Anda di halaman 1dari 7

Geo Image 8 (1) (2019)

Geo Image (Spatial-Ecological-Regional)

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/geoimage

Dampak Spasial Berdirinya Kawasan Industri Candi Terhadap Penggunaan


Lahan di Wilayah Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang

Muntaman Putra,Juhadi, Heri Tjahjono.

Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Penelitian ini bertujuan mengetahui dampak spasil berdirinya kawasan industri candi terhadap
Diterima 18 Maret 2019 pemanfaatan lahan di wilayah kecamatan ngaliyan.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian
Disetujui 23 Juli 2018 ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode pengolahan data spasial, pembobotan dan
Dipublikasikan 5 April deskriptif.Berdirinya Kawasan industri akan menimbulkan suatu dampak baik itu positif maupun
2019 negatif dengan berdirinya kawasan industri candi akan membutuhkan lahan sebab itu banyak
________________ perubahan pemanfaatan lahan yang sebelumnya kebun jambu menjadi lahan industri dan juga
Keywords: dengan berdirinya kawasan industri semakin meningkatanya pemukiman penduduk disekitar
Spatial impact; Industrial kawasan candi, dengan mengetahui perkembangan kawasan industri ini bisa mengurangi dampak
area;land use. dan mematuhi RTRW yang ada. Hasil dari penelitian ini didapat bahwa pemanfaatan lahan pada
____________________ tahun 2005 – 2015 yang paling signifikan daerah industri sebesar 5,59 ha dan untuk daerah
pemukiman mengalami peningkatan sebesar 2,75 ha. Sedangkan untuk daya dukung dikecamatan
ngaliyan memiliki daya dukung yang sedang sehingga didaerah tersebut memiliki tafsiran sedang
pula dan dampak perubahan pemanfaatan lahan mengalami perubahan kondisi akibat
perkembangan daerah kawasan industri candi sebesar -1,33 %.

Abstract
___________________________________________________________________
This study aimed to find out the spatial impact of the establishment of temple industrial area on the land use in
Ngaliyan. Quantitative approach with spatial data processing, weighting and descriptive methods was used in
this research. The establishment of industrial areas would make either positive impacts or negativer ones; it would
require certain amountof land, so that land – use changes occurred, guava orchards transformed into industrial
area. By knowing this industrial area development, some impacts could be decreased and its RTRW system(
administrative division) could be obeyed. The research results showed that the most significant land use in 2005
until 2015 was for industrial arears of 5.59 ha, and for the residential areas increased to 2.75 ha. As for the
carrying capasity in Ngaliyan, it had a medium one so that it had a moderate interpretation as well; and the
impacts of the land – use changes underwent some condition changes due to the development of industrial areas
around the templen in the amount of -1,33 %.

© 2019 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252-6285
Gedung C1 Lantai 1 FIS Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: geografiunnes@gmail.com

22
Muntaman Putra,dkk / Geo Image 8 (1) (2019)

PENDAHULUAN Berdirinya banyak industri – industri di


Kawasan Candi berdampakpada urbanisasi yang
Pembangunan industri sering terjadi di meningkat,faktor utama yang mendorong orang
pusat kota namun pembangunan juga terjadi berpindah ke kawasan candi yaitu sarana
pada daerah atau lokasi yang seterategis,dengan prasarana yang lebih lengkap dan banyaknya
adanya pembangunan indusrti akan lapangan pekerjaan. Tujuan adalah sebagai
meningkatkan aktivitas ekonomi dan industri sekunder yaitu tempat untuk
meningkatkan pula pertumbuhan penduduk menampung atau merakit bahan jadi atau sebagai
yang diikuti padatnya bangunan. Keberadaan tempat gudang saja, namun pada
industri bagaikan dua mata uang yang perkembangannya terdapat industri primer yang
berbeda,satu sisi pembanguanan sangat mengolahindustri pada KIC sehingga
menguntungkan bagi perkembangan ekonomi menimbulkan limbah dan terindikasi terjadi
dan satu sisi lain juga merugikan untuk pencemaran air, tanah dan udara maupung
lingkungan hidup. kebisingan (Setyowati, 2010).
Industri di Kota Semarang dari tahuan ke Berdirinya kawasan industri,menimbulkan
tahun berkembang dengan pesat baik itu industri dampak lingkungan dalam pembangunan adalah
besar maupun kecil yang berpengaruh terhadap perbedaan antara kondisi lingkungan yang
perekenomian di Kota Semarang. Ngaliyan diperkirakan adanya pembangunan dan yang
merupakan salah satu kecamatan dalam lingkup diperkirakan dengan tidak adanya pembanguan
Kota Semarang termasuk dalam kawasan (Munn , 1979 dalam kristanto hal ;304).
pengembangan dari Kota Semarang juga Lingkungan hidup didefinisikan oleh undang –
termasuk dalam kawasan seterategis karena undang Nomor 32 Tahun 2009 kesatuan ruang
menjadi penghubung antara Kota Semarang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
dengan Kabupaten Kendal, selain itu posisi makhluk hidup termasuk manusia dan
lokasi yang cukup tinggi menjadi wilayah ini perilakunya, yang mempengaruhi perikehidupan
bebas banjir dan sangat cocok untuk dijadikan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
kawasan hunian, memiliki fasilitas umum dan lain.Dampak lingkungan yang terjadi disekitar
aksesbilitas yang baik sehingga banyak berdirinya kawasan industri candi antara lain terjadinya alih
industri – industri di kawasan tersebut. Industri di fungsi lahan dimana lahan sawah yang
Ngaliyan yang terus berkembang adalah digunakan sebagai lahan pertanian menjadi
Kawasan Candi ini memiliki luas 300 ha yang kawasan pabrik akibatnya berkurangnya
meliputi 3 wilayah kelurahan antara lain produktifitas pertanian di daerah tersebut .
Kelurahan Babankerep, Kelurahan Ngaliyan, Pembangunan dan pembukaan Kawasan
dan Kelurahan Puryowoso. Industri candi berdampak pada pengubahan
Kawasan Industri Candi ini dulunya fenomena alam dengan cara melakukan
merupakan daerah perbukitan dan kawasan pemotongan bukit, penebangan pohon, merubah
pertanian, kebutuhan dimiliki oleh masyarakat struktut geologis, penambahan lahan terbuka dan
sekitar, kehadiran pembangunan kawasan pengurangan air bawah tanah, ancaman yang
industri berdasarkan ijin dari Walikota akan terjadi pada kawasan industri candi antara
Semarang dengan isi:593.8/1285 tanggal 31 lain, terancamnya risiko keseimbangan
maret 1995,pemerintah Kota Semarang telah ekosistem, hilangnya cadangan sumber air
secara resmi memberikan ijin kepada PT.IPU bawah tanah, rusaknya lingkungan alam,
untuk membuka kawasan industri candi yang ancaman banjir akibat kawasan resapan tidak
meliputi: tiga wilayah kelurahan di Kecamatan berfungsi (Hartono, 2007).
Ngaliyan yaitu Kelurahan Purwoyoso, Salah satu cara yang didalam
Kelurahan Ngaliyan, dan Kelurahan Babankerep mengidentifikasi persebaran lahan kritis akibat
dengan wilayah yang diijinkan sekitar 300 ha pembukaan lahan oleh industri dikawasan Candi
(Setyowati,2010:59). untuk membantu dalam kajian AMDAL

23
Muntaman Putra,dkk / Geo Image 8 (1) (2019)

(Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) agar HASIL PENELITIAN


tidak mengganggu keseimbangan ekosistem yang
ada, perkembangan ilmu teknologi ini Kota Semarang terletak di Provinsi Jawa
memberikan kita kegunaan di dalam Tengah, secara geografis Kota Semarang, secara
memberikan informasi spasial didalam geografis Kota Semarang terletak pada posisi
pemetaan, aplikasinya pengolahannya SIG 6°50’-7°10’ Lintang Selatan (LS) dan 109° 50’ -
(Sistem informasi Geografis ) dan teknologi 110° 35’ Bujur Timur (BT). Luas wilayah Kota
pendukung lainnya seperti citra satelit. Semarang secara keseluruhan adalah 37.370
Tujuan penelitian ini sebagai adalah (1) hektar atau 373,7 Km².
Mengidentifikasi perubahan pemanfaatan lahan Gambaran umum lokasi penelitian ini
kawasan industri Candi; (2) Mengetahui daya adalah menjelaskan tentang keadaan fisik di Kota
dukung lahan industri di Kecamatan Ngaliyan; Semarang yang terdiri dari letak lintang bujur dan
(3) Mengetahui dampak kondisi lahan akibat letak administrasi penelitian. Ngaliyan adalah
adanya perkembangan aktivitas industri. sebuah kecamatan yang berbatasan langsung
dengan wilayah Kendal, sebelah utara berbatasan
METODE PENELITIAN dengan wilayah Kecamatan Tugu, sebelah timur
berbatasan dengan wilayah kecamatan Semarang
Lokasi penelitian yang dipilih adalah di Barat, sedangkan wilayah selatan berbatasan
kawasan industri candi di Kecamatan Ngaliyan dengan Kecamatan Mijen.
sedangkan untuk sampel diambil Populasi Secara Administrastif, Kecamatan
penelitian ini berupa masyarakat yang ada Ngaliyan terdiri atas 10 kelurahan meliputi
disekitar kawasan industri candi kemudian ada Kelurahan Wonosari, Podorejo, Tambakaji,
yang diwakili tokoh masyarat sekitar seperti RT Gondoriyo, Purwoyoso, Bringin, Wates,
biasanya setiap ada permasalahan pasti lapor ke Kalipancur, Ngaliyan, Babankerep. Kelurahan
RT. Pengambilan sampel dilakukan dengan Podorejo merupakan Kelurahan terluas dengan
teknik sampel Purposive, kawasan industri candi luas 788.01 Ha.Sedangkan Kelurahan
sendiri berada 3 Kelurahan yaitu Kelurahan Purwoyoso merupakan Kelurahan tersempit
Ngaliyan, Kelurahan Babankerep dan Kelurahan dengan luas 211.77 Ha.
Purwoyoso. Berdasarkan penelitaian yang
Sampel adalah sebagian dari objek atau dilaksanakan baik berasal dari data primer dan
individu – individu yang mewakili suatu populasi sekunder yang diperoleh pengumpulan data,
(Tika,2005:24). Penelitian ini penentuan sampel sekuder, observasi dilapangan didapatkan hasil
menggunakan metode sampel purposif (purposive sebagai berikut :
sampling), sampel purposif yaitu sampel yang 1. Perubahan dan pola penggunaan lahan di
dipilih dengan pertimbangan dan diyakini oleh kawasan industri candi.
peneliti sebagai perwakilan dari suatu populasi Lokasi industri di kawasan candi terdaftar
(Yunus,2010:302), sedangkan untuk sampel sejak tahun 1999 semenjak itu mulai
lapangan peneliti mengambil 15 masyarakat di 3 bermunculan bangunan industri, hingga sekarang
kelurahan yaitu Kelurahan Purwoyoso, sudah berdiri industri sekitar 46 perusahaan
kelurahan babankerep dan Kelurahan Ngaliyan industri, dengan meningkatnya pembangunan di
setiap Kelurahan ada 1 orang tokoh masyarakat kawasan canti ini akan berpengaruh terhadap
sekitar. penggunaan lahan seperti yang tadinya berupa
Teknik pengumpulan data yang dilakukan kebun beralih menjadi lahan industri, semak
dalam penelitian ini meliputi wawancara, belukar menjadi permukiman warga yang di
observasi, sekunder dari instasi terkait dan sebabkan meningkatnya kawasan industri juga
dokumentasi. Analisis data yang digunakan akan meningkatnya penduduk dan membuat
berupa analisis spasial, analisis pembobotan dan hunian sekitar kawasan candi, hasil analisis
analisis deskriptif.

24
Muntaman Putra,dkk / Geo Image 8 (1) (2019)

perubahan penggunaan lahan dari tahun 2005 selalu terjadi peningkatan sehingga berpengaruh
dan 2015 antara lain terhadap lahan, untuk kelerengannya
2. Analisis Daya dukung Lahan. mempunyai tafsiran dampak sedang karena
Analisis daya dukung lahan untuk daerah di kawasan industri candi memiliki
penelitian ini dibuat dengan berdasarkan pola daerah agak curam sekitar 15 – 25 % dan sebagian
variabel jenis tanah, kelerengan dan curah hujan. kecil ada yang berada kemiringan lereng 8 – 15 %
ini juga akan berpengaruh terhadap kegiatan
Tabel 1. Perubahan Penggunaan Lahan industri seperti konstruksi, produksi, dan
2005 2015 Perubahan
transportasi, terutama untuk dalam transportasi
Jenis Penggunaan didalam menggangkut hasil bahan baku dan
Lahan (Ha) (Ha) (Ha)
produksi ketempat tujuan terpengaruh atau
Industri 30.56 94.4 63.84
terkendala akibat daerah yang agak curam.
Permukiman 253.55 284.84 31.29 Jenis tanah mempunyai tafsiran dampak
Kebun Campuran 148.95 72.9
-76.05 sedang yaitu dengan skor (3) dikarenakan daerah
kawasan industri ngaliyan memiliki jenis tanah
288.46 343.58 55.12
Lahan Kosong Latosol Coklat Kemerahan kepekaaan terhadap
-71.35 erosi adalah agak pekat, keadaan suatu wilayah
Semak Belukar 363.93 292.58
bila terjadi erosi maka akan berpengaruh
Tegalan -1.12 terhadapat aktivitas industrinya seperti
54.44 53.32

Tempat 1.73 0 -1.73


konstruksi, produksi dan transportasi, untuk
Pembuangan Limbah kontruksi adanya pematang lahan agar tidak peka
Sumber: Data Primer terhadap erosi sehingga stabil dan kuat.
Sedangkan untuk curah hujan didaerah
Hasil perhitungan tabel diatas dapat dilihat wilayah ngaliyan tafsiran dampaknya sedang
bahwa tiap desa memiliki Daya Dukung Lahan dikarenakan memiliki intensitas curah hujan
industri tinggi, sedang atau rendah, hasil yang yang sedang juga mungkin secara tidak langsung
diperoleh menggunakan kriteria Sk menteri berdampak terhadap aktivitas industri tetapi bila
pertanian bahwa tiap desa / kelurahan yang curah hujan yang memiliki intensitas yang tinggi
berjumlah 10 desa mempunyai tingkat Daya akan berpengaruh baik itu konstruksi, produksi,
Dukung lahan antara 60 – 80 , merupakan Daya dan transportas juga terhadap keadaan jenis
dukung lahan sedang. tanah tertentu yang peka terhadap erosi yang
Hasil analisis pada kelurahan di berpengaruh terhadap konstruksi menjadi tidak
kecamatan ngaliyan mempunyai tingkat Daya stabil dan tidak kuat menahan beban, untuk
Dukung Lahan sedang antara lain Kelurahan produksi masih aman walau terjadi hujan masih
Wonosari ,Podorejo, Tambak Aji, Gondoriyo, berjalan semestinya. Sedangkan didalam
Purwoyoso, Bringin, Wates, Kalipancur, kegiatan tranportasinya walau secara tidak
Ngaliyan dan Babankerep merupakan lahan yang langsung berpengaruh terhadap kegitan
masih layak untuk perkembangan lahan industri. pengangkutan bahan baku, hasil produksinya
3. Dampak Kondisi Lahan Akibat Adanya dan tenaga kerja. Bila terjadi terus menerus dan
Perkembangan Aktivitas Industri instensitas curah hujan yang tinggi akan sangat
Dampak perubahan kondisi akibat berpengaruh karena didaerah kawasan industri
pengembangan daerah kawasan industri candi candi memiliki tingkat kelerengan yang agak
sebesar – 1.33 % karena daerahnya atau lokasi curam sehingga alat transportasi tertentu akan
banyak terdapat industri yang setiap tahunnya perlu waspada dengan kedaaan jalan yang ada.

25
Muntaman Putra,dkk / Geo Image 8 (1) (2019)

Gambar 1. Peta Perubahan Penggunaan Lahan Tahun 2005 - 2015

Pemanfaatan Lahan(ξ1) Semak belukar dan tegalan.Setelah diketahui


Lahan merupakan sumberdaya alam fisik pemanfaatan lahan diwilayah kawasan industri
yang mempunyai peranan penting dalam segala candi untuk tahun 2005 penggunaan lahan
kehidupan manusia, karena lahan diperlukan pemukiman sebesar 253.55 ha dan industri 30.56
manusia untuk tempat tinggal dan hidup, ha mengalami kenaikan pada tahun 2015 dengan
melakukan kegiatan pertanian, peternakan, penggunaan lahan pemukiman 284.84 ha dan
perikanan, kehutanan, pertambangan dan industri sebesar 94.4 ha mengalami perubahan
sebagainya ( Juhadi, 2010). industri sebesar 5.59ha dan permukiman
Berdirinya kawasan industri di wilayah mengalami peningkatan sebesar 2.75 ha.maka
atau daerah tertentu ini memiliki suatu dampak, dengan melihat data yang ada, kawasan industri
baik itu positif maupun negatif untuk dampak candi ini mengalami penurunan lingkungan
positif terbukanya lapangan pekerjaan, sarana hidup karena berkurang daerah resapan, bila
prasarana meningkat seperti jalan yang semakin berkurangnya daerah resapanini mengakibatkan
baik dan sebagainya yang memberikan dampak dampak seperti erosi, pencemaran udara akibat
positif bagi wilayah tersebut setiap adanya polusi pabrik yang semakin berkembang di dalam
pembanguanan dipastikan memiliki suatu pembangunan industri.
dampak negatif bagi keadaan lingkungan di Daya Dukung Lahan di Wilayah Kecamatan
wilayah berdirinya suatu industri ini berkaitan Ngaliyan(ξ2)
dengan UU no 32 tahun 2009 tentang Lahan mempunyai peranan sangat penting
pengelolaan lingkungan hidup dimana undang – bagi kehidupan manusia, segala macam bentuk
undang tersebut berkaitan erat tentang hak suatu intervensi manusia secara siklis dan permanen
orang didalam mendapatkan lingkungan hidup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baik yang
yang baik dan sehat. bersifat material maupun spiritual yang berasal
Lingkungan hidup dalam pembahasan ini dari lahan tercakup dalam pengertian
menyangkut pada pemanfaatan lahannya yang pemanfaatan lahan ( Juhadi, 2007).
berada di kawasan industri candi seperti indutri,
permukiman, kebun campuran, Lahan kosong,

26
Muntaman Putra,dkk / Geo Image 8 (1) (2019)

Daya dukung lahan ini berkaitan dengan tidak memperhatikan lingkungan bisa jadi daerah
lingkungan yang mendukung kegiatan lahan tersebut akan mengalami banjir. Sebab itulah
dalam kehidupan wilayah sekitar keadaan di dengan adanya dampak negatif dari berdirinya
lokasi kawasan indutri candi mayoritas memiliki kawasan industri candi maka pemerintah dan
daya dukung sedang didapat dengan penduduk sekitar perlu menjaga keadaan
menggunakan klasifikasi SK Menteri Pertanian lingkungan di lokasi tersebut juga pemerintah
No.837/KPTSS/Um/11/1980 dan 683/KPTSS memperhatikan dampak lingkungan dan
/Um/8/1981 kemudian dimasukkan data dari memberitahukan kepada para pemilik industri
dinas BAPPEDA antara lain jenis tanah, curah supayamemperhatikan lingkungan dan menjaga
hujan, dan kelerengan termasuk didalam agar tidak melanggar AMDAL demi
parameter di penelitian ini, dengan demikian keberlangsungan lingkungan di lokasi kawasan
keadaan wilayah di lokasi kawasan industri industri candi.
ngaliayan yang mayoritas memillki daya dukung
sedang ini meliputi kelurahan Ngaliyan, SIMPULAN
Kelurahan Babankerep, dan Kelurahan
Purwoyoso dengan hasil Daya Dukung Lahan Penelitian tentang Dampak Spasial
sedang dengan skor ( 47 – 73 ). Kawasan Industri Candi terhadap Penggunaan
Maka menurut Fandeli bila mempunyai Lahan di Wilayah Kecamatan Ngaliyan dapat di
daya dukung sedang memiliki tafsiran dampak simpulkan beberapa hal sebagai berikut:
sedang pula sebab itulah kawasan industri candi 1. Peningkatan penggunaan lahan dari tahun
memiliki pengaruh sedang kepada masayarakat 2005 – 2015 yang paling signifikan terjadi
dan aktifitasnya, untuk lingkungan saat ini masih pada pegunaan lahan permukiman dan
sedang bila kawasan industri terus di industri. untuk tahun 2005 penggunan lahan
kembangkan, pembukaan lahan – lahan baru permukiman sebesar 253.55 ha dan industri
didaerah tersebut kemungkinan besar 30.56 ha mengalami kenaikan pada tahun
kedepannya tafsiran dampak besar dan akan 2015 dengan penggunaan lahan permukiman
berpengaruh kepada masyarakat sekitar kawasan 284.84 ha dan industri sebesar 94.4 ha
candi. mengalami perubahan industri sebesar 5.59
Dampak Kondisi Lahan Akibat Adanya dan permukiman mengalami peningkatan
Perkembangan Aktivitas Industri(ξ3) sebesar 2.75 ha.
Kawasan industri candi dengan demikian 2. Hasil analisisdaya dukung lahan industri
mempunyai arah dampak negatif bagi keadaan diperoleh bahwa desa atau kelurahan yang
lingkungan sekitar, walaupun dampaknya tidak memiliki daya dukung lahan sedang pada
terlalu signifikan bila dampak industri ini terus – kelurahan Wonosari, Podorejo, Tambak Aji,
terus maka kan berdampak sangat besar pada Gondoriyo, Purwoyoso, Bringin, Wates,
keadaan lingkungan sekitar, dilihat dari dampak Kalipancur, Ngaliyan dan Babankerep
yang telah dihitung kawasan industri candi merupakan lahan yang masing – masing
memiliki dampak sebesar – 1,33 % dikarena memiliki tafsiran dampak sedang.
terpengaruh terhadap kemiringan lereng yang Dampak perubahan penggunaan lahan
agak curam, jenis tanah yang peka di kawasan yang meliputi komponen antara lain tingkat
industri candi berpengaruh terhadap kelerengan, Jenis tanah dan curah hujan ini
erosi,untukmengurangi terjadinya erosi digunakan didalam mencari perubahan akibat
dilakukan dengan mengurangi pemotongan pengembangan daerah industri, hasil yang
lereng dan pembebasan lahan dengan tidak diperoleh dari perubahan kondisi akibat
mengorbankan pepohonan – pepohonan pengembangan daerah kawasan industri candi
disekitar kawasan industri candi. sebesar -1,33% karena terjadi penurunan kualitas
Curah hujan didaerah ngaliyan yang lingkungan walau tidak terlalu signifikan labat
mempunyai intensitas tinggi, bila masyarakat lalu bila dibiarkan akan berdampak besar juga

27
Muntaman Putra,dkk / Geo Image 8 (1) (2019)

pada lingkungan juga akan berpengaruh dalam


kehidupan masyarakat di sekitar kawasan
industri candi.

DAFTAR PUSTAKA
Aji Ananto, dkk. 2016. Resiko Bencana Di Kabupaten
Pekalongan. Semarang: UNNES.
Handayani, W., dan Nita, S. P. 2014. Pengaruh
Genangan Banjir Rob Terhadap Dinamika Sosial
Ekonomi Masyatakat Kelurahan Bandarharjo,
Semarang. Jurnal Teknik PWK, Volume 3,
Nomor 2.
Kasbullah, A. A., dan Marfai, M. A. 2014. Pemodelan
Spasial Genangan Banjir Rob Dan Penilaian
Potensi Kerugian Pada Lahan Pertanian Sawah
Padi Studi Kasus Wilayah Pesisir Kabupaten
Pekalongan Jawa Tengah.Yogyakarta :
Universitas Gadjah Mada.
Marfai, M. A. 2014. Peranan Geomorfologi Kebencanaan
Dalam Pengelolaan Wilayah Kepesisiran Di
Indonesia. Yogyakarta: Universitas Gadjah
Mada.
Sugiyono. 2007. Statistik Untuk Penelitian. Bandung:
Alfabeta.
Sea Level Station Monitoring Facility. 2016. Sealevel at
Semarang station data. diunduh dari
http://www.ioc-sealevelmonitoring.org.
Tika, M. P. 2005. Metode Penelitian Geografi. Jakarta:
PT Bumi Aksara.

28

Anda mungkin juga menyukai