Makalah Kimia Industri
Makalah Kimia Industri
Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ Makalah
Kimia Industri”
Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu kami Bapak Dosen Onny
Purnama Yudhia, ST.,MM yang telah membantu kami dalam mengerjakan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati kami mengharap saran dan kritik
apabila pembaca menemukan kesalahan dan kekurangan demi perbaikan di kemudian hari.
kami berharap dengan adanya laporan makalah ini dapat menambah wawasan.
Mengetahui
KATA PENGANTAR............................................................................................................. 2
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 3
BAB I..................................................................................................................................... 4
PROSES PEMBUATAN SABUN ATAU DETERGEN.............................................................4
A. Sabun Atau Deterjen....................................................................................................4
B. Proses Pembuatan Sabun..............................................................................................4
BAB II.................................................................................................................................... 6
PROSES PEMBUATAN POLIMER........................................................................................6
A. Polimer........................................................................................................................ 6
B. Proses Pembuatan Polimer...........................................................................................6
2.1 Reaksi Polimerisasi Adisi.......................................................................................6
2.2 Reaksi Polimerisasi Kondensasi.............................................................................7
BAB III................................................................................................................................... 8
PROSES INDUSTRI BESI DAN BAJA...................................................................................8
A. Besi Dan Baja............................................................................................................... 8
3.1 Besi........................................................................................................................... 8
3.2 Baja.......................................................................................................................... 8
B. Proses Industri Besi Dan Baja.......................................................................................9
BAB IV................................................................................................................................. 11
PROSES INDUSTRI OLEOKIMIA......................................................................................11
A. Oleokimia................................................................................................................... 11
B. Proses Industri Oleokimia...........................................................................................11
CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN................................................................................13
KESIMPULAN..................................................................................................................... 15
A. Kesimpulan................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 16
BAB I
A. Polimer
Polimer adalah zat yang berbentuk rantai
molekul yang diperpanjang dan berulang. Hasil ini
adalah konsekuensi dari prosedur yang dikenal sebagai
polimerisasi. Polimer datang dalam berbagai bentuk.
Selain itu, ciri-cirinya berbeda. Itu semua bergantung
pada jenis molekul yang menyusunnya dan proses yang
terlibat dalam pembentukannya. Banyak polimer
memiliki karakteristik lentur.
Poliester dan karet adalah dua contohnya. Kaca dan epoksi adalah dua contoh
polimer yang memiliki karakteristik tangguh dan tahan lama. Proses polimerisasi
menciptakan struktur polimer. Menggunakan berbagai molekul kecil yang dikenal
sebagai monomer, teknik ini menciptakan polimer sintetik. Secara keseluruhan,
molekul-molekul kecil bergabung untuk menciptakan satu rantai molekul yang
terikat secara kovalen.
Dalam beberapa proses, reaksi kimia terjadi. Sebut saja tekanan dan suhu yang
berpotensi mengubah koneksi kimia yang menghubungkan semua monomer ini.
Prosedur ini menghasilkan polimer dengan berbagai topologi ikatan.
Makromolekul adalah nama yang diberikan untuk rantai monomer yang
dihasilkan selama proses polimerisasi. Mungkin ada ratusan ribu monomer di dalam
makromolekul. Selain itu, hasilnya berkualitas tinggi dan dapat diterapkan di
industri.Ada berbagai jenis polimer berdasarkan beberapa pengelompokan. Dimulai dari
jumlah monomer, reaksi terhadap pemanasan, dan metode pembentukannya.
Protein, nilon, dan plastik polietilen tereftalat (PET) adalah contoh senyawa
yang dibuat selama proses polimerisasi kondensasi.
BAB III
3.1 Besi
Unsur kimia besi
memiliki nomor
atom 26 dan simbol
Fe, yang berasal
dari kata Latin
ferrum. Logam dari
deret transisi
pertama termasuk
besi. Secara massa,
besi merupakan mayoritas dari inti luar dan dalam Bumi, menjadikannya
logam paling melimpah di planet ini. Unsur paling umum keempat di kerak
planet ini adalah besi. Karena jumlah penciptaan nikel-56 dari proses fusi di
bintang bermassa tinggi reaksi fusi nuklir eksotermik akhir yang meluruh
menjadi isotop besi yang paling umum di planet berbatu seperti Bumi, jumlah
nikel melimpah.
Meskipun paduan tembaga, yang memiliki titik leleh lebih rendah,
digunakan lebih awal dalam sejarah manusia, logam besi telah digunakan
sejak jaman dahulu. Meskipun relatif lunak, besi murni tidak dapat diproduksi
dengan peleburan.
3.2 Baja
Baja adalah logam paduan
yang terbuat dari besi. Besi
murni memiliki tingkat
keuletan yang tinggi tetapi
karakteristiknya kurang kuat
dan mudah terkorosi. Baja
mengandung logam besi
yang dicampur dengan
sejumlah komponen
tambahan, termasuk karbon,
untuk mengubah sifatnya. Nikel, mangan, aluminium, dan bismut adalah
beberapa logam khas yang digunakan dalam paduan. Titanium, Vanadium,
Kromium, Tungsten, Molibdenum, Boron, dan Niobium adalah beberapa
unsur yang kurang umum. Fitur dan sifat baja itu sendiri akan bergantung pada
proporsi elemennya.
Meskipun pandai besi telah membuat baja menggunakan kiln selama
ribuan tahun, teknik pembuatan yang lebih efektif ditemukan pada abad ke-17,
yang menyebabkan peningkatan penggunaan baja. Dengan berkembangnya
proses Bessemer pada pertengahan abad ke-19, baja dapat diproduksi secara
massal dengan biaya lebih rendah. Saat ini, baja adalah salah satu material
yang paling banyak digunakan di dunia, menggantikan besi tempa dengan
produksi tahunan lebih dari 1,3 miliar ton. Bangunan, infrastruktur, kapal,
mobil, mesin, perkakas, dan persenjataan semuanya sangat bergantung pada
baja.
A. Oleokimia
Bahan kimia apa pun yang
terbentuk dari lemak adalah
oleokimia. Mentega, sabun, dan
minyak goreng adalah beberapa
contoh barang olahan oleokimia.
Oleokimia merupakan sumber
energi alternatif potensial yang
dapat diperbaharui.
Berbagai proses kimia dan
enzimatik digunakan untuk membuat molekul oleokimia dasar seperti asam lemak,
metil ester asam lemak (FAME), alkohol lemak, amina lemak, dan gliserol. Alkohol
etoksilat, alkohol sulfat, alkohol eter sulfat, garam amonium kuaterner,
monoasilgliserol (MAG), diasilgliserol (DAG), triasilgliserol terstruktur (TAG), ester
gula, dan senyawa kimia antara lainnya terbentuk dari oleokimia dasar ini.
Produk yang disebut oleokimia berasal dari lemak dan minyak nabati alami
yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Banyak barang rumah tangga, termasuk
sabun, deterjen, dan kosmetik, mengandung oleokimia. Selain itu, pelumas, obat-
obatan, plastik, karet, dan pakan ternak semuanya membutuhkan oleokimia.
A. Kesimpulan
Dengan potensi yang dimiliki Indonesia untuk industri serta
permintaan dunia yang terus meningkat maka tidak mengherankan bahwa Industri ini
menjadi industri prioritas yang akan dikembangkan di Indonesia, sesuai dengan
Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional, dengan memperkuat struktur
industrinya
A.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Sabun
https://genecraftlabs.com/id/polimer-adalah/
https://www.rumuskimia.net/2017/02/pembuatan-polimer.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Besi
https://id.wikipedia.org/wiki/Baja
https://kemenperin.go.id/download/7547/Profil-Industri-Baja
https://www.smart-tbk.com/produk-layanan/oleokimia/
https://kemenperin.go.id/download/7546/Profil-Industri-Oleokimia-Dasar-dan-Biodiesel
https://id.wikipedia.org/wiki/Oleokimia