Skripsi
Oleh :
WALIB
NIM : 40400116139
Nama :Walih
NiM : 404001 l6 i 39
Jurusaa :llmu
Fakultas/Program :Adabdan
ll
PERSETUJUAN PEMBIMBING
mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Adab Dan Humaniora UIN Alauddin
Makassar, setelah meneliti dan mengoreksi secra seksama proposal skripsi berudl, (Peran
Fembimbing I Pembimbing II
I
W,',Y
Dr. [Ii. Gustia Tahir. M",{.9.
NIP; 19671109 19930J 2 00I
PENGESASAN SKRIPSI
skripsi yang be{udul, "Peran Pustakawan Dalam Menanggulangi rindak Blbliocrime (strdi
Kasus pada UPT Perpustakaan UIN Alauddin Nlakassar),', y'ang disusun oleh WALIB,
NIM: 40400116139, Mahasisrva .Iurusan llmu Perpustakaan pada Fakultas Adab dan Humanrora
{IIN Alauddin Makassar, telah druji dan dipefiahankan dalam sidang rnunaqasyah yang
diselenggarakan pada hari Rabu, tanggal 29 Juli 2020 M, bertepatan dengan I Dzulhijah 1441 H.
dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sa{ana Ilrnu
DEWANPENGUJI
Diketahui oleh:
y'Oekun Fakultas Adab dan Humaniora
D LIIN Alauddin Makassar.
KATA PENGANTAR
mana kebahagiaan tersebut terlimpahkan pada rasa syukur ke hadirat Allah azza
mendapat dorongan dan bimbingan, baik moral maupun materi dari berbagai
pihak. Oleh karena itu penyusun ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada
skripsi ini.
besar dan tulus kepada ayahanda Rahman dan ibunda Nurbaya tercinta yang telah
melahirkan, mengasuh, mendoakan dan mendidik hingga saat ini dan yang telah
mencurahkan kasih sayang serta bersusah payah membiayai pendidikan peneliti
sejak pendidikan Taman Kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Tidak lupa pula
kepada saudara kandung serta segenap keluarga besar yang telah memberi banyak
dukungan selama ini hingga peneliti menjejaki posisi sarjana saat ini.
Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan serta
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penyusun
v
1. Prof. Dr. H. Hamdan Juhanis, MA., Rektor UIN Alauddin Makassar beserta
Wakil Rektor I Prof. Dr. Mardan, M.Ag, Wakil Rektor II Dr. Wahyuddin
Naro, Wakil Rektor III Prof. Dr. Darussalam dan Wakil Rektor IV Dr.
dan Kerja Sama H. Muhammad Nur Akbar Rasyid, M.Pd., M.Ed., Ph.D.,
3. Irvan Mulyadi, S.Ag., S.S., MA., sebagai Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan
Perpustakaan.
4. Dr. Hj. Gustia Tahir., M.Ag. sebagai Pembimbing I dan Taufiq Mathar,
5. Drs. Tawakkal, S.Sos., M.AP sebagai penguji I dan Saenal Abidin, S.IP.,
M.Hum sebagai penguji II. Yang telah memberi arahan, masukan, kritik dan
6. Para Dosen Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin
penyusun.
vi
7. Para Staf Tata Usaha di lingkungan Fakultas Adab dan Humaniora UIN
Makassar yang telah memberikan izin tempat dan waktu untuk melakukan
penelitian.
Makassar yang luar biasa. Terima kasih atas segala pengalaman barunya
selama di posko KKN, cerita keseruan yang terukir selama kurang lebih 45
hari begitu membekas dalam diri dan hingga pada akhir perjalanan di
Walib
40400116139
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................... xi
D. Kajian Pustaka......................................................................................... 5
B. Pustakawan .............................................................................................. 22
1. Pengertian Pustakawan...................................................................... 22
viii
2. Peranan Pustakawan dalam Perpustakaan ......................................... 23
C. Pemustaka ............................................................................................... 24
2. Pendekatan penelitian........................................................................ 28
1. Wawancara ........................................................................................ 37
2. Observasi ........................................................................................... 38
3. Dokumentasi ..................................................................................... 38
E. Instrumen Penelitian................................................................................ 38
2. Triangulasi teknik.............................................................................. 41
ix
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 42-53
A. Kesimpulan ............................................................................................. 54
B. Saran ........................................................................................................ 56
x
ABSTRAK
Nama : Walib
NIM : 40400116139
Jurusan : Ilmu Perpustakaan
Judul skripsi : Peran pustakawan dalam menanggulangi tindak Bibliocrime
(Studi kasus Pada UPT Perpustakaan UIN Alauddin Makassar
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Selain itu, perpustakaan perguruan tinggi juga berperan penting dalam menunjang
kegiatan Tri Darma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat. Salah satu fungsi utama perpustakaan adalah menjaga dan
yang dapat merusak keutuhan informasi yang ada dalam perpustakaan, perlu
seluruh pemustaka.
faktor alam ataupun karena manusia. Manusia yang dimaksud dalam hal ini yakni
perusakan pada fisik, termasuk mengotori dokumen, merobek buku, bahkan dapat
1
2
dampak yang akan terjadi akibat dari ulah mereka (Damayanti, dkk, 2015: 147-
154).
“library collections have always faced the danger of theft, damage, and
Pencurian koleksi terjadi terutama pada koleksi buku. Pencurian ini terjadi dengan
cara membawa buku yang diinginkan oleh pemustaka tersebut tanpa melalui
vandalisme atau pencoretan pada buku banyak terjadi berupa pencoretan atau
menggaris bawahi tulisan yang ada pada buku. Demikian juga halnya dengan
mutilasi atau perobekan pada buku, pengguna terkadang merobek beberapa bagian
buku seperti cover buku atau bagian halaman tertentu pada buku sesuai yang
buku yang terkena tindak bibliocrime atau bahkan harus membeli koleksi baru
3
jika koleksi itu hilang dari perpustakaan. Selain itu, tindak bibliocrime juga
yang mencari koleksi tertentu tapi koleksi itu tidak tersedia karena koleksi yang
dicari tersebut telah terkena tindakan bibliocrime oleh pemustaka lain berupa
pencurian. Dampak lain dari tindakan bibliocrime ini adalah transfer informasi
sosial sekitar, misalnya tindakan bibliocrime ini akan menular ke pemustaka lain.
Undang RI No. 43 tahun 2007 Bab VII Pasal 6 ayat 1 bahwa Masyarakat
sehingga dengan sistem tersebut tentunya bahan pustaka yang dilayankan oleh
perpustakaan akan rentan terjadi tindak bibliocrime. Hal itu terjadi karena dengan
sistem layanan Open access maka pemustaka akan secara langsung bersentuhan
dengan bahan pustaka, seperti misalnya pemustaka secara langsung ke rak untuk
mencari koleksi bahan pustaka sesuai dengan kebutuhan mereka. Karena itu
dengan sistem ini maka peluang terjadinya tindak bibliocrime akan menjadi besar.
Makassar, peneliti kerap kali menemukan koleksi buku yang telah terkena tindak
perpustakaan yang sempat saya tanya soal kejahatan pustaka berupa pencurian,
mereka mengatakan bahwa memang kadang kala sebuah koleksi secara tiba-tiba
berkurang atau hilang. Karena itu peneliti tertarik untuk meneliti terkait dengan
4
Alauddin Makassar.
B. Rumusan Masalah
1. Fokus penelitian
Berkaitan dengan judul ini, maka ada dua poin utama yang akan dijadikan
2. Deskripsi Fokus
empat jenis yaitu pencurian, mutilasi atau perobekan, peminjaman tidak sah,
bagian koleksi buku, baik pada bagian sampul buku ataupun pada
D. Kajian Pustaka
telah dimuat dalam beberapa tulisan penelitian, khusunya tulisan artikel dalam
jurnal dan juga penelitian yang dimuat dalam skripsi. Meski secara langsung tidak
sama dengan judul yang diangkat dalam penelitian ini, namun tulisan tersebut
banyak kaitannya dengan judul yang akan dibahas dalam skripsi ini. Beberapa
yang dimuat dalam jurnal kajian informasi dan perpustakaan. Artikel ini
UIN Raden Fatah Palembang”, ditulis oleh Maryani dan Herlina (2019)
3. Buku yang berjudul Pelestarian bahan pustaka, yang ditulis oleh Ibrahim
(2014). Pada tulisan ini ada salah satu bab yang membahas tentang
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat teoritis
bibliocrime.
b. Manfaat Praktis
TINJAUAN TEORETIS
A. Bibliocrime
1. Pengertian Bibliocrime
Bibliocrime terdiri dari dua kata yaitu biblio dan crime. Kata biblio
Indonesia adalah daftar buku atau karangan yang merupakan sebuah rujukan
1996: 441).
tindakan kejahatan koleksi yang terjadi di perpustakaan hal ini di kenal juga
koleksi perpustakaan yang bertentangan dengan hukum atau aturan yang ada
di perpustakaan.
2. Jenis-jenis Bibliocrime
koleksi yang terjadi di perpustakaan bisa disebabkan oleh manusia dan bisa
juga disebabkan karena faktor alam. Menurut Damayanti dalam Maryani dan
oleh manusia atau dalam hal ini pemustaka adalah berupa perusakan pada
8
9
lakukan.
dalam (Maryani dan Herlina , 2019:108) tindak Bibliocrime terdiri atas empat
diatas adalah:
a. Pencurian
hanya saja bahan pustaka yang dipinjam oleh pemustaka tersebut tidak
pernah dikembalikan.
10
contoh, pemustaka membawa tas laptop yang kosong lalu diisi dengan
perpustakaan dari buku yang akan di curi sehingga ketika dibawa keluar
b. Perobekan
bibliocrime.
dilakukan oleh pemustaka yaitu koleksi buku teks, koleksi surat kabar
jika terjadi perobekan pada sebuah buku ataupun koleksi lain seperti
lainnya, maka informasi yang ada dalam buku atau koleksi tersbut akan
adalah perobekan pada halaman teks atau tulisan yang terdapat dalam
koleksi.
pada bagian cover, satu halaman tertentu dari sebuah buku atau kadang
kalah perobekan ini terjadi pada beberapa halaman dari buku tersebut.
suatu tindakan yang sering terjadi pada bagian cover buku, sampul
maupun isi.
jumlah koleksi yang dipinjam tidak sesuai dengan aturan yang ada di
di perpustakaan itu.
terhadap jenis koleksi yang dipinjam oleh pemustaka, hal ini bisa saja
d. Vandalisme
terbatas pada tindak pencoretan bahan pustaka saja tetapi termasuk juga
koleksi. Selain faktor stres, faktor lain juga bisa disebabkan oleh
lingkungan.
kecewa.
dilakukan oleh pemustaka namun tidak bisa dikontrol atau diawasi secara
oleh pemustaka.
mengalami kerusakan. Menurut Razak dalam Ibrahim (2014: 50) yaitu faktor
a. Faktor Internal
disebabkan oleh faktor dari buku itu sendiri. Faktor buku yang dimaksud
yakni bahan kertas pada buku tersebut, tintan pada buku tersebut,
ataupun lem pada buku yang digunakan untuk menjilid bahan pustaka
pada lem lambat laun akan terurai. Karenanya seiring berjalannya waktu,
b. Faktor Eksternal
pustaka yang disebabkan karena adanya pengaruh dari luar buku tersebut.
1) Faktor manusia
16
lain sebagainya.
2) Faktor lingkungan
udara, atau serangga dan binatang pengerat lainnya. Selain itu, kuat
yaitu:
a. Kemudahan akses
dengan sistema ini maka tentu pemustaka akan lebih mudah melakukan
baik.
tersebut telah lama di cari oleh pemustaka, maka hal ini juga bisa
c. Usia Pemustaka
Selain itu Maryani dan Herlina (2019: 42) menyebutkan bahwa tindak
buka operasionalnya sampai malam bisa menjadi salah satu faktor yang
e. Kurangnya Pengamanan
bisa saja terjadi akibat kurangnya sumber daya manusia yang melakukan
Selain keamanan dari segi sumber daya manusia, fakto lain yang
Security gate. .
Kejahatan Pustaka
apa yang terjadi di lingkuan sekitarnya karena dengan begitu maka ketidak
dalam perpustakaan.
g. Fasilitas fotokopi
dengan dokumen.
tersebut tidak begitu jelas serta harga mahalnya harga yang harus
di perpustakaan.
tertentu.
i. Peraturan perpustakaan.
perpustakaan.
koleksi yang terkena tindak Bibliocrime, selain kerugian dari segi biaya,
pada koleksi tersebut, dan bahkan tindak Bibliocrime ini akan menular kepada
pemustaka lain.
perpustakaan yaitu:
a. Kerugian finansial
oleh pemustaka.
pencoretan karena selain biaya untuk perbaikan buku yang rusak tersbut,
uang sebanyak 130 juta sebagai pengganti koleksi yang dipinjam oleh
perpustakaan.
22
b. Kerugian Sosial
buku yang telah terkena tindak pencoretan dan juga perobekan. Menurut
mestinya.
B. Pustakawan
1. Pengertian Pustakawan
mengelolah perpustakaan.
kepada pemustaka.
perpustakaan.
melayani pemustaka dalam hal meminjam buku, tetapi lebih dari itu
dan diakses.
C. Pemustaka
perpustakan.
lingkup kampus, sehingga mereka itulah yang berhak untuk mengakses atau
25
D. Integrasi Keislaman
karya yang dimuat dalam bentuk tercetak maupun karya yang dimuat dalam
bentuk elektronik dan juga rekaman. Selain sebagai tempat mengelola informasi,
pada bahan pustaka perpustakaan. Tentunya kerusakan yang terjadi tersebut tidak
terlepas dari dua faktor, baik karena faktor alam maupun karena faktor manusia
atau pemustaka.
Terjemahnya:
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan
tangan manusia, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari
(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”
(Departemen Agama RI, 2009).
permukaan bumi. Dalam tafsir Al-Mishbah di jelaskan bahwa makna kata ()
26
untuk mengoreksi diri kita, sehingga dalam melakukan segalah tindakan atau
aktifitas tidak sekadar melihat sejauh mana atau apa keuntungan yang kita
dapatkan dalam tindakan kita itu, tanpa kita mempertimbangkan kerugian orang
kata “Kembali” pada ayat ini menurut Hamka maka sebetulnya dalam
akan menyadari bahwa tindakan yang lakukan ini adalah tindakan yang dapat
Ayat ini berkaitan dengan topik yang dibahas dalam penelitian ini karena
perusakan terhadap bahan pustaka yang dilakukan oleh pemustaka. Selain karena
tindakan bibliocrime ini disebabkan oleh ulah manusia, tindakan bibliocrime juga
teliti.
pemustaka yang juga sesuai dengan tafsir ayat diatas. Misalnya seorang
mempertimbangkan bahwa nantinya buku yang dicoret itu akan dibaca pemustaka
27
lain. Contoh lain seperti seorang pemustaka yang secara sengaja mencuri buku
mengelurkan biaya tambahan untuk membeli buku yang dicurinya atau tanpa
METODOLOGI PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
dengan apa yang ingin diketahui oleh peneliti yaitu faktor apa saja yang
Makassar.
2. Pendekatan penelitian
mendalam yang difokuskan pada satu kelompok orang atau satu peristiwa
28
29
1. Lokasi penelitian
Indonesia (UMI) atau lebih tepatnya ruang perpustakaan saat itu berada
lantai tiga.
1) Syamsuddin
2) Nursiah Hamid
3) Andi Ibrahim
5) Himayah (2013-2015)
7) Hildawati Almah
1) Visi
31
2) Misi
Makassar.
perpustakaan.
1) Layanan
a) Layanan Sirkulasi
c) Layanan Multimedia
tugasnya.
2) Koleksi
yaitu:
a) Koleksi Umum
b) Koleksi referensi
Selatan.
d) Koleksi elektronik
Alauddin Makassar.
e) Koleksi Islam
Alauddin Makassar
Alauddin Makassar
REKTOR
WAREK
KEPALA PERPUSTAKAAN
PERPUS. FAKULTAS
TATA USAHA
KELOMPOKPUSTAKAWAN
2. Waktu penelitian
C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat
pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang
sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Misalnya orang tersebut yang
dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai
Agar sumber data yang diperoleh akurat dan valid, maka peneliti
berikut:
No Nama Keterangan Status
1 Rajlina, S.Hum. M.Ip Informan 1 Pustakawan
2 Zaenal, S.Hum, M. Hum Informan 2 Pustakawan
Fatma Wati, S.Hum,
3 Informan 3 Pustakawan
M.Hum
4 Nur Hidaya Informan 4 Pemustaka
5 Maida Informan 5 Pemustaka
6 Aswar Informan 6 Pemustaka
37
Sumber data sekunder adalah sumber data kedua sesudah sumber data
primer. Data yang dihasilkan dari sumber data ini adalah berupa data
karena peneliti kesulitan memperoleh data dari sumber data primer, karena
mungkin ada hal lain atau yang bersifat pribadi sehingga kesulitan mendapat
data secara langsung dari sumber data primer (Bungin, 2013: 129).
seperti buku, skripsi, disertasi, jurnal maupun artikel yang ada di internet
1. Wawancara
peneliti dengan informan, dengan atau tanpa pedoman (guide) (Noor, 2011:
139).
mengetahui hal-hal yang lebih mendalam dari responden dan jika jumlah
2. Observasi
115).
3. Dokumentasi
mencatat data yang sudah ada dalam dukumen ataupun arsip (Muhammad
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah sarana atau alat yang dipakai oleh seorang
tersebut bisa memudahkan peneliti dalam mendapatkan data atau informasi serta
2006: 160).
39
Dalam hal ini peneliti itu sendiri yang melaukan observasi dan wawancara
Kegiatan dalam analisis data menurut Miles dan Huberman yang dikutip
1. Reduksi Data
dari itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti yang telah dikemukakan
bahwa, semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data yang diperoleh
semakin banyak, kompleks, dan rumit. Oleh karena itu perlu dilakukan
analisis data melalui reduksi data. Reduksi data artinya merangkum, memilih
hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
menyaring hal-hal yang pokok dan data yang dianggap penting agar
dalam penelitian kualitatif display data atau penyajian data dilakukan dalam
dalam penyajian data untuk penelitian kualitatif adalah data disajikan dalam
Dalam penelitian ini data yang telah di reduksi disajikan dalam bentuk
teks atau uraian singkat. Sehingga data atau informasi tersebut terstruktur dan
2010: 99).
dari informan yang tidak jujur. Pengujian data pada penelitian ini menggunakan
kebenaran (kredibilitas) data atau informasi yang diperoleh peneliti dari berbagai
teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data (Sugiyono, 2018: 241).
Pada penelitian ini pengujian keabsahan data yang digunakan ada tiga
1. Triangulasi Sumber
2. Triangulasi Teknik
3. Triangulasi Waktu
wawancara terhadap informan dipagi hari karena disaat itu informan masih
segar dan belum banyak masalah, sehingga informasi yang diperoleh melalui
informasi atau data yang valid. Jika data yang diperoleh berbeda, maka akan
Makassar tentu mempunyai peran yang sangat penting untuk memberikan atau
serta vandalism atau pencoretan. Sehingga dengan begitu maka pustakawan harus
buku merupakan suatu tindak yang dilakukan oleh pemustaka dengan cara
42
43
salah satu tindakan yang sering sekali terjadi di perpustakaan yang di lakukan
oleh pemustaka.
informasi bahwa:
“Disamping cctv, kita sudah punya security gate. Jadi mahasiswa yang
mencoba mengambil buku kemudian membawa buku tanpa prosedur
akan ada alarm” (Zaenal, Wawancara, 2020).
pustakawan juga telah melakukan tindakan lain yaitu dengan mengunci setiap
pustakawan.
bahwa:
“Disamping kami melayani kami juga tetap melakukan pemantauan dan
juga kami terkadang jalan-jalan untuk mengecek pemustaka”.(Rajlina,
Wawancara, 2020).
terhadap batas waktu peminjaman yang tidak sesuai dengan prosedur yang di
upaya ini belum efektif untuk menanggulangi tindak peminjaman tidak sah.
47
Makassar
karena sekedar ingin bertemu teman, mencari jaringan wifi, meminjam buku
ataupun membaca buku. Sehingga dengan banyaknya pemustaka yang
menggunakan sebuah buku sehingga tidak jarang diantara mereka ada yang
yang terjadi pada buku di UPT Perpustakaan UIN Alauddin Makassar tidak
Alauddin Makassar.
perpustakaan, hanya saja upaya tersebut belum secara total mengatasi segala
perpustakaan bukan karena tanpa sebab, tetapi ada beberapa hal yang
terkait dengan cara yang dilakukan pemustaka untuk membawa buku keluar
perpustakaan yaitu. “Biasa dia buang melalui jendela, dia masukan kedalam
untuk memiliki buku tersebut. Selain itu, pemustaka juga membutuhkan buku
masalah yang terjadi pada koleksi buku di UPT Perpustakaan UIN Alauddin
bahwa koleksi buku pada UPT Perpustakaan UIN Alauddin Makassar bukan
saja terjadi pada sampul buku tetapi juga terjadi pada isi buku dan bahkan
berikut:
“ketidak sengajaan dari pemustaka atau karena kecerobohan” (Aswar,
Wawancara, 2020)
“Karena pemustaka membutuhkan buku tersebut”(Maida, wawancara,
2020).
sering ditemukan hilang dalam satu buku yaitu sebanyak tiga lembar.
atau menghilangkan lembar tertentu, tetapi kadang kala buku tersebut robek
karena faktor penggunaan terhadap buku tersebut yang berlebihan. Disisi lain,
tersebut.
pengembalian buku.
dibutuhkan. Tetapi meskipun cara itu telah dilakukan oleh pustakawan, tetap
yang dipinjamnya.
yaitu karena mereka lupa dengan tanggal berapa seharusnya buku itu
Makassar
bahkan lebih dari itu perpustakaan bisa saja secara langsung mengganti
koleksi tersebut jika pencoretan yang terjadi di dalamnya terlalu parah. Selain
itu juga tindak pencoretan ini akan memberikan dampak terhadap pemustaka
tindak pencoretan merupakan suatu tindakan yang saring terjadi pada koleksi
buku di UPT Perpustakaan UIN Alauddin Makassar. Tindakan pencoretan
beberapa tulisan terutama pada bagian definisi teori yang ada dalam buku
tersebut.
PENUTUP
A. Kesimpulan
tidak sah dan vandalisme. Serta penyebab terjadinya tindak pencurian, perobekan,
Perpustakaan UIN Alauddin Makassar memliki peran yang sangat penting dalam
dan vandalisme.
1. Adanya CCTV
2. Security gate
pencurian pada koleksi buku. Dengan adanya security gate ini menyebabkan
menurunnya jumlah koleksi yang di curi, hanya saja meskipun security gate
ini telah ada, tetap saja tindak pencurian masih terjadi hanya saja sudah
berkurang.
54
55
3. Melakukan pemantauan
maupun lantai 3.
tindak biblicrime seperti yang disebutkan diatas, hanya saja tindak bibliocrime
56
masih saja terjadi. Karena itu berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, ada
bibliocrime.
karena keinginannya untuk memiliki koleksi tersebut dan juga karena ia tidak
memiliki uang membeli buku tersebut. Sedangkan tindak perobekan terjadi karena
Peminjaman tidak sah terjadi karena pemustaka terkadang lupa kapan waktu
karena ketidak sengajaan dari pemustaka dan juga karena pencoretan tersebut
B. Saran
bagi ilmu perpustakaan serta institusi yang terkait. Karena itu ada beberapa
di perpustakaan yaitu:
1. Pencurian
terutama bagi pihak perpustakaan. Sehingga dengan begitu maka perlu ada
melakukan pemasangan security gate, hanya saja langkah itu belum mampu
mendeteksi dimana chip buku tersebut disimpan. Karena itu langkah yang
bisa dilakukan untuk hal ini adalah menmpatkan chip pada bagian buku yang
57
sekira mungkin sulit untuk dilepas oleh pemusta serta menambah jumalah
lorong rak buku. Selain itu pustakawan juga harus senantiasa memperhatikan
2. Perobekan
suatu buku misalnya suda harus berada di perpustakaan dan bisa di akses oleh
pemustaka lain tetapi karena pemustaka yang meminjam buku tersebut belum
tersebut.
diberikan sangsi berupa pembatasan jumlah buku yang boleh dipinjam. Serta
4. Vandalisme
pada buku maka cara yang bisa dilakukan adalah memberikan pendidikan
pemustaka paling tidak dua kali dalam satu tahun. Selain itu ketika
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
62
I. Identitas Responden
Agama : Islam
perpustakaan ini?
tidak ada.
Informan : Pernah, biasa sengaja dia buka chip nya kadang dia
taro di WC.
B. Perobekan
Informan : Sering
temui robek?
buku?
itu di rak.
mengembalikan buku?
Informan : Kalau saya, waktu satu minggu itu saya rasa sudah
D. Vandalisme
ini ?
Informan : Sering
I. Identitas Responden
Agama : Islam
A. Perobekan
66
B. Vandalisme
dalam perpustakaan?
I. Identitas Responden
Agama : Islam
perpustakaan ini?
masalah tersebut?
I. Identitas Responden
Nama : Nurhidayah
Agama : Islam
A. Pencurian
Informan : Iya
tersebut
B. Perobekan
kehidupan
Informan : Pernah
Informan : Pernah
71
D. Vandalisme
I. Identitas Responden
Nama : Maida
Agama : Islam
A. Pencurian
buku terbatas
hal demikian
pencurian?
UPT
B. Perobekan
Informan : Iya
perobekan?
Informan : Iya
Informan : Iya
berikan denda.
D. Vandalisme
I. Identitas Responden
Agama : Islam
A. Pencurian
peminjaman.
B. Perobekan
ceroboh.
Informan : Biasa
76
untuk mengembalikannya.
D. Vandalisme
di perpustakaan?
Informan : Biasa
DOKUMENTASI
78
79