Anda di halaman 1dari 16

MODUL III

SISTEM DIGITAL
HALF ADDER DAN FULL ADDER

Disusun Oleh :

KELOMPOK V

Alif Septiandra (210491100007)


Aldi Putra Ramadani (210491100050)

LABORATORIUM MEKATRONIKA DASAR


PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MEKATRONIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
BANGKALAN
2022
MODUL III
SISTEM DIGITAL
HALF ADDER DAN FULL ADDER

3.1. Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum sistem digital mengenai pengenalan sistem
penjumlahan rangkaian half adder dan full adder pada modul ketiga ini adalah
sebagai berikut:
1. Memahami cara kerja half adder dan full adder pada rangkaian logika.
2. Mampu membuat rangkaian half adder dan full adder sederhana dengan
menggunakan gerbang logika tersebut.
3. Mengenal dan memahami cara membuat sebuah rangkaian dengan aplikasi
simulator proteus 8 profesional.

3.2. Alat dan Bahan


Untuk menunjang praktikan dalam kegiatan praktikum sistem digital
mengenai pengenalan half adder dan full adder. Berikut adalah alat dan bahan
yang digunakan dalam praktikum ini.
1. Digital trainer.
2. IC 7408 (AND), IC 7432 (OR), dan IC 7404 (XOR).
3. Light Emitting Diode (LED).
4. Power supply.
5. Kabel penghubung.
6. Proteus

3.3. Dasar Teori


Adapun teori-teori yang digunakan dalam praktikum sistem digital
mengenai pengenalan half adder gerbang logika yang memiliki 2 (dua) masukan
dan 2 (dua) keluaran. Full adder gerbang logika yang memiliki 3 (tiga) masukan
dan 2 (dua) keluaran. Yang menggunakan dasar teori sebagai berikut.
3.3.1. Penjumlahan Tak Lengkap (Half Adder)
Half adder merupakan sebuah rangkaian elektronik yang bekerja
melakukan perhitungan penjumlahan dari dua buah bilangan binary, masing-
masing terdiri dari satu bit. Rangkaian ini memiliki dua masukan dan dua buah
keluaran, salah satu keluarannya digunakan sebagai tempat nilai pindahan dan
keluaran lain sebagai hasil dari penjumlahan. Penjumlahan sama dengan A XOR
B. artinya keluaran dari gerbang XOR akan memberikan penjumlahan. Carry
sama dengan A AND B. Output dari gerbang AND akan memberikan hasil
carry[1]. Berikut Gambar 3.1 menunjukkan rangkaian logika untuk half adder .

Gambar 3.1. Rangkaian Half Adder

3.3.2. Penjumlahan Lengkap (Full Adder)


Full adder merupakan sebuah rangkaian elektronik yang cara kerjanya
melakukan penjumlahan sepenuhnya dari dua buah bilangan binary, yang masing-
masing terdiri dari satu bit. Rangkaian ini memiliki tiga masukan dan dua buah
keluaran, salah satu masukan merupakan nilai dari pindahan penjumlahan,
kemudian sama seperti pada half adder salah satu keluarannya dipakai sebagai
tempat nilai pindahan dan keluaran yang lain sebagai hasil dari penjumlahan[2].
Berikut merupakan gambar dari full adder bisa di lihat pada Gambar 3.2 gerbang
logika

Gambar 3.2. Rangkaian full adder


3.3.3. Software Proteus
Proteus adalah sebuah software untuk mendesain PCB (Printed circuit
board) yang juga dilengkapi dengan simulasi pspice pada level skematik sebelum
rangkaian skematik di upgrade ke PCB sehingga sebelum PCB di cetak akan
tahu apakah PCB yang akan dicetak sudah benar atau tidak. Proteus
mengkombinasikan program ISIS (integrated set of information system) untuk
membuat skematik desain rangkaian dengan program ARES (Advanced Routing
and Editing Sofware) untuk membuat layout PCB dari skematik yang di buat.
Software ini bagus digunakan untuk desain rangkaian mikrokontroller. Proteus
juga digunakan sebagai simulator dari arduino uno, dimana terdapat banyak PCB
jenis arduino lain seperti: arduino uno R3, Arduino Nano, Simulino[3].

3.4. Tugas Pendahuluan


1. Penjelasan tentang binary half adder !
Jawab:
Half adder (HA) adalah rangkaian penjumlahan sistem bilangan
biner yang paling sederhana. Rangkaian ini hanya dapat digunakan untuk
melakukan operasi penjumlahan dua bilangan biner 1 bit. Rangkaian
half adder memiliki dua terminal input untuk 2 variabel bilangan
biner dan 2 terminal output, yaitu summary out (sum) dan carry
out(carry).
2. Buatlah rangkaian binary half adder beserta tabel kebenaran dan k-map
Jawab:
Berikut merupakan contoh rangkaian binary half adder yang dapat
di lihat pada Gambar 3.3.rangkaian binary half adder

Gambar 3.3. Rangkaian Binary Half Adder


Untuk memperjelas pemahaman materi rangkaian binary half adder
berikut merupakan tabel kebenaran dari rangkaian binary half adder yang
bisa di lihat pada Tabel 3.1. tabel kebenaran rangkaian binary half.
Tabel 3.1. Tabel Kebenaran Rangkaian Binary Half
Masukan Keluaran
A B sum carry
0 0 0 0
0 1 1 0
1 0 1 0
1 1 0 1

Berikut merupakan tabel k-map sum dari binary half adder yang
dapat di lihat pada Tabel 3.2 k-map.
Tabel 3.2 Tabel K-map Sum
A 1 B1
CI-1 00 01 11 10
0 0 0 1 0
1 0 1 1 1

Berikut merupakan tabel k-map carry dari binary half adder yang
dapat di lihat pada Tabel 3.3 k-map carry.
Tabel 3.3 K-map carry.
A 1 B1
CI-1 00 01 11 10
0 0 1 0 1
1 1 0 1 0

3. Penjelasan tentang binary full adder


Jawab:
Binary full adder merupakan rangkaian yang menjumlahkan dua
bilangan yang sudah di konversikan ke dalam bilangan biner dengan
menjumlahkan dua bit masukan di tambah dengan nilai penjumlahan bit
sebelumya.
4. Buatlah rangkaian binary full adder beserta tabel kebenaran dan k-map !
Jawab:
Berikut merupakan contoh rangkaian binary full adder yang dapat
di lihat pada Gambar 3.4.rangkaian binary half adder.

Gambar 3.4. Rangkaian Binary half adder

Berikut merupakan tabel kebenaran dari rangkaian binary full


adder yang bisa di lihat pada Tabel 3.4. tabel kebenaran.
Tabel 3.4. Tabel Kebenaran
MASUKAN KELUARAN
A B Cin SUM Cout

0 0 0 0 0

0 0 1 1 0

0 1 0 1 0

0 1 1 0 1

1 0 0 1 0

1 0 1 0 1

1 1 0 0 1

1 1 1 1 1
K-map Full adder ada dua jenis yaitu K-map Sum dan K-map
Carry Untuk melengkapi dan memperjelas teori di atas tengtang K-map
Full adder Sum berikut adalah Tabel K-map Sum ditujukkan pada Tabel
3.5.
Tabel 3.5. K-map Sum
A 1 B1

CI-1 00 01 11 10

0 0 1 0 1
1 1 0 1 0

Berikut merupakan tabel k-map carry dari binary full adder yang
dapat di lihat pada Tabel 3.6 k-map carry.
Tabel 3.6. K-map carry
A 1 B1

CI-1 00 01 11 10

0 0 0 1 0
1 0 1 1 1

5. Berapa nilai dari resistor di bawah ini !


Jawab:
a. Hijau – kuning – hitam – jingga – emas
3
5 4 0 x 10 ± 5%
= 540 x 1000 ± 5%
= 540.000 ± 5%
= 540k Ω± 5%
b. Ungu – abu-abu – hitam – hitam – merah
7 8 0 - ± 2%
= 740 Ω± 2%
c. Biru – ungu – kuning – coklat – perak
6 7 4 x 10 3 ± 10%
= 674 x 10 ± 10%
= 6.740 ± 10%
= 6,74 Ω± 10%
d. Coklat – ungu – merah – merah – biru
2
1 7 2 x 10 ± 0,25%
= 172 x 100 ± 0,25%
= 17.200 ± 0,25%
= 17,2 k Ω± 0,25%
e. Jingga – putih – putih – biru – abu-abu
3 9 9 x 10 6 ± 10%
= 399 x 1000.000 ± 10%
= 39,900.000 ± 10%
= 399 M Ω± 10%
f. Ungu – coklat – merah – jingga – emas
3
7 1 2 x 10 ± 5%
= 712 x 1000 ± 5%
= 712.000 ± 5%
= 712 K Ω± 5%
6. Sebutkan warna dari nilai resistor di bawah ini!
Jawab:
a. 567 KΩ ± 5% (5 cincin warna) 
(hijau – biru – ungu – jingga – emas)
b. 958 KΩ ± 1% (5 cincin warna)
(putih – hijau – abu-abu – jingga – coklat)
c. 706 MΩ ± 10% ( 5 cincin warna)
(ungu – hitam – biru – biru – perak)
d. 76 Ω ± 5% (4 cincin warna)
(ungu – biru – hitam – emas)
e. 243 KΩ ± 5% (5 cincin warna)
(merah – kuning – jingga – emas)
f.  10 MΩ ± 2% (5 cincin warna)
(coklat – hitam – hitam – hijau – emas)

3.5. Tugas Praktikum


Pada praktikum modul ke tiga praktikum sistem digital akan melakukan
praktik pembuktian hasil keluaran IC melalui dua jenis rangkaian yaitu rangkaian
half adder dan rangkaian full adder yang di uji coba dengan menggunakan digital
trainer.
3.5.1. Langkah-langkah Rangkaian Half Adder
Untuk melakukan pembuktian rangkaian Half Adder praktikan telah
melakukan praktikum menggunakan trainer digital adapun beberapa langkah –
langkah untuk pembuatan rangkaian dan uji coba pada digital trainer :

1. Pasang kabel hitam ke ground power supply dan sambungkan ke Ground


Trainer pada gerbang AND dan gerbang XOR.
2. Pasang kabel merah ke VCC Power Supply dan sambungkan ke VCC
Trainer pada gerbang AND dan gerbang XOR .
3. Pasang kabel biru yaitu masukan gerbang AND dan gerbang XOR pada
saklar 1 dan 2
4. Pasang kabel kuning yaitu keluaran gerbang AND dan gerbang XOR ke
LED keluaran pin 1 dan 2.
5. Sambungkan 2 kabel merah (VCC) ke Toggle button 1.
6. Sambungkan 2 kebel hitam ke Ground Toggle button 0.
7. Jika masukan pertama bernilai 0 dan masukan ke dua bernilai 0 maka sum
dan carry yang dihasilkan bernilai 0 , dalam kondisi ini LED akan mati.
Perhatikan Gambar 3.5. di bawah ini.

Gambar 3.5. Percobaan pertama


8. Jika masukan pertama bernilai 0 dan masukan ke dua bernilai 1 maka
keluaran sum 1dan carry 0 , dalam kondisi ini LED cary mati dan sum
menyala . Perhatikan Gambar 3.6. di bawah ini.

Gambar 3.6. Percobaan kedua

9. Jika masukan pertama bernilai 1 dan masukan ke dua bernilai 0 maka


keluaran sum 1 dan carry 0 , dalam kondisi ini LED carry mati dan sum
menyala . Perhatikan Gambar 3.7 dibawah ini.

Gambar 3.7. Percobaan ke tiga

10. Jika masukan pertama bernilai 1 dan masukan ke dua bernilai 1maka
keluaran sum 0 dan carry 1 , dalam kondisi ini LED carry menyala dan
sum mati . Perhatikan Gambar 3.8 dibawah ini.

Gambar 3.8. Percoban ke empat


3.5.2. Langkah-langkah Rangkaian Full Adder
1. Pertama siapkan IC gerbang OR,XOR ,dan AND dan pasangkan pada
trainer.
2. Pasang kabel pada pin VCC pada masing-masing pin IC dengan power
supply.
3. Pasang kabel pada pin ground pada masing-masing pin IC dengan ground
power supply.
4. Pasang kabel pada 2 masukan ke gerbang menuju gerbang XOR.
5. Pasang kabel pada Cin menuju masukan gerbang XOR Bersama dengan
keluaran dari gerbang XOR sebelumnya.
6. Pasang kabel pada keluaran gerbang XOR menuju gerbang AND
rangkaian pertama bersama 1 masukan dari Cin.
7. Pasang kabel menuju masukan A dan B menuju rangkaian gerbang AND
kedua.
8. Pasang kabel dari keluaran kedua gerbang AND menuju gerbang OR.
9. Pasang kabel XOR keluaran ke dua menuju toggle button 1.
10. Pasang kabel masukan dari gerbang AND menuju toggle button 2.
11. Pasang kabel dari keluaran gerbang OR menuju toggle button 3.
12. Pasang kabel keluaran dari gerbang OR menuju LED 1.
13. Pasang kabel keluaran dari gerbang XOR menuju LED 2.
14. Jika masukan A bernilai 0, masukan ke dua bernilai 0 dan Cin bernilai 0
maka keluaran yang di hasilkan adalah sum 0 dan Cout bernilai 0. Dalam
kondisi ini kedua LED dalam keadaan mati. Perhatikan Gambar 3.9 di
bawah ini.

Gambar 3.9. Percobaan Pertama


15. Jika masukan A bernilai 0, masukan kedua bernilai 0 dan Cin bernilai 1
maka keluaran yang di hasilkan adalah sum 1 dan Cout bernilai 0. Dalam
kondisi ini LED pertama dalam keadaan menyala dan LED kedua mati.
Perhatikan Gambar 3.10 di bawah ini.

Gambar 3.10. Percobaan Kedua

16. Jika masukan A bernilai 0 ,masukan kedua bernilai 1 dan Cin bernilai 0
maka keluaran yang di hasilkan adalah sum 1 dan Cout bernilai 0. Dalam
kondisi ini LED pertama dalam keadaan menyala dan kedua mati.
Perhatikan Gambar 3.11 di bawah ini.

Gambar 3.11. Percobaan Ketiga

17. Jika masukan A bernilai 0,masukan kedua bernilai 1 dan Cin bernilai 1
maka keluaran yang di hasilkan adalah sum 0 dan Cout bernilai 1. Dalam
kondisi ini LED pertama dalam keadaan menyala dan kedua mati.
Perhatikan Gambar 3.12 di bawah ini.

Gambar 3.12. Percobaan Keempat


18. Jika masukan A bernilai 1, masukan kedua bernilai 0 dan Cin bernilai 0
maka keluaran yang di hasilkan adalah sum 1 dan Cout bernilai 0. Dalam
kondisi ini LED pertama dalam keadaan menyala dan kedua mati.
Perhatikan Gambar 3.13 di bawah ini.

Gambar 3.13. Percobaan Kelima

19. Jika masukan A bernilai 1, masukan kedua bernilai 0 dan Cin bernilai 1
maka keluaran yang di hasilkan adalah sum 0 dan Cout bernilai 1. Dalam
kondisi ini LED pertama dalam keadaan mati dan kedua menyala.
Perhatikan Gambar 3.14 di bawah ini.

Gambar 3.14. Percobaan Keenam

20. Jika masukan A bernilai 1, masukan kedua bernilai 1 dan Cin bernilai 0
maka keluaran yang di hasilkan adalah sum 0 dan Cout bernilai 1. Dalam
kondisi ini LED pertama dalam keadaan mati dan kedua menyala.
Perhatikan Gambar 3.15 di bawah ini.

Gambar 3.15. Percobaan Ketujuh


21. Jika masukan A bernilai 1, masukan kedua bernilai 1 dan Cin bernilai 1
maka keluaran yang di hasilkan adalah sum dan Cout bernilai 1. Dalam
kondisi ini kedua LED dalam keadaan menyala. Perhatikan Gambar 3.16
di bawah ini.

Gambar 3.16. Percobaan Kedelapan


3.6. Kesimpulan
Half Adder merupakan sebuah rangkaian elektronik yang bekerja
melakukan perhitungan penjumlahan dari dua buah bilangan binary, masing-
masing terdiri dari satu bit. Rangkaian ini memiliki dua masukan dan dua buah
keluaran, salah satu keluarannya digunakan sebagai tempat nilai pindahan dan
keluaran lain sebagai hasil dari penjumlahan.
Full adder merupakan sebuah rangkaian elektronik yang cara kerjanya
melakukan penjumlahan sepenuhnya dari dua buah bilangan binary, yang masing-
masing terdiri dari satu bit. Rangkaian ini memiliki tiga masukan dan dua buah
keluaran, salah satu masukan merupakan nilai dari pindahan penjumlahan,
kemudian sama seperti pada half adder salah satu keluarannya dipakai sebagai
tempat nilai pindahan dan keluaran yang lain sebagai hasil dari penjumlahan.

Dari kegiatan praktikum sistem digital modul ke tiga dapat di peroleh


pemahaman tentang rangkaian penjumlahan tak lengkap (half adder),
penjumlahan lengkap (full adder) dan pemahaman software proteus serta cara
membuat dan menguji sebuah rangkaian gerbang logika half adder dan full adder
dengan media digital trainer.
3.7. Daftar Pustaka
[1] Ganjar Febriani Pratiwi. 2018."Half Adder Untuk Counter Pada Metode
Dump Accumulator". Jurnal UNIMUS. Vol. 8.NO.2.Hal.133-136.
[2] Irwan Dedi Muhammad. 2018."Model Dan Simulasi Perbandingan Prototype
Rangkaian Digital Half Adder dan Full Adder ". Jurnal Teknologi Informasi,
Vol, 2 No. 1.Hal 2-4.
[3] Andy Noortjahja Nur Cholis. 2013."Pembelajaran rangkaian listrik berbasis
software proteus sebagai media pembelajaran".Jurnal Inovasi Pendidikan.
Vol. 2,No.3.Hal.157.

Anda mungkin juga menyukai