Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN RESMI JOBSHEET 6

PRAKTEK DIGITAL

PRAKTIKUM 6 BINARY ADDER

Disusun untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Praktek Digital tahun akademik
2022/2023

Disusun Oleh :

NAMA : MAIDATUZ ZAHRAUL M


KELAS : TE-1B

NIM : 4.31.22.1.14

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN TEKNIK


TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2023
PRAKTIKUM 6 BINARY ADDER

A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengenal half-adder dan full-adder biner
2. Mahasiswa dapat membuat dan menguji rangkaian half-adder dan full-adder
3. Mahasiswa dapat menguji binary adder 4 bit
B. DASAR TEORI

Binary Adder atau penjumlah biner adalah penjumlahan dua bilangan biner (augend
dan addend) yang menghasilkan jumlah (sum) dan sisa (carry). Binary adder memiliki
bentuk operasi setengah penjumlah (half adder) dan penjumlah penuh (full adder). Dua
bilangan biner sebagai input dengan variabel A (augend) dan variabel B (addend) dapat
dilakukan penjumlahan seperti dituliskan pada tabel 6.1.

Pada Tabel 6.1 terdapat dua output Sum dan Carry yang dapat di ekspresikan dalam
persamaan logika sebagai berikut:
Kedua persamaan SUM dan CARRY dapat dibuat rangkaian logika seperti ditunjukkan
pada gambar 6.1

Penjumlahan dua variabel A dan B yang memiliki lebih dari 1 bit, maka penjumlahan

berikutnya harus melibatkan sisa dari hasil penjumlahan bit pertama. Maka perhitungan
dari penjumlahan kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut:

A = A3 A2 A1 A0

B = B3 B2 B1 B0

Jika Sum (S) adalah penjumlahan dua buah variable A dan B, maka dapat dituliskan:

S0 = A0 + B0

S1 = A1 + B1 + Cy0

S2 = A2 + B2 + Cy1

S3 = A3 + B3 + Cy2
S0 adalah hasil penjumlahan dari sebuah half-adder, sedangkan S3, S2 dan S1 adalah
penjumlahan dari full-adder. Rangkaian full-adder tersusun atas tiga input yaitu A
(augend), B (addend) dan Carry In (sisa dari penjumlahan sebelumnya). Rangkaian full-
adder dapat dianalisa dengan menggunakan tabel 6.2

Dari tabel 6.2 diperoleh persamaan logika untuk SUM dan CARRY sebagai berikut:

Persamaan logika untuk Carry di dapat dengan memperhatikan tabel dengan


mengelompokkan sebagai berikut:
Dari persamaan yang diperoleh pada SUM dan CARRY maka dapat digambarkan blok
diagram untuk sebuah full adder seperti ditunjukkan pada gambar 6.2

Half Adder-1 menghasilkan SUM = A ex-or B dan CARRY = AB. Pada half adder-2

diperoleh output SUM = A ex-or B, dimana A = A ex-or B dan B = Cin, maka output
SUM pada half adder-2 adalah SUM = A ex-or B ex-or Cin.

Half Adder-1 menghasilkan CARRY = AB, begitu juga CARRY pada half adder-2
CARRY = AB. Karena B didapat dari input Cin, dan A adalah SUM half adder-1 yaitu
A ex-or B, maka CARRY pada half adder-2 = (A ex-or B) Cin. Sehingga Carry out dari
full-adder adalah AB + Cin (A ex-or B).

Penggabungan dua buah half-adder pada gambar 6.2 dihasilkan sebuah full-adder yang
memiliki tiga input yaitu A, B dan Cin, dua ouput yaitu SUM dan Carry out. Sehingga
dapat digambarkan dalam sebuah blok diagram full-adder seperti ditunjukkan pada
gambar 6.3 dan rangkaian logikanya seperti pada gambar 6.4

ebuah binary adder 4 bit dapat disusun dari empat buah Full-adder. Masing-masing
fulladder digunakan untuk menjumlahkan satu bit dari input A, B dan Cin. Rangkaian
binary adder 4 bit menjumlahkan A3 A2 A1 A0 dengan B3 B2 B1 B0 dengan Cin yang
terpasang seri yang diperoleh dari Cy out full-adder sebelumnya. Gambar 6.5
memperlihatkan binary adder 4 bit yang disusun dari empat buah full-adder.

Masing-masing Full-adder (FA) tersusun secara seri dengan bobot kepangkatan biner.
FA paling kanan sebagai penjumlahan bit-bit LSB dari A dan B, dan paling kiri adalah
bit-bit MSB. Cin pada FA yang digunakan untuk menjumlahkan bit-bit LSB
dihubungkan ke ground atau mendapat bit “0” yang menyatakan tidak ada sisa
sebelumnya
Contoh: Variabel A memiliki nilai biner 1001 dan B dengan nilai 0011, setiap bit
sebagai A3=1, A2=0, A1=0, A0=1 dan B3=0, B2=0, B1=1, B0=1, maka dapat dihitung
penjumlahan kedua bilangan biner sebagai berikut:

Binary adder 4 bit tersedia dalam kemasan IC seri 74 yaitu 74LS283 atau 74LS83
sehingga tidak perlu lagi menyusun rangkaian binary adder menggunakan gerbang
logika. Gambar 6.6 adalah sebuah simbol IC 74LS83 binary adder 4 bit.
C. ALAT/BAHAN

Power Supply +5 Volt : 1 unit

Protoboard : 1 buah

Volt meter : 1 unit

Kabel penghubung (jumper)

IC TTL 74LSLS08 (AND) : 1 buah

IC TTL 74LS32 (OR) : 1 buah

IC TTL 74LS86(XOR) : 1 buah

IC TTL 74LS83 (4-bit adder) : 1 buah

Resistor 330 Ω : 5 buah

LED : 5 buah
D. LANGKAH PERCOBAAN
1. Persiapkan peralatan praktik seperti dalam daftar peralatan dan bahan.
2. Atur tegangan power supply sebesar +5 Volt dan ukurlah tegangan keluaran
power supply menggunakan Volt meter.
3. Lakukan percobaan half adder seperti pada gambar 6.7. Rangkailah gerbang
logika menjadi sebuah rangkaian half-adder. Pada output SUM dan Carry
dihubungkan resistor 330 Ohm dan sebuah LED.
4. Berikan input A dan B dengan tegangan +5 V atau 0 Volt sesuai dengan tabel
6.3. (Logik 1 = +5 V, logik 0 = 0 volt). Amati output SUM dan Carry. Catat
hasilnya pada tabel 6.1.

5. Buatlah rangkaian full-adder menggunakan IC gerbang logika seperti pada


gambar 6.8.
6. Ujilah rangkaian full-adder tersebut dengan memberikan input A, B dan Cin
dengan tegangan + 5v (logik 1) dan 0 volt (logik 0) seperti ditunjukkan pada tabel
6.4. Amati output full-adder.
Catatlah hasil pengujian ke dalam tabel 6.4.

7. Siapkan IC 74LS83 dan rangkailah seperti pada gambar 6.9.


8. Lakukan percobaan binary adder 4 bit.
9. Berikan input A3A2A1A0 dan B3B2B1B0 sesuai pada tabel 6.5. Input logik 1
(+5v) dan logik 0 (0v).
10. Amati hasilnya (output sum dan carry out) dan catat pada tabel 6.5.
E. DATA HASIL PERCOBAAN
Half 00

Half 01
Half 10

Half 11

Full 000

Full 001

Full 010
Full 011

Full 100

Full 101

Full 110

Full 111

4 bit 1
4 bit 2

4 bit 3

F. PEMBAHASAN
1.Half Adder
Dari tabel hasil pengamatan yang telah diperoleh dari percobaanyang telah dilakukan,
diperoleh bahwa jika input A bernilai 0 ( LOW ),dan input B bernilai 0 ( LOW ) maka
output yang dihasilkan baik Carrymaupun S juga bernilai 0 ( LOW ). Jika input A
bernilai 1 ( HIGH ), daninput B bernilai 1 ( HIGH ) maka output yang dihasilkan
berupa 0 ( LOW ) pada keluaran S (Sum) dan berharga 1 (HIGH) pada bawaan Cr
(Carry).Dan jika salah satu dari input A dan B berharga 1 (HIGH), maka otputyang
dihasilkan pada S (Sum) akan berharga 1 (HIGH) sedangkan pada bawaan Cr (Carry)
akan berharga 0 (LOW). Dengan nilai bawaan (Cr)ditambahkan pada penambahan
selanjutnya.
Pada rangkaian Half Adder digunakan dua IC yakni IC 7408(AND) dan IC 7486
(XOR), lalu membuat tabel kebenaran denganmemasukkan input yang akan di cek
menggunakan tabel tersebut. Inputyang digunakan ada 2 yakni input A dan input B .
Dengan menggunakaninput tersebut maka selanjutnya mencari harga dari keluaran Y
atau S(Sum) dan Cr (carry) atau bawaan .
Sedangkan Cr merupakan hasil keluaran AND yakni sesuaidengan teoriu bahwa yaitu
”Jika Input A dan B salah satunya High,maka output akan High dan jika Input A atau
B keduanya berharga samamaka output akan Low”.
Penambaha half adder merupakan rangkain dasar dan langah awalmenuju rankaian-
rangkaian yang mampu melakukan proses aritmatikayang lebih sulit.Dalam
menjumlahkan dua bilngan biner, mungkinterdapat bawaan (carry) dari satu kolom ke
kolom.
2.

Full Adder
Dari tabel hasil pengamatan yang telah diperoleh dari percobaanyang telah dilakukan,
diperoleh bahwa jika input A, B dan C bernilai 0( LOW ), maka output yang
dihasilkan baik bawaan (Cr) maupun S juga bernilai 0 (LOW ). Jika input A dan B
bernilai 0 (LOW), input C bernilai1 (HIGH ) maka output yang dihasilkan berupa 1
(HIGH ) pada keluaran S (Sum) dan berharga 0 (LOW) pada bawaan Cr (Carry).
Jika input Adan C bernilai 0 (LOW ), input B bernilai 1 (HIGH ) maka output
yangdihasilkan berupa 1 (HIGH ) pada keluaran S (Sum) dan berharga 0(LOW) pada
bawaan Cr (Carry). Jika input B dan C bernilai 1 ( HIGH ),input A bernilai 0
( LOW)maka output yang dihasilkan berupa 0 ( LOW ) pada keluaran S (Sum) dan
berharga 1 (HIGH) pada bawaan Cr (Carry)yang akan ditambahkan pada penambahan
3 bit bilangan binerselanjutnya. Jika input B dan C bernilai 0 (LOW ), input A
bernilai 1( HIGH ) maka output yang dihasilkan berupa 1 ( HIGH ) pada keluaran
S(Sum) dan berharga 0 ( LOW ) pada bawaan Cr (Carry). Jika input A danC bernilai
1 ( HIGH ), input B bernilai 0 ( LOW ) maka output yangdihasilkan berupa 0 ( LOW )
pada keluaran S (Sum) dan berharga 1(HIGH) pada bawaan Cr (Carry) yang akan
ditambahkan pada penambahan 3 bit bilangan biner selanjutnya. Jika input A dan B
bernilai1 ( HIGH ), input C bernilai 0 ( LOW ) maka output yang dihasilkan berupa0 (
LOW ) pada keluaran S (Sum) dan berharga 1 (HIGH) pada bawaanCr (Carry) yang
akan ditambahkan pada penambahan 3 bit bilangan biner selanjutnya. Jika input A, B
dan C bernilai 1 ( HIGH), maka output yang dihasilkan berupa 1 ( HIGH) pada
keluaran S (Sum) dan berharga1 (HIGH) pada bawaan Cr (Carry).Pada rangkaian Full
Adder digunakan 3 IC yakni IC 7408(AND),IC 7432 (OR) dan IC 7486 (XOR), lalu
membuat tabelkebenaran dengan memasukkan input yang akan diuji
menggunakantabel tersebut. Input yang akan digunakan ada 3 yakni input A, input B,
dan input C. Dengan menggunakan input tersebut akan dicari S (Sum)dan Cr (carry) .
G. KESIMPULAN
1.Half adder adalah suatu rangkaian penjumlah dua bit bilangan biner yanghasil
penjumlahan biner tersebut terdiri dari jumlahan (sum) keluarandari XOR dan bawaan
(carry out) hasil keluaran dari AND. Carry harusditambahkan pada posisi
penjumlahan berikutnya, yaitu dijumlahkanmenjadi satu dengan augend dan addend
pada posisi tersebut.

2. Full Adder adalah suatu rangkaian yang digunakan untuk menambahkantiga bit
dengan dua bilangan biner, sehingga dapat dilakukan penambahan penuh (full
adder),sehingga diturunkan persamaan Boolean

Anda mungkin juga menyukai