustakaanlain yang

diperkirakan memiliki koleksi yang sesuai dengan bahan pustaka yang

ditawarkan dan telah mempunyai hubungan kerjasama.

(3) Perpustakaan yang menerima penawaran, mempelajari tawaran yang

diterima beserta persyaratannya dan membandingkan dengan kebutuhan

dan kebijakan pengembangan koleksi perpustakaan itu sendiri. Kemudian

memilih bahan penukar yang sesuai dengan bobotnya dan menyusunnya

dalam daftar bahan pustaka yang akan ditawarkan sebagai bahan penukar.

(4) Perpustakaan yang menerima tawaran pertukaran dari perpustakaan lain,

memilih bahan pustaka yang sesuai dan memilih bahan penukar yang
sesuai bobotnya serta menyusunnya dalam daftar bahan pustaka yang akan

ditawarkan sebagai bahan penukar.

(5) Kemudian perpustakaan yang telah menerima tanggapan atas

penawarannya, melakukan penilaian keseimbangan bahan pertukaran

tentang subyek dan bobotnya.

(6) Apabila kedua perpustakaan telah sepakat, maka tukar-menukar dapat

dilaksanakan.

(7) Setelah menerima bahan pertukaran, masing-masing perpustakaan

mengolahnya sesuai dengan prosedur penerimaan dan inventarisasi.

e) Pengadaan koleksi melalui sumbangan

Agar dapat memperoleh buku yang sesuai dengan kebutuhan,

perpustakaan membuat daftar buku yang dibutuhkan lengkap dengan nama

pengarang, judul, penerbit dan tahun, serta alangkah baiknya apabila

dilengkapi dengan nama toko buku, penjualnya dan harga bukunya.

Pustakawan juga harus pro aktif dalam mencari perpustakaan yang akan

mengadakan penyiangan koleksi, sehingga bisa membuat permohonan buku-

buku hasil penyiangan tersebut yang bisa disumbangkan dan dimanfaatkan

oleh perpustakaan.
3. Perawatan Koleksi

Konservasi/perawatan dalam Perpustakan adalah perencanaan program

secara sistematis yang dapat dikembangkan untuk menangani koleksi

perpustakaan agar tetap dalam keadaan baik dan siap pakai (Perpustakaan

Nasional, 1995:2). Perawatan koleksi perpustakaan adalah kegiatan menjaga atau

mengusahakan agar bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan awet dan
terawat dengan baik. Perawatan bahan pustaka dapat dikategorikan dalam 3 jenis,

yaitu:

a) Perawatan dari segi fisik bahan pustaka, misalnya menjaga kelembapan dan suhu

ruangan agar tetap stabil karena jika tidak stabil maka mengakibatkan keruakan

pada kertas. Jika panas dapat menyebabkan perekat pada jilidan buku menjadi

kering, sedangkan jilidannya sendiri menjadi longgar. Sedangkan jika lembab

buku akan mudah diserang jamur, kecoa, rayap dan kutu buku.

b) Perawatan koleksi (isi dari keseluruhan koleksi). misalnya, pelestarian koleksi

berbentuk peta dengan cara menyimpan peta yang sesuai dengan bentuk dengan

ukuran peta, letak rak hendaknya sesuai dengan lingkungan sehingga mudah

dicapai oleh pemakai dan bahan dasar terbuat dari kayu yang baik atau besi baja.

c) Perawatan dari segi teknologi dan media, misalnya CD-Rom. Media yang

memanfaatkan teknologi laser dalam proses perekaman dan pembacaan kembali

informasi. Dalam perawatannya harus melihat kepada sifat dan watak sebuah PC,

misalnya saja disc drive harus rajin dibersihkan dengan alkohol, hindari adanya

virus pada komputer, sebab adanya kemungkinan menghambat jalannya

pembacaan pada CD-Rom.


4. Penyiangan Koleksi

Penyiangan (weeding) adalah upaya pengeluaran sejumlah koleksi dari

perpustakaan karena dianggap tidak relevan lagi, terlalu banyak jumlah

eksemplarnya, sudah ada edisi baru, atau koleksi itu termasuk terbitan yang

dilarang. Koleksi ini dapat ditukarkan dengan koleksi perpustakaan lainnya,

dihadiahkan, atau dihancurkan untuk pembuatan kertas lagi (Lasa, 2005).


Menurut Yulia (2009) berikut kriteria penyingan bahan pustaka:

a) Sebaiknya perpustakaan memiliki peraturan tertulis tentang penyiangan.

Dengan demikian ada pegangan dalam melaksanakan penyingan dari waktu

ke waktu.

b) Hendaknya pustakawan meminta bantuan kepada spesialis subyek dari bahan

pustaka yang akan disiangi, untuk bersama-sama menentukan apa yang perlu

dikeluarkan dari koleksi perpustakaan serta apa yang harus dilakukan terhadap

hasil penyiangan itu. Sebagai contoh, pada perpustakaan perguruan tinggi bisa

meminta bantuan kepada dosen, ketua jurusan, Pembantu Dekan I, bahkan

Dekan. Pada perpustakaan sekolah bisa meminta bantuan guru, kepala

sekolah/ wakil kepala sekolah.


c) Kriteria umum penyiangan koleksi adalah sebagai berikut:

(1) Subyek tidak sesuai lagi dengan kebutuhan pengguna perpustakaan.

(2) Bahan pustaka yang sudah usang isinya.

(3) Edisi terbaru sudah ada sehingga yang lama dapat dikeluarkan dari

koleksi.

(4) Bahan pustaka yang sudah terlalu rusak dan tidak dapat diperbaiki lagi.

(5) Bahan pustaka yang isnya sudah tidak lengkap lagi dan tidak dapat

diusahakan gantinya.

(6) Bahan pustaka yang jumlah duplikatnya banyak, tetapi frekuensi

pemakaian rendah.

(7) Bahan pustaka terlarang.

(8) Hadiah yang diperoleh tanpa diminta, dan memang tidak sesuai dengan

kebutuhan pengguna.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis yaitu penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang dimaksudkan
untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara
holistik dengan cara mendeskripsikan dalam format kata-kata bahasa, pada suatu
konteks khusus yang dialami dan dimanfaatkan berbagai metode ilmiah (Meleong,
2006). Peneliti menggunakan wawancara untuk mendeskripsikan data yang penulis
peroleh secara langsung serta memperoleh gambaran yang jelas tentang bagaimana
pembinaan dan pengembangan koleksi di Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang
Kabupaten Gowa.

B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian


Penelitian ini bertempat di Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang di Jalan
Kenanga No. 7A Sungguminasa, Kabupaten Gowa dan penelitian ini dilakukan
selama 1 bulan mulai tanggal 06 September – 05 Oktober 2017.

C. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Data primer

Merupakan data dimana data yang dulunya belum ada harus dicari dan

dikumpulkan sendiri oleh peneliti yang diperoleh dari informan (Santoso,

2007: 31). Informan atau narasumber dalam penelitian ini yaitu pustakawan di

Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang Sungguminasa Gowa sebagai

berikut:

32
33

Tabel 3

Informan Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang

No Nama Jabatan Riwayat Pendidikan

1 Safaruddin, S.Sos., Pustakawan S2 Administrasi Publik Universitas

M. Ap. Madya Muhammadiyah Makassar

2 Muliati, S. Hum. Pustakawan S1 Ilmu Perpustakaan UIN Alauddin

Madya Makassar

3 Haswamati, S. Ikom Pustakawan S1 Ilmu Komunikasi UPRI Makassar

Muda

2. Data sekunder

Yaitu data yang diperoleh untuk melengkapi data primer berupa dokumen-

dokumen atau laporan yang dapat mendukung pembahasan dalam penelitian

ini. Data sekunder yang tinggal didapatkan begitu saja dari pihak yang terkait

tanpa diketahui sebelumnya metode pengambilan dan validitasnya (Santoso,

2007: 31).
D. Metode Pengumpulan data

Dalam penelitian ini penulis menggunkan tiga macam teknik dalam

pengumpulan data yaitu:

1. Pengamatan (Observasi )

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang

tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang

terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan (Hadi, 1986). Dalam hal
ini peneliti melakukan pengamatan terhadap Perpustakaan Abdurrasyid

Daeng Lurang Kabupaten Gowa.

2. Wawancara (Interview)

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui Tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan

makna dalam suatu topic tertentu (Sugiyono, 2010: 217). Oleh sebab itu,

dengan melalui teknik ini penulis melakukan wawancara langsung

terhadap narasumber agar menjawab pertanyaan-pertanyaan lisan yang

berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Objek yang diwawancarai

dalam penelitian ini adalah pustakawan yang bekerja di Perpustakaan

Abdurrasyid Daeng Lurang Kabupaten Gowa


3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan metode yang digunakan untuk mencari data

mengenai hal-hal atau yang beruoa catatan, transkrip, buku, surat kabar,

majalah, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2002: 23). Dalam

pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi ini peneliti akan

mengumpulkan semaksimal mungkin data-data pendukung dalam

penelitian ini. Dokumentasi yang ingin diambil oleh peneliti adalah

transkrip hasil wawancara dan foto-foto keadaan di perpustakaan

Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang Kabupaten Gowa.


E. Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan

oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut

menjadi sistenatis dan dipermudah olehnya (Arikunto, 2010: 256). Dalam


penelitian kualitatif yang menjadi instrument atau alat penelitian adalah peneliti

itu sendiri.

Peneliti kualitatif sebagai human instrument berfungsi menetapkan fokus

penelitian, memilih informasi sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data,

menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan

atas semuanya (Sugiyono, 2012:222).

Instrument penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data, yaitu:

1. Panduan wawancara

Panduan wawancara adalah daftar pertanyaan tertulis yang akan

dijadikan pedoman bagi peneliti dalam melakukan kepada informan.

2. Alat perekam suara

Adalah alat yang digunakan untuk merekam pembicaraan pada saat

melakukan kegiatan wawancara.

3. Kamera

Adalah alat yang digunakan untuk mendokumentasikan data- data

penelitian dalam bentuk gambar.

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data adalah suatu cara mengorganisasikan data sedemikian

rupa sehingga dapat dibaca dan ditafsirkan. Teknik pengolahan dan analisis data

dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif, merupakan teknik pengolahan

data yang bersifat nonstatistik. Pada Jenis penelitian kualitatif ini, pengolahan

data tidak harus dilakukan setelah data terkumpul atau pengolahan data selesai.

Dalam hal ini, data sementara yang terkumpulkan, data yang sudah ada dapat

diolah dan dilakukan analisis data secara bersamaan.


Pada saat analisis data, dapat kembali lagi ke lapangan untuk mencari

tambahan data yang dianggap perlu dan mengolahnya kembali. Pengolahan data

dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan cara mengklasifikasikan atau

mengkategorikan data berdasarkan beberapa tema sesuai fokus

penelitannya (Suyanto dan Sutinah, 2006: 173). Pengolahan data pada penelitian

ini terdiri dari :


1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi data kasar yang muncul dari

catatan-catatan lapangan (Miles dan Huberman, 1992: 16). Langkah-

langkah yang dilakukan adalah menajamkan analisis, menggolongkan atau

pengkategorisasian ke dalam tiap permasalahan melalui uraian singkat,

mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasikan data

sehingga dapat ditarik dan diverifikasi. Data yang direduksi antara lain

seluruh data mengenai permasalahan penelitian. Data yang direduksi akan

memberikan gambaran yang lebih spesifik dan mempermudah peneliti

melakukan pengumpulan data selanjutnya serta mencari data tambahan

jika diperlukan. Semakin lama peneliti berada di lapangan maka jumlah

data akan semakin banyak, semakin kompleks dan rumit. Oleh karena itu,

reduksi data perlu dilakukan sehingga data tidak bertumpuk agar tidak

mempersulit analisis selanjutnya.


2. Penyajian Data

Setelah data di reduksi, langkah analisis selanjutnya adalah

penyajian data. Penyajian data merupakan sebagai sekumpulan informasi


tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan

dan pengambilan tindakan (Miles dan Huberman, 1992: 17). Penyajian

data diarahkan agar data hasil reduksi terorganisaikan, tersusun dalam

pola hubungan sehingga makin mudah dipahami. Penyajian data dapat

dilakukan dalam bentuk uraian naratif, bagan, hubungan antar kategori

serta diagram alur. Penyajian data dalam bentuk tersebut mempermudah

peneliti dalam memahami apa yang terjadi. Pada langkah ini, peneliti

berusaha menyusun data yang relevan sehingga informasi yang didapat

disimpulkan dan memiliki makna tertentu untuk menjawab masalah

penelitian. Penyajian data yang baik merupakan satu langkah penting

menuju tercapainya analisis kualitatif yang valid dan handal. Dalam

melakukan penyajian data tidak semata-mata mendeskripsikan secara

naratif, akan tetapi disertai proses analisis yang terus menerus sampai

proses penarikan kesimpulan.


3. Menarik kesimpulan atau verifikasi

Tahap ini merupakan tahap penarikan kesimpulan dari semua data

yang telah diperoleh sebagai hasil dari penelitian. Penarikan kesimpulan

atau verifikasi adalah usaha untuk mencari atau memahami makna/arti,

keteraturan, pola-pola, penjelasan,alur sebab akibat atau proposisi.

Sebelum melakukan penarikan kesimpulan terlebih dahulu dilakukan

reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan atau verifikasi

dari kegiatan-kegiatan sebelumnya. Setelah melakukan verifikasi maka

dapat ditarik kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang disajikan


dalam bentuk narasi. Penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir dari

kegiatan analisis data.

G. Pengujian Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility

(validitas internal), transferability (validitas eksternal), dependability (reliabilitas)

dan confirmability (obyektivitas). Namun yang paling utama adalah uji

kredibilitas data. Pada penelitian ini, penulis menggunakan uji kredibilitas data.

Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif

antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan

dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus

negatif, dan membercheck


1. Perpanjangan Pengamatan

Perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali melakukan

pengamatan dan wawancara dengan sumber data yang pernah ditemui

maupun yang baru. Contoh penerapannya peneliti memperpanjang

penelitian dari batas waktu yang telah ditentukan untuk menumbuhkan

keakraban (tidak ada jarak lagi, semakin terbuka, saling mempercayai)

antara peneliti dan informan sehingga tidak ada informasi yang

disembunyikan lagi.
2. Meningkatkan Ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih

cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data

dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis,

Contoh penerapannya peneliti dapat memberikan deskripsi data yang


akurat dan sistematis tentang apa yang diamati. Sebagai bekal peneliti

untuk meningkatkan ketekunan adalah dengan cara membaca berbagai

referensi buku maupun hasil penelitian atau dokumentasi-dokumentasi

yang terkait dengan temuan yang diteliti.


3. Triangulasi

Dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data

dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan

demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan

data, dan waktu. Contoh penerapannya untuk menguji kredibilitas data

dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan

teknik yang berbeda. Data diperoleh dari wawancara, lalu dicek dengan

observasi, dokumentasi.
4. Analisis kasus negatif

Adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil penelitian

hingga pada saat tertentu. Contoh penerapannya peneliti mencari data

yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah

ditemukan. Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan

dengan temuan, berarti data yang ditemukan sudah dapat dipercaya.

5. Menggunakan Bahan Referensi

Penggunaan bahan referensi adalah adanya pendukung untuk

membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Contoh

penerapannya peneliti memakai handphone untuk merekam dan

mengambil foto untuk mendukung data yang telah ditemukan.


6. Mengadakan Membercheck

Membercheck adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti

kepada pemberi data. Tujuan membercheck adalah untuk mengetahui

seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh

pemberi data. Contoh penerapannya peneliti memberikan hasil penelitian

dan pembahasan skripsi peneliti agar informan mengetahui data yang

diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh informan (Sugiyono,

2010: 270).

data, dan waktu. Contoh penerapannya untuk menguji kredibilitas data

dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan

teknik yang berbeda. Data diperoleh dari wawancara, lalu dicek dengan

observasi, dokumentasi.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang Sungguminasa

Gowa

1. Sejarah Singkat Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang

Sungguminasa Gowa

Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang Sungguminasa Gowa

merupakan Perpustakaan umum yang berada di bawah naungan Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan. Perpustakaan ini

diambil alih oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi

Selatan pada tahun 2015 yang sebelumnya berbentuk yayasan.

Perpustakaan ini terletak di tengah kota Sungguminasa dengan akses

yang cukup mudah tepatnya di Jalan Kenanga Nomor 7A Sungguminasa,

Kabupaten Gowa. Perpustakaan ini terletak di Sungguminasa Kabupaten

Gowa di mana kita ketahui bahwa kabupaten Gowa adalah sebuah

kabupaten yang memiliki tokoh sejarah seperti Sultan Hasanuddin yang

mendapat pengakuan sebagai “ De Hances an Oestan” dari bangsa atau

Negara luar, Syekh Yusuf yang terkenal cendikiawan bahkan menjadi

pahlawan di dua Negara yaitu, Indonesia dan Madagaskar (Afrika Selatan).

Karaeang Pattingalloang yang terkenal sebagai cendikiawan dan

kemampuan menggunakan delapan bahasa asing dan memiliki koleksi 300

buku dan naskah (lontara) tetapi juga ilmu pengetahuan dikembangkan

Aksara Lontara yang mulai digunakan pada aba ke-15 memungkinkan

41
42

berbagai ilmu pengetahuan pada masanya ditulis dan diwariskan secara

luas.

Perpustakaan ini diberi nama Perpustakaan Abdurrasyid Daeng

Lurang berdasarkan nama pendiri Perpustakaan tersebut yaitu Prof. Dr.

Muhammad Ryaas Rasyid. Ph. D. dan Daeng Lurang merupakan nama

ayahanda dari beliau yang diabadikan sebagai nama dari Perpustakaan

Abdurrasyid Daeng Lurang. Pendirian perpustakaan ini dibantu oleh

Syahrul Yasin Limpo, S.H., M. H. dan Drs. H. Andi Tjoeng

Mallombassang. Perpustakaan ini bertujuan melakukan pengkajian dalam

rangka pembangunan sumber daya manusia yang berwawasan kebangsaan,

melakukan dokumentasi serta publikasi naskah-naskah. Perpustakaan

Abdurrasyid Daeng Lurang diresmikan pada hari jumat tanggal 23 Februari

2001 oleh Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan yang saat itu dijabat oleh

H.Z.B. Palaguna. Perpustakaan in dibangun menempati lokasi tanah seluas

5000 m2 dengan luas bangunan 1200 m2 dengan anggaran biaya sebesar

Rp. 2.100.000.000.

2. Visi dan Misi Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang Sungguminasa

Gowa

a. Visi
Visi Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang yaitu

pembudayaan masyarakat gemar membaca dan masyarakat sadar arsip

menuju terciptanya masyarakat yang cerdas dan tertib arsip.


b. Misi

Misi Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang yaitu memberi

layanan pustaka dan kearsipan kepada masyarakat maupun lembaga-

lembaga/institusi secara langsung dan profesional, membangun

sinergitas antar provinsi dan kab/kota maupun lembaga-lembaga

masyarakat lainnya dalam pembudayaan gemar membaca dan tata

kelola kearsipan dan melaksanakan sinergi dan memfasilitasi

institusi/lembaga-lembaga masyarakat lainnya dalam peningkatan

layanan perpustakan dan kearsipan.

3. Sarana dan Prasarana Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang

Sungguminasa Gowa

Setiap perpustakaan pasti akan membutuhkan sarana dan prasarana

yang digunakan untuk mengefektifkan dan mengefisienkan

penyelenggaraan perpustakaan. Demikian halnya dengan Perpustakaan

Abdurrasyid Daeng telah memiliki beberapa sarana dan prasarana yang

berkaitan dengan pengelolaan perpustakaan. Gedung perpustakaan

Abdurrasyid Daeng Lurang menempati koleksi tanah seluas 5000 m2

dengan luas bangunan 1200 m2 terletak ditengah kota Sungguminasa

dengan akses yang cukup mudah. Perpustakaan tersebut didirikan dengan

konstruksi tiga lantai dilengkapi dengan berbagai koleksi buku, jurnal, hasil

kajian, dan naskah-naskah tua, baik yang bersumber dari dalam negeri dan

dari berbagai disiplin ilmu. Selain itu, perpustakaan tersebut dilengkapi

dengan fasilitas sarana modern seperti komputer, alat komunikasi yang

memungkinkan akses antar perpustakaan di Indonesia maupun di luar


negeri. Gedung perpustakaan seluas 1200 m2 yang memilki tiga lantai di

bangun dengan anggaran biaya sebesar Rp. 2.100.000.000. biaya tersebut

termasuk biaya pembuatan tempat parkir, akses jalan dan sarana penunjang

lainnya.

Untuk lebih jelasnya tabel di bawah ini akan dikemukakan sarana

dan prasarana perpustakaan Perpustakaan Abdurrasyid Daeng sebagai

berikut:
Tabel 4

Sarana dan Prasarana Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang

NO Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah

1 Meja Baca 25

2 Kursi 48

3 Rak Buku 60

4 Meja Sirkulasi 1

5 Rak Majalah 2

6 Komputer 5

7 Rak Penitipan Barang 1

8 Gantuan Koran 1

9 Telpon 1

Sumber: Buku Inventaris Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang

4. Struktur Organisasi UPTT Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang

Struktur organisasi merupakan sususan dan hubungan antara tiap

bagian atau posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam

menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan


dan diinginkan. Struktur organisasi menggambarkan secara jelas pemisahan

kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana

hubungan aktivitas dsan fungsi dibatasi. Adapun struktur organisasi

Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang digambarkan dalam skema di

bawah ini:

STRUKTUR ORGANISASI PERPUSTAKAAN ABDURRASYID DAENG


LURANG

KEPALA UPT LAYANAN

FIRMAN NM, S.Sos., M.AP

TU

DRS. ANDI ASRI

LAYANAN PERPUSTAKAAN IPTEK


MARIA, MA. BI PALUMEAN
DRS. AKHSAN M

FUNGSIONAL PUSTAKAWAN SAFARUDDIN, S.Sos. M. AP.

Sumber : Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang


5. Sumber Daya Manusia (SDM) Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang

Sungguminasa Gowa
Untuk mendukung operasional lancarnya pelayanan informasi di

perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang, perpustakaan dikelolah oleh 32

pegawai dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 5

SDM Pepustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang

No. Nama Bidang Kerja Jabatan

1 Drs. H. Firman Aris, M. Si - Kepala Perpustakaan

Iskandar Imail , S.Sos, Kasubag TU UPTB-


2 -
M.Pd PL

Kepala SUB Bidang

Pengembangan,

3 Irwan, S.Sos., M. Ap - Pengolahan dan

Pelestarian Bahan

Pustaka

4 Marhaban, S. Hum Pelestarian Pustakawan

5 Hj. Samsani, S. Sos, MM Pelestarian Pustakawan

6 Arwidia, S. Ap Tata Usaha Bendahara

7 Hamriati, A. Mk. Tata Usaha Staf


8 Harman Rivaldi, S.Kom Tata Usaha Staf

9 Putriyanti, S. Pd. Tata Usaha Staf

10 Hijrawati,S. Pd Tata Usaha Staf

Kordinator
11 Safaruddin, S.Sos., M. Ap -
layanan

12 Muliati, S. Hum Layanan Statis -

13 Syamsiah, S.Sos., M. Ap Layanan Statis -

14 Harpida Layanan Statis -

15 Andi Rahmayanti, S. Sos Layanan Statis -

16 Novitasari Andi Lawi, SH. Layanan Statis -

17 Andi Don Djamerro Layanan Statis -

18 Abd. Samad Layanan Keliling -

19 Siappa Layanan Keliling -

20 Tasman Layanan Keliling -

21 Siti Hasmah, S. Ikom Layanan Keliling -

22 Asni Bidol Layanan Keliling

23 Boedi Soedijanto, SH. Layanan Keliling -

24 Zainuddin Petugas Locker -

25 Muh. Rezqi Novianti HR Petugas Locker -

26 Muh. Syukri Sakur Securty -


27 Hasbullah Securty -

28 Muh. Sadly Syukri Securty -

29 Asrul Rauf Securty -

30 Muh. Tahir Dg. Naba Cleaning Service -

31 Santi Cleaning Service -

32 M. Ari Irawan Cleaning Service -

33 Iskandar Juru Mudi -

Sumber : Perputakaan Abdurrasyid Daeng Lurang Tahun 2017

6. Koleksi Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang

Koleksi perpustakaan merupakan salah satu faktor penunjang dalam

hal mengembangkan suatu perpustakaan sehingga perlu adanya perhatian

yang cukup terhadap keadaan koleksinya. Keadaan koleksi yang ada

diperpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang mempunyai jumlah koleksi

yang cukup banyak, mulai dari koleksi umum, referensi, deposit serta

koleksi referensi seperti majalah dan jurnal.

Tabel 6
Koleksi Umum Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang

No Kelas Jenis Koleksi Eksampler Jumlah

1 000-900 Karya Umum 13.500 27.000

2 100-199 Filsafat 3570 3570

3 200-299 Agama 6.000 12.000

4 300-399 Ilmu sosial 75 150

5 400-499 Bahasa 58 174

6 500-599 Ilmu Murni 30 60

7 600-699 Ilmu terapan 20 40

8 700-799 Kesenian 10 20

9 800-899 Kesusastraan 20 40

10 900-999 Sejarah/biografi

Jumlah 19.748 39.554

Sumber data : Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang Tahun 2017


Tabel 7

Koleksi Referensi Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang

No Jenis Koleksi Judul Eksamplar

1 Kamus 10 20

2 Ensiklopedi 8 18

3 Laporan tahunan 7 15

4 Bibliografi 5 10

5 Almanak 3 9

Jumlah 33 72

Sumber data: Buku investaris Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang

Tabel 8

Koleksi Deposit Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang

No Jenis Koleksi Judul Eksamplar

1 Deposit Terbitan Lokal 52 52

2 Skripsi 815 815

3 Tesis 6 8

4 Disertasi 3 3

Jumlah 876 876

Sumber data: Buku investaris Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang


Tabel 9

Koleksi Terbitan Berseri Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang

No Jenis Koleksi Judul Eksamplar

1 Majalah 40 40

2 Jurnal 39 39

Jumlah 79 79

Sumber data: Buku investaris Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang

Jumlah koleksi yang ada diperpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang

meliputi, koleksi karya umum mulai dari klasifikasi 000-900 berjumlah

19.748 judul dan 39.554 eksamplar. Koleksi referensi berjumlah 33 judul

dan 72 eksamplar . Koleksi Deposit 876 judul dan 876 eksamplar serta

koleksi terbitan berseri yang terdiri dari majalah dan jurnal berjumlah 79

judul dan 79 eksamplar. Sehingga keseluruhan jumlah koleksi perpustakaan

berjumlah 20.736 judul dan 40.583 eksamplar.


7. Layanan Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang

a. Sistem layanan

Pelayanan perpustakaan adalah suatu kegiatan memberikan

pelayanan dan bantuan informasi kepada pengguna agar memperoleh

bahan pustaka yang dibutuhkannya. Semua bahan pustaka yang telah

siap disusun di rak untuk dibaca dan dipinjamkan bagi yang

membutuhkannya.
Tabel 10

Jam layanan perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang

No. Hari Jam

1 Senin s/d jum’at 08.00 - 16.00 WITA

2 Sabtu dan minggu Libur

Sumber : Perputakaan Abdurrasyid Daeng Lurang Tahun 2017


b. Jenis Layanan Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang

Layanan di perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang yaitu layanan

sirkulasi. Layanan sirkulasi adalah suatu layanan yang memberikan

kesempatan kepada pengguna untuk meminjam bahan perpustakaan

untuk dibawa keluar perpustakaan. Namun sirkulasi juga dapat diartikan

perputaran dan peredaran yang memiliki cakupan yang luas dan tidak

hanya terdiri dari suatu kegiatan yaitu peminjaman tetapi mencakup

banyak kegiatan yang berkaitan dengan pemanfaatan, penggunaan

koleksi dengan cepat guna dan tepat waktu untuk kepentingan pengguna

jasa perpustakaan, baik itu peminjaman maupun pengambilan bahan

pustaka.
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Kondisi Koleksi di Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang

Sungguminasa Gowa

Koleksi perpustakaan merupakan koleksi yang dimiliki oleh setiap

perpustakaan untuk digunakan oleh pengguna yang ingin mendapatkan

informasi yang dibutuhkan. Di dalam perpustakaan terdapat berbagai macam

koleksi yang disediakan oleh perpustakaan guna memenuhi kebutuhan

pemustaka, perpustakaan menyiapkan bahan pustaka dengan berbagai jenis

dan judul guna memenuhi kebutuhan penggunannya.


a) Jenis Koleksi

Koleksi adalah kumpulan buku atau bahan pustaka lainnya juga

dipakai untuk menyatakan seluruh bahan pustaka yang ada disuatu

Perpustakaan.

Begitupun dengan Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang

Sungguminasa Gowa yang memiliki berbagai macam koleksi sesuai dengan

hasil wawancara yang diungkapkan oleh Informan 1 menyatakan bahwa:


“Koleksi di Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang mempunyai
berbagai macam koleksi yang terdiri dari koleksi umum, koleksi
referensi, koleksi deposit serta koleksi cadangan. Koleksi tersebut
tersusun rapi, dimana keleksi umum berada di lantai 1 sementara
koleksi referensi dan deposit berada dilantai 2 ” (Wawancara 20
September 2017)
Pernyataan dari Informan 1 tersebut juga ditambahkan oleh Informan
2 yang mengatakan bahwa:
“Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang memiliki koleksi yang
terdiri dari koleksi umum, koleksi referensi, koleksi deposit dan
deposit terbitan lokal serta ada juga majalah dan jurnal” (Wawancara
20 September 2017)
Dari hasil wawancara yang telah peneliti lakukan terhadap kedua

Informan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan Perpustakaan

Abdurrasyid Daeng Lurang memiliki koleksi yang terdiri dari koleksi umum,

koleksi referensi, koleksi deposit serta terdapat juga majalah dan jurnal.

Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Sulistyo Basuki (1991)

yang mengatakan bahwa koleksi di dalam perpustakaan mencakup karya cetak

atau karya grafis yang meliputi seperti buku, majalah, surat kabar, disertasi,

laporan.

b) Jumlah Koleksi

Koleksi perpustakaan merupakan unsur pokok yang sangat penting

pada sebuah perpustakaan, karena dengan adanya koleksi yang memadai

pemustaka akan terbantu untuk mendapatkan informasi.

Adapun Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang Sungguminasa

Gowa yang mempunyai berbagai macam koleksi sesuai dengan yang

diungkapan oleh Informan 1 yang mengatakan bahwa:


“Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang memiliki berbagai macam
koleksi dengan jumlah keseluruhan koleksi sebanyak 21.106 dan
42.433eksamplar yang terdiri dari koleksi umum, koleksi referensi
serta deposit….” (Wawancara 20 September 2017)

Pernyataan dari Informan 1 tersebut juga ditambahkan oleh Informan


2 yang mengatakan bahwa:
“….Koleksi yang ada di sini terdiri dari dari koleksi umum,
referensi,deposit, ada juga majalah dan jurnal. Rincian jumlah
keseluruhan koleksi di Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang
sebagai berikut: Koleksi umum: 19.748 judul dan 39.554 eksamplar,
koleksi referensi: 42 judul dan 83 eksamplar, koleksi deposit: 867
judul dan 867 eksamplar, majalah dan Jurnal: 79 judul dan 79
eksamplar serta koleksi cadangan (tendon): 370 judul dan 1.850
eksamplar ” (Wawancara 20 September 2017)
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap kedua

Informan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa koleksi

Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang terdiri dari koleksi umum, koleksi

referensi, koleksi deposit dan juga majalah serta jurnal. Dengan rincian

jumlah keseluruhan koleksi tersebut sebagai berikut:


Tabel 11

Jumlah Koleksi Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang

No Jenis koleksi Sumber Jumlah judul Eksamplar


pengadaan
1. Koleksi Umum (Karya Proyek 19.748 39.554
umum, filsafat, agama, Pembelian dan
ilmu sosial, bahasa, sumbangan
ilmu murni, teknologi
dan imu terapan,
kesenian, sastra,
sejarah dan geografi)
2. Referensi (Kamus, Pembelian dan 42 83
ensiklopedi, laporan sumbangan
tahunan, bibliografi)
3. Majalah dan jurnal Hadiah 79 79

4. Koleksi Deposit Sumbangan dan 867 867


(Deposit Terbitan Hunting
Lokal, skripsi,
tesis,disertasi)
5. Koleksi Cadangan Pembelian 370 1.850
(Tandon)
Jumlah 21.106 42.433
Sumber data : Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang Tahun 2017

Pada umumnya setiap Perpustakaan memiliki koleksi yang tercetak

(buku) maupun koleksi non tercetak . Sesuai dengan yang diungkapkan oleh

Sutarno (2006 : 82) yang menyatakan bahwa koleksi perpustakan tidak


terbatas hanya pada buku saja, tetapi juga meliputi segala macam cetakan,

non cetak dan elektronik. Koleksi perpustakaan mencakup bahan pustaka

tercetak seperti buku, majalah, surat kabar, bahan pustaka terekam, dan

elektronik seperti kaset, video, piringan (disk), film, film strip, dan koleksi

bentuk tertentu, seperti lukisan, alat peraga, globe, foto, dan lain-lain.

2. Proses Pembinaan dan Pengembangan Koleksi di Perpustakaan

Abdurrasyid Daeng Lurang Sungguminasa Gowa

Kegiatan pembinaan dan pengembangan koleksi merupakan salah

satu sarana yang penting dalam suatu perpustakaan. Pembinaan dan

Pengembangan koleksi merupakan kegiatan kerja suatu perpustakaan dalam

menyediakan sumber informasi dan memberikan pelayanan informasi yang

sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Adapun proses pembinaan dan pengembangan koleksi di

Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang Sungguminasa Gowa yang

diungkapkan oleh Informan 1 bahwa:


“Pembinaan dan pengembangan koleksi di Perpustakaan Abdurrasyid
Daeng Lurang Sungguminasa Gowa yaitu melakukan pengadaan
bahan pustaka, pemilihan atau seleksi bahan pustaka, perawatan
koleksi serta melakukan penyiangan atau weeding. Namun sebelum
melakukan kegiatan tersebut maka kita terlebih dahulu membuat
perumusan kebijakan/planning yang berfungsi sebagai pedoman dan
perencanaan dalam pembinaan dan pengembangan koleksi….”
(Wawancara 21 September 2017)

Pernyataan dari Informan 1 tersebut diperjelas oleh Informan 2 yang

menyatakan bahwa:
“….Sebelum mengadakan koleksi, kami terlebih dahulu membuat
semacam perencanaan dalam melakukan pengadaan koleksi. Hal
tersebut perlu dilakukan karena untuk membandingkan jumlah dana
yang ada dengan jumlah koleksi yang akan dibeli, apakah dana
tersebut cukup atau tidak. Setelah itu baru diadakan seleksi bahan
pustaka, melakukan perawatan serta menyiangi koleksi”. (Wawancara
21 September 2017)
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan oleh kedua Informan di

atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa proses pembinaan dan

pengembangan koleksi di Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang

Sungguminasa Gowa yaitu melakukan pengadaan bahan pustaka,

pemilihan atau seleksi bahan pustaka, perawatan koleksi serta melakukan

penyiangan atau weeding.

Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Edward G.

Evans (2000) yang mengatakan bahwa tugas utama perpustakaan adalah

membangun dan mengembangkan koleksi yang kuat demi kepentingan

pengguna perpustakaan dengan tahapan pengembangan

koleksinya sebagai berikut analisis masyarakat, dalam hal ini masyarakat

pengguna, kebijakan seleksi, seleksi, pengadaan, penyiangan, serta

evaluasi. Pengembangan koleksi perpustakaan pada dasarnya pengguna

dapat mengusulkan koleksi-koleksi yang perlu ditambahkan. Namun

kebijakan pemilihan koleksi tetap menjadi kewenangangan pustakawan.


a. Seleksi Koleksi

Proses seleksi atau pemilihan koleksi merupakan kegiatan yang

harus dibatasi oleh tujuan dan sarana yang ingin dicapai Perpustakaan.

Dimana kegiatan pemilihan bahan pustaka merupakan proses

mengevaluasi bahan pustaka yang akan dipilih sesuai dengan kebijakan

Perpustakaan.
Seleksi atau pemilihan koleksi yang dilakukan di Perpustakaan

Abdurrasyid Daeng Lurang Sungguminasa Gowa yang penulis peroleh

berdasarkan hasil wawancara kepada informan I menyatakan bahwa:


“Seleksi bahan pustaka dilakukan sama halnya dengan seleksi bahan
pustaka pada umumnya yaitu, kami menyeleksi bahan pustaka
berdasarkan dengan kriteria dan kebijakan pemilihan judul. Selain itu
dilihat juga apakah koleksi tersebut terlarang atau tidak….”
(Wawancara 22 September 2017)
Pernyataan dari Informan 1 tersebut diperjelas oleh Informan 2 yang

menyatakan bahwa:
“….Dalam melakukan seleksi koleksi, terlebih dahulu mengumpulkan
alat bantu seleksi. Alat bantu yang biasa digunakan yaitu katalog
penerbit. Katalog penerbit ini biasa dibagikan secara cuma-cuma oleh
para penerbit. Setelah itu memilih judul yang sesuai dengan
kriteria.”(Wawancara 22 September 2017)
Untuk memperkuat hasil penelitian mengenai seleksi koleksi di

Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang Sungguminasa Gowa, maka

peneliti juga mewawancarai informan 3 yang menyatakan bahwa:


“Kita mencari katalog penerbit yang mau diajak kerjasama untuk
dijadikan pihak ketiga untuk mengadakan koleksi, apabila kita sudah
mendapatkan pihak ketiga maka mereka memberikan kami katalog
judul. Setelah itu kita seleksi judul tersebut apakah ada yang kurang
atau judulnya sudah sesuai dengan yang diinginkan.” (Wawancara 25
September 2017)

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan oleh ketiga Informan

di atas dapat penulis simpulkan bahwa seleksi atau pemilihan bahan

pustaka dilakukan dengan sesuai dengan kriteria dan kebijakan pemilihan

judul serta dilihat dari terlarang atau tidaknya koleksi dan juga

menggunakan katalog penerbit sebagai alat bantu seleksi yang dibagikan

secara cuma-cuma oleh para penerbit.


Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Ade Kohar

(2003) yang mengatakan bahwa Setiap kegiatan lain di perpustakaan akan

bergantung pada pemilihan koleksi perpustakaan yang bersangkutan.

Kegiatan pemilihan bahan pustaka yang akan dipilih sesuai dengan

kebijakan Perpustakaan, kemampuan pengguna yang dilayani , dana,

tenaga, dan pengolah yang tersedia di Perpustakaan. Dalam melakukan

seleksi bahan pustaka diperlukan yang namanya alat bantu seleksi seperti

silabus mata kuliah, katalog penerbit/berita buku, bibliografi, daftar

perolehan buku, tinjauan dari resensi buku serta situs web.

b. Pengadaan Koleksi

Pengadaan koleksi berarti proses menghimpun bahan pustaka yang

akan dijadikan koleksi perpustakaan. Koleksi yang diadakan suatu

perpustakaan hendaknya relevan dengan minat dan kebutuhan, lengkap

dan terbitan mutakhir agar tidak mengecewakan pengguna yang dilayani.

Adapun pengadaan koleksi di Perpustakaan Abdurrasyid Daeng

Lurang Sungguminasa Gowa sesuai dengan yang diungkapkan oleh

Informan 1 yang mengatakan bahwa:


“Dalam melakukam pengadaan bahan pustaka kami terlebih dahulu
melakukan survey ke pengunjung, biasa juga melalui katalog penerbit,
kotak saran dan katalog buku online. Pada umumnya pengadaan bahan
pustaka langsung dengan cara pemesanan ke penerbit dan pembelian
ke toko buku, biasa juga para penerbit mengirimkan daftar katalog
buku ke kami, misalnya penerbit mengirimkan daftar judul buku
sebanyak 2000 judul maka selanjutnya judul buku tersebut dipilih
menjadi 1000 judul karena untuk menyesuaikan dengan kebutuhan
pemustaka dan disesuaikan dengan jumlah dana yang tersedia…”
(Wawancara 25 September)
Pernyataan dari Informan 1 tersebut diperjelas oleh Informan 2 yang

menyatakan bahwa:
“…Sebelum kita melakukan pengadaan bahan pustaka, maka maka
terlebih dahulu melihat survey pemakai sehingga kita dapat
mengetahui koleksi yang diinginkan oleh pemustaka. Survey ini
berasal berasal dari kotak saran dari pemustaka dan dari katalog buku
dari penerbit. koleksi yang akan ditambahkan ke dalam perpustakaan
biasanya langsung dari toko buku dan juga buku yang dipesan dari
penerbit” (Wawancara 25 September 2017)

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan oleh kedua Informan di

atas dapat penulis simpulkan bahwa pengadaan koleksi di Perpustakaan

Abdurrasyid Daeng Lurang Sungguminasa Gowa yang pertama dilakukan

yaitu melakukan survey ke pengunjung yang bertujuan untuk mengetahui

koleksi apa saja yang dibutuhkan oleh pemustaka. Selain itu juga dilihat

dari katalog penerbit.

Menurut Sumantri (2002:29) Dalam kegiatan pengadaan bahan

pustaka, perpustakaan terikat dan sekaligus dipandu oleh rambu-rambu

yang tertuang dalam kebijakan pengembangan koleksi. Koleksi mana

yang menjadi prioritas pengadaan sudah ditentukan dalam kebijakan

pengembangan koleksi. Dengan demikian arah pengembangan koleksi

sudah jelas. Hal ini penting dilaksanakan dengan tujuan untuk

menghindari buku atau jenis lainnya yang sebenarnya kurang bermanfaat

bagi pengguna perpustakaan yang masuk kedalam jajaran koleksi.

Sumber pengadaan koleksi ke dalam Perpustakaan dapat dilakukan

dengan berbagai cara, diantaranya dengan melakukan.

1) Pembelian
Untuk meringankan biaya pembelian, kita bisa melakukan

pembelian di bursa buku-buku bekas atau menelusuri pameran-pameran

buku karena pameran buku biasanya memberikan diskon besar-besaran.

Sementara sumber pengadaan bahan pustaka melalui pembelian di

Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang Sungguminasa Gowa sesuai

dengan yang diungkapkan oleh Informan 1 yang mengatakan bahwa:


“Kalau berbicara masalah pengadaan koleksinya, koleksi disini
berasal dari pembelian dari penerbit dengan langkah-langkahnya
yaitu:
(a) Para penerbit memberikan daftar katalog dan menawarkan daftar
judul bukunya. Terus kita seleksi sesuai dengan kebutuhan dana
yang tersedia.
(b) Kita membandingkan harga dan penawaran dari masing-masing
penerbit tersebut
(c) Siapa yang memberikan penawaran yang paling rendah dan
kriteria bukunya sesuai dengan kebutuhan maka itulah yang
dijadikan langganan.
(d) Setelah itu dibuatkan berita acara untuk pemenan tender
(e) Membuat daftar pesanan buku
(f) Buku yang telah dipesan selanjutnya diperiksa karena bisa saja
ada buku yang sampul ataupun isinya rusak
(g) Apabila ada buku yang tidak sesuai maka dibuatkan berita acara
kembali untuk mengembalikan dan mengganti buku it
(h) Buku yang sudah sesuai dengan pesanan selanjutnya diregistrasi
serta dibuatkan buku induk.
(i) Setelah diregistrasi maka buku tersebut selanjutnya diinput masuk
ke komputer.…” (Wawancara 16 November 2017)
Pernyataan dari Informan 1 tersebut diperjelas oleh Informan 2

yang menyatakan bahwa:


“….Pembelian dilakukan satu atau dua kali dalam setahun,
tergantung dari anggaran yang tersedia. Dananya berasal dari dana
rutin yaitu dana APBD (Anggaran Pendapatam Belanja Daerah).
Pembelian langsung dilakukan pada penerbit ataupun toko buku
karena keuntungan dengan membeli atau memilih sendiri di toko
secara langsung yaitu kita bisa memilih jenis buku yang sesuai
dengan keinginan serta kualitas fisik maupun isinya juga bisa secara
langsung diperkirakan. Setelah dana tersedia kita mencari pihak
ketiga yang berasal dari toko buku, nanti siapa siapa yang
memberikan penawaran yang rendah maka itulah yang akan dijadikan
pihak ketiga. Setelah itu diadakan pertemuan lebih dahulu antara
pustakawan dengan pimpinan, apabila kita mendapat izin maka
selanjutnya menyusun buku-buku atau koleksi yang perlu dibeli
kedaftar pesanan. Pembelian terakhir dilakukan pada tahun 2016
dengan total daftar buku yang dibeli sebanyak 190 judul dan 1900
eksamplar. Pembelianya berasal dari toko buku Airlangga, ada juga
dari Balai Pustaka, serta Bumi Aksara.” (Wawancara 16 November
2017)

2) Tukar Menukar

Yaitu melakukan tukar-menukar koleksi dengan perpustakaan lain

sehingga pemustaka bisa memanfaatkan koleksi dari perpustakaan yang

lain.

Adapun tukar-menukar bahan pustaka di Perpustakaan Abdurrasyid

Daeng Lurang Sungguminasa Gowa yang jarang dilakukan sesuai dengan

yang diungkapkan oleh Informan 1 yang mengatakan bahwa:


“Pengadaan koleksinya berasal dari pembelian dan pemesanan dari
penerbit, ada juga dari sumbangan ataupun hadiah dari berbagai
pihak. Tapi untuk tukar menukar tidak pernah dilakukan, cuma kita
yang biasa meminjamkan koleksi kepada yang membutuhkan seperti
sekolah ataupun instansi lain yang memerlukan koleksi tersebut...”
(Wawancara 15 November 2017)
Pernyataan dari Informan 1 tersebut diperjelas oleh Informan 2 yang

menyatakan bahwa:
“…Tukar menukar bahan pustaka kegiatannya sedikit rumit, karena
biasa ada bahan pustaka yang ingin ditukar namun bahan pustaka
tersebut tidak tersedia dan sesuai dengan yang diinginkan. Makanya
kegiatan tukar menukar ini kita tidak pernah lakukan.” (Wawancara
15 November 2017).
3) Sumbangan
Pustakawan harus pro aktif mencari perpustakaan yang akan

mengadakan penyiangan koleksi, sehingga bisa membuat permohonan

buku-buku hasil penyiangan tersebut bisa disumbangkan dan

dimanfaatkan oleh perpustakaan.

Sementara sumber pengadaan bahan pustaka melalui sumbangan di

Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang Sungguminasa Gowa sesuai

dengan yang diungkapkan oleh Informan I yang mengatakan bahwa:


“Selain pembelian koleksi, perpustakaan juga mendapat koleksi dari
sumbangan dari beberapa pihak seperti pendiri yayasan Perpustakaan
Abdurrasyid Daeng Lurang antara lain M. Ryaas Rasyid, Syahrul
Yasin Limpo, A. Tjoneng Mallombassang, H.Z.B Palaguna, Syarwan
Hamid, Suryo Bimantoro serta ada juga sumbangan dari National
Library Board Singapure. Selain dari pihak-pihak tersebut terdapat
juga sumbangan dari mahasiswa ataupun dosen yang melakukan
penelitian di sini, maka mereka wajib menyumbangkan skripsi
ataupun tesisnya ke dalam perpustakaan.” (Wawancara 16 November
2017)

Pernyataan dari Informan 1 tersebut diperjelas oleh Informan 2

yang menyatakan bahwa:


“Koleksi yang disumbangkan berasal dari mahasiswa ataupun
peneliti, terkadang juga ada koleksi yang disumbangkan oleh pihak-
pihak lain. Bagi yang menyumbangkan koleksinya kita catat
namanya, kemudian diregistrasi. Khusus untuk koleksi skripsi
ataupun tesis kita buatkan buku registrasi deposit kemudian dikatalog
dan dilayankan ke pemustaka namun tidak bisa untuk dipinjamkan”.
(Wawancara 16 November 2017)

Hasil wawancara yang telah dilakukan oleh kedua Informan di atas

menunjukkan bahwa sumber pengadaan bahan pustaka di Perpustakaan

Abdurrasyid Daeng Lurang Sungguminasa Gowa berasal dari pembelian

ke toko buku dan juga pesanan ke penerbit. Pembelian bahan pustaka pada
tahun 2016 dengan jumlah 190 judul buku dan 1900 eksamplar. Adapun

penerbit yang dijadikan sebagai pihak ketiga antara lain Penerbit

Airlangga, Bumi Aksara serta Balai Pustaka. Terdapat juga sumbangan

dari pendiri yayasan Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang antara lain


M. Ryaas Rasyid, Syahrul Yasin Limpo, A. Tjoneng Mallombassang,

H.Z.B Palaguna, Syarwan Hamid, Suryo Bimantoro serta ada juga

sumbangan dari National Library Board Singapura. Sementara untuk

kegiatan tukar menukar koleksi jarang dilakukan.

Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Sulistyo Basuki

(1991) yang mengatakan bahwa Pengadaan adalah kegiatan yang

merupakan implementasi dari keputusan dalam melakukan seleksi yang

mencakup semua kegiatan untuk mendapatkan bahan pustaka yang telah

dipilih dengan cara membeli, tukar menukar, dan hadiah termasuk dalam

menyelesaikan administrasinya. Pembelian dapat dilakukan dengan cara

pemesanan langsung ke penerbit ataupun toko buku. Penerbit Indonesia

pada umumnya melayani permintaan atau pembelian yang dilakukan oleh

perpustakaan, akan tetapi penerbit asing umumnya tidak melayani

pembelian yang dilakukan lansung oleh perpustakaan . Penerbit asing

hanya melayani pembelian dari toko buku ataupun vendor sehingga jika

perpustakaan akan membeli bahan pustaka terbitan luar negeri, maka

harus membeli melalui toko buku atau agen.


c. Perawatan koleksi

Perawatan koleksi merupakan kegiatan yang mencakup segala usaha

pencegahan terhadap hal-hal yang menimbulkan kerusakan buku atau


dengan kata lain menyelamatkan buku dari unsur-unsur yang merusak.

Secara umum kondisi koleksi perpustakaan dibedakan menjadi tiga jenis,

yaitu koleksi yang masih baik, bersih, utuh belum berubah warnanya dan

belum berpenyakit, koleksi yang sudah berpenyakit dalam artian sudah

diserang serangga sehingga timbul noda-noda coklat serta koleksi yang

telah rusak dengan tingkat kerusakan tertentu sehingga memerlukan

perbaikan dan bahkan ada yang sudah terlalu parah sehingga tidak bisa

diperbaiki lagi.

Perawatan koleksi yang dilakukan di Perpustakaan Abdurrasyid Daeng

Lurang Sungguminasa Gowa sesuai dengan yang diungkapkan oleh

Informan I yang menyatakan bahwa:


“Dalam melakukan perawatan koleksi terlebih dahulu dilakukan
pemeriksaan koleksi yang ada di rak, apakah ada koleksi yang rusak.
Dan jika ada koleksi yang rusak maka dibuatkan daftar untuk
pelaporan ke bagian pelestarian bahan pustaka. Selanjutnya koleksi
yang rusak diperiksa tingkat kerusakanya. Misalkan koleksi yang
hanya rusak pada bagian punggunya maka koleksi tersebut cukup
dilem saja dan jika ada koleksi yang cukup parah khususnya pada
bagian sampul maka sampul dari buku tersebut diganti saja…”
(Wawancara 26 September 2017)

Pernyataan dari Informan 1 tersebut diperjelas oleh Informan 2 yang

menyatakan bahwa:
“…Sebelum melakukan perawatan bahan pustaka yang rusak terlebih
dahulu kita mengidentifikasi dan menyaring koleksi mana yang layak
dan tidak layak untuk dilestarikan. Setelah itu didaftar kembali untuk
dijadikan laporan pertanggungjawaban nantinya.” (Wawancara 26
September 2017)
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan oleh kedua Informan di

atas dapat penulis simpulkan bahwa sebelum melakukan perawatan


koleksi maka terlebih dahulu diadakan pengecekan koleksi di rak dan jika

ada koleksi yang rusak maka dibuatkan daftar koleksi untuk selanjutnya

diserahkan ke bagian pelestarian. Tetapi jika koleksi yang tingkat

kerusakannya tidak terlalu parah seperti koleksi yang hanya rusak pada

bagian punggunya maka koleksi tersebut cukup dilem saja pada bagian

yang rusak.

Menurut Soraya (2010: 31) Perbaikan bahan pustaka dilakukan

untuk membenahi kondisi fisik dari bahan pustaka agar bahan pustaka

yang rusak ringan tidak bertambah parah sedangkan bahan pustaka yang

sudah rusak parah dapat digunakan kembali oleh para pengunjung

perpustakaan. Sedangkan untuk bahan pustaka yang dianggap penting

tetapi bahan pustaka tersebut rusak dapat dipakai lagi karena sudah

diperbaiki. Perbaikan bahan pustaka dapat dilakukan dengan cara

menambal, menyambung, lining, laminasi, enkapsulasi dan perbaikan

jilidan. memperkuat engsel buku yang longgar, memperbaiki kembali

punggung sampul buku dan perbaikan sampul buku. untuk memulihkan

bentuk dan kekuatan bahan pustaka perlu diadakannya perbaikan bahan

pustaka

Sebagaimana yang kita ketahui rusaknya bahan pustaka di dalam

Perpustakaan pasti ada penyebabnya. Adapun faktor-faktor yang

mempengaruhi kerusakan bahan pustaka di Perpustakaan Abdurrasyid

Daeng Lurang Sungguminasa Gowa sesuai dengan yang diungkapkan oleh

Informan 1 yang mengatakan bahwa:


“Faktor yang merusak bahan pustaka umumnya adalah manusia itu
sendiri karena biasa ada pemustaka yang sengaja melipat buku pada
saat selesai membaca. Jamur juga bisa merusak bahan pustaka karena
pengunjung bahkan pegawai perpustakaan sendiri biasa membawa
makan atau minuman masuk ke dalam ruangan.” (Wawancara 26
September 2017)
Pernyataan dari Informan 1 tersebut diperjelas oleh Informan 2 yang

menyatakan bahwa:
“Kerusakan bahan pustaka kebanyakan disebabkan oleh pengunjung
karena mereka sering memakai koleksi. Biasa juga ada pengunjung
yang melipat dan mencoret bahkan merobek halaman yang ada di
dalam buku serta disebabkan bukunya sudah rapuh karena usia dari
buku tersebut sudah tua.” (Wawancara 26 September 2017)

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan oleh kedua Informan di

atas dapat penulis simpulkan bahwa faktor umum yang merusak bahan

pustaka adalah manusia itu sendiri karena sering kali para pemustaka

sengaja melipat, mencoret atau merobek buku apabila selesai

menggunakan koleksi tersebut.

Bahan pustaka mengandung bahan yang mudah mengalami kerusakan

seperti: mudah terbakar, mudah sobek, mudah terkena noda dan

sebagainya. Perlahan-lahan proses kerusakan tersebut pastinya akan

terjadi dan tidak dapat dihindari. Cepat dan lambatnya proses kerusakan

suatu bahan pustaka tergantung pada mutu dari bahan pustaka dan

pengaruh luar seperti: lingkungan, kondisi penyimpanan dan prosedur

penanganan.

Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Darmono

(2007:91) yang mengatakan bahwa kerusakan bahan pustaka secara garis

besarnya dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor biota

(binatang pengerat, serangga dan jamur), faktor fisika (debu, suhu,


kelembaban udara dan cahaya), faktor kimia (pencemaran udara, tinta,

asam), faktor bencana alam (kebanjiran, gempa bumi, kehujanan dan

kebakaran), serta faktor manusia (salah penanganan, memproduksi kertas

dengan kualitas rendah).

Pustakawan harus dapat mencegah terjadinya kerusakan bahan

pustaka. kerusakan itu dapat dicegah jika kita mengetahui faktor-faktor

yang menjadi penyebabnya. Oleh karena itu, agar bahan pustaka dapat

bertahan lama sehingga informasi yang ada di dalamnya dapat di akses

oleh pemakai secara optimal di perlukan usaha pelestarian. Untuk dapat

memberikan perlakuan terhadap bahan pustaka yang tepat, agar terhindar

dari kerusakan, perlu memahami faktor-faktor kerusakan tersebut.

Agar faktor penyebab kerusakan bahan pustaka tersebut tidak

berlanjut, maka pustakawan perlu melakukan tindakan dan upaya agar

koleksi tersebut tetap dalam kondisi yang baik sesuai dengan yang

pernyataan dari Informan 1 yang menyatakan bahwa:


“Untuk mencegah agar koleksi tetap dalam kondisi baik maka kita
sering melakukan kegiatan fumigasi yang dilaksanakan dua kali dalam
satu tahun dan juga rutin melihat koleksi yang ada di rak, apakah ada
koleksi yang rusak dan perlu diperbaiki.” (Wawancara 26 September
2017)

Pernyataan dari Informan 1 tersebut diperjelas oleh Informan 2 yang

menyatakan bahwa:
“Pencegahan dilakukan dengan cara fumigasi yaitu mengasapi bahan
pustaka dengan uap serta gas beracun tujuannya membasmi serangga
yang menyerang bahan pustaka dan juga serangan jamur. Kita juga
melarang pengunjung ataupun pegawai membawa makanan ke dalam
ruangan karena hal tersebut dalam menimbulkan jamur.” (Wawancara
26 September 2017)
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan oleh kedua Informan di

atas dapat penulis simpulkan bahwa pencegahan keruakan bahan pustaka

di Perpustakaan Abduurasyid Daeng Lurang dilkakukan dengan

melakukan kegiatan fumigasi dan juga melakukan pengasapan dengan

menggunkan uap beracun yang bertujuan untuk membasmi serangga dan

jamur. Selain itu, pengunjung juga dilarang membawa makanan masuk ke

dalam ruangan koleksi karena hal itu dapat menimbulkan jamur.

Keberadaan bahan pustaka yang patut dilestarikan merupakan salah

satu unsur penting dalam sebuah sistem perpustakaan selain ruangan atau

gedung, peralatan atau perabot, tenaga, dan anggaran. Unsur-unsur

tersebut satu sama lain berkaitan dan saling mendukung untuk

terselenggaranya layanan perpustakaan yang baik. Dalam melakukan

perawatan bahan pustaka, pustakawan tentu memerlukan peralatan agar

memudahkan pustakawan dalam melakukan kegiatan tersebut.

Adapun peralatan yang digunakan untuk melakukan perawatan bahan

pustaka di Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang Sungguminasa Gowa

sebagaimana yang diungkapkan oleh Informan I yang mengatakan bahwa:

“Peralatan yang digunakan untuk melakukan perawatan koleksi antara


lain mesin pemotong, lem, cutter, gunting dan mistar.” (Wawancara 26
September 2017)
Pernyataan dari Informan 1 tersebut diperjelas oleh Informan 2

yang menyatakan bahwa:


“Di sini kami kami menggunakan mesin pemotong, cutter, mistar yang
besar, laminating, gunting, kuas segitiga, kuas besar, palu, pisau
potong, penjilidan dan juga lem.” (Wawancara 26 September 2017).

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan oleh kedua Informan di

atas dapat penulis simpulkan bahwa alat yang digunakan dalam perawatan

bahan pustaka di Perpustakaan Abdul Rasyid Daeng Lurang yaitu mesin

pemotong, lem, gunting, laminating, kuas besar, palu, penjilidan dan

pisau. Pada umumnya koleksi yang ada di perpustakaan dalam jangka

waktu tertentu pasti akan mengalami kerusakan. Perawatan bahan

perpustakan sangat diperlukan guna menunjang fungsi layanan

perpustakaan, sehingga dapat menyediakan koleksi bahan perpustakaan

dalam kondisi terpelihara dengan baik, utuh dan siap pakai. Salah satu

metode dalam perawatan bahan perpustakaan adalah melalui penjilidan

yaitu cara menjilid bahan perpustakaan dengan tujuan untuk melindungi

koleksi dari kerusakan dengan menggunakan alat seperti pisau cutter,

pisau, gunting, pemberat, tulang pelipat, kuas segetiga, jarum jahit,

penggaris besi, serta kain perca. Kegiatan penjilidtan termasuk dalam

kegiatan konservasi yang meliputi perbaikan bahan perpustakaan yang

rusak agar kondisinya bisa dikembalikan seperti aslinya. Untuk itu

diperlukan pengetahuan teknis cara menjilid agar mutu jilid an sesuai

dengan maksud dan tujuannya serta bentuk jilidtannya bisa diwujudkan

secara maksimal.
d. Penyiangan (Weeding)

Penyiangan koleksi merupakan suatu kegiatan mengeluarkan koleksi

dari jajaran koleksi yang ada di Perpustakaan. Setiap perpustakaan


mengadakan penyiangan satu kali setahun, apabila koleksinya masih

sedikit. Untuk perpustakaan besar sebaiknya dilakukan setiap tiga tahun

sekali agar beban pekerjaan tidak terlalu berat. Persiapan dalam

melakukan penyiangan yaitu menunjuk petugas penyiangan, membagi

pekerjaan, menyiapkan lembar kerja, menyeleksi kartu katalog dan

mengambil sesuai bahan pustaka yang disiangi serta membuat daftar buku

yang disiangi.

Adapun proses penyiangan koleksi yang dilakukan di

Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang Sungguminasa Gowa sesuai

dengan yang diungkapkan oleh Informan 1 yang menyatakan bahwa:


“Sebelum mengadakan penyiangan koleksi, maka terlebih dahulu
menentukan kriteria koleksi yang akan disiangi seperti koleksi cetakan
lama dan koleksi yang keadaanya sudah rusak dan tidak bisa
diperbaiki. Setelah kita dapatkan kriteria koleksi yang mau disiangi
selanjutnya memilih koleksi tersebut yang akan dikeluarkan dari rak
koleksi.” (Wawancara 28 September 2017)
Pernyataan dari Informan 1 tersebut diperjelas oleh Informan 2

yang menyatakan bahwa:


“Proses penyiangan koleksi pertama-tama yang dilakukan yaitu
memilih bahan pustaka yang akan dikeluarkan dari koleksi beserta
kartu katalog pada buku tersebut. Buku yang dikeluarkan biasanya
dilihat dari edisi dan cetakannya, selain itu dilihat juga dari isinya
yang sudah ketinggalan jaman. Untuk koleksi yang disiangi adalah
koleksi yang berbahasa asing (Bahasa inggris) karena itu kurang
dimanfaatkan oleh pemustaka” (Wawancara 28 September 2017)

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan oleh kedua Informan di

atas dapat penulis simpulkan bahwa dalam melakukan penyiangan koleksi

di Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang Sungguminasa Gowa yang

pertama dilkUkan yaitu menentukan kriteria terhadap bahan pustaka yang


akan disiangi. Hal tersebut dilihat dari edisi buku dan cetakan buku

tersebut.

Alasan perlunya dilakukan penyiangan yaitu untuk menghemat,

meningkatnya kebutuhan pemakai, meningkatkan kepuasan pembaca,

menghemat waktu bagi staf perpustakaan dan membuat ruangan baru bagi

teknologi. Maka dengan adanya penyiangan (Weeding) diharapkan dapat

menyeleksi koleksi-koleksi yang sudah tidak digunakan lagi, dengan

tujuan penyegaran terhadap koleksi perpustakaan agar koleksi lebih dapat

dimanfaatkan sebagai sumber informasi yang akurat, relevan, up to date,

manarik serta dapat memberikan kemudahan pada pemakai dalam

menggunakan koleksi.

Heri kusnanto (2011:20) menyatakan tujuan dari penyiangan

adalah memperoleh tambahan tempat (shelf space) untuk koleksi yang

baru, membuat koleksi lebih bisa dimanfaatkan sebagai sumber informasi

yang akurat, relevan, up to date dan menarik, memberikan kemudahan

pada pemakai koleksi dan memungkinkan staf perpustakaan untuk

mengelola koleksi lebih efektif dan efisien.

Penyiangan harus dilakukan secara berkala dan berkelanjutan,

minimal lima tahun sekali untuk koleksi buku. Sebaiknya perpustakaan

membuat peraturan tertulis tentang penyiangan koleksi perpustakaan

untuk dipakai sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan ini.


”Penyiangan koleksi diadakan setiap 2 tahun sekali, dan terakhir
dilakukan pada tahun 2015. Koleksi yang sudah disiangi digudangkan.
Koleksi yang sudah terlalu rusak dimusnahkan namun sebelum
melakukan pemusnahan pada koleksi yang telah rusak kita harus
melapor kepimpinan dan menunggu perintah tersebut...” (Wawancara
28 September 2017)

Pernyataan dari Informan 1 tersebut diperjelas oleh 2 dan 3 yang

menyatakan bahwa:
“…Koleksi yang telah disiangi tidak langsung dimusnahkan, tetapi
digudangkan. Kita tidak langsung memusnahkan koleksi tersebut
karena jika sewaktu waktu ada orang yang masih membutuhkan
koleksi tersebut kita masih bisa memberikannya kepada yang
membutuhkan. Koleksi yang telah disiangi juga disumbangkan ke
beberapa perpustakaan yang masih membutuhkan koleksi tersebut.”
(Wawancara 28 September 2017)

“Koleksi yang rusak di ambil dirak (disiangi), selanjutnya dibawa di


bagian pelestarian untuk dikerja , misalnya sampul yang rusak di edit
atau dibuat kembali sampulnya, kemudian sampul sudah dibuat itu
dilaminatin lalu dijilid ulang.” (Wawancara 28 September 2017)

Dari hasil kutipan wawancara yang telah dilakukan oleh ketiga

Informan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa Perpustakaan

Abdurrasyid Daeng Lurang Sungguminasa Gowa melakukan penyiangan

koleksi setiap tiga tahun sekali dan koleksi yang telah disiangi kebanyakan

digudangkan.

Etty andriaty dkk (2001:9) menyatakan bahwa penyiangan dilakukan

secara berkala dan berkelanjutan, minimal lima tahun sekali untuk koleksi

buku. Sebaiknya perpustakaan membuat peraturan tertulis tentang

penyiangan koleksi perpustakaan untuk dipakai sebagai pedoman

pelaksanaan kegiatan ini. Dengan melakukan penyiangan maka

keuntungan yang di dapat antara lain koleksi yang ada dapat terus

dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pengguna baik dari segi isi, usia

maupun fisiknya, mengurangi kepadatan koleksi, sehingga ruangan yang


tersedia benar-benar diisi untuk koleksi pustaka yang sering digunakan

dan sesuai dengan kebutuhan pengguna, bahan pustaka hasil penyiangan

dapat dimanfaatkan oleh perpustkaan lain yang memerlukan.

3. Kendala yang dihadapi dalam proses pembinaan dan pengembangan

koleksi di Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang Sungguminasa Gowa

Kendala merupakan suatu hal membatasi dan mengalami untuk

mencapai sebuah sasaran yang kita inginkan. Dalam pembinaan dan

pengembangan koleksi di Perpustakaan pasti terdapat berbagai macam

kendala-kendala yang dihadapi baik itu kendala dari segi keuangan, dan

sumber daya manusianya.

Adapun kendala-kendala yang dihadapi oleh Perpustakaan

Abdurrasyid Daeng Lurang Sungguminasa Gowa dalam melakukan

pembinaan dan pengembangan koleksi sesuai dengan yang diungkapkan oleh

informan 1 yang mengatakan bahwa:


“Kendala yang kita hadapi selama melakukan pembinaan dan
pengembangan koleksi seperti seleksi dan pengadaan bahan pustaka
terdapat pada masalah dana, karena biasa ada pemustaka yang
menginginkan buku yang harganya mahal sementara budget yang
tersedia kurang. Selain itu untuk proses perawatan koleksi terdapat juga
kendala yaitu ruangannya masih sempit dan belum adanya lab khusus
untuk perawatan bahan pustaka. Serta kegiatan penyiangan koleksi
terkendala juga pada masalah dana serta waktu.” (Wawancara 29
September 2017)
Pernyataan dari Informan 1 tersebut diperjelas oleh Informan 2 yang

menyatakan bahwa:
“Kendalanya biasa kita mengalami kekurangan dana dalam hal seleksi
dan pengadaan koleksi, tapi kegiatan itu harus tetap dilakukan karena
merupakan kegiatan rutin walaupun belum maksimal. Selain itu
terdapat juga kendala untuk perawatan bahan pustaka yaitu kita
belum
memiliki ruangan khusus seperi lab untuk merawat bahan pustaka yang
telah rusak.” (Wawancara 29 September 2017)

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan oleh kedua Informan di atas

dapat penulis simpulkan bahwa kendala yang dihadapi dalam melakukan

pembinaan dan pengembangan koleksi di Perpustakaan Abdurasyid Daeng

Lurang yaitu terkendala pada masalah dana serta ruangan yang digunakan

untuk perawatan bahan pustaka.

Dana juga menjadi hambatan klasik yang dihadapi perpustakaan untuk

berkembang. Belum semua perpustakaan memiliki dana cukup untuk

mengadakan literatur, terlebih pada saat sekarang dengan semakin mahalnya

harga buku membuat perpustakaan semakin sulit untuk berkembang.

Untuk melakukan pembinaan dan pengembangan koleksi di dalam

Perpustakaan tentunya membutuhkan dana yang tidak sedikit, terutama

dalam menyiapkan alat bahan yang akan digunakan dalam kegiatan tersebut.

Semua ini memerlukan anggaran yang besar.


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh di lapangan, dengan menggunakan

metode wawancara, observasi dan dokumentasi maka peneliti dapat menyimpulkan

bahwa proses pembinaan dan pengembangan koleksi di Perpustakaan Abdurrasyid

Daeng Lurang Sungguminasa Gowa adalah sebagai berikut:

1. Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang Sungguminasa Gowa memiliki berbagai

macam koleksi dengan jumlah keseluruhan koleksi sebanyak 21.106 judul dan

42.433 eksamplar. Dengan rincian sebagai berikut:

a) Koleksi seperti Koleksi umum: 19.748 judul dan 39.554 eksamplar.

b) Koleksi referensi: 42 judul dan 83 eksamplar.

c) Koleksi deposit: 867 judul dan 87 eksamplar.

d) Majalah dan Jurnal: 79 judul dan 79 eksamplar

e) Koleksi cadangan (Tandon): 370 judul dan 1.850 eksamplar

2. Proses pembinaan dan pengembangan koleksi di Perpustakaan Abdurrasyid

Daeng Lurang Sungguminasa Gowa yaitu:

a) Pengadaan bahan pustaka

Sumber pengadaan bahan pustaka di Perpustakaan Abdurrasyid Daeng

Lurang Sungguminasa Gowa berasal dari pembelian ke toko buku dan juga

pesanan ke penerbit. Pembelian bahan pustaka pada tahun 2016 dengan

jumlah 190 judul buku dan 1900 eksamplar. Adapun penerbit yang dijadikan

sebagai pihak ketiga antara lain Penerbit Airlangga, Bumi Aksara serta Balai

Pustaka.

76
77

b) Seleksi Koleksi

Seleksi atau pemilihan bahan pustaka dilakukan dengan sesuai dengan

kriteria dan kebijakan pemilihan judul serta dilihat dari terlarang atau tidaknya

koleksi dan juga menggunakan katalog penerbit sebagai alat bantu seleksi

yang dibagikan secara cuma-cuma oleh para penerbit.

c) Perawatan koleksi

Sebelum melakukan perawatan koleksi maka terlebih dahulu diadakan

pengecekan koleksi di rak dan jika ada koleksi yang rusak maka dibuatkan

daftar koleksi untuk selanjutnya diserahkan ke bagian pelestarian. Tetapi jika

koleksi yang tingkat kerusakannya tidak terlalu parah seperti koleksi yang

hanya rusak pada bagian punggunya maka koleksi tersebut cukup dilem saja

pada bagian yang rusak.


d) Penyiangan atau weeding

Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang Sungguminasa Gowa

melakukan penyiangan koleksi setiap tiga tahun sekali dan koleksi yang telah

disiangi kebanyakan digudangkan.

3. Dalam melakukan pembinaan dan pengembangan koleksi di Perpustakaan Abdul

Rasyid Daeng Lurang terdapat beberapa kendaha yang dihadapi yaitu terkendala

pada masalah dana dan juga ruangan untuk perawatan bahan pustaka.
B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah disampaikan diatas dengan hasil penelitian

yang telah diperoleh, maka adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan dalam

penelitian ini, yaitu:

a. Koleksi Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang Sungguminasa Gowa

kebanyakan terdiri dari koleksi tercetak, maka dari itu perpustakaan tersebut

juga perlu menyediakan koleksi yang non tercetak agar dapat memenuhi

kebutuhan penggunanya.

b. Proses pembinaan dan pengembangan koleksi di Perpustakaan Abdurrasyid

Daeng Lurang Sungguminasa Gowa meliputi pengadaan bahan pustaka,

pemilihan bahan pustaka, melakukan perawatan koleksi serta melakukan

penyiangan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan yang diharapkan

maka pustakawan perlu memahami cakupan dari pembinaan dan

pengembangan koleksi tersebut.

c. Dalam melakukan pembinaan dan pengembangan koleksi pihak perpustakaan

harus menyiapkan budget ataupun dana yang mencukupi. Sehingga kendala-

kendala seperti kurangnya dana dapat teratasi demi penyediaan sumber

informasi bagi pemustaka.


DAFTAR PUSTAKA

Aji, Supriyanto. 1997. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Salemba Infotek


Almah, Hildawati “Optimalisasi Pengembangan Koleksi Perpustakaan Perguruan
Tinggi” Jurnal Iqra’ Volume 06 No.01. (Di akses pada 23 Mei 2017)
Almah, Hildawati. 2012. Pemilihan dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan.
Makassar: Alauddin Press.
American Library Association. 1983. ALA Glossary of Library and Inforamation
Science. Chicago: ALA.
Anderson, Joanne S. 1996. Guide for written collection policy statements. Chicago
and London: ALA.
Andriaty, Etty dkk. 2001. Penyiangan Koleksi Perpustakaan. Bogor: Departemen
Pertanian.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
---------. 2010. Prosedur Penelitian: suatu pendekatan praktik. Yogyakarta: Rineka
Cipta.
Bagong Suyanto, dan Sutinah. 2006. Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif
Pendekatan. Jakarta: Kencana Perdana.
Basuki, Sulistyo. 1994. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Utama.
Darmono. 2007. Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata
Kerja. Jakarta: Gramedia
Darmono. 2001. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta:
Grafindo.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Departemen Pendidikan Nasional Edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Evans, Edward G. 2000. Developing Library And Information Center Collections.
USA: A Divisions of Greenwood Publishing Group Inc.
Firkawati. 2013. Sistem Kebijakan Pengadaan dan Pengembangan Koleksi di
Perpustakaan Pusat Universitas Muhammadiyah Makassar. Makassar:
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Skripsi
Hadi, Amirul. 1998. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka setia.
Hadi, Sutrisno. 1994. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset.
Ibrahim, Andi. 2014. Pengantar Ilmu Perpustakaan dan Kearsipan. Jakarta: Guna
Darma Ilmu.
Ibrahim, Bafadal. 2005. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

79
80

Kastam, A Basri. 1998. Pembinaan Koleksi dan Pengetahuan Literatur. Surabaya:


Karunia.
Kementerian Agamma RI. 2012. Al-quran dan Terjemahan. Jakarta: Kemenetrian
Agama RI.
Kohar, Ade. 2003. Teknik Penyusunan Pengembangan Koleksi Perpustakaan: Suatu
Implementasi Studi Retrospektif. Jakarta.
Kusnanto, Heri. 2011. Penyiangan Bahan Pustaka di Perpustakaan Utama
Universitas Islam Negeri Hidayatullah Jakarta (diakses tanggal 20
september 2017)
Lasa, HS. 2002. Membina Perpustakaan Madrasah dan Sekolah Islam. Yogyakarta:
Adicita Karya Nusa.
Magrill, Rose Mary and John Corbin. 1989. Acquistions Management Collections
Development in Libraries. America Library Associations: Chicago.
Marina. 2014. Pengembangan Koleksi di Perpustakaan Universitas Indonesia Timur
Makassar. Makassar : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Skripsi
Mathis dan Jackson.2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama.
Yogyakarta: Salemba Empat
Meleong, Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Miles, Mattehew B dan Huberman, A Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif.
Jakarta: Universitas Indonesia.
NS, Sutarno. 2006. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Sagung Seto.
---------. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Sagung Seto.
Nurhadi. 1983. Sejarah Perpustakaan dan Perkembangannya. Yogyakarta:
Andioffset.
Perpustakaan Perguruan Tinggi. 2004. Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan
Tinggi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi dan Kebudayaan.
Presiden Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2007 Tentang Perpustakaan. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI. 2007.
Qalyubi, Syihabuddin. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi.
Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi (IPI) Fakultas Adab
UIN Sunan Kaliaga.
Rahmawati, Siti. 2012. Pengembangan koleksi pada perpustakaan sekolah madrasah
aliyah negeri (MAN) Kendai II Dompu Nusa Tenggara Barat (NTB).
Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Skripsi
Riduwan. 2004. Metode Riset. Jakarta: Rineka Cipta.
Saleh, Abdul Rahman dan Rita Komalasari. 2010. Materi Pokok Manajemen
Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka
Santoso, Gempur. 2007. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta:
Prestasi Pustaka.
Siregar, Beling. 1999. Pembinaan Koleksi Perpustakaan dan Pengetahuan Literatur.
Medan: Proyek Pembinaan Perpustakaan Sumatera Utara.
Soedibyo, Nurhayati. 1998. Pengelolaan Perpustakaan Jilid II. Bandung: Alumni.

Soetminah. 1992. Perpustakaan, Pustakawan dan Kepustakawanan. Jakarta:


Gramedia Pustaka Utama.
Soraya, Ana, 2010. Pelestarian Bahan Pustaka: Bahan Ajar Diklat Calon
Pustakawan Tingkat Ahli. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabet.
Sumantri, M.T, 2002. Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Sumarno, Alim. 2012. Penelitian Kausalitas Komparatif. Surabaya: Unesa
PANDUAN WAWANCARA

Nama : Saipul

Nim : 40400113147

Jurusan : Ilmu Perpustakaan

Judul : Pembinaan dan Pengembangan Koleksi di Perpustakaan

Abdurrasyid Daeng Lurang Sungguminasa Gowa

1. Bagaimana Kondisi Koleksi Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang Kabupaten

Gowa?

2. Koleksi apa saja yang ada pada Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang

Kabupaten Gowa ?

3. Berapa jumlah keseluruhan koleksi yang ada pada Perpustakaan Abdurrasyid

Daeng Lurang Kabupaten Gowa ?

4. Bagaimana proses pembinaan dan pengembangan koleksi Perpustakaan

Abdurrasyid Daeng Lurang Kabupaten Gowa?

5. Bagaimana alur dari masing-masing proses pembinaan dan pengembangan

koleksi tersebut ?

6. Hal apa saja yang menjadi kendala dalam melakukan pembinaan dan

pengembangan koleksi pada Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang Kabupaten

Gowa?

7. Apa harapan pustakawan agar kendala yang dihadapi dapat teratasi ?

8. Apa saja yang telah diupayakan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut ?


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

ALAUDD
M A K A S S A R
L
AMPIR
A

N
Gambar Gedung Perpustakaan Abdurrasyid Daeng lurang
Gambar Koleksi Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang

Gambar koleksi proyek pembelian dari penerbit


Gambar alat yang digunakan untuk perawatan bahan pustaka
KEMENT ERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AI.AUDDIN MAKASSAR
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
Kampus T JI. Sukan Alauddin No.63 Makassar Tetp, 0411 - 868720, Fax ( 0411 ) 864923
Kampus II : JI. H.M Yasin Limpo Mo. 36 Romangpolong, Gowa Telp. (0411) 841879 Fax. (0411) 82214D0
ALALIDDEN Email. Jala.adabhumaniora@yahoo.com

Nomor : 1292/A.I.1/Tl..01/08/2017 Samata, 23 Agustus 2ñ\


Sifat Penting

›‹a Permintaan Izin


Penelitian
Untuk
Menyusun
Skripsi

Kepada Yth.
Gubernur Provinsi Sulawesi
Selatan
Up. Kepala UPT P2T, BKPMD
Prov. Sul-SeI. di — Makassar

Assalamu Alaikum Wr. Wb.


Dengan hormat disampaikan, bahwa mahasiswa UN Alauddin
Makassar yang tersebut namanya di bawah ini :
Na ma SAIPCIL
Nomor lnduk 40400113147
Semester VIII ( Delapan )
Fakultas/Juiusan : Adab dan Humaniora / Ilmu Perpustakaan
Alamat Jln. Poros Malino Per. Griya Baji Areng Blok B
to.l2 Kab. Gowa
HP 082345883940
bermaksud melakukan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi
sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana yang bcrjudul :
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KOLEKSI DI
PEWUSTAKAAN ABDURRASYID DAENG
LURANG KABUPATEN GOWA
dengan Dosen Pembimbing :1. Hildawati Almah, S.Ag., S.S., MA.
2. Saenal Abidin, S.IP„ M.Huin.
untuk maksud tersebut mahasiswa yang bcrsangkutan dapat diberi
izin mengadakan penelitian di Perpustakaan Abdurrasyid Daeng
Lurang Kabupaten Gowa dari tanggal 25 Aqueous 2017 s/d tanggal
15 $epte-her 2017.
Demikian harapan kami dan terirna kasih.

érsihannor, M. Ag.
. 19691012 199603 I fl03
TembNsan .“
1. Reldt›r UIN
Alauddin
Makassur,’
2. Mo6nfiswa
yang
her.sangkut
an.
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI
SELATAN DINAS PERPUSTAKAAN DAN
KEARSIPAN
Jalan Perintis Kemerdekaan Km.12 Nomor 146 Telp. (0411) 583191,583095 PO. BOX 1380
Jalan St. Alauddin Km.7 Tala'salapang Telp (@11) 867972.Fax.(0411) 867972
M A K A S S A R 90245

Nomor : 394/UPT.YANPUS/DPK/2017 Kepada Yth.


Lampiran Kepala Dinas Penanaman Modal
Perihal : Kesediaan Menerima Penelitian Dan Pela/anan Terpadu Satu Pintu
Bidang Penyelenggaraan Pelayanan
Perizinan
di-
Makassar

Berdasarkan sweat Kepala Dinas Penanaman Modal dat Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi
Sulaeesi Selatan Nomor: 13441/S.01P/P2T/05/2017 tanggal 07 September 2017 perihal izin penelitian
saudara "SAIPUL" untuk penyusunan skripsi dengan judul "Pembinaan dan Pengembangan
Koleksi di Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang Kabupaten Gowa", maka kami dari UPT.
Layanan Petpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipar Proviasi Sulawesi Selatan bersedia
menerima:

Nama : SAIPUL
Nomor Pokok . 40400113147
Program Studi : Ilmu Perpustakaan
Mahasiswa S1 Universitas Islam Negeri Alaudoin Makassar

Untuk melakukan penelitian di Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang Kabapaten Gowa.

Denikian surat kesediaan ini. Atas kerja samanya diucapkan terima kasih.

Makassar, 13 September 2017


A.r. kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Provinsi Sulawesi Selatan,

‹ H. lrwan M. Si
: Pembina Tk, I /
IV.b T601231199203
1 006
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
DINAS
PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
BIDANG PENYELENG GARAAN PELAYANAN PERIZINAN

Nomor : 13441/S.O1P/
P2T/09/2017 KepadaYth.
Lampiran Kepala Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Prov. Sulsel
Perihal : Izin Penelitian

di-
7empat

Berdasarkan surat Dekan Fak. Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar Nomor :
1292/A.I.1/TL.01/08/2017 tanggal 23 Agustus 2017 perihal tersebut diatas, mahasiswa/peneliti dibawah ini:

Nama
SAIPUL
Nomor Pokok 40400113147
Program Studi IImu Porpustakaan
Pekerjaan/Lembaga Mahasiswa(S1)
Alamal JI. Muh. Yasin Limpo No. 36 Samata. Sungguminasa-Gowa

Bermaksud untuk melakukan penelitian di daeran/kantor saudara dalam rangka penyusunan Shripsi, dengan
judul :
" PEMBINAAM DAN PENGEMBANGAN KOLEKSI DI PERPUSTAKAAN AaouRe/\sviD DAENG LURANG
KABUPATEM COWA "

Yang akan dilaksanakan dari . Tgl. 06 September s/d OF Ohotber 2017

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, pada prinsipnya kami menyetu/tii kegiatan dimaksud dengan
ketentuan yang tertera di belakang surat izin penelitian.

Demikian Surat Keterangan ini diberikan agar dipergunakan sebagaimana mestinya.

Diterbitkan di Makassar
Pada tanggal : 07 September 2017

A.n. GUBERNUR SULAWESI SELATAN


KEPALA DINAS PENA IAIYIAN I\NODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU
PIMTU PROVINSt SULAWESI SELATAN
Selaku Administrator Pelayanan Penzinan Terpadu

A. I\ . YAMIN, SE., NS
Pangkat : Pembina Utama
Madya Nip : 19610513 199002 1
002

Terrousan Yth
1. Dekan Fak. Adab dan Humanbra UIN Alauddin Ktakassar di
Makassar,

SIMAP POS:P 11-09-20 4 7


JI.BougenviIIe No.5 Telp. (0411) 441077 Fax. (0411) 448936
WebsiteEmail :
Makassar 60222
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
Kampus I ! JI. Sultan Alaudd›n No.63 Makassar Telp. 0411 - 86872O,Fsx ( 04t 1)864923
ALAUDDtN a
" U II: Jtn.FI.M. Yasiri Limpo,No.36,ItamangpoIai›g-Gowa Tcfp. (04 \ I) g4J R70 Fox. (041I} It221400
Email: fak.actabhumaniora@yahoo.com

SURAT KEPUTUSAN
DEKAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN ALAUDDIN MAKASSAR
NOMOR : 722 TAHUN 2017 ’
TENTANG
PANITIA DAN PELAKSANAAN SEMINAR PROPOSAL
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

DEKAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA tnN ALAUDDIN MAKASSAR :


Membaca
Surat permohonan Saudara SAIPUL
Mahasiswa Jurusan llmu Perpustakaan / 40400113147
Fak. Adab UIN Alauddin Tanggal 03 Agustus 2017
Perihal Permohonan ujian proposal yang berjudul :
PEMIIINAAN DAN PENGEMBANGAN KOLEKSI DI PERPUSTAKAAN
ABDURRASYID DAENG LURANG KABUPATEN GOWA
Menimbang
a. Bahwa Saudara yang tersebut namanya di atas telah memenuhi persyaratan untuk
melaksanakan ujian proposal.
b. Bahwa untuk rnaksud tersebut dipandang perlu membentuk panitia.
Mengingat
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional;
2, Peraturan Pemcrintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggj;
3. Surat Keputusan Menteri Agama R,l. Nomor 25 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata
Kerja UfN A lauddin Makassar;
4. Surat Keputusan Menteri Agama R.1. Nomor 403 Tahun 1998 tentang Kurikiilum IAfN
Alauddin;
S. Surat Keputusan Menteri Agama R.1. Nomor 20 Tahi:n 2014 tentang Statuta U iN Alauddin;
6. Surat Keputusan Rektor IAfN Alauddin Makassar Nomor 42 Tahun 1993 tentang Penulisan
dan Ujian Skripsi / Munaqasyah pada lAlN Alauddin;
7. Surat Keputusan Rektor UiN Alauddin Nomor 326.C Tahun 2014 tentang Kalender
Kegiatan Akademik UfN Alauddin Makassar Tahun 2015.
8. Surat Keputusan Dekan Faltultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar No. 028
Tahun 201 l tentang Mckanisme Penyelesaian Skripsi.

Menetapkan
1. Membentuk Panitia ujian proposal Saudara ter.sebut di atas dengan komposisi dan
personalia sebagaimana tersebut dalam lampiran Surat Keputusan ini.
2. Panitia benngas melaksanakan ujian proposal sampai selcsai dan memberi laporan kepada
fakultas.
3. Ujian proposal dilaksanakan pada hari / tanggal : Selasa, 15 Aguxtux 2017,
Jam 09.00 - 10.30 Wita, Ruang Jurusan.
4. Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam surat keputusan ini akan
diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Salinan Surat Keputusan ini disarnpaikan kepada yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan
sebagaimana mestinya.
kan di Samata
gal 03 Agustus 20 l7

691012 199603 1 003


LAMPIRAN : SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS ABAB DAN HUMANIORA
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
TANGGAL : 03 AGUSTUS 2017
NOhfOR : 722 ZxouN 2017

TENTANG

PAN ITIA DAN PE LAWSANAAN SEMINAR PROPOSAL


FAKULTAS ADAR DAN HUMANFORA UIN ALAUDDIN MAKASSAR

Ketua Dr. Abd. Muin, M.Hurn.

Sekretaris/Modemtor : Hj. Khaerun Nisa Nuur, S.S., M.Pd.I.

Munaqisy Dr. Hj. Gustia Tahir, M.Ag.


I t.a Ode Rusadi, S.IP., M.Hum.
Munaqis Hildawati Almah, S.Ag.,

y II S.S., MA. Sacnal Abidin,

Konsulta S.IP., M.Hum.

n I Faisal Amir

Konsulta

n II

PGlaksan

a
KEMENTERIAN AGAMA
UN I VERSITAS ISLAM NEGERI ALA U DDIN MAKASSAR
FAKULTAS ADAB DAN l4 IJMANIORA
Kampus I . JI. Sultan Alauddin No.63 Makassar Temp. 0411 - 864923
Kampus II : JI. H. M. Yasin Limpo No. 36 Romangp0Jong-Gowa Telp. (D411) 841879 Fax. (04s 1) 8221400
Email: fak adabhumaniora@yahoo.com

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS ADAB DAN HU MAN I€)RA


UIN ALAUDOI N MAKASSAR
NOMOR : 1466 TAHUN 2017

TENTANG

PAN ITIA PELAKSANA UJIAN M UNAQASYA H FAKU LTAS ADAB DAN HUMAN
IORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANC MAHA ESA
DEKAN FAKULTAS A DAB DAN HUMANIORA UI N ALAUODIN MA KASSAR :

Membaca lurat permohonan Saudara SAIPUL


Mahasiswa Junisan llmu Perpusmkaan / 40400113147
Fak. Adab UIN Alauddin Tanggal 23 Novemher 2017 Untuk Memsnuhi Ujian
Skripsi yang berjudui

PM MBINAAN DAN PENCEMBANGAN KOLEKSI DI PERPUSTAKAAN A DBURRASYID DAENG


LURANG SUNGCU M IN ASA GOWA

Menimbang : a. f3ahwa Saudara yang tersebut narnanya di atas telah memenuhi persyaratan Ujian
Skripsi/Munaqasyah.
h.
Bahwa untuk maksud tersebut dipandang perlu membentuk panitia.
Mengingai
1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomer 12 Tahun 20 l2 tentang Pendidikan Tinggi;
5. Keputusan Presides Nomor 57 Tahun 2005 tentang Perubahan IAIN Alauddin menjadi UIN
Alauddin Makaxxar;
4. Keputusan Menteri Agama Rf Nomor 289 Tahun 1993 Jo Nomor 202.B Tahun 1998 tent s
Pemberton Kuasa dan Wewenang Menandatangani Surat Keputusan;
5. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 330/PMK.05 Tahun 2008 tentang Penetapan UIN Alauddin
Makassar pada Departemen Agama Rl sebagai instansi pemerintah yang menerapkan Radan
Layanan Umum (BLU);
6. Surat Keputusan Menteri Agama Rl Nomor 25 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja UIN
Alauddin Makassar;
7. Surat Keputusan Nienteri Agama RI Nomor 403 Tahun 1998 tentang Kurikulum lAfN Alauddin;
8. Surat Keputusan Menteri RI Nomor 20 Tahun 2014 tentang Statuta UIN Alauddin Makassar;
9. Surat Keputusan Rcktor I Al S Alauddin Makassar Nomor 42 Tahun l?93 tentang Penulisan dan
Ujian Skripsi/Munaqasyah pada IAfN Alauddin;
IO. Keputusan Rektor U lN Alauddin Makassar Nomor 200.C Tahun 2016 tentang Pedoman Edukasi
UfN Alauddin;
11. Surat Keputusan Rektor UIN Alauddin Nomor 203 Tahun 2017 tentang Kalender Kegiatan
Akademik UIN Alauddin Makassar.

Menetapkan K PUTUSAN DEKAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN ALAUDDIN


MAKASSAR TENTANG PANITIA PELnKSANA U31AN MUNAQASYAH FARUL'£AS
ADAB DAN HUMANiORA.

KESATU
Membuntuk Panitia pelaksana Ujian Skripsi/Munaqasyah Saudara tersebut di atas dengan
komposisi dan personalia sebagaimana tersebut dalam Lampiran Surat Keputusan ini.
KEDUA
Panitia bertugas melaksanakan ujian-u iian Skripsi sampai sebesar dan memberi laporan kepada
fakultas.
KETIGA Ujian Skripsi Munaqasyah tersebut akan dilaksanakan pada hari / tanggal : Selasa, 2ti November
2017, Jam 13.00 - 14.30 Wita, Ruaug LT.
KEEMPAT Apabila dikemudian Lari temyata terdapat kekeliruan dalam surat keputusan ini akan diubah dan
diperbniki sebagaimana mestinya.
Salinan Surat Keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk diketabui dan dilaksanakan
sebagaimana mestinya.

ggal 27 November 2017

Gr. . Barsihannor, If.Ag.


NFP. 19691012
199603 1 003
LAMPIRAN : SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS ADAB DAN HU MAN IGRA
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
TANGGAL : 27 NOVEMBER 2017
NONSOR : I t66 TAHU K 20f 7

TENTANG

KOMPOSISI PANITIA PELAKSANA UJIAN M UNAQASYAH


FAKULTAS ADAB DAN HUMANTORA UIN ALAUDDIN MAKASSAR

Pcnanggung Jawab Dr. H. Barsibartnor, M.Ag.

(Dekan Fakultas Adab dan Humaniora)


Ktma Ur. Abd. Muio, M Hum.

Sekretaris/Moderator Vami. S, IP., h'1.IP.

Pelaksana Edi Asmor Nurhasana, S.Korn.

Dr. Hj. Gustia Tahir, M.Ag.


/vfunaqisy It
La Odc Rusadi, S. IP., M.Huin.

Hildawuti A lmah, S.Ag., S.S., MA.


Konsultan II
Saenal Abidin, S.IP., M.Hum.

ovcmber 2017

annor, M.Ag.
691012 199603 1 003
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
ALAUDDtN Kampus I : JI. Sukan Alauddin No.63 Makassar Telp. 0411 — 868720, Fax. (0411)864923
Kampus II : JI. H.M. Yasin Limpo No. 36 Roman4polo e. Gowa Telp. (0411) 841B79 Fax. (0411) 8221400
Ematt: Oak.adabhumaniora@yahoo.com

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS ADAB DAN £tUMAN1ORA


UIN ALAUDDIN MAKASSAR
NOMOR : 1033 TAHUN 2017
T ENT ANG
PANITIA PELAKSANA UJIAN KOMPREHENSIF FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DEKAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN ALA UDDFN MAKASSAR :

Membaca Surat permohonan Ujian Komprehensif Saudara : S A I P U L

Menimbang Bahwa untuk pelaksanaan dan kelancaran ujian komprehensif perlu dibentuk panitia ujian.

Mengingat l. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;


2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 201 2 tentang Pendidikan "tinggi;
3. Keputusan Presiden Nomor 57 Tahun 2005 tentang Perubahan IAIN Alauddin menjadi
U IN Alauddin Makassar;
4. Keputusan Menteri A,gama Rl Nomor 289 Tahun 1993 Jo Nomor 202.B Tahun 1998
tentang Pemberian Kuasa dan Wewenang Menandatangani Surat Keputusan;
5 . Keputusan Menteri Agama Rf Nomor 330/PMK.05 Tahun 2008 tentang Penetapan PIN
Alauddin Makassar pada Departemen Agama Rl sebagai iristansi pemerintah yang
menerapkan Badan Layanan Umum (BLU);
6. Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor 25 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata
Kerja UN Alauddin Makassar;
7. Surat Keputusan Menteri Agama Rl Nomor 403 Tahun 1998 tentang Kurikulum IAIN
Alauddin;
8. Surat Keputusan Menteri RI Nomor 20 Tahun 2014 tentang Statute UIN Alauddin
Makassar;
9. Surat Keputusan Rektor IAIN Alauddin Makassar Nomor 42 Tahun 1993 tentang
Penulisan dan Ujian Komprehensif pada lAIN Alauddin;
10. Keputusan Rektor PIN Alauddin Makassar Nomor 200.C Tahun 2016 tentang
Pedoman Ediikasi UIN Alauddin;
11. Surat Keputusan Reklor UIN Alauddin Nomor 203 J"ahun 2017 tentang Kalender
Kegiatan Akademik UIN Alauddin Makassar.

IMEM £/T t AKAN


Menetapkan 1. Membentuk Panitia Pelaksalta Ujian Komprehensif Fakultas Adab dan Humaniora UIN
Alauddin Makassiir den,gan komposisi dan personalia sebagaimana tersebut dalam
lampiran surat keputusan ini;
2. Panitia bertugas melaksanakan ujian komprehensif bagi Saudara yang namanya tersebut
di atas;
Biaya pelaksanaan ujian dibebankan hepada anggaran Fakultas Adab dan Humaniora
UIN Alauddin;
4. Panitia dianggap bubar setelah menyelesaikan tugasnya;
Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam surat keputusan ini akan
diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Surat Keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan sebagaimana
mestinya.

tetapkan di Samata
Tanggal 25 September 2017

. 19691012 199603 1 003


LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
TANGGAL : 25 SEPTEMBER 2017
NOMOR : 1033 TAHUN 2017

T E N TA N G

KOMPOSISI / PERSONALIA
PANITIA PELAKSANA UJIAN KOMPREHENSIF FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN ALAUDDIN MAKASSAR

Nama SA1PUL
NIM : 40400 113147
Jurusan . Ilmu Pcrpustakaan

No. Hari/Tgl. Mata Ujian Tim Penguji

Ketua Dra. Marwati, M.Ag.


Jumat Dirasah Sckretaris Anwar Abd, Rahman, S-Ag., M.Pd.
29 September 2017 lslamiyah Penguji Dr. Andi Miswar, M.Ag.
Pelaksaria : N iswa
Ketua Dra. Marwati, M.Ag.
Jumat Manajemen dan Sekretaris Anwar Abd. Rahman, S.Ag., M.Pd.
Dasar
29 September 2017 Penguji Muh. Quraisy Mathar, S.Sos., M.Hum.
Organisasi
l'erpustakaan Pelaksana N iswa
Ketua Dra. Marwati, M.Ag.
Jumat Dasar-dasar Sekretaris Anwar Abd. Rahman, S.Ag., M.Pd.
3. Urgan6as
29 Scptcmber 2017 lnfonnasi Penguji A. Ibrahim, S.Ag„ S S., M.Pd.
Pelaksana ' Niswa

$ g R jqpq amata, 25 September 2017

a n,

. Barsi annor, M. Ag.


. 19691012 199603 1 003
RIWAYAT HIDUP

Saipul atau yang akrab dipanggil Ipul, lahir di Gowa pada

tanggal 26 April 1994. Anak ke empat dari lima bersaudara

yang lahir dari buah kasi pasangan suami dan istri M. Arsyad

HS dan Summa. Memulai pendidikan formal di SDN

Pa"ladingan dan lulus pada tahun 2007. Selanjutnya

melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 1 Bontolempangan,

lulus pada tahun 2010. Pada tahun yang sama juga melanjutkan

pendidikan ke sekolah menengah atas tepatnya di SMA Negeri l5 Gowa dan lulus

pada tahun 2013. Kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Islam Negeri

Alauddin (UfN) Makassar dengan mengambil junisan Ilmu Perpustakaan Fakultas

Adab dan Humaniora.

Anda mungkin juga menyukai