Anda di halaman 1dari 13

Praktikum Sistem Digital 2023

MODUL II
RANGKAIAN ARITMETIKA

2.1 TUJUAN PRAKTIKUM


1. Mahasiswa mampu memahami konsep operasi-operasi aritmetika biner.
2. Mahasiswa mampu memahami konsep dasar penjumlahan dan pengurangan bilangan
biner.
3. Mahasiswa mampu menggunakan 1s complement dan 2s complement untuk
menyelesaikan operasi aritmetika
4. Mahasiswa mampu merancang rangkaian penjumlahan dan pengurangan.
2.2 DASAR TEORI
Rangkaian aritmetika adalah rangkaian untuk merelisasikan proses aritmetika dalam
bilangan bilangan biner. Ada dua rangkaian yang menjadi dasar untuk membentuk rangkaian
Aritmetika dalam sistem digital, yaitu rangkaian half adder, dan full adder (Abdurohman,
2022). Operasi dasar Aritmetika bilangan biner terdiri dari 4 yaitu penjumlahan bilangan
biner, pengurangan bilangan biner, perkalian bilangan biner, dan pembagian bilangan biner
(Abdurohman, 2022).
Half adder berfungsi untuk pengoperasian pertambahan bilangan biner dengan 1 bit,
kemudian untuk full adder berfungsi untuk melakukan pengoperasian pertambahan bilangan
biner penuh lebih dari 1 bit. Sedangkan half subtractor berfungsi untuk rangkaian operasi
pengurangan sebagian pada data-data bilangan biner 1 bit. Dan Full Subtractor untuk
pengurangan penuh dengan bilangan biner lebih dari 1 (Fahrezi, 2019). Half Adder terdiri
dari dua input, yaitu A dan B, sedangkan outputnya adalah S(Sum), S atau Sum ini dihitung
berdasarkan implementasi gerbang logika EX-OR dari A dan B. Selain output S(Sum), ada
juga output yang disebut C(Carry), yang dihitung berdasarkan implementasi gerbang logika
AND (Pratiwi, 2018).
Sebuah full adder menjumlahkan dua bilangan yang telah dikonversikan menjadi
bilangan- bilangan biner. Masing-masing bit pada posisi yang sama saling dijumlahkan. Full
adder sebagai penjumlah pada bit-bit selain yang terendah.Full adder menjumlahkan dua bit
input ditambah dengan nilai carry-out dari penjumlahan bit sebelumnya. Output dari Full
Adder adalah hasil penjumlahan (Sum) dan bit kelebihannya (carryout) (Siregar, 2018).
Complement 1 dari sebuah bilangan biner merupakan diperoleh dari perubahan setiap
menjadi 1, dan 1 menjadi 0. Dan Complement 2 dari sebuah bilangan biner diperoleh dari
hasil complement 1 ditambah dengan 1 pada posisi SLB (Chairunnas, 2020).

Modul II Rangkaian Aritmetika II-15


Praktikum Sistem Digital 2023
2.3 PERMASALAHAN
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan half adder, full adder, half subtractor, dan full
subtractor, kemudian buatkan rangkaiannya beserta tabel kebenarannya!
2. Berdasarkan kasus 1 diatas, buatlah rangkaian full substractor dan rangkaian full adder
1-bit, hanya dengan menggunakan gerbang dasar beserta tabel kebenarannya. Kemudian
bandingkan tabel kebenaran rangkaian yang dibuat dengan tabel kebenaran pada kasus
1!
3. Hitung operasi di bawah ini dengan menggunakan 1’s complement dan 2’s complement!
a. 29-2
b. 10+3
c. 7-12
4. Buatkan rangkaian subtractor maupun adder untuk menyelesaikan kasus dibawah:
a. 14-3
b. 7+6
c. 8-4
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan bit dalam sistem digital dan buatlah rangkaian
penjumlahan untuk 6-bit dengan 4-bit, dan rangkaian pengurangan untuk 7-bit dengan
4-bit

Modul II Rangkaian Aritmetika II-16


Praktikum Sistem Digital 2023
2.4 HASIL PERCOBAAN DAN ANALISA
1. Dari hasil percobaan dan analisa yang dilakukan pada saat praktikum berlangsung
terhadap permasalahan ke-1, dari hasil tersebut dapat disimpulkan hasilnya sebagai
berikut:
a. Half adder adalah Rangkaian yang digunakan untuk menggabungkan 2 buah
bilangan biner yang memiliki 1-bit saja dengan operasi aritmetika yaitu operasi
penjumlahan dan memiliki sum sebagai hasil dan carry sebagai pembawa dari sum.

Gambar 2.1 Rangkaian Gerbang Half Adder


Dari Gambar 2.1 dapat kita ketahui bahwa operasi penjumlahan yang dilakukan
pada sebuah bilangan itu juga memiliki nilai benar atau salah juga, akan tetapi operasi
penjumlahan tersebut dilakukan terhadap bilangan biner sehingga jika ingin melakukan
sebuah operasi penjumlahan, bilangan desimalnya diubah dulu ke bilangan biner.
Tabel 2.1 Tabel Kebenaran Half Adder
A B Sum Carry
0 0 0 0
0 1 1 0
1 0 1 0
1 1 0 1
Dari Tabel 2.1 tersebut juga kita mengetahui bahwa jika (A) bernilai 1 dan (B)
bernilai 0, maka hasilnya akan bernilai 1 sehingga lampu sum tersebut menyala dan
carry dari penjumlahan tersebut bernilai 0 karena lampu tidak menyala.
b. Full adder adalah rangkaian yang digunakan untuk menggabungkan 2 buah
bilangan biner yang memiliki lebih dari 1-bit dengan sudah dikonversikan dan
dengan operasi penjumlahan. dan memiliki sum sebagai hasil dan carry sebagai
pembawa dari sum serta terdapat carry in.

Gambar 2.2 Rangkaian Gerbang Full Adder

Modul II Rangkaian Aritmetika II-17


Praktikum Sistem Digital 2023
Dari Gambar 2.2 dapat kita ketahui bahwa operasi penjumlahan yang dilakukan
pada sebuah bilangan itu juga memiliki nilai benar atau salah juga, akan tetapi operasi
penjumlahan tersebut dilakukan terhadap bilangan biner sehingga jika ingin melakukan
sebuah operasi penjumlahan, bilangan desimalnya diubah dulu ke bilangan biner.
Operasi ini menggunakan full adder karena bit dari bilangan binernya lebih dari 1.
Tabel 2.2 Tabel Kebenaran Full Adder
X Y Ci Sum Ci+1
0 0 0 0 0
0 0 1 0 1
0 1 0 0 1
0 1 1 1 0
1 0 0 1 1
1 0 1 1 0
1 1 0 1 0
1 1 1 1 1
Dari Tabel 2.2 tersebut juga kita mengetahui bahwa jika (X) bernilai 1, (Y) bernilai
0, dan Ci bernilai 1, maka hasilnya akan bernilai 1 sehingga lampu sum akan menyala
dan carry out dari penjumlahan tersebut bernilai 0 sehingga lampu carry out tidak akan
menyala.
c. Half substractor adalah rangkaian yang digunakan untuk menggabungkan 2 buah
bilangan yang memiliki 1-bit saja dengan operasi aritmetika yaitu operasi
penjumlahan dan memiliki remain sebagai hasil dan borrow sebagai pembawa dari
remain.

Gambar 2.3 Rangkaian Gerbang Half Substractor


Dari Gambar 2.3 dapat kita ketahui bahwa operasi pengurangan yang dilakukan
pada sebuah bilangan itu juga memiliki nilai benar atau salah juga, akan tetapi operasi
pengurangan tersebut dilakukan terhadap bilangan biner sehingga jika ingin melakukan
sebuah operasi penjumlahan, bilangan desimalnya diubah dulu ke bilangan biner.
Tabel 2.3 Tabel Kebenaran Half Substractor
A B Dif Borrow
0 0 0 0
0 1 1 1
1 0 1 0
1 1 0 0

Modul II Rangkaian Aritmetika II-18


Praktikum Sistem Digital 2023
Dari Tabel 2.3 tersebut juga kita mengetahui bahwa jika (A) bernilai 1 dan (B)
bernilai 0, maka hasilnya akan bernilai 1 sehingga lampu dif tersebut akan menyala dan
borrow dari pengurangan tersebut bernilai 0 sehingga lampu tidak menyala.
d. Full substractor adalah rangkaian yang digunakan untuk menggabungkan 2 buah
bilangan biner yang memiliki lebih dari 1-bit dengan sudah dikonversikan dan
dengan operasi pengurangan dan memiliki remain sebagai hasil dan borrow sebagai
pembawa dari difference serta terdapat borrow in.

Gambar 2.4 Rangkaian Gerbang Full Substractor


Dari Gambar 2.4 dapat kita ketahui bahwa operasi pengurangan yang dilakukan
pada sebuah bilangan itu juga memiliki nilai benar atau salah juga, akan tetapi operasi
pengurangan tersebut dilakukan terhadap bilangan biner sehingga jika ingin melakukan
sebuah operasi penjumlahan, bilangan desimalnya diubah dulu ke bilangan biner.
Operasi ini menggunakan full substractor karena bit dari bilangan binernya lebih dari 1.
Tabel 2.4 Tabel Kebenaran Full Substractor
A B Bi Dif Borrow
0 0 0 0 0
0 0 1 1 1
0 1 0 1 1
0 1 1 0 1
1 0 0 1 0
1 0 1 0 0
1 1 0 0 0
1 1 1 1 1
Dari Tabel 2.4 tersebut juga kita mengetahui bahwa jika (A) bernilai 1, (B) bernilai
1, dan Bi bernilai 1, maka hasilnya akan bernilai 1 sehingga lampu dif akan menyala dan
borrow in dari pengurangan tersebut bernilai 1 sehingga lampu borrow in juga akan
menyala.
2. Dari hasil percobaan dan analisa yang dilakukan pada saat praktikum berlangsung
terhadap permasalahan ke-2, dari hasil tersebut dapat disimpulkan hasil penyelesaian
dari permasalahan ke-2 sebagai berikut:

Modul II Rangkaian Aritmetika II-19


Praktikum Sistem Digital 2023
a. Full adder
Berdasarkan dari permasalahan ke-1, full adder memiliki rangkaian dimana
rangkaiannya yang terdiri dari gerbang kombinasional yaitu XOR. Dari rangkaian
tersebut kita dapat membuat rangkaian yang menggunakan gerbang dasar saja seperti
AND, OR, maupun NOT/inverter yang penerapannya menggunakan lebih banyak
gerbang dasar, untuk itu berikut adalah rangkaian full adder menggunakan gerbang
dasar:

Gambar 2.5 Rangkaian Full Adder dengan Gerbang Dasar


Berdasarkan Gambar 2.5 kita dapat mengetahui nilai dari rangkaian tersebut
dengan melihat lampu yang tersedia sebagai indikator nilai dari rangkaian tersebut
menyala yang menandakan bahwa rangkaian tersebut nilainya itu bernilai 1 atau true.
Hal ini sesuai dengan tabel kebenaran yang ada dari full adder dengan sum dan carry
yaitu sebagai berikut:
Tabel 2.5 Tabel Kebenaran Rangkaian Full Adder di Atas
X Y Ci Sum Ci+1
0 0 0 0 0
0 0 1 0 1
0 1 0 0 1
0 1 1 1 0
1 0 0 1 1
1 0 1 1 0
1 1 0 1 0
1 1 1 1 1
Dari Tabel 2.5 dapat di ketahui bahwa input yang diberikan akan mempengaruhi
sum dan carry yang ada. Contohnya jika (X) diberikan nilai 1, (Y) diberikan nilai 1, dan
Ci didapatkan bernilai 1 juga, maka sum dan Ci+1 akan bernilai 1 dan lampunya akan
menyala.
b. Full Substractor

Modul II Rangkaian Aritmetika II-20


Praktikum Sistem Digital 2023
Dilihat dari permasalahan ke-1, full substractor memiliki rangkaian yang terdiri
dari gerbang kombinasional. Dari rangkaian tersebut kita dapat membuat rangkaian
yang menggunakan gerbang dasar saja seperti AND, OR, maupun NOT/inverter yang
penerapannya lebih banyak menggunakan gerbang dasar dan rangkaiannya lebih rumit
juga dibandingkan dengan menggunakan gerbang kombinasional, untuk itu berikut
adalah rangkaian full substractor menggunakan gerbang dasar:

Gambar 2.6 Rangkaian Full Substractor dengan Gerbang Dasar


Berdasarkan Gambar 2.6 kita dapat mengetahui nilai dari rangkaian tersebut
dengan melihat lampu yang tersedia menyala yang menandakan bahwa nilainya itu
bernilai 1 atau true. Hal ini seuai dengan tabel kebenaran dari full substractor yaitu
sebagai berikut:

Tabel 2.6 Tabel Kebenaran Rangakaian Full Substractor di Atas


A B Bi Dif Borrow
0 0 0 0 0
0 0 1 1 1
0 1 0 1 1
0 1 1 0 1
1 0 0 1 0
1 0 1 0 0
1 1 0 0 0
1 1 1 1 1
Dari Tabel 2.6 kita bisa mengetahui bahwa input yang diberikan akan
mempengaruhi dif dan borrow yang ada. Contohnya jika (A) diberikan nilai 1, (B)
diberikan nilai 1, dan dif didapatkan bernilai 1 juga, maka dif dan borrow akan bernilai
1 dan lampunya akan menyala.

Modul II Rangkaian Aritmetika II-21


Praktikum Sistem Digital 2023
c. Berdasarkan dari tabel kebenaran pada poin a dan b di atas, kita dapat mengetahui
bahwa tabel kebenarannya sama dengan tabel kebenaran pada permasalahan ke-1,
sehingga saling ekuivalen.
3. Dari hasil percobaan dan analisa yang dilakukan pada saat praktikum berlangsung
terhadap permasalahan ke-3, dari hasil tersebut dapat diketahui penyelesaiannya dan
dapat diketahui hasilnya sebagai berikut:
a. 29-2 = 29+(-2)
1’s Complement
29=11101
-2= -(00010)/11101 (1’s Complement)
Jadi 011101
111101 +
1011010
11010+1=11011
27(10)
2’s Complement
011101
111110 +
1011011
27(10)
b. 10+3
1’s Complement
10=01010
3=00011
Jadi 01010
00011 +
01101
13(10)
2’s Complement
01010
00011 +
01101
13(10)
c. 7-12 = 7+(-12)
1’s Complement
7 = 00111
-(12)= 11100/10011
Jadi 00111
10011 +
11010
11010 = 10101
(-5)(10)
2’s Complement
00111
10100 +

Modul II Rangkaian Aritmetika II-22


Praktikum Sistem Digital 2023
11011
11011 = 10101
(-5)(10)
4. Dari hasil percobaan dan analisa yang dilakukan pada saat praktikum berlangsung
terhadap permasalahan ke-4, dapat diketahui penyelesaian dari permasalahan ke-4
tersebut dengan hasilnya sebagai berikut:
a. 14-3
Untuk membuat rangkaian dari pengurangan di atas yaitu 14-3 kita bisa tentukan
dulu tabel kebenaran dari pengurangan tersebut dengan menggunakan operasi
pengurangan full substractor maupun half substractor seperti berikut:
Tabel 2.7 Tabel Kebenaran dari 14-3
A B Dif Borrow in Borrow out
0 1 1 1 0
1 1 1 1 1
1 0 0 0 1
1 0 1 0 0
Dari Tabel 2.7 di atas dapat kita ketahui bahwa jika kita memberikan input 1 pada
(A) dan memeberikan input 0 pada (B), maka didapatkan hasil pengurangan yaitu 1
dengan borrow in dan borrow out bernilai 0. Sesuai dengan tabel kebenarannya, berikut
adalah rangkaian dari pengurangan 14-3:

Gambar 2.7 Rangkaian Pengurangan 14-3


Dari Gambar 2.7 kita dapat mengetahui bahwa nilai dari 14-3 adalah 11 karena
dilihat dari lampu yang menyala dari bawah yaitu 01011 yang merupakan bentuk biner
dari angka 11.
b. 7+6
Untuk membuat rangkaian dari penjumlahan di atas yaitu 7+6 kita bisa tentukan
dulu tabel kebenaran dari penjumlahan tersebut dengan menggunakan operasi
penjumlahan full adder maupun half adder seperti berikut:
Tabel 2.8 Tabel Kebenaran dari 7+6
A B Sum Carry
1 0 1 0
1 1 0 1
1 1 1 1

Modul II Rangkaian Aritmetika II-23


Praktikum Sistem Digital 2023
0 0 1 0
Dari Tabel 2.8 di atas dapat kita ketahui bahwa jika kita memberikan input 1 pada
(A) dan memeberikan input 0 pada (B), maka didapatkan hasil penjumlahan yaitu 1
dengan carry bernilai 0. Sesuai dengan tabel kebenarannya, berikut adalah rangkaian
dari penjumlahan 7+6:

Gambar 2.8 Rangkaian Penjumlahan 7+16


Dari Gambar 2.8 kita dapat mengetahui bahwa nilai dari 7+6 adalah 13 karena
dilihat dari lampu yang menyala dari bawah yaitu 01101 yang merupakan bentuk biner
dari angka 13.
c. 8-4
Untuk membuat rangkaian dari pengurangan di atas yaitu 8-4 kita bisa tentukan
dulu tabel kebenaran dari pengurangan tersebut dengan menggunakan operasi
pengurangan full substractor maupun half substractor seperti berikut :
Tabel 2.9 Tabel Kebenaran dari 8-4
A B Dif Borrow in Borrow out
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 1 1 1 0
1 0 0 0 1

Dari Tabel 2.9 di atas dapat kita ketahui bahwa jika kita memberikan input 1 pada
(A) dan memeberikan input 0 pada (B), maka didapatkan hasil pengurangan yaitu 1
dengan borrow in bernilai 0 dan borrow out bernilai 1 karena diberikan ke biner
sebelumnya. Sesuai dengan tabel kebenarannya, berikut adalah rangkaian dari
pengurangan 8-4:

Gambar 2.9 Rangkaian Pengurangan 8-4

Modul II Rangkaian Aritmetika II-24


Praktikum Sistem Digital 2023
Dari Gambar 2.9 kita dapat mengetahui bahwa nilai dari 8-4 adalah 4 karena dilihat
dari lampu yang menyala dari bawah yaitu 00100 yang merupakan bentuk biner dari
angka 4.
5. Dari hasil percobaan dan analisa yang dilakukan pada saat praktikum berlangsung
terhadap permasalahan ke-5, dari hasil tersebut dapat diketahui hasilnya sebagai berikut:
a. Bit merupakan singkatan dari binary digit (digit biner) adalah satuan unit data
terkecil dalam komputasi digital yang pada dasarnya terdiri dari satu digit biner
(bisa berupa nilai 0 ataupun 1).
b. Penjumlahan 6-bit dengan 4-bit
Misalkan 101011 + 1101 = 101011 + 001101
101011 = (43)10
1101 = (13)10

Gambar 2.10 Rangkaian Penjumlahan 43+13


Berdasarkan rangkaian pada Gambar 2.10 hasil dari 101011 + 001101 dapat dilihat
dari atas ke bawah dimana bagian paling atas adalah bagian paling kanan biner sehingga
didapat 111000 dan dalam desimal adalah 43 + 13 = 56.
c. Pengurangan 7-bit dengan 4-bit
Misalkan 1000101 – 1011 = 1000101 – 0001011
1000101 = (69)10
1011 = (11)10

Gambar 2.11 Rangkaian Pengurangan 69-11

Modul II Rangkaian Aritmetika II-25


Praktikum Sistem Digital 2023
Berdasarkan rangkaian pada Gambar 2.11 hasil dari 1000101 – 0001011 dapat
dilihat dari atas ke bawah dimana bagian paling atas adalah bagian paling kanan biner
sehingga didapat 0111010 dan dalam desimal adalah 69 - 11 = 58.
2.5 KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum sistem digital modul II Rangkaian Aritmetika dapat ditarik
kesimpulannya sebagai berikut:
1. Operasi aritmetika biner dilakukan dengan cara yang hampir sama dengan operasi
aritmetika untuk bilangan desimal. Penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian dilakukan digit per digit dengan mengubah bilangan desimal tersebut
terlebih dahulu kedalam bilangan biner.
2. Penjumlahan dalam biner dilakukan dengan cara nilai lebih pada suatu bilangan biner,
nilai tersebut akan menjadi nilai bawaan (carry) yang akan ditambahkan pada bilangan
biner di sebelah kirinya. Pengurangan dalam biner juga memiliki cara apabila bilangan
biner tidak cukup untuk dikurangi perlu nilai pinjam (borrow) dari bilangan biner di
sebelah kirinya.
3. Untuk menyelesaikan proses operasi aritmetika biner dapat digunakan 1’s complement
dan 2’s complement, dimana 1’s complement mengubah bilangan biner menjadi
kebalikannya misalnya 0 menjadi 1 dan 1 menjadi 0. Sementara itu, 2’s complement
menambah hasil dari 1’s complement dengan 1.
4. Adder digunakan untuk proses penjumlahan, adder dibagi menjadi 2 yaitu half adder
yang digunakan untuk menjumlahkan 2-bit dan full adder yang digunakan untuk
menjumlahkan 3-bit, 2-bit dari input dan 1-bit dari carry sebelumnya. Subtractor
digunakan dalam proses pengurangan, subtractor dibagi menjadi 2 yaitu half subtractor
yang digunakan untuk mengurangi 2-bit dan full subtractor yang digunakan untuk
mengurangi 3-bit, 2-bit dari input dan 1-bit dari borrow.

Modul II Rangkaian Aritmetika II-26


Praktikum Sistem Digital 2023
DAFTAR PUSTAKA
Abdurohman, M. (2022). Organisasi dan arsitektur komputer.
Chairunnas, A., Kom, M., Putra, A. P., Kom, M., Suriansyah, M. I., & Kom, M. (2020). Buku
Ajar Sistem Digital Teori dan Implementasi (Vol. 1). Flash.
Fahrezi, T. F., & Asri, Y. N. (2019). Pembuatan Alat Simulasi Trainer Adder dan Subtractor.
Jurnal Pendidikan Fisika dan Sains, 2(2), 72-79.
Pratiwi, G.F., Afandi, H., & Nur‘Ainingsih, D. (2018). Half Adder Untuk Counter pada
Metode Dump Accumulator RFID dengan Teknologi 0.35 µm. . In PROSIDING
SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL, (Vol. 1, No. 1).
Siregar, H. F., & Irawan, M. D. (2018). Model Dan Simulasi Perbandingan Prototype
Rangkaian Digital Half Adder Alu Standar Dengan Inovasi Rangkaian Digital Half
Adder Alu. (JurTI) Jurnal Teknologi Informasi, 2(1), 1-8

Modul II Rangkaian Aritmetika II-27

Anda mungkin juga menyukai