01 Ahmad Falih Prabandaru TK-2B Jobsheet3
01 Ahmad Falih Prabandaru TK-2B Jobsheet3
Disusun oleh :
Ahmad Falih Prabandaru
3.33.21.1.01
TK-2B
1
JOBSHEET 3
KONFIGURASI DASAR RIPV1 & RIPV2
Routing Information Protocol (RIP) adalah salah satu implementasi dynamic routing
protocol. Dynamic routing protocol sendiri didefinisikan sebagai routing protocol yang
memungkinkan router-router yang dikonfigurasi dapat saling bertukar informasi routing
secara dinamis. Berikut adalah karakteristik dari RIP routing protocol:
1. RIP termasuk routing protocol berjenis distance vector.
2. RIP menggunakan hop count sebagai metric untuk menentukan best path.
3. Network dengan hop count yang bernilai lebih dari 15 dianggap sebagai unreachable
network.
4. Routing update messages disebarkan setiap 30 detik.
5. RIP memiliki administrative distance (AD) sebesar 120.
RIP mengalami perkembangan dari versi 1 (v1) ke versi 2 (v2). RIP v1 merupakan
classful routing protocol, sedangkan RIP v2 adalah classless routing protocol. Salah satu
perbedaan dari keduanya adalah, pada classful routing protocol, informasi subnet mask tidak
disertakan dalam routing updates, sedangkan pada classless routing protocol, informasi
subnet mask disertakan pada routing updates. Perbedaan lainnya, RIPv2 telah mendukung
jaringan dengan metode subnetting VLSM, sedangkan RIPv1 tidak mendukung jaringan dgn
subnetting
/ VLSM.
Pada implementasi RIP terdapat istilah automatic summarization. Automatic
summarization merupakan metode dimana network address’ yang ada pada routing table
dikelompokkan ke dalam satu network boundary yang lebih besar. Keuntungan dari
automatic summarization adalah mengurangi ukuran routing update message, serta
memungkinkan routing table lookup dengan lebih cepat. Di sisi lain, kekurangannya adalah
tidak didukungnya discontiguous network. Berikut adalah command yang diperlukan untuk
mengkonfigurasi router R dengan routing protocol RIP v1 & RIPv2.
Konfigurasi RIPv1
R(config)#router rip
R(config-router)# network <networkaddress>
2
Konfigurasi RIPv2
R(config)#router rip
R(config-router)#version 2
R(config-router)# network <networkaddress>
Dimana networkaddress pada command diatas adalah network address yang terhubung
langsung (directly connected) dengan router R.
Untuk menonaktifkan automatic summarization, dapat digunakan perintah berikut:
R(config-router)# no auto-summary
Melakukan verifikasi
Router#show ip route (verifikasi tabel routing)
Router#debug ip rip (melihat paket RIP)
Router#show ip protocols (melihat protocol routing aktif di interface router)
Untuk perintah show ip route, bisa kita dapatkan hasil seperti dibawah ini
R 192.168.5.0/24 [120/2] via 192.168.2.2, 00:00:23, Serial0/0/0
R menujukkan RIP, 120 menunjukan AD, 2 Metric
Perintah yang sering digunakan
- Untuk merubah dari RIPv2 kembali ke
RIPv1 Router(config)#router RIP
Router(config-router)#version 1
- Meredistribute static route
Router(config-router)#redistribute static
3
password tidak ter-enkripsi yang disertakan dalam update routing. Password yang tidak ter-
enkripsi dapat dibaca dengan memeriksa paket data yang lewat. Metode kedua adalah dengan
message digest, menggunakan password yang sudah ter-enkripsi.
1. PC/Laptop 3 buah
2. Router 3 buah
3. Switch 2 buah
4
3. Tancapkan kabel power Router ke sumbber, lalu nylakan Router
7. Pasangkan kabel Straight dari Switch 1 slot 0/1 ke Router 1 slot 0/1
8. Pasangkan kabel Straight dari Switch 2 slot 0/1 ke Router 3 slot 0/0
9. Pasangkan kabel Cross dari Router 1 slot 0/0 ke Router 2 slot 0/0
10. Pasangkan kabel Cross dari Router 2 slot 0/1 ke LAN PC/Laptop 2
11. Pasangkan kabel Serial dari Router 2 slot0/0/0 ke Router 3 slot 0/0/0
12. Buka “Device Manager” di PC/Laptop lalu pilih Ports untuk melihat Serial berada di COM
berapa
13. Buka Putty pilih opsi Serial lalu ketikan COM sesuai yang ada di Device Manager lalu klik open
14. Buatlah konfigurasi router R1, R2 dan R3 seperti yang ada pada gambar , dan config
R2
Router#conf t
Router(config)#hostname R2
R2(config)#int fa0/0
R2(config-if)#ip add (IP & Subnet Mask di R2 Fa0/0)
R2(config-if)#no shut
R2(config-if)#int fa0/1
R2(config-if)#ip add (IP & Subnet Mask di R2 Fa0/1)
R2(config-if)#no shut
R2(config-if)#int Se0/0/0
R2(config-if)#ip add (IP & Subnet Mask di R2 Se0/0/0)
R2(config-if)#clock rate 64000
R2(config-if)#no shut
R2(config-if)#exit
R2(config)#router rip
R2(config-router)#version 2
6
R2(config-router)#network (Network Address di R2 Fa0/0)
R2(config-router)#network (Network Address di R2 Fa0/1)
R2(config-router)#network (Network Address di R2 Se0/0/0)
R2(config-router)#no auto-summary
R3
Router#conf t
Router(config)#hostname R3
R3(config)# int Se0/0/0
R3(config-if)#ip add (IP & Subnet Mask di R3 Se0/0/0)
R3(config-if)#no shut
R3(config)#int fa0/0
R3(config-if)#ip add (IP & Subnet Mask di R3 Fa0/0)
R3(config-if)#no shut
R3(config-if)#exit
R3(config)#router rip
R3(config-router)#version 2
R3(config-router)#network (Network Address di R3 Se0/0/0)
R3(config-router)#network (Network Address di R3 Fa0/1)
R3(config-router)#no auto-summary
16. Konfigurasi alamat IP untuk masing-masing
komputer host
17. Lakukan test koneksi / ping, dari PC1, PC2 dan PC3 ke “default gateway” nya? Catat
hasilnya dengan SS/Capture.
7
PING PC3 KE DEFAULT GATEWAY
18. Lakukan pemeriksaan antarmuka & routing di router dengan untuk masing-masing
router? Catat hasilnya dengan SS/Capture.
#show ip interface brief
#show ip route
#show ip protocols
#debug ip rip
R1
8
R2
9
R3
10
19. Menggunakan perintah “ping” dan “traceroute”, periksalah hubungan antara PC1
dengan PC2, PC2 dengan PC3, PC3 dengan PC1. Jika sudah catat hasilnya dengan
SS/Capture.
Ping & Traceroute dari PC1 ke PC2 & PC3
Ping & Traceroute dari PC2 ke PC1 & PC3
Ping & Traceroute dari PC3 ke PC1 & PC2
Ping & Traceroute dari PC1 ke PC2 & PC3
11
3.5. ANALISA DATA
1. RIP: Routing Information Protocol (RIP) adalah salah satu implementasi dynamic
routing protocol.
1. RIP V2 merupakan protocol routing Classless yaitu memasukkan subnet mask dengan
alamat jaringan pada routing update. Jaringan saat ini tidak lagi
dialokasikanberdasarkan kelas dan subnet mask yang tidak dapat ditentukan oleh nilai
oktetpertama. Protokol routing Classless diperlukan kebanyakan jaringan saat ini
karenamendukung VLSM.
Kendala : Kabelnya banyak yang tidak bisa terhubung dan harus mencoba lalu
mengganti satu per satu
Solusi : Untuk semua kabel yang tidak bisa itu harus diganti yang baru dan membuang
kabel yang sudah rusak agar mahasiswa tidak memakai nya lagi
3.6. KESIMPULAN
Dari praktikum tersebut dapat kita simpulkan bahwa :
1. Ping antara Laptop 1 dan Laptop 2 bertujuan agar mengetahui kondisi kabelapakah
dapat digunakan untuk menghubungkan kedua laptop, karena jika kedualaptop tidak
terhubung maka vmware yang ada diantara kedua laptop yangberbeda tidak bisa
terhubung
2. Protokol Routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu
denganlain dan saling memberikan informasi antara satu router dengan router lainnya
dan juga saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding
12
table,Tergantung keadaan jaringannya .
3. Routing protokol mengijinkan router untuk sharing informasi tentang jaringan dan
koneksi antar router. Router menggunakaninformasi ini untuk membangun dan
memperbaiki tabel routingnya
4. Routing Information Protocol (RIP) adalah sebuah protokol routing dinamis yang
digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area
Network). Protokol ini menggunakan algoritma Distance-Vector Routing
5. Perbedaan RIP Versi1 dengan RIP Versi2 sebagai berikut :
RipVersi 1 merupakan Classfull Distance Vector sedangkan RipVersi 2
mendukungClassless DistanceVector
RIP Versi1 Tidak mendukung VLSM sedangkan RIP Versi2 mendukung
VLSM.
RIP Versi1 Tidak mengirimkan subnet mask pada saat update routing table
sedangkanRIP Versi2 Mengirimkan subnet mask pada saat update routing
table.
RoutingTable pada RIP Versi1 selalu dibroadcast sedangkan Routing update
pada RIPVersi2 dilakukan secara mulicast.
RIP Versi1 Tidak mendukung subnet yang tidak berhubungan sedangkan RIP
Versi2 adaPenggunaan Otentikasi.
13