MBS 2A - SII Peran Ulama
MBS 2A - SII Peran Ulama
NIM : 63040210032
KELAS : MBS 2A
1. NURUDDIN AL RANIRI
Syekh Nuruddin Muhammad ibnu 'Ali ibnu Hasanji ibnu
Muhammad Hamid ar-Raniri al-Quraisyi atau biasa disebut dengan nama
Syekh Nuruddin Al-Raniri adalah ulama penasehat di Kesultanan Aceh
pada masa Sultan Iskandar Tsani (Iskandar II). Syekh Nuruddin
diperkirakan lahir sekitar akhir abad ke-16 di kota Ranir, India, dan wafat
pada 21 September 1658 pada tahun 1637.
Peran Syekh Raniri sangatlah penting dalam perjuangan di Aceh
dan menjadi pemimpin ulama terutama dalam menghancurkan ajaran
tasawuf falsafi Hamzah Al Fansuri yang di klaim mengancam akidah
Islam terutama para mukallaf. Tasawuf falsafi berasal dari doktrin Al
Hallaj, Ibn Arabi dan Suhrawardi dengan khas doktrin menyatunya
kewujudan (wihdatul wujud) dimana dengan keadaan mabuk dan rasa
cintanya kepada Allah wali itu mungkin berkata secara lahiriah /
menyimpang dari syariat Islam.
Ia datang untuk pertama kalinya ke Aceh mungkin karena
mengikuti jejak pamanya Syekh Muhammad Jailani bin Hasan bin
Muhammad Hamid ar-Raniry yang tiba di Aceh pada tahun 1588 M.
Nuruddin menulis kitab Ash-Shirathal Mustaqim yang mulai di tulisnya
pada tahun 1044 H atau tahun 1633M, yaitu sebelum ia menetap di Aceh.
Kedatangan Nuruddin ke Aceh selain disebabkan oleh krisisnya akidah di
Aceh, juga disebabkan oleh unsur politik, yaitu perebutan kekuasaan
dalam jabatan penasihat sultan ataupun jabatan sultan. Kemudian Al
Raniri dikatakan pulang ke asalnya (India) setelah dikalahkan oleh murid
Hamzah Al Fansuri saat perdebatan umum.
2. ABDURRAUF AL SINGKILI