Sistem Pemilikan Tanah Dan Masyarakat Desa Di Jawa
Sistem Pemilikan Tanah Dan Masyarakat Desa Di Jawa
Metodologi yang digunakan dipandang dari segi sosio ekonomi pedesaan? Bagi hubungan
antara tuan tanah penggarap demikian itu yang dicirikan menurut bentuknya, diperlukan
penerapan kebijaksanaan yang berbeda.
Bentuk masalah penguasaan tanah ini kompleks dan khas, karena hubungan antarkelas yang
meluas akibat meresapnya ekonomi komersial, tidak dengan sendirinya menyingkirkan
hubungan social komunal yang bersifat tradisional, tetapi justru telah menyatu dengan
hubungan-hubungan tersebut.
GARIS BESAR SURVEI HAK-HAK ATAS TANAH DAN EINDRESUMÉ
penyelesaian Eindresumé terlambat jalan baru bagi politik kolonial telah tersusun dengan baik untuk menghapuskan sistem tanam
paksa dan memperkenalkan perkebunan swasta
Jilid I. Pujian dapat diberikan kepada keseluruhan
Eindresumé yang telah mengklasifikasikan
bermacam-macam hak atas berbagai kategori tanah
Eindresumé dengan disertai contoh-contoh yang sesuai.
diuraikan
secara Jilid II menggambarkan tiap karesidenan.
singkat: Jilid III pelengkap dan menguraikan bermacam-
macam aspek kehidupan desa yang tidak langsung
berhubungan dengan sistem pertanahan tetapi
diperlukan untuk memahaminya dari perspektif
yang luas (khususnya dalam hubungannya dengan
organisasi pemerintah kolonial), atau masalah-
masalah khusus yang tidak dapat digolongkan
dalam kedua jilid terdahulu.
Bentuk-Bentuk Pemilikan Tanah Pertanian
keresidenan Jumlah desa Desa tanpa sawah Desa tanpa tegalan
Penyebaran Tanah
disurvei
Pertanian Banten 56 1 4
1. SAWAH Karawang 10 1
Kabupaten-
Milik Perorangan Turun-temurun (erfelijk
kabupaten 105 1 15
individueel bezit) Priangan 53 15
cirebon
Menurut Eindresumé milik perorangan turun- Tegal 32 1 18
temurun adalah : Banymas 40 8
• bentuk penguasaan tanah di mana seseorang Pekalongan 26 1 13
menduduki sebidang tanah secara kekal Bagelen 50 3 5
• dapat menyerahkannya kepada ahli warisnya Semarang
Jepara
50
34
2 25
22
melalui pemindahtanganan hak penguasaan
Rembang 54 2 17
sebelum dia meninggal atau saat meninggal Madiun 63 2 38
(bij versterf op hunne erfgenamen laten Kediri 59 22
overgaan) Surabaya 56 9 33
• yang paling khas, dapat mengatur (beschikken) Pasuruan 44 3 17
secara bebas dengan misalnya menjual, Probolinggo 26 3 6
menyewakan atau menggadaikan. Besuki 36 4 5
Banyuwangi 6
madura 8 1
jumlah 808 33 264
Distribusi tanah bengkok (sawah)
Milik Komunal (gemeen bezit)
• seseorang atau keluarga memanfaatkan keresidanan
Banten 56
1
12
2 3 4
tanah tertentu yang merupakan bagian dari Karawang 10
tanah komunal desa Kabupaten priangan 105 6
• orang tersebut tidak diberi hak untuk cirebon 53 49 49 28
menjualnya atau memindahtangankan Tegal 32 27 26
tanah tersebut Banyumas 40 26 24 11
• pemanfaatannya digilir secara berkala. Pekalongan 26 21 21 21
Bagelen 50 38 37 17
Tanah Bengkok untuk Pamong Desa Semarang 50 42 42 15
jepara 34 30 29 12
(ambtsvelden)
• Sawah-sawah yang diperuntukkan bagi Rembang
Madiun
54
63
50
54
45
54
5
29
pejabat untuk dimanfaatkan secara pribadi Kediri 59 56 56 34
(Eindresume memandang hak pejabat atas Surabaya 56 43 39 10
sawah-sawah ini sebagai hak jabatan) Pasuruan 44 40 38 1
• dibagi dalam dua golongan yaitu bagi para Probolinggo 26 14 9 5
penguasa pribumi misalnya bupati dan Besuki 36 9 9
wedana yang sertempat tinggal di kota-kota, Banyuwangi 6 2 2
madura 8 4 4
dan para lurah atau pejabat desa di desa-
total 808 523 469 221
desa.
(1) Jumlah desa yang disurvei
(2) Jumlah desa yang mempunyai tanah jabatan kepala desa dan pejanbat desa
(3) Jumlah desa dalam (2) dengan sawah berbentuk “milik komunal”
(4) Jumlah desa dalam (2) dengan sawah khusus disisihkan untuk kepala desa
Keresidenan 1 2 3 4 5 6
2. TANAH KERING Banten 56 52 52 3
Karawang 10 10 7 3
Seperti telah dinyatakan arti tanah Kab priangan 105 90 90
kering/tegalan sebagai tanah pertanian pada cirebon 53 38 33 27 1
umumnya adalah bersifat sekunder bila
dibandingkan dengan sawah. Tanah-tanah ini Tegal 32 14 3 11
terletak dalam wilayah tempat hanya sedikit Banyumas 40 32 2 25 8 3
Pekalongan 26 13 2 10 7 5
sawah yang dimiliki secara komunal, Bagelen 50 45 8 15 31 11
dibanding dengan tempat lain di Jawa Semarang 50 25 18 9 2
jepara 34 12 2 10 2 1
Rembang 54 37 34 5 2
Pemindahtanganan tanah dan hubungan Madiun 63 25 9 17 1
sewa- menyewa/penyakapan Kediri 59 37 21 2 13 7
Surabaya 556 23 16 12 5
• Pemindahtanganan tanah hanya dapat Pasuruan 44 27 22 9 4
Probolinggo 26 20 19 2 1
dipertimbangkan bagi tanah pertanian “ Milik Besuki 36 31 25 6
perorangan turun – temurun”. Banyuwangi 6 6 6
• Di desa – desa yang memperkenankan terjadinya madura 8 7 7
pembelian dan penjualan sawah dari orang – total 808 544 384 109 116 42
orang luar pada umumnya dilarang sesuai dengan
(1) Jumlah desa yang disurvei
peraturan desa. (2) Jumlah desa yang mempunyai tanah kering (kecuali kebun kopi dan kelapa
• Di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah, walaupun (3) Jumlah desa yang mempunyai tanah kering bersifat “milik perorangan turun
diperkenankan penjualan ke orang – orang daerah temurun)
lain, namun dengan syarat bahwa pembeli harus (4) Jumlah desa yang mempunyai tanah kering yang bersifat “milik perorangan
pindah ke desa atau melaksanakan layanan wajib sementara”
(5) Jumlah desa yang mempunyai tanah kering dan dimiliki secara komunal
kerja yang telah ditentukan. (6) Jumlah desa tempat tanah kering “milik perorangan” dan “milik komunal” terdap
bersama
Penyakapan ( Tenancy Relation )
1 2
Bentuk hubungan dimana sewa Sebagian tertentu dari hasil
dibayar dalam jumlah tetap (fixed), panen dibayarkan
dalam bentuk uang atau barang sebagai sewa, dalam
(gabah). bentuk bagi hasil.
Istilah “sekap-menyekap” dengan jumlah imbalan yang tetap (pasti)
keresidenan istilah
Banten Nglanjak,nglanjakake
Kab priangan Nglanja(k), sewa
Tegal Nyewakake, nyadol, nyadol mentah
Banyumas Nglanjak
jepara
semua pengolahan
semua pengolahan dilakukan oleh
dilakukan masyarakat masyarakat desa
desa tanpa dibayar dengan dibayar
A B
C D E
Gemeinschaft Dasar “suku” (tribe) atau sub- “kota” (city) (“masyarakat “kampung” (village)
bagiannya prajurit”) (kelompok pemilik tanah
yang bertetangga)
Kelaziman pemilikan Heredium (bidang tanah fundus (bidang tanah Hufe (bidang tanah untuk
tanah pribadi untuk perumahan dan untuk perumahan, kebun perumahan, kebun, dan
kebun) dan sebagian tanah milik bidang kecil tanah
umum dan diduduki pertanian serta bagian
melalui hak senioritas) dari milik desa)
Thanks!!