Anda di halaman 1dari 13

LAYANAN - LAYANAN DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING

Makalah ini disampaikan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan konseling

Dosen pengampu : Ulfa Adilla M.Pd

Disusun oleh :

Kelompok 7

1.Ahmad Noprizal

2.Arif Ilmi

3.Hafazoh

4.Qurrotu Aini

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM BUNGO

YAYASAN NURUL ISLAM

2020
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT dan sholawat serta salam
semoga terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya serta pertolongan dan perlindungan-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penulisan tugas makalah mata kuliah Bimbingan dan konseling dengan
judul "Layanan -layanan dalam bimbingan dan konseling ".

Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan


berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
merampungkan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan
lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin
memberikan saran, masukan, serta kritik yang membangun demi memperbaiki makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam proses perkuliahan,
pembelajaran dan memperluas wawasan kepada para pembaca tentang “Layanan – layanan
dalam bimbingan dan konseling ".

Muara Bungo, 05 Desember 2020


DAFTAR ISI

Halaman judul ………………………………….............................


……………………………………. i
Kata pengantar ………………………………………………............................…………....
………..… ii
Daftar isi ……………………………………………………………….................................
….… iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ………………………………………………................……….. 1
B. Rumusan masalah …………...………………………………..……..............….. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Layanan – layanan dalam bimbingan dan konseling …………………................2
B Tujuan bimbingan dan konseling …………….......................................................4
C Peranan kepala sekolah ,guru dan konselor dalam bimbingan dan konseling …..7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ………………………………………….............................……….
B. Kritik dan saran ………………………...........................………………………..
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.Latar Belakang

Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dalam keseluruhan sistem
Pendidikan khususnya disekolah .Guru sebagai salah satu pendukung unsur pelaksana
Pendidikan yang mempunyai tanggung jawab sebagai pendukung pelaksana layanan
bimbingan Pendidikan di sekolah ,di tuntut untuk memiliki wawasan yang memadai terhadap
konsep – konsep dasar bimbingan dan konseling di sekolah .

Sebagai individu ,siswa memiliki berbagai potensi yang dapat di kembangkan .kenyataan
yang dihadapi ,tidak semua siswa menyadari potensi yang dimiliki untuk kemudian
memahami dan mengembangkannya .Disisi lain sebagai individu yang berinteraksi dengan
lingkungan ,siswa juga tidak dapat lepas dari masalah.

Menyadari hal di atas siswa perlu bantuan dan bimbingan orang lain agar dapat
bertindak dengan tepat sesuai dengan potensi yang ada pada dirinya .Sekolah sebagai institusi
Pendidikan tidak hanya berfungsi memberikan pengetahuan tetapi juga mengembangkan
keseluruhan kepribadian anak .Sebagai professional guru memegang peran penting dalam
membentu murud mengembangkan seluruh aspek kepribadian dan lingkungannya .

2. Rumusan Masalah

1. Apa saja layanan – layanan dalam bimbingan dan konseling ?


2. Apa saja tujuan bimbingan dan konsling ?
3. Apa saja peranan kepala sekolah ,guru dan konselor dalam pelaksanaa bimbingan dan
konseling ?

3. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian bimbingan dan konseling dan fungsinya.


2. Untuk mengetahui tujuan bimbingan dan konseling
3. Untuk mengetahui peranan kepala sekolah , guru dan konselor dalam pelaksanaan
bimbingan dan konseling .
BAB II

PEMBAHASAN

A. Layanan – Layanan Dalam Bimbingan Dan Konseling

  Jenis-jenis layanan pada dasarnya merupakan operasionalisasi dari konsepbimbingan dan


konseling dalam rangka memenuhi berbagai asas, prinsip, fungsidan tujuan bimbingan dan
konseling. Dalam perspektif kebijakan pendidikannasional saat ini terdapat tujuh jenis
layanan. Namun sangat mungkin ke depannyaakan semakin berkembang, baik dalam jenis
layanan maupun kegiatan pendukung. Para ahli bimbingan di Indonesia saat ini sudah mulai
meluncurkandua jenis layanan baru yaitu layanan konsultasi dan layanan mediasi.
Namun,kedua jenis layanan ini belum dijadikan sebagai kebijakan formal dalam
sistempendidikan di sekolah.Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan diuraikan jenis layanan
bimbingan dan konseling yang saat ini diterapkan dan yang belum diterapkan dalam
pendidikan nasional.Jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling:

1. Layanan Orientasi

Layanan orientasi merupakan layanan yang memungkinan peserta didik memahami


lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk
mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru itu,
sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu pada setiap awal semester.
Tujuan layanan orientasi adalah agar peserta didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri
dengan lingkungan baru secara tepat dan memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan
pemahaman. Tujuan layanan orientasi adalah agarpeserta didik dapat beradaptasi dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan barusecara tepat dan memadai, yang berfungsi untuk
pencegahan dan pemahaman. Materi kegiatan layanan orientasi menyangkut :
a.Pengenalan lingkungan dan fasilitas sekolah
b.Peraturan dan hak-hak serta kewajiban siswa.
c.Organisaso dan wadah-wadah yang dapat membantu dan meningkatkan hubungan sosial
siswa.
d.Kurikulum dengan seluruh aspek-aspeknya.
e.Peranan kegiatan bimbingan karir.
f. Peranan pelayanan bimbingan dan konseling dalam membantu segala jenis masalah dan
kesulitan siswa,

2.Layanan Informasi

Layanan informasi adalah layanan yang memungkinan peserta didik menerima dan
memahami berbagai informasi (seperti : informasi diri, sosial, belajar, pergaulan, karier,
pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi adalah membantu peserta didik agar dapat
mengambil keputusan secara tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar
maupun karier berdasarkan informasi yang diperolehnya yang memadai. Layanan informasi
pun berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.
3.Layanan Pembelajaran

Layanan pembelajaran merupakan layanan yang memungkinan peserta didik


mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai materi belajar atau
penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya serta berbagai
aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat
mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Layanan pembelajaran berfungsi
untuk pengembangan.

4.Layanan Penempatan dan Penyaluran

Layanan penempatan dan penyaluran merupakan layanan yang memungkinan peserta didik
memperoleh penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program
studi, program latihan, magang, kegiatan ko/ekstra kurikuler sesuai dengan potensi, bakat,
minat erta kondisi pribadinya, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan
segenap bakat, minat dan segenap potensi lainnya. Layanan penempatan dan penyaluran
berfungsi untuk pengembangan.

5. Layanan Penguasaan Konten

Layanan penguasaan konten merupakan layanan yang membantu peserta didik menguasai
konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan  yang berguna dalam kehidupan di
sekolah, keluarga, dan masyarakat.

6.Layanan Konseling Perorangan

Layanan konseling perorangan merupakan layanan yang memungkinan peserta didik


mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan) dengan guru pembimbing
untuk membahas dan mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan perkembangan
dirinya. Tujuan layanan konseling perorangan adalah agar peserta didik dapat mengentaskan
masalah yang dihadapinya. Layanan konseling perorangan berfungsi untuk pengentasan dan
advokasi.

7.Layanan Bimbingan Kelompok

Layanan bimbingan kelompok merupakan layanan yang memungkinan sejumlah peserta


didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas
pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan
kemampuan sosial, baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, kegiatan belajar,
karir/jabatan, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika
kelompok. Layanan bimbingan kelompok berfungsi untuk pemahaman dan pengembangan.

8.Layanan Konseling Kelompok


Layanan konseling kelompok merupakan layanan yang memungkinan peserta didik (masing-
masing anggota kelompok) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan
permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok. Masalah yang dibahas itu adalah maalah-
masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok. Layanan konseling
kelompok berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.

9.Layanan Konsultasi

Layanan Konsultasi merupakan layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain
dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam
menangani kondisi dan atau masalah peserta didik. Pengertian konsultasi dalam program BK
adalah sebagai suatu proses penyediaan bantuan teknis untuk konselor, orang tua,
administrator dan konselor lainnya dalam mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang
membatasi efektivitas peserta didik atau sekolah konseling atau psikoterapi sebab konsultasi
tidak merupakan layanan yang langsung ditujukan kepada klien, tetapi secara tidak langsung
melayani klien melalui bantuan yang diberikan orang lain.

10.  Layanan Mediasi

Layanan mediasi merupakan layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan


permasalahan ataupun perselisihan dan memperbaiki hubungan antar peserta didik dengan
konselor sebagai mediator.

B. Tujuan Bimbingan Dan Konsling

Menurut Peraturan Pemerintah No. 29/1990 tentang Pendidikan Menengah Pasal 27 Ayat 1,
bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam upaya menemukan
pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan. Melalui bimbingan ini para
siswa diarahkan untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar dan membantu masalah-
masalah yang dihadapi para siswa.

Sedangkan menurut Surat Keputusan Mendikbud No. 025/1995 tentang Petunjuk


Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, menyebutkan bahwa Bimbingan
dan Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik perorangan maupun
kelompok, agar mandiri dan berkembang secara optimal. Selain itu, bimbingan yang
diberikan juga meliputi bimbingan sosial, belajar, karir, melalui berbagai jenis layanan dan
kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Secara Umum, tujuan pelayanan bimbingan dan konseling yaitu berupaya membantu konseli


konseli dapat:

1) merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan-nya


di masa yang akan datang;
2) mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin;
3) menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta
lingkungan kerjanya;
4) mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan
lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.

Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, mereka harus mendapatkan kesempatan untuk:

1) mengenal dan memahami potensi, kekuatan, dan tugas-tugas perkem-bangannya,


2) mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada di lingkungannya,
3) mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya serta rencana pencapaian
tujuan tersebut,
4) memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri
5) menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya, kepentingan lembaga
tempat bekerja dan masyarakat,
6) menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya; dan
7) mengembangkan segala potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara optimal.

Secara khusus bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu konseli agar dapat
mencapai tugas-tugas perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-sosial, belajar
(akademik), dan karir.

1. Tujuan Bimbingan Dan Konseling Yang Terkait Dengan Aspek Pribadi-Sosial Konseli


adalah:

1) Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan


ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga,
pergaulan dengan teman sebaya, Sekolah/Madrasah, tempat kerja, maupun
masyarakat pada umumnya.
2) Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati
dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing.
3) Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang
menyenangkan (anugrah) dan yang tidak menyenangkan (musibah), serta dan mampu
meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
4) Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif, baik yang
terkait dengan keunggulan maupun kelemahan; baik fisik maupun psikis.
5) Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
6) Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat
7) Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang lain, tidak
melecehkan martabat atau harga dirinya.
8) Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap
tugas atau kewajibannya.
9) Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship), yang diwujudkan
dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan, atau silaturahim dengan sesama
manusia.
10) Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat internal
(dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain.
11) Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.

2. Tujuan Bimbingan Dan Konseling Yang Terkait Dengan Aspek Akademik


(Belajar) Adalah :

1) Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan memahami
berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang dialaminya.
2) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca
buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan
aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan.
3) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
4) Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan
membaca buku, mengggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan
diri menghadapi ujian.
5) Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan,
seperti membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas, memantapkan diri
dalam memperdalam pelajaran tertentu, dan berusaha memperoleh informasi
tentang berbagai hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas.
6) Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.

3. Tujuan Bimbingan Dan Konseling Yang Terkait Dengan Aspek Karir Adalah

1) Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait dengan
pekerjaan.
2) Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang
kematangan kompetensi karir.
3) Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam bidang
pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi dirinya, dan sesuai
dengan norma agama.
4) Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai pelajaran) dengan
persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita
karirnya masa depan.
5) Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara mengenali ciri-
ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut, lingkungan sosiopsikologis
pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja.
6) Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara
rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan
kondisi kehidupan sosial ekonomi.
7) Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir. Apabila seorang
konseli bercita-cita menjadi seorang guru, maka dia senantiasa harus mengarahkan
dirinya kepada kegiatan-kegiatan yang relevan dengan karir keguruan tersebut.
8) Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat. Keberhasilan atau kenyamanan
dalam suatu karir amat dipengaruhi oleh kemampuan dan minat yang dimiliki. Oleh
karena itu, maka setiap orang perlu memahami kemampuan dan minatnya, dalam
bidang pekerjaan apa dia mampu, dan apakah dia berminat terhadap pekerjaan
tersebut.
9) Memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusan karir.

C.Peranan Kepala Sekolah dan Guru dan konselor dalam Bimbingan dan konseling

1.      Peran Kepala Sekolah dalam bimbingan konseling

Secara garis besarnya, disini Prayitno (2004) memerinci peran, tugas dan tanggung jawab
kepala sekolah dalam bimbingan dan konseling, sebagai berikut :

 Mengkoordinir segenap kegiatan yang diprogramkan dan berlangsung di sekolah,


sehingga pelayanan pengajaran, latihan, dan bimbingan dan konseling merupakan
suatu kesatuan yang terpadu, harmonis, dan dinamis.
 Menyediakan prasarana, tenaga, dan berbagai kemudahan bagi terlaksananya
pelayanan bimbingan dan konseling yang efektif dan efisien.
 Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan pelaksanaan
program, penilaian dan upaya tidak lanjut pelayanan bimbingan dan konseling.
 Mempertanggungjawabkan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di
sekolah.
 Memfasilitasi guru pembimbing/konselor untuk dapat mengembangkan kemampuan
profesionalnya, melalui berbagai kegiatan pengembangan profesi.
 Menyediakan fasilitas, kesempatan, dan dukungan dalam kegiatan kepengawasan
yang dilakukan oleh Pengawas Sekolah Bidang BK.

2.      Peran Guru Mata Pelajaran dalam bimbingan konseling

Di sekolah, memang tugas dan tanggung jawab utama guru adalah melaksanakan kegiatan
pembelajaran siswa. Walaupun begitu, bukan berarti seorang guru mata pelajaran lepas
tangan dengan kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling. Peran dan konstribusi guru mata
pelajaran tetap sangat diharapkan guna kepentingan efektivitas dan efisien pelayanan
Bimbingan dan Konseling di sekolah. 

Bahkan dalam batas-batas tertentu guru pun dapat bertindak sebagai konselor bagi siswanya.
Bukan hanya itu bahkan guru mata pelajaran juga mempunyai sumbangsih yang sangat besar
dalam kegiatan bimbingan konsleing. disini Prayitno (2003) mengungkapkan peran, tugas
dan tanggung jawab guru-guru mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling adalah :

 Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa


 Membantu guru pembimbing/konselor mengidentifikasi siswa-siswa yang
memerlukan layanan bimbingan dan konseling, serta pengumpulan data tentang
siswa-siswa tersebut.
 Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling
kepada guru pembimbing/konselor
 Menerima siswa alih tangan dari guru pembimbing/konselor, yaitu siswa yang
menuntut guru pembimbing/konselor memerlukan pelayanan pengajar /latihan khusus
(seperti pengajaran/ latihan perbaikan, program pengayaan).
4. Peran konselor dalam bimbingan dan konseling

. Memberi layanan kepada konseli sehingga seorang konseli memahami kemampuan diri
sendiri dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapinya .

. Membantu konseli agar dapat menerima dirinya sendiri dan mampu mengarahkan dirinya
sendiri .
BAB III

KESIMPULAN

Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan bahwa:

A. Layanan – Layanan Dalam Bimbingan Dan Konseling

  Jenis-jenis layanan pada dasarnya merupakan operasionalisasi dari konsepbimbingan dan


konseling dalam rangka memenuhi berbagai asas, prinsip, fungsidan tujuan bimbingan dan
konseling

B.Tujuan Bimbigan dan Konseling

Secara Umum, tujuan pelayanan bimbingan dan konseling yaitu berupaya membantu konseli


konseli dapat:

1.merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan-nya di


masa yang akan datang;

2.mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin;

3.menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta


lingkungan kerjanya;

4.mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan
lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.
DAFTAR PUSTAKA

Damayati,Nidya ,Buku pintsr panduan bimbingan konseling .Yogyakarta :Araska.2012

Hikmawati,Fenti,Bimbingan konseling ,Jakarta:PT Raja Grafinda.2010

Asmani, Jamal ma’mur.2010.Panduan efektif bimbingan konseling di


sekolah .Yogyakarta :DIVA pres.

Rofiq,Arif Ainur ,Keterampilam konseling ,2014.

Anda mungkin juga menyukai