Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM 7

BINARY SUBTRACTION/ADDER

A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengenal bilangan biner komplemen-1 dan komplemen-2
2. Mahasiswa dapat membuat rangkaian subtraction dari binary adder 4 bit
3. Mahasiswa dapat menguji rangkaian subtraction 4 bit
4. Mahasiswa dapat membuat rangkaian binary subtraction/adder 4 bit dari binary adder 4 bit
5. Mahasiswa dapat menguji rangkaian binary subtraction/adder 4 bit

B. DASAR TEORI
Binary subtraction/ binary subtractor (pengurangan biner) adalah pengurangan dua bilangan
biner seperti halnya binary adder yang menghasilkan keluaran berupa sum dan carry. Metode
pengurangan biner dapat dilakukan dengan cara mengubah penjumlah menjadi pengurang dengan
menggunakan komplemen-1 dan komplemen-2.
Komplemen-1 adalah mengubah nilai biner menjadi menjadi pembaliknya (inverter). Misal
nilai biner 0011 menjadi 1100 pada komplemen-1. Sedangkan komplemen-2 adalah menambah
nilai biner 1 pada komplemen-1. Berikut contoh mengubah nilai biner menjadi komplemen-1 dan
komplemen-2:
Jika bilangan biner adalah: 0110 maka:
Komplemen-1: 1001
Komplemen-2: komplemen-1 + 1
1001
1+
1010
Jadi komplemen-2 dari nilai biner 0110 adalah 1010.
Nilai biner komplemen-2 sering disebut minus (-) suatu nilai biner yang digunakan pada
operasi pengurangan bilangan biner.
Sebuah persamaan S = A–B dapat diuraikan dengan menggunakan penjumlahan komplemen-
2 sebagai fungsi pengurangan biner.
S=A–B
= A + (-B)
= A + (komplemen-1 dari B +
= A + (komplemen-2 dari B)

Contoh (1): Nilai biner A lebih besar dari nilai biner B


Bilangan biner A = 5 dab B = 3, maka dapat dilakukan penjumlahan komplemen-2
(pengurangan) sebagai berikut:
A = 5 = 0101
B = 3 = 0011
Komplemen-1 B = 1100
Komplemen-2 B = 1101
Maka A dikurangi B sama dengan A + komplemen-2 B, sehingga dihasilkan sebagai berikut:
S (hasil penjumlahan komplemen-2) atau hasil pengurangan:
A = 0101
-B = 1101 +
S = 0010 sisa hasil penjumlahan di abaikan.

Jadi A – B = 5 – 3 dihasilkan 2 (positif)

Contoh (2): Nilai biner A lebih kecil dari nilai biner B


Bilangan biner A = 3 dab B = 5, maka dapat dilakukan penjumlahan komplemen-2
(pengurangan) sebagai berikut:
A = 3 = 0011
B = 5 = 0101
Komplemen-1 B = 1010
Komplemen-2 B = 1011
Maka A dikurangi B sama dengan A + komplemen-2 B, sehingga dihasilkan sebagai berikut:
S (hasil penjumlahan komplemen-2) atau hasil pengurangan:
A = 0011
-B = 1011 +
S = 1110 adalah komplemen-2 dari 2

Jadi A – B = 3 – 5 dihasilkan 1110 atau -2 (minus dua)


Metode penjumlahan komplemen-2 atau pengurangan biner seperti pada pengenalan di atas
dapat dirancang seperti pada gambar 7.1.
Input A A SUM
SUM
Input B
B Full-Adder
Logik ‘1’ COUT
(Cin)

Gambar 7.1. Penjumlah Komplemen-2

Gambar 7.1 memperlihatkan sebuah full-adder dengan tiga input yaitu A, B dan Cin dengan
output SUM dan Cout yang telah diubah menjadi sebuah penjumlah komplemen-2 (pengurang
biner). SUM sama seperti fungsi adder yaitu menjumlahkan tiga input, maka SUM merupakan
penjumlahan dari A + B + Cin; sehingga diperoleh:

SUM = A + B + Cin
=A+B+1
= A + komplemen-2 B
SUM = A – B

Pengurangan 4 bit biner dapat di kaskade dari 4 buah full adder menjadi 4 bit full-subtraction.
Untuk menerapkan 4 bit full-subtraction digunakan IC 74LS83 full-adder seperti ditunjukkan pada
gambar 7.2.

Gambar 7.2. Subtraction 4 Bit

Binary subtraction yang dirancang menggunakan metode penjumlahan komplemen-2 pada


dasarnya adalah mengubah pengurang menjadi nilai minus. Rancangan pada penjelasan di atas
adalah dengan menambahkan gerbang NOT (inverter) pada setiap input B, yaitu mengubah nilai
positif biner dari B menjadi komplemen-1 dan menambah nilai 1 pada input Cin-nya sehingga
diperoleh B komplemen-2. Dengan perubahan nilai B positif menjadi B komplemen-2 (minus),
maka proses adder yang dilakukan menjadi sama dengan pengurangan.
Mekanaisme perancangan binary subtraction dapat dilakukan dengan menggunakan logika
berbeda namun tetap memiliki fungsi sebagai subtraction. Bahkan perancangan ini dapat
menjadikan sebuah 4 bit full-adder menjadi dua fungsi yaitu sebagai adder dan subtraction.
Sebuah gerbang EXOR dapat mengubah nilai output bergantung dari salah satu nilai inputnya,
seperti terlihat pada tabel 7.1 dan tabel 7.2.

Tabel 7.1. EXOR Input A=0 Tabel 7.2. EXOR Input A=1

A B Output (X) A B Output (X)


0 0 0 1 0 1
0 1 1 1 1 0
0 0 0 1 0 1
0 1 1 1 1 0

Pada tabel 7.1 terlihat ketika salah satu input yaitu (A) pada gerbang EXOR diberikan nilai 0,
maka output (X) sama dengan input B-nya. Pada tabel 7.2 terlihat ketika salah satu input yaitu (A)
diberikan nilai 1, maka output (X) nilainya NOT B seperti ditunjukkan gambar 7.3.
Dengan analisa tabel 7.1 dan tabel 7.2 maka dapat dilakukan rancangan untuk 4 bit full-adder
menjadi fungsi penjumlah dan pengurang.

Gambar 7.3. Gerbang Ex-OR Dengan Input Berbeda

Penjumlah dan pengurang pada full-adder/subtraction ditentukan dari Cin dan input B. Jika
input Cin sama dengan nol dan input B tidak berubah menjadi NOT B, maka full-adder/subtraction
berfungsi sebagai full-adder; dimana:
S = A + B + Cin
=A+B+0
S =A+B
Jika Cin mendapat logik ‘1’ dan input B berubah menjadi NOT B, maka fungsinya menjadi
full-subtraction; dimana:
S = A + B + Cin
= A + B Komplemen-1 + 1
= A + B komplemen-2
S=A–B
Oleh karena itu rancangan 4 bit full-adder menjadi fungsi 4 bit full-adder dan subtraction
ditentukan dari pemberian logik ‘0’ atau ‘1’ pada salah satu input gerbang Ex-OR dan Cin seperti
ditunjukkan pada gambar 7.4.

Subtraction (1)

Adder (0)

Gambar 7.4. Rangkaian Full-adder/Subtraction

C. ALAT/ BAHAN
Power Supply +5 Volt : 1 unit
Protoboard : 1 buah
Volt meter : 1 unit
Kabel penghubung (jumper)
IC TTL 74LSLS04 (NOT) : 1 buah
IC TTL 74LS83 (Adder-4 bit) : 1 buah
IC TTL 74LS86 (XOR) : 1 buah
Resistor 330 Ω : 5 buah
LED : 5 buah
D. LANGKAH PERCOBAAN
1. Persiapkan peralatan praktik seperti dalam daftar peralatan dan bahan.
2. Atur tegangan power supply sebesar +5 Volt dan ukurlah tegangan keluaran power supply
menggunakan Volt meter.
3. Lakukan percobaan subtration seperti pada gambar 7.5. Tambahkan rangkaian seri Resistor 330
Ω dan LED yang masing-masing terhubung pada S3 s.d S0 dan Cy0 menuju ke ground.
4. Berikan input A dan B dengan tegangan +5 V atau 0 Volt sesuai dengan tabel 7.3 percobaan
(logik 1 = +5 V, logik 0 = 0 volt). Amati output SUM dan Carry. Catat hasilnya pada tabel 7.3.

Gambar 7.5. Percobaan Rangkaian Subtraction

Tabel 7.3. Percobaan Rangkaian Subtraction

INPUT OUTPUT
A3 A2 A1 A0 B3 B2 B1 B0 S3 S2 S1 S0 Cout
1 0 0 1 0 0 1 1 --- --- --- --- ---
1 0 1 1 1 0 0 0 --- --- --- --- ---
0 1 1 1 1 0 0 1 --- --- --- --- ---
*) LED padam= logik 0, LED menyala = logik 1

5. Buatlah rangkaian full-adder/subtraction seperti pada gambar 7.6. Tambahkan rangkaian


Resistir 330 Ω dan LED yang masing-masing terhubung pada S3 s.d S0 dan Cy0 menuju ke
ground.
6. Ujilah rangkaian full-adder/subtraction tersebut dengan memberikan input A, B dan Cin dengan
tegangan + 5v (logik 1) dan 0 volt (logik 0) seperti ditunjukkan pada tabel 7.4. Amati output
full-adder/subtraction. Catatlah hasilnya pada tabel 7.4 percobaan.

Gambar 7.6. Percobaan Rangkaian full-Adder/Subtraction

Tabel 7.4. Percobaan Full-Adder/Subtraction

Kontrol (switch) INPUT OUTPUT


S1 A3 A2 A1 A0 B3 B2 B1 B0 S3 S2 S1 S0 Cout
0 1 0 0 1 0 0 1 1 --- --- --- --- ---
0 1 0 1 1 1 0 0 0 --- --- --- --- ---
0 0 1 1 1 1 0 0 1 --- --- --- --- ---
1 1 0 0 1 0 0 1 1 --- --- --- --- ---
1 1 0 1 1 1 0 0 0 --- --- --- --- ---
1 0 1 1 1 1 0 0 1 --- --- --- --- ---
*) LED padam = logik 0, LED menyala = logik 1
E. TUGAS
1. Buatlah rangkaian binary adder/subtraction 8 bit menggunakan IC 74LS83 dan Ex-OR.
2. Buatlah tabel simulasi penjumlahan dan pengurangan 8 bit untuk menguji output S7 s.d S0 dan
Cyo.
↜oOo↝

Anda mungkin juga menyukai