Review and Discuss Question Chapter 3
Review and Discuss Question Chapter 3
Tugas Ini Diajukan Untuk Memenuhi Nilai pada Mata Kuliah Perilaku Organisasi
Dosen Pengampu:
Dr. Pratami Wulan Tresna, S.Sos., M.Si
Dr. Arianis Chan, S.IP., M.Si.
Cecep Safa'atul Barkah, S.Sos, MBA.
Disusun Oleh :
Jawaban :
Pemasar tidak dapat menciptakan kebutuhan dari target konsumen, melainkan pemasar
dapat membuat target konsumennya lebih menyadari akan kebutuhan yang sebenarnya tidak
mereka sadari sebelumnya. Pemasar juga bisa mencari dan megidentifikasi kebutuhan konsumen
yang dapat dipenuhi dengan produk yang ia pasarkan. Pemasar juga harus bisa membaca peluang
bagaimana memenuhi kebutuhan konsumen sesuai dengan produk yang mereka pasarkan, serta
dapat menampung aspirasi dari kebutuhan konsumen sehingga kedepannya produk yang
dipasarkan juga dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dari target konsumen dari waktu
ke waktu yang terkadang berubah – ubah. Hal ini dapat dilakukan agar eksistensi produk
perusahaan yang dipasarkan oleh pemasar selalu berada pada benak target konsumen.
Perusahaan pun dengan begitu dapat bertahan dari persaingan dengan produk kompetitor sejenis.
Upaya pemasaran yang dilakukan oleh pemasar tidak dilakukan untuk mengubah
kebutuhan target konsumen, melainkan dapat membangkitkan target konsumen akan kebutuhan
mereka yang belum terpenuhi. Kebutuhan adalah keadaan di mana sesuatu diperlukan atau
memerlukan beberapa tindakan. Dalam perilaku konsumen, kebutuhan yang tidak terpenuhi
membentuk keinginan motivasi yang mendorong konsumen untuk membeli barang dan jasa.
Hasil yang diinginkan menciptakan ketegangan yang berusaha dihilangkan konsumen, baik
secara sadar maupun tidak, dengan membentuk tujuan terkait pembelian dan perilaku selanjutnya
yang mereka antisipasi akan memenuhi kebutuhan mereka. Karakteristik kepribadian memandu
tujuan yang ditetapkan orang dan tindakan yang mereka ambil untuk mencapai tujuan tersebut.
Konsumen biasaya memilih produk yang memiliki “personifikasi merek” yaitu dengan membuat
produk yang sesuai dengan karakter khas individu yang ditargetkan serta mengkomunikasikan
keunikan tersebut dalam bentuk iklan .
3.2 Consumers have both innate and acquired needs. Give examples of each kind of need
and show how the same purchase can serve to fulfill either or both kinds of needs.
Jawaban :
1. Kebutuhan biologis & fisiologi (innate needs) merupakan kebutuhan bawaan yang
menopang keberadaan fisik sejak ia lahir dan harus dipehui agar dapat bertahan hidup, yang
mana kebutuhan ini biasanya bersifat fisik. Contoh : kebutuhan akan makanan, air, udara,
perlindungan tubuh dari lingkungan luar (yaitu, pakaian dan tempat tinggal), dan seks.
2.Kebutuhan psikogenik (acquired needs) merupakan kebutuhan yang dipelajari dari orang tua
kita, lingkungan sosial, dan interaksi dengan orang lain. Contoh yang termasuk ke dalam
acquired needs yaitu kebutuhan akan harga diri, prestise, kasih sayang, kekuasaan, dan prestasi.
Contoh bagaimana pembelian yang sama dapat mempengaruhi salah satu atau kedua jenis
kebutuhan tersebut adalah ketika misalnya seorang pengusaha ingin membeli pakaian Louis
Vuitton keluaran terbaru. Pengusaha tersebut berusaha untuk memenuhi kedua jenis kebutuhan
tersebut dimana dari sisi innate needs, pengusaha tersebut membeli pakaian untuk menutupi
tubuhnya serta melindungi tubuhnya dari paparan sinar matahari, debu, dan lainnya. Namun dari
sisi acquired needs, terdapat kebutuhan akan harga diri maupun prestige yang ditimbulkan
dengan membeli pakaian branded dengan harga yang mahal, hal tersebut dapat menjadi
kebanggaan tersendiri maupun menimbulkan kebanggaan maupun kekaguman dari orang – orang
disekitarnya yang mengetahui hal tersebut.
3.3 List the innate and acquired needs that would be useful in developing promotional
strategies for the following products and explain how they would be useful: (a) global
positioning devices, (b) sunglasses that can be customized online, and (c) smartphones.
Jawaban :
Berdasarkan pada kebutuhan manusia yang terdiri atas dua jenis kebutuhan yaitu
kebutuhan yang bersifat biologis serta fisiologi (innate needs) serta kebutuhan yang bersifat
psikologis (acquired needs), maka strategi promosi dalam mempromosikan suatu produk
haruslah berdasar atas dua kebutuhan tersebut
(C) Smartphones.
Innate Needs :
- Kebutuhan dalam hal komunikasi sehingga bisa berkomunikasi dengan orang lain secara
mudah tanpa terhalang ruang dan waktu.
- Kebutuhan akan berinteraksi dengan orang lain (bisa melalui aplikasi social media)
Acquired Needs :
- Kebutuhan akan hal harga diri karena dimasa modern seperti saat ini, hampir semua
orang pasti memiliki smartphone.
- Kebutuhan akan hal prestige dan menunjukkan kekuatan dari sisi finansial, misalnya
apabila orang tersebut memiliki smartphones yang berasal dari brand Apple, maka orang
tersebut akan dipandang sebagai orang yang kaya.
3.4 Why are consumers’ needs and goals constantly changing? What factors influence the
formation of new goals? Apply the concepts of needs and goals to the introduction of a new
program by your college or university.
Jawaban :
Kebutuhan serta tujuan konsumen yang terus berubah merupakan suatu bentuk respons
yang ditimbulkan dalam menjawab perubahan yang terjadi pada diri konsumen itu sendiri, baik
dari sisi perubahan fisik, perubahan lingkungan, perubahan pola pikir, perubahan pengalaman,
dan lain sebagainya. Tujuan muncul sebagai bentuk untuk memenuhi kebutuhan yang belum
terpenuhi, Apabila seseorang tidak berhasil dalam memenuhi kebutuhan mereka tersebut, maka
ia akan mulai mencari alternatif cara lain untuk bisa mencapai tujuan yang mereka inginkan.
Namun apabila tujuan yang seseorang ingin capai telah terpenuhi, maka orang tersebut akan
menetapkan target selanjutnya untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi lagi dari yang telah
dicapai sebelumnya. Hal inilah yang menyebabkan mengapa aktivitas manusia yang berdasarkan
motivasi kebutuhan akan berlangsung terus menerus disebabkan kebutuhan yang telah ada tidak
pernah terpuaskan.
Manusia sebagai konsumen akan berusaha untuk menggapai suatu level kepuasan dan
jika mereka telah menggapai hal tersebut maka konsumen akan berusaha sekuat tenaga
mempertahankan kepuasan yang telah berhasil didapat tersebut. Setelah puas akan kebutuhan
sebelumnya itu, kebutuhan yang levelnya lebih tinggi akan muncul dan akan ada dorongan untuk
memenuhi kebutuhan baru yang lebih tinggi tersebut. Di sisi lain, manusia adalah makhluk yang
tidak pernah merasa puas sehingga mereka akan ambisius untuk menetapkan berbagai tujuan
(goals) baru yang lebih tinggi ketika tujuan tujuan sebelumnya telah terlampaui. Faktor – faktor
yang dapat mempengaruhi pembentukan tujuan dari seseorang tergantung pada pengalaman dan
pengetahuan pribadi, kapasitas fisik, norma dan nilai budaya yang berlaku, dan aksesibilitas
tujuan.
Contohnya dalam penerapan program baru oleh perguruan tinggi atau universitas yaitu
misalnya pada Universitas Padjadjaran adalah dimana ketika seorang lulusan SMA misalnya
tidak diterima di jurusan manajemen, maka Ia bisa mendaftar di jurusan lain yang satu bidang
dengan manajemen seperti administrasi bisnis atau lainnya. Lalu, ketika tidak diterima juga di
administrasi bisnis, maka ia bisa membuat tujuan baru yaitu jika Ia masih mau diterima di
Universitas Padjadjaran, maka Ia bisa mendaftar program Diploma dengan jurusan yang memang
masih berkaitan dengan manajemen atau administrasi bisnis seperti digital bisnis, bisnis logistik,
dan lain sebagainya yang dimana tentunya Ia memerlukan kebutuhan akan belajar terkait ujian
masuk diploma tersebut.
3.5 How can marketers use consumers’ failures at achieving goals in developing
promotional appeals for specific products and services? Give examples.
Jawaban :
Konsumen yang mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan tertentu yang mereka
inginkan dapat menghasilkan rasa frustrasi pada diri konsumen. Frustrasi adalah perasaan yang
dihasilkan dari kegagalan untuk mencapai suatu tujuan, dan mekanisme pertahanan adalah cara
kognitif dan perilaku untuk menangani frustrasi. Setiap orang pati pernah mengalami frustrasi
yang berasal dari ketidakmampuan untuk mencapai tujuan. Hambatan yang mencegah
pencapaian suatu tujuan mungkin bersifat pribadi (misalnya, sumber daya fisik atau keuangan
yang terbatas) atau hambatan dalam lingkungan fisik atau sosial. Terlepas dari penyebabnya,
individu bereaksi secara berbeda terhadap situasi yang membuat frustrasi. Beberapa orang
berhasil mengatasi dengan menemukan jalan lain untuk mencapai tujuan mereka atau jika gagal
menemukan jalan lain, mereka akan memilih tujuan pengganti lainnya.
Efek keberhasilan dan kegagalan pada pemilihan tujuan memiliki implikasi strategis bagi
pemasar. Sasaran harus dapat dicapai secara wajar dan iklan tidak boleh menjanjikan lebih dari
yang dapat disampaikan; sebaliknya, mereka seharusnya hanya menjanjikan apa yang dapat
dicapai oleh produk tersebut. Selanjutnya, produk dan jasa sering dievaluasi berdasarkan ukuran
dan arah kesenjangan antara harapan konsumen dan kinerja objektif. Dengan demikian, bahkan
produk yang bagus tidak akan dibeli kembali jika gagal memenuhi harapan yang tidak realistis
yang diciptakan oleh iklan yang terlalu menjanjikan. Demikian pula, konsumen sering
menganggap produk biasa-biasa saja dengan kepuasan yang lebih besar daripada yang benar-
benar dijamin jika kinerja produk melebihi harapan mereka. Ketika orang tidak dapat mencapai
tujuan utama mereka, mereka sering menetapkan tujuan alternatif lain.
Misalnya ketika seorang konsumen ingin membeli mobil sport BMW X1 dimana
bentuknya sangat gagah dan sporty serta tentu saja BMW yang memiliki prestise jika dimiliki.
Jika konsumen tersebut gagal mencapai tujuan tersebut, maka ini peluang bagi marketers Honda
HRV yang dapat membuat bentuk mobilnya sporty dengan iklan yang sporty pula layaknya
BMW X1 sehingga konsumen tersebut dapat membuat tujuan penggantinya yaitu membeli mobil
Honda HRV karena sporty layaknya BMW X1 dan tentunya dengan harga yang lebih murah.
3.6 For each of the following products, select one level from Maslow’s hierarchy of human
needs. Describe how you would use the need you selected in promoting the product to a
market segment of your choice. The products are e-readers, expensive shoes, and vacation
homes.
Jawaban :
a. E - readers :
E readers ini termasuk dalam level ego needs yang berarti untuk memenuhi kebutuhan
akan prestise, status, serta hal yang lebih simple sebab tentunya e-readers termasuk dalam
produk yang memiliki harga yang cukup tinggi dan tidak menjadi produk yang harus
dibeli oleh semua orang dan juga mereka yang bisa membeli ini telah cukup dalam
memenuhi ketiga level dibawahnya.
Contoh promosi barang dalam level tersebut dapat digambarkan seperti ini, produk e-
readers dapat dipromosikan di toko buku Gramedia di mall dimana Gramedia ini
merupakan salah satu toko buku terbesar di Indonesia dan pada Gramedia yang terletak di
mall tentu saja konsumen yang datang telah tercukupi kebutuhan yang ada pada ketiga
level dibawah level ego needs. Bentuk iklannya dapat dibuat seperti video ataupun poster
yang berisi bahwa jika konsumen ingin membaca buku tetapi malas untuk membawa
banyak buku yang besar, maka e-readers adalah solusinya dan tentunya harga bukunya
pun bisa dipasarkan lebih murah karena bentuknya berubah menjadi e-book.
b. Expensive shoes :
Expensive shoes ini sama dengan e-readers yaitu termasuk dalam level ego needs dimana
kebutuhan yang harus dipenuhi oleh konsumennya adalah kebutuhan ego seperti prestise,
status, dan harga diri ketimbang kebutuhan akan fisiologis yang dari sebuah sepatu.
Contoh promosi expensive shoes yang berada dalam level ego needs ini bisa dengan
melakukan endorse pada influencer yang memang sedang atau sering menjadi icon dalam
barang-barang yang dinilai mahal seperti expensive shoes ini. Bentuk promosi ini dipilih
sebab banyaknya konsumen yang tertarik dengan expensive shoes lebih banyak tertarik
untuk membeli produk tersebut ketika dipakai oleh influencer yang fotonya diposting
olehnya di media sosial sehingga setelah mereka merasa tertarik dengan history, brand,
bentuk atau warna produk tersebut, maka mereka akan merasa seperti ada rasa “ingin
memiliki” karena banyak orang atau karena dipakai oleh influencer tersebut.
c. Vacation homes
Vacation homes ini sama dengan e-readers dan expensive shoes yaitu termasuk dalam
level ego needs dimana kebutuhan yang harus dipenuhi oleh konsumennya adalah
kebutuhan ego seperti status, harga diri di samping kebutuhan akan tempat tinggal selama
berlibur sebab tentunya vacation homes memiliki harga yang lebih mahal dibanding
hotel, namun dapat ditempati oleh banyak orang.
Contoh promosi vacation homes ini dapat dilakukan dengan mengiklankan tempatnya
vacation home nya pada google atau instagram ads dimana ketika seseorang mencari
tentang lokasi wisata yang berdekatan dengan lokasi vacation home nya, maka website
atau iklan vacation home ini dapat dilihat dan membuat konsumen membuka serta
tertarik menginap disana. Selain itu, dapat juga dipromosikan di aplikasi seperti traveloka
yang memang konsumen yang membuka aplikasi tersebut ada keinginan untuk menginap
dan memiliki kebutuhan akan tempat tinggal yang dekat dengan lokasi yang ingin dituju.
3.7 What are the advantages and disadvantages of using Maslow’s needs hierarchy in
segmentation and positioning?
Jawaban :
Hierarki kebutuhan Maslow merupakan suatu teori yang dikemukakan oleh psikolog Abraham
Maslow yang mana membagi kebutuhan (needs) manusia terbagi menjadi 5 mulai dari kebutuhan
tingkat yang paling terendah (biogenik) hingga kebutuhan yang paling tertinggi (psikogenik).
Maslow berpendapat bahwasanya kebutuhan terendah harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum
berlanjut kepada kebutuhan yang lebih tinggi. 5 kebutuhan itu antara lain:
Kebutuhan Fisiologis (makanan, air, udara tempat tinggal,seks)
Kebutuhan akan Rasa Bebas & Rasa Aman (perlindungan,ketertiban,stabilitas)
Kebutuhan akan Perasaan Saling Memiliki Dan Afeksi (kasih sayang, persahabatan, rasa
memiliki)
Kebutuhan akan Penghargaan (prestise, status, harga diri)
Kebutuhan akan Aktualisasi Diri (pemenuhan diri)
Teori Maslow ini tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan yang berpengaruh di dalam dunia
pemasaran khususnya dalam bahasan perilaku konsumen. Beberapa kelebihan teori Maslow
antara lain:
1. Hirarki Kebutuhan Maslow menginterpretasikan perilaku dan motivasi dasar manusia
dalam bertindak untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini dapat dimanfaatkan marketer untuk
menciptakan suatu produk yang bermanfaat dalam usaha untuk proses mencapai tujuan
berdasar kebutuhan tersebut.
2. Hirarki Kebutuhan Maslow memuat hal – hal yang cukup ringkas mengenai apa saja
kebutuhan manusia. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan product design yang
cocok disesuaikan untuk memenuhi per tingkat hirarki kebutuhan tersebut.
3. Hirarki Kebutuhan Maslow dapat dijadikan dasar oleh marketer agar bisa fokus
menemukan kebutuhan spesifik target konsumen atas kebutuhan tertentu. Hal ini akan
membuat produk yang akan dipasarkan akan difokuskan untuk memenuhi salah satu
kebutuhan tersebut sesuai dengan segmentasi pasar yang dilakukan adalah berdasarkan
kebutuhan kebutuhan yang ada dalam teori hirarki kebutuhan tersebut.
4. Hirarki Kebutuhan Maslow menjadikan marketer dapat melakukan diferensiasi produk
yang dipasarkan yang juga berdasarkan tingkatan per kebutuhan yang ada dalam Hirarki
Maslow tersebut. Terkadang, jenis produk yang sama juga bisa melakukan positioning
berbeda tergantung kebutuhan yang ingin dipenuhi. Contohnya, smartphone Xiaomi bagi
orang yang tinggal didaerah sudah dikategorikan termasuk smartphone canggih &
mewah. Namun bagi orang yang tinggal diperkotaan, smartphone Xiaomi tidak cukup
untuk memenuhi itu, smartphone keluaran Apple atau setingkat yang mampu
memenuhinya ego needs tersebut.
Jawaban :
A. Peneliti melakukan identifikasi serta mengukur motivasi manusia melalui penelitian yang
bersifat kualitatif. Tujuannya yaitu untuk memperlajari kebiasaan serta menggali
informasi apa yang mendasari apa yang dilakukan oleh konsumen. Dengan dilakukannya
penelitian kualitatif ini, maka peneliti dapat mencari tahu sebenarnya apa dorongan alam
bawah sadar serta motif yang mendasari konsumen dalam menentukan pembelian suatu
produk ataupun menggunakan suatu produk.
Contohnya adalah : Boneka
Ketika Mattel memperkenalkan Barbie pada tahun 1959, perusahaan tersebut
mempekerjakan Dichter sebagai konsultan. Penelitiannya menunjukkan bahwa gadis-
gadis muda menyukai boneka itu, tetapi ibu mereka membenci proporsi tubuh dan
penampilan Teutonik yang sempurna dari boneka itu. Dichter menyarankan Mattel untuk
memasarkan boneka itu sebagai model busana remaja, yang mencerminkan keinginan ibu
untuk penampilan putrinya yang layak dan modis.
B. Perbedaannya terdapat pada jumlah sampe konsumen yang lebih besar dan lebih
representatif bila dibandingkan dengan penelitian motivasi. Penelitian motivasi lebih
fokus kepada wawancara mendalam kepada konsumen untuk menggali informasi lebih
dalam mengenai alasan ataupun motif tersembunyi dari konsumen tersebut dalam jumlah
sampel yang lebih sedikit.
Jawaban :
3.10. Contrast the major characteristics of the following personality theories: (a) Freudian
theory, (b) neo-Freudian theory, and (c) trait theory. In your answer, illustrate how each
theory is applied to the understanding of consumer behavior.
Jawaban :
a) Teori Freudian berdasarkan pada dorongan bawah sadar yang membutuhkan, terutama
kebutuhan biologis dan seksual, makanan merupakan inti motivasi manusia dan
kepribadian seseorang. Pada dasarnya, teori ini menekankan pengukuran kepribadian
manusia melalui pendekatan kualitatif atau subjektif. Freudian mengemukakan bahwa
kepribadian manusia terdiri dari Id, Superego dan Ego.
- Id, merupakan dorongan primitif dan impulsif seperti haus, lapar, sex dimana
individu mencari kepuasan tanpa memperhatikan ciri yang spesifik dari kepuasan
itu sendiri.
- Superego, merupakan ekspresi internal individu yang berkaitan dengan moral dan
perilaku masyarakat.
- Ego, merupakan kontrol sadar individu yang berfungsi sebagai monitor internal
untuk menyeimbangkan permintaan yang impulsif dari Id dan kendala
sosiokultural dari superego.
b) Teori Non-Freudian menyatakan bahwa hubungan sosial merupakan faktor yang
fundamental dalam perkembangan kepribadian. Misalnya, Alfred Adler mengusulkan
bahwa mengatasi perasaan rendah diri adalah faktor utama dalam motivasi manusia, dan
Sullivan memandang pengurangan kecemasan sebagai faktor kunci.
c) Teori sifat, berbeda dengan teori Freudian dan Neo-freudian. Teori ini orientasinya
bersifat kuantitatif. Teori ini memandang kepribadian sebagai seperangkat sifat yang
bertahan lama daripada hasil dari dorongan bawah sadar. Ciri-ciri ini biasanya dinyatakan
dalam skor numerik yang diperoleh pada tes kertas dan pensil yang dilakukan sendiri. Tes
kepribadian sifat tunggal sangat berhasil dalam menambah pemahaman tentang perilaku
konsumen, dan tes semacam itu semakin dikembangkan untuk digunakan dalam
penelitian konsumen.
3.11. Describe personality trait theory. Give five examples of how personality traits can be
used in consumer research.
Jawaban :
Trait theory adalah pendekatan kualitatif, gerakan non-empirical Freudian dan neo-
freudian. yang berfokus pada langkah-langkah empiris kepribadian dalam hal spesifik
karakteristik psikologis, yang disebut “sifat”. Sifat merupakan karakteristik pribadi dimana
setiap orang yang memilikinya selalu berbeda – beda dan menjadi ciri khas yang membuat satu
orang berbeda dengan orang yang lainnya. Para peneliti mengembangkan tes kepribadian khusus
yang menyangkut perilaku konsumen. Tes ini melipui sifat-sifat seperti inovasi (bagaimana
reseptif seseorang terhadap pengalaman-pengalan baru berhubungan dengan konsumen atau
pertimbangan awal dan pembelian produk dan layanan baru), materialism (tingkat keterikatan
konsumen dengan hata), dan etnosentrisme (kemungkinan konsumen untuk menerima atau
menolak produk buatan luar negeri. Hasil dari pendekatan ini nantinya dapat dipelajari oleh
pemasar bagaimana efek pengaruh keperibadian terhadap perilaku konsumsi para konsumen,
sehingga ini memungkinkan untuk bisa mengelompokkan konsumen secara efektif dan juga
membuat iklan sesuai dengan segmen yang ditargetkan.
Contoh dari personality traits dalam consumer research antara lain:
1. Skala inovatif konsumen dapat digunakan untuk mempelajari bagaimana konsumen
yang reseptif terhadap produk atau layanan baru.
2. Para peneliti mengembangkan skala yang mengukur kerentanan konsumen terhadap
pengaruh interpersonal
3. Dalam menguji skala materialisme baru, para peneliti menemukan bahwa orang – orang
yang materialistis, nilai yang diperoleh dan memamerkan harta milik.
4. Segmen konsumen yang cenderung menerima produk buatan luar negeri dan yang tidak,
para peneliti telah mengembangkan dan menguji skala etnosentrisme kosumen.
5. Kebutuhan kognisi mengukur keinginan orang untuk atau menikmati.
3.12. Research has found that the target market selected by the maker of a digital camera
consists primarily of individuals who are other-directed and also have a high need for
cognition. How can the camera’s marketer use this information in promoting its product?
Jawaban :
Dari penjelasan sebelumnya, maka dapat sini dapat terlihat bahwa untuk iklan kamera bagi
konsumen yang memiliki presonality trait inner-directed maupun other-directed harus berbeda.
3.13. Describe the type of promotional message that would be most suitable for each of the
following personality market segments, and give an example of each: (a) highly dogmatic
consumers, (b) inner-directed consumers, (c) consumers with high optimum stimulation
levels, (d) consumers with a high need for recognition, and (e) consumers who are
visualizers versus consumers who are verbalizers.
Jawaban :
c) Tingkat stimulasi optimal (OSL) adalah sejauh mana orang menyukai pengalaman baru,
kompleks, dan tidak biasa (yaitu, OSL tinggi) atau lebih memilih keberadaan yang
sederhana, tidak berantakan, dan tenang (yaitu, OSL rendah). Para peneliti telah
menemukan bahwa konsumen yang mencari stimulasi optimal tingkat tinggi lebih
bersedia mengambil risiko, lebih mungkin untuk mencoba produk baru dan inovatif, dan
berusaha mempertahankan tingkat stimulasi optimal yang tinggi saat berbelanja.
Sifat lain yang mirip dengan OSL adalah mencari variasi atau kebaruan. Dalam perilaku
konsumen,mencari hal baru terdiri dari:
1. Perilaku pembelian eksplorasi: Beralih merek untuk mengalami alternatif
baru, berbeda, dan mungkin lebih baik
2. Eksplorasi perwakilan: Mengumpulkan informasi tentang alternatif produk
baru dan berbeda dan mempertimbangkan untuk membelinya
3. Inovasi: Menggunakan produk yang sudah diadopsi dengan cara baru atau baru
Mencari variasi sangat relevan dengan produk teknologi
d) Konsumen dengan kebutuhan yang tinggi akan pengakuan, mereka tertarik dengan
banyak liburan yang memberikan banyak kegiatan dan kegembiraan untuk diakui.
Konsumen yang mempunyai kebutuhan yang tinggi akan variasi akan cenderung
mencari pemasar yang menyediakan berbagai lini produk yang banyak pilihan.
Contohnya apabila sesorang pendaki gunung, maka ia akan lebih cenderung mencari
brand yang menyediakan berbagai macam keperluan climbing baik dari sisi pakaian
maupun perlengkapannya, seperti Eiger, Kalibre, dll. Ataupun seorang gamers akan
mencari brand yang menyediakan pheriferal gaming seperti mouse, keyboard, monitor,
PC, Laptop, maupun smartphone gaming seperti Asus dengan lini produk ROG (Republic
of Gamers) nya,
e) Tipe konsumer visualizer adalah konsumen yang lebih menangkap iklan atau pesan
promosional dalam bentuk objek visual (seperti warna, bentuk, animasi, gambar, dll).
Tipe konsumen ini akan sangat cocok dengan iklan yang menggunakan elemen-elemen
yang tadi telah disebutkan. Contohnya yaitu pada iklan sasa bumbu serbaguna yang
terdapat alur cerita serta menggunakan animasi sebagai visualnya agar menarik konsuen
visualizer.
Sedangkan tipe konsumer verbalizer adalah konsumen yang lebih menyukai iklan atau
pesan promosional yang mengutamakan bersifat verbal dan kecocokan kalimat yang
dikemas secara tekstual, misalnya dalam bentuk informasi tertulis maupun tekstual.
Contohnya pada iklan balsem cap lang dimana banyak tulisan yang memuat informasi
seta promosi produk.
Jawaban :
Ada perbedaan dalam sifat kepribadian antara orang-orang yang dengan mudah membeli
berbagai produk buatan luar negeri dengan orang-orang yang lebih menyukai produk-produk
buatan Amerika. Konsumen yang menganut paham etnosentrisme dapat dikatakan sebagai
konsumen yang bersedia untuk membeli produk dalam negeri atau tidak membeli produk
buatan/yang berasal dari luar negeri. Konsumen yang menganut etnosentris garis keras akan
cenderung akan memilih dan membeli produk buatan domestik dibandingkan dengan luar
negeri. dalam suatu penelitian menunjukkan bahwa konsumen yang memiliki pengetahuan yang
minim akan produk yang akan ia beli, memiliki kecenderungan keputusan pembeliannya akan
dipengaruhi oleh presepsi negara asal. Hal ini lah yang dapat di jadikan oleh pemasar untuk
mensegmentasikan produk - produk yang mereka pasarkan kepada konsumen penganut
etnosentris dengan tetap memperhatikan kebutuhan konsumen yang dapat diselesaikan dengan
produk tersebut. Berikut paham - paham yang diyakini oleh kaum konsumen etnosentris AS yang
dapat dijadikan dasar oleh pemasar :
3.15. A marketer of health foods would like to segment its market on the basis of self-
image. Describe how the marketer can use actual self-image and ideal self-image to do so.
Jawaban :