Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTIK DIGITAL

JOBSHEET 6

JUDUL PRAKTIKUM : BINARY ADDER


TANGGAL PRAKTIKUM : 17 MEI 2022
NAMA PRAKTIKAN : AHMAD FALIH PRABANDAR
NIM PRAKTIKAN : 3.33.21.1.01
KELOMPOK : 01
KELAS : TK-1B

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2021/2022
A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengenal half-adder dan full-adder biner
2. Mahasiswa dapat membuat dan menguji rangkaian half-adder dan full-adder
3. Mahasiswa dapat menguji binary adder 4 bit

B. DASAR TEORI
Binary Adder atau penjumlah biner adalah penjumlahan dua bilangan biner (augend dan
addend) yang menghasilkan jumlah (sum) dan sisa (carry). Binary adder memiliki bentuk operasi
setengah penjumlah (half adder) dan penjumlah penuh (full adder).
Dua bilangan biner sebagai input dengan variabel A (augend) dan variabel B (addend)
dapat dilakukan penjumlahan seperti dituliskan pada tabel 6.1.

Tabel 6.1. Penjumlahan Dua Bilangan Biner

A B SUM CARRY
0 0 0 0
0 1 1 0
1 0 1 0
1 1 0 1

Pada Tabel 6.1 terdapat dua output Sum dan Carry yang dapat di ekspresikan dalam
persamaan logika sebagai berikut:

Kedua persamaan SUM dan CARRY dapat dibuat rangkaian logika seperti ditunjukkan
pada gambar 6.1.
Gambar 6.1. Rangkaian Logika Half-Adder

Penjumlahan dua variabel A dan B yang memiliki lebih dari 1 bit, maka penjumlahan
berikutnya harus melibatkan sisa dari hasil penjumlahan bit pertama. Maka perhitungan dari
penjumlahan kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut:
A = A3 A2 A1
A0 B = B3 B2
B1 B0

Jika Sum (S) adalah penjumlahan dua buah variable A dan B, maka dapat dituliskan:

S=A+B

S 0 = A 0 + B0
S1 = A1 + B1 + Cy0
S2 = A2 + B2 + Cy1
S3 = A3 + B3 + Cy2

S0 adalah hasil penjumlahan dari sebuah half-adder, sedangkan S3, S2 dan S1 adalah
penjumlahan dari full-adder. Rangkaian full-adder tersusun atas tiga input yaitu A (augend), B
(addend) dan Carry In (sisa dari penjumlahan sebelumnya). Rangkaian full-adder dapat
dianalisa dengan menggunakan tabel 6.2.
Tabel 6.2. Data Penyusun Rangkaian Full-Adder

Cin A B SUM CARRY


0 0 0 0 0
0 0 1 1 0
0 1 0 1 0
0 1 1 0 1
1 0 0 1 0
1 0 1 0 1
1 1 0 0 1
1 1 1 1 1

Dari tabel 6.2 diperoleh persamaan logika untuk SUM dan CARRY sebagai berikut:

Persamaan logika untuk Carry di dapat dengan memperhatikan tabel dengan


mengelompokkan sebagai berikut:

Jadi dapat dituliskan persamaan logika untuk Carry adalah:


CARRY = A ⨁𝐵 + Cin (A.B)

Dari persamaan yang diperoleh pada SUM dan CARRY maka dapat digambarkan blok
diagram untuk sebuah full adder seperti ditunjukkan pada gambar 6.2.

Gambar 6.2. Blok Diagram Full-Adder dari Dua Half-Adder

Half Adder-1 menghasilkan SUM = A ex-or B dan CARRY = AB. Pada half adder-2
diperoleh output SUM = A ex-or B, dimana A = A ex-or B dan B = Cin, maka output SUM pada
half adder-2 adalah SUM = A ex-or B ex-or Cin.
Half Adder-1 menghasilkan CARRY = AB, begitu juga CARRY pada half adder-2
CARRY = AB. Karena B didapat dari input Cin, dan A adalah SUM half adder-1 yaitu A ex-or
B, maka CARRY pada half adder-2 = (A ex-or B) Cin. Sehingga Carry out dari full-adder adalah
AB + Cin (A ex-or B).
Penggabungan dua buah half-adder pada gambar 6.2 dihasilkan sebuah full-adder yang
memiliki tiga input yaitu A, B dan Cin, dua ouput yaitu SUM dan Carry out. Sehingga dapat
digambarkan dalam sebuah blok diagram full-adder seperti ditunjukkan pada gambar 6.3 dan
rangkaian logikanya seperti pada gambar 6.4.

Input A SUM A SUM

B FullAdder
Input B

Cy-Out
Inpu Cin Carry Out
Cin

Gambar 6.3. Blok Diagram Full-Adder

Gambar 6.4. Rangkaian Full-Adder

Sebuah binary adder 4 bit dapat disusun dari empat buah Full-adder. Masing-masing
fulladder digunakan untuk menjumlahkan satu bit dari input A, B dan Cin. Rangkaian binary
adder 4 bit menjumlahkan A3 A2 A1 A0 dengan B3 B2 B1 B0 dengan Cin yang terpasang seri yang
diperoleh dari Cy out full-adder sebelumnya. Gambar 6.5 memperlihatkan binary adder 4 bit
yang disusun dari empat buah full-adder.
Masing-masing Full-adder (FA) tersusun secara seri dengan bobot kepangkatan biner. FA
paling kanan sebagai penjumlahan bit-bit LSB dari A dan B, dan paling kiri adalah bit-bit MSB.
Cin pada FA yang digunakan untuk menjumlahkan bit-bit LSB dihubungkan ke ground atau
mendapat bit “0” yang menyatakan tidak ada sisa sebelumnya.

Gambar 6.5. Binary Adder 4 Bit


Contoh: Variabel A memiliki nilai biner 1001 dan B dengan nilai 0011, setiap bit sebagai
A3=1, A2=0, A1=0, A0=1 dan B3=0, B2=0, B1=1, B0=1, maka dapat dihitung penjumlahan kedua
bilangan biner sebagai berikut:

Cy3=0 Cy2=0 Cy1=1 Cy0=1 A


B : 1 0 0 1
: 0 0 1 1 SUM : S3=1 S2=1 S1=0 S0=0 →S =
1100
CARRY: Cy3=0

Binary adder 4 bit tersedia dalam kemasan IC seri 74 yaitu 74LS283 atau 74LS83 sehingga
tidak perlu lagi menyusun rangkaian binary adder menggunakan gerbang logika. Gambar 6.6
adalah sebuah simbol IC 74LS83 binary adder 4 bit.

Gambar 6.6. IC 74LS83 (4-Bit Full-Adder)

C. ALAT/ BAHAN
Power Supply +5 Volt : 1 unit
Protoboard : 1 buah
Volt meter : 1 unit
Kabel penghubung (jumper)
IC TTL 74LSLS08 (AND) : 1 buah
IC TTL 74LS32 (OR) : 1 buah
IC TTL 74LS86(XOR) : 1 buah
IC TTL 74LS83 (4-bit adder) : 1 buah
Resistor 330 Ω : 5 buah
LED : 5 buah

D. LANGKAH PERCOBAAN
1. Persiapkan peralatan praktik seperti dalam daftar peralatan dan bahan.
2. Atur tegangan power supply sebesar +5 Volt dan ukurlah tegangan keluaran power supply
menggunakan Volt meter.
3. Lakukan percobaan half adder seperti pada gambar 6.7. Rangkailah gerbang logika menjadi
sebuah rangkaian half-adder. Pada output SUM dan Carry dihubungkan resistor 330 Ohm
dan sebuah LED.
4. Berikan input A dan B dengan tegangan +5 V atau 0 Volt sesuai dengan tabel 6.3. (Logik 1 =
+5 V, logik 0 = 0 volt). Amati output SUM dan Carry. Catat hasilnya pada tabel 6.1.

Gambar 6.7. Percobaan Rangkaian Half-Adder

Tabel 6.3. Percobaan Half-Adder

Input Output

A B SUM CARRY
0 0 ---- ----
0 1 ---- ----
1 0 ---- ----
1 1 ---- ----
*) LED padam = logik 0, LED menyala = logik 1

5. Buatlah rangkaian full-adder menggunakan IC gerbang logika seperti pada gambar 6.8.
6. Ujilah rangkaian full-adder tersebut dengan memberikan input A, B dan Cin dengan
tegangan + 5v (logik 1) dan 0 volt (logik 0) seperti ditunjukkan pada tabel 6.4. Amati output
full-adder.
Catatlah hasil pengujian ke dalam tabel 6.4.

Gambar 6.8. Percobaan Rangkaian Full-Adder


Tabel 6.4. Percobaan Full-Adder

Input Output

A B Cin SUM Cy-out


0 0 0 --- ---
0 0 1 --- ---
0 1 0 --- ---
0 1 1 --- ---
1 0 0 --- ---
1 0 1 --- ---
1 1 0 --- ---
1 1 1 --- ---
*) LED padam= logik 0, LED menyala = logik 1

7. Siapkan IC 74LS83 dan rangkailah seperti pada gambar 6.9.


8. Lakukan percobaan binary adder 4 bit.
9. Berikan input A3A2A1A0 dan B3B2B1B0 sesuai pada tabel 6.5. Input logik 1 (+5v) dan logik 0
(0v).
10. Amati hasilnya (output sum dan carry out) dan catat pada tabel 6.5.

Gambar 6.9. Pengujian Rangkaian Binary Adder 4 Bit

Tabel 6.5. Pengujian Binary Adder 4 Bit

INPUT A INPUT B OUTPUT


A3 A2 A1 A0 B3 B2 B1 B0 S3 S2 S1 S0 Cyo
0 0 1 1 1 0 0 0 --- --- --- --- ---
1 0 0 1 0 1 1 0 --- --- --- --- ---
1 1 1 0 0 1 0 1 --- --- --- --- ---
*) LED padam= logik 0, LED menyala = logik 1

E. DATA PERCOBAAN
Tabel 6.3. Percobaan Half-Adder
Input Output

A B SUM CARRY
0 0 0 0
0 1 1 0
1 0 1 0
1 1 0 1
*) LED padam = logik 0, LED menyala = logik 1

Tabel 6.4. Percobaan Full-Adder

Input Output

A B Cin SUM Cy-out


0 0 0 0 0
0 0 1 1 0
0 1 0 1 0
0 1 1 1 1
1 0 0 1 0
1 0 1 0 1
1 1 0 0 1
1 1 1 1 1
*) LED padam= logik 0, LED menyala = logik 1

Tabel 6.5. Pengujian Binary Adder 4 Bit

INPUT A INPUT B OUTPUT


A3 A2 A1 A0 B3 B2 B1 B0 S3 S2 S1 S0 Cyo
0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0
1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0
1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1
*) LED padam= logik 0, LED menyala = logik 1

F. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN


• Pada percobaan penjumlahan dua bilangan biner (Half-Adder) menghasilkan output
jumlah (SUM) dan sisa (CARRY), dengan dua bilangan biner sebagai input dengan
variabel A (augend) dan variabel B (addend). Rangkaian menggunakan IC 74LS86 dan
IC 74LS08 dirangkai menjadi rangkaian half adder dengan diberi tegangan sebesar 5 Volt
untuk logic 1 dan 0 volt untuk logic 0 yang dihubungkan dengan resistor 330 ohm dan
LED pada masing-masing output SUM dan CARRY.

Saat input A dihubungkan pada logic 0 dan input B dihubungkan pada logic 1, kedua
LED pada output SUM dan CARRY tidak ada yang menyala.
Saat input A dihubungkan pada logik 0 dan input B dihubungkan pada logic 1, LED pada
output SUM menyala sedangkan pada output CARRY mati.

Saat input A dihubungkan pada logic 1 dan input B dihubungkan pada logic 0, LED pada
output SUM menyala sedangkan pada output CARRY mati.
Saat input A dihubungkan pada logic 0 dan input B dihubungkan pada logic 1, LED pada
output SUM mati sedangkan pada output CARRY menyala.

• Pada percobaan rangkaian Full-Adder menghasilkan dua output SUM dan CARRY Out
(Cy-out) dengan tiga input yaitu A (augend), B (addend) dan Carry In (Cin) yang
merupakan sisa dari penjumlahan pada rangkaian Half-Adder, karena pada rangkaian
Half-Adder penjumlahan dua variabel A dan B memiliki lebih dari 1 bit sehingga sisanya
dilibatkan dalam penjumlahan Full-Adder. Percobaan menggunakan IC 74LS86, IC
74LS86, dan IC74LS32, dirangkai menjadi rangkaian Full-Adder dengan diberi tegangan
sebesar 5 Volt untuk logic 1 dan 0 volt untuk logic 0. Pada output SUM dan Cy-out
terhubung dengan resistor 330 ohm dan LED pada masing-masing output SUM dan
Cyout.

Saat ketiga input yaitu A, B, dan Cin dihubungkan dengan logic 0, LED pada output
SUM dan Cy-out tidak menyala.
Saat input A dihubungkan ke logic 0, input B dihubungkan ke logic 1, dan input Cin
diubungkan ke logic 0, LED pada output SUM menyala, sedangkan pada output Cy-out
mati.

Saat input A dihubungkan ke logic 1, input B dihubungkan ke logic 0, dan Cin


dihubungkan pada logic 0, LED pada output SUM menyala, sedangkan pada output
Cyout mati.
Saat input A dihubungkan pada logic 1, input B dihubungkan pada logic 1, dan input Cin
dihubungkan pada logic 0, LED pada output SUM mati, sedangkan pada output Cy-out
menyala.

Saat input A dihubungkan pada logic 0, input B dihubungkan pada logic 0, dan input Cin
dihubungkan pada logic 1, LED pada output SUM menyala, sedangkan pada output
Cyout mati.
Saat input A dihubungkan ke logic 0, input B dihubungkan ke logic 1, dan input Cin
dihubungkan ke logic 1, LED pada output SUM mati, sedangkan pada output Cy-out
menyala.

Saat input A dihubungkan pada logic 1, input B dihubungkan pada logic 0, dan input Cin
dihubungkan pada logic 1, LED pada output SUM mati, sedangkan pada output Cy-out
menyala.
Saat ketiga input yaitu A, B, dan Cin dihubungkan pada logic 1, LED pada output SUM
maupun output Cy-out menyala.

• Pada percobaan rangkaian binary adder 4 bit disusun dari empat buah rangkaian FullAdder.
Masing-masing Full-Adder dijumlahkan satu bit dari input A yang terdiri dari A3,
A2, A1, A0 , input B terdiri dari B3 B2 B1 B0 yang terpasang secara seri dari Cy-out FullAdder
sebelumnya. Input A0 dihubungkan ke kaki 10, Input A1 dihubungkan ke kaki 8, Input A2
dihubungkan ke kaki 3, Input A3 dihubungkan ke kaki 1, input B0 dihubungkan ke kaki 11,
input B1 dihubungkan ke kaki 7, input B2 dihubungkan ke kaki 4, input B0 dihubungkan ke
kaki 16. +Vcc atau sumber tegangan dihubungkan ke kaki 5. Input Cyi di kaki 13
terhubung dengan Ground pada kaki 15. Rangkaian binary adder 4 bit menghasilkan 4
output SUM yaitu S1, S2, S3, dan S4 serta output Carry Out (Cyo). Rangkaian
menggunakan IC 74LS83 yang diberi tegangan sebesar 5 Volt untuk logic 1, dan 0 Volt
untuk logic 0. Pada masing-masing output S1 hingga S4 dan output Cyo terhubung
dengan resistor 330 ohm dan LED.
Saat input A3 berlogik 0, input A2 berlogik 0, input A1 berlogik 1, input A0 berlogik 1,
input B3 berlogik 1, input B2 berlogik 0, input B1 berlogik 0, dan input B0 berlogik 0,
menghasilkan output S3 berlogik 0 (LED mati), output S2 berlogik 1 (LED menyala), S1
berlogik 1 (LED menyala), S0 berlogik 1 (LED menyala), dan output Cyo berlogik 0
(LED mati).

Saat input A3 berlogik 1, input A2 berlogik 0, input A1 berlogik 0, input A0 berlogik 1,


input B3 berlogik 1, input B2 berlogik 0, input B1 berlogik 1, dan input B0 berlogik 0,
menghasilkan output S3 berlogik 1 (LED menyala), output S2 berlogik 1 (LED menyala),
S1 berlogik 1 (LED menyala), S0 berlogik 1 (LED menyala), dan output Cyo berlogik 0
(LED mati).

Saat input A3 berlogik 1, input A2 berlogik 1, input A1 berlogik 1, input A0 berlogik 0,


input B3 berlogik 0, input B2 berlogik 1, input B1 berlogik 0, dan input B0 berlogik 1,
menghasilkan output S3 berlogik 0 (LED mati), output S2 berlogik 0 (LED mati), S1
berlogik 1 (LED menyala), S0 berlogik 1 (LED menyala), dan output Cyo berlogik 1
(LED menyala).
G. TUGAS
1. Buatlah rangkaian binary adder 8 bit menggunakan IC 74LS83
2. Buatlah tabel simulasi penjumlahan 8 bit untuk menguji output S7 sampai dengan S0 dan Cyo

H. KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan :

A. Rangkaian logika Half-Adder yaitu penjumlahan dua variabel A dan B yang memiliki
lebih dari 1 bit, maka penjumlahan berikutnya harus melibatkan sisa dari hasil
penjumlahan bit pertama.

B. Rangkaian full-adder tersusun atas tiga input yaitu A (augend), B (addend) dan Carry In
(sisa dari penjumlahan sebelumnya). Penggabungan dua buah half-adder dihasilkan
sebuah full-adder yang memiliki tiga input yaitu A, B dan Cin, dua ouput yaitu SUM
dan Carry out.

C. binary adder 4 bit dapat disusun dari empat buah Full-adder. Masing-masing full- adder
digunakan untuk menjumlahkan satu bit dari input A, B dan Cin. Rangkaian binary
adder 4 bit menjumlahkan A3 A2 A1 A0 dengan B3 B2 B1 B0 dengan Cin yang terpasang
seri yang diperoleh dari Cy out full-adder sebelumnya. Gambar 6.5 memperlihatkan
binary adder 4 bit yang disusun dari empat buah full-adder.

Anda mungkin juga menyukai