Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN RESMI JOBSHEET 3

KONFIGURASI DASAR RIPV1 & RIPV2

PRAKTIK JARINGAN KOMPUTER


Disusun untuk memenuhi tugas individu mata kuliah
Praktik Jaringan Komputer Tahun Akademik 2022

Disusun oleh :
Ahmad Falih Prabandaru
3.33.21.1.01
TK-2B

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI A.MD TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2022

1
JOBSHEET 3
KONFIGURASI DASAR RIPV1 & RIPV2

3.1. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mahasiswa mempelajari routing protocol RIP v1 & RIP v2


2. Memahami dan mengimplementasikan RIP v1 & RIP v2

3.2. DASAR TEORI

Routing Information Protocol (RIP) adalah salah satu implementasi dynamic routing
protocol. Dynamic routing protocol sendiri didefinisikan sebagai routing protocol yang
memungkinkan router-router yang dikonfigurasi dapat saling bertukar informasi routing
secara dinamis. Berikut adalah karakteristik dari RIP routing protocol:
1. RIP termasuk routing protocol berjenis distance vector.
2. RIP menggunakan hop count sebagai metric untuk menentukan best path.
3. Network dengan hop count yang bernilai lebih dari 15 dianggap sebagai unreachable
network.
4. Routing update messages disebarkan setiap 30 detik.
5. RIP memiliki administrative distance (AD) sebesar 120.
RIP mengalami perkembangan dari versi 1 (v1) ke versi 2 (v2). RIP v1 merupakan
classful routing protocol, sedangkan RIP v2 adalah classless routing protocol. Salah satu
perbedaan dari keduanya adalah, pada classful routing protocol, informasi subnet mask tidak
disertakan dalam routing updates, sedangkan pada classless routing protocol, informasi
subnet mask disertakan pada routing updates. Perbedaan lainnya, RIPv2 telah mendukung
jaringan dengan metode subnetting VLSM, sedangkan RIPv1 tidak mendukung jaringan dgn
subnetting
/ VLSM.
Pada implementasi RIP terdapat istilah automatic summarization. Automatic
summarization merupakan metode dimana network address’ yang ada pada routing table
dikelompokkan ke dalam satu network boundary yang lebih besar. Keuntungan dari
automatic summarization adalah mengurangi ukuran routing update message, serta
memungkinkan routing table lookup dengan lebih cepat. Di sisi lain, kekurangannya adalah
tidak didukungnya discontiguous network. Berikut adalah command yang diperlukan untuk
mengkonfigurasi router R dengan routing protocol RIP v1 & RIPv2.
Konfigurasi RIPv1
R(config)#router rip
R(config-router)# network <networkaddress>

2
Konfigurasi RIPv2
R(config)#router rip
R(config-router)#version 2
R(config-router)# network <networkaddress>
Dimana networkaddress pada command diatas adalah network address yang terhubung
langsung (directly connected) dengan router R.
Untuk menonaktifkan automatic summarization, dapat digunakan perintah berikut:
R(config-router)# no auto-summary
Melakukan verifikasi
Router#show ip route (verifikasi tabel routing)
Router#debug ip rip (melihat paket RIP)
Router#show ip protocols (melihat protocol routing aktif di interface router)
Untuk perintah show ip route, bisa kita dapatkan hasil seperti dibawah ini
R 192.168.5.0/24 [120/2] via 192.168.2.2, 00:00:23, Serial0/0/0
R menujukkan RIP, 120 menunjukan AD, 2 Metric
Perintah yang sering digunakan
- Untuk merubah dari RIPv2 kembali ke
RIPv1 Router(config)#router RIP
Router(config-router)#version 1
- Meredistribute static route
Router(config-router)#redistribute static

RIP versi 2, atau RIPv2, masih memiliki hampir semua keterbatasan-keterbatasan


yang ada pada RIPv1. Metric, convergence time, jangkauan network, dan counting to infinity
masih ada pada RIPv2. Perbedaan antara keduanya adalah pada RIPv2, sudah ada dukungan
terhadap VLSM. Update routing pada RIPv2 berisi informasi subnet mask.
Jika router-router terhubung pada satu network multi-access, biasanya sebuah
ethernet, maka semua host pada network akan menerima update broadcast, meski tidak
ditujukan pada mereka, kemudian me-reject update tersebut. Update multicast hanya
dikirimkan kepada host atau router yang ingin menerima traffik update yang dikirimkan ke
address multicast. Hal ini mengurangi traffik yang dikirimkan ke host.
RIPv2 punya kemampuan untuk mengautentikasi proses update routing. Orang lain
bisa saja memalsukan update RIP dengan menggunakan program-program yang mengirimkan
update routing palsu. Metode pertama adalah dengan simple password, menggunakan

3
password tidak ter-enkripsi yang disertakan dalam update routing. Password yang tidak ter-
enkripsi dapat dibaca dengan memeriksa paket data yang lewat. Metode kedua adalah dengan
message digest, menggunakan password yang sudah ter-enkripsi.

3.3. ALAT DAN BAHAN

1. PC/Laptop 3 buah

2. Router 3 buah

3. Switch 2 buah

4. Kabel Straight 4 buah

5. Kabel Cross 2 buah

6. Kabel Serial 1 buah

7. Kabel Console 3 buah

3.4. LANGKAH PERCOBAAN


1. Siapkan alat dan bahan
2. Buat rangkaian seperti pada gambar berikut :

4
3. Tancapkan kabel power Router ke sumbber, lalu nylakan Router

4. Sambungkan Router 1 2 3 ke PC/Laptop 1 2 3 menggunakan kabel Console

5. Pasangkan kabel Straight dari LAN PC/Laptop 1 ke Switch 1 slot 0/2

6. Pasangkan kabel Straight dari LAN PC/Laptop 3 ke Switch 2 slot 0/2

7. Pasangkan kabel Straight dari Switch 1 slot 0/1 ke Router 1 slot 0/1

8. Pasangkan kabel Straight dari Switch 2 slot 0/1 ke Router 3 slot 0/0

9. Pasangkan kabel Cross dari Router 1 slot 0/0 ke Router 2 slot 0/0

10. Pasangkan kabel Cross dari Router 2 slot 0/1 ke LAN PC/Laptop 2

11. Pasangkan kabel Serial dari Router 2 slot0/0/0 ke Router 3 slot 0/0/0

12. Buka “Device Manager” di PC/Laptop lalu pilih Ports untuk melihat Serial berada di COM

berapa

13. Buka Putty pilih opsi Serial lalu ketikan COM sesuai yang ada di Device Manager lalu klik open

14. Buatlah konfigurasi router R1, R2 dan R3 seperti yang ada pada gambar , dan config

router tersebut dengan tabel alamat.

Komponen Interface Alamat IP Subnet Mask Default GW


R1 Fa0/0 10.1.10.1 255.255.255.252 N/A
Fa0/1 172.17.151.1 255.255.255.0 N/A
R2 Fa0/0 10.1.10.2 255.255.255.252 N/A
Fa0/1 172.17.152.1 255.255.255.0 N/A
Se0/0/0 10.2.10.1 255.255.255.252 N/A
R3 Se0/0/0 10.2.10.2 255.255.255.252 N/A
Fa0/0 172.17.153.1 255.255.255.0 N/A
PC1 NIC 172.17.151.10 255.255.255.0 172.17.151.1
PC2 NIC 172.17.152.20 255.255.255.0 172.17.152.1
PC3 NIC 172.17.153.30 255.255.255.0 172.17.153.1

15. Buat Konfigurasi pada Router 1,2,3 dengan langkah berikut


5
R1
Router#conf t
Router(config)#hostname R1
R1(config)#int fa0/0
R1(config-if)#ip add (IP & Subnet Mask di R1 Fa0/0)
R1(config-if)#no shut
R1(config-if)#int fa0/1
R1(config-if)#ip add (IP & Subnet Mask di R1 Fa0/1)
R1(config-if)#no shut
R1(config-if)#exit
R1(config)#router rip
R1(config-router)#version 2
R1(config-router)#network (Network Address di R1 Fa0/0)
R1(config-router)#network (Network Address di R1 Fa0/1)
R1(config-router)#no auto-summary

R2
Router#conf t
Router(config)#hostname R2
R2(config)#int fa0/0
R2(config-if)#ip add (IP & Subnet Mask di R2 Fa0/0)
R2(config-if)#no shut
R2(config-if)#int fa0/1
R2(config-if)#ip add (IP & Subnet Mask di R2 Fa0/1)
R2(config-if)#no shut
R2(config-if)#int Se0/0/0
R2(config-if)#ip add (IP & Subnet Mask di R2 Se0/0/0)
R2(config-if)#clock rate 64000
R2(config-if)#no shut
R2(config-if)#exit
R2(config)#router rip
R2(config-router)#version 2

6
R2(config-router)#network (Network Address di R2 Fa0/0)
R2(config-router)#network (Network Address di R2 Fa0/1)
R2(config-router)#network (Network Address di R2 Se0/0/0)
R2(config-router)#no auto-summary

R3
Router#conf t
Router(config)#hostname R3
R3(config)# int Se0/0/0
R3(config-if)#ip add (IP & Subnet Mask di R3 Se0/0/0)
R3(config-if)#no shut
R3(config)#int fa0/0
R3(config-if)#ip add (IP & Subnet Mask di R3 Fa0/0)
R3(config-if)#no shut
R3(config-if)#exit
R3(config)#router rip
R3(config-router)#version 2
R3(config-router)#network (Network Address di R3 Se0/0/0)
R3(config-router)#network (Network Address di R3 Fa0/1)
R3(config-router)#no auto-summary
16. Konfigurasi alamat IP untuk masing-masing
komputer host

17. Lakukan test koneksi / ping, dari PC1, PC2 dan PC3 ke “default gateway” nya? Catat
hasilnya dengan SS/Capture.

 PING PC1 KE DEFAULT GATEWAY

 PING PC2 KE DEFAULT GATEWAY

7
 PING PC3 KE DEFAULT GATEWAY

18. Lakukan pemeriksaan antarmuka & routing di router dengan untuk masing-masing
router? Catat hasilnya dengan SS/Capture.
#show ip interface brief
#show ip route
#show ip protocols
#debug ip rip
 R1

8
 R2

9
 R3

10
19. Menggunakan perintah “ping” dan “traceroute”, periksalah hubungan antara PC1
dengan PC2, PC2 dengan PC3, PC3 dengan PC1. Jika sudah catat hasilnya dengan
SS/Capture.
Ping & Traceroute dari PC1 ke PC2 & PC3
Ping & Traceroute dari PC2 ke PC1 & PC3
Ping & Traceroute dari PC3 ke PC1 & PC2
 Ping & Traceroute dari PC1 ke PC2 & PC3

 Ping & Traceroute dari PC2 ke PC1 & PC3

 Ping & Traceroute dari PC3 ke PC1 & PC2

11
3.5. ANALISA DATA
1. RIP: Routing Information Protocol (RIP) adalah salah satu implementasi dynamic
routing protocol.

1. RIP V2 merupakan protocol routing Classless yaitu memasukkan subnet mask dengan
alamat jaringan pada routing update. Jaringan saat ini tidak lagi
dialokasikanberdasarkan kelas dan subnet mask yang tidak dapat ditentukan oleh nilai
oktetpertama. Protokol routing Classless diperlukan kebanyakan jaringan saat ini
karenamendukung VLSM.

Karakteristik RIP Versi 2 :

 Bersifat classless routing protocol, artinya menyertakan field SM dalam paket


updateyang dikirimkan sehingga RIP v.

 mendukung VLSM & CIDR.

 Mengirimkan paket update & menerima paket update versi 2.

 Mengirimkan update ke alamat multicast yaitu 224.0.0.9


2. Show ip protocols : Berguna untuk memperlihatkan status interface IP secara global
maupun khusus dari IP protokol routing yang telah dikonfigurasi dan sedang berjalan.

Kendala : Kabelnya banyak yang tidak bisa terhubung dan harus mencoba lalu
mengganti satu per satu
Solusi : Untuk semua kabel yang tidak bisa itu harus diganti yang baru dan membuang
kabel yang sudah rusak agar mahasiswa tidak memakai nya lagi

3.6. KESIMPULAN
Dari praktikum tersebut dapat kita simpulkan bahwa :
1. Ping antara Laptop 1 dan Laptop 2 bertujuan agar mengetahui kondisi kabelapakah
dapat digunakan untuk menghubungkan kedua laptop, karena jika kedualaptop tidak
terhubung maka vmware yang ada diantara kedua laptop yangberbeda tidak bisa
terhubung
2. Protokol Routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu
denganlain dan saling memberikan informasi antara satu router dengan router lainnya
dan juga saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding

12
table,Tergantung keadaan jaringannya .
3. Routing protokol mengijinkan router untuk sharing informasi tentang jaringan dan
koneksi antar router. Router menggunakaninformasi ini untuk membangun dan
memperbaiki tabel routingnya
4. Routing Information Protocol (RIP) adalah sebuah protokol routing dinamis yang
digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area
Network). Protokol ini menggunakan algoritma Distance-Vector Routing
5. Perbedaan RIP Versi1 dengan RIP Versi2 sebagai berikut :
 RipVersi 1 merupakan Classfull Distance Vector sedangkan RipVersi 2
mendukungClassless DistanceVector
 RIP Versi1 Tidak mendukung VLSM sedangkan RIP Versi2 mendukung
VLSM.
 RIP Versi1 Tidak mengirimkan subnet mask pada saat update routing table
sedangkanRIP Versi2 Mengirimkan subnet mask pada saat update routing
table.
 RoutingTable pada RIP Versi1 selalu dibroadcast sedangkan Routing update
pada RIPVersi2 dilakukan secara mulicast.
 RIP Versi1 Tidak mendukung subnet yang tidak berhubungan sedangkan RIP
Versi2 adaPenggunaan Otentikasi.

6. Persamaan RIP Versi1 dengan RIP Versi2 sebagai berikut :


 Menggunakan timer untuk mencegah Routing Loop.
 Menggunakan Split Horizon atau dengan Split Horizon Reserve.
 Menggunakan Triger Update.d.Maksimal hop sebanyak 15.

13

Anda mungkin juga menyukai