Makalah PKD - Albhin

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERAN ISLAM DALAM MEMPERKUAT KEBUDAYAAN


LOKAL INDONESIA

Makalah ini disusun guna memenuhi persyaratan PKD Ke-III Komisariat


UINSI Samarinda

Nama : Mohammed Albhinniko Kasjwar Aulia Muttaqin

Delegasi : Komisariat UINSI Samarinda

Cabang Kota Samarinda Komisariat UINSI Samarinda Rayon Dakwah

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Tahun 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta'ala


atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam
senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu
'alaihi wa sallam, keluarga, dan para sahabatnya yang setia menegakkan
agama Islam.

Dalam era yang semakin kompleks ini, isu-isu keislaman menjadi


tantangan yang harus kita hadapi bersama. Salah satu lembaga yang
memiliki peran sentral dalam mempertahankan keislaman adalah
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). PMII, sebagai organisasi
kemahasiswaan yang berasaskan Ahlussunnah Wal Jama’ah an Nadhliyah
memiliki tujuan “Terbentuknya pribadi muslim Indonesia yang bertaqwa
kepada Allah SWT, berbudi luhur, berilmu, cakap, dan bertanggung jawab
dalam mengamalkan ilmunya. Serta komitmen memperjuangkan cita-cita
kemerdekaan Indonesia”.

Dalam makalah ini, kami akan mengupas secara mendalam peran


PMII dalam mempertahankan keislaman melalui kajian mengenai Aswaja
(Ahlus Sunnah Wal Jama'ah) sebagai ideologi yang menjadi landasan
gerakan ini. Aswaja, sebagai paham keagamaan yang mendasarkan diri pada
Al-Qur'an, Hadis, Ijma', dan Qiyas, memberikan pondasi yang kuat bagi
PMII dalam menjalankan peran dan misinya.

Melalui pendekatan kajian, makalah ini akan menganalisis konsep-


konsep utama dalam Aswaja dan bagaimana ideologi tersebut
diimplementasikan dalam kegiatan dan program PMII. Kami juga akan
membahas upaya PMII dalam memperkuat pemahaman keislaman yang
moderat, mengedepankan toleransi, dan menjaga kerukunan antarumat
beragama di tengah masyarakat.

i
Lebih dari itu, makalah ini juga akan membahas relevansi dan
kontribusi PMII dalam menjawab tantangan zaman, seperti radikalisme,
intoleransi, dan degradasi moral, serta bagaimana organisasi ini mampu
menjaga eksistensinya sebagai wadah pembinaan mahasiswa muslim yang
berdaya dan berakhlak mulia

Dengan menghadirkan landasan teoritis yang kuat, data empiris, dan


hasil penelitian terkini, makalah ini diharapkan dapat memberikan wawasan
yang lebih komprehensif mengenai peran PMII dalam mempertahankan
keislaman. Kami berharap makalah ini dapat memberikan sumbangsih
pemikiran dan pemahaman yang bermanfaat bagi pengembangan
pergerakan mahasiswa Islam di Indonesia.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat menjadi sumber inspirasi dan
pembelajaran bagi kita semua dalam memperkuat nilai-nilai keislaman,
menjaga harmoni dalam beragama, serta membangun peradaban yang Islami
di tengah kompleksitas zaman.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Dibuat oleh:
Albhinniko Mohammed Kajwar

Samarinda, 29 Mei 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................iii

BAB I..............................................................................................................1

PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................2

C. Tujuan Masalah................................................................................2

BAB II............................................................................................................3

PEMBAHASAN...........................................................................................3

A. Sejarah Islam di Indonesia...............................................................3

B. Definisi Budaya Lokal.....................................................................5

C. Peran Islam dalam Memperkuat Budaya Lokal...............................6

D. Strategi Islam Nusantara dalam Mempertahankan Budaya Lokal...8

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman budaya dan


memiliki sejarah panjang dalam penyebaran agama Islam. Islam masuk
ke Indonesia pada abad ke-13 melalui perdagangan dengan bangsa Arab,
dan sejak itu menjadi agama mayoritas di negara ini. Namun, meskipun
pengaruh Islam yang kuat, budaya lokal Indonesia tetap tumbuh dan
berkembang. Perkembangan Islam di Indonesia terjadi secara paralel
dengan perkembangan kebudayaan lokal yang beragam di berbagai pulau
dan daerah di Indonesia. Agama Islam yang masuk membawa pesan
kesatuan, solidaritas sosial, dan toleransi. Namun, agama ini juga
mengadopsi dan mengadaptasi elemen-elemen budaya lokal,
menghasilkan harmonisasi antara Islam dan kebudayaan lokal.

Peran Islam dalam Memperkuat Kebudayaan Lokal Pemeliharaan


Nilai-nilai Tradisional, Islam memainkan peran penting dalam
pemeliharaan dan pelestarian nilai-nilai tradisional dalam kebudayaan
lokal Indonesia. Agama ini mengajarkan etika, moralitas, dan prinsip-
prinsip hidup yang sejalan dengan budaya lokal, seperti gotong royong,
kekeluargaan, dan adat istiadat.

Pengembangan Seni dan Sastra: Islam tidak hanya menjadi agama,


tetapi juga memberikan sumbangsih dalam pengembangan seni dan
sastra lokal. Contohnya, seni dan sastra Jawa memiliki pengaruh Islam
yang kuat, seperti dalam seni wayang kulit dan puisi-puisi Jawa yang
bernuansa Islam. Pendidikan dan Pengetahuan Islam berperan dalam
pengembangan pendidikan dan pengetahuan di Indonesia. Sejak zaman
penyebaran Islam, pesantren atau lembaga pendidikan Islam telah
menjadi pusat pembelajaran agama dan ilmu pengetahuan, yang
memainkan peran penting dalam mempertahankan dan menyebarkan
pengetahuan lokal. Keberagaman dan Toleransi, Islam juga memperkuat

1
keberagaman dan toleransi di Indonesia. Agama ini mendorong persatuan
umat Muslim dengan masyarakat non-Muslim, yang menghasilkan
harmoni antara agama dan budaya lokal yang beragam di Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah Islam di Indonesia?
2. Bagaimana definisi budaya lokal?
3. Apa peran Islam dalam memperkuat budaya lokal?
4. Apa strategi Islam Nusantara dalam mempertahankan budaya lokal?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui sejarah Islam di Indonesia
2. Mengetahui definisi budaya lokal
3. Mengetahui peran Islam dalam memperkuat budaya lokal
4. Mengetahui strategi Islam Nusantara dalam mempertahankan
budaya lokal

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Islam di Indonesia


Indonesia terbentang luas, terletak di antara Benua Asia dan
Australia, serta antara Samudra Hindia dan Pasifik. Luas wilayahnya
mencapai 1.948.732 km, dengan bentangan terpanjangnya sekitar 13.667
pulau. Penduduknya menempati urutan keempat besar dunia setelah
Cina, India, dan Amerika Serika dengan mayoritas penduduk Indonesia
beragama Indonesia.

Ada beberapa teori yang membahas tentang sejarah Islam di Indonesia


yakni:

1. Teori Arab
Dalam sejarah masuknya Islam ke Indonesia mengatakan bahwa
Islam datang ke Indonesia secara langsung dari Arab, tidak melalui
perantara bangsa lain. Beberapa bukti sejarah dikemukakan untuk
menguatkan teori ini. Teori ini mengatakan bahwa Islam masuk ke
Indonesia langsung dari Makkah (Arab) sebagai pusat agama Islam
sejak abad ke-7.
2. Teori Persia
Teori Persia lebih menitik beratkan tinjauannya pada aspek
kebudayaan yang hidup di kalangan masyarakat Islam Indonesia
yang dianggap mempunyai persamaan dengan Persia, di antaranya:

• Adanya peringatan 10 Muharram atau ‘Asyura atas


meninggalnya Hasan dan Husein cucu Nabi Muhammad SAW,
yang sangat dijunjung oleh kaum muslim Syiah di Iran (Persia). Di
Sumatra Barat, peringatan tersebut disebut dengan upacara Tabuik/
Tabut. Sedangkan di pulau Jawa ditandai dengan pembuatan Bubur
Syuro.

3
Adanya kesamaan konsep ajaran sufisme yang dianut Syaikh
Siti Jenar dengan Al-Hallaj, seorang sufi besar dari Persia.

• Penggunaan istilah bahasa Iran (Persia) dalam sistem


mengeja huruf Arab untuk tanda-tanda bunyi Harakat.

• Ditemukannya makam Maulana Malik Ibrahim tahun 1419 di


Gresik.

• Adanya perkampungan Leren/Leran di Giri, daerah Gresik.


Leren adalah nama salah satu pendukung teori ini, yaitu Umar
Amir Husen dan P.A. Hussein Djayadiningrat.

Djajaningrat dikenal sebagai orang Indonesia pertama yang


mempertahankan disertasi di Universitas Leiden, Belanda, pada
1913. Disertasinya tersebut berjudul Critische Beschouwing van de
Sadjarah Banten (Pandangan Kritis mengenai Sejarah Banten).

1. Teori China
Proses kedatangan Islam ke Indonesia (khususnya di Jawa)
berasal dari para perantau China. Menurut teori ini, orang China
telah berhubungan dengan masyarakat Indonesia jauh sebelum
Islam dikenal di Indonesia. Pada masa Hindu-Buddha, etnis China
atau Tiongkok telah berbaur dengan penduduk Indonesia terutama
melalui kontak dagang. Bahkan, ajaran Islam telah sampai di
China pada abad ke-7 M, masa di mana agama ini baru
berkembang. Sumanto al-Qurtuby dalam bukunya Arus
China¬Islam¬Jawa menyatakan, menurut kronik (sumber luar
negeri) pada masa Dinasti Tang (618-960) di daerah Kanton,
Zhang-zhao, Quanzhou, dan pesisir China bagian selatan, telah
terdapat sejumlah pemukiman Islam.

2. Teori India
Teori ini dipopulerkan oleh seorang orientalis Belanda yang
meneliti tentang Islam di Indonesia bernama Snouck Hurgronje.

4
Ia menyatakan bahwa agama Islam baru masuk ke Nusantara pada
abad ke-13 Masehi yang dibawa oleh para pedagang dari
Cambay, Gujarat, India. Memang sebagian besar Sejarahwan asal
Belanda, memegang teori bahwa Islam di Indonesia berasal dari
Anak Benua India.

Salah seorang ilmuwan Barat tersebut adalah Pijnappel yang


mengkaitkan asal mula Islam di Indonesia dengan daerah Gujarat
dan Malabar. Menurutnya, orang-orang Arab bermadzhab Syafi’i
yang bermigrasi dan menetap di wilayah India yang membawa
Islam ke Nusantara. Snouck Hurgronje kemudian
mengembangkan teori ini, dia berpendapat bahwa ketika Islam
tiba di beberapa kota pelabuhan Anak Benua India, banyak di
antara penduduknya yang beragama Islam dan tinggal di sana
sebagai pedagang perantara dalam perdagangan Timur Tengah
dengan Nusantara.

Berdasarkan berbagai teori diatas maka disimpulkan bahwa Islam masuk


ke Indonesia melalui jalur perdangan dan pendekatan budaya di
Indonesia.

B. Definisi Budaya Lokal

Budaya lokal merujuk pada warisan budaya yang dimiliki oleh suatu
kelompok masyarakat atau komunitas dalam suatu wilayah atau daerah
tertentu. Budaya lokal mencakup segala aspek kehidupan yang meliputi
tradisi, adat istiadat, bahasa, seni, musik, tarian, arsitektur, pakaian
tradisional, sistem kepercayaan, dan praktik-praktik spiritual yang unik
dan khas.

Budaya lokal menjadi cerminan dari identitas suatu kelompok atau


komunitas yang telah terbentuk sepanjang sejarah. Budaya lokal juga
merupakan ekspresi dari nilai-nilai, norma, dan kepercayaan yang dianut
oleh masyarakat setempat. Budaya lokal bisa berbeda-beda di setiap
daerah, tergantung pada faktor-faktor seperti geografis, sejarah, etnisitas,

5
agama, dan lingkungan sosial yang mempengaruhinya. Ada beberapa
karakteristik yang dapat diidentifikasi dalam budaya lokal:

1. Tradisi dan Adat Istiadat: Budaya lokal mencerminkan tradisi dan


adat istiadat yang diteruskan dari generasi ke generasi. Ini
termasuk perayaan hari raya, upacara adat, ritual keagamaan, dan
acara-acara sosial yang khas bagi suatu komunitas.
2. Bahasa dan Dialek: Bahasa merupakan salah satu aspek penting
dalam budaya lokal. Setiap daerah atau komunitas memiliki
bahasa atau dialek khas yang menjadi ciri identitas mereka.
3. Seni dan Kerajinan: Budaya lokal seringkali diekspresikan
melalui seni dan kerajinan tradisional. Contohnya adalah seni
lukis, ukir, anyaman, batik, dan pahat yang menggambarkan
cerita atau mitos lokal serta nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh
masyarakat setempat.
4. Musik dan Tarian: Musik dan tarian tradisional juga menjadi
bagian penting dari budaya lokal. Setiap daerah memiliki jenis
musik dan tarian yang khas, yang seringkali berhubungan dengan
peristiwa-peristiwa penting atau kegiatan sehari-hari masyarakat
setempat.
5. Kuliner: Makanan dan minuman tradisional merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari budaya lokal. Setiap daerah memiliki
hidangan khas yang mencerminkan keanekaragaman bahan
makanan lokal serta cara memasak yang unik.

Pemeliharaan dan pelestarian budaya lokal memiliki nilai yang sangat


penting. Budaya lokal merupakan identitas unik suatu komunitas atau
daerah. Dengan memelihara dan melestarikan budaya lokal, masyarakat
dapat mempertahankan jati diri mereka serta memperkuat rasa
kebanggaan.

C. Peran Islam dalam Memperkuat Budaya Lokal

Islam memiliki peran yang signifikan dalam memperkuat budaya


lokal di berbagai wilayah di dunia, termasuk di Indonesia. Agama Islam

6
tidak hanya menjadi aspek keagamaan, tetapi juga menjadi pendorong
untuk memperkuat dan mempertahankan keunikan budaya lokal.

Islam memainkan peran penting dalam mempertahankan nilai-nilai


budaya lokal. Islam mengajarkan umatnya untuk menjunjung tinggi dan
memelihara adat istiadat, tradisi, bahasa, seni, dan budaya setempat.
Dalam konteks ini, Islam berfungsi sebagai pengawal keberagaman
budaya, yang membantu masyarakat mempertahankan identitas budaya
mereka.

Islam memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan dan


mengadaptasi nilai-nilai budaya lokal ke dalam ajarannya. Hal ini
memungkinkan budaya lokal dan Islam saling melengkapi dan
berdampingan secara harmonis. Dalam proses ini, budaya lokal dapat
memberikan konteks dan ekspresi unik bagi praktik keagamaan Islam,
sementara Islam memberikan kerangka nilai dan ajaran yang mendalam
bagi budaya lokal.

Islam memainkan peran penting dalam memperkuat bahasa dan


sastra lokal. Al-Qur'an, sebagai kitab suci umat Muslim, telah mendorong
penggunaan dan pengembangan bahasa setempat dalam pengajaran dan
penafsiran agama. Selain itu, sastra Islam lokal seperti hikayat, syair, dan
karya sastra lainnya telah menjadi bagian integral dari budaya lokal,
menggambarkan nilai-nilai kehidupan dan ajaran Islam dalam bentuk
yang unik dan khas.

Seni, Musik, dan Tarian: Islam juga memberikan kontribusi yang


besar dalam mengembangkan seni, musik, dan tarian lokal. Seni dan
karya seni Islam, seperti kaligrafi, seni ukir, dan seni khat, sering kali
diintegrasikan dengan elemen budaya lokal, menciptakan karya seni yang
kaya akan identitas dan nilai-nilai lokal. Musik dan tarian Islami juga
mencerminkan warisan budaya lokal dengan menggabungkan irama,
instrumen, dan gerakan tradisional dengan tema dan lirik Islami.

7
Pendidikan berperan penting dalam memperkuat budaya lokal
melalui pengajaran nilai-nilai Islam lokal. Sekolah dan lembaga
pendidikan Islam berperan dalam mengenalkan ajaran Islam lokal kepada
generasi muda dan membangun pemahaman mereka tentang pentingnya
mempertahankan budaya lokal. Pendidikan Islam lokal memasukkan
nilai-nilai budaya lokal dalam kurikulumnya, sehingga siswa dapat
belajar tentang sejarah, tradisi, bahasa, seni, dan adat istiadat lokal. Ini
membantu siswa mengembangkan rasa kebanggaan dan kesadaran akan
identitas budaya mereka.

D. Strategi Islam Nusantara dalam Mempertahankan Budaya Lokal

Anda mungkin juga menyukai