Anda di halaman 1dari 10

BAB IX

Aritmatika Digital TEKNIK DIGITAL

9.1 Pendahuluan

Deskripsi singkat
Mempelajari untai aritmatika, penjumlah 1 bit half adder, penjumlah 1 bit full adder,
penjumlah N-bit. Mempelajari untai pengurang komplemen 2 (Twos Complement),
Mempelajari untai pembanding digital n-bit.

Manfaat
Dengan mempelajari BAB 9, ini mahasiswa dapat menganalisis dan merancang untai
aritmetik penjumlah, pengurang dan pembanding secara digital.

Relevansi
BAB 9 ini memberikan dasar-dasar untuk merancang dan menganalisis untai aritmetik
dalam sistem digital, yang menjadi dasar pada system system pengolah/komputasi
berteknologi digital modern saat ini. BAB 8 sangat relevan terhadab matakuliah lanjut
seperti perancangan system digital, system mikroprosesor, arsitektur computer.

Learning Outcomes
Mahasiswa mampu merancang berbagai jenis untai aritmetik digital.
Mahasiswa mampu menganalisa (trouble shooting) untai aritmetik digital.
Mahasiswa mampu merancang sistem sistem digital yang berbasis untai aritmetik.

Buku Acuan:
[1] Moris Mano, M. and Michael D. Ciletti, 2013, Digital Design With an Intruduction
to the Verilog HDL, fifth ed. Pearson Education, Inc., publishing as Prentice Hall,
One Lake Street, Upper Saddle River, New Jersey 07458
[2] Ronald J. Tocci and Neal S. Widmer, 1998, Digital Systems Priciples and
Applications, Prentice-Hall, Inc

9. 2 Penjumlah Biner (Binary Adder)


Sebelum melakukan operasi penjumlahan bilangan biner , mencermati lagi penjumlahan
pada bilangan desimal atau BCD sebagai berikut:

123 A (Augend)
+ 789 B (Addend)
912 SUM

Penjumlahan desimal akan menghasilkan dua nilai yaitu SUM dan


CARRY

Penjumlahan Biner (Binary Addition)


Seperti halnya penjumlahan decimal, penjumlahan bilangan biner akan menghasilkan
dua nilai yaitu SUM dan CARRY, dengan aturan sebagai berikut.

0 0 1 1
+0 +1 +0 +1
0 1 1 10

Penjumlahan bilangan 1-bit akan menghasilkan kemungkinan "0 + 0", "0 + 1", atau "1 +
0", untuk "1 + 1" penjumlahan akan sama dengan "2", nilai ini dapat diwakili dengan
nilai SUM=0, dan CARRY=1. Perhatikan untuk SUM merupakan operasi Ex-OR, maka
dapat digunakan gerbang Ex-OR untuk menyusun untainya. Sedangkan CARRY akan
bernilai 1, jika kedua bilangan bernilai 1, maka dapat direalisasikan dengan gerbang
AND.
Untuk operasi bilangan biner 2-bit, adalah sebagai berikut
00 00 01 01
+ 00 + 01 + 00 + 01
00 01 01 10

9.3 Sirkuit Penjumlah Paruh ( Half Adder)


Sirkuit penjumlah 1-bit dengan keluaran Carry (1-bit Adder with Carry-Out),
diperlihatkan seperti pada Gambar 9.1, beserta tabel kebenarannya.

Simbol Tabel Kebenaran


A B SUM CARRY
0 0 0 0
0 1 1 0
1 0 1 0
1 1 0 1
Boolean Expression: Sum = A B Carry = A . B
Gambar 9.1 Untai dan Tabel Kebenaran Penjumlah Paruh (Half Adder)

Penjumlah Paruh (HA: Half Adder) memiliki dua masukan saja yaitu bilangan A (1-bit)
dan bilangan B (1-bit). HA memiliki fungsi keluaran SUM (1-bit), dan fungsi keluaran
CARRY (1-bit) (Carry out).

9. 4 Untai Penjumlah Penuh (Full Adder Circuit)


Perbedaan utama antara Full Adder dengan Half Adder, adalah bahwa FA memiliki 3
masukan, yaitu dua masukan bilangan 1-bit (A dan B) dan satu masukan Carry-In (C-
in).
Penjumlah Penuh dengan Masukan Carry-In (Full Adder with Carry-In), diperlihatkan
pada Gambar 9.2

Simbol Tabel Kebenaran


A B C-in Sum C-out
0 0 0 0 0
0 1 0 1 0
1 0 0 1 0
1 1 0 0 1
0 0 1 1 0
0 1 1 0 1
1 0 1 0 1
1 1 1 1 1
Boolean Expression: Sum = A B C-in
Gambar 9.2 Untai dan Tabel Kebenaran Penjumlah Penuh (Full Adder)

9. 5 Penjumlah Biner 4-bit (4-bit Binary Adder)

Suatu penjumlah dua bilangan bilangan 4-bit dapat dilakukan dengan cara yang
sederhana yaitu dengan penjumlah Ripple Carry Binary Adder -4 bit, yang tersusun
atas 4 buah FA (full adders) secara cascade, tiap-tiap FA mewakili 1-bit. Istilah
"ripple" dikarenakan penjumlah bit yang bobotnya bebih tinggi harus menunggu
penjumlahan bit yang bobotnya lebih rendah selesai. Untai penjumlah 4-bit tersebut
diperlihatkan pada Gambar 9.3.

Penjumlah Biner 4-bit

Gambar 9.3 Penjumlah 4-bit Ripple Carry


Kelemahan untai penjumlah ini adalah terjadinya ripple , untuk penjumlah dengan
lebar kata yang lebih lebar akan terjadi tunda (delay) yang berarti. Atau disebut tunda
perambatan (Propagation Delay), Salah satu solusi adalah dengan membangkitkan
sinyal-sinyal masukan carry dari masukan A dan B secara langsung, Teknik ini disebut
Carry Look Ahead Binary Adder. (tidak akan dibahas pada bab ini).

9. 6 Pengurang 4-bit (4-bit Binary Subtractor)

Untai pengurang bilangan biner dapat memanfaatkan untai penjumlah yang telah
dibahas pada sub bab sebelumnya. Operasi pengurangan dua bilangan biner A dan B
dengan lebarkata n-bit, A-B dapat dipresentasikan dengan A + (-B). Bilangan (-B)
dapat dipresentasikan dengan notasi Twos Complement, seperti yang telah dibicarakan
pada Bab 2. Bilangan negatif B (-B), diperoleh dengan meng-INVERT-kan bilangan B
ditambah 1 , atau (-B) = INVERT(B) + 1. Pada piranti penjumlah nilai 1 diperoleh dari
masukan CARRY-IN (CIN) yang dibuat selalu 1. Inversi dilakukan dengan gerbang
NOT (INVERT). Piranti penjumlah 4-bit diperlihatkan seperti pada Gambar 9.5.

Gambar 9.5 Untai Pengurang 4-bit

Saat ini tersedia IC 4-bit full-adder seperti 74LS283 dan CD4008. yang akan
menambahkan dua 4-bit bilangan biner dan memberikan tambahan masukan CARRY-
IN, serta keluaran bit carry (CARRY-OUT), sehingga kita dapat meng-cascade-kan
piranti tersebut untuk menghasilkan pengurang 8-bit, 12-bit, 16-bit, dll

9. 7 Pembanding Digital (Digital Comparator)


Suatu operasi aritmetik yang juga banyak digunakan adalah perbandingan. Untai
pembanding digital dapat disusun berdasar untai digital kombinasional. Untai
Pembanding Digital (Digital Comparator circuit) dapat disusun berdasar gerbang-
gerbang AND, NOR dan NOT. Pembanding digital 1-bit yang memiliki masukan dua
bilangan 1-bit yang akan dibandingkan A dan B, dan tiga keluaran yang akan
menberikan sinyal sebagai tanda atau bendera (flag) yang akan menghasilkan kondisi
suatu operasi perbandingan. Ada tiga kondisi suatu operasi perbandingan (magnitude):
Kondisi jika A = B, atau
Kondisi jika A > B, atau
Kondisi jika A < B.

Masing-masing (flag) keluaran akan bernilai 1 atau TINGGI, jika salah satu kondisi
tersebut terpenuhi. Penggunaan suatu pembanding digital (Digital Comparator) adalah
untuk membandingkan sekumpulan variabel atau suatu bilangan yang tidak diketahui ,
sebagai contoh A (A1, A2, A3, .... An, dst.) dibandingkan dengan suatu bilangan
konstan (yang diketahui nilainya) seperti B (B1, B2, B3, .... Bn, dst.) dan menghasilkan
sinyal keluaran (digital) yang mencatat kondisi atau sering disebut bendera (flag) yang
tergantung pada hasil operasi pembandingan. Sebagai contoh, suatu pembanding
magnitude dengan masukan dua bilangan 1-bit (A dan B) akan menghasillkan tiga
kondisi keluaran (flag), yaitu
yang berarti bahwa ; A lebih besar dari B, A sama dengan B, dan A lebih kecil dari
B. Hal ini berguna jika kita ingin membandingkan dua variabel dan ingin menghasilkan
output ketika salah satu dari tiga kondisi di atas tercapai. Sebagai contoh, menghasilkan
output dari pencacah ketika nilai/bilangan hitungan tertentu tercapai. Cermati suatu
pembanding sederhana 1-bit bawah ini.

Pembanding digital 1-bit (Digital Comparator)

Gambar 9. 6 Untai Pembanding Digital 1- bit

Tabel Kebenaran Untai Pembanding


Inputs Outputs
B A A>B A=B A<B
0 0 0 1 0
0 1 1 0 0
1 0 0 0 1
1 1 0 1 0

Pembanding Digital Magnitude 4-bit (Nibbles)


Gambar 9.7 Pembanding Digital Magnitude 4-bit

Beberapa pembanding digital yang tersedia secara komersial seperti TTL 7485 atau
CMOS 4063 4-bit komparator magnitude memiliki terminal input tambahan yang
memungkinkan pembanding dapat di "cascade" beberapa chip untuk membandingkan
(word) lebar kata yang lebih besar dari 4-bit. Dengan cara (cascade) yang sama
dimungkinkan untuk membandingkan n-bit ( 8, 16 atau bahkan lebar- kata 32-bit).

Pembanding Digital 8-bit (Word/Byte)


Gambar 9.8 Pembanding Digital Magnitude 8-bit

Gambar 9.8 memperlihatkan untai pembanding digital 8-bit. Saat


membandingkan bilangan biner atau BCD yang besar seperti contoh di atas, dimulai
dengan suatu komparator membandingkan bit yang berbobot tertinggi (MSB) terlebih
dahulu. Jika ada kesetaraan, A = B maka selanjutnya akan membandingkan bit yang
lebih rendah bobotnya berikutnya dan seterusnya sampai mencapai bit yang berbobot
terendah, (LSB). Jika kesetaraan masih ada maka dua bilangan didefinisikan sama. Jika
ketidaksamaan ditemukan, baik A> B atau A <B hubungan antara dua bilangan
ditentukan dan perbandingan hingga urutan bit berbobot terendah selesai. Komparator
digital digunakan secara luas dalam piranti Analog-to-Digital converter, (ADC) dan
Arithmetic Logic Unit, (ALU) untuk melakukan berbagai operasi aritmatika.

9.8 SOAL BAB 9


1. Konversikan untai Penjumlah penuh (FA) seperti pada Gambar 6.1 dengan gerbang
NAND
2. Konversikan untai Penjumlah penuh (FA) seperti pada Gambar 6.2 dengan gerbang
NAND
3. Suatu untai aritmetik pembanding digital bilangan biner 2 bit memiliki tabel
kebenaran sebagai berikut:
X bernilai 1 jika A1A0 < B1B0
Y bernilai 1 jika A1A0 = B1B0
Z bernilai 1jika A1A0 > B1B0

Masukan Keluaran
A1 A0 B1 B0 X Y Z
0 0 0 0 0 1 0 Pertantaan :
0 0 0 1 1 0 0 a. Buatlah peta Karnaugh dari tabel
0 0 1 0 1 0 0 kebenaran di atas untuk masing-masing
0 0 1 1 1 0 0 keluaran dan sederhanakan
0 1 0 0 0 0 1
b. Buat untai digital-nya berdasar SOP
0 1 0 1 0 1 0
0 1 1 0 1 0 0
(Sum of Product)
0 1 1 1 1 0 0
1 0 0 0 0 0 1
1 0 0 1 0 0 1
1 0 1 0 0 1 0
1 0 1 1 1 0 0
1 1 0 0 0 0 1
1 1 0 1 0 0 1
1 1 1 0 0 0 1
1 1 1 1 0 1 0

Anda mungkin juga menyukai