Anda di halaman 1dari 32
e DIREKTORAT ANGKUTAN JALAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PETUNJUK TEKNIS PEMILIHAN ABDIYASA TELADAN TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019 KATA PENGANTAR Transportasi darat khususnya bidang Jalu lintas dan angkutan jalan merupakan komponen terpenting dari Sub Sektor Perhubungan Darat dan perannya dalam pembangunan tidak dapat diabaikan. Kontribusi terhadap penyebaran manusia, barang dan jasa dari suatu tempat ke tempat tujuan di seluruh daratan tanah air memperlihatkan bahwa peran lalu lintas dan angkutan jalan sangat vital. Salah satu hal yang mendasar masih belum ditangani dengan baik adalah rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan jalan. Sebagaimana kita ketahui bahwa dari tahun ke tahun permasalahan - permasalahan di bidang transportasi jalan semakin meningkat, seperti pelayanan angkutan umum yang masih belum sesuai harapan, tingginya fatalitas pada kejadian kecelakaan di jalan khususnya yang melibatkan angkutan umum yang berakibat pada kerugian yang tidak sedikit. Permasalahan-permasalahan tersebut terjadi karena sebagian besar sumber daya manusia yang mengoperasikan kendaraan di jalan belum memenuhi kualitas kompetensi dalam mengemudi. Oleh karenanya kompetensi pengemudi memelukan penanganan khusus guna meningkatkan kualitas pelayanan dan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan. Sehubungan dengan hal - hal tersebut di atas, sebagaimana_diamanatkan dalam Undang - Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Pasal 254, Ayat (1) yang berbunyi "Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan serta menjamin_ terselenggaranya pendidikan dan pelatihan bagi tenaga mekanik dan pengemudi’. Dengan demikian diharapkan peran aktif dari pemerintah, baik pusat dan daerah melalui Dinas Perhubungan bersama - sama dengan pemangku kepentingan lainnya mendorong terlaksananya kegiatan - kegiatan yang berkaitan dengan upaya peningkatan pelayanan angkutan umum dan keselamatan di jalan tersebut. Salah satu upaya tersebut adalah dengan mengadakan kegiatan Pemilinan Abdi Yasa_Tingkat Nasional, Provinsi dan Kabupaten / Kota, dan merupakan upaya kita bersama, baik Pemerintah, Operator Bus (PO) maupun pengemudi untuk meningkatkan Keselamatan di jalan dan memberikan pelayanan terbaik kepada para pengguna jasa bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) / Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), Angkutan Perkotaan / Angkutan Pedesaan, Taksi, Bus Pariwisata, Bus Rapid Transit, yaitu para penumpang dan pengguna jasa angkutan barang. Pembinaan motivasi kepada para pengemudi angkutan penumpang umum dan barang dapat dilakukan dengan cara memberi pengakuan dan penghargaan terhadap profesinya, sesuai dengan amanat Undang - Undang No. 22 Tahun 2009, Pasal 208 Ayat (2) c yang berbunyi "Upaya membangun dan mewujudkan budaya keamanan dan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan, dilakukan melalui pemberian penghargaan terhadap tindakan keamanan dan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan’. Oleh karena itu sangat diperlukan kerjasama yang baik dan sikap / perilaku arif serta bijak dari setiap individu dalam menjalankan perannya masing — masing dalam kegiatan Pemilinan Awak Kendaraan Umum Teladan (Abdi Yasa Teladan) / Abdi Yasa Tahun 2019 adalah pihak Pemerintah (Kementerian Perhubungan RI, Korps Lalu Lintas Polri, PT. Jasa Raharja, dll), para operator (Perusahaan Angkutan Umum Penumpang dan Perusahaan Angkutan Barang) dan para pengemudi (Awak) Perilaku arif dan bijak tersebut antara lain dapat diwujudkan bila kita, setiap individu, memiliki kemampuan yang memadai dan memahami aturan atau etika umum yang berlaku atau telah kita sepakati bersama, maka dari itu, penyelenggaraan kegiatan ini adalah salah satu upaya untuk tercapainya tingkat pemahaman dimaksud. Output perilaku arif dan bijak tersebut akan tercermin adalah ketika berada di jalan selalu bertoleransi, saling menghargai, berwaspada, berdisiplin, bertanggung jawab dan sabar menghadapi setiap kejadian di sekitar kita dalam situasi dan kondisi seperti apapun. Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang selalu meridhoi kita semua, sehingga dapat terwujud lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, nyaman, lancar, tertib dan selamat sampai dengan tujuan, serta dapat berjalan dengan lancar dan berhasil sesuai harapan kita semua. Jakarta, Maret 2019 a.n, DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT DIREKTUR ANGKUTAN JALAN 2 AHMAD YANI, ATD, MT. Pembina TK. | (IV/b) NIP. 19650930 199003 1 003 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. BAB | PENDAHULUAN... A. LATAR BELAKANG. B, MAKSUD DAN TUJUAN PEMILIHAN ABDI YASA TELADAN TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019... 6 C._RUANG LINGKUP PEMILIHAN ABDI YASA TELADAN TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019. D. JADWAL PELAKSANAAN. BAB II PETUNUJUK PEMBENTUKAN PANITIA PENYELENGGARAAN PEMILIHAN ABDI YASA. ‘TELADAN TAHUN 2019 TINGKAT PROVINS! DAN KABUPATEN/KOTA. BAB Ill PROSEDUR PEMILIHAN DAN PEMBIAYAAN ... ‘A. SYARAT-SYARAT PENCALONAN PESERTA.... B. PROSEDUR PEMILIHAN C._ JADWAL PENCALONAN DAN PEMILIHAN ABDI YASA TELADAN..... D. PEDOMAN PEMBIAYAAN PELAKSANAAN KEGIATAN... BAB IV PETUNJUK PENDIDIKAN PENYULUHAN AWAK KENDARAAN UMUM TELADAN. ‘A. MAKSUD DAN TUJUAN PENDIDIKAN PENYULUHAN. B. MATERI DAN METODE PENDIDIKAN/PENYULUHAN.. C._ WAKTU PENDIDIKAN/PENYULUHAN.....00c00 : rater ee BAB V PETUNJUK PENILAIAN DAN PEMILIHAN AWAK KENDARAAN UMUM TELADAN......... BAB VI PETUNJUK MELAKUKAN ANALISA DAN EVALUASI KEGIATAN PELAKSANAAN. PEMILIHAN ABDI YASA TELADAN. BAB VII PENUTUP....... BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lalu lintas dan angkutan jalan merupakan komponen yang sangat penting dari Sub Sektor Perhubungan Darat, dan serta perannya dalam pembangunan tidak dapat diabaikan. Konstribusi terhadap penyebaran manusia, barang dan jasa ke seluruh penjuru tanah air memperlihatkan bahwa peran lalu lintas dan angkutan jalan sangat vital Sejalan dengan perkembangan sarana transportasi dewasa ini perlu diikuti dengan kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM), baik dalam rangka keselamatan, kelancaran, kenyamanan maupun tertib lalu lintas. Sehingga kecenderungan - kecenderungan yang negatif dapat diturunkan seperti ketidak disiplinan pengemudi pada saat mengendarai kendaraan, terutama kendaraan umum, kurang pengetahuan tentang tata cara mengemudi yang baik, tingginya jumlah dan fatalitas kecelakaan lalu lintas, banyaknya pelanggaran lalu lintas, buruknya pelayanan kepada penumpang, kemacetan, dan lain-lain. Di dalam Undang - Undang No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ditegaskan bahwa transportasi jalan diselenggarakan dengan tujuan terwujudnya pelayanan lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, selamat, tertib, lancar, dan terpadu dengan moda angkutan lain untuk — mendorong perekonomian nasional, memajukan kesejahteraan umum, memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa, serta mampu menjunjung tinggi martabat Bangsa terwujudnya etika berlalu lintas dan budaya bangsa dan terwujudnya penegakan hukum dan kepastian hukum bagi masyarakat pemberian —_ penghargaan tethadap tindakan Keamanan dan Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Berdasarkan hal - hal tersebut, maka perlu adanya suatu upaya untuk perbaikan kualitas SDM yang berpotensi terhadap timbulnya suatu kejadian kecelakaan, dalam hal ini pengemudi. Mengemudi adalah kegiatan menguasai dan mengendalikan kendaraan bermotor di jalan, Jalan merupakan ruang / tempat berlalu lintas segala jenis kendaraan bermotor, dengan berbagai dimensi, berbagai karakteristik kendaraan maupun pengemudinya, berbagai_ kondisi lintasan, berbagai aturan, dan kondisi cuaca yang tidak dapat diperkirakan, oleh karena_mengemudi sebenamya merupakan kegiatan yang mengandung resiko tinggi. Resiko adalah konsekuensi / akibat dari kegiatan / aktivitas yang dilakukan, bisa berupa kerugian, kerusakan, kehilangan, kecelakaan bahkan kematian, dengan demikian pekerjaan mengemudi membutuhkan perhatian penuh dengan konsentrasi sangat tinggi bagi seorang pengemudi. Melakukan perjalanan di jalan dapat diibaratkan berada di medan perang, dalam arti tingkat resiko dan bahayanya mirip, yaitu selamat, luka - luka, atau bahkan mati akibat kecelakaan yang terjadi. Kecelakaan sering diartikan sebagai suatu kejadian yang tidak terduga- duga akibat kesalahan / kelalaian satu pihak sehingga menyebabkan pihak lain terlibat dalam kejadian kecelakaan di jalan . Dari pengertian kecelakaan tersebut dapat dianggap bahwa penyebab pertama kejadian kecelakaan sebagian besar adalah oleh pengemudi yang kurang siap ketika berada di jalan. Sedangkan penyebab lain adalah kondisi teknis kendaraan, kondisi prasarana / jalan, dan kondisi lingkungan / cuaca. Faktor kesalahan manusia tidak tiba - tiba muncul saat kejadian tabrakan, tetapi potensial ada dalam perilaku berlalu lintas pengemudi dan awaknya. Hal ini dibentuk oleh sikap, sedangkan sikap seseorang dibentuk oleh pengalaman pendidikan, Bagaimana seseorang memperoleh pendidikan seperti apa yang diperoleh, ditentukan oleh faktor latar belakang sosial, budaya, nilai, norma, adat istiadat, dan pola pikir. Bahkan dalam banyak hal, faktor lingkungan sosial secara langsung mempengaruhi sikap pengemudi dan awaknya. Seperti halnya pendidikan dan sikap, faktor lingkungan sosial tersebut mempengaruhi penegakan hukum. Itu semua adalah faktor - faktor yang mempengaruhi perilaku berlalu lintas pengemudi. Dengan demikian, penegakan hukum dalam berlalu lintas harus dilakukan. Di sisi lain masih banyak pengemudi angkutan umum yang memiliki kebiasaan “mengambil risiko” yaitu perilaku yang sengaja_membahayakan pengguna jalan lain, seperti menyalakan lampu kabut atau lampu jauh pada saat berpapasan, sehingga menyilaukan pengguna jalan dari arah berlawanan yang berpotensi terjadinya kecelakaan. Selain itu beberapa jenis kendaraan angkutan umum yang secara fisik lebih besar, seolah - olah secara sengaja dibenturkan oleh pengemudinya ketika tabrakan terjadi, hal ini didasari oleh perilaku negatif kebiasaan mengambil risiko tersebut. Untuk mengurangi dan menghilangkan kebiasaan buruk tersebut, maka pemerintah perlu ketegasan dalam menetapkan standar kompetensi para pengemudi, terutama pengemudi angkutan umum untuk meningkatkan kualitas perilakunya (attitude). Terkait dengan upaya peningkatan keselamatan transportasi jalan, maka para pengemudi angkutan umum atau secara lebih luas pengguna jalan lainnya, perlu diberikan pemahaman mengenai pengertian bahwa keselamatan adalah juga lawan dari kondisi bahaya, dengan demikian agar selamat maka perl tindakan pengendalian bahaya. Keadaan bahaya adalah suatu situasi yang selalu mungkin terjadi (omnipresent), dengan demikian untuk menghilangkan perilaku kebiasaan mengambil risiko, menurut Rasmussen (Rasmussen 1980, 1981; Rasmussen And Lind 1982) dapat dilakukan melalui. tiga level fungsional untuk mengendalikan isu bahaya, yaitu skill-based, rule-based, knowledge-based behaviors (perilaku yang berbasis keterampilan, peraturan, dan pengetahuan) Faktor - faktor penyebab kecelakaan diklasifikasikan dengan unsur - unsur sistem tranportasi itu sendiri, yaitu pemakai jalan (pengemudi, pejalan kaki dan pemakai jalan lainnya), kendaraan, jalan dan lingkungan. Selanjutnya dari faktor-faktor tersebut adalah 41, Pemakai Jalan a. Pengemudi Menurut hasil analisis data statistik di Indonesia, penyebab kecelakaan lalu lintas yang terbesar adalah faktor pengemudi. Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan yaitu, antara lain 1) Lepas Kontrol, yaitu keadaan dimana perhatian pengemudi terlepas dari penguasaan pengemudi, baik pandangan, kendali maupun gerak refleks. 2) Tidak menjaga jarak, dimana setiap pengemudi yang mengendarai kendaraan di jalan selalu berhadapan dengan pengemudi lain, sehingga diharuskan untuk tetap menjaga jarak dengan pengemudi lain, baik jalan bersamaan maupun apabila akan menyiap, sehingga jarak pandang dibagi menjadi dua macam, yaitu : Jarak Pandang Henti yaitu jarak minimal yang harus dijaga apabila akan mengadakan pengereman dihitung pada saat pengemudi berniat akan mengerem, dan Jarak Pandang Menyiap yaitu jarak aman dengan kendaraan yang berlawanan di depannya bagi kendaraan yang akan menyiap kendaraan yang searah di depannya. 3) Kurang Antisipasi dan faktor kondisi pengemudi, terutama kelelahan (fatigue driver atau overlay tired driver) _yaitu keadaan dimana pengemudi membawa kendaraannya dalam keadaan lelah atau mengantuk akibat kurang istirahat sehingga kurang waspada / antisipasi serta kurang tangkas bereaksi terhadap perubahan - perubahan yang terjadi secara tiba - tiba. Pengemudi mabuk (drunk driver), yaitu keadaan dimana_—_pengemudi mengalami hilang kesadaran karena pengaruh alkohol, obat - obatan, narkotik dan sejenisnya sebagai penyebab kecelakaan. b. Pejalan Kaki Pada umumnya, pejalan kaki dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas karena sebagian dari mereka tidak menggunakan fasilitas bagi pejalan kaki atau tidak adanya fasilitas bagi pejalan kaki. Selain itu sebagian dari pejalan kaki masih kurang memperhatikan ketentuan atau peraturan bagi pejalan kaki. 2. Kendaraan Bermotor Apabila kendaraan bermotor tidak memenuhi persyaratan teknis dan kelaikan jalan seperti kondisi ban, sistem kemudi dan rem yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka dapat berakibat kendaraan bermotor menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan. 3. Jalan Jalan juga dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas, bila desain geometriknya tidak sesuai dengan persyaratan yang diperlukan Disamping itu, kondisi permukaan jalan yang kurang/tidak memenuhi syarat yang diperiukan. Ketersediaan dan lebar trotoar serta fungsi trotoar harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 4. Lingkungan Selain faktor-faktor tersebut di tas, faktor_lingkungan dapat mempengaruhi keselamatan lalu lintas di jalan, seperti kondisi cuaca (kabut, hujan lebat), asap tebal, serta tanah longsor dil. Terdapat beberapa contoh gambar kecelakaan fatal yang diakibatkan oleh beberapa sebab di atas yang mengakibatkan kerugian berupa korban jiwa meninggal dan luka berat serta. kerugian material yang tidak kecil jumlahnya. Beberapa gambar kendaraan akibat kecelakaan lalu lintas yang dapat dipakai sebagai bahan perenungan sebagaimana terdapat pada lampiran Penyelenggaraan kegiatan pemilhan Abdiyasa Teladan Tingkat Nasional Tahun 2019, dilaksanakan dalam rangka upaya Pemerintah, dalam hal ini Direktorat Jenderal Perhubungan Darat untuk menempatkan profesi awak kendaraan angkutan umum sejajar dengan profesi lainnya melalui pemberian penghargaan kepada para awak kendaraan angkutan umum yang telah ikut berperan serta dalam meningkatkan keselamatan dan pelayanan jasa angkutan umum yang optimal di jalan. Data menunjukkan, penyebab terjadinya kecelakaan sebagian besar adalah human error sehingga perlu adanya peningkatan kompetensi pengemudi untuk meningkatkan keselamatan transportasi jalan. . Maksud dan Tujuan Pemilihan Abdi Yasa Teladan Tingkat Nasional Tahun 2019 1. Maksud a. Untuk mendudukkan Insan Awak Kendaraan Umum sejajar dengan insan pembangunan lainnya dengan cara _meningkatkan —motivasi melalui pemberian penghargaan terhadap profesinya. Pemilihan Abdi Yasa Teladan Tingkat Nasional juga dimaksudkan sebagai _sosialisasi peningkatan Keselamatan Lalu —_Lintas Jalan yang berskala nasional melalui pembinaan kepada para pengemudi angkutan umum b. Dengan diberlakukannya Undang - Undang No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan penyelenggaraan Abdi Yasa Teladan dimaksudkan untuk membangun sikap dan perilaku dan mewujudkan budaya keamanan dan keselamatan lalu lintas jalan sebagai wujud aktualitas dari pada undang - undang tersebut. 2. Tyjuan : a. Dapat merubah pola pikir dan sudut pandang tentang diri dan profesinya sebagai awak kendaraan angkutan umum sehingga mendorong dirinya untuk lebih percaya diri dan merasa dihargai, dengan demikian dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan diri, penumpang dan pemakai jalan lainnya b. Dapat merubah sikap dan perilaku pengemudi menjadi lebih disiplin dan bertanggung jawab sekaligus mempersiapkan Awak Kendaraan Angkutan Umum yang profesional dan berkualitas, sehingga mewujudkan pelayanan jasa angkutan umum yang baik. cc. Untuk mendorong terwujudnya penurunan jumlah pelanggaran lalu lintas, kejadian kecelakaan dan tingkat fatalitas akibat kecelakaan terutama yang disebabkan oleh faktor pengemudi. d. Untuk mewujudkan peran serta masyarakat dalam memberikan penilaian yang positif terhadap perilaku/unjuk kerja Awak Kendaraan Umum. e. Untuk mendorong peningkatan kualitas dan kompetensi pengemudi angkutan umum dalam profesi yang digelutinya f. Mendorong para stake holder yang terkait dengan upaya peningkatan keselamatan di jalan untuk selalu aktif berkoordinasi dan menghasilkan output yang langsung dirasakan oleh bangsa dan negara. C. Ruang Lingkup Pemilihan Abdi Yasa Teladan Tingkat Nasional Tahun 2019 Ruang lingkup pemilinan awak kendaraan umum teladan yang dapat dikkut sertakan dalam Pemilihan Abdi Yasa Teladan Tingkat Nasional Tahun 2019 adalah seluruh para awak kendaraan angkutan penumpang umum (Angkutan Kota / Angkutan Pedesaan, Antar Kota Dalam Provinsi, Antar Kota Antar Provinsi, Antar Batas Lintas Negara, Antar Jemput Antar Provinsi, Bus Rapid Transit, Taksi, Travel dan Pariwisata, dan angkutan barang) yang ada di seluruh daerah di Indonesia baik Kabupaten maupun kota, yang kemudian diseleksi pada tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi. Dan setelah itu masing - masing Provinsi mengirimkan maksimal 2 (dua) orang pemenang untuk mengikuti seleksi Pemilinan ‘Awak Kendaraan Umum Teladan Abdi Yasa Teladan pada Tingkat Nasional Penyelenggaraan Pemilihan Abdi Yasa Teladan khususnya di Tingkat Nasional secara terus menerus dilakukan evaluasi secara bertahap dan penyempurnaan = penyempumaan baik dari segi operasional pelaksanaan, akomodasi, bahan materi, soal - soal yang terkait dengan ujian tertulis maupun lisan, panitia pelaksana, tim penilai, nara sumber, tata cara penilaian/ seleksi maupun aspek administrasi yang terkait dengan pemberkasan - pemberkasan peserta. Hal yang paling utama dan penting dalam penyelenggaraan Pemilihan Abdi Yasa Teladan adalah bagaimana dapat membentuk dan meningkatkan mental attitude (perilaku) bagi pengemudi yang diharapkan dapat membawa pengaruh posifif pada lilngkungannya. Oleh sebab itu membentuk karakter pengemudi yang berkeselamatan dan memahami ketentuan perundang - undangan yang diimplementasikan secara nyata dalam pelaksanaan tugas sebagai pengemudi merupakan out come yang dapat dicapai. . Jadwal Pelaksanaan Jadwal pelaksanaan kegiatan Pemilihan Abdi Yasa Teladan pada tingkat Provinsi, dan Kabupaten / Kota dapat mengacu kepada prosedur dan Mekanisme pemilihan Abdi Yasa Teladan pada Petunjuk Teknis ini BABII PETUNJUK PEMBENTUKAN PANITIA PENYELENGGARAAN PEMILIHAN ABDI YASA TELADAN TAHUN 2019 TINGKAT PROVINSI DAN KABUPATEN / KOTA Dalam penyelenggaraan Pemilihan Abdi Yasa Teladan Tahun 2019 di Tingkat Provinsi dan Tingkat Kabupaten / Kota dipandang perlu dibentuk Panitia Pelaksana Pemilihan Abdi Yasa Tahun 2019 guna kelancaran kegiatan dimaksud dengan uraian ‘Sebagai berikut 1. Panitia Pelaksana Pada masing - masing daerah Kabupaten / Kota dan Provinsi dibentuk panitia penyelenggaraan Pelaksana Pemilihan Abdi Yasa Teladan Tahun 2019 oleh Bupati / Walikota dan Gubernur. Dalam pembentukan panitia ini Gubernur Provinsi bertindak selaku Pelindung. 2. Susunan Organisasi Susunan Organisasi Panitia Pelaksana Pemilinan Abdi Yasa Tingkat Provinsi / Kabupaten / Kota sebagai berikut a. Pelindung Gubernur / Bupati / Walikota / Kabupaten / Kota setempat; b. Pengarah 1) Kepala Dinas Perhubungan / LLAJ setempat; 2) Dirlantas Polda setempat; 3) Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat setempat; 4) Kepala Cabang PT. Jasa Raharja (Persero) setempat; Komposisi di atas masih dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan. c. Pelaksana 1) Ketua Umum / Pelaksana adalah Kasubdit / Kabid Perhubungan Darat /Dinas LLAJ Provinsi / Kabupaten / Kota setempat. 2) Ketua Bidang adalah Pejabat / Staf yang secara langsung melaksanakan kegiatan Pemilihan Abdi Yasa Tingkat Provinsi / Kabupaten / Kota, sebagai contoh Panitia Tingkat Pusat dibagi beberapa Bidang, yaitu a) Bidang Dikluh, Materi dan Penilaian; ») Bidang Humas dan Dokumentasi; c) Bidang Umum dan Sekretariat; d) Bidang Analisa dan Evaluasi. 3) Anggota adalah masing - masing Bidang terdiri dari unsur - unsur Dinas Perhubungan / Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Organda, PT. Jasa Raharja (Persero), Ditlantas Polda, Polres, Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan instansi terkait lainnya serta susunan disesuaikan dengan kebutuhan 3. Uraian Tugas a. Pengarah Bertugas memberikan arahan dan mengontrol kegiatan agar penyelenggaraan Pemilinan Abdi Yasa di daerah dapat dilaksanakan sebagaimana semestinya. b. Pelaksana 4) Mempersiapkan dan melaksanakan pemilihan Abdi Yasa Teladan tingkat Kabupaten / Kota dan Provinsi; 2) Mempersiapkan dan melaksanakan —_kegiatan - kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan / penyuluhan, penilaian, kunjungan, upacara pada tingkat Kabupaten / Kota dan Provinsi; 3) Mempersiapkan, menyediakan dan melaksanakan hal - mendukung kelancaran dan ketertiban penyelenggaraan pemi Yasa Teladan; 4) Melakukan analisa, evaluasi, dan pemantauan terhadap _persiapan, pelaksanaan dan hasil - hasil Pemilhan Abdi Yasa Teladan Tingkat Kabupaten / Kota dan Provinsi; 5) Melakukan pembinaan terhadap awak kendaran umum teladan terpilih untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna keteladanannya; 6) Mengajukan calon abdi yasa teladan dan kinerja Perusahaan terbaik dari daerah Kabupaten / Kota kepada Panitia Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan Tingkat Provinsi (Pelaksana Tingkat Kabupaten / Kota); 7) Mengajukan calon Abdi Yasa Teladan dan kinerja Perusahaan terbaik dari daerah Provinsi kepada Panitia Pemilinan Awak Kendaraan Umum Teladan Tingkat Pusat (Pelaksana Tingkat Provinsi); 8) Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Gubernur / Bupati / Walikota. c. Bidang Dikluh, Materi dan Penilaian 1) Menyiapkan dan mengadakan rapat intern bidang; 2) Menyusun rencana kerja dan rencana anggaran biaya bidang serta menyampaikannya kepada ketua pelaksana; 3) Menyusun materi dan melaksanakan dikluh kepada peserta; 4) Menyusun tata cara dan melaksanakan penilaian; 5) Menyampaikan daftar hadir dan risalah rapat bidang kepada sekretariat; 6) Bertanggungjawab kepada ketua pelaksana. 10 d. Bidang Umum dan Sekretariat 1) Melaksanakan tugas - tugas kesekretariatan; 2) Menyiapkan rapat (undangan, ruang rapat dan konsumsi) dan membuat agendanya serta risalah rapat; 3) Membantu ketua pelaksana dalam menjaga kelancaran mekanisme kerja panitia pelaksana; 4) Menyiapkan Laporan Pembukaan dan Penutupan Ketua Pelaksana serta sambutan Pembukaan dan Penutupan Pemilihian Abdi Yasa Teladan; 5) Menyiapkan akomodasi dan konsumsi untuk peserta Pemilinan Abdi Yasa Teladan. 6) Menyiapkan perlengkapan dan alat tulis bagi peserta Abdi Yasa Teladan maupun para panitia pemilhan Abdi Yasa Teladan 7) Menyiapkan rapat dan membuat agendanya serta risalah rapat. 8) Menyiapkan piagam, plakat / piala, untuk para peringkat pemilihan Abdiyasa Teladan Tahun 2019. 9) Membantu ketua pelaksana dalam menjaga kelancaran mekanisme kerja panitia pelaksana. Bertanggung jawab kepada Ketua Pelaksana e. Bidang Humas dan Dokumentasi f. 1) Melakukan Tugas - tugas _hubungan masyarakat — mengenai pelaksanaan Pemilihan Abdi Yasa Teladan Tahun 2019; 2) Melaksanakan kegiatan dokumentasi pelaksanaan pemilihan Abdi Yasa Teladan Tahun 2019 dan melakukan publikasi atau sosialisasi kepada masyarakat; 3) Bertanggung jawab kepada Ketua Pelaksana. Bidang Analisis dan Evaluasi 1) Menyiapkan dan mengadakan rapat internal bidang; 2) Menyusun rencana kerja dan rencana anggaran biaya bidang serta menyampaikannya kepada ketua pelaksana; 3) Melaksanakan Analisis dan Evaluasi terhadap penyelenggaran Pemilihan ‘Awak Kendaraan Umum Teladan di daerahnya yang telah terselenggara; 4) Memberikan saran untuk pemilinan Abdi Yasa Teladan yang akan datang; 5) Menyampaikan daftar hadir dan risalah rapat bidang kepada sekretariat; 6) Bertanggung jawab kepada ketua pelaksana; 7) Melalui Ketua Umum, bidang ANEV mengirimkan laporan hasil analisa dan evaluasi kepada Ketua Umum panitia pemilihan Abdi Yasa Teladan Tingkat Nasional. 1 SUSUNAN ORGANISASI PANITIA PEMILIHAN ABDI YASA TELADAN TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019 ‘SEKRETARIS BENDAHARA BIDANG MATER! BIDANG ANALISA BIDANG HUMAS DAN BIDANG UMUM DAN DAN PENILAIAN, DAN EVALUAS! DOKUMENTAS! ‘SEKRETARIATAN 2 BAB III PROSEDUR PEMILIHAN DAN PEMBIAYAAN A. Syarat - syarat Pencalonan Peserta 1. Pemilhan Abdi Yasa Teladan Tingkat Kabupaten / Kota Calon peserta pemilihan Abdi Yasa Teladan tingkat Kabupaten / Kota adalah Seluruh Pengemudi Angkutan Umum (Angkutan Kota / Angkutan Pedesaan, Antar Kota Antar Provinsi, Antar Kota Dalam Provinsi, Antar Lintas Batas Negara, AntarJemput Antar Provinsi, Bus Rapid Transit, Taksi, Travel, Pariwisata, dan Angkutan Barang yang berdomisili di Kabupaten / Kota yang bersangkutan dengan syarat - syarat sebagai berikut : a. Diusulkan oleh Pimpinan Perusahaan Pemilik Angkutan Umum; b. Memenuhi syarat administrasi untuk menjadi pengemudi angkutan umum (memiliki SIM umum); c. Telah memiliki Sertifikat Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum; d. Telah bekerja di Perusahaan yang bersangkutan sekurang- kurangnya 1 (satu) tahun; e. Berkelakuan baik yang dibuktikan dengan surat keterangan dari kepolisian setempat; f. Tidak pemah melakukan tindakan yang melanggar hukum dengan ancaman hukuman paling lama 6 (lima) tahun; g. Tidak buta waa (salah satu persyaratkan mendapatkan SIM); h. Berbadan sehat yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Dokter; i. Tidak mengkonsumsi narkotika dan obat-obatan terlarang; Untuk persyaratan yang telah disebutkan diatas, diharapkan tetap dibawa pada saat mengikuti pelaksanaan di Tingkat Nasional. Yang tidak termasuk dalam katagori / kriteria peserta tidak masuk yaitu pengemudi antar jemput karyawan dan pengemudi antar jemput anak sekolah. Panitia Abdi Yasa Tingkat Kabupaten / Kota melakukan penyuluhan dan tes teori dan / atau praktek mengemudi kepada para peserta serta menetapkan peringkat pemenang Abdi Yasa Teladan tingkat Kabupaten / Kota. Para pemenang Abdi Yasa Tingkat Kabupaten/Kota diusulkan ke Panitia Tingkat Provinsi disertai dengan berkas administrasi, penilaian dan penetapan pemenang. 2. Pemilihan Abdi Yasa Teladan Tingkat Provinsi Calon peserta Pemilinan Abdi Yasa Teladan Tingkat Provinsi adalah peserta yang diusulkan oleh Panitia Tingkat Kabupaten / Kota yang dilampiri dengan berkas administrasi, penilaian dan penetapan pemenang. 23 Panitia Pemilihan Abdi Yasa Teladan Tingkat Provinsi memberikan penyuluhan kepada para peserta Abdi Yasa Teladan mengenai permasalahan pembinaan pengemudi pada tingkatan Provinsi yang dilakukan oleh para pejabat tingkat Provinsi, Panitia Tingkat Provinsi melakukan penilaian tethadap peserta dan menetapkan peringkat peserta, kemudian mengusulkan pemenang Abdi Yasa Teladan / Tingkat Provinsi kepada Panitia Tingkat Nasional maksimal sebanyak 2 (dua) orang yang disertai dengan berkas penilaian dan persyaratan - persyaratan calon peserta 3. Pemilihan Abdi Yasa Teladan Tingkat Nasional Para calon peserta pemilhan Abdi Yasa Teladan Tingkat Nasional yang diusulkan oleh Panitia Pemilinan Abdi Yasa Teladan Tingkat Provinsi, diteliti kelengkapan persyaratan yang meliputi a. Berkas administrasi dan biodata peserta (Persyaratan calon peserta waktu pelaksanaan di Kabupaten / Kota); b. Berkas penilaian yang dibuat oleh Panitia Pemilihan Abdi Yasa Teladan tingkat Provinsi; c. Berkas data / informasi proses pelaksanaan Pemilinan Abdi Yasa Teladan di tingkat Kab / Kota dan Provinsi; d. Berkas administrasi biodata pendamping peserta. Pada pemilhan Abdi Yasa Tingkat Nasional, Panitia Pemilinan Abdi Yasa Tingkat Nasional melakukan penilaian dan evaluasi B. Prosedur Pemilihan Prosedur Pemilinan Awak Kendaraan Umum Teladan (Abdi Yasa Teladan) / Abdiyasa yang dimulai dari Tingkat Kabupaten / Kota, Tingkat Provinsi hingga Tingkat Nasional adalah sebagai berikut : 14 ‘ 1 cee t == 8—C=> FSS cor Has C. Jadwal Pencalonan dan Pemilihan Abdi Yasa Teladan Tahun 2019 di Tingkat Provinsi dan Tingkat Kabupaten / Kota NO. ~ KEGIATAN WAKTU 7. | Pada Tingkat Kabupaten / Kota : a. Masa pencalonan; b. Pemilihan dan Penetapan Pemenang; . c. Penyampaian nama Abdi Yasa terpilih ke Mel - Junl 2038) Tingkat Provinsi; d. Pengiriman Peserta Pemilihan Abdi Yasa Tingkat Kabupaten / Kota 2_| Pada Tingkat Provinsi ‘a. Masa Pengajuan dari Panitia Tingkat Kabupaten / Kota; b. Pemilhan dan Penetapan Pemenang; Juli 2019 ©. Penyampaian nama Abdi Yasa terpilih ke Tingkat Nasional paling lambat minggu ke IV di Bulan Juli D. Pedoman Pembiayaan Pelaksanaan Kegiatan Seluruh dana yang diperlukan untuk pembiayaan pelaksanaan kegiatan pemilinan Abdi Yasa Teladan pada tingkat Kabupaten / Kota dan Provinsi dibebankan kepada Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten / Kota berdasarkan kebijaksanaan Bupati / Walikota dan Gubernur setempat. 4. Pembiayaan Untuk Pengiriman Abdi Yasa Teladan 15, a. Biaya pengiriman serta kepulangan peserta pemilihan Abdi Yasa Teladan dari Kabupaten / Kota ke Provinsi ditanggung oleh panitia Pemilinan Tingkat Kabupaten / Kota; b. Proses pemilihan Abdi Yasa Teladan Tingkat Provinsi menjadi tanggung jawab Panitia Tingkat Provinsi dengan pembiayaan dari Daerah Provinsi; c. Biaya Pengiriman serta kepulangan Peserta Abdi Yasa Teladan dan pendamping Abdiyasa dari Provinsi ke Pusat dan sebaliknya, menjadi tanggung jawab Panitia Tingkat Provinsi, namun apabila ada pendamping dari Panitia Tingkat Kabupaten / Kota pembiayaan_personil dari Kabupaten / Kota menjadi tanggung jawab Panitia Kabupaten / Kota; d. Biaya Penginapan dan akomodasi Peserta selama mengikuti Pemilinan Abdiyasa Tingkat Nasional di Jakarta menjadi tanggung jawab Panitia Tingkat Nasional; e. Biaya Penginapan dan akomodasi tim Pendamping Abdi Yasa Teladan selama mendampingi peserta dalam proses pemilihan Abdi Yasa Teladan Tingkat Nasional menjadi tanggung jawab Panitia Tingkat Provinsi 2. Pembiayaan Peserta di Lokasi a. Biaya penginapan, konsumsi dan pelayanan kesehatan bagi peserta pemilihan Abdi Yasa Teladan selama mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh Panitia Pemilihan Tingkat Nasional (sejak acara pembukaan sampai dengan saat _acara penutupan) menjadi tanggung jawab Panitia Pemilihan Tingkat Nasional (Pemerintah Pusat); b. Kepada masing - masing peserta, Panitia Pemilihan Tingkat Nasional akan memberikan berbagai macam kebutuhan untuk keperluan acara; 16 BABIV PETUNJUK PENDIDIKAN PENYULUHAN AWAK KENDARAAN UMUM TELADAN A. Maksud dan Tujuan Pendidikan Penyuluhan Pelaksanaan Penyuluhan kepada para peserta Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan didahului dengan kegiatan Outbound yang dimaksudkan untuk memupuk rasa kesetiakawanan dan kerja sama, diharapkan dengan pelaksanaan outbound ini, kekompakan sebelum dilaksanakan penyuluhan, keberanian untuk mengemukaan pendapat dan berdiskusi akan bertambah, sehingga dapat dihasilkan gagasan - gagasan dari dan untuk peserta sendiri mengenai masalah - masalah transportasi jalan. Maksud dilakukannya pendidikan dan penyuluhan kepada peserta Pemillhan Abdi Yasa Teladan ini dalah memberikan informasi dalam rangka menanamkan kesadaran dan pedoman / tata cara tentang perilaku berlalu lintas di jalan yang tertib, teratur dalam pelaksanaan tugas, tanggung jawab, hak / kewajiban, disiplin, sopan santun sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan dan norma - norma masyarakat. Sedangkan tujuan yang akan dicapai adalah para pengemudi peserta Pemilihan Abdi Yasa Teladan dapat meningkatkan profesionalisme, sehingga dapat meningkatkan pula kompetensi dalam profesinya, serta mendorong peningkatan mutu pelayanan jasa_angkutan, ketertiban, keamanan, keselamatan, kelancaran, serta mengurangi jumlah dan tingkat fatalitas kecelakaan lalu lintas di jalan. B. Materi dan Metode Pendidikan / Penyuluhan ‘Agar pelaksanaan pendidikan / penyuluhan didapatkan secara optimal, maka dilakukan dengan berbagai metoda antara lain ceramah, diskusi, tanya jawab, simulasi, demonstrasi dan lain - lain. Alat — alat yang dapat dipergunakan, yaitu papan tulis, spidol, ballpoint, slide overhead, slide proyek, foto, film, poster, buku, booklet, brosur, spanduk dan lain- lain yang dapat membantu komunikasi lebih efektif. Materi pendidikan / penyuluhan bagi calon Peserta Pemilinan Abdi Yasa Teladan dikembangkan dan diarahkan pada: 1. Outbond Ruang lingkup: a) Pengenalan diri sendir; b) Kerjasama dalam tim dan toleransi terhadap orang lain; c) Permainan yang membutuhkan kekompakan dan kerjasama tim; d) Alokasi Waktu : minimal 4 jam 30 meni 2. Bidang LLAJ a) Keselamatan Transportasi Darat Ruang lingkup : 1) Definisi Keselamatan di jalan; 7 b) c) 2) Kondisi Keselamatan Jalan saat ini (data - data ) global, regional maupun nasional; 3) Program - program upaya peningkatan keselamatan di jalan; 4) Target atau kondisi keselamatan jalan yang diinginkan. Alokasi Waktu : minimal 2 jam/120 menit Metode Penyampaian 1) Teori : minimal 90 menit 2) Diskusi : 30 menit Tata Cara Berlalu Lintas. Ruang lingkup : 1) Tata cara mendahului kendaraan, berbelok, berpapasan, berhenti dan parkir; 2) Hak pengguna jalan; 3) Penggunaan lampu, klakson, spion; 4) Pengetahuan jalan dan perlengkapannya; Kecepatan kendaraan; 5) Sosialisasi UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Alokasi Waktu minimal 2 jam/120 menit Metode Penyampaian 1) Teori minimal 90 menit 2) Diskusi 30 menit Pelayanan Angkutan Umum Ruang lingkup © 4) Perilaku pengemudi mulai dari awal perjalanan, menaikkan dan menurunkan penumpang: 2) Etika mengemudi selama dalam perjalanan; 3) Hal - hal penting yang harus diketahui pengemudi saat terjadi kecelakaan berkaitan dengan penyelamatan darurat kepada penumpang; Pengetahuan fungsi pelayanan angkutan umum, sebagai referensi bagi jenis pekerjaan yang dijalaninya, terkait dengan fungsi pekerjaannya eebagal pelayan masyarakat. Mencakup hal - hal sebagai berikut : Definisi pelayanan angkutan umum; ii, Fungsi dan manfaat; ii, | Secara singkat mencakup hubungan antara pemerintah, operator, pengemudi dan penumpang (masyarakat). 4) Alokasi_ Waktu minimal 2 jam/120 menit Metode Penyampaian 1) Teori minimal 90 menit 2) Diskusi 2 30 menit 18 d) Laik Jalan Kendaraan Bermotor. Ruang lingkup 1) Filosofi dan dasar hokum; 2) Persyaratan teknis meliputi dimensi, perlengkapan, alat keselamatan; 3) Pengetahuan Pengujian kendaraan Bermotor. Alokasi Waktu minimal 2 jam/120 menit Metode Penyampaian 4) Teori : minimal 90 menit 2) Diskusi : 30 menit e) Perundang-undangan Lalu Lintas Angkutan Jalan. Ruang Lingkup 4) Penyelenggaraan Lalu lintas dan Angkutan Jalan dan Penyelenggaraan Angkutan Orang di jalan 2) Hak dan Kewajiban pengemudi 3) Penyelenggaraan terminal transportasi jalan dan Laik Jalan 4) Lalu lintas Jalan Alokasi Waktu : minimal 2 jam/120 menit Metode Penyampaian 1) Teori minimal 90 menit 2) Diskusi 30. menit 3. Bidang POLRI Ruang lingkup = a. Permasalahan dan situasi lalu lintas yang dihadapi, ancaman faktual berupa kemacetan lalu lintas, pelanggaran lalu lintas, kecelakaan dan kejahatan di bidang lalu lintas; b. Faktor dominan penyebab dari ancaman faktual terutama yang disebabkan oleh kemacetan dan kecelakaan lalu lintas; cc. Penegakan hukum berupa pembatalan SIM, uji ulang dan denda serta kurungan; d. Upaya dan peran serta Abdi Yasa Teladan dalam ikut mewujudkan keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas; e. Persyaratan dan prosedur memperoleh SIM; f. Himbauan - himbauan mengenai tata cara berlalu lintas di jalan. Alokasi Waktu : minimal 2 jam/120 menit Metode Penyampaian a. Teori : minimal 90 menit b. Diskusi 230 menit 19 4, Bidang Asuransi Jasa Raharja Ruang Lingkup a. Persyaratan peserta asuransi b. Informasi dan proses pengajuan penerimaan santunan dan pengetahuan asuransi kendaraan Alokasi Waktu minimal 2 jam/120 menit Metode Penyampaian a. Teori minimal 90 menit b. Diskusi 30 menit 5. Defensive Driving / Safety Driving / Eco Driving / Smart Driving Materi untuk meningkatkan pengetahuan baik teknis mengemudi, tentang kendaraan bermotor, maupun yang lebih penting adalah sikap / perilaku yang selamat dalam mengemudi kendaraan bermotor. Ruang Lingkup : ‘Sikap dan emosi yang baik ( karakter pengemudi ); Faktor - faktor yang mempengaruhi defensive driving; Usaha meningkatkan aspek keselamatan; Pemeliharaan tekanan angin; Pengecekan kondisi kendaraan; Alat penunjang keselamatan; Dil. e>ea9c0 Alokasi Waktu : minimal 2 jam/120 menit Metode Penyampaian a. Teori minimal 90 menit b. Diskusi : 30 menit 6. Uji Keterampilan Pengemudi Pelaksanaan Uji Keterampilan Pengemudi ini berisi beberapa kegiatan, yaitu a. Tes Kesehatan; b. Tes Praktek Ruang lingkup = Memberikan pengetahuan tentang ketrampilan, konsentrasi, penglihatan, psikologi dan keselamatan kepada para peserta pemilinan Abdi Yasa Teladan Tingkat Nasional. Alokasi Waktu _: disesuaikan dengan jumlah peserta Metode Penyampaian a. Tes Kesehatan; b. Tes Praktek. (“pada pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisinya) 20 C. Waktu Pendidikan / Penyuluhan Waktu pendidikan / penyuluhan di Tingkat Kabupaten/Kota diberikan selama 4 (empat) hari, setiap pelajaran ada diskusi selama 30 menit. Untuk Tingkat Provinsi diberikan selama 3 hari, langsung dilakukan test tertulis, setiap materi selama 1 jam sedangkan untuk tes praktek dan tes kesehatan selama 2 jam 30 menit. (catatan : waktu pendidikan / penyuluhan dapat lebih lama, tergantung pada kemampuan / ketersediaan dana yang ada, dimana semakin banyak materi yang baik dalam penyampaian, maka penyerapan oleh peserta semakin baik dan berkualitas) Sebelum dilaksanakan pendidikan / penyuluhan, bidang pendidikan / penyuluhan mengadakan rapat - rapat yang dihadiri unsur - unsur penyuluh yang terdiri dari wakil - wakil instansi terkait. Contoh jadwal pelaksanaan kegiatan Abdi Yasa Teladan Tingkat Kabupaten / Kota dan Provinsi sebagai berikut: 4. Contoh Jadwal Kegiatan Pemilihan Abdi Yasa Teladan Di Tingkat Kabupaten / Kota 3” [Far Ketoe Ba307 85.05 Rota Sabu 1300.14.90 dan Pengumumen Pemeneng 21 *Jadwal kegiatan disesuaikan dengan kondisi di daerah masing - masing 2. Contoh Jadwal Kegiatan Pemilihan Abdi Yasa Teladan Di Tingkat Provinsi No. Hari Pelaksanaan| Waktu Materi Keterangan [Han Pertama (06.00 - 07.30 07.30 - 12.00 12,00 - 13.00 13,00 - 14.30 14.20 - 16.30 16.30 - 16.45 16.45 - 18.00 18.00 - 19,00 Pendaftaran Peserta JOut Bond lisHOMA lUpacara Pembukaan dan Ramah Tamah Diskusi Panel (Asuransi + Bid LLAJ+KTD, Defensive Driving) (Coffee Break Pengjsian Test Psikologi ISHOMA [Hari Kedua (04:30 05.00 05.00 - 06.00 07.00 - 08.00 (08.00 - 09.00 10.00 - 10.15 10.15 - 11.15 11.15 = 12.15 12.18 - 13.15 13.15 - 15.15 15.15 - 15.30 15.30 - 18.00 18,00- 19.00 [Bangun Pagi + Sholat Subuh |Senam Pagi + PBB |Sarapan Pagi [Test Pengetahuan LLAJ Coffee Break ‘Test Pengetahuan Asuransi [Test Pelayanan Angkutan Umum ISHOMA |Test Defensive Driving \Coffee Break [Test Praktek dan Test Kesehatan lISHOMA Hari Ketiga (04.30 - 05.00 05.00 - 06.00 07.00 - 08.00 08,00 - 10.00 14.00 - 12.00 [Bangun Pagi + Sholat Subuh |Senam Pagi + PBB ‘Sarapan Pa Rapat Panitia Bidang Materi \(Penetapan Pemenang) Penutupan dan pengumuman Pemienang *Jadwal kegiatan disesuaikan dengan kondisi di daerah masing - masing 22 BABV PETUNJUK PENILAIAN DAN PEMILIHAN AWAK KENDARAAN UMUM TELADAN 4. Penilaian persyaratan adminitrasi meliputi : a. Memenuhi persyaratan fisik / kesehatan sebagai pengemudi angkutan umum menurut keterangan dokter pemerintah; Umur minimal 24 tahun menurut SIM dan KTP; Memiliki SIM umum sesuai dengan peruntukannya; SIM tidak/belum dalam keadaan cacat dan disahkan oleh POLRI setempat (belum pernah melakukan pelanggaran); Bekerja pada perusahaan selama minimal 1 tahun; Berkelakuan baik menurut keterangan POLRI setempat; Tidak pernah melakukan tindakan yang melanggar hukum dengan ancaman hukuman lebih dari 5 (lima) tahun; Dicalonkan oleh perusahaan angkutan umum anggota ORGANDA atau pengusaha perorangan; Catatan : Untuk sementara daerah - daerah yang terdapat banyak angkutan umum yang kepemilikannya bersifat pribadi dan belum menjadi anggota Organda setempat, dapat diusulkan oleh perusahaannya. i. Dapat membaca dan menulis huruf latin; j. Sedapat mungkin perusahaan tempat bekerja telah mengikuti program ASTEK; k. Belum pemah menjadi/dikutsertakan pada pemilihan Abdi Yasa Teladan tingkat Nasional. s ao => e-o 2. Materi Yang Diuji dan Bobot Penilaian Setelah calon peserta Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan dinyatakan memenuhi persyaratan seperti pada butir 1, maka selanjutnya diujikan materi — materi sebagai berikut : . Pengetahuan Bidang Lalu Lintas dan Keselamatan Angkutan Jalan (Bobot 25 %) a b. Pengetahuan Bidang Asuransi (Bobot 5%) c. Defensive Driving (Teori & Praktek) (Bobot 25 %) d. Dinamika kelompok (Bobot 30 %) e. Outbond, Sikap dan Perilaku (Bobot 15 %) Total Bobot 100% Bobot penilaian tersebut diatas dapat dijadiakan acuan, namun penentuan nilai bobot dapat disesuaikan lagi berdasarkan tingkat penting atau prioritas yang sedang berkembang saat itu, dan ditentukan secara musyawarah mufakat oleh Tim Penilai baik di Tingkat Kabupaten / Kota, Provinsi maupun Tingkat Pusat (Nasional). 23 3. Teknis Penilaian Materi Langkah - langkah yang harus ditempuh dalam melaksanakan penilaian adalah sebagai berikut : ‘a, Tim penilai menetapkan jumiah pertanyaan yang standar untuk masing - masing materi yang akan diujikan kepada peserta; b. Jika jawaban benar diberikan nilai 100, nilai ini disebut Nilai Materi (NM); cc. Untuk memperoleh Nilai Tertimbang (NT) dari setiap materi, maka setiap nilai materi dikalikan dengan bobot masing - masing materi; d. Nilai Akhir (NA) diperolah dari jumlah tertinggi dari nilai tertimbang masing - masing materi; e. Penentuan ranking berdasarkan Nilai Akhir (NA) tertinggi Contoh Penilaian Calon A untuk materi Keterampilan Pengemudi, dari 10 pertanyaan jawaban yang benar adalah 8, dengan demikian nilai yang diperoleh calon A untuk materi Keterampilan Pengemudi adalah sebagai berikut NM /10 x 100 = 80 NT NM x bobot materi = 80 x 10% = 8 NA = NT Gumlah nilai tertimbang masing - masing materi) 4. Uraian Tentang Materi Penilaian Sebagai Referensi Dalam Penyusunan Bahan Penilaian/Pemilihan a, Sebelum Pengemudi berangkat mengemudikan angkutan umum antara lain 1) Tentang kesehatan; 2) Kelengkapan surat - surat (Persiapan Administrasi) dan; 3) Pemeriksaan peralatan, ban, mesin, BBM, dll (Persiapan Teknis) b. Selama Pengemudi dalam perjalanan antara lain : 1) Taat pada peraturan - peraturan lalu lintas; 2) Informasi kepada penumpang tentang Asal - Tujuan dan Tata Cara Emergency Response; 3) Memperhatikan keselamatan penumpang dan pemakai jalan lain; 4) Mampu menjaga jarak dengan kendaraan di depannya; 5) Tidak ceroboh dalam mengemudi; 6) Tidak mabuk; 7) Mengetahui batas kecepatan. c. Pengetahuan pengemudi tentang faktor - faktor yang mempengaruhi pada waktu dilakukan pengereman. Penguasaan terhadap ketrampilan mengemudi harus diarahkan atau difokuskan kepada larangan melanggar kecepatan maksimum yang ditetapkan dan mengemudikan kendaraan secara ugal - ugalan (Reckless 24 Driving) karena justru pelanggaran - pelanggaran semacam ini yang mengakibatkan korban - korban meninggal dunia atau paling tidak luka - luka. Tes Tertulis Psikologi. Tes Psikologi diarahkan supaya pengemudi dapat memiliki kemampuan antara lain: a. Tingkat kesabaran; b. Tingkat kejujuran; c. Tingkat kesetiaan; d. Tingkat intelegensi; e. Tingkat kemampuan bereaksi; f. Dan sebagainya yang akan dapat meningkatkan attitude (perilaku) pengemudi . Tes Praktek dan Tes Kesehatan. Kegiatan ini meliputi tes kesehatan dan uji ketrampilan mengemudi, yang pelaksanaannya untuk —menguji kondisi jasmani dan rohani pengemudi, dengan demikian akan dapat diketahui apakah orang yang bersangkutan benar-benar mampu dan memenuhi syarat sebagai pengemudi kendaraan umum. Test ini dilakukan bekerja sama dengan Indonesia Defensive Driving Center (IDDC), bagi Pemilihan Tingkat Daerah dapat mengembangkan pelaksanaan disesuaikan dengan kebutuhan dan masalah yang dihadapi di daerahnya masing - masing. Tes Kesehatan dilakukan untuk mengetahui kondisi Kesehatan pengemudi secara umum yang berkaitan dengan keselamatan seperti kondisi kesehatan alat. Pengetahuan Tentang Teknik Kendaraan Bermotor Pengetahuan tentang teknik kendaraan bermotor antara lain 1. Pemeriksaan kendaraan sebelum dioperasikan; 2. Perlengkapan dan kelengkapan kendaraan; 3. Kelaikan jalan kendaraan bermotor, 4. Ukuran ban dan tekanan angin; 5. Fungsi accu dan perawatannya; 6. Fungsi radiator dan perawatannya; 7. Penggantian minyak pelumas mesin dan transmisi; 8. Penggantian kampas rem; 9. Penggantian plat kopling; 10. Penggantian penghapus kaca. Pengetahuan Tentang Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan serta Asuransi 1. Undang - Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Di dalam Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 25 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, banyak hal - hal yang periu diketahui oleh para pengemudi, khususnya para pengemudi angkutan umum antara lain sebagai berikut a. Mampu mengemudikan kendaraan dengan wajar; b. Mengutamakan keselamatan pejalan kaki; c. Menunjukan surat tanda bukti pendaftaran kendaraan bermotor, atau surat tanda coba kendaraan bermotor, SIM, dan tanda bukti lulus Uji atau tanda bukti lain yang sah, dalam hal dilakukan pemeriksaan; d. Ketentuan tentang kelas jalan, rambu-rambu,dan marka jalan, alat pember' isyarat lalu lintas, waktu kerja dan waktu istirahat pengemudi, gerakan lalu lintas, berhenti dan parkir, persyaratan teknis dan laik jalan kendaraan bermotor, peringatan dengan bunyi dan sinar, kecepatan maksimum dan / atau minimum, tata cara mengangkut orang dan barang, tata cara penggandengan dan penempelan dengan kendaraan lain; Ketentuan tentang kecelakaan lalu lintas; Lalu lintas dan angkutan bagi penderita cacat; Dampak lingkungan; Ketentuan tentang ambang batas, emisi gas buang. za>o 2. UU No.33 & 34 tahun 1964 tentang Asuransi. Asuransi merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan modern. Demikian halnya dalam kegiatan lalu lintas dan angkutan jalan juga memegang peranan yang sangat penting. Awak kendaraan umum perlu mengetahui/memaharni masalah asuransi yang tercantum dalam Undangundang nomor 33 dan 34 thn 1964 jo Peraturan Pemerintah nomor 17 tahun 1965, yaitu menyatakan bahwa setiap penumpang yang sah yang menjadi korban akibat kendaraan bermotor umum atau alat angkut penumpang yang ditumpanginya mengalami musibah _kecelakaan selama dalam perjalanan, yaitu pejalan kaki, penyeberang jalan, penumpang yang berada dalam sebuah kendaraan yang diluar kesalahannya ditabrak oleh kendaraan lain wajib mendapatkan santunan berupa asuransi. h. Bidang Pendidikan Penyuluhan Hasil penilaian bidang pendidikan/penyuluhan adalah mencerminkan daya serap peserta pemilinan Abdi Yasa Teladan dari evaluasi materi yang telah diberikan. Sejak Pemilihan Abdi Yasa Teladan Tingkat Kabupaten / Kota, Tingkat Provinsi dan Tingkat Nasional serta kemampuan / kompetensi pribadi masing-masing Abdi Yasa Teladan tersebut. Penetapan pemenang merupakan hasil pembobotan oleh panitia bidang dikiuh telah mencakup semua aspek skill (kemampuan teknis), behavior (perilaku) dan knowledge (pengetahuaniwawasan) dan rules (pemahaman terhadap peraturan - peraturan yang berlaku). 26 BAB VI PETUNJUK MELAKUKAN ANALISA DAN EVALUASI KEGIATAN PELAKSANAAN PEMILIHAN ABDI YASA TELADAN Ruang Lingkup, Kegiatan Bidang Analisa dan Evaluasi 1. Kegiatan pelaksanaan pemilihan Abdi Yasa Teladan tahun sebelumnya (bagi yang melaksanakan); 2. Kegiatan pelaksanaan pemilihan Abdi Yasa Teladan tahun berjalan. Maksud dan Tujuan 1. Menganalisa dan evaluasi pelaksanaan pemilinan Abdi Yasa Teladan tahun sebelumnya (bagi yang melaksanakan); 2. Menganalisa dan evaluasi kegiatan pelaksanaan pemilihan Abdi Yasa Teladan yang sedang berjalan; 3. Menganalisa dan evaluasi rencana kegiatan pelaksanaan pemilihan Abdi Yasa Teladan untuk masa yang akan datang; 4. Mendorong para Abdi Yasa Teladan terpilih untuk menjadi panutan dalam melaksanakan kegiatan sehari - hari baik sebagai awak kendaraan umum maupun dalam kegiatan kehidupan masyarakat dan keluarga; 5. Menyempurnakan permilihan Abdi Yasa Teladan tingkat daerah dan pusat tahun mendatang. Kegiatan Bidang Analisis dan Evaluasi 4. Mekanisme Analisis, antara lain : Kegiatan Persiapan; Kegiatan Pelaksanaan; Pengorganisasian; Penetapan kriteria pemilihan; Penetapan sasaran; Proses tahap pemilihan; Dukungan fasilitas dan pembiayaannya; Kegiatan lainnya (upacara); Hasil Pemilinan Abdi Yasa Teladan. -se>-e@a0cD 2. Mekanisme Evaluasi Pemantauan terhadap pelaksanaan bidang - bidang lain, dan pemantauan tethadap pembinaan hasil Abdi Yasa Teladan yang lalu a. Altematif I: Mengadakan kunjungan ke beberapa daerah Percontohan/contoh. b. Altematif I! Menerima laporan dari daerah tentang kegiatan pelaksanaan pemilihan Abdi Yasa Teladan dan pembinaan hasil pemilihan Abdi Yasa Teladan. 27 D. Teknis Pelaksanaan Tahapan yang akan ditempuh dalam melaksanakan kegiatan ini adalah 1 Pan Kegiatan pelaksanaan a. Pembahasan permasalahan pemilihan Abdi Yasa Teladan; b. Penyusunan petunjuk /saran; c. Pengajuan usulan kegiatan analisa dan evaluasi; Kegiatan pemantauan a. Pemantauan terhadap kegiatan masing-masing bidang baik di daerah maupun di pusat; b. Pemantauan terhadap kesinambungan pembinaan Abdi Yasa Teladan. Menghimpun, menganalisa dan evaluasi hasil pelaksanaan Abdi Yasa Teladan dari daerah maupun di pusat. Pelaksanaan verifikasi pembiayaan kegiatan Abdi Yasa Teladan Penyusunan petunjuk / saran penyempurnaan Abdi Yasa Teladan mendatang, Penyusunan laporan analisa dan evaluasi pelaksanaan Abdi Yasa Teladan tahun bertanggung jawab kepada Ketua Umum Panitia E. Kriteria Pembinaan Awak Kendaraan Umum Teladan (Abdi Yasa Teladan)/Abdiyasa Kriteria pembinaan Abdi Yasa Teladan antara lain : 1 Dalam kegiatan sebagai Abdi Yasa Teladan : a. Selalu mematuhi peraturan lalu lintas dan selalu memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya, ramah dan sopan kepada para pemakai jalan. b. Selalu patuh terhadap ketentuan yang dikeluarkan perusahaan dimana dia bekerja dan memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan. c. Selalu tepat waktu dalam melaksanakan perpanjangan SIM d. Selalu berusaha meningkatkan pengetahuan terhadap kendaraan dan perawatannya. e. Tidak pernah berurusan dengan pihak yang berwajib khususnya tentang pelanggaran alu lintas atau dipersalahkan dalam kasus kecelakaan [alu lintas. f. Pernah melakukan perbuatan terpuji baik terhadap lingkungan maupun masyarakat g. Mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi rekan seprofesi sehingga dapat merubah suasana negatif statis menjadi positif dinamis Dalam kegiatan di luar profesi Abdi Yasa Teladan. a. Memberi contoh keharmonisan keluarga; b. Ikut mendukung program pemerintah khususnya dalam hal berkendaraan bermotor, peningkatan keselamatan di jalan seperti wajib memakai helm, dil; c. Berperan aktif mengikuti kegiatan lingkungan Sanksi terhadap pemegang predikat Abdi Yasa Teladan Dalam jangka waktu 6 (enam) bulan setelah terpilin sebagai Abdi Yasa Teladan, predikat sebagai Abdi Yasa Teladan dapat dicabut apabila terlibat atau dipersalahkan melakukan: 28 Tindak kriminal, sehingga mengakibatkan dipenjara (kurungan) minimal 2 tahun Pelanggaran lalu lintas berat: menjadi penyebab utama kecelakaan fatal/korban meninggal . Pelaksanaan pencabutan predikat Awak Kendaraan Umum Teladan Abdi Yasa Teladan dilakukan oleh Kepala Daerah setempat setelah mendengar usulan Pembina Awak Kendaraan Umum Teladan Abdi Yasa Teladan yang bersangkutan. 29 BAB VII PENUTUP Demikian Buku Petunjuk Teknis Pemilihan Abdiyasa Teladan Tahun 2019 dibuat, agar menjadi pedoman pelaksanaannya baik ditingkat pusat maupun daerah. Semoga dengan adanya Buku Petunjuk Teknis Pemilihan Abdiyasa Teladan Tahun 2019, kegiatan dimaksud dapat berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. 30

Anda mungkin juga menyukai