Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

NAPZA DAN BAHAYANYA

Rizky Azhar Purnomo (24)

Kelas XI IPS 2

MADRASAH ALIYAH NEGRI 2 KULON PROGO

KEMENTRIAN AGAMA

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................................................
Kata pengantar............................................................................................................................................
1. Pengertian...........................................................................................................................................
2. Sejarah.................................................................................................................................................
3. Efek......................................................................................................................................................
4. Penyalahgunaan..................................................................................................................................
5. Hukum dan Regulasi............................................................................................................................
7. Kesimpulan..........................................................................................................................................
Kata pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja
dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah NAPZA DAN BAHAYANYA
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.
1. Pengertian
NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif. Narkotika adalah zat
yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman yang dapat memengaruhi sistem saraf pusat
dan menghasilkan perasaan euforia dan ketagihan. Psikotropika adalah obat-obatan yang
memiliki efek psikotropik atau efek yang memengaruhi pikiran, suasana hati, dan perilaku
seseorang. Zat adiktif adalah zat yang menyebabkan ketergantungan fisik atau psikologis.
Jenis-jenis NAPZA termasuk:
a. Narkotika: Contohnya morfin, heroin, kokain, ganja, amfetamin, dan metadon.
b. Psikotropika: Contohnya antidepresan, antipsikotik, obat penenang, dan obat
penghilang rasa sakit.
c. Zat adiktif: Contohnya alkohol, tembakau, dan kafein.
NAPZA dapat memengaruhi tubuh manusia dengan berbagai cara. Narkotika dapat
menghasilkan perasaan euforia dan relaksasi, tetapi juga dapat menyebabkan kecemasan,
depresi, dan psikosis. Beberapa narkotika, seperti heroin dan kokain, juga dapat
menyebabkan kejang, koma, atau bahkan kematian. Psikotropika dapat menyebabkan efek
samping seperti kebingungan, kelelahan, dan masalah kesehatan mental. Beberapa
psikotropika, seperti antipsikotik, dapat menyebabkan efek samping jangka panjang seperti
obesitas, diabetes, dan gangguan hormonal. Zat adiktif, seperti alkohol dan tembakau, dapat
menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis, serta masalah kesehatan seperti penyakit
jantung, kanker, dan sirosis hati

2. Sejarah
Sejarah NAPZA dapat dilacak kembali ke ribuan tahun yang lalu. Manusia telah
menggunakan tanaman seperti opium dan ganja untuk tujuan medis dan rekreasi sejak zaman
kuno. Pada abad ke-19, penggunaan opium menyebar di seluruh dunia dan menciptakan
masalah ketergantungan dan kejahatan yang luas. Kemudian, pada awal abad ke-20, kokain
menjadi populer di kalangan masyarakat kelas atas di Amerika Utara dan Eropa, sementara
amfetamin menjadi populer selama Perang Dunia II.

Pada tahun 1960-an, budaya penggunaan narkotika populer berkembang di Amerika Serikat
dan Eropa, dipelopori oleh gerakan hipi dan musik rock. Pada saat yang sama,
penyalahgunaan narkotika juga menjadi masalah di kalangan masyarakat miskin dan
terpinggirkan di Amerika Serikat dan negara-negara lain. Pada tahun 1971, Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan Perang Melawan Narkoba, dan sejak saat itu, banyak
negara di seluruh dunia telah memperketat hukum dan kebijakan terkait NAPZA.

Dalam masyarakat modern, NAPZA masih menjadi masalah yang signifikan. Penggunaan
NAPZA dapat memiliki efek yang merugikan pada kesehatan fisik dan mental penggunanya,
serta berdampak negatif pada keluarga dan masyarakat. Namun, pandangan tentang NAPZA
telah berevolusi selama bertahun-tahun, dari pandangan bahwa pengguna narkotika adalah
penjahat hingga pandangan bahwa penyalahgunaan NAPZA adalah masalah kesehatan
masyarakat yang memerlukan intervensi medis dan psikologis.

Penggunaan NAPZA telah ada dalam berbagai budaya dan negara di seluruh dunia selama
ribuan tahun. Di Tiongkok kuno, orang menggunakan opium untuk tujuan medis dan
rekreasi. Di India, ganja telah digunakan selama berabad-abad sebagai obat tradisional. Di
Amerika Selatan, daun kokain telah digunakan sebagai stimulan sejak zaman pra-Kolumbus.
Penggunaan NAPZA juga terkait dengan tradisi keagamaan, seperti dalam upacara
pemabukan ayahuasca di Amazon. Namun, dengan masuknya kolonialisme dan perdagangan
internasional, penggunaan NAPZA semakin menyebar ke seluruh dunia dan menjadi masalah
kesehatan masyarakat yang serius.

3. Efek
NAPZA dapat memiliki efek jangka pendek dan jangka panjang yang merugikan pada tubuh
manusia. Beberapa efek jangka pendek NAPZA termasuk:
a. Mengubah persepsi dan pikiran
b. Meningkatkan atau menurunkan nafsu makan
c. Meningkatkan detak jantung dan tekanan darah
d. Mengurangi koordinasi dan konsentrasi
e. Mengganggu penglihatan dan pendengaran
f. Meningkatkan risiko kecelakaan atau overdosis

Efek jangka panjang dari penggunaan NAPZA dapat termasuk:


a. Kerusakan organ, termasuk hati, ginjal, dan paru-paru
b. Kanker
c. Gangguan mental, seperti depresi, kecemasan, dan psikosis
d. Gangguan hormonal
e. Ketergantungan fisik dan psikologis
f. Kematian akibat overdosis atau efek jangka panjang dari penggunaan NAPZA

NAPZA dapat mempengaruhi organ-organ tubuh dan kesehatan mental dengan berbagai cara.
Misalnya, narkotika seperti heroin dan kokain dapat merusak hati, ginjal, dan paru-paru.
Psikotropika seperti antidepresan dan antipsikotik dapat menyebabkan masalah kesehatan
mental seperti depresi dan kecemasan, serta efek samping jangka panjang seperti obesitas dan
gangguan hormonal. Zat adiktif seperti alkohol dan tembakau dapat menyebabkan kanker,
gangguan hormonal, dan penyakit kardiovaskular.
Selain itu, NAPZA juga dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang. Penggunaan jangka
panjang narkotika dan psikotropika dapat menyebabkan gangguan mental seperti psikosis dan
skizofrenia. Penggunaan zat adiktif dapat menyebabkan masalah kecemasan dan depresi.
Ketergantungan pada NAPZA dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang dan
menyebabkan depresi, kecemasan, dan masalah psikologis lainnya.

Dalam kesimpulannya, penggunaan NAPZA dapat memiliki efek merugikan pada tubuh
manusia baik jangka pendek maupun jangka panjang. Efek jangka panjang yang paling serius
termasuk kerusakan organ dan gangguan kesehatan mental. Oleh karena itu, sangat penting
untuk menghindari penggunaan NAPZA dan jika sudah kecanduan, perlu adanya perawatan
yang tepat dan dukungan dari tenaga kesehatan

4. Penyalahgunaan
NAPZA dapat menjadi masalah besar di masyarakat karena mereka memiliki potensi untuk
menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis, serta merusak kesehatan fisik dan mental
seseorang. Penggunaan NAPZA juga dapat memicu peningkatan risiko kejahatan,
kecelakaan, dan pengabaian tanggung jawab sosial.

Penyalahgunaan NAPZA terjadi ketika seseorang menggunakan NAPZA untuk tujuan yang
tidak semestinya atau melebihi dosis yang direkomendasikan. Hal ini dapat terjadi karena
berbagai faktor, seperti faktor sosial, lingkungan, dan genetik.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan penyalahgunaan NAPZA antara lain:
a. Faktor sosial: Ketidakstabilan ekonomi, pekerjaan yang tidak stabil, dan tekanan
sosial dapat menyebabkan seseorang mencari pelarian melalui penggunaan NAPZA.
b. Faktor lingkungan: Seseorang yang tumbuh di lingkungan dengan penyalahgunaan
NAPZA dapat lebih cenderung untuk mencoba dan menggunakan NAPZA.
c. Faktor genetik: Studi menunjukkan bahwa faktor genetik dapat memengaruhi risiko
seseorang untuk menjadi penyalahguna NAPZA.
d. Faktor psikologis: Masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan trauma
dapat memengaruhi seseorang untuk mencari pelarian melalui penggunaan NAPZA.

Penyalahgunaan NAPZA dapat menyebabkan efek samping yang serius pada kesehatan fisik
dan mental seseorang, serta dapat berdampak negatif pada kehidupan sosial, ekonomi, dan
hukum. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami bahaya dari penggunaan NAPZA
dan mencegah penyalahgunaan NAPZA dengan memberikan edukasi dan dukungan yang
tepat pada masyarakat. Upaya pencegahan juga harus mencakup upaya untuk meningkatkan
akses terhadap perawatan medis dan dukungan yang memadai untuk mereka yang telah
terjerat dalam penyalahgunaan NAPZA
5. Hukum dan Regulasi
Setiap negara memiliki undang-undang dan regulasi yang berbeda dalam hal NAPZA, namun
kebanyakan negara melarang penggunaan, produksi, dan distribusi NAPZA kecuali untuk
keperluan medis tertentu. Berikut ini adalah beberapa contoh undang-undang dan regulasi
tentang NAPZA di beberapa negara:
a. Amerika Serikat: Di AS, penggunaan NAPZA tanpa resep dokter dilarang dan bisa
ditindak secara hukum. Undang-undang federal mengklasifikasikan narkotika ke
dalam 5 kategori tergantung pada tingkat potensi penyalahgunaannya, dengan
kategori 1 merupakan narkotika yang paling berbahaya dan potensial untuk
penyalahgunaan.
b. Kanada: Di Kanada, NAPZA ilegal kecuali untuk keperluan medis dan rekreasi
tertentu. Pada 2018, Kanada melegalkan penggunaan mariyuana untuk tujuan
rekreasi.
c. Inggris: Di Inggris, penggunaan NAPZA dilarang dan bisa ditindak secara hukum,
kecuali jika digunakan untuk keperluan medis tertentu.
d. Indonesia: Di Indonesia, NAPZA dilarang dan bisa dihukum dengan pidana yang
cukup berat, bahkan hingga hukuman mati.
e. Belanda: Di Belanda, penggunaan NAPZA ilegal, tetapi beberapa jenis NAPZA
seperti mariyuana diperbolehkan untuk dijual dan dikonsumsi di kafe-kafe tertentu di
Amsterdam.

Undang-undang dan regulasi tersebut mempengaruhi penggunaan NAPZA di masyarakat


dengan memberikan sanksi hukum bagi mereka yang melanggarnya. Namun, upaya lain
seperti kampanye edukasi dan penyediaan layanan kesehatan dan rehabilitasi yang memadai
juga penting dalam mengurangi penggunaan dan penyalahgunaan NAPZA

6. Pencegahan dan Penanganan


Strategi pencegahan dan penanganan penyalahgunaan NAPZA melibatkan pendekatan yang
holistik dan terintegrasi yang meliputi pendidikan, rehabilitasi, dan program-program terapi.
Berikut adalah beberapa strategi pencegahan dan penanganan penyalahgunaan NAPZA:
a. Kampanye Edukasi: Pendidikan tentang bahaya NAPZA harus dimulai dari tingkat
pendidikan yang paling rendah dan berlanjut ke seluruh masyarakat. Kampanye
edukasi dapat mencakup seminar, brosur, dan media sosial, serta program-program
yang menargetkan kelompok-kelompok yang lebih rentan terhadap penggunaan
NAPZA, seperti remaja.
b. Pemberian Konseling dan Terapi: Program konseling dan terapi dapat membantu
individu yang telah menggunakan atau penyalahgunaan NAPZA untuk mengatasi
masalah mereka. Terapi dan konseling dapat membantu individu memahami akar
penyebab penggunaan NAPZA mereka dan memberikan dukungan emosional dalam
mengatasi kecanduan NAPZA.
c. Layanan Rehabilitasi: Layanan rehabilitasi melibatkan proses pemulihan yang
berkelanjutan, yang dapat mencakup perawatan medis, dukungan kelompok, dan
terapi obat-obatan. Program rehabilitasi dapat terdiri dari program inpatient atau
outpatient dan menawarkan berbagai strategi pengobatan yang sesuai dengan
kebutuhan individu.
d. Pengurangan Kerusakan: Strategi pengurangan kerusakan adalah upaya untuk
mengurangi dampak negatif penggunaan NAPZA pada individu dan masyarakat.
Strategi ini meliputi pemberian nasehat tentang cara penggunaan yang aman,
pemantauan kesehatan teratur, pengadaan alat suntik steril, dan pemberian naloxone
untuk overdosis opioid.
e. Penegakan Hukum: Penegakan hukum harus tetap menjadi bagian dari strategi
pencegahan dan penanganan penyalahgunaan NAPZA. Undang-undang yang ketat
tentang NAPZA harus ditegakkan dan pengedar dan produsen NAPZA ilegal harus
dikejar dan dihukum sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Kesimpulannya, strategi pencegahan dan penanganan penyalahgunaan NAPZA harus


mencakup kampanye edukasi, pemberian konseling dan terapi, layanan rehabilitasi, strategi
pengurangan kerusakan, dan penegakan hukum. Pendekatan holistik dan terintegrasi yang
memperhatikan kebutuhan individu dan lingkungan sosial dapat membantu mengurangi
penggunaan dan penyalahgunaan NAPZA serta dampak negatifnya pada kesehatan individu
dan masyarakat.

7. Kesimpulan
Setelah mengetahui tentang NAPZA dan bahayanya, langkah yang harus dilakukan adalah
meningkatkan kesadaran tentang bahaya penyalahgunaan NAPZA dan menyebarluaskan
informasi tentang risiko yang terkait dengan penggunaannya dan upaya pencegahan dan
penanganan penyalahgunaan NAPZA harus dilakukan melalui pendekatan holistik dan
terintegrasi yang mencakup edukasi, rehabilitasi, dan program-program terapi, serta
pengurangan kerusakan dan penegakan hukum yang efektif. Edukasi dan program-program
terapi dapat membantu individu memahami bahaya NAPZA dan memberikan dukungan
emosional dalam mengatasi kecanduan, sedangkan rehabilitasi dan strategi pengurangan
kerusakan dapat membantu individu memulihkan kesehatan fisik dan mental mereka. Selain
itu, penegakan hukum harus menjadi bagian dari upaya pencegahan dan penanganan
penyalahgunaan NAPZA, dengan memberikan sanksi tegas bagi pengedar dan produsen
NAPZA ilegal.

Anda mungkin juga menyukai