Makalah BK Kelompok 7
Makalah BK Kelompok 7
Makalah ini disampaikan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan konseling
Disusun oleh :
Kelompok 7
1.Ahmad Noprizal
2.Arif Ilmi
3.Hafazoh
4.Qurrotu Aini
2020
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT dan sholawat serta salam
semoga terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya serta pertolongan dan perlindungan-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penulisan tugas makalah mata kuliah Bimbingan dan konseling dengan
judul "Layanan -layanan dalam bimbingan dan konseling ".
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan
lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin
memberikan saran, masukan, serta kritik yang membangun demi memperbaiki makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam proses perkuliahan,
pembelajaran dan memperluas wawasan kepada para pembaca tentang “Layanan – layanan
dalam bimbingan dan konseling ".
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dalam keseluruhan sistem
Pendidikan khususnya disekolah .Guru sebagai salah satu pendukung unsur pelaksana
Pendidikan yang mempunyai tanggung jawab sebagai pendukung pelaksana layanan
bimbingan Pendidikan di sekolah ,di tuntut untuk memiliki wawasan yang memadai terhadap
konsep – konsep dasar bimbingan dan konseling di sekolah .
Sebagai individu ,siswa memiliki berbagai potensi yang dapat di kembangkan .kenyataan
yang dihadapi ,tidak semua siswa menyadari potensi yang dimiliki untuk kemudian
memahami dan mengembangkannya .Disisi lain sebagai individu yang berinteraksi dengan
lingkungan ,siswa juga tidak dapat lepas dari masalah.
Menyadari hal di atas siswa perlu bantuan dan bimbingan orang lain agar dapat
bertindak dengan tepat sesuai dengan potensi yang ada pada dirinya .Sekolah sebagai institusi
Pendidikan tidak hanya berfungsi memberikan pengetahuan tetapi juga mengembangkan
keseluruhan kepribadian anak .Sebagai professional guru memegang peran penting dalam
membentu murud mengembangkan seluruh aspek kepribadian dan lingkungannya .
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
1. Layanan Orientasi
2.Layanan Informasi
Layanan informasi adalah layanan yang memungkinan peserta didik menerima dan
memahami berbagai informasi (seperti : informasi diri, sosial, belajar, pergaulan, karier,
pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi adalah membantu peserta didik agar dapat
mengambil keputusan secara tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar
maupun karier berdasarkan informasi yang diperolehnya yang memadai. Layanan informasi
pun berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.
3.Layanan Pembelajaran
Layanan penempatan dan penyaluran merupakan layanan yang memungkinan peserta didik
memperoleh penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program
studi, program latihan, magang, kegiatan ko/ekstra kurikuler sesuai dengan potensi, bakat,
minat erta kondisi pribadinya, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan
segenap bakat, minat dan segenap potensi lainnya. Layanan penempatan dan penyaluran
berfungsi untuk pengembangan.
Layanan penguasaan konten merupakan layanan yang membantu peserta didik menguasai
konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di
sekolah, keluarga, dan masyarakat.
9.Layanan Konsultasi
Layanan Konsultasi merupakan layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain
dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam
menangani kondisi dan atau masalah peserta didik. Pengertian konsultasi dalam program BK
adalah sebagai suatu proses penyediaan bantuan teknis untuk konselor, orang tua,
administrator dan konselor lainnya dalam mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang
membatasi efektivitas peserta didik atau sekolah konseling atau psikoterapi sebab konsultasi
tidak merupakan layanan yang langsung ditujukan kepada klien, tetapi secara tidak langsung
melayani klien melalui bantuan yang diberikan orang lain.
Menurut Peraturan Pemerintah No. 29/1990 tentang Pendidikan Menengah Pasal 27 Ayat 1,
bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam upaya menemukan
pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan. Melalui bimbingan ini para
siswa diarahkan untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar dan membantu masalah-
masalah yang dihadapi para siswa.
Secara khusus bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu konseli agar dapat
mencapai tugas-tugas perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-sosial, belajar
(akademik), dan karir.
1) Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan memahami
berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang dialaminya.
2) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca
buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan
aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan.
3) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
4) Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan
membaca buku, mengggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan
diri menghadapi ujian.
5) Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan,
seperti membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas, memantapkan diri
dalam memperdalam pelajaran tertentu, dan berusaha memperoleh informasi
tentang berbagai hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas.
6) Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
1) Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait dengan
pekerjaan.
2) Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang
kematangan kompetensi karir.
3) Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam bidang
pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi dirinya, dan sesuai
dengan norma agama.
4) Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai pelajaran) dengan
persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita
karirnya masa depan.
5) Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara mengenali ciri-
ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut, lingkungan sosiopsikologis
pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja.
6) Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara
rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan
kondisi kehidupan sosial ekonomi.
7) Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir. Apabila seorang
konseli bercita-cita menjadi seorang guru, maka dia senantiasa harus mengarahkan
dirinya kepada kegiatan-kegiatan yang relevan dengan karir keguruan tersebut.
8) Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat. Keberhasilan atau kenyamanan
dalam suatu karir amat dipengaruhi oleh kemampuan dan minat yang dimiliki. Oleh
karena itu, maka setiap orang perlu memahami kemampuan dan minatnya, dalam
bidang pekerjaan apa dia mampu, dan apakah dia berminat terhadap pekerjaan
tersebut.
9) Memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusan karir.
C.Peranan Kepala Sekolah dan Guru dan konselor dalam Bimbingan dan konseling
Secara garis besarnya, disini Prayitno (2004) memerinci peran, tugas dan tanggung jawab
kepala sekolah dalam bimbingan dan konseling, sebagai berikut :
Di sekolah, memang tugas dan tanggung jawab utama guru adalah melaksanakan kegiatan
pembelajaran siswa. Walaupun begitu, bukan berarti seorang guru mata pelajaran lepas
tangan dengan kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling. Peran dan konstribusi guru mata
pelajaran tetap sangat diharapkan guna kepentingan efektivitas dan efisien pelayanan
Bimbingan dan Konseling di sekolah.
Bahkan dalam batas-batas tertentu guru pun dapat bertindak sebagai konselor bagi siswanya.
Bukan hanya itu bahkan guru mata pelajaran juga mempunyai sumbangsih yang sangat besar
dalam kegiatan bimbingan konsleing. disini Prayitno (2003) mengungkapkan peran, tugas
dan tanggung jawab guru-guru mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling adalah :
. Memberi layanan kepada konseli sehingga seorang konseli memahami kemampuan diri
sendiri dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapinya .
. Membantu konseli agar dapat menerima dirinya sendiri dan mampu mengarahkan dirinya
sendiri .
BAB III
KESIMPULAN
4.mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan
lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.
DAFTAR PUSTAKA