Anda di halaman 1dari 9

5 JENIS PERMAINAN

TRADISIONAL DAN MODREN

Oleh:

GRACE

SD NEGERI 178493 BATU MAMAK


TAHUN 2023
PERMAINAN TRADISIONAL

1. Hompimpa atau Gambreng

Permainan tradisional (kemdikbud.go.id). Foto: Anindyadevi Aurellia/detikcom.


Hompimpa atau gambreng dilakukan untuk mengawali berbagai permainan lainnya.
Dalam budaya Jawa, hompimpa dilakukan sembari mengucapkan kalimat
"Hompimpa alaium gambreng".

Sementara dalam budaya Betawi, hompimpa diucapkan dengan kalimat "Hompimpa


alaium gambreng, Mpok Ipah pakai baju rombeng". Inilah mengapa hompimpa sering
disebut juga dengan permainan gambreng.

Aturan Permainan:
Permainan ini dilakukan oleh lebih dari dua orang dan secara serentak. Hompimpa
diucapkan dengan letak tangan berhimpitan. Ucapkan "Hompimpa alaium" sambil
mengepakkan telapak tangan, dan saat "gambreng" maka masing-masing anak
membalikkan tangan atau tidak membalikkannya. Warn tangan apa yang paling
sedikit, dialah yang menjadi pemenang

2. Lompat Karet

Permainan tradisional (kemdikbud.go.id). Foto: Anindyadevi Aurellia/detikcom.


Permainan dari karet gelang sangat digemari oleh anak-anak. Sebelum bermain, anak-
anak harus mampu mengepang terlebih dahulu karetnya sehingga menjadi sebuah tali
yang panjang.

Aturan Permainan:
Permainan ini bisa dimainkan oleh satu orang atau lebih. Jika bermain sendiri, kedua
ujung karet bisa dipegang sendiri menggunakan kedua tangan dan mulai memutarkan
talinya ke bawah ke atas.

Jika bermain beramai-ramai, dua orang harus memegang karet dari masing-masing
ujung. Dua orang tersebut akan memutar tali karet sesuka hati, bisa searah jarum jam
atau berlawanan.

Anggota permainan akan melompati tali karet tersebut sesuai giliran masing-masing.
Pemain yang terkena tali karet saat melompat, dianggap kalah sehingga harus berhenti
bermain dan bertukar dengan temannya.

3. Engklek

Sejumlah anak bermain permainan tradisional yang dilukis di Gang Sayuran 2, Jalan
Gempolsari, Bandung, Jawa Barat, Kamis (2/12/2021). Karangtaruna 02 Gempolsari
berinisiatif melukis Gang Sayuran 2 dengan permainan tradisional yang memuat
unsur huruf dan angka braille guna mewujudkan lingkungan yang lebih edukatif.
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc. Foto: ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI
Siapa yang tak mengenal permainan ini? Engklek atau gacok merupakan permainan
tradisional di Indonesia yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Gacok dapat
berupa batu atau keramik yang besarnya berkisar 5-7 cm atau lebih, yang dibuat pipih
dan tidak tajam.

Aturan Permainan:
Batasi lokasi bermain dengan garis kotak-kotak menggunakan kapur atau batu bata.
Buat enam kotak dari atas ke bawah. Pada kotak kelima, buat lagi kotak kanan dan
kiri sehingga membentuk seperti huruf T.

Pemain boleh dua orang atau lebih. Pemain harus melempar batu dari kotak terdekat
atau kotak pertama. Jika batu tidak meleset, pemain boleh melanjutkan dengan
melangkahi kotak pertama sambil jinjit satu kaki. Siapa yang sampai ke kotak akhir
terlebih dahulu, ialah pemenangnya.

4. Gundu/Kelereng

Permainan tradisional (kemdikbud.go.id). Foto: Anindyadevi Aurellia/detikcom.


Bermain kelereng sering juga disebut dengan permainan gundu atau guli. Di daerah
Jawa, permainan ini disebut bermain nekeran, di Palembang disebut ekar, dan di
Banjar disebut kleker. Permainan ini banyak diminati oleh anak laki-laki, tetapi
kadang anak perempuan ikut bermain juga.

Aturan Permainan:
Buatlah sebuah lingkaran dan letakkan semua kelereng dalam lingkaran. Secara
bergiliran, pemain harus membidik kelereng dari luar lingkaran. Kelereng hasil
bidikan yang keluar dari lingkaran akan menjadi milik pemain. Syaratnya, kelereng
yang digunakan untuk membidik tidak boleh berhenti dalam lingkaran

5. Layang-Layang

Permainan tradisional (kemdikbud.go.id). Foto: Anindyadevi Aurellia/detikcom.


Bermain layang-layang sangat menyenangkan apalagi jika diterbangkan tinggi di
udara. Bermain layang-layang bisa dilakukan sendiri atau bersama teman. Biasanya,
permainan ini dilakukan saat cuara cerah.

Hembusan angin akan membantu layang-layang segera terbang ke langit. Layang-


layang bisa didapatkan di pasar, bisa juga dibuat sendiri. Cara menerbangkannya
menggunakan benang.

Aturan Permainan:
Menerbangkan layang-layang harus di tempat terbuka dan dalam cuaca berangin.
Permainan ini menuntut keahlian menerbangkan layang-layang. Pemain harus bisa
mengira-ngira hembusan angin apakah kencang atau tidak, untuk dapat mengambil
keputusan menarik atau mengulur benang layangannya.

Dampak Positif dari Permainan Tradisional:

1. Membantu anak mengembangkan berbagai aspek perkembangan secaraholistik dan


terintegrasi serta terbangunnya berbagai karakter positif seperti meningkatkan
perilaku social;
2. Membangun kerjasama dengan teman sebaya (perkembangan sosialemosional).
3. Memecahkan masalah, sebagai bagian dari perkembangan kognitif.
4. Membangun komunikasi dan muncul kosa kata baru. Ini sebagai bagiandari
perkembangan bahasa.
5. Menuntut anak untuk aktif sehingga membantu perkembangan motorikkasar anak.

Dampak Negatif dari Permainan Tradisional:

Anak tidak betah di rumah. Jenis permainan ada juga yang berisiko. Anakmungkin saja
terjatuh dan terluka memainkan permainan tradisional.Bahkan, anak yang terlalu antusias
bermain kadang lupa dengan rasa lelah.Akibatnya, tubuhnya bisa akan kelelahan dan terasa
pegal-pegal.
PERMAINAN MODREN

1. Puzzle

Puzzle adalah salah satu jenis permainan modern yang begitu cocok digunakan untuk semua
usia. Hal ini karena puzzle memiliki berbagai macam pilihan bentuk serta tingkat kesulitan
yang berbeda.

Tentunya, para orang tua bisa memilih puzzle untuk dijadikan sebagai permainan edukatif
untuk menjadikan anak semakin bisa mengolah sisi kreatif, berpikir serta kesabaran dan cara
memecahkan suatu masalah.

Banyaknya pilihan puzzle saat ini juga menjadi salah satu keuntungan bagi orang. Hal ini
karena para orang tua bisa memilih puzzle sesuai dengan apa yang disukai oleh sang buah
hati.

Sedangkan dari segi tingkat kesulitan bisa disesuaikan dengan usia anak. Dengan begitu,
seiring bertambahnya umur, puzzle tetap bisa menjadi teman bermain anak untuk
meningkatkan kinerja otak hingga konsentrasinya.

2. Slime
Berikutnya, ada slime yang juga termasuk ke dalam jenis permainan anak modern. Slime
sendiri merupakan jenis permainan anak dengan tekstur kenyal, lembut dan memiliki
berbagai macam warna.

Bagi anak zaman sekarang, keberadaan dari permainan slime memang sudah tidak asing. Hal
ini karena biasanya slime mudah ditemukan di toko-toko permainan terdekat. Selain itu,
untuk saat ini slime juga termasuk ke dalam jenis permainan favorit anak.

Meski begitu, Anda sebagai orang tua juga tidak bisa membiarkan anak secara bebas bermain
slime. Pasalnya, Anda sebagai orang tua juga harus memberikan pengawasan kepada anak
ketika sedang memainkan slime.

Hal tersebut perlu dilakukan agar kejadian yang tak diinginkan tidak terjadi, misalnya anak
memakan slime. Sebab, slime biasanya memiliki warna yang menarik serta bentuknya yang
kenyal. Jika tidak diawasi oleh orang tua, bisa jadi anak akan memakan slime.

Selain itu, ketika anak bermain dengan orang tua menggunakan slime, maka aktivitas tersebut
akan menjadi salah satu metode yang bisa digunakan oleh orang tua agar bisa memperkuat
jalinan hubungan dengan keduanya.

Slime tidak hanya bisa dibeli dalam bentuk jadi saja, tetapi Anda bisa membuatkan slime
untuk anak secara mandiri di rumah. Di sisi lain ternyata slime juga memberikan beberapa
manfaat kepada anak.

Mulai dari mengurangi adanya kecanduan smartphone, meningkatkan sisi kreativitas anak
serta bisa menjadi media penenang ketika akan sedang merasa cemas maupun stress.

3. Sepatu Roda

Sepatu roda menjadi salah satu jenis permainan anak zaman now. Bisa dibilang keberadaan
sepatu roda akan menjadikan anak bermain sambil berolahraga. Sebenarnya,sepatu roda juga
sudah ada sejak dahulu dan masih terus bertahan hingga saat ini.

Tentunya seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman yang ada, keberadaan sepatu
roda juga sudah memiliki bentuk yang lebih mudah untuk dimainkan anak zaman sekarang.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika sepatu roda adalah permainan yang bisa dilakukan
bersamaan dengan olahraga. Hal ini karena ketika bermain dengan sepatu roda, anak akan
bisa membakar kalori serta meningkatkan metabolisme yang ada di dalam tubuh.

Selain itu bermain sepatu roda juga bisa melatih anak menjadi lebih sabar dan menghargai
akan adanya proses belajar hingga menjadi handal dalam memainkan sepatu roda tersebut.
Anda sebagai orang tua juga bisa menemani anak ketika belajar sepatu roda.

4. Squishy

Squishy menjadi salah satu permainan anak zaman now yang begitu buming. Memiliki
beragam bentuk yang lucu menjadikan squishy selalu lebih mudah menarik perhatian anak.

Secara mudahnya, squishy adalah jenis permainan yang menggemaskan dengan bahan dasar
spons. Selain bisa digunakan untuk media permainan, squishy juga bisa dijadikan sebagai
pajangan hingga gantungan kunci.

Fungsi utama dari squishy adalah untuk menghilangkan stres. Memiliki keragaman bentuk,
tekstur halus dan lembut, sehingga menjadikan squishy selalu jadi koleksi banyak orang.

Squishy cocok banget digunakan untuk anak dengan usia di atas tiga tahun. Menariknya lagi,
squishy juga bisa digunakan untuk meningkatkan sistem motorik pada diri anak.

Disarankan bagi orang tua untuk menemani sang buah hati ketika memainkan squishy. Hal
ini karena adanya kemungkinan mainan squishy dimakan oleh anak karena bentuknya yang
lucu.

5. Mainan Replika Alat Kebersihan


Semakin bertambahnya usia sang buah hati tentunya semakin besar pula rasa penasaran
dalam dirinya. Tak jarang mereka begitu penasaran dan juga ingin membantu orang tuanya
untuk membereskan rumah.

Nah, Anda sebagai orang tua juga seharusnya bisa mulai mengenalkan pentingnya menjaga
kebersihan sejak dini. Meski begitu, bukan berarti sang buah hati secara langsung disuruh
untuk membersihkan rumah secara langsung.

Anda bisa memulai dengan memberikan permainan replika alat kebersihan di rumah.
Pasalnya, saat ini sudah banyak sekali mainan anak dengan model alat kebersihan rumah.

Jadi, tak ada salahnya untuk mengenalkan pada anak setiap jenis alat kebersihan dan
fungsinya. Lambat laun mereka akan terbiasa memainkan alat kebersihan sesuai dengan
fungsinya. Tentunya Anda juga bisa mengamati bagaimana proses perkembangan anak
mengenai kebersihan di lingkungan dan dirinya sendiri.

Ketika anak sudah mulai di usia yang cukup matang, tak ada salahnya juga Anda sebagai
orang tua untuk memulai memintanya membersihkan rumah. Dimulai dari kamar pribadinya
terlebih dahulu. Dengan begitu anak akan bisa mulai mengetahui pentingnya kebersihan sejak
dini.

DAMPAK NEGATIV:

1 kecanduan

2. tidak ingat waktu

3. menjadi suka membantah orang tua

4. menurunkan kesehatan mata

5. lupa ibadah

DAMPAK POSITIV:

1 mengasah otak

2. meningkatkan kreatifitas

3. mudah menyelesaikan masalah

4. tanggap

5. bijak

Anda mungkin juga menyukai