TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN
PEMILIHAN PANGULU SERENTAK
BUPATI SIMALUNGUN,
Menimbang : a. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 99
ayat (1) Peraturan Bupati Simalungun Nomor
29 Tahun 2022 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pemilihan Pangulu diatur
bahwa petunjuk teknis dalam rangka
pelaksanaan Pemilihan Pangulu Serentak
diatur lebih lanjut dalam keputusan Bupati
Simalungun;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan
sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu
menetapkan Keputusan Bupati Simalungun
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pemilihan Pangulu Serentak;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN BUPATI SIMALUNGUN
TENTANG PETUNJUK TEKNIS
PELAKSANAAN PEMILIHAN PANGULU
SERENTAK.
BUPATI SIMALUNGUN,
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
-1-
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa;
4. Peraturan Daerah Kabupaten Simalungun Nomor 2 Tahun 2016
tentang Nagori, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Simalungun Nomor 2 Tahun 2022 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Simalungun Nomor
2 Tahun 2016 tentang Nagori;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2014 tentang
Pemilihan Kepala Desa, sebagaimana telah diubah beberapa kali,
terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun
2020 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 112 Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Desa;
6. Peraturan Bupati Simalungun Nomor 29 Tahun 2022 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Pemilihan Pangulu.
C. Tujuan
Tujuan penyusunan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pemilihan
Pangulu Serentak ini adalah sebagai acuan dan pedoman bagi Panitia
Pemilihan Kabupaten, Panitia Pengawas Kecamatan, Panitia Pemilihan
Nagori, Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS),
Pangulu/Penjabat Pangulu dan Maujana Nagori dalam melaksanakan
ketentuan pelaksaan Pemilihan Pangulu sebagaimana yang telah
diatur dalam Peraturan Bupati Simalungun Nomor 29 Tahun 2022
tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemilihan Pangulu.
-2-
a. merencanakan, mengkoordinasikan dan menyelenggarakan
semua tahapan pelaksanaan pemilihan di daerah;
b. melakukan bimbingan teknis pelaksanaan pemilihan Pangulu
terhadap Panitia Pengawas Kecamatan, Panitia Pemilihan dan
KPPS;
c. melaksanakan seleksi tambahan dan menetapkan hasil
seleksi tambahan bagi Nagori dengan Bakal Calon Pangulu
yang lebih dari 5 (lima) orang;
d. menetapkan jumlah surat suara dan kotak suara;
e. memfasilitasi pencetakan surat suara dan pembuatan kotak
suara serta perlengkapan pemilihan lainnya;
f. menyampaikan surat suara dan kotak suara dan
perlengkapan pemilihan lainnya kepada Panitia Pemilihan;
g. memfasilitasi penyelesaian sengketa hasil pemilihan Pangulu
di daerah;
h. melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pemilihan;
dan
i. melaksanakan tugas dan wewenang lain yang ditetapkan
dengan Keputusan Bupati.
-3-
f. menyampaikan hasil pengawasan penerapan protokol
kesehatan dalam Pemilihan Pangulu kepada Ketua Panitia
Pemilihan Kabupaten.
4. Panitia Pengawas berkewajiban :
a. memperlakukan Calon Pangulu secara adil dan setara;
b. menyampaikan laporan hasil pengawasan pemilihan kepada
Panitia Pemilihan Kabupaten.
C. Panitia Pemilihan
Penyelenggara dan pelaksana pemilihan Pangulu serentak di tingkat
Nagori adalah Panitia Pemilihan tingkat Nagori yang selanjutnya
disebut dengan Panitia Pemilihan.
-4-
f. melakukan penyemprotan disinfektan pada tempat
pelaksanaan penyelenggaraan sebelum dan setelah
pelaksanaan kegiatan;
g. penyusunan tata letak tempat duduk dengan penerapan jaga
jarak;
h. penyediaan sumber daya kesehatan sebagai antisipasi
keadaan darurat berupa obat, perbekalan kesehatan,
dan/atau personel yang memiliki kemampuan di bidang
kesehatan atau tim dari satuan tugas Penanganan Corona
Virus Disease 2019 Nagori;
-5-
l. membentuk dan mengangkat Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara (KPPS) untuk tiap TPS dalam hal TPS
berjumlah lebih dari 1 (satu);
m. menetapkan hasil rekapitulasi penghitungan suara dan
mengumumkan hasil pemilihan;
n. menetapkan Calon Pangulu terpilih;
o. membuat berita acara pemilihan;
p. melaporkan pelaksanaan proses pemilihan Pangulu kepada
Maujana Nagori; dan
q. melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pemilihan.
3. Panitia Pemilihan berkewajiban :
a. memperlakukan Calon Pangulu secara adil dan setara, netral
serta tidak memihak kepada salah satu Calon Pangulu atau
kelompok tertentu;
b. merencanakan kebutuhan barang dan jasa berkaitan dengan
penyelenggaraan pemilihan;
c. menyampaikan laporan kepada Maujana Nagori untuk setiap
tahap pelaksanaan pemilihan dan menyampaikan informasi
kegiatannya kepada masyarakat;
d. memelihara arsip dan dokumen pemilihan;
e. mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran pemilihan
Pangulu kepada Bupati melalui Maujana Nagori dan Camat;
f. melaksanakan semua tahapan pemilihan tepat waktu, kecuali
terjadi suatu hal yang membuat pemilihan Pangulu tersebut
ditunda.
-6-
A. Persyaratan Pemilih
1. Penduduk Nagori yang akan menggunakan hak pilih harus
memenuhi syarat dan terdaftar sebagai pemilih dalam Daftar
Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Pangulu di Nagori setempat.
2. Oleh karena itu diartikan bahwa apabila terdapat Penduduk
Nagori yang memenuhi syarat atau memiliki KTP Nagori setempat,
namun tidak terdaftar dalam DPT Pilpanag setempat, maka yang
bersangkutan tidak dapat menggunakan hak suaranya pada hari
pemungutan suara.
3. Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi
seluruh syarat sebagai berikut:
a. penduduk Nagori yang pada hari pemungutan suara
pemilihan Pangulu sudah berumur 17 (tujuh belas) tahun
atau sudah/pernah menikah ditetapkan sebagai pemilih;
b. berdomisili di Nagori setempat sekurang-kurangnya 6 (enam)
bulan sebelum disahkannya DPS yang dibuktikan dengan
KTP atau surat keterangan domisili;
c. nyata-nyata tidak sedang terganggu jiwa/ingatannya;
d. tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap;
dan
e. bukan anggota TNI/POLRI.
4. Pemilih yang telah terdaftar dalam DPT dan memiliki KTP sebagai
penduduk Nagori setempat namun bertempat tinggal sementara di
luar Nagori karena alasan belajar atau bekerja, dapat
menggunakan hak pilih pada hari pemungutan suara.
5. Pemilih yang telah terdaftar dalam DPT dan ternyata tidak lagi
memenuhi syarat tidak dapat menggunakan hak memilih.
-8-
9. Panitia Pemilihan wajib memastikan bahwa Pemilih yang terdaftar
dalam DPS sudah memenuhi persyaratan sebagai Pemilih.
10. DPS yang telah disusun selanjutnya ditetapkan oleh Panitia
Pemilihan dalam sebuah Rapat Pleno yang selanjutnya hasil
penetapan tersebut dituangkan dalam Berita Acara Penetapan
DPS. (Lampiran Model B2-Pilpanag).
11. Setelah ditetapkan, Panitia Pemilihan menyusunan pengumuman
DPS (Lampiran Model B3-Pilpanag) dengan melampirkan salinan
DPS untuk diumumkan dan ditempelkan di beberapa tempat
strategis yang mudah dijangkau oleh masyarakat.
12. Jangka waktu pengumuman DPS selama 3 (tiga) hari.
-9-
b. akta/surat nikah atau surat keterangan lainnya bagi yang
sudah/pernah kawin dibawah umur 17 (tujuh belas) tahun;
c. Surat keterangan pensiun atau dokumen sejenis bagi
pensiunan TNI/Polri;
d. surat keterangan sehat jiwa atau dokumen sejenis bagi
penduduk yang telah/pernah dirawat dan dinyatakan sehat
dari gangguan jiwa/ingatan.
e. surat keterangan domisili dari Pemerintah Nagori bagi suami
atau isteri yang menikah dengan penduduk Nagori setempat
dan telah bertempat tinggal di Nagori sekurang-kurangnya 6
(enam) bulan namun belum memiliki KTP Nagori setempat.
2. Pemilih sebagaimana dimaksud pada angka (1) didaftarkan sebagai
Pemilih tambahan oleh Panitia Pemilihan dalam DPTb.
3. Penyusunan DPTb menggunakan formulir DPTb (Lampiran Model
B4-Pilpanag).
4. Pelaporan, pencatatan dan penyusunan Pemilih tambahan dalam
DPTb dilaksanakan dalam jangka waktu 3 (tiga) hari setelah
berakhirnya masa pengumuman DPS.
5. Panitia Pemilihan melakukan penetapan Daftar Pemilih Tambahan
(DPTb) melalui sebuah rapat pleno yang selanjutnya hasil
penetapan tersebut dituangkan dalam Berita Acara Penetapan
DPTb (Lampiran Model B5-Pilpanag).
6. DPTb yang telah ditetapkan selanjutnya dibuatkan salinannya
untuk diumumkan oleh Panitia Pemilihan (lampiran Model
B6Pilpanag) dan ditempelkan di beberapa tempat strategis yang
mudah dijangkau oleh masyarakat.
7. Jangka waktu pengumuman DPTb, dilaksanakan selama 3 (tiga)
hari terhitung sejak berakhirnya jangka waktu penyusunan DPTb.
-10-
6. DPT Pilpanag yang sudah ditetapkan wajib diketahui oleh semua
Calon Pangulu dengan cara membubuhi tanda tangan pada kolom
yang disediakan pada lembar DPT Pilpanag (Lampiran Model
B8Pilpanag).
7. Dalam hal Calon Pangulu tidak membubuhkan tanda tangan pada
lembar DPT, maka DPT tetap dinyatakan sah.
8. DPT Pilpanag yang telah ditetapkan, selanjutnya dibuatkan
salinannya dan diperbanyak untuk diumumkan (Lampiran Model
B9-Pilpanag) dengan menempelkannya di beberapa tempat yang
strategis di Nagori untuk diketahui oleh masyarakat.
9. Panitia Pemilihan melaporkan secara tertulis kepada Panitia
Pemilihan Kabupaten melalui Panitia Pengawas Kecamatan
mengenai penetapan DPT dengan melampirkan fotokopi Berita
Acara Penetapan DPT.
10. DPT yang telah disahkan oleh Panitia Pemilihan tidak dapat
diubah, kecuali terdapat Pemilih yang meninggal dunia, maka
Panitia Pemilihan membubuhkan catatan “meninggal dunia” dan
dibubuhi paraf ketua Panitia Pemilihan pada kolom keterangan di
DPT.
11. Untuk keperluan pemungutan suara di TPS, Panitia Pemilihan
menggandakan salinan DPT Pilpanag yang dapat digunakan
untuk:
a. bahan penyusunan jumlah surat undangan,
b. bahan penyusunan kebutuhan surat suara,
c. digunakan sebagai daftar hadir pada hari pemungutan suara,
dan/atau
d. untuk keperluan pemungutan suara di Tempat Pemungutan
Suara (TPS).
-11-
7. Tidak sedang menjalani hukuman pidana penjara;
8. Tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena
melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara
paling singkat 5 (lima) tahun atau lebih, kecuali 5 (lima) tahun
setelah selesai menjalani pidana penjara dan mengumumkan
secara jujur dan terbuka kepada publik bahwa yang bersangkutan
pernah dipidana serta bukan sebagai pelaku kejahatan
berulangulang;
9. Tidak sedang dicabut hak pilihnya sesuai dengan putusan
pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap;
10. Berbadan sehat;
11. Tidak pernah menjabat sebagai Pangulu atau Kepala Desa atau
sebutan lainnya selama 3 (tiga) kali masa jabatan, baik secara
berturut-turut atau tidak berturut-turut di wilayah Republik
Indonesia;
12. Bukan anggota TNI/Polri;
13. Bukan Penjabat Pangulu atau anggota Maujana Nagori; dan
14. Memenuhi kelengkapan administrasi persyaratan pencalonan
Pangulu.
-12-
7. Surat keterangan berbadan sehat dan bersih narkoba dari dokter
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Simalungun;
8. Surat pernyataan dari Bakal Calon Pangulu dan surat keterangan
dari Organisasi perangkat daerah yang membidangi pemerintahan
Nagori/Desa di wilayah administrasi kependudukan Bakal Calon
Pangulu, yang menyatakan/menerangkan tidak pernah menjabat
sebagai Pangulu/Kepala Desa atau sebutan lainnya selama 3 (tiga)
kali masa jabatan baik secara berturut-turut atau tidak
berturutturut;
9. Fotokopi ijazah pendidikan formal dari tingkat dasar sampai
dengan ijazah terakhir yang dilegalisasi oleh pejabat berwenang
atau surat pernyataan dari pejabat yang berwenang (sebagaimana
yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pengesahan Fotokopi Ijazah/Surat
Tanda Tamat Belajar, Surat Keterangan Pengganti Ijazah/Surat
Tanda Tamat Belajar Dan Penerbitan Surat Keterangan Pengganti
Ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar Jenjang Pendidikan Dasar Dan
Menengah, dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pengesahan Fotokopi Ijazah,
Fotokopi Sertifikat Profesi, Fotokopi Surat Keterangan Pengganti
Ijazah/Sertifikat Profesi, Dan Penerbitan Surat Keterangan
Pengganti Ijazah/Sertifikat Profesi Lulusan Perguruan Tinggi;
10. Fotokopi akta kelahiran yang dilegalisir oleh Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil wilayah administrasi kependudukan Bakal Calon
Pangulu;
11. Fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) yang dilegalisir oleh Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil wilayah administrasi
kependudukan Bakal Calon Pangulu;
-13-
19. Surat izin cuti yang diberikan Camat atas nama Bupati bagi
Tungkat Nagori;
20. Surat izin dari pimpinan perusahaan BUMN/BUMD bagi karyawan
BUMN/BUMD;
21. Surat pernyataan bersedia mengumumkan secara jujur dan
terbuka kepada publik (pada saat penyampaian visi dan misi atau
kampanye) bahwa pernah dipidana serta bukan sebagai pelaku
kejahatan berulang-ulang, bagi Bakal Calon Pangulu yang pernah
dipidana penjara karena melakukan tindak pidana yang diancam
dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan telah
melewati 5 (lima) tahun setelah selesai menjalani pidana penjara.
(Lampiran Model A5-Pilpanag)
-14-
5. Tungkat Nagori yang tidak terpilih menjadi Pangulu, dapat
diangkat kembali oleh Pangulu setelah dikonsultasikan dengan
Camat atas nama Bupati.
-15-
6. Panitia Pemilihan menyerahkan tanda bukti pendaftaran dan
penerimaan berkas kelengkapan, yang dibuat dalam rangkap 2
(dua) dengan ketentuan masing-masing rangkap untuk Bakal
Calon dan untuk arsip Panitia Pemilihan. (Lampiran Model
C3Pilpanag)
7. Apabila sampai batas waktu pendaftaran bakal calon, kelengkapan
administrasi persyaratan tidak dipenuhi, maka Bakal Calon
Pangulu dinyatakan gugur oleh Panitia Pemilihan.
8. Masa pengumuman dan pendaftaran Calon Pangulu selama 9
(sembilan) hari (sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh Panitia
Kabupaten).
9. Penutupan Pendaftaran dituangkan dalam berita acara penutupan
pendaftaran bakal calon. (Lampiran Model C4-Pilpanag)
10. Dalam masa bencana nonalam Covid19, pelaksanaan tahapan
pendaftaran calon dilakukan dengan penerapan protokol
kesehatan.
-16-
E. Perbaikan Berkas Kelengkapan Administrasi Persyaratan
1. Apabila berdasarkan hasil penelitian keabsahan, terdapat salah
satu atau beberapa Bakal Calon yang berkas kelengkapannya
ternyata tidak sah (tidak absah), maka Panitia Pemilihan
memberitahukan secara tertulis kepada Bakal Calon tersebut
(Lampiran Model C6-Pilpanag) untuk melakukan perbaikan berkas
kelengkapan administrasi yang tidak sah tersebut disertai dengan
informasi batas waktu perbaikan berkas.
2. Jangka waktu bagi Bakal Calon Pangulu melakukan perbaikan
berkas kelengkapan yang tidak sah adalah paling lambat 5 (lima)
hari setelah selesainya jangka waktu penilaian keabsahan dan
klarifikasi berkas kelengkapan.
3. Jika dalam batas waktu yang ditentukan ternyata Bakal Calon
Pangulu belum menyampaikan berkas yang sah (absah), maka
Bakal Calon Pangulu dinyatakan tidak memenuhi syarat oleh
Panitia Pemilihan.
4. Pada proses akhir tahapan penelitian keabsahan berkas
kelengkapan, apabila hasil akhir dari penelitian tersebut
menunjukkan terdapat 2 – 5 orang bakal calon yang memenuhi
persyaratan keabsahan,
5. Dalam hal berdasarkan hasil penelitian keabsahan berkas
kelengkapan, terdapat Bakal Calon yang mememenuhi persyaratan
keabsahan berkas berjumlah 2 (dua) sampai 5 (lima) orang, maka
hasil penelitian keabsahan tersebut dituangkan dalam Berita
Acara Hasil Penelitian Keabsahan Berkas Kelengkapan
Administrasi Persyaratan Bakal Calon Pangulu (Lampiran Model
C7–Pilpanag), dan selanjutnya Panitia Pemilihan melakukan
Penetapan Calon Pangulu. (Lanjut ke bagian F. Penetapan Calon
Pangulu dan Pengundian Nomor Urut);
6. Dalam hal berdasarkan hasil penelitian keabsahan berkas
kelengkapan, terdapat Bakal Calon yang memenuhi persyaratan
keabsahan berkas berjumlah lebih dari 5 (lima) orang, maka hasil
penelitian keabsahan tersebut dituangkan dalam Berita Acara
Hasil Penelitian Keabsahan Berkas Kelengkapan Administrasi
Persyaratan Bakal Calon Pangulu (Lampiran Model C7–Pilpanag)
maka selanjutnya Panitia Pemilihan menyampaikan nama-nama
Bakal calon yang berjumlah lebih dari 5 (lima) orang tersebut ke
Panitia Pemilihan Kabupaten untuk dilakukan Tahapan Seleksi
Tambahan. (Lanjut ke bagian H. Seleksi Tambahan).
-17-
4. Bakal Calon Pangulu yang akan ditetapkan menjadi Calon Pangulu
diundang kehadirannya oleh Panitia Pemilihan dalam Rapat
Penetapan Calon Pangulu dan Pengundian Nomor Urut. (Lampiran
Model C8-Pilpanag)
5. Penetapan Calon Pangulu disertai dengan penentuan tanda nomor
melalui undian nomor urut secara terbuka oleh Panitia Pemilihan
yang dihadiri oleh para Calon Pangulu.
6. Dalam kondisi bencana nonalam Covid19, pelaksanaan rapat
pengundian nomor urut dihadiri oleh:
a. calon Pangulu;
b. Panitia Pemilihan yang terdiri dari ketua, wakil ketua dan
anggota paling banyak 3 (tiga) orang;
c. 1 (satu) orang perwakilan Panitia Pemilihan Kabupaten;
d. 1 (satu) orang perwakilan Panitia Pengawas Kecamatan;
e. 1 (satu) orang perwakilan yang memiliki kemampuan di
bidang kesehatan atau tim dari satuan tugas penanganan
Corona Virus Disease 2019 Nagori; dan
f. 1 (satu) orang perwakilan masing-masing dari lembaga
kemasyarakatan Nagori dan lembaga adat Nagori.
7. Nomor urut yang disediakan oleh Panitia Pemiilihan dan yang
dipilih oleh Calon Pangulu adalah sesuai jumlah Calon Pangulu.
Contohnya: Apabila Calon Pangulu berjumlah 3 orang, maka angka
yang diundi adalah Angka 1,2 dan 3.
8. Hasil rapat penetapan Calon Pangulu dituangkan dalam Berita
Acara Penetapan Calon Pangulu dan Pengundian Nomor Urut
(Lampiran Model C9-Pilpanag).
9. Nama Calon Pangulu dan Nomor Urut yang telah ditetapkan
selanjutnya disusun dalam Daftar Calon Pangulu (Lampiran Model
C10-Pilpanag).
10. Setelah dituangkan dalam berita acara, diminta kepada Panitia
Pemilihan untuk segera memindai/men-scan Berita Acara
Penetapan Calon Pangulu dan Daftar Calon Pangulu dan
mengirimkan softfile hasil pindaian/scanning ke Panitia Pemilihan
Kabupaten melalui aplikasi WhatsApp (WA) di Nomor
0821.6562.4157. (Contoh Format nama file: C9-
SIANTARRAMBUNGMERAH / C10-SIANTAR-RAMBUNGMERAH).
11. Penetapan Calon Pangulu dan Nomor Urut selanjutnya ditetapkan
oleh Panitia Pemilihan dalam Surat Keputusan Panitia Pemilihan
tentang Penetapan Calon Pangulu dan Nomor Urut. (Lampiran
Model C11-Pilpanag)
12. Panitia Pemilihan memberitahukan secara tertulis kepada Panitia
Pengawas Kecamatan dan Panitia Pemilihan Kabupaten (Lampiran
Model C12-Pilpanag) mengenai penetapan Bakal Calon Pangulu
menjadi Calon Pangulu, disertai lampiran berupa salinan/fotokopi:
a. berita Acara Penetapan Calon Pangulu dan Nomor Urut,
b. daftar Calon Pangulu, dan
c. SK Ketua Panitia Pemilihan tentang Penetapan Calon Pangulu
dan Nomor Urut.
-18-
1. Perpanjangan masa pendaftaran dilakukan dengan ketentuan:
a. apabila hingga pada saat ditutupnya pendaftaran, Bakal
Calon Pangulu yang mendaftar kurang dari 2 (dua) orang;
atau
b. apabila setelah dilakukan penelitian keabsahan berkas
administrasi dan bakal calon yang memenuhi keabsahan
berkas administrasi kurang dari 2 (dua) orang.
2. Panitia Pemilihan mengulang kembali proses pendaftaran,
penelitian dan klarifikasi, penetapan dan pengumuman Calon
Pangulu paling lama 20 (dua puluh) hari, dengan pembagian
waktu secara berurutan:
a. perpanjangan masa pendaftaran selama 9 (sembilan) hari;
b. penelitian keabsahan dan klarifikasi berkas selama 5 (lima)
hari;
c. perbaikan berkas selama 5 (lima) hari; dan
d. penetapan dan pengumuman Calon Pangulu selama 1 (satu)
hari.
3. Penetapan dilakukannya perpanjangan masa pendaftaran
dituangkan dalam Berita Acara Perpanjangan Masa Pendaftaran
(Lampiran Model C13-Pilpanag).
H. Seleksi Tambahan
1. Dalam hal berdasarkan hasil penelitian keabsahan berkas
kelengkapan administrasi, Bakal calon yang memenuhi
persyaratan lebih dari 5 (lima) orang, Panitia Pemilihan
menyerahkan nama Bakal Calon Pangulu yang memenuhi
persyaratan beserta dengan kelengkapan persyaratan kepada
Panitia Pemilihan Kabupaten untuk dilaksanakan seleksi
tambahan.
-19-
2. Panitia Pemilihan melaporkan secara tertulis kepada Panitia
Pemilihan Kabupaten nama-nama Bakal Calon Pangulu yang akan
mengikuti Seleksi Tambahan (Lampiran Model C16-Pilpanag) yang
disertai dengan lampiran berupa Berita Acara Hasil Penelitian
Keabsahan Berkas Kelengkapan Administrasi Persyaratan Bakal
Calon Pangulu (Lampiran Model C7-Pilpanag).
3. Surat dan berita acara dimaksud pada angka 2 diatas agar terlebih
dahulu di-pindai/scan dan mengirimkan softfile dokumen tersebut
ke Panitia Pemilihan Kabupaten melalui aplikasi WhatsApp (WA)
ke nomor 0821.6562.4157. (contoh format nama file: C16-
SIANTAR-RAMBUNGMERAH).
4. Seleksi Tambahan dilaksanakan oleh Panitia
Pemilihan Kabupaten.
5. Panitia Pemilihan Kabupaten dapat membentuk dan menetapkan
tim seleksi tambahan yang terdiri dari anggota Panitia Pemilihan
Kabupaten dan/atau dari akademisi.
6. Pelaksanaan Seleksi tambahan meliputi:
a. ujian tertulis, dengan bobot 80%, dan
b. penilaian menggunakan kriteria pengalaman bekerja di
lembaga pemerintahan, tingkat pendidikan dan usia dengan
bobot 20%, dengan rincian skoring sebagai berikut:
NO. KRITERIA NILAI KETERANGAN
I. Pengalaman Bekerja di lembaga pemerintahan
Tidak Ada 0 Dibuktikan dengan
< 1 tahun 2 surat keputusan
1-5 tahun 4 pengangkatan dari
instansi yang
6-10 tahun 6
berwenang
11-15 tahun 8
>16 tahun 10
II. Tingkat Pendidikan
SMP/Sederajat 1 Dibuktikan dengan
SMA/Sederajat 2 legalisir ijazah
DI, DII, DIII 3 pendidikan terakhir
yang dilampirkan dalam
Strata 1/D IV 4
berkas pencalonan.
Strata 2/Strata 3 5
III. Usia
25 – 35 Tahun 5 Dihitung berdasarkan
36 – 45 Tahun 4 umur pada saat
46 – 55 Tahun 3 pendaftaran bakal calon
pangulu.
56 – 65 Tahun 2
>66 tahun 1
-21-
5. Dalam hal setelah ditetapkan, terdapat Calon Pangulu yang
mengundurkan diri, meninggal dunia atau menderita sakit yang
tidak memungkinkan untuk melanjutkan tahapan pemilihan
sehingga Calon Pangulu yang akan dipilih berjumlah paling sedikit
1 (satu) orang, maka:
a. proses pemilihan tetap dilanjutkan dengan tidak mengubah
nomor urut yang telah ditetapkan; dan
b. nomor urut dan foto Calon Pangulu sebagaimana dimaksud
pada ayat ini yang terdapat dalam surat suara, ditutup
dengan kertas putih polos oleh Panitia Pemilihan.
6. Dalam hal setelah ditetapkan, terdapat Calon Pangulu yang
mengundurkan diri, meninggal dunia atau menderita sakit yang
tidak memungkinkan untuk melanjutkan tahapan pemilihan
sehingga Calon Pangulu yang akan dipilih tidak ada, maka
Maujana Nagori melaporkan kepada Bupati melalui Camat untuk
selanjutnya Bupati menunda pelaksanaan Pemilihan Pangulu di
Nagori tersebut dan dilaksanakan kembali pada Pemilihan Pangulu
gelombang berikutnya.
A. Pelaksanaan Kampanye
1. Kampanye merupakan forum perkenalan diri dan penyampaian
visi dan misi atau program yang akan dilaksanakan apabila Calon
Pangulu terpilih menjadi Pangulu.
2. Visi merupakan keinginan yang ingin diwujudkan dalan jangka
waktu masa jabatan Pangulu.
3. Misi berisi program yang akan dilaksanakan dalam rangka
mewujudkan visi.
4. Calon Pangulu dapat melakukan kampanye sesuai dengan kondisi
sosial budaya masyarakat Nagori dan peraturan
perundangundangan.
5. Pelaksanaan kampanye dilaksanakan selama 3 (tiga) hari sebelum
dimulainya masa tenang (sesuai dengan Jadwal yang ditetapkan).
6. Kampanye dilakukan dengan prinsip jujur, terbuka, dialogis serta
bertanggungjawab.
7. Teknis Pelaksanaan kampanye yaitu mengenai pembagian
jadwal/waktu ataupun pembagian wilayah untuk masing-masing
Calon Pangulu, ditetapkan oleh Panitia Pemilihan, dengan
mengundang semua calon pangulu dan hasil kesepakatan
dituangkan dalam Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan
Kampanye (Lampiran Model D1-Pilpanag).
8. Hari pertama kampanye diawali dengan melakukan deklarasi
pemilihan damai, dilanjutkan dengan kampanye sesuai dengan
jadwal pelaksanaan yang ditetapkan oleh Panitia Pemilihan.
9. Dalam kondisi bencana nonalam Covid19, pelaksanaan kegiatan
Kampanye dan Deklarasi Pemilihan Damai dilakukan dengan
penerapan Protokol Kesehatan, yaitu:
-22-
a. dilarang melaksanakan kegiatan bazar, konser, pertunjukan
seni budaya, pawai kendaraan bermotor serta kegiatan lomba
dan olahraga bersama;
b. pelaksanaan kampanye diutamakan menggunakan media
cetak dan media elektronik dan/atau media sosial;
c. dalam hal kampanye tidak dapat dilakukan sebagaimana
dimaksud pada huruf b, dapat dilaksanakan dengan
membatasi jumlah peserta yang hadir paling banyak 50 (lima
puluh) orang dengan tetap menerapkan protokol kesehatan;
d. pembagian bahan kampanye harus dalam keadaan bersih,
dibungkus dengan bahan yang tahan terhadap zat cair, telah
disterilisasi dan dapat disertai dengan identitas calon pangulu
berupa nama, gambar, nomor urut dan pesan calon pangulu;
e. bahan kampanye diutamakan berupa masker, sabun cair,
hand sanitizer, disinfektan berbasis alkohol 70% (tujuh puluh
persen) dan/atau klorin serta sarana cuci tangan; dan
f. calon Pangulu atau pelaksana kampanye yang positif terpapar
corona virus disease 2019 dilarang terlibat dalam kegiatan
kampanye.
g. kampanye dilaksanakan dengan materi mengenai
penanganan Corona Virus Disease 2019 dan dampak sosial
ekonomi di Nagori.
C. Bentuk Kampanye
Kampanye dapat dilaksanakan melalui : a.
pertemuan terbatas;
b. tatap muka;
c. dialog;
d. penyebaran bahan kampanye kepada umum;
e. pemasangan alat peraga di tempat kampanye dan di tempat lain
yang ditentukan oleh panitia pemilihan; dan/atau
f. kegiatan lain yang tidak melanggar ketentuan peraturan
perundang-undangan.
D. Larangan Kampanye
1. Pelaksana kampanye dilarang :
-23-
a. mempersoalkan dasar negara Pancasila, Pembukaan
UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, dan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia;
b. melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia;
c. menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan dan/atau
calon yang lain;
d. menghasut dan mengadu-domba perseorangan atau
masyarakat;
e. mengganggu ketertiban umum;
f. mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan
penggunaan kekerasan kepada seseorang, sekelompok
anggota masyarakat dan/atau calon yang lain;
g. merusak dan/atau menghilangkan alat peraga kampanye
calon lain;
h. menggunakan dan menempatkan alat peraga kampanye calon
pada fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat
pendidikan;
i. membawa atau menggunakan gambar dan/atau atribut calon
lain selain dari gambar dan/atau atribut calon yang
bersangkutan; dan
j. menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya
kepada peserta kampanye.
2. Pelaksana kampanye dalam kegiatan kampanye
dilarang mengikutsertakan:
a. pangulu/Penjabat Pangulu dan Tungkat Nagori;
b. maujana Nagori;
c. panitia Pemilihan;
d. pengurus dan Pengawas BUMNagori/BUMNagori Bersama;
dan
e. anak-anak dibawah umur dan belum memiliki hak pilih.
E. Sanksi
Pelaksana kampanye yang melanggar larangan dikenai sanksi :
a. peringatan tertulis apabila pelaksana kampanye melanggar
larangan walaupun belum terjadi gangguan;
b. penghentian kegiatan kampanye di tempat terjadinya pelanggaran
atau di suatu wilayah yang dapat mengakibatkan gangguan
terhadap keamanan yang berpotensi menyebar ke wilayah lain.
F. Masa Tenang
1. Masa tenang ditetapkan selama 3 (tiga) hari sebelum hari dan
tanggal pemungutan suara.
2. Panitia Pemilihan menginstruksikan kepada para Calon Pangulu
untuk membersihkan atribut kampanye Calon Pangulu sebelum
dimulainya masa tenang.
3. Apabila instruksi tidak dilaksanakan maka Panitia Pemilihan
berwenang membersihkan atribut kampanye pemilihan pangulu.
-24-
BAB VI TAHAPAN PEMUNGUTAN SUARA
-25-
b. memeriksa perlengkapan pemungutan suara beserta
dokumen administrasi lainnya sebelum penyerahan peralatan
dari Panitia Pemilihan;
c. menyiapkan dan mengatur tata letak di TPS
dan perlengkapannya;
d. menyiapkan dan membuat dokumen administrasi
pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS;
e. melaksanakan pemungutan dan penghitungan suara di TPS;
f. menyimpan semua dokumen administrasi hasil pemungutan
dan penghitungan suara untuk diserahkan kepada Panitia
Pemilihan pada saat berakhirnya proses pemungutan suara;
g. menyampaikan hasil pelaksanaan pemungutan dan
penghitungan suara di TPS kepada Panitia Pemilihan;
h. menyampaikan berita acara beserta lampirannya kepada para
saksi; dan
i. melaksanakan tugas lain dalam tahapan pemungutan dan
penghitungan suara di TPS.
8. Dalam hal terjadi suatu keadaan yang menyebabkan KPPS tidak
dapat melaksanakan tugas penyelenggaraan pemungutan dan
penghitungan suara, maka Panitia Pemilihan melaksanakan tugas
penyelenggaraan pemungutan dan penghitungan suara.
-26-
b. menandatangani di kolom tandatangan pada kertas/surat
suara.
2. Sekretaris, bendahara dan salah seorang anggota Panitia
Pemilihan sebagai anggota Kedua, Anggota Ketiga dan Anggota
Keempat bertugas:
a. membantu ketua di meja pimpinan termasuk menyiapkan
berita acara beserta lampirannya.
b. mengecek nama pemilih yang sudah masuk ke dalam tps
untuk memastikan apakah nama pemilih ada dalam dpt.
c. memberikan surat suara kepada pemilih dan mempersilahkan
pemilih untuk masuk dalam bilik suara.
d. dalam melaksanakan tugasnya berada dekat pimpinan
rapat/anggota Pertama.
3. Anggota Panitia Pemilihan sebagai anggota Kelima dan Keenam
bertugas :
a. menerima pemilih yang akan masuk ke dalam TPS dengan
mengecek kesesuaian identitas dalam surat undangan dan
atau KTP/Kartu Keluarga dengan DPT;
b. mengarahkan Pemilih untuk menandatangani daftar hadir
pada salinan DPT.
c. memeriksa dan memastikan tidak terdapatnya tanda tinta
pada jari tangan pemilih yang akan menggunakan hak
suaranya;
d. dalam melaksanakan tugasnya berada di dekat pintu masuk
TPS.
4. Anggota Panitia Pemilihan sebagai anggota Ketujuh bertugas :
a. mengatur pemilih yang menunggu giliran untuk mendapatkan
Surat Suara dan memberikan suara,
b. mengatur pemilih yang akan masuk ke bilik suara, dan
c. dalam melaksanakan tugasnya berada di dekat tempat duduk
pemilih.
5. Anggota Panitia Pemilihan sebagai anggota Kedelapan dan
Kesembilan bertugas :
a. mengatur pemilih yang akan memasukkan surat suara ke
dalam kotak suara,
b. memastikan agar pemilih memasukkan surat suara ke dalam
kotak suara menurut alamat huta/dusunnya, dan
c. dalam melaksanakan tugasnya berada di dekat kotak suara.
6. Anggota Panitia Pemilihan sebagai anggota Kesepuluh dan
Kesebelas bertugas:
a. mengatur pemilih yang akan keluar TPS,
b. memastikan pemilih sudah diberi tanda tinta pada jarinya
sebagai bukti telah memberikan suaranya.
c. dalam melaksanakan tugasnya berada di dekat pintu keluar
TPS.
7. Ketua Panitia Pemilihan dapat menugaskan dan membagi jumlah
anggotanya secara proporsional sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi yang terjadi pada saat pelaksanaan pemungutan suara.
-27-
D.2. Tugas KPPS dalam Pemungutan Suara (jika TPS lebih dari 1 per
Nagori)
1. Ketua KPPS sebagai anggota Pertama bertugas:
a. memimpin rapat pemungutan dan penghitungan suara.
b. menandatangani di kolom tandatangan pada kertas/surat
suara.
2. Sekretaris KPPS sebagai anggota Kedua bertugas:
a. membantu ketua di meja pimpinan termasuk menyiapkan
berita acara beserta lampirannya.
b. mengecek nama pemilih yang sudah masuk ke dalam TPS
untuk memastikan apakah nama Pemilih ada dalam DPT.
c. memberikan Surat Suara kepada pemilih dan
mempersilahkan Pemilih untuk masuk dalam bilik suara.
d. dalam melaksanakan tugasnya berada dekat pimpinan
rapat/anggota Pertama.
3. Anggota KPPS sebagai anggota Ketiga bertugas :
a. menerima pemilih yang akan masuk ke dalam TPS dengan
mengecek kesesuaian identitas dalam surat undangan dan
atau KTP/Kartu Keluarga dengan DPT;
b. mengarahkan Pemilih untuk menandatangani daftar hadir
pada salinan DPT.
c. memeriksa dan memastikan tidak terdapatnya tanda tinta
pada jari tangan pemilih yang akan menggunakan hak
suaranya;
d. dalam melaksanakan tugasnya berada di dekat pintu masuk
TPS.
4. Anggota KPPS sebagai anggota Keempat bertugas :
a. mengatur pemilih yang menunggu giliran untuk mendapatkan
Surat Suara dan memberikan suara,
b. mengatur pemilih yang akan masuk ke bilik suara, dan
c. dalam melaksanakan tugasnya berada di dekat tempat duduk
pemilih.
5. Anggota KPPS sebagai anggota Kelima bertugas :
a. mengatur pemilih yang akan memasukkan surat suara ke
dalam kotak suara,
b. memastikan agar Pemilih memasukkan surat suara ke dalam
kotak suara menurut alamat huta/dusunnya, dan
c. dalam melaksanakan tugasnya berada di dekat kotak suara.
6. Anggota Tambahan KPPS yang berasal dari Panitia Pemilihan,
sebagai anggota Keenam bertugas :
a. mengatur pemilih yang akan keluar TPS,
b. memastikan pemilih sudah diberi tanda tinta pada jarinya
sebagai bukti telah memberikan suaranya.
c. dalam melaksanakan tugasnya berada di dekat pintu keluar
TPS.
7. Ketua KPPS dapat menugaskan dan membagi jumlah anggotanya
secara proporsional sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang
terjadi pada saat pelaksanaan pemungutan suara.
-28-
1. Panitia Pemilihan dan/atau KPPS menentukan, menyiapkan lokasi
dan pembuatan TPS.
2. TPS dibuat di tempat yang mudah dijangkau, termasuk oleh
penyandang cacat, dan menjamin setiap Pemilih dapat
memberikan suaranya secara langsung, umum, bebas dan
rahasia.
3. Pembuatan TPS harus sudah selesai paling lambat 1 (satu) hari
sebelum hari dan tanggal Pemungutan Suara.
4. Pintu masuk dan keluar TPS harus dapat menjamin akses gerak
bagi Pemilih penyandang cacat yang menggunakan kursi roda.
5. TPS dilengkapi dengan sarana dan prasarana:
a. ruangan atau tenda;
b. alat pembatas;
c. papan pengumuman untuk menempel daftar calon pangulu
dan dpt;
d. papan atau tempat untuk menempel data hasil dan rincian
penghitungan perolehan suara di tempat pemungutan suara;
e. tempat duduk dan meja panitia pemilihan/kpps;
f. meja untuk menempatkan kotak suara dan bilik suara;
g. tempat duduk Pemilih dan Saksi;
-29-
kepada KPPS di masing-masing TPS dilakukan paling lambat 2
(dua) jam sebelum dimulainya pelaksanaan pemungutan suara.
3. Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan Suara terdiri dari
dokumen dan peralatan sebagai berikut:
a. surat suara;
b. tinta;
c. amplop kertas;
d. kotak suara;
e. bilik suara;
f. alat dan alas untuk mencoblos pilihan (paku);
g. segel atau sticker.
h. tabel plano Rekapitulasi penghitungan suara, dan
i. formulir isian berita acara pemungutan suara dan
penghitungan suara beserta dengan lampirannya.
4. Dukungan perlengkapan lainnya terdiri atas:
a. tanda pengenal;
b. karet pengikat Surat Suara;
c. lem/perekat;
d. kantong plastik;
e. kunci dan gembok kotak suara;
f. spidol; dan
g. tali pengikat alat untuk mencoblos pilihan (paku).
5. Perlengkapan dan dukungan perlengkapan pemungutan dan
penghitungan suara diterima oleh Panitia Pemilihan dari Panitia
Pemilihan Kabupaten dalam Kotak Suara yang tergembok dan
tersegel.
6. Kotak Suara yang berisi semua perlengkapan pemungutan dan
penghitungan suara dapat disimpan di Kantor Pangulu atau
tempat lain yang terjamin keamanannya.
7. Setelah selesai kegiatan pemungutan dan penghitungan suara,
Perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara disampaikan
oleh Panitia Pemilihan dan/atau KPPS kepada Panitia Pemilihan
Kabupaten dalam keadaan tergembok dan tersegel.
8. Jumlah surat suara pemilihan Pangulu sebanyak jumlah Pemilih
yang tercantum dalam DPT, ditambah paling banyak 10% (sepuluh
per seratus) dari jumlah DPT sebagai surat suara cadangan.
-30-
1) penjelasan teknis pemilihan Pangulu oleh Ketua Panitia
Pemilihan/Ketua KPPS;
2) persiapan pelaksanaan pemilihan;
3) pemungutan suara;
4) penutupan pemungutan suara.
c. acara Penghitungan Suara, meliputi:
1) persiapan penghitungan suara;
2) penghitungan suara; dan
3) pengumuman Calon Pangulu peraih suara terbanyak.
2. Rangkaian kegiatan Panitia Pemilihan dituangkan dalam Berita
Acara Pemungutan dan Penghitungan Suara (Lampiran Model
E5Pilpanag) yang ditandatangani oleh Panitia Pemilihan/KPPS
serta dapat ditandatangani oleh saksi dari Calon Pangulu.
-31-
5. Sumpah/Janji Panitia Pemilihan, berbunyi sebagai berikut: “Demi
Allah (Tuhan), saya bersumpah/berjanji:
Bahwa saya akan memenuhi tugas dan tanggungjawab saya
sebagai penyelenggara pemungutan dan penghitungan suara pada
Pemilihan Pangulu ….. (nama Nagori), sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dengan berpedoman pada Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan kewenangan akan
bekerja secara sungguh-sungguh, jujur, adil dan cermat demi
suksesnya Pemilihan Pangulu ……………. (nama nagori) Tahun ….,
tegaknya demokrasi, keadilan, serta mengutamakan kepentingan
Negara daripada kepentingan pribadi atau golongan”
6. Setelah melakukan rangkaian acara pembukaan, Panitia Pemilihan
memberikan penjelasan mengenai mekanisme pemungutan suara.
(Lihat bagian J. Mekanisme Pemungutan Suara)
7. Dalam kondisi bencana nonalam Covid19, pelaksanaan tahap
pemungutan suara dilakukan dengan penerapan protokol
kesehatan dengan mekanisme antara lain:
a. melakukan identifikasi kondisi kesehatan terhadap DPT yang
berdomisili dan beraktifitas di luar Nagori;
b. tersedianya pembatas transparan pada meja panitia
pemilihan Pangulu untuk menghindari terjadi kontak
langsung antara panitia dengan pemilih;
c. menetapkan waktu pemungutan suara disesuaikan dengan
jumlah pemilih, jika pemilih tidak hadir sesuai waktu yang
telah ditentukan tetap dapat memberikan hak pilih di akhir
waktu pemungutan suara;
d. pemungutan suara wajib mempertimbangkan kondisi
demografi Nagori, zona penyebaran Corona Virus Disease
2019 serta penyusunan tata letak tempat duduk dengan
memperhatikan penerapan jaga jarak;
e. bagi pemilih yang sudah melakukan hak pilih diberikan tinta
dengan menggunakan alat tetes; dan
f. berkas dokumen dan/atau perlengkapan secara fisik yang
disampaikan dibungkus dengan bahan yang tahan terhadap
zat cair.
J. Mekanisme Pemungutan Suara
1. Pemilih yang berhak menggunakan hak pilih nya di TPS adalah
pemilih yang nama nya tercantum dalam DPT Pilpanag.
2. Pemilih mendaftarkan diri kepada Panitia Pemilihan/KPPS dengan
menyerahkan surat undangan.
3. Apabila pemilih yang namanya tercantum dalam DPT tidak dapat
menunjukkan Surat undangan dari Panitia Pemilihan/KPPS maka
Pemilih tetap dapat menggunakan hak pilihnya dengan
menunjukkan KTP, fotokopi KK yang bersangkutan atau surat
keterangan domisili dari Pangulu.
4. Panitia Pemilihan/KPPS memastikan bahwa nama yang tersebut
dalam KTP atau Kartu Keluarga adalah orang yang sama dengan
nama yang terdapat dalam DPT Pilpanag.
-32-
5. Apabila terdapat warga Nagori yang namanya tidak tercantum
dalam DPT Pilpanag, maka tidak dapat menggunakan hak pilih,
meskipun yang bersangkutan menunjukkan KTP atau Kartu
Keluarga.
6. Panitia Pemilihan/KPPS memeriksa jari tangan Pemilih untuk
memastikan bahwa belum ada tanda tinta pada jari tangannya.
7. Pemilih yang hadir di TPS pada waktu pendaftaran, wajib
membubuhkan tanda tangan sebagai bukti kehadiran pada kolom
“keterangan” salinan DPT.
8. Dalam pemberian surat suara, pemilih diberi kesempatan oleh
Panitia Pemilihan/KPPS sesuai prinsip urutan kehadiran pemilih.
9. Apabila menerima surat suara yang ternyata rusak, Pemilih dapat
meminta surat suara pengganti pada Panitia Pemilihan/KPPS,
kemudian Panitia Pemilihan/KPPS memberikan surat suara
pengganti hanya untuk satu kali.
10. Apabila terdapat kekeliruan dalam cara memberikan suara,
Pemilih dapat meminta surat suara pengganti kepada Panitia
Pemilihan/KPPS, dan selanjutnya Panitia Pemilihan/KPPS
memberikan surat suara pengganti hanya satu kali.
11. Penggunaan hak suara dilakukan dengan pencoblosan surat suara
dalam bilik suara dengan menggunakan alat yang telah disediakan
oleh Panitia Pemilihan/KPPS.
12. Pemilih Tunanetra (yang mengalami cacat/gangguan penglihatan),
Tunadaksa (cacat/gangguan alat gerak pada tulang, otot atau
sendi), atau yang mempunyai halangan fisik lain pada saat
memberikan suaranya di TPS dapat dibantu oleh Panitia
Pemilihan/KPPS atau orang lain atas permintaan Pemilih.
13. Panitia Pemilihan/KPPS atau orang lain yang membantu Pemilih
wajib merahasiakan pilihan pemilih yang bersangkutan.
14. Setelah surat suara dicoblos, Pemilih memasukkan surat suara ke
dalam kotak suara yang disediakan dalam keadaan terlipat.
15. Pemilih yang telah menggunakan hak pilihnya diberi tanda tinta
dijari tangan.
16. Pemilih menggunakan hak suaranya secara langsung hanya 1
(satu) kali di TPS dan tidak dapat diwakilkan.
-33-
3. Dalam hal terjadi keadaan memaksa seperti bencana alam
dan/atau huru-hara di TPS yang dapat mengganggu jalannya
penghitungan suara, Ketua KPPS menetapkan pemindahan tempat
penghitungan suara di tempat kedudukan Panitia Pengawas
Kecamatan di Kantor Camat dan menetapkan perpanjangan batas
waktu penghitungan suara.
4. Sebelum penghitungan suara dimulai KPPS menghitung dan
mencatat dalam dokumen (Lampiran Model E5.b-Pilpanag) serta
mengumumkan, yaitu:
a. jumlah Pemilih sesuai DPT;
b. jumlah Pemilih dalam DPT yang hadir menggunakan hak
pilih;
c. jumlah Pemilih dalam DPT yang tidak hadir enggunakan hak
pilih
d. jumlah Pemilih dari TPS lain (Nagori yang sama);
e. jumlah lembar surat suara yang tidak terpakai; dan
f. jumlah lembar surat suara yang dikembalikan oleh Pemilih
karena rusak atau keliru di coblos.
5. Sebelum membuka kotak suara, Ketua KPPS memeriksa dan
memperlihatkan keutuhan kotak suara kepada saksi dan
masyarakat bahwa kotak suara masih dalam keadaan tergembok.
6. Penghitungan surat suara dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. setiap lembar surat suara yang telah digunakan dibuka,
diteliti, dibacakan dengan lantang dan diperlihatkan
dihadapan saksi untuk mengetahui keabsahan surat suara;
b. kemudian dilakukan pencatatan perolehan suara
masingmasing Calon Pangulu (di tabel rekapitulasi
penghitungan suara) sesuai dengan tanda coblos yang
terdapat pada surat suara dimaksud;
c. surat suara yang telah dibaca, dilipat kembali, dipisahkan
menurut perolehan masing-masing Calon Pangulu, termasuk
suara tidak sah.
-34-
9. Dalam hal terdapat perbedaan pendapat mengenai sah atau
tidaknya surat suara antara KPPS dengan Calon Pangulu atau
Saksi Calon, maka Ketua KPPS berhak untuk menentukan
keputusan.
10. Setelah dilakukan penghitungan suara, selanjutnya Ketua KPPS
membuat Berita Acara Pemungutan Suara dan Penghitungan
Suara beserta dengan Lampirannya (Lampiran Model E5-Pilpanag)
yang ditandatangani oleh ketua KPPS dan sekurang-kurangnya 2
(dua) orang anggota KPPS serta dapat ditandatangani oleh saksi
calon.
11. Apabila Saksi/Calon Pangulu tidak bersedia menandatangani
Berita Acara dan lampirannya seperti dimaksud diatas, maka
Berita Acara dan Lampirannya tetap ditetapkan oleh KPPS.
12. Ketua KPPS wajib menyerahkan 1 (satu) salinan Berita Acara
Pemungutan dan Penghitungan Suara beserta dengan lampirannya
kepada masing-masing saksi calon.
13. Ketua KPPS dengan dikawal oleh aparat keamanan menyampaikan
kotak suara dan kelengkapan pemungutan suara lainnya kepada
Panitia Pemilihan pada hari yang sama dengan pelaksanaan
penghitungan suara di TPS dalam keadaan tergembok dan
tersegel.
-35-
6. Rapat pleno dilakukan secara berurutan dimulai dari TPS pertama
di Nagori sampai dengan TPS terakhir dalam wilayah kerja Panitia
Pemilihan.
7. Panitia Pemilihan melakukan rekapitulasi hasil penghitungan
suara di tingkat Nagori dengan langkah sebagai berikut:
a. menyiapkan formulir rekapitulasi hasil penghitungan suara di
tingkat Nagori (Lampiran Model E6.a-Pilpanag);
b. membuka kotak suara tersegel;
c. mengeluarkan dan membuka sampul tersegel dari kotak
suara;
d. meneliti dan membaca dengan cermat dan jelas data jumlah
pemilihan penerimaan surat suara, perolehan suara sah dan
suara tidak sah dalam berita acara hasil penghitungan suara
di TPS;
e. mencatat dan merekapitulasi hasil penerimaan surat suara,
perolehan suara sah dan suara tidak sah dari berita acara
hasil penghitungan suara di TPS sebagaimana dimaksud pada
huruf d ke dalam formulir rekapitulasi penghitungan suara di
Nagori, setelah terlebih dahulu disahkan oleh peserta rapat
pleno.
f. ketua Panitia Pemilihan mengumumkan rekapitulasi hasil
penghitungan suara tingkat Nagori untuk masing-masing
Calon Pangulu.
g. ketua Panitia Pemilihan mengumumkan Calon Pangulu
Terpilih dari Calon Pangulu dengan perolehan suara sah
terbanyak.
8. Panitia Pemilihan membuat Berita Acara Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Suara di Tingkat Nagori (Lampiran Model
E6Pilpanag) yang selanjutnya ditandatangani oleh ketua dan
anggota Panitia Pemilihan serta saksi Calon yang hadir.
-36-
kepada ketua Maujana Nagori untuk disimpan di kantor Pangulu
atau tempat lainnya yang dijamin keamanannya.
Contoh Kasus:
Hasil rekapitulasi Perolehan Suara Nagori “MAJU”, sebagai
berikut:
REKAPITULASI PEROLEHAN SUARA SAH
No.
Calon Pangulu
Urut Huta I Huta II Huta III Huta IV Total
1 SAMISARA 79 46 59 40 224
3 BORASPATI 32 30 40 70 172
Penjelasan:
a. Berdasarkan hasil rekapitulasi hasil penghitungan suara
diatas, Calon No.urut 1 dan Calon calon no.urut 2 memperoleh
hasil yang sama atau seri yaitu sama-sama nilai 224 suara.
3. Dalam hal jumlah wilayah perolehan suara sah adalah sama, maka
Calon Pangulu terpilih ditetapkan berdasarkan perolehan suara
terbanyak pada wilayah perolehan suara sah dengan jumlah DPT
terbanyak.
Contoh Kasus:
-37-
Jumlah DPT Nagori “MANDIRI” berdasarkan Huta/TPS:
JUMLAH DPT TOTAL DPT
HUTA I HUTA II HUTA III HUTA IV
250 300 275 175 1.000
Penjelasan:
a. Berdasarkan hasil rekapitulasi hasil penghitungan suara diatas,
Calon No.urut 1 dan Calon calon no.urut 2 memperoleh hasil yang
sama atau berimbang/seri yaitu sama-sama memperoleh nilai 255
suara.
b. Selanjutnya, ketika dinilai berdasarkan kriteria jumlah wilayah
perolehan suara yang lebih luas, ke-2 calon juga memperoleh
jumlah wilayah peroleh suara yang sama yaitu masing-masing
Calon Pangulu menang di 2 huta, yaitu Calon no.urut 1 menang
di: Huta I dan Huta IV, sedangkan Calon no.urut 2 juga menang
di: Huta II dan Huta III.
c. Maka, untuk menentukan siapa Calon Pangulu terpilih adalah
ditentukan pada peraih suara terbanyak pada Huta dengan DPT
terbanyak.
d. Berdasarkan data DPT Nagori “Mandiri”, Huta dengan jumlah DPT
terbanyak adalah Huta II (berjumlah 300 DPT).
e. Selanjutnya, berdasarkan rekapitulasi perolehan suara diatas,
yang mendapatkan suara terbanyak di Huta II adalah Calon
Pangulu no.urut 2 dengan perolehan suara “68 suara”, sedangkan
Calon Pangulu no.urut 1 hanya mendapat perolehan suara “46
suara”.
f. Oleh karena itu, yang menjadi Calon Pangulu terpilih Nagori
“MANDIRI” adalah a.n. SIHORA (Calon no.urut 2).
BAB VII
PENETAPAN CALON PANGULU TERPILIH, PENGESAHAN
DAN PELANTIKAN PANGULU
-38-
2. Maujana Nagori berdasarkan laporan dari Panitia Pemilihan,
melaporkan kepada Bupati Simalungun melalui Camat mengenai
Calon Pangulu Terpilih, dengan tembusan kepada Pangulu atau
Penjabat Pangulu paling lambat 7 (tujuh) hari setelah menerima
laporan dari Panitia Pemilihan (Lampiran Model F2-Pilpanag).
3. Camat meneruskan laporan sebagaimana dimaksud pada angka
(2) kepada Bupati Simalungun c.q. Ketua Panitia Pemilihan
Kabupaten di Dinas PMPN (Sekretariat Panitia Pemilihan
Kabupaten).
4. Apabila dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah menerima laporan dari
Panitia Pemilihan ternyata Maujana Nagori tidak menyampaikan
laporan Calon Pangulu Terpilih kepada Bupati Simalungun, maka
Camat segera menyampaikan laporan Calon Pangulu Terpilih
kepada Bupati Simalungun berdasarkan Berita Acara Rekapitulasi
Hasil Penghitungan Suara di Tingkat Nagori (Lampiran Model
E6Pilpanag) beserta lampirannya dari Panitia Pemilihan dan
dilengkapi berkas penghitungan suara untuk mendapat
pengesahan dan pengangkatan.
-39-
b. nama dan alamat pelanggar;
c. uraian mengenai waktu, tempat dan bentuk pelanggaran
administrasi; dan
d. hal yang dimohonkan.
4. Panitia Pengawas Kecamatan menerbitkan tanda terima
penyampaian laporan pelanggaran administrasi. (Lampiran Model
G2 – Pilpanag)
5. Laporan disampaikan kepada Panitia Pengawas Kecamatan
selambat-lambatnya 1 (satu) hari sejak terjadinya pelanggaran
administrasi.
6. Panitia Pengawas menolak menindaklanjuti laporan pelanggaran
administrasi, apabila:
a. laporan disampaikan dan diterima oleh Panitia Pengawas
Kecamatan melampaui waktu yang disyaratkan, yaitu paling
lambat 1 (satu) hari sejak terjadinya pelanggaran
administrasi; dan/atau
b. laporan yang disampaikan tidak termasuk dalam ruang
lingkup pelanggaran administrasi pada: tahapan
pembentukan Panitia Pemilihan/KPPS, Tahapan Pencalonan
atau Tahapan Penetapan Pemilih.
7. Panitia Pengawas menerima dan menindaklanjuti laporan
pelanggaran administrasi, apabila:
a. laporan disampaikan dan diterima oleh Panitia Pengawas
Kecamatan dalam jangka waktu yang disyaratkan, yaitu
paling lambat 1 (satu) hari sejak terjadinya pelanggaran
administrasi; dan/atau
b. laporan yang disampaikan masuk dalam ruang lingkup
pelanggaran administrasi pada: tahapan pembentukan
Panitia Pemilihan, Tahapan Pencalonan atau Tahapan
Penetapan Pemilih.
-41-
suara, mengenai penggunaan hak suara Pemilih, penggunaan
surat suara, sah atau tidaknya surat suara, kesalahan
penghitungan dan/atau pencatatan perolehan suara serta
kesalahan dalam penentuan calon pangulu terpilih, yang
menyebabkan perselisihan hasil yang signifikan dan/atau dapat
mempengaruhi penetapan calon terpilih.
4. Objek dalam sengketa hasil Pemilihan Pangulu adalah hasil
penghitungan suara tingkat Nagori yang menjadi dasar bagi
Panitia Pemilihan dalam menetapkan Calon Pangulu Terpilih.
5. Calon Pangulu sebagai Pemohon dapat mengajukan permohonan
penyelesaian sengketa hasil dalam ruang lingkup sengketa
sebagaimana dimaksud pada angka (3), sepanjang memenuhi
ketentuan ambang batas perbedaan selisih suara yang signifikan,
dengan ketentuan yaitu:
a. nagori dengan jumlah DPT sampai dengan 750 (tujuh ratus
lima puluh) jiwa, pengajuan permohonan dilakukan jika
terdapat perbedaan selisih suara antara Calon Pangulu yang
mengajukan permohonan dengan Calon Pangulu terpilih
paling banyak 2% (dua per seratus) dari total suara sah
rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat Nagori;
b. nagori dengan jumlah DPT mulai dari 751 (tujuh ratus lima
puluh satu) jiwa sampai dengan 1.500 (seribu lima ratus)
jiwa, pengajuan permohonan dilakukan jika terdapat
perbedaan selisih suara antara Calon Pangulu yang
mengajukan permohonan dengan Calon Pangulu terpilih
paling banyak 1,5% (satu koma lima per seratus) dari total
suara sah rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat
Nagori;
c. nagori dengan jumlah DPT mulai dari 1.501 (seribu lima ratus
satu) jiwa sampai dengan 2.750 (duaribu tujuh ratus lima
puluh) jiwa, pengajuan permohonan dilakukan jika terdapat
perbedaan selisih suara antara Calon Pangulu yang
mengajukan permohonan dengan Calon Pangulu terpilih
paling banyak 1% (satu per seratus) dari total suara sah
rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat Nagori;
Contoh Kasus:
Jumlah DPT Nagori “JAYA” berdasarkan Huta/TPS:
JUMLAH DPT TOTAL
HUTA I HUTA II HUTA III HUTA IV DPT
-42-
Hasil rekapitulasi Perolehan Suara Nagori “JAYA”, sebagai berikut:
REKAPITULASI PEROLEHAN SUARA SAH
No. Calon
Urut Pangulu Huta I Huta II Huta III Huta IV Total
1 LIKKAR 35 46 59 71 222
2 SIHORA 8 68 100 57 234
3 ADINTIYA 80 35 43 62 225
TOTAL SUARA SAH 681
Penjelasan:
1) Dari hasil data diatas, perolehan suara calon pangulu secara
berurutan adalah :
- Peraih suara ke-1 (terbanyak) = 233 (a.n SIHORA)
- Peraih suara ke-2 = 220 (a.n Adintiya)
- Peraih suara ke-3 = 211 (a.n Likkar)
2) Dengan Jumlah DPT sebanyak 877 orang, maka cara untuk
menentukan Calon Pangulu manakah yang memenuhi syarat
ambang batas selisih suara apabila ingin mengajukan permohonan
penyelesaian sengketa hasil adalah dengan mengikuti ketentuan
persyaratan ambang batas selisih suara dalam angka 5 huruf (b)
diatas, yaitu:
“nagori dengan jumlah DPT mulai dari 751 (tujuh ratus lima
puluh satu) jiwa sampai dengan 1.500 (seribu lima ratus) jiwa,
pengajuan permohonan dilakukan jika terdapat perbedaan
selisih suara antara Calon Pangulu yang mengajukan
permohonan dengan Calon Pangulu terpilih paling banyak
1,5% (satu koma lima per seratus) dari total suara sah
rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat Nagori;
3) Dengan Jumlah total suara sah sebanyak 681 suara maka
persyaratan ambang batas selisih suara yang diperbolehkan untuk
mengajukan permohonan penyelesaian sengketa adalah adalah: 681
x 1,5% = 10,2 suara atau dibulatkan menjadi 10 suara.
Artinya adalah Calon Pangulu yang memenuhi syarat untuk
mengajukan permohonan penyelesaian sengketa hasil adalah
apabila selisih perolehan suaranya dengan perolehan suara Calon
Pangulu terpilih (peraih suara terbanyak) adalah paling banyak
selisih 10 suara (selisih 1 sampai 10 suara).
4) Hasil perhitungan selisih suara antara Calon Pangulu adalah:
- Selisih suara antara Peraih suara Ke-1 (a.n SIHORA) dengan
peraih suara ke-2 (a.n Adintiya) adalah 9 suara (234-225), dan
- Selisih suara antara Peraih Suara Ke-1 (a.n SIHORA) dengan
peraih suara ke-3 (a.n Likkar) adalah selisih 12 suara (234-222).
5) Dari hasil perhitungan sesuai ketentuan diatas, maka:
a. calon Pangulu a.n Adintiya memenuhi persyaratan ambang batas
selisih suara untuk dapat mengajukan permohonan
penyelesaian sengketa hasil, karena selisih suara 9 (maksimal
-43-
10 suara);
b. calon Pangulu a.n Likkar tidak memenuhi persyaratan ambang
batas selisih suara untuk dapat mengajukan permohonan
penyelesaian sengketa hasil karena selisih suara 13 (maksimal
10 suara).
B. Para Pihak
1. Para pihak yang terlibat dalam sengketa hasil pemilihan Pangulu
meliputi pemohon, termohon dan pihak yang terkait.
2. Para pihak sebagaimana dimaksud diatas meliputi:
a. calon Pangulu sebagai pemohon;
b. panitia Pemilihan dan/atau KPPS sebagai termohon; dan
c. calon Pangulu terpilih sebagai pihak yang terkait.
-44-
Panitia Pemilihan Kabupaten paling lambat 1 (satu) hari setelah
Panitia Pemilihan menetapkan keputusan tentang Calon Pangulu
Terpilih.
4. Panitia Pemilihan Kabupaten menerima berkas permohonan
penyelesaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
membuatkankan tanda terima berkas.
-45-
E. Musyawarah Penyelesaian Sengketa Hasil
1. Dalam hal permohonan penyelesaian sengketa hasil pemilihan
memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud Bagian D angka (2)
diatas, Panitia Pemilihan Kabupaten memutuskan untuk
menindaklanjuti dan menyelesaikan permohonan penyelesaian
sengketa hasil melalui mekanisme musyawarah yang dihadiri oleh
para pihak yang bersengketa, dengan tahapan:
a. penyampaian materi sengketa hasil pemilihan oleh Pemohon;
b. penyampaian klarifikasi dan/atau tanggapan dari Pihak
Termohon dan/atau Pihak terkait;
c. pembahasan dan penyampaian keputusan penyelesaian
sengketa hasil oleh Panitia Pemilihan Kabupaten;
d. tanggapan kesepakatan para pihak atas keputusan dari
Panitia Pemilihan Kabupaten, dan
e. penetapan hasil musyawarah oleh Panitia
Pemilihan Kabupaten.
2. Keputusan penyelesaian sengketa hasil oleh Panitia Pemilihan
Kabupaten sebagaimana dimaksud pada angka (1) huruf c dapat
berupa:
a. perintah untuk melakukan perbaikan, penghapusan,
penghitungan ulang dan/atau penetapan ulang atas dokumen
administrasi atau prosedur administrasi pada tahapan
pemungutan dan penghitungan suara yang dipermasalahkan;
dan/atau
b. penetapan mengenai sah atau tidaknya sebuah dokumen
administrasi atau prosedur administrasi pada tahapan
pemungutan dan penghitungan suara yang dipermasalahkan.
3. Selain menetapkan keputusan sebagaimana dimaksud pada angka
(2), Panitia Pemilihan Kabupaten juga dapat memutuskan untuk
memberikan rekomendasi kepada Bupati perihal diterbitkan atau
tidak diterbitkan keputusan Bupati tentang pengesahan dan
pengangkatan Calon Pangulu Terpilih sebagai Pangulu.
4. Musyawarah sebagaimana dimaksud pada angka (1) dilaksanakan
paling lama 3 (tiga) hari setelah dilakukan pengkajian oleh Panitia
Pemilihan Kabupaten.
5. Hasil musyawarah sebagaimana dimaksud pada angka (1)
dituangkan dalam berita acara.
6. Dalam hal para pihak yang bersengketa mencapai kesepakatan
atas keputusan penyelesaian sengketa dari Panitia Pemilihan
Kabupaten maka keputusan penyelesaian dari Panitia Pemilihan
Kabupaten wajib dilaksanakan oleh para pihak paling lama 7
(tujuh) hari sejak berakhirnya musyawarah penyelesaian sengketa
hasil.
7. Dalam hal para pihak yang bersengketa tidak mencapai
kesepakatan atas keputusan penyelesaian dari Panitia Pemilihan
Kabupaten maka Panitia Pemilihan Kabupaten menetapkan
keputusan penyelesaian sengketa hasil yang wajib diterima
dan/atau dilaksanakan oleh para pihak berdasarkan ketentuan
dalam Peraturan Bupati tentang Juklak Pemilihan Pangulu.
-46-
8. Para Pihak melaksanakan Keputusan Panitia Pemilihan Kabupaten
sebagaimana dimaksud pada angka (7) paling lama 7 (tujuh) hari
sejak berakhirnya musyawarah penyelesaian sengketa hasil.
9. Keputusan sebagaimana dimaksud pada angka (7) bersifat final
dan mengikat para pihak.
10. Panitia Pemilihan Kabupaten menyampaikan hasil musyawarah
Penyelesaian Sengketa Hasil Pemilihan kepada Maujana Nagori
dengan tembusan kepada Camat selaku Ketua Panitia Pengawas
Kecamatan.
11. Panitia Pemilihan Kabupaten melaporkan hasil penyelesaian
sengketa hasil pemilihan kepada Bupati dan dapat memberikan
rekomendasi perihal diterbitkan atau tidak diterbitkannya
keputusan Bupati tentang pengesahan dan pengangkatan Calon
Pangulu Terpilih sebagai Pangulu.
BUPATI SIMALUNGUN,
-47-
-48-
LAMPIRAN II KEPUTUSAN BUPATI SIMALUNGUN
Nomor : 188.45/19493 /11.1/2022
Tanggal : 18 November 2022
Tentang : Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Pemilihan
Pangulu Serentak
50
Model A1 – Pilpanag
Kepada Yth :
Ketua Maujana Nagori……
c.q Ketua Panitia Pemilihan Pangulu ………
di
Tempat
Dengan hormat,
51
menjabat sebagai Pangulu/Kepala Desa atau sebutan lainnya selama 3 (tiga) kali masa
jabatan baik secara berturut-turut atau tidak berturut-turut;
8. Fotokopi ijazah pendidikan formal dari tingkat dasar sampai dengan ijazah terakhir
yang dilegalisasi oleh pejabat berwenang atau surat pernyataan dari pejabat yang
berwenang (sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pengesahan Fotokopi Ijazah/Surat Tanda
Tamat Belajar, Surat Keterangan Pengganti Ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar Dan
Penerbitan Surat Keterangan Pengganti Ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar Jenjang
Pendidikan Dasar Dan Menengah, dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pengesahan Fotokopi Ijazah, Fotokopi Sertifikat Profesi,
Fotokopi Surat Keterangan Pengganti Ijazah/Sertifikat Profesi, Dan Penerbitan Surat
Keterangan Pengganti Ijazah/Sertifikat Profesi Lulusan Perguruan Tinggi;
9. Fotokopi akta kelahiran yang dilegalisir oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
wilayah administrasi kependudukan Bakal Calon Pangulu;
10. Fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) yang dilegalisir oleh Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil wilayah administrasi kependudukan Bakal Calon Pangulu;
11. Daftar riwayat hidup, dengan melampirkan fotokopi surat keputusan dan/atau
dokumen tentang pengalaman bekerja di lembaga pemerintahan bagi yang pernah
bekerja di lembaga pemerintahan;
12. Pasfoto berwarna terbaru berlatar putih ukuran 4x6 cm sebanyak 6 (enam) lembar;
13. Melampirkan naskah visi dan misi yang dibuat oleh Bakal Calon Pangulu;
14. Surat izin dari Pejabat Pembina Kepegawaian bagi Aparatur Sipil Negara (ASN);
15. Surat pengunduran diri dari anggota TNI/Polri bagi anggota TNI/Polri aktif atau surat
keputusan pensiun bagi pensiunan anggota TNI/Polri;
16. Surat keterangan penyelesaian tindak lanjut temuan dari Inspektorat Daerah bagi
Pangulu atau Bakal Calon Pangulu yang di periode sebelumnya menjabat sebagai
Pangulu;
17. Surat keterangan penyampaian Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Nagori (LPPN)
Akhir Masa Jabatan dari organisasi perangkat daerah yang membidangi urusan
pemerintahan nagori/desa, bagi Pangulu atau Bakal Calon Pangulu yang diperiode
sebelumnya menjabat sebagai Pangulu/Kepala Desa;
18. Surat izin cuti yang diberikan Camat atas nama Bupati bagi Tungkat Nagori;
19. Surat izin dari pimpinan perusahaan BUMN/BUMD bagi karyawan BUMN/BUMD;
20. Surat pernyataan bersedia mengumumkan secara jujur dan terbuka kepada publik
(pada saat penyampaian visi dan misi atau kampanye) bahwa pernah dipidana serta
bukan sebagai pelaku kejahatan berulang-ulang, bagi Bakal Calon Pangulu yang
pernah dipidana penjara karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan
pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan telah melewati 5 (lima) tahun setelah
selesai menjalani pidana penjara.
(Catatan redaksi: Berkas No.1 s.d 13 wajib dipenuhi, sedangkan berkas No.14 s.d 20 hanya
dicantumkan apabila sesuai dengan kondisi bakal calon)
Demikian Surat Permohonan ini saya sampaikan atas perhatian Bapak saya ucapkan
terimakasih.
Hormat Saya,
Bakal Calon Pangulu
Materai
Rp. 10.000
(...............................................)
Tembusan :
52
1. Bupati Simalungun
c.q. Ketua Panitia Pemilihan Pangulu tingkat Kabupaten Simalungun;
2. Camat ................
Model A2 – Pilpanag
SURATPERNYATAAN
BAKALCALONPANGULU
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya sebagai syarat
pendaftaran sebagai Calon Pangulu ..................... Kecamatan ...........................
dalam keadaan pikiran yang sehat dan waras tanpa dipengaruhi oleh siapapun.
Materai
Rp. 10.000
(...............................................)
53
Model A3 – Pilpanag
Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya sebagai syarat
pendaftaran sebagai Calon Pangulu ..................... Kecamatan ...........................
dalam keadaan pikiran yang sehat dan waras tanpa dipengaruhi oleh siapapun.
.
.............., .......................... 20....
Materai
Rp. 10.000
................................... ...................................
54
Model A4 – Pilpanag
I. KETERANGAN PERORANGAN
1 Nama Lengkap :
2 Tempat lahir/Tgl lahir : ( …..…. Tahun )
3 Jenis Kelamin :
4 Agama :
5 Pekerjaan :
6 Status Perkawinan : Belum Kawin/Kawin/Janda/Duda *)
a. Jalan
7 Alamat Rumah b. Kel/Nagori
c. Kecamatan
d. Kabupaten/Kota
e. Provinsi
a. Tinggi (cm)
b. Berat badan (kg)
c. Rambut
8 Keterangan Badan d. Bentuk Muka
e. Warna Kulit
f. Cirri-ciri khas
g. Cacat tubuh
9 Kegemaran (Hobby)
II. PENDIDIKAN
STTB/Tanda Nama Kepala Sekolah/
Nama
No Tingkat Jurusan Lulus/Ijaza Tempat Direktur/Dekan/Promotor
Pendidikan
Tahun
1 2 3 4 5 6 7
1 SD
2 SLTP
3 SLTA
4 DI
5 DII
6 DIII/Akademi
7 DIV
8 S1
9 S2
10 S3
11 Spesialisasi I
12 Spesialisasi I
13 Profesi
55
III. RIWAYAT PEKERJAAN
Surat Keputusan
No Jabatan Pekerjaan Mulai dan Sampai Pejabat Nomor Tanggal
1 2 3 4 5 6
56
57
IV. KETERANGAN KELUARGA
1. Istri/Suami
2. Anak
Demikian daftyar riwayat hidup ini saya perbuat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian
hari terdapat keterangan yang tidak benar, saya bersedia dituntut dimuka pengadilan serta
bersedia menerima segala tindakan yang diambil oleh pemerintah.
..................,..................................20....
Yang Membuat,
Materai
Rp. 10.000
CATATAN :
Model A5 – Pilpanag
SURAT PERNYATAAN
PERNAH MENJALANI PIDANA PENJARA DAN SIAP MENYAMPAIKAN KEPADA
MASYARAKAT SECARA TERBUKA
Menyatakan bahwa saya bersedia mengumumkan secara jujur dan terbuka kepada
publik pada saat penyampaian visi/misi dan kampanye Calon Pangulu, yaitu bahwa:
1. Saya pernah dipidana dipenjara karena melakukan tindak pidana yang diancam
dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun sesuai dengan Keputusan
Pengadilan Negeri/Pengadilan Tipikor/Pengadilan Tinggi/Mahkamah Agung
Nomor …………… untuk kasus tindak pidana ………. yang diancam dengan Pasal
……… KUHP/UU No …. Tahun ….. tentang ………………;
2. Saya telah dijatuhi hukuman pidana penjara dan telah menjalani hukuman
pidana penjara tersebut selama ……… tahun; dan
3. Saya telah melewati 5 (lima) tahun setelah saya bebas (selesai menjalani
hukuman pidana penjara) sejak tanggal …………
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan apabila ternyata ini
tidak benar, saya sanggup dituntut sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Materai
Rp. 10.000
(...............................................)
62
Model B1 – Pilpanag
HUTA : NAGORI
: KECAMATAN :
Halaman: ……… dari ….. halaman
BERITA ACARA
PENETAPAN DAFTAR PEMILIH SEMENTARA (DPS)
Nomor: ………/BA/Pilpanag/(3 huruf kode Nag)/20....
(…………………..) (………………….)
Mengetahui,
Pangulu/Pj.Pangulu, Ketua Maujana Nagori,
(…………………) (…………………)
64
Model B3 – Pilpanag
Berdasarkan rapat pleno penetapan DPS sebagaimana yang telah dituangkan dalam
Berita Acara Penetapan DPS Nomor …… …………………. tanggal ………… ……… 20....,
maka diumumkan kepada seluruh warga nagori, hal-hal sebagai berikut:
1. Panitia Pemilihan Pangulu Nagori ….. telah melakukan pemutakhiran dan validasi
Daftar Pemilih yang tercatat dalam Daftar Pemilih Sementara (DPS) untuk
Pemilihan Pangulu Tahun 20... Nagori ................. Kecamatan .......... (sebagaimana
tercantum dalam salinan DPS yang merupakan lampiran dan satu kesatuan dengan
pengumuman ini), yaitu sebagai berikut:
Jumlah Pemilih DPS
No. Nama Huta
LK PR Total
1. Huta ...
2. Huta ...
3. dst.
TOTAL Jumlah Pemilih DPS
Ditulis dengan huruf:
2. Dalam jangka waktu 3 hari selama pengumuman DPS ini (tanggal …. s/d…..),
Pemilih dan/atau anggota keluarga dapat menghubungi Panitia Pemilihan untuk
mengajukan usul perbaikan mengenai penulisan nama dan/atau identitas lainnya,
yang dibuktikan dengan fotokopi KTP/KK/Akta Lahir.
3. Selain usul perbaikan diatas, Pemilih atau anggota keluarga dapat memberikan
informasi yang meliputi:
a. Pemilih yang terdaftar dalam DPS sudah meninggal dunia, yang dibuktikan
dengan fotokopi akta/surat keterangan kematian;
b. Pemilih yang terdaftar dalam DPS tidak lagi berdomisili di Nagori tersebut, yang
dibuktikan dengan fotokopi surat keterangan pindah/KTP luar nagori;
c. Pemilih yang terdaftar dalam DPS mengalami gangguan jiwa/ingatan, yang
dibuktikan dengan fotokopi surat kesehatan jiwa dari instansi yang berwenang;
atau
d. Pemilih yang terdaftar dalam DPS telah menjadi anggota TNI/Polri, yang
dibuktikan dengan fotokopi kartu anggota TNI/Polri;
e. Pemilih terdaftar ganda dalam DPS.
4. Bagi warga/penduduk Nagori …… yang namanya tidak/belum tercantum dalam DPS
ini namun telah memenuhi syarat sebagai Pemilih dalam Pemilihan Pangulu, yaitu:
a. Penduduk Nagori yang pada hari pemungutan suara pemilihan Pangulu sudah
berumur 17 (tujuh belas) tahun atau sudah/pernah menikah ditetapkan
sebagai pemilih;
b. Berdomisili di Nagori setempat sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sebelum
disahkannya DPS yang dibuktikan dengan KTP atau surat keterangan domisili;
c. Nyata-nyata tidak sedang terganggu jiwa/ingatannya;
d. Tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap; dan
e. Bukan anggota TNI/POLRI,
65
KETUA
………………………………
66
Model B4 – Pilpanag
HUTA : NAGORI
: KECAMATAN :
Halaman: … dari … halaman
BERITA ACARA
PENETAPAN DAFTAR PEMILIH TAMBAHAN (DPTb)
Nomor: ………/BA/Pilpanag/……../20....
2. Agar dapat diketahui oleh semua pihak, maka dokumen Daftar Pemilih Tambahan
(DPTb) dibuatkan salinannya dan diperbanyak untuk diumumkan di tempat-tempat
strategis, yaitu mulai tanggal ….. s/d …… bulan ….. Tahun 20…;
(…………………..) (………………….)
Mengetahui,
(…………………) (…………………)
Model B6 – Pilpanag
68
Berdasarkan rapat pleno penetapan DPTb sebagaimana yang telah dituangkan dalam
Berita Acara Penetapan DPTb Nomor …… …………………. tanggal ………… ……… 20....,
maka diumumkan kepada seluruh warga nagori, hal-hal sebagai berikut:
1. Panitia Pemilihan Pangulu Nagori ….. telah melakukan pencatatan, penyusunan dan
penetapan DPTb untuk Pemilihan Pangulu Tahun 20... Nagori .................
Kecamatan .......... (sebagaimana tercantum dalam salinan DPTb yang merupakan
lampiran dan satu kesatuan dengan pengumuman ini), yaitu sebagai berikut:
Jumlah Pemilih DPTb
No. Nama Huta
LK PR Total
1. Huta ...
2. Huta ...
3. dst.
TOTAL Jumlah Pemilih DPTb
Ditulis dengan huruf:
KETUA
………………………………
Model B7 – Pilpanag
69
BERITA ACARA
PENETAPAN DAFTAR PEMILIH TETAP (DPT)
Nomor: ………/BA/Pilpanag/……../20....
Pada hari ini .... tanggal ... tahun 20...., bertempat di Sekretariat Panitia
Pemilihan Pangulu telah dilakukan rapat pleno dalam rangka penelitian dan penetapan
Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Pangulu Nagori ……. Tahun 20....
Penelitian dan penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) dipimpin oleh Ketua Panitia
Pemilihan Nagori….. dan dihadiri oleh Anggota Panitia Pemilihan, Pemerintah Nagori,
Maujana Nagori dan Calon Pangulu (sebagaimana daftar hadir terlampir).
Berdasarkan hasil rapat pleno tersebut, Panitia telah sepakat sebagai berikut :
1. Dokumen yang digunakan sebagai bahan penetapan DPT adalah Daftar Pemilih
Sementara (DPS) perbaikan dan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb);
2. Berdasarkan dokumen diatas, maka Jumlah Pemilih yang dimasukkan ke dalam
Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilpanag 20... untuk masing-masing huta, yang
merupakan lampiran dan satu kesatuan dengan berita acara ini, di rinci sebagai
berikut:
No Jumlah Pemilih DPT
Nama Huta
. LK PR Total
1. Huta ...
2. Huta ...
3. dst.
TOTAL Jumlah Pemilih DPT
Dengan huruf:
3. Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilpanag 20... agar diperbanyak (di fotocopy) untuk
diumumkan dengan menempelkannya pada tempat-tempat strategis agar dapat
diketahui oleh masyarakat;
4. Daftar Pemilih Tetap (DPT) dijadikan dasar bagi Pemilih ketika menggunakan hak
pilihnya pada saat pelaksanaan pemungutan suara.
(…………………..) (………………….)
Mengetahui,
(…………………) (…………………)
Model B8 – Pilpanag
Diketahui oleh
Calon Pangulu ……
1. ................................ (................................)
2. ................................ (................................)
3. ................................ (................................)
4. ................................ (................................)
5. ................................ (................................)
70
Model B8 – Pilpanag
HUTA : NAGORI
: KECAMATAN :
Halaman: … dari … halaman
71
Model B9 – Pilpanag
Berdasarkan rapat pleno penetapan DPT sebagaimana yang telah dituangkan dalam
Berita Acara Penetapan DPT Nomor …… …………………. tanggal ………… ………
20...., maka diumumkan kepada seluruh warga nagori, hal-hal sebagai berikut:
2. Daftar Pemilih Tetap (DPT) dijadikan dasar bagi Pemilih ketika menggunakan
hak pilihnya pada saat pelaksanaan pemungutan suara di Pemilihan Pangulu
Nagori …… Tahun 20....
3. DPT yang telah disahkan oleh Panitia Pemilihan tidak dapat diubah ataupun
ditambah, kecuali terdapat Pemilih yang meninggal dunia, maka Panitia
Pemilihan membubuhkan catatan “meninggal dunia” dan dibubuhi paraf
ketua Panitia Pemilihan pada kolom keterangan di DPT.
KETUA
………………………………
Model C1 – Pilpanag
BERITA ACARA
PEMBUKAAN PENDAFTARAN CALON PANGULU
Nomor: ………/BA/Pilpanag/(3 huruf kode nag)/20....
Pada hari ini ................ tanggal .................... Bulan ............ Tahun 20..
72
bertempat di .................................... Nagori ....................... Kecamatan ........................
Kabupaten Simalungun, telah diadakan Rapat pleno Panitia Pemilihan membahas
Pembukaan Pendaftaran Calon Pangulu ..............................
Rapat dipimpin oleh Ketua Panitia Pemilihan dan dihadiri oleh Anggota
Panitia Pemilihan, Pemerintah Nagori dan Maujana Nagori (terlampir daftar hadir
rapat) dan telah diperoleh suatu kesepakatan, antara lain sebagai berikut :*
1. Untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada warga yang berminat
untuk melamar dan mendaftar sebagai Calon Pangulu .........................,
Pendaftaran Calon Pangulu dibuka selama 9 (Sembilan) hari dimulai sejak
tanggal ........s.d ……… bulan tahun 20....;
2. Bakal Calon Pangulu wajib mendaftarkan diri secara langsung dengan
membawa seluruh kelengkapan administrasi persyarataan (tanpa terkecuali)
kepada Panitia Pemilihan di sekretariat Panitia Pemilihan yang bertempat di
……………………….;
3. Setiap harinya, Pendaftaran Calon Pangulu dilakukan mulai Pukul ….. s.d ….
WIB (sesuai waktu pada jam di sekretariat Panitia Pemilihan);
4. Khusus pada hari terakhir pendaftaran, pendaftaran ditutup pada Pukul ….
WIB (sesuai waktu pada jam di sekretariat Panitia Pemilihan);
5. Untuk dapat diketahui oleh masyarakat luas, terutama yang berminat
melamar/mendaftar sebagai Bakal Calon Pangulu ....................., maka
Pengumuman tersebut diinformasikan dengan ditempelkan di tempat-tempat
umum dan/atau secara online melalui media sosial.
(…………………..) (………………….)
Mengetahui,
(…………………) (…………………)
PENGUMUMAN
PENDAFTARAN CALON PANGULU ……..
I. Persyaratan
73
Adapun persyaratan untuk menjadi Calon Pangulu ....................... adalah sebagai
berikut :
a. Warga negara Republik Indonesia;
b. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
c. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan dan
memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka
Tunggal Ika;
d. Berpendidikan paling rendah tamat sekolah menengah pertama atau sederajat;
e. Berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun pada saat mendaftar;
f. Bersedia dicalonkan menjadi Pangulu;
g. Tidak sedang menjalani hukuman pidana penjara;
h. Tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang
diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun atau lebih, kecuali
5 (lima) tahun setelah selesai menjalani pidana penjara dan mengumumkan
secara jujur dan terbuka kepada publik bahwa yang bersangkutan pernah
dipidana serta bukan sebagai pelaku kejahatan berulangulang;
i. Tidak sedang dicabut hak pilihnya sesuai dengan putusan pengadilan yang
mempunyai kekuatan hukum tetap;
j. Berbadan sehat;
k. Tidak pernah menjabat sebagai Pangulu atau Kepala Desa atau sebutan lainnya
selama 3 (tiga) kali masa jabatan, baik secara berturut-turut atau tidak
berturut-turut di wilayah Republik Indonesia;
l. Bukan anggota TNI/Polri;
m. Bukan Penjabat Pangulu atau anggota Maujana Nagori; dan
n. Memenuhi kelengkapan administrasi persyaratan pencalonan Pangulu.
74
9. Fotokopi ijazah pendidikan formal dari tingkat dasar sampai dengan ijazah
terakhir yang dilegalisasi oleh pejabat berwenang atau surat pernyataan dari
pejabat yang berwenang (sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pengesahan
Fotokopi Ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar, Surat Keterangan Pengganti
Ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar Dan Penerbitan Surat Keterangan
Pengganti Ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar Jenjang Pendidikan Dasar Dan
Menengah, dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11
Tahun 2014 tentang Pengesahan Fotokopi Ijazah, Fotokopi Sertifikat Profesi,
Fotokopi Surat Keterangan Pengganti Ijazah/Sertifikat Profesi, Dan
Penerbitan Surat Keterangan Pengganti Ijazah/Sertifikat Profesi Lulusan
Perguruan Tinggi;
10. Fotokopi akta kelahiran yang dilegalisir oleh Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil wilayah administrasi kependudukan Bakal Calon Pangulu;
11. Fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) yang dilegalisir oleh Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil wilayah administrasi kependudukan Bakal
Calon Pangulu;
12. Daftar riwayat hidup, dengan melampirkan fotokopi surat keputusan
dan/atau dokumen tentang pengalaman bekerja di lembaga pemerintahan
bagi yang pernah bekerja di lembaga pemerintahan; (Lampiran Model A4-
Pilpanag)
13. Pasfoto berwarna terbaru berlatar putih ukuran 4x6 cm sebanyak 6 (enam)
lembar;
14. Melampirkan naskah visi dan misi yang dibuat oleh Bakal Calon Pangulu;
15. Surat izin dari Pejabat Pembina Kepegawaian bagi Aparatur Sipil Negara
(ASN);
16. Surat pengunduran diri dari anggota TNI/Polri bagi anggota TNI/Polri aktif
atau surat keputusan pensiun bagi pensiunan anggota TNI/Polri;
17. Surat keterangan penyelesaian tindak lanjut temuan dari Inspektorat
Daerah bagi Pangulu atau Bakal Calon Pangulu yang di periode sebelumnya
menjabat sebagai Pangulu;
75
6. Apabila sampai batas waktu berakhirnya pendaftaran, Bakal Calon
tidak/belum melengkapi berkas administrasi persyaratan, maka Bakal Calon
tersebut dinyatakan gugur oleh Panitia Pemilihan;
7. Pendaftaran Bakal Calon Pangulu tidak dipungut biaya;
8. Keterangan lebih lanjut supaya menghubungi Panitia Pemilihan di Sekretariat
Panitia Pemilihan.
.........................., ........................
20....
PANITIA PEMILIHAN PANGULU ...................
KECAMATAN ……………..
KABUPATEN SIMALUNGUN,
KETUA,
.......................................
Model C3 – Pilpanag
Pada hari ini ………… tanggal ………..bulan ………. Tahun 20… Pukul ….. : ….. WIB,
yang mana masih dalam jangka waktu pendaftaran Calon Pangulu ……., bertempat
di Sekretariat Panitia Pemilihan Pangulu ……., yang beridentitas dibawah:
a. Nama Bakal Calon Pangulu : ………………………………………………………
b. Tempat, Tanggal Lahir : ………………………………………………………
c. Pekerjaan : ………………………………………………………
d. Alamat domisili (KTP) : ………………………………………………………
………………………………………………………
telah mendaftarkan diri secara langsung (tanpa diwakilkan) sebagai Bakal Calon
Pangulu ……., Kecamatan ……., Kabupaten Simalungun Tahun 20... dengan
menyampaikan berkas kelengkapan administrasi persyaratan sebagaimana yang
telah ditentukan dan telah dilakukan penelitian kelengkapan oleh Panitia Pemilihan
atas berkas dimaksud, dengan hasil sebagai berikut:
KELENGKAPAN
NO DAFTAR BERKAS ADMINISTRASI Ket.
(L/TL/X)*
Surat permohonan/lamaran pencalonan Pangulu diajukan
kepada Maujana Nagori melalui Panitia Pemilihan ditulis
1 Wajib
tangan dengan tinta hitam diatas kertas bermaterai
Rp.10.000,- dengan tembusan kepada Camat dan Bupati
Surat pernyataan dari yang bersangkutan di kertas bersegel
atau bermaterai Rp 10.000 yang menyatakan:
a. Bersedia dicalonkan menjadi Pangulu;
2 b. Tidak akan mengundurkan diri apabila telah ditetapkan Wajib
sebagai Calon Pangulu; dan
c. Bersedia mengganti biaya penyelenggaraan pemilihan di
Nagori jika mengundurkan diri sebagai Calon Pangulu.
76
Surat pernyataan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
3 dari yang bersangkutan dan diketahui oleh pemuka agama Wajib
Bakal Calon Pangulu;
Surat keterangan dari Pengadilan Negeri wilayah
administrasi kependudukan Bakal Calon Pangulu, yang
menyatakan tidak pernah dihukum penjara karena
4 melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana Wajib
penjara paling singkat 5 (lima) tahun atau lebih dan tidak
sedang dicabut hak pilihnya sesuai dengan putusan
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap;
Surat keterangan dari Kejaksaan Negeri wilayah
administrasi kependudukan Bakal Calon Pangulu, yang
5 Wajib
menyatakan tidak sedang menjalani proses hukum atau
penuntutan;
Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari Polres
6 Wajib
wilayah administrasi kependudukan Bakal Calon Pangulu;
Surat keterangan berbadan sehat dan bersih narkoba dari
7 dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Wajib
Simalungun;
8 a. Surat pernyataan dari Bakal Calon Pangulu dan
b. Surat keterangan dari Organisasi perangkat daerah yang
membidangi pemerintahan nagori/desa di wilayah
administrasi kependudukan Bakal Calon Pangulu, yang
Wajib
menyatakan/menerangkan tidak pernah menjabat
sebagai Pangulu/Kepala Desa atau sebutan lainnya
selama 3 (tiga) kali masa jabatan baik secara
berturutturut atau tidak berturut-turut;
NO KELENGKAPAN
DAFTAR BERKAS ADMINISTRASI Ket.
(L/TL/X)*
9. A. Legalisir Fotokopi ijazah SD/Sederajat atau Fotokopi
Wajib
surat keterangan pengganti ijazah SD/Sederajat;
B. Legalisir Fotokopi ijazah SMP/Sederajat atau fotokopi
Wajib
surat keterangan pengganti ijazah SMP/Sederajat;
C. (Apabila ada) Legalisir Fotokopi ijazah SMA/Sederajat
Opsional
atau Fotokopi surat keterangan pengganti ijazah;
D. (Apabila ada) Legalisir Fotokopi ijazah D1/D2/D3 atau
Opsional
fotokopi surat keterangan pengganti ijazah;
E. (Apabila ada) Legalisir Fotokopi ijazah S1/S2/S3 atau
Opsional
fotokopi surat keterangan pengganti ijazah;
Fotokopi akta kelahiran yang dilegalisir oleh Dinas
10 Kependudukan dan Catatan Sipil wilayah administrasi Wajib
kependudukan Bakal Calon Pangulu;
Fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) yang dilegalisir oleh
11 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil wilayah Wajib
administrasi kependudukan Bakal Calon Pangulu;
Daftar riwayat hidup, dengan melampirkan fotokopi surat
keputusan dan/atau dokumen tentang pengalaman bekerja
12 Wajib
di lembaga pemerintahan bagi yang pernah bekerja di
lembaga pemerintahan;
Pasfoto berwarna terbaru berlatar putih ukuran 4x6 cm
13 Wajib
sebanyak 6 (enam) lembar;
14 Naskah visi dan misi yang dibuat oleh Bakal Calon Pangulu; Wajib
Surat izin dari Pejabat Pembina Kepegawaian bagi Aparatur
15 ASN
Sipil Negara (ASN);
Surat pengunduran diri dari anggota TNI/Polri bagi anggota
TNI/Polri
16 TNI/Polri aktif atau surat keputusan pensiun bagi
aktif/Pensiun
pensiunan anggota TNI/Polri;
Surat keterangan penyelesaian tindak lanjut temuan dari
Pangulu/ Eks
17 Inspektorat Daerah bagi Pangulu atau Bakal Calon Pangulu
Pangulu
yang di periode sebelumnya menjabat sebagai Pangulu;
Surat keterangan penyampaian Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Nagori (LPPN) Akhir Masa Jabatan dari
organisasi perangkat daerah yang membidangi urusan Pangulu/ Eks
18
pemerintahan nagori/desa, bagi Pangulu atau Bakal Calon Pangulu
Pangulu yang diperiode sebelumnya menjabat sebagai
Pangulu/Kepala Desa;
Surat izin cuti yang diberikan Camat atas nama Bupati bagi Tungkat
19
Tungkat Nagori; Nagori
Surat izin dari pimpinan perusahaan BUMN/BUMD bagi Karyawan
20
karyawan BUMN/BUMD; BUMN/BUMD
77
Surat pernyataan bersedia mengumumkan secara jujur dan
terbuka kepada publik (pada saat penyampaian visi dan misi
atau kampanye) bahwa pernah dipidana serta bukan
sebagai pelaku kejahatan berulang-ulang, bagi Bakal Calon Eks
21 Pangulu yang pernah dipidana penjara karena melakukan Narapidana
tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling
singkat 5 (lima) tahun dan telah melewati 5 (lima) tahun
setelah selesai menjalani pidana penjara.
*) L = Lengkap; TL = Tidak Lengkap; X = apabila berkas tidak wajib dipenuhi bakal calon.
________________________ ______________________________
Catatan: dibuat dalam 2 (dua) rangkap sebagai arsip bagi Panitia Pemilihan dan Bakal Calon Pangulu
Model C4 – Pilpanag
PANITIA PEMILIHAN PANGULU
NAGORI MANIK HATARAN KECAMATAN SIDAMANIK
KABUPATEN SIMALUNGUN
TAHUN 2023
BERITA ACARA
PENUTUPAN PENDAFTARAN CALON PANGULU
Nomor: 02/BA/Pilpanag/I/2023
78
Pada hari ini Sabtu tanggal Empat belas Bulan Januari Tahun 2023 bertempat di Sekretariat
Panitia Pemilihan Pangulu Manik Hataran, telah diadakan Rapat Panitia Pemilihan terkait Penutupan
Pendaftaran Calon Pangulu Manik Hataran.
Rapat dipimpin oleh Ketua Panitia Pemilihan dan dihadiri oleh Anggota Panitia Pemilihan,
unsur Pemerintah Nagori dan Maujana Nagori (sesuai daftar hadir terlampir), dimana dalam Rapat
Panitia Pemilihan tersebut telah diperoleh suatu kesepakatan, antara lain sebagai berikut:
1. Sesuai dengan kesepakatan terkait Pendaftaran Calon Pangulu, maka Pendaftaran Calon Pangulu
telah dinyatakan berakhir atau ditutup pada tanggal empat belas bulan januari 2023, pukul : 16:00
WIB.
2. Sampai dengan penutupan pendaftaran tersebut diatas, Bakal Calon Pangulu Manik Hataran yang
telah mendaftarkan diri sebanyak 3 (Tiga) Orang dan telah dilakukan penelitian kelengkapan atas
berkas administrasi, dengan hasil sebagai berikut:
Kelengkapan
Tanggal Keterangan
No. Nama Bakal Calon Berkas
Pendaftaran (MS/TMS)**
(L/TL)*
1 SUDIRMAN SINAGA 05-01-2023 Lengkap MS
2 SAUT TAMBUNAN 09-01-2023 Lengkap MS
3. ARIFIN MARPAUNG 09-01-2023 Lengkap MS
*) L = Berkas Lengkap; TL = Berkas Tidak Lengkap
**) MS = Memenuhi Syarat Kelengkapan; TMS = Tidak Memenuhi Syarat Kelengkapan
3. Sehubungan dengan jumlah Bakal Calon Pangulu yang mendaftar dan Memenuhi Syarat (MS)
kelengkapan berkas berjumlah paling sedikit 2 (dua) orang, maka Panitia Pemilihan sepakat
untuk melanjutkan tahapan berikutnya yaitu: Penelitian Keabsahan dan Klarifikasi atas berkas
administrasi dari Bakal Calon yang Memenuhi Syarat (MS) kelengkapan;
4. Panitia Pemilihan akan melakukan Penelitian Keabsahan dan Klarifikasi paling lama 5 (lima)
hari, yaitu mulai tanggal 16 s/d 20 bulan Januari Tahun 2023
5. Dokumen Tanda Terima berkas pendaftaran dan kelengkapan berkas administrasi (Model C3-
Pilpanag) dari Bakal Calon yang mendaftar merupakan lampiran dan satu kesatuan dengan berita
acara ini.
Demikian Berita Acara ini dibuat, ditandatangani serta merupakan keputusan yang bersifat final
dan mengikat.
Mengetahui,
Pangulu/Pj.Pangulu, Ketua Maujana Nagori,
79
Model C5 – Pilpanag
BLANKO PENELITIAN KEABSAHAN BERKAS ADMINISTRASI PERSYARATAN BAKAL CALON PANGULU PEMILIHAN
PANGULU SERENTAK KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 20...
Pada hari ini……….., tanggal ……… bulan ………. Tahun 20.., Panitia Pemilihan telah melakukan penelitian “Keabsahan” atas berkas/kelengkapan
administrasi persyaratan Bakal Calon Pangulu, yaitu:
Nama : ………………….………………………
Tempat/Tgl Lahir : ………………………………………….
Pekerjaan : …………………………………………. Alamat
(KTP) : ………………………………………….
Adapun Hasil Penelitian Keabsahan atas daftar berkas dibawah ini adalah sebagai berikut:
HASIL
DAFTAR BERKAS ADMINISTRASI
NO SYARAT KEABSAHAN PENELITIAN Ket.
PERSYARATAN
(Sah/Tidak Sah)
1 2 3 4 5
1 Surat permohonan/lamaran pencalonan Pangulu diajukan a. Surat ditujukan kepada Ketua Maujana Nagori c.q Ketua
kepada Maujana Nagori melalui Panitia Pemilihan ditulis Panitia Pemilihan;
tangan dengan tinta hitam diatas kertas bermaterai b. Surat ditulis tangan dengan tinta hitam;
Rp.10.000,- dengan tembusan kepada Camat dan Bupati c. Tandatangan (basah) yang sesuai dengan KTP bakal calon;
d. Nama pemohon sesuai dengan KTP/KK/Ijazah bakal calon;
e. Terdapat Materai Rp.10.000,-.
2 Surat pernyataan dari yang bersangkutan di kertas bersegel a. Memuat identitas yang jelas dan lengkap sesuai
atau bermaterai Rp 10.000 yang menyatakan: KTP/KK/Ijazah;
a. Bersedia dicalonkan menjadi Pangulu; b. Isi pernyataan sesuai yang disyaratkan;
b. Tidak akan mengundurkan diri apabila telah ditetapkan c. Tandatangan (basah) yang sesuai dengan KTP bakal calon;
sebagai Calon Pangulu; dan d. Terdapat Materai Rp.10.000,-
c. Bersedia mengganti biaya penyelenggaraan pemilihan di
Nagori jika mengundurkan diri sebagai Calon Pangulu.
3 Surat pernyataan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa a. Memuat identitas yang jelas dan lengkap sesuai
dari yang bersangkutan dan diketahui oleh pemuka agama KTP/KK/Ijazah bakal calon;
Bakal Calon Pangulu; b. Isi pernyataan sesuai dengan yang disyaratkan;
c. Tandatangan (basah) yang sesuai dengan KTP bakal calon;
d. Terdapat Materai Rp.10.000,-;
80
e. Ditandatangani/stempel (basah) oleh pemuka agama
sesuai agama/kepercayaan bakal calon;
HASIL
DAFTAR BERKAS ADMINISTRASI
NO SYARAT KEABSAHAN PENELITIAN Ket.
PERSYARATAN
(Sah/Tidak Sah)
1 2 3 4 5
4 Surat keterangan dari Pengadilan Negeri wilayah a. Kop surat dari Pengadilan Negeri sesuai dengan
administrasi kependudukan Bakal Calon Pangulu, yang wilayah administrasi KTP bakal calon; terdapat nomor
menyatakan tidak pernah dihukum penjara karena b. dan tanggal surat;
melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana c. surat memuat identitas bakal calon yang sesuai dengan
penjara paling singkat 5 (lima) tahun atau lebih dan tidak KTP/KK/Ijazah;
sedang dicabut hak pilihnya sesuai dengan putusan d. Isi keterangan sesuai dengan yang disyaratkan;
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; e. Tandatangan (basah) dan stempel (basah) dari pejabat PN
tersebut.
f. Huruf e dikecualikan apabila terdapat tandatangan digital
dalam bentuk QR Code/ Bar Code
5 Surat keterangan dari Kejaksaan Negeri wilayah a. Kop surat dari Kejaksaan Negeri sesuai dengan
administrasi kependudukan Bakal Calon Pangulu, yang wilayah administrasi KTP bakal calon; Terdapat nomor
menyatakan tidak sedang menjalani proses hukum atau b. dan tanggal surat;
penuntutan; c. Surat memuat identitas bakal calon yang sesuai dengan
KTP/KK/Ijazah;
d. Isi keterangan sesuai dengan yang disyaratkan;
e. Tandatangan (basah) dan stempel (basah) dari pejabat
Kejari tersebut.
f. Huruf e dikecualikan apabila terdapat tandatangan digital
dalam bentuk QR Code/ Bar Code
6 Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari Polres a. Kop surat dari Polres sesuai dengan wilayah administrasi
wilayah administrasi kependudukan Bakal Calon Pangulu; KTP bakal calon;
b. Terdapat nomor dan tanggal surat;
c. Surat memuat identitas bakal calon yang sesuai dengan
KTP/KK/Ijazah;
d. Isi keterangan sesuai dengan yang disyaratkan;
e. Tandatangan (basah) dan stempel (basah) dari pejabat
Polres tersebut.
f. Huruf e dikecualikan apabila terdapat tandatangan digital
dalam bentuk QR Code/ Bar Code
81
g. Masa berlaku SKCK masih aktif, yaitu 6 bulan sejak
tanggal diterbitkan.
HASIL
DAFTAR BERKAS ADMINISTRASI
NO SYARAT KEABSAHAN PENELITIAN Ket.
PERSYARATAN
(Sah/Tidak Sah)
1 2 3 4 5
7 Surat keterangan berbadan sehat dan bersih narkoba dari a. Kop surat dari salah satu Rumah Sakit Umum Daerah di
dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Kabupaten Simalungun (RSUD Tuan Rondahaim - Raya,
Simalungun; RSUD Perdagangan atau RSUD Parapat).
b. Terdapat nomor dan tanggal surat;
c. Surat memuat identitas bakal calon yang sesuai dengan
KTP/KK/Ijazah;
d. Isi keterangan sesuai dengan yang disyaratkan;
e. Tandatangan (basah) dan stempel (basah) dari dokter
RSUD tersebut.
f. Huruf e dikecualikan apabila terdapat tandatangan digital
dalam bentuk QR Code/ Bar Code
8 a. Surat pernyataan dari Bakal Calon Pangulu dan a. Surat pernyataan dan surat keterangan memuat identitas
b. surat keterangan dari Organisasi perangkat daerah yang bakal calon yang sesuai dengan KTP/KK/Ijazah; Isi
membidangi pemerintahan nagori/desa di wilayah b. pernyatan dan keterangan sesuai dengan yang
administrasi kependudukan Bakal Calon Pangulu, yang disyaratkan;
menyatakan/menerangkan tidak pernah menjabat c. Kop surat keterangan dari DPMPN Kab.Simalungun atau
sebagai Pangulu/Kepala Desa atau sebutan lainnya Dinas yang membidangi urusan pemerintahan desa sesuai
selama 3 (tiga) kali masa jabatan baik secara wilayah administrasi KTP bakal calon;
d. Surat keterangan memiliki nomor dan tanggal surat;
berturutturut atau tidak berturut-turut;
e. Tandatangan (basah) dan stempel (basah) dari pejabat
dinas yang menerbitkan;
f. Surat pernyataan ditandatangani (basah) diatas materai
Rp.10.000 oleh bakal calon dan sesuai dengan KTP.
9. A. Legalisir Fotokopi ijazah SD/Sederajat atau Fotokopi a. Terdapat nomor surat dan tanggal pada stempel legalisir;
surat keterangan pengganti ijazah SD/Sederajat; b. Legalisir ditandatangani (basah) dan distempel (basah)
B. Legalisir Fotokopi ijazah SMP/Sederajat atau fotokopi oleh pejabat dan instansi yang berwenang;
c. Pejabat dan instansi yang berwenang melegalisir adalah
82
surat keterangan pengganti ijazah SMP/Sederajat; sesuai dengan Permendikbud 29/2014 (lihat bagian
C. (Apabila ada) Legalisir Fotokopi ijazah SMA/Sederajat “suplemen” pada Juknis Pilpanag).
atau Fotokopi surat keterangan pengganti ijazah;
D. (Apabila ada) Legalisir Fotokopi ijazah D1/D2/D3 atau a. Terdapat nomor surat dan tanggal pada stempel legalisir;
fotokopi surat keterangan pengganti ijazah; b. Legalisir ditandatangani (basah) dan distempel (basah)
oleh pejabat dan instansi yang berwenang;
c. Pejabat dan instansi yang berwenang melegalisir adalah
E. (Apabila ada) Legalisir Fotokopi ijazah S1/S2/S3 atau sesuai dengan Permendikbud 11/2014 (lihat bagian
fotokopi surat keterangan pengganti ijazah; “suplemen” pada Juknis Pilpanag)
HASIL
DAFTAR BERKAS ADMINISTRASI
NO SYARAT KEABSAHAN PENELITIAN Ket.
PERSYARATAN
(Sah/Tidak Sah)
1 2 3 4 5
10 Fotokopi akta kelahiran yang dilegalisir oleh Dinas a. Terdapat nomor surat dan tanggal pada stempel legalisir;
Kependudukan dan Catatan Sipil wilayah administrasi b. Legalisir ditandatangani (basah) dan distempel (basah)
kependudukan Bakal Calon Pangulu; oleh pejabat disdukcapil penerbit dokumen asli;
c. Apabila legalisir dilakukan oleh pejabat disdukcapil daerah
lain, maka legalisir adalah sah. (sesuai
Permendagri 104/2019)
d. Fotokopi Akta Kelahiran (ditandatangani digital dengan
QR Code/Bar Code) adalah Sah walaupun tidak dilegalisir
(sesuai Permendagri 104/2019)
11 Fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) yang dilegalisir oleh a. Fotokopi KTP-El yang tidak dilegalisir adalah sah (sesuai
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil wilayah Permendagri 104/2019); atau
administrasi kependudukan Bakal Calon Pangulu; b. Fotokopi KTP yang telah dilegalisir baik oleh Disdukcapil
penerbit atau disdukcapil daerah lain, adalah sah (sesuai
Permendagri 104/2019)
12 Daftar riwayat hidup, dengan melampirkan fotokopi surat a. Daftar Riwayat Hidup di tandatangan (basah) yang sesuai
keputusan dan/atau dokumen tentang pengalaman bekerja dengan KTP bakal calon;
di lembaga pemerintahan bagi yang pernah bekerja di b. Nama sesuai dengan KTP/KK/Ijazah bakal calon; Terdapat
lembaga pemerintahan; c. Materai Rp.10.000,-.
13 Pasfoto berwarna terbaru berlatar putih ukuran 4x6 cm a. Wajah bakal calon jelas
sebanyak 6 (enam) lembar; b. Pakaian rapi dan sopan, tanpa ada logo partai
politik/ormas.
14 Naskah visi dan misi yang dibuat oleh Bakal Calon Pangulu; a. Memuat Visi dan Misi
b. Ditandatangani (basah) oleh bakal calon
83
15 Surat izin dari Pejabat Pembina Kepegawaian bagi Aparatur a. Kop surat pejabat pembina kepegawaian bakal calon;
Sipil Negara (ASN); b. terdapat nomor dan tanggal surat;
c. surat memuat identitas bakal calon yang sesuai dengan
KTP/KK/Ijazah;
d. Isi surat memuat ijin sesuai dengan yang disyaratkan;
e. Tandatangan (basah) dan stempel (basah) dari pejabat
yang bersangkutan.
f. Huruf e dikecualikan apabila terdapat tandatangan digital
dalam bentuk QR Code/ Bar Code
16 Surat pengunduran diri dari anggota TNI/Polri bagi anggota a. Surat pengunduran diri ditandatangani (basah) oleh bakal
TNI/Polri aktif atau surat keputusan pensiun bagi calon yang bersangkutan; dan/atau
pensiunan anggota TNI/Polri; b. fotokopi surat keputusan dari instansi TNI/Polri tentang
pemberhentian/pensiun bakal calon yang dilegalisir oleh
pejabat instansi TNI/Polri.
c. Identitas dalam surat pengunduran diri dan/atau surat
keputusan tersebut sesuai dengan identitas bakal calon.
17 Surat keterangan penyelesaian tindak lanjut temuan dari a. Kop surat Inspektorat Daerah; terdapat
Inspektorat Daerah bagi Pangulu atau Bakal Calon Pangulu b. nomor dan tanggal surat;
yang di periode sebelumnya menjabat sebagai Pangulu; c. surat memuat identitas bakal calon yang sesuai dengan
KTP/KK/Ijazah;
d. Isi surat memuat keterangan sesuai dengan yang
disyaratkan;
e. Tandatangan (basah) dan stempel (basah) dari pejabat
yang bersangkutan.
84
18 Surat keterangan penyampaian Laporan Penyelenggaraan a. Kop surat DPMPN Kab.Simalungun atau Dinas yang
Pemerintahan Nagori (LPPN) Akhir Masa Jabatan dari membidangi urusan pemerintah desa daerah lain; terdapat
organisasi perangkat daerah yang membidangi urusan b. nomor dan tanggal surat;
pemerintahan nagori/desa, bagi Pangulu atau Bakal Calon c. surat memuat identitas bakal calon yang sesuai dengan
Pangulu yang diperiode sebelumnya menjabat sebagai KTP/KK/Ijazah;
Pangulu/Kepala Desa; d. Isi surat memuat keterangan sesuai dengan yang
disyaratkan;
e. Tandatangan (basah) dan stempel (basah) dari pejabat
yang bersangkutan.
19 Surat izin cuti yang diberikan Camat atas nama Bupati bagi a. Kop surat Camat sesuai wilayah kerja Tungkat Nagori;
Tungkat Nagori; b. terdapat nomor dan tanggal surat;
c. surat memuat identitas bakal calon yang sesuai dengan
KTP/KK/Ijazah;
d. Isi surat memuat keterangan sesuai dengan yang
disyaratkan;
e. Tandatangan (basah) dan stempel (basah) dari pejabat
yang bersangkutan.
20 Surat izin dari pimpinan perusahaan BUMN/BUMD bagi a. Kop surat instansi BUMN/BUMD;
karyawan BUMN/BUMD; b. terdapat nomor dan tanggal surat;
c. surat memuat identitas bakal calon yang sesuai dengan
KTP/KK/Ijazah;
d. Isi surat memuat pemberian ijin sesuai dengan yang
disyaratkan;
e. Tandatangan (basah) dan stempel (basah) dari pejabat
yang bersangkutan.
85
21 Surat pernyataan bersedia mengumumkan secara jujur dan a. Memuat identitas yang jelas dan lengkap sesuai
terbuka kepada publik (pada saat penyampaian visi dan misi KTP/KK/Ijazah;
atau kampanye) bahwa pernah dipidana serta bukan sebagai b. Isi pernyataan sesuai yang disyaratkan;
pelaku kejahatan berulang-ulang, bagi Bakal Calon Pangulu c. Tandatangan (basah) yang sesuai dengan KTP bakal calon;
yang pernah dipidana penjara karena melakukan tindak d. Terdapat Materai Rp.10.000,-
pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat
5 (lima) tahun dan telah melewati 5 (lima) tahun setelah
selesai menjalani pidana penjara.
Berdasarkan penelitian tersebut diatas, maka Panitia Pemilihan menyimpulkan bahwa berkas kelengkapan administrasi dari Bakal Calon tersebut diatas:
Ketua, Sekretaris,
(…………………..) (………………….)
a. Telah memenuhi persyaratan Keabsahan
b. Belum Memenuhi Persyaratan Keabsahan. Agar melakukan perbaikan berkas dan menyerahkannya ke Panitia Pemilihan paling lama
…………………..
86
Model C6 – Pilpanag
Kepada :
Nomor : …./Pbt/Pilpanag/20.... Yth. Sdr …………………..
Sifat : Penting Selaku Bakal Calon Pangulu …….
Lampiran : ...... (............) berkas
Perihal : Pemberitahuan Perbaikan di- Berkas
Administrasi Tempat
Persyaratan Calon Pangulu
....................................
87
Model C7 – Pilpanag
PANITIA PEMILIHAN PANGULU
NAGORI MANIK HATARAN KECAMATAN SIDAMANIK
KABUPATEN SIMALUNGUN
TAHUN 2023
BERITA ACARA
PENETAPAN HASIL PENELITIAN KEABSAHAN BERKAS
ADMINISTRASI PERSYARATAN BAKAL CALON PANGULU
Nomor: 03/BA/Pilpanag/I/2023
Pada hari ini kamis tanggal dua puluh enam bulan januari Tahun 2023
bertempat di Sekretariat Panitia Pemilihan Pangulu Manik Hataran Kecamatan
Sidamanik Kabupaten Simalungun, Panitia Pemilihan melaksanakan rapat penetapan
hasil penelitian keabsahan atas berkas/kelengkapan administrasi dari para Bakal
Calon,
Rapat dipimpin oleh Ketua Panitia Pemilihan serta dihadiri oleh anggota Panitia
Pemilihan, unsur Pemerintah Nagori dan Maujana Nagori (sesuai daftar hadir
terlampir).
Dalam rapat ini, Panitia Pemilihan menerangkan dan memutuskan hal- hal
sebagai berikut:
1. Panitia Pemilihan telah melaksanakan penelitian keabsahan dan klarifikasi atas
berkas administrasi selama 5 (lima) hari yaitu mulai dari tanggal 21 Januari s.d
25 Janusri 2023 (sesuai jadwal yang ditetapkan oleh Panitia Pemilihan
Kabupaten);
2. Setelah berakhirnya masa penelitian dan klarifikasi diatas, maka berdasarkan
blanko penelitian keabsahan berkas (Model C5-Pilpanag) ditetapkan hasil
penelitian, yaitu:
a. Bakal calon yang memenuhi persyaratan keabsahan berkas sebanyak 2 (Dua)
orang, yaitu:
1. Sdr
SUDIRMAN
SINAGA
2. Sdr
ARIFIN
MARPAUNG
b. Bakal Calon yang tidak memenuhi persyaratan keabsahan berkas dan oleh
karenanya perlu melakukan perbaikan berkas atas berkas yang tidak sah/tidak
memenuhi keabsahan, adalah sebanyak …… (…..) orang, yaitu:
1. Sdr…..
2. Dst ……
3. Selanjutnya, Panitia Pemilihan telah menyampaikan pemberitahuan secara
tertulis kepada Bakal Calon sebagaimana tersebut pada angka 2 huruf (b) diatas,
untuk melakukan perbaikan berkas yang tidak memenuhi keabsahan dan untuk
menyerahkan berkas perbaikan tersebut kepada Panitia Pemilihan paling lama
tanggal ………….; (surat pemberitahuan terlampir)
4. Setelah berakhirnya masa perbaikan berkas sebagaimana dimaksud pada angka
(3), maka Panitia Pemilihan menetapkan hasil penelitian Keabsahan berkas
administrasi persyaratan bakal calon, yaitu:
a. Bakal Calon Pangulu yang Memenuhi Syarat (MS) Keabsahan Berkas
Administrasi, adalah:
1. Sdr…..
2. Dst…..
b. Bakal Calon Pangulu yang Tidak Memenuhi Syarat (TMS) Keabsahan Berkas
Administrasi, adalah:
88
1. Sdr…..
2. Dst ….
*Apabila
Bakal Calon
yang
memenuhi
syarat (MS)
keabsahan
berjumlah 2
s.d 5 orang,
menggunaka
n kalimat
dibawah ini:
5. Sesuai dengan hasil penelitian keabsahan diatas menunjukkan bahwa Bakal
Calon Pangulu yang Memenuhi Syarat (MS) Keabsahan Berkas Administrasi
berjumlah 2-5 orang, maka sesuai Pasal 20 ayat (1) Peraturan Bupati Simalungun
No.29 Tahun 2022 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemilihan Pangulu, Panitia
Pemilihan menetapkan Bakal Calon sebagaimana tersebut dalam angka 4 huruf
(a) diatas untuk ditetapkan sebagai Calon Pangulu Manik Hataran melalui sebuah
rapat pleno dan dituangkan dalam Berita Acara (Model C9 – Pilpanag);
*Apabila Bakal Calon yang memenuhi syarat (MS) keabsahan berjumlah lebih dari
5 (lima) orang, menggunakan kalimat dibawah ini:
5. Sesuai dengan hasil penelitian keabsahan diatas menunjukkan bahwa Bakal Calon
Pangulu yang memenuhi Keabsahan Berkas Administrasi berjumlah lebih dari 5
orang, maka sesuai Pasal 22 ayat (1) Peraturan Bupati Simalungun No.29 Tahun
2022 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemilihan Pangulu, Panitia Pemilihan
selanjutnya menyampaikan nama-nama Bakal Calon sebagaimana tersebut dalam
angka (4) huruf a kepada Panitia Pemilihan Kabupaten untuk dilakukan Tahapan
Seleksi Tambahan;
*Apabila Bakal Calon yang memenuhi syarat (MS) keabsahan berjumlah kurang
dari 2 (dua) orang, menggunakan kalimat dibawah ini:
5. Sehubungan dengan jumlah Bakal Calon Pangulu yang Memenuhi Syarat (MS)
Keabsahan berkas berjumlah kurang dari 2 (dua) orang, maka sesuai dengan
ketentuan dalam Pasal 21 ayat (1) Peraturan Bupati Simalungun Nomor 29 Tahun
2022 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemilihan Pangulu, perlu dilakukan tahapan
Perpanjangan Masa Pendaftaran Calon Pangulu yang diputuskan melalui rapat
pleno panitia Pemilihan dan dituangkan dalam Berita Acara Perpanjangan Masa
Pendaftaran Calon Pangulu (Model C13 – Pilpanag).
6. Blanko Penelitian Keabsahan Berkas/Kelengkapan Administrasi (Model
C5-Pilpanag) dari Bakal Calon Pangulu dan surat pemberitahuan perbaikan
berkas (Model C6-Pilpanag) menjadi lampiran dan satu kesatuan dengan berita
acara ini.
Mengetahui,
Pangulu/Pj.Pangulu, Ketua Maujana Nagori,
89
(PABER SARAGIH, SH) (FABER SITANGGANG)
NIP: 196711042009061003
Model C8 – Pilpanag
Kepada :
Nomor : …./Und/Pilpanag/2023 Yth. Sdr …………………..
Sifat : Penting Selaku Bakal Calon Pangulu …….
Lampiran : ...... (............) berkas
Perihal : Undangan Rapat Penetapan di-
Calon Pangulu Tempat
ARIANTO GULTOM
90
Model C9 – Pilpanag
BERITA ACARA
PENETAPAN CALON PANGULU DAN PENGUNDIAN NOMOR URUT
Nomor: 05/BA/Pilpanag/I/2023
Pada hari ini Senin tanggal Tiga puluh Bulan Januari Tahun 2023 bertempat di
Sekretariat Panitia Pemilihan Pangulu Nagori Manik Hataran, Kecamatan Sidamanik
Kabupaten Simalungun, telah dilaksanakan Rapat pleno tentang Penetapan Calon
Pangulu dan Pengundian Nomor Urut.
Rapat dipimpin oleh Ketua Panitia Pemilihan Pangulu dan dihadiri oleh anggota
Panitia Pemilihan Pangulu, unsur Pemerintah Nagori, unsur Maujana Nagori dan para
Bakal Calon Pangulu yang akan ditetapkan sebagai Calon Pangulu (sebagaimana daftar
hadir terlampir).
Hasil keputusan dalam rapat tersebut diuraikan sebagai berikut:
* Untuk Penetapan Calon Pangulu yang berasal dari Hasil Penelitian Keabsahan
Berkas /Kelengkapan Administrasi maka menggunakan kalimat dibawah ini:
1. Panitia Pemilihan telah sepakat menetapkan nama-nama Bakal Calon Pangulu
yang telah memenuhi persyaratan dan kelengkapan administrasi persyaratan
sebagaimana yang telah dituangkan dalam Berita Acara Hasil Penelitian
Keabsahan Berkas Administrasi Persyaratan Bakal Calon, Nomor 01 tanggal tiga
2023 sebagai Calon Pangulu dan telah dilakukan pengundian nomor urut secara
terbuka terhadap para Calon Pangulu tersebut, dengan hasil penetapan sebagai
berikut:
*Untuk Penetapan Calon Pangulu yang berasal dari Hasil Seleksi Tambahan, maka
menggunakan kalimat dibawah ini:
1. Berdasarkan penetapan hasil Seleksi Tambahan dari Panitia Pemilihan
Kabupaten, sebagaimana tertuang dalam Surat ……….. Nomor: ………. Tanggal
…………….. 2023, maka Panitia Pemilihan telah menetapkan 2 (Dua) orang Bakal
Calon Pangulu yang memperoleh nilai tertinggi urutan ke-1 sampai urutan ke-2
sebagai Calon Pangulu, dan telah dilakukan pengundian nomor urut secara
terbuka terhadap para Calon Pangulu tersebut, dengan hasil penetapan sebagai
berikut:
91
A. Nomor Urut : SUDIRMAN SINAGA
NIK : 1208092003740001
Tempat/Tgl Lahir : Bukit Hataran/ 20-03-1974
Alamat (KTP) : Bukit Hataran Nagori Manik Hataran
2. Selanjutnya hasil penetapan Calon Pangulu dan Pengundian Nomor Urut yang
disepakati dalam rapat ini akan dituangkan dalam sebuah surat keputusan.
3. Nama Calon Pangulu dan Nomor Urut yang telah ditetapkan disusun dalam form
Daftar Calon Pangulu (Lampiran Model C10-Pilpanag).
Ketua, Sekretaris,
Mengetahui,
Pangulu/Pj.Pangulu, Ketua Maujana Nagori,
92
Model C10 – Pilpanag
1 2 3 4 5
Pasfoto berwarna 4x6 Pasfoto berwarna 4x6 Pasfoto berwarna 4x6 Pasfoto berwarna 4x6 Pasfoto berwarna 4x6
Nama Lengkap, Nama Lengkap, Nama Lengkap, Nama Lengkap, Nama Lengkap,
Titel dan gelar Titel dan gelar Titel dan gelar Titel dan gelar Titel dan gelar
………………,…………………… 20..
PANITIA PEMILIHAN PANGULU ...................
KETUA,
.......................................
Model C11 – Pilpanag
Nomor : 06/SKep/Pilpanag/I/2023
TENTANG
PENETAPAN CALON PANGULU YANG BERHAK DIPILIH DAN NOMOR URUT PADA
PEMILIHAN PANGULU DI NAGORI MANIK HATARAN, KECAMATAN SIDAMANIK
KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2023
Menimbang :
a. bahwa dalam hal Bakal Calon Pangulu yang telah memenuhi persyaratan dan
kelengkapan administrasi persyaratan dan/atau berdasarkan hasil Seleksi Tambahan
berjumlah 2 sampai 5 orang maka wajib ditetapkan sebagai Calon Pangulu.
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas, perlu
menetapkan Keputusan Ketua Panitia Pemilihan Pangulu Manik Hataran tentang
Penetapan Calon Pangulu Yang Berhak Dipilih dan Nomor Urut Pada Pemilihan Pangulu
di Nagori Manik Hataran, Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun Tahun 2023;
Mengingat :
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2092) sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2020
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2014
tentang Pemilihan Kepala Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
1409);
94
6. Surat Keputusan Bupati Simalungun Nomor 19493 Tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis
Pemilihan Pangulu;
Memperhatikan : 1. Berita Acara Penetapan Calon Pangulu dan Pengundian Nomor Urut
Nomor ………/BA/Pilpanag/……./2023 tanggal ………….. 2023;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU : Menetapkan Calon Pangulu Manik Hataran yang berhak dipilih pada
Pemilihan Pangulu Manik Hataran Kecamatan Sidamanik Kabupaten
Simalungun Tahun 2023 dan hasil pengundian nomor urut, yaitu
sebagai berikut:
1. Nomor Urut : 1 (SATU)
Nama Lengkap : SUDIRMAN SINAGA
Tempat/Tgl lahir : BUKIT HATARAN
Pekerjaan :
Pendidikan terakhir :
Alamat : BUKIT HATARAN NAGORI MANIK HATARAN;
ARIANTO GULTOM
Tembusan :
95
Model C12 – Pilpanag
Kepada :
Nomor : 07/Lap/Pilpanag/2023 Yth. Ketua Panitia Pemilihan Pangulu
Sifat : Penting Kabupaten Simalungun Tahun 20...
Lampiran : 1 (Satu) berkas
Perihal : Laporan Penetapan Calon di-
Pangulu Pamatang Raya.
....................................
96
Model C13 – Pilpanag
PANITIA PEMILIHAN PANGULU
NAGORI MANIK HATARAN KECAMATAN SIDAMANIK
KABUPATEN SIMALUNGUN
TAHUN 2023
BERITA ACARA
PERPANJANGAN MASA PENDAFTARAN CALON PANGULU
Nomor: 03/BA/Pilpanag/ I /2023
Pada hari ini ........ tanggal ....... Bulan ……………... Tahun 20… bertempat di
Sekretariat Panitia Pemilihan Pangulu …………, telah diadakan Rapat Panitia Pemilihan
terkait Perpanjangan Masa/Waktu Pendaftaran Calon Pangulu ....
Rapat dipimpin oleh Ketua Panitia Pemilihan dan dihadiri oleh Anggota Panitia
Pemilihan, unsur Pemerintah Nagori dan Maujana Nagori (sesuai daftar hadir
terlampir), dimana dalam Rapat Panitia Pemilihan tersebut telah diperoleh suatu
kesepakatan, antara lain sebagai berikut:
1. Sesuai dengan kesepakatan terkait Pendaftaran Calon Pangulu, maka Pendaftaran
Calon Pangulu telah dinyatakan berakhir atau ditutup pada tanggal ........... bulan
…..... 20...., pukul : …… WIB.
2. Sampai dengan penutupan pendaftaran tersebut diatas, Bakal Calon Pangulu ...
yang telah mendaftarkan diri berjumlah ..... (……….) Orang, dan telah dilakukan
penelitian kelengkapan atas berkas administrasi, dengan hasil sebagai berikut:
97
(…………………..) (………………….)
Mengetahui,
(…………………) (…………………)
BERITA ACARA
PENUTUPAN PERPANJANGAN MASA
PENDAFTARAN CALON PANGULU
Nomor: ........./BA/Pilpanag/……./20....
Pada hari ini ........ tanggal ....... Bulan ……………... Tahun 20.. bertempat di
Sekretariat Panitia Pemilihan Pangulu …………, telah diadakan Rapat Panitia Pemilihan
terkait Penutupan Perpanjangan Masa Pendaftaran Calon Pangulu ....
Rapat dipimpin oleh Ketua Panitia Pemilihan dan dihadiri oleh Anggota Panitia
Pemilihan, unsur Pemerintah Nagori dan Maujana Nagori (sesuai daftar hadir
terlampir), dimana dalam Rapat Panitia Pemilihan tersebut telah diperoleh suatu
kesepakatan, sebagai berikut:
1. Sesuai dengan kesepakatan terkait Perpanjangan Masa Pendaftaran Calon
Pangulu, maka Perpanjangan Masa Pendaftaran Calon Pangulu telah dinyatakan
berakhir atau ditutup pada tanggal ........... bulan …..... 20...., pukul : …… WIB.
2. Sampai dengan penutupan perpanjangan masa pendaftaran tersebut diatas, Bakal
Calon Pangulu ... yang telah mendaftarkan diri berjumlah ..... (……….) Orang, dan
telah dilakukan penelitian kelengkapan atas berkas administrasi, dengan hasil
sebagai berikut:
*Apabila yang mendaftar dan Memenuhi Syarat (MS) Kelengkapan berkas berjumlah
paling sedikit 2 (dua) orang:
3. Sehubungan dengan jumlah Bakal Calon Pangulu yang mendaftar dan Memenuhi
Syarat (MS) kelengkapan berkas berjumlah paling sedikit 2 (dua) orang, maka
Panitia Pemilihan melanjutkan tahapan berikutnya yaitu: Penelitian Keabsahan
dan Klarifikasi atas berkas administrasi dari Bakal Calon yang Memenuhi Syarat
(MS) kelengkapan;
4. Panitia Pemilihan akan melakukan Penelitian Keabsahan dan Klarifikasi paling
lama 5 (lima) hari, yaitu mulai tanggal ……. s/d ……… bulan……… Tahun 20….
*Apabila yang mendaftar dan Memenuhi Syarat (MS) Kelengkapan berkas tetap kurang
dari 2 (dua) orang:
98
3. Sehubungan dengan jumlah Bakal Calon Pangulu yang mendaftar dan/atau
Memenuhi Syarat (MS) kelengkapan berkas tetap kurang dari 2 (dua) orang, maka
sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 21 ayat (3) Peraturan Bupati Simalungun
Nomor 29 Tahun 2022 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemilihan Pangulu,
pelaksanaan Pemilihan Pangulu di Nagori …… ditunda dan dilanjutkan pada
Pemilihan Pangulu gelombang berikutnya.
4. Menindaklanjuti kondisi sebagaimana dimaksud pada angka (3) diatas, maka
Maujana Nagori akan melapor kepada Bupati Simalungun melalui Camat ….. agar
Bupati menunda pelaksanaan Pemilihan Pangulu di Nagori …. Dan dilanjutkan
pada pemilihan Pangulu gelombang berikutnya.
(…………………..) (………………….)
Mengetahui,
(…………………) (…………………)
99
Model C15 – Pilpanag
Kepada :
Nomor : ………………….. Yth. BUPATI SIMALUNGUN
Sifat : Penting c.q. Camat …….
Lampiran : ...... (............) berkas
Perihal : Laporan Penundaan di-
Pemilihan Pangulu Tempat.
....................................
100
Model C16 – Pilpanag
PANITIA PEMILIHAN PANGULU
NAGORI ..................... KECAMATAN .....................
KABUPATEN SIMALUNGUN
TAHUN 20...
Kepada :
Nomor : ………/Lap/Pilpanag/20.... Yth. Ketua Panitia Pemilihan Pangulu
Sifat : Penting Kabupaten Simalungun Tahun 20...
Lampiran : 1 (satu) berkas
Perihal : Laporan Nama Bakal Calon yang di-
mengikuti Seleksi Tambahan. Pamatang Raya.
Demikian hal ini kami sampaikan, dan mohon petunjuk lebih lanjut.
Terimakasih.
....................................
Tembusan:
1. Camat ….. selaku Ketua Panitia Pengawas Kecamatan;
2. Pangulu/Pj.Pangulu ……….:
3. Ketua Maujana Nagori …….; 4. Pertinggal.
101
Model C17 – Pilpanag
Kepada :
Nomor : ………/Pbt/Pilpanag/20.... Yth. Ketua Panitia Pemilihan Pangulu
Sifat : Penting Kabupaten Simalungun Tahun 20...
Lampiran :
Perihal : Pengantar Mengikuti Seleksi di-
Tambahan Pamatang Raya.
102
KABUPATEN SIMALUNGUN
TAHUN 20...
PENGUMUMAN
NAMA DAN NOMOR URUT CALON PANGULU ……..
YANG BERHAK DIPILIH PADA PEMILIHAN PANGULU
SERENTAK KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 20...
3. Dst…….
………………………………
20....
KETUA,
..............................
......
MODEL D1 – Pilpanag
103
KABUPATEN SIMALUNGUN
TAHUN 20...
BERITA ACARA
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN KAMPANYE DAN MASA TENANG
Nomor: …../BA/Pilpanag/……/20....
Pada hari ini ................ tanggal .................... Bulan ............ Tahun 20…
bertempat di Sekretariat Panitia Pemilihan Nagori .......................
Kecamatan ........................ Kabupaten Simalungun, telah diadakan Rapat
Persiapan Pelaksanaan Kampanye dan Masa Tenang.
Setelah dimusyawarahkan dan memperhatikan saran dan pendapat peserta
rapat, maka dicapai suatu kesepakatan mengenai Jadwal dan Tempat Kampanye,
Ketentuan Pelaksanaan Kampanye dan Masa Tenang sebagai Lampiran dari berita
acara ini.
Pada hari pertama masa kampanye, maka akan dilaksanakan Deklarasi Damai
Pemilihan Pangulu ………….. Tahun 20... yang diselenggarakan oleh Panitia
Pemilihan Pangulu……… dan wajib dihadiri oleh seluruh Calon Pangulu ……..,
yang dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : ………………………………………….
Pukul : ………………………………………….
Tempat :
………………………………………….
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapatnya
dipergunakan sebagaimana mestinya.
(…………………..) (………………….)
Mengetahui,
(…………………) (…………………)
104
Model D1.a – Pilpanag
Lampiran I
Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kampanye dan Masa Tenang
Nomor : ……../BA/Pilpanag/…../20....
NO PELAKSANAAN KAMPANYE
NAMA CALON PANGULU KET
URUT WAKTU TEMPAT
1
2
3
4
5
…………………………. 20....
(…………………..) (………………….)
Mengetahui,
(…………………) (…………………)
105
Model D1.b – Pilpanag
Lampiran II
Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kampanye dan Masa Tenang
Nomor : ……../BA/Pilpanag/…../20....
Pasal 1
Dasar Hukum
Pasal 2
Ketentuan Umum
1. Kampanye Pemilihan Pangulu yang selanjutnya disebut kampanye
adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh calon pangulu dan atau Tim
106
Kampanye untuk meyakinkan para pemilih dalam rangka mendapatkan
dukungan sebesar-besarnya, dengan menawarkan visi, misi, dan
program secara lisan dan tulisan kepada masyarakat Nagori dalam
jangka waktu yang ditetapkan oleh Panitia Pemilihan.
2. Tim Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah penduduk
Nagori yang mendapatkan tugas dari calon pangulu untuk
melaksanakan kampanye.
3. Visi, misi, dan program calon Pangulu adalah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) adalah :
a. Visi adalah uraian berkenaan dengan substansi kehidupan
masyarakat
Nagori yang hendak diwujudkan,
b. Misi adalah uraian berkenaan dengan kebijakan yang diajukan dalam
rangka mencapai atau mewujudkan visi,
c. Program adalah uraian berkenaan dengan langkah-langkah dan atau
strategi/teknik dan operasional untuk melaksanakan kebijakan
4. Pemberitaan, penyiaran dan iklan kampanye adalah penyampaian
pesanpesan kampanye oleh calon pangulu melalui media cetak dan
elektronik secara berulang-ulang berbentuk tulisan, gambar, animasi,
suara, peragaan, sandiwara, dan bentuk lannya yang berisi ajakan,
himbauan untuk memberikan dukungan kepada calon pangulu.
5. Alat peraga kampanye adalah semua benda atau bentuk lain yang
memuat visi, misi dan program calon pangulu, simbol-simbol atau tanda
gambar calon pangulu yang dipasang untuk keperluan kampanye yang
bertujuan untuk mengajak orang memilih calon pangulu tertentu.
6. Alat peraga kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tidak boleh
menggunakan tanda gambar organisasi/instansi dan partai politik
apapun, dan photo calon Pangulu berpakian rapih dan sopan serta tidak
boleh menggunakan pakaian/lambang/almamater/atribut atau
sejenisnya yang mencerminkan/melambangkan identitas instansi
pemerintah/lembaga penyelenggara Negara dan
pemerintahan/penyelenggara pemerintahan Nagori/Maujana Nagori dan
lembaga kemasyarakatan nagori/partai politik/organisasi
masyarakat/sosial/profesi/lembaga pendidikan dan institusi lainnya.
7. Kampanye dilakukan dengan prinsip jujur, terbuka, dialogis serta
bertanggungjawab dan merupakan bagian dari pendidikan politik
masyarakat.
8. Untuk dapat dikategorikan sebagai kegiatan kampanye harus memenuhi
unsur-unsur sebagai berikut :
a. dilakukan oleh calon Pangulu/tim kampanye,
b. terdapat unsur meyakinkan pemilih dalam rangka memperoleh
dukungan sebesar- besarnya dalam bentuk penawaran visi, misi dan
program secara tertulis atau lisan,
c. terdapat alat peraga atau atribut calon Pangulu,
d. dilakukan pada jadwal dan waktu kampanye.
9. Kampanye dilaksanakan selama 3 (tiga) Hari sesuai dengan jadwal yang
telah disepakati dan berakhir sampai dengan dimulainya masa tenang.
Pasal 3
Bentuk dan Materi Kampanye
107
g. rapat umum,
h. debat publik/debat terbuka antar calon, dan
i. kegiatan lain yang tidak melanggar peraturan perundang-undangan,
antara lain perlombaan olah raga, jalan santai dan kegiatan sosial
budaya.
2. Materi kampanye harus:
a. menjungjung tinggi pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945,
b. menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,
c. memberikan informasi yang benar, seimbang dan bertanggungjawab
sebagai bagian dari pendidikan politik,
d. menjalin komunikasi yang sehat antara calon Pangulu,
e. disampaikan dengan sopan, tertib, mendidik, bijak, beradab, dan
tidak provokatif,
f. menyampaikan visi, misi dan program kerja calon Pangulu sebagai
bahan untuk penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nagori, dan
g. bersiat positip dalam rangka menunjang kelancaran penyelenggaraan
pemerintahan Nagori.
Pasal 4
Larangan Kampanye dan Sanksi
1. Larangan kampanye:
a. mempersoalkan dasar negara Pancasila, Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan bentuk Negara
Kesatuan Republik Indonesia;
b. melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan Negara
Kesatuan
Republik Indonesia;
c. menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan dan/atau calon
yang
lain;
d. menghasut dan mengadu-domba perseorangan atau masyarakat;
e. mengganggu ketertiban umum;
f. mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan
penggunaan kekerasan kepada seseorang, sekelompok anggota
masyarakat dan/atau calon yang lain;
g. merusak dan/atau menghilangkan alat peraga kampanye calon lain;
h. menggunakan dan menempatkan alat peraga kampanye calon pada
fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan;
i. membawa atau menggunakan gambar dan/atau atribut calon lain
selain dari gambar dan/atau atribut calon yang bersangkutan; dan
j. menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada
peserta kampanye.
k. dilaksanakan diluar jadwal kampanye,
l. melibatkan Pangulu/Pj.Pangulu dan Tungkat Nagori, Maujana
Nagori, Panitia Pemilihan, Pengurus dan Pengawas
BUMNagori/BUMNagori bersama, serta anak-anak dibawah umur
dan belum memiliki hak pilih.
2. Pelaksana kampanye yang melanggar larangan kampanye sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dikenakan sanksi:
a. Peringatan tertulis walaupun belum terjadi gangguan dari Panitia
b. Penghentian kegiatan kampanye ditempat terjadinya pelanggaran
yang dapat mengakibatkan gangguan terhadap keamanan yang
berpotensi menyebar ke wilayah lain dari Panitia; dan
108
Pasal 5
Masa Tenang
1. Masa tenang berlangsung selama 3 (tiga) Hari sebelum hari dan tanggal
pemungutan suara,
2. Pada hari pertama di masa tenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Panitia Pemilihan dan tim kampanye calon Pangulu harus membersihkan
semua alat peraga kampanye nya masing-masing.
Pasal 6
Kondisi Bencana Nonalam Covid19
…………………………. 20....
Panitia Pemilihan Pangulu ……
Ketua, Sekretaris,
(…………………..) (………………….)
Mengetahui,
(…………………) (…………………)
109
4. Calon Pangulu ................................ (.....................) 5. Calon
Pangulu ................................ (.....................)
Model D2 – Pilpanag
PAKTA DEKLARASI PEMILIHAN DAMAI CALON PANGULU
PADA PEMILIHAN PANGULU TAHUN 20...
Demi masa depan demokrasi Negara Republik Indonesia dan demokrasi Nagori
................... yang lebih baik, Kami sebagai Calon Pangulu ................ dengan ini
menyatakan Deklarasi Pemilihan Damai dihadapan Masyarakat Nagori ...........,
sebagai berikut:
1. Kami siap untuk menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi di nagori, yang
berazaskan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
2. Kami siap untuk melaksanakan Pemilihan Pangulu Serentak Tahun 20...
secara jujur, adil, santun dan bermartabat.
3. Kami siap untuk Mematuhi dan mentaati segala ketentuan pelaksanaan
Pemilihan Pangulu Serentak Tahun 20....
4. Kami siap untuk menjaga kondusitifas, keamanan dan ketertiban di nagori.
5. Kami siap untuk menyelesaikan segala masalah yang timbul dengan jalan
musyawarah.
6. Kami siap untuk menghindari segala bentuk kekerasan, intimidasi dan
provokasi untuk meraih kemenangan.
7. Kami siap untuk tidak melakukan politik uang dan manipulasi suara.
8. Kami siap untuk menghormati proses pemungutan dan penghitungan suara
yang dilakukan oleh Panitia Pemilihan, dan
9. Kami siap dengan ikhlas menerima kekalahan dan mengakui kemenangan
Calon Pangulu yang terpilih.
110
Demikian Deklarasi Pemilihan Damai ini Kami nyatakan dengan penuh kesadaran
dan ditandatangani sebagai wujud komitmen kami dalam melaksanakannya.
............................................ 20....
Yang Menyatakan,
Mengetahui,
1. Panitia Pengawas Kecamatan ................................ (.....................)
2. Pangulu/Pj.Pangulu ................................ (.....................) 3. Ketua Maujana
Nagori ................................ (.....................)
4. Ketua Panitia Pemilihan ................................ (.....................)
5. Mewakili Tokoh Masyarakat ................................ (.....................)
Model E1 – Pilpanag
PANITIA PEMILIHAN PANGULU
NAGORI ..................... KECAMATAN .....................
KABUPATEN SIMALUNGUN
TAHUN 20...
Pada hari ini ........ tanggal ....... Bulan ……………... Tahun 20.. bertempat
di Sekretariat Panitia Pemilihan Pangulu …………, telah diadakan Rapat Panitia
Pemilihan tentang Pembentukan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara
(KPPS).
Rapat dipimpin oleh Ketua Panitia Pemilihan dan dihadiri oleh Anggota
Panitia Pemilihan, unsur Pemerintah Nagori dan Maujana Nagori (sesuai daftar
hadir terlampir), dimana dalam Rapat Panitia Pemilihan tersebut telah diperoleh
suatu kesepakatan, sebagai berikut:
1. Bahwa dalam rangka pelaksanaan tahapan pemungutan dan penghitungan
suara pada Pemilihan Pangulu ….. Tahun 20... di Nagori ……….., Kecamatan
……….., maka perlu dibentuk dan ditetapkan Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara (KPPS) untuk setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS);
2. Ketua Panitia Pemilihan atas masukan dan persetujuan Maujana Nagori,
selanjutnya membentuk dan menetapkan anggota KPPS untuk setiap TPS yang
ada di Nagori………..;
3. Untuk setiap TPS, KPPS terdiri dari 5 (lima) orang yang terdiri dari Ketua,
Sekretaris dan Anggota KPPS.
4. Sehubungan dengan terbatasnya jumlah KPPS untuk setiap TPS, maka Ketua
Panitia Pemilihan menugaskan anggota Panitia Pemilihan sebagai anggota
111
tambahan KPPS dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemungutan dan
penghitungan suara di tiap TPS.
5. Panitia Pemilihan Pangulu telah membentuk dan menetapkan KPPS untuk
setiap TPS, sebagai berikut:
Anggota Tambahan
TPS Huta Susunan KPPS
KPPS
TPS 1 ……. 1. Sdr …………….. Ketua) 1. Sdr ………………
2. Sdr …………….. (Sekretaris)
3. Sdr …………….. (Anggota)
4. Sdr …………….. (Anggota)
5. Sdr …………….. (Anggota)
TPS 2 ……. 1. Sdr …………….. Ketua) 1. Sdr ………………
2. Sdr …………….. (Sekretaris)
3. Sdr …………….. (Anggota)
4. Sdr …………….. (Anggota)
5. Sdr …………….. (Anggota)
Dst……
(…………………..) (………………….)
Mengetahui,
(…………………) (…………………)
Model E1.a – Pilpanag
Nomor : ......../SKep/Pilpanag/...../20....
TENTANG
PENETAPAN KELOMPOK PENYELENGGARA PEMUNGUTAN SUARA (KPPS) DAN
ANGGOTA TAMBAHAN KPPS UNTUK SETIAP TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA (TPS)
PADA PEMILIHAN PANGULU DI NAGORI …….., KECAMATAN ……..
KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 20...
112
Simalungun Nomor 29 Tahun 2022 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Nomor 5495);
113
5. Peraturan Bupati Simalungun Nomor 29 Tahun 2022 tentang Petunjuk
6. Surat Keputusan Bupati Simalungun Nomor 19493 Tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis
Pemilihan Pangulu Kabupaten Simalungun;
7. Surat Keputusan Maujana Nagori ......................... Nomor
………………….... tentang Pembentukan Panitia Pemilihan Pangulu…….;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU : Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk setiap TPS
pada Pemilihan Pangulu Serentak Kabupaten Simalungun Tahun 20...
di Nagori ………, Kecamatan …………, sebagaimana tersebut dalam
lampiran keputusan ini.
KEDUA : Anggota Tambahan KPPS yang berasal dari Panitia Pemilihan Pangulu
……… Kecamatan …….. untuk membantu dan mendukung tugas KPPS
dalam pelaksanaan tahapan pemungutan dan penghitungan suara,
sebagaimana tersebut dalam lampiran keputusan ini.
KETIGA : KPPS dan Anggota Tambahan KPPS untuk melaksanakan tugas dan
pembagian tugas sebagaimana diuraikan dalam lampiran keputusan
ini.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di ...................
pada tanggal ....................
PANITIA PEMILIHAN PANGULU .............
KECAMATAN ………………..
KETUA,
_______________________________
Tembusan :
114
ANGGOTA TAMBAHAN KPPS UNTUK SETIAP TPS PADA
PEMILIHAN PANGULU DI NAGORI …………. KECAMATAN………
KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 20...
Ketua KPPS
Sekretaris KPPS
TPS II/ Anggota KPPS
2.
Huta …… Anggota KPPS
Anggota KPPS
Anggota Tambahan
Ketua KPPS
Sekretaris KPPS
TPS II/ Anggota KPPS
3.
Huta …… Anggota KPPS
Anggota KPPS
Anggota Tambahan
dst……..
_______________________________
_______________________________
Model E2-Pilpanag
SURAT UNDANGAN PEMUNGUTAN SUARA
..............................................
20..........
Ketua KPPS TPS …. /Huta……
(................................................)
Catatan :
1. Surat undangan ini agar dibawa pada hari dan tanggal tersebut diatas.
2. Pemilih yang menyandang cacat, diberi kemudahan dalam memberikan suara dapat dibantu oleh pendamping
pemilih.
117
....................................................................................Potong
disini..................................................................................
TANDA TERIMA
Hari/Tgl Diterima:
………………………….
Yang menerima,
(................................................. )
Model E2-Pilpanag
SURAT UNDANGAN PEMUNGUTAN SUARA
..............................................
20..........
Ketua KPPS TPS …. /Huta……
(................................................)
Catatan :
1. Surat undangan ini agar dibawa pada hari dan tanggal tersebut diatas.
2. Pemilih yang menyandang cacat, diberi kemudahan dalam memberikan suara dapat dibantu oleh pendamping
pemilih.
....................................................................................Potong
disini..................................................................................
TANDA TERIMA
Hari/Tgl Diterima:
………………………….
Yang menerima,
(.................................................)
Model E3 – Pilpanag
118
......................., ........... 20....
Kepada :
Nomor : ……. Yth. Ketua Panitia Pemilihan Pangulu
Sifat : Penting Nagori……….
Lampiran : -
Perihal : Daftar Saksi Calon Pangulu No. di-
Urut…… Tempat
....................................
Model E4-Pilpanag
119
SURAT MANDAT SAKSI CALON PANGULU
_________________________ _________________________
Model E5 – Pilpanag
120
KELOMPOK PENYELENGGARA PEMUNGUTAN SUARA
(KPPS)
PADA PEMILIHAN PANGULU TAHUN 20...
NAGORI ..................... KECAMATAN .....................
KABUPATENSIMALUNGUN
BERITA ACARA
PEMUNGUTAN SUARA DAN PENGHITUNGAN SUARA
Nomor: ………/BA/KPPS/(3 huruf kode nag)/20....
Pada hari ini .............. tanggal ................ bulan ....................... Tahun 20…, KPPS
pada
TPS …… / Huta…………………., pada Pemilihan Pangulu ..……..……............
………….. Kecamatan …………………………… Kabupaten Simalungun Tahun 20...
telah selesai melaksanakan Rapat Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan
Pangulu yang dilaksanakan secara terbuka, yang dihadiri oleh Saksi Calon
Pangulu, unsur Pemerintah Nagori, Maujana Nagori dan warga masyarakat, yang
bertempat di Tempat Pemungutan Suara (TPS) …………. / Huta ……………………..
I. Pemungutan Suara:
A. Persiapan Pemungutan Suara (Pukul …..:…… s.d ….:….)
1) Pemeriksaan TPS, pemasangan tanda gambar untuk pemungutan suara,
penyusunan bilik dan kotak suara sesuai dengan tempat yang telah
ditentukan;
2) Penerimaan saksi sesuai dengan surat mandat dari Calon Pangulu dan
mengarahkan saksi untuk duduk di tempat yang disediakan;
3) Pemanggilan pemilih untuk memasuki tempat pemungutan suara
sebanyak tempat duduk yang disediakan.
121
e. jumlah penggunaan surat suara cadangan dan sisa surat suara
cadangan; B. Pelaksanaan Penghitungan Suara dilakukan dengan
kegiatan:
1) Mengeluarkan dan menghitung surat suara yang digunakan dari dalam
Kotak;
2) Menghitung, mencatat dan mengumumkan perolehan suara sah
masingmasing Calon Pangulu;
3) Menghitung, mencatat dan mengumumkan suara tidak sah;
III. Lampiran-lampiran
A. Berita Acara ini dilampiri dengan:
1) Formulir Catatan Pembukaan Kotak Suara, Pengeluaran Isi, Identifikasi
Jenis Dokumen, dan Penghitungan Jumlah Setiap Jenis Dokumen Untuk
Pelaksanaan Pemungutan Suara Pemilihan Pangulu.
2) Formulir Catatan Pelaksanaan Pemungutan dan Penghitungan Suara.
3) Formulir Sertifikat Hasil Penghitungan Suara.
4) Formulir Berita Acara Penggunaan Surat Suara Cadangan.
5) Catatan Kejadian Khusus / Keberatan Saksi Calon Pangulu dalam
pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara (apabila ada).
6) Daftar Hadir Pemilih (salinan DPT).
7) Tabel Plano Rekapitulasi Penghitungan Suara.
B. Lampiran Berita Acara sebagaimana dimaksud diatas, merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Berita Acara ini.
122
2. Calon Pangulu/Saksi Nomor Urut 2 ................................... (....................)
3. Calon Pangulu/Saksi Nomor Urut 3 ................................... (....................)
4. Calon Pangulu/Saksi Nomor Urut 4 ....................................
(....................)
5. Calon Pangulu/Saksi Nomor Urut 5 .................................... (....................)
123
(4) Formulir Berita Acara Penggunaan Surat Suara
Set
Cadangan.
(5) Catatan Kejadian Khusus / Keberatan Saksi Calon
Pangulu dalam pelaksanaan rekapitulasi hasil Set
penghitungan suara (apabila ada).
Lampiran II
Berita Acara Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara
Nomor : ……../BA/KPPS/…../20....
CATATAN PELAKSANAAN
PEMUNGUTAN SUARA DAN PENGHITUNGAN SUARA
PEMILIHAN PANGULU TAHUN 20...
TPS/HUTA : …………………
NAGORI : …………………
A. DATA PEMILIH
JUMLAH
NO URAIAN
Angka dalam huruf
124
Angka dalam huruf
C. KLASIFIKASI SURAT SUARA YANG TERPAKAI (terdiri dari Surat Suara Sah dan
Surat Suara Tidak Sah)
JUMLAH
NO URAIAN
Angka dalam huruf
Catatan : Apabila terdapat kesalahan penulisan angka dan huruf dalam kolom
“JUMLAH”, TIDAK diperbolehkan menggunakan penghapus, tetapi cukup
dicoret angka dan huruf yang salah tersebut dengan dua garis,
kemudian diperbaiki dengan angka dan huruf yang benar dan diparaf
oleh Ketua Panitia Pemilihan.
125
6. Anggota Tambahan ..........................................
(6....................)
TPS/HUTA : ……………….
NAGORI : ……………….
A. SUARA SAH
NO.
URUT NAMA CALON PANGULU PEROLEHAN SUARA
.................…………………….............................
.................…………………….............................
126
Tulis dengan Angka: .…………….....................
3
Tulis dengan Huruf: ………………….................
.................…………………….............................
.................…………………….............................
.................…………………….............................
.................…………………….............................
.................…………………….............................
127
1. Ketua .......................................... (1.....................)
2. Sekretaris .......................................... (2....................) 3.
Anggota .......................................... (3....................)
4. Anggota .......................................... (4....................)
5. Anggota .......................................... (5....................)
6. Anggota Tambahan ..........................................
(6....................)
Lampiran IV
Berita Acara Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara
Nomor : ……../BA/KPPS/…../20....
128
sebanyak ......... (……………………..........................) lembar untuk mengganti surat
suara yang keliru dicoblos serta surat suara yang rusak.
129
TPS/Huta : …………………………………………..
Nagori : ....................................................
Kecamatan : ... ……………………………………….
……………………......./............……………......20....
130
………………………………………
…
Keterangan:
1. Kejadian Khusus dicatat dan ditandatangani oleh Ketua Panitia Pemilihan Pangulu;
2. Apabila tidak terdapat kejadian khusus dan/atau keberatan calon/saksi, maka Ketua
Panitia memberikan catatan NIHIL dan ditandatangani oleh Ketua Panitia.
Model E6 – Pilpanag
PANITIA PEMILIHAN PANGULU
NAGORI ..................... KECAMATAN .....................
KABUPATENSIMALUNGUN
TAHUN 20...
BERITA ACARA
PELAKSANAAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA
TINGKAT NAGORI
Nomor: ………/BA/Pilpanag/…../20....
Pada hari ini .............. tanggal ................ bulan ....................... Tahun 20.., Panitia
Pemilihan Pangulu ..……..……............………….. Kecamatan ……………………………
Kabupaten Simalungun Tahun 20... telah selesai melaksanakan Rapat Rekapitulasi
Hasil Penghitungan Suara Tingkat Nagori yang dilaksanakan secara terbuka, yang
dihadiri oleh seluruh Panitia Pemilihan Pangulu, Calon Pangulu dan/atau Saksi
Calon Pangulu, unsur Pemerintah Nagori, Maujana Nagori dan warga masyarakat
(daftar hadir terlampir), yang bertempat di
…………………………………………………………………..
131
Total Suara Sah : ……………… (…………………………………………………………..)
4. Panitia Pemilihan selanjutnya menerbitkan surat keputusan tentang penetapan
Calon Pangulu Terpilih dan menyampaikan Laporan hasil pelaksanaan
Pemilihan Pangulu kepada Maujana Nagori dengan melampirkan Berita Acara
ini beserta Lampirannya.
5. Lampiran Berita Acara ini, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Berita Acara ini.
6. Salinan Berita Acara ini dan lampirannya diserahkan dan digunakan, untuk:
a. Diumumkan di Nagori sebanyak 1 (satu) rangkap;
b. Arsip untuk Panitia Pemilihan Pangulu sebanyak 1 (satu) rangkap.
c. Arsip untuk Panitia Pengawas Kecamatan sebanyak 1 (Satu) rangkap, dan
d. Arsip untuk Masing-masing Calon Pangulu.
7. Seluruh dokumen berita acara penghitungan suara di TPS dimasukkan ke
dalam Kotak Suara dalam keadaan tergembok dan tersegel, untuk diserahkan
kepada Panitia Pemilihan Pangulu Tingkat Kabupaten.
Diketahui oleh,
…………………………………. …………………………………………
Diketahui oleh
Calon
Pangulu/Saksi:
132
Model E6.a – Pilpanag
RINCIAN HASIL PENGHITUNGAN SUARA TINGKAT NAGORI
130
Model E7 – Pilpanag
Nomor : ......../SKep/Pilpanag/...../20....
TENTANG
PENETAPAN CALON PANGULU TERPILIH
HASIL PEMILIHAN PANGULU ……… TAHUN 20...
Menimbang : a. bahwa sesuai dengan Pasal 62 ayat (7) Peraturan Bupati Simalungun
Nomor 5495);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU : Calon Pangulu Terpilih hasil Pemilihan Pangulu……….. Tahun 20..., adalah:
Nama Lengkap : ………………………………………………………..
NIK : ………………………………………………………..
Tempat/Tgl Lahir : ………………………………………………………..
Jenis Kelamin : ………………………………………………………..
Agama : ………………………………………………………..
Pendidikan Terakhir : ………………………………………………………..
Ditetapkan di ...................
KETUA,
_______________________________
Tembusan :
Model F1 – Pilpanag
PANITIA PEMILIHAN PANGULU
NAGORI ..................... KECAMATAN .....................
KABUPATEN SIMALUNGUN
TAHUN 20...
…….…………………...,………………..20....
Kepada,
Nomor : ........./Lap/Pilpanag/20.... Yth. Ketua Maujana Nagori ............
Sifat : Penting
Lampiran : 1 (satu) berkas di-
Perihal : Laporan Calon Pangulu Terpilih Tempat
Hasil Pemilihan Pangulu …………….
Tahun 20...
________________________
137
Model F2 – Pilpanag
MAUJANA NAGORI
NAGORI ..................... KECAMATAN .....................
KABUPATEN SIMALUNGUN
…….…………………...,………………..20....
Kepada,
Nomor : …………………………. Yth. BUPATI SIMALUNGUN
Sifat : Penting
c.q. Camat .............................
Lampiran
: 2 (dua) berkas
Perihal
: Laporan Calon Pangulu Terpilih di-
Hasil Pemilihan Pangulu Tempat ……….. Tahun
20...
MAUJANA NAGORI………………..
KETUA,
138
________________________ Tembusan:
1. Pangulu/Pj. Pangulu ……………………;
2. Pertinggal.
Model G1 – Pilpanag
……………………………………., 20....
Kepada Yth:
Ketua Panitia Pengawas Kecamatan
……………………..
Di
Tempat
A. PELAPOR
1. Nama : ..........................................................
2. NIK : ...........................................................
3. Tempat, Tgl Lahir : ...........................................................
4. Jenis Kelamin : ...........................................................
5. Pekerjaan : ...........................................................
6. Alamat (KTP) : ...........................................................
B. TERLAPOR
1. Nama : ..........................................................
2. Jenis Kelamin : ...........................................................
3. Alamat (KTP) :
4. Status dalam pemilihan pangulu sebagai (pilih salah satu):
a. Panitia Pemilihan Nagori/KPPS d. Pemilih
b. Bakal Calon Pangulu e. Maujana Nagori
c. Calon Pangulu f. Lainnya, yaitu …………
139
F. HAL YANG DIMOHONKAN
.............................................................................................................................. .........
..................................................................................................................... ..................
............................................................................................................
..............................................................................................................................
Pelapor,
(…………………………………..)
Model G2 – Pilpanag
1. Pada hari ini ………… tanggal ………..bulan ………. Tahun 20… Pukul ….. : ….. WIB,
Panitia Pengawas Kecamatan ………………… yang bertempat di Sekretariat Panitia
Pengawas Kecamatan ……., telah menerima berkas Laporan Pelanggaran Administrasi
pada Pemilihan Pangulu Serentak Kabupaten Simalungun Tahun 20..., yang
disampaikan oleh PELAPOR yang beridentitas:
a. Nama : ..........................................................
b. NIK : ...........................................................
c. Tempat, Tgl Lahir : ...........................................................
d. Jenis Kelamin : ...........................................................
e. Pekerjaan : ...........................................................
f. Alamat (KTP) : ...........................................................
2. Panitia Pengawas Kecamatan……………………, setelah membaca laporan dimaksud
dan setelah melakukan pengkajian atas persyaratan laporan pelanggaran administrasi
sesuai Pasal 69 Peraturan Bupati Simalungun No 29 Tahun 2022 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pemilihan Pangulu, maka mengambil keputusan sebagai berikut (pilih
salah satu):
a. Menerima dan menindaklanjuti penyelesaian laporan pelanggaran administrasi
Pelapor karena telah memenuhi syarat jangka waktu penyampaian laporan dan
syarat ruang lingkup pelanggaran administrasi yang dapat dilaporkan.
b. Menolak menindaklanjuti laporan pelanggaran administrasi Pelapor karena
Laporan disampaikan melampaui syarat jangka waktu, yaitu paling lambat 1
(Satu) hari sejak terjadinya dugaan pelanggaran administrasi.
c. Menolak menindaklanjuti laporan pelanggaran administrasi Pelapor karena
Pelanggaran administrasi yang dilaporkan tidak masuk dalam ruang lingkup
pelanggaran administrasi, yaitu pada: tahapan pembentukan panitia
pemilihan/KPPS, tahapan pencalonan atau tahapan penetapan Pemilih.
3. Demikian Tanda Terima ini dibuat dalam 2 (dua) rangkap, masing-masing sebagai
arsip bagi Panitia Pengawas Kecamatan dan bagi Pelapor.
140
YANG MENYERAHKAN, YANG MENERIMA, PELAPOR PANITIA
PENGAWAS KECAMATAN………………..
KETUA, SEKRETARIS,
2. Pihak TERLAPOR.
a. Terlapor dengan Identitas:
- Nama : ……….. - NIK : ……….. - Tempat/Tgl Lahir : ………..
- Dalam pelaksanaan pemilihan pangulu ini bertindak sebagai: ………….
b. Telah melakukan klarifikasi dan penjelasan atas dugaan pelanggaran yang
dituduhkan, yaitu: …………….
c. Terlapor telah menjelaskan dasar/ketentuan hukum yang menjadi dasar
Terlapor dalam melakukan tindakan, yaitu: …………….
d. Bukti pendukung yang diajukan Terlapor, yaitu: ……………..
e. Hal yang dimohonkan oleh Terlapor, yaitu: ………………
141
c. Pihak Terkait telah menjelaskan dasar/ketentuan hukum yang menjadi
dasar dalam melakukan tindakan, yaitu: …………….
d. Bukti pendukung yang diajukan Pihak Terkait, yaitu: ……………..
e. Hal yang dimohonkan oleh Pihak Terkait, yaitu: ………………
5. Demikianlah Berita Acara ini disusun, ditandatangani dan bersifat Final serta
mengikat seluruh pihak.
…………………………………. …………………………………………
Model G3.b – Pilpanag
2. Pihak TERLAPOR.
a. Terlapor dengan Identitas:
- Nama : ……….. - NIK : ……….. - Tempat/Tgl Lahir : ………..
- Dalam pelaksanaan pemilihan pangulu ini bertindak sebagai: ………….
b. Telah melakukan klarifikasi dan penjelasan atas dugaan pelanggaran yang
dituduhkan, yaitu: …………….
c. Terlapor telah menjelaskan dasar/ketentuan hukum yang menjadi dasar
Terlapor dalam melakukan tindakan, yaitu: …………….
d. Bukti pendukung yang diajukan Terlapor, yaitu: ……………..
e. Hal yang dimohonkan oleh Terlapor, yaitu: ………………
…………………………………. …………………………………………
Model H1 – Pilpanag
……………………………………. 20....
Kepada Yth:
Ketua Panitia Pemilihan Kabupaten
Di
Tempat
A. PEMOHON
Saya selaku Calon Pangulu ………….. No.Urut ……, dengan identitas dibawah ini:
1. Nama : ...........................................................
2. NIK : ...........................................................
3. Tempat, Tgl Lahir : ...........................................................
4. Jenis Kelamin : ...........................................................
5. Pekerjaan : ........................................................... 6. Alamat (KTP)
: ...........................................................
sebagai akibat dari keputusan/penetapan Panitia Pemilihan Pangulu Nagori……..,
Kecamatan………..Nomor:…….. tanggal………., maka saya mengajukan permohonan
penyelesaikan sengketa hasil pemilihan pangulu ……..,
TERHADAP
B. TERMOHON
1. Nama : ..........................................................
2. Jenis Kelamin : ........................................................... 3. Alamat (KTP)
: ...........................................................
Yang dalam pelaksanaan pemilihan pangulu menjabat/bertindak sebagai (pilih
salah satu):
a. Panitia Pemilihan Nagori/KPPS d. Pemilih
b. Bakal Calon Pangulu e. Maujana Nagori
c. Calon Pangulu f. Lainnya, yaitu …………
DENGAN C.
PIHAK TERKAIT
1. Nama : ..........................................................
2. Jenis Kelamin : ........................................................... 3.
Alamat (KTP) : ...........................................................
Yang dalam pelaksanaan pemilihan pangulu merupakan Calon Pangulu dengan
No.Urut ……, dan berdasarkan hasil penghitungan suara tingkat nagori ditetapkan
oleh Panitia Pemilihan sebagai Calon Pangulu Terpilih.
145
D. HASIL REKAPITULASI PEROLEHAN SUARA.
Berdasarkan penetapan dari Panitia Pemilihan Pangulu, maka hasil rekapitulasi
perolehan suara masing-masing Calon Pangulu adalah sebagai berikut:
No. Hasil Penghitungan
Nama Calon Pangulu
Urut Perolehan Suara Sah
Berdasarkan ketentuan dan perhitungan diatas, maka dengan selisih suara antara
Calon Pangulu terpilih dengan Pemohon senilai ………., masih ada dalam ambang
batas yang dipersyaratkan untuk mengajukan permohonan sengketa hasil.
146
(…………………………………..)
BUPATI SIMALUNGUN,
147