Refleksi Akhir Pribadi

“Berpasrah Bukan Berarti Tidak Berbuat Apa-Apa, namun Berusaha Sekuat Tenaga
dan Menyerahkan Hasilnya pada Tuhan”

Akuntansi B

Dosen Pengampu :
Ibu Aurelia Melinda Nisita Wardhani, S.E., M.Sc.

Disusun Oleh :

Philipus Mario Valentino (202114069)

Program Studi Akuntansi – Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2022

1
Refleksi Tuntunan Pertanyaan :
1. Menurut saya, topik yang saya minati dalam perkuliahan adalah topik Organization
and IT terutama pada sub topik Teleworking.
2. Saya memilih topik tersebut karena penggunaan teleworking dalam dunia bisnis dan
usaha masih sangat relevan diterapkan saat ini di mana masa pemulihan sebagai
dampak dari pandemi Covid-19 dapat dikatakan masih belum stabil tahap
pemulihannya. Selain itu, penerapan teleworking melibatkan teknologu untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan dari jarak jauh, sehingga keterbatasan keadaan tidak
menjadi penghambat yang signifikan dalam mengembangkan bisnis yang digeluti.
Penerapan teleworking dapat menjadi media yang tepat untuk membangun hubungan
yang baik dari seorang pekerja dengan pihak manajer atau atas, hubungan pekerja
dengan sesama pekerja lainnya, serta hubungan yang terbangun antara pekerja dengan
keluarganya masing-masing. Dengan demikian, penerapan work life balance dapat
tercapai secara optimal sejalan dengan penerapan teleworking.
3. Buah pengetahuan yang saya dapat setelah mempelajari topik tersebut adalah melalui
topik tersebut, saya dapat mengerti bahwa keterbatasan keadaan yang tidak
memungkinkan orang bertemu langsung, tidak menjadi penghambat dalam
meningkatkan produktivitas bisnis/usaha yang digeluti bersama. Dengan adanya
penerapan teleworking, koordinasi tugas dalam bisnis dapat menjadi lebih efektif dan
efisien di mana proses bekerja kini tidak lagi dibatasi oleh jarak, ruang, dan waktu.
Setiap pekerja tentu akan tergugah untuk membangkitkan daya kreativitas diri demi
pengembangan bisnis, sehingga dengan demikian, pengembangan inovasi bisnis
menjadi prioritas yang perlu mendapat perhatian yang lebih dari pihak manajemen.
4. Topik teleworking yang saya minati ini dapat diimplementasikan dalam kehidupan
bermasyarat. Penerapan teleworking sangat relevan diimplementasikan dalam
kehidupan bermasyarat khususnya pada masa kini, di mana pemulihan terhadap
dampak pandemi Covid-19 masih kurang efektif dan efisien diberlakukan. Dengan
adanya penerapan teleworking yang menawarkan fleksibilitas kerja, diharapkan
penerapan Flexible Working Arrangement yang tengah dicetuskan pemerintah dapat
terealisir dengan baik guna mengembangkan daya kreativitas dan inovasi dalam
berbisnis. Dengan demikian, produktivitas dalam kehidupan masyarakat juga akan
meninggal secara simultan, dan berkelanjutan. Sangat diharapkan dengan adanya
penerapan Flexible Working Arrangement yang terdapat pada teleworking, dapat pula
menurunkan biaya operasional pada proses input maupun output bisnis.

2
 5. Jika saya dihadapkan terkait permasalahan dalam kehidupan bermasyarakat seputar
keseluruhan topik yang saya pelajari selama perkuliahan, sikap saya dalam
menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan menelaah permasalahan tersebut
dengan menggunakan pendekatan system thinking. Dengan menggunakan pendekatan
system thinking, setiap permasalahan tersebut dapat saya selesaikan dengan
menggunakan single loop (belajar à perbaiki), maupun dengan double loop (belajar
hal yang berbeda). Dengan adanya penerapan system thinking, saya diajak untuk
mengidentifikasi permasalahan yang muncul tersebut termasuk dalam hal ini adalah
mengidentifikasi penyebab permasalahan tersebut dapat terjadi. Tentunya suatu
permasalahan yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat memiliki hubungan
interaksi klausal (sebab-akibat). Hubungan klausal tersebut menjadi cara terbaik untuk
melihat permasalahan itu secara benar dan jernih. Setiap penyebab yang
memungkinkan permasalahan tersebut dapat terjadi, dipilah satu per satu berdasarkan
dampak yang dihasilkan, sehingga permasalahan yang nampaknya kompleks dapat
diuraikan menjadi lebih simpleks. Dengan demikian, akar permasalahan dapat dikenali,
dan solusi atas permasalahan tersebut dapat ditemukan, dan dapat diterapkan guna
mencegah terjadinya permasalahan yang sama dan serupa dalam kehidupan
bermasyarakat. Akhirnya, setiap permasalahan yang ada dapat menemukan solusi yang
dapat digunakan untuk mencegah, mengatasi, dan memperbaiki masalah yang telah
terjadi guna perkembangan kebaikan di masa yang akan datang.

Refleksi Pribadi :
Saya pribadi sangat bersyukur untuk setiap proses yang boleh saya alami, saya temui,
saya rasakan, dan saya perjuangkan melalui Mata Kuliah Teknologi Informasi untuk Bisnis
(TIB) selama satu semester ini. Banyak pengalaman yang boleh saya timba dari setiap proses
perkuliahan yang kiranya menjadi bekal berharga bagi kehidupan saya ke depannya. Saya
merasakan dalam mengikuti proses perkuliahan pada Mata Kuliah ini, saya memerlukan
sebuah ketenangan hati untuk belajar mendengarkan pemaparan materi yang dibawakan oleh
dosen. Saya bersyukur dengan pemaparan dari dosen, saya terbantu untuk memahami materi
dengan baik. Karena senyatanya referensi materi yang disajikan dalam buku seluruhnya
menggunakan Bahasa Inggris. Hal itu pula yang menjadi kekurangan dan hambatan saya dalam
memahami teks Berbahasa Inggris.
Melalui Mata Kuliah ini pula, saya juga belajar akan arti pentingnya proses
mendengarkan. Proses mendengarkan menjadi penting saya usahakan dan perjuangkan agar

3
dalam mendengarkan setiap langkah pengerjaan saya mampu belajar arti ketenangan hati
dalam mengikuti setiap proses dinamika perkuliahan. Tentu bersamaan dengan belajar arti
mendengarkan, saya pun belajar arti ketenangan dan ketelitian. Proses ketenangan dan
ketelitian dalam mengerjakan setiap langkah membantu saya menemukan sebuah makna
bahwa dalam setiap tantangan hidup, saya perlu membangun sikap hati yang tenang dan hening
(wening) agar setiap proses yang saya lalui boleh saya jalani dengan sebuah ketelitian.
Saya menyadari bahwa proses perkuliahan TIB ini tidak mudah. Banyak pengalaman
jatuh bangun yang boleh saya alami selama satu semester ini. Pengalaman jatuh bangun ini
yang kiranya membuat saya semakin sadar bahwa hidup adalah proses yang diwarnai dengan
perjuangan, jatuh bangun, dan kesedihan. Namun saya menyadari bahwa proses hidup yang
tidak mudah, tidak boleh berhenti pada pengalaman gagal, pengalaman yang membuat sedih,
tak mampu bahkan tak berdaya, namun di balik itu ada nilai untuk memperjuangkan sesuatu
yang lebih bernilai dalam kehidupan yakni kesuksesan masa depan yang dapat diraih dan
diperjuangkan sejak saat ini, sejak dini.
Saya menyadari bahwa dalam setiap proses kehidupan, perjuangan, dan jatuh
bangunnya saya perlu mengandalkan Tuhan. Saya menyadari bahwa tanpa Tuhan, perjuangan
yang saya lalui, menjadi tak bermakna dan tak berarti. Saya menyadari, bahwa bersama Tuhan,
setiap proses perjuangan kehidupan yang saya lalui, boleh saya lalui dengan hati yang senang,
bahagia, dan penuh syukur. Akhirnya saya meyakini bahwa setiap proses yang terjadi dalam
hidup saya adalah atas seizin dan sekehendak Tuhan. Yang bisa saya lakukan adalah berdoa
dan membuka hati terhadap bimbingan dan karya baik Tuhan dalam hidup saya. Saya percaya
bahwa Tuhan senantiasa berjalan bersama dan menggandeng saya melalui setiap proses yang
perlu saya tekuni, saya perjuangan, dan saya seriusi dengan setia. Karena Tuhan telah terlebih
dahulu mencintai, mengasihi, dan melindungi saya. Kekuatan yang berasal dariNya, membuat
saya semakin semangat dalam menjalani setiap perjuangan dan proses studi saya.
Dan akhirnya melalui proses dan dinamika perkuliahan TIB selama satu semester ini,
saya menyimpulkannya dengan dua kalimat berikut : Berpasrah bukan berarti tidak berbuat
apa-apa. Tetapi berusaha sekuat tenaga dan menyerahkan hasil dan keputusan akhirnya pada
Tuhan. Terima kasih Bu Nisita untuk kesabaran Ibu dalam mendidik saya selama satu semester
ini. Saya bersyukur bisa mengenal dan boleh diajar oleh Bu Nisita. Doa saya semoga Ibu selalu
sehat, panjang usia, penuh sukacita, dan berlimpah berkatNya bersama keluarga. Amin, amin,
amin.
Berkah Dalem, 🙏😊🙏.