JAGAREKSA ANTIBIOTIK Lewat Community Deal Bagian Dari EBUG Program
JAGAREKSA ANTIBIOTIK Lewat Community Deal Bagian Dari EBUG Program
Pendahuluan
Antibiotik merupakan berkah Tuhan untuk umat manusia, semenjak ditemukan dan
dikembangkan menjadikan Antibiotik obat yang sangat diandalkan untuk penyakit infeksi
bakteri. Hari ini Antibiotik mengalami penurunan efektivitasnya karena ketidaktepatan
indikasi, penyalahgunaan dan penggunaan yang salah. Penenmuan Antibiotik baru yang
sukar dan mulai ditinggalkan semakin menambah kekhawatiran akan resistensi Antibiotik
dan terancamnya anak cucu tidak mendapatkan manfaat dan berkah Antibiotik.
Penyalahgunaan dan penggunaan Antibiotik yang salah menjadi bom waktu jika
tidak dikendalikan. Perilaku membeli Antibiotik tanpa resep dokter, menggunakan dengan
tidak patuh, membagikan ke pihak lain, memberikan kepada hewan ternak menjadi pemicu
resistensi Antibiotik. Peraturan dan Perencanaan pengendalian resistensi Antibiotik disusun
oleh berbagai negara di dunia termasuk Indonesia. Upaya pemberdayaan dan
pendampingan masyarakat serta menciptakan suasana yang mendukung perilaku yang
benar dalam menggunakan Antibiotik menjadi hal urgent dilakukan oleh insan farmasi
Indonesia. Apoteker sebagai medicine expert & specialist in medicine mempunyai tanggung
jawab moral melakukan upaya-upaya pengendalian resistensi Antibiotik.
Apoteker yang ada di tengah masyarakat harus menjadi role model upaya
pengendalian resistensi Antibiotik. Kerjasama harus dilakukan dengan berbagai pihak yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan kefarmasian untuk mendampingi dan
memberdayakan masyarakat. Apoteker yang praktik di Apotek, Klinik, Puskesmas, Rumah
Sakit, Agent of Change GeMa Cermat bisa saling bekerja sama dengan menggandeng
tenaga medis / kesehatan yang biasa diakses masyarakat per wilayahnya.
Community deal adalah kesepakatan bersama masyarakat yang difasilitasi
apoteker dan didukung oleh apoteker lain dan/ atau tenaga medis / kesehatan setempat
untuk membina dan mencipta suasana yang mendukung perilaku masyarakat dalam
menggunakan Antibiotik dengan benar. Pesan utama yang disampaikan untuk masyarakat
dalam menggunakan masyarakat adalah 3H: Hanya dengan resep dokter, Harus
dihabiskan, Hindari berbagi Antibiotik.
Tujuan
1. Mendidik masyarakat dalam penggunaan Antibiotik yang benar
2. Mencipta suasana layanan kesehatan & kefarmasian yang mendukung perilaku
masyarakat dalam penggunaan Antibiotik yang benar
3. Membuat data base peran apoteker dalam program pengendalian resistensi
Antibiotik.
4. Membuat jejaring dan berbagi best practice program antar apoteker se Indonesia
melalui publikasi ilmiah tentang program pengendalian resistensi Antibiotik.
Target
1. Terciptanya community deal (kesepakatan warga) dalam bentuk dokumen yang
akan ditandatangi bersama kemudian di temple pada tempat pertemuan warga (balai
RT / RW) berisi komitment untuk menggunakan Antibiotik dengan benar (form
terlampir)
2. Terciptanya lingkungan yang mendukung warga untuk penggunaan Antibiotik
dengan benar, melalui para apoteker yang berpraktik di apotek sekitar
perumahan/wilayah warga. Para apoteker selalu mengingatkan / menjelaskan
kembali community deal yang telah ditandatangani warga jika akan membeli
Antibiotik tanpa resep.
3. Adanya dokumentasi ilmiah tentang pelaksanaan program ini oleh apoteker
pelaksana.
Pelaksana
1. Apoteker (Disarankan membuat Tim yang beranggotakan apoteker komunitas,
apoteker puskesmas, apoteker rumah sakit/ klinik, apoteker dosen, apoteker AoC
yang bertempat tinggal di wilayah/ sekitar program dibuat)
2. Simpatisan / Partisipan yang ingin terlibat dalam program ini
Lokasi
Di seluruh wilayah Indonesia, disarankan untuk memulai dari komunitas RT (Rukun
Tetangga) di wilayah pelaksana program bermukim.
No Kegiatan Uraian
1 Penetapan & Koordinasi Pilih lokasi pemukiman warga / komplek untuk
Wilayah pelaksanaan program
Temui pemangku wilayah (ketua RT/RW, ketua
PKK / dasa wisma) untuk menyampaikan
maksud program ini.
Identifikasi pertemuan rutin yang diadakan oleh
warga / kelompok masyarakat
2 Bangun jejaring Temui apoteker (Apotek/ RS/ Puskesmas/ Klinik/
Dosen/ lainnya) yang bermukim / praktik di
sekitar wilayah warga tempat program akan
dilakukan. Ajak serta sebagai Pembina
komunitas di wilayah program untuk perilaku
penggunaan Antibiotik yang benar
Temui juga tenaga kesehatan / medis yang
bermukim dan praktik di sekitar wilayah warga
tempat program akan dilakukan. Uraikan
program ini dan minta perkenanaannya untuk
mendukung / membantu pelaksanaan program.
Bisa dibuat tim pelaksanan program dengan
tenaga yang telah direkrut dan membagi tugas
mulai mengumpulkan data, merancang program,
melaksanakan program & mengevaluasi
program
3 Buat data base awal Lakukan survei (door to door) untuk masyarakat
di wilayah pelaksanaan program tentang perilaku
dalam menggunakan obat / Antibiotik (form
survei terlampir)
Lakukan juga pendataan di apotek sekitar
wilayah pelaksanaan program tentang
permintaan konsumen (utamanya masyarakat
sasaran program) membeli Antibiotik tanpa
resep dokter meliputi: jumlah konsumen yang
meminta, nama & jumlah Antibiotik yang diminta
& alasan permintaan Antibiotik tersebut
4 Perancangan Diskusikan dengan tim rencana intervensi
Pengembangan Program program yang akan dibuat termasuk hari,
tanggal, waktu dan lokasinya
Program bisa dilaksanakan saat warga
mengadakan pertemuan (misalnya bergabung
dengan agenda PKK, pengajian rutin atau
agenda rutin warga lainnya)
Tujuan program adalah tercipta community
deal yang didahului dengan pretest, pemaparan
penggunaan Antibiotik dengan benar serta
posttest (format community deal, pre & posttest
terlampir)
Siapkan daftar presensi kehadiran baik peserta,
tim pelaksana dan atau saksi/ pendukung.
Siapkan materi edukasi (PPT, leflet, stiker dll)
Selain dokumentasi tertulis, dokumentasi foto /
video selama program berlangsung sangat
disarankan, begitu juga upload kegiatan di
medsos.
Undang pemangku kebijakan yang lebih tinggi
(kadus, lurah/ kades) sebagai saksi, wartawan
jika memungkinkan untuk meliput kegiatan yang
diadakan.
5 Pelaksanaan Program Pokok susunan acara:
Pembukaan (boleh dirangkai dengan
sambutan jika pemangku kebijakan hadir)
Pre Test
Pemaparan Materi (isi materi terlampir)
Diskusi
Post test
Penandatanganan Community Deal oleh
warga, saksi dan para pelaksana
program
Foto bersama untuk publikasi
Community Deal yang telah ditandatangani
selanjutnya bisa digandakan / difoto untuk
dicetak dan dibagikan ke tim pelaksana / saksi.
Bisa juga dibagikan ke semua peserta
Community Deal yang asli bisa ditempel di balai
RT / kantor RT, sementara salinan utamanya di
temple di apotek tempat berpraktik para apoteker
pelaksana program.
Sebelum peserta/ warga pulang, bisa diberikan
stiker sebagai keluarga yang sadar akan
penggunaan Antibiotik yang benar dan minta di
tempel di rumah di lokasi yang bisa dilihat tamu.
Catat / Dokumentasikan pelaksanaan kegiatan
(respon, antusiasme, hasil diskusi, kesan
peserta, pemangku kebijakan, saksi saat
mengikuti acara)
6 Evaluasi Program Bandingkan nilai pre & posttest (olah dengan
statistik)
Rekap ulang pesan /kesan dari peserta, saksi
dan juga tim pelaksana program
Setelah 1 minggu pelaksanaan program, cek ke
apotek-apotek masih adakah permintaan
Antibiotik tanpa resep
Jika yang meminta konsumen dari warga tempat
dilaksanakan program, minta apoteker yang
praktik menunjukkan salinan community deal
yang disimpan di apotek dan dilakukan konseling
/ edukasi kembali.
Jika yang meminta konsumen warga di luar
daerah pelaksanaan program, minta apoteker
yang praktik untuk mencatat alamatnya. Wilayah
tersebut bisa dijadikan target selanjutnya untuk
pelaksanaan program Jagareksa Antibiotik &
Community deal
Apoteker yang berpraktik diminta untuk
mengusahakan menolak permintaan Antibiotik
tanpa resep dan memberikan edukasi serta
mengganti Antibiotik dengan obat / produk lain
sesuai symptom pasien / merujuk ke dokter jika
masih meminta Antibiotik
Jika pada saat pelaksanaan Community deal
ada tenaga medis / kesehatan yang terlibat,
minta juga beliau menyimpan salinan
Community deal dan menunjukkan serta
mengedukasi pasien jika ada yang meminta
Antibiotik tanpa indikasi.
7 Pelaporan dan share Semua proses kegiatan dan hasilnya sedapat
mungkin dijadikan tulisan ilmiah (bisa kolaborasi
dengan para dosen di institusi pendidikan
farmasi) untuk selanjutnya dipublikasikan agar
menginspirasi sejawat / pihak lain untuk
melakukannya sehingga gerakan ini akan
semakin membesar.
Upload dengan konten kreatif apa yang telah
dilakukan lewat medsos yang dimiliki
Korespondensi mengirimkan laporan kegiatan /
tulisan ilmiahnya ke email Yulianto@uii.ac.id
Lampiran 2
Susunan acara edukasi penggunaan Antibiotik untuk program Jagareksa Antibiotik
Lampiran 3
Panduan untuk data yang harus dikumpulkan di Apotek sekitar pemukiman warga sasaran
program (sebelum pelaksanaan program & sebulan setelah pelaksanaan)
1. Jumlah permintaan Antibiotik tanpa resep dokter perbulan …….. (berapa kali /
berapa orang)
2. Nama Antibiotik yang diminta tanpa resep ……. (tuliskan semua nama-nama
Antibiotik yang biasa diminta pasien)
3. Alasan pasien (gejala/ penyakit) meminta Antibiotik tersebut ……
4. Dari manakah pasien mendapatkan informasi untuk membeli / meminta Antibiotik
tersebut ……
Lampiran 4
Survei untuk warga di wilayah program akan dilaksanakan
……………, …………………..
Surveyor
………………………………………….
Lampiran 5
Soal Pre & Post test untuk pengukur pengetahuan warga tentang resistensi Antibiotik.
No Penyataan Jawab
1 Antibiotik dapat dibeli langsung tanpa resep dokter B S
2 Antibiotik bisa di beli di warung, took obat, mini market / swalayan B S
3 Antibiotik obat untuk mengatasi penyakit karena bakteri B S
4 Flu, pilek atau radang tenggorokan cepat sembuh degan minum Antibiotik B S
5 Antibiotik bisa membunuh bakteri yang baik bagi tubuh B S
6 Amoxicillin adalah contoh dari Antibiotik B S
7 Antibiotik bisa menyebabkan alergi B S
8 Minum Antibiotik bisa dihentikan setelah sakitnya sembuh B S
9 Dosis Antibiotik 3X sehari, diminum saat sarapan pagi, makan siang & B S
malam
10 Jika sakit sudah sembuh dan Antibiotiknya masih, maka bisa diberi / B S
bagikan ke orang lain.
*)jawaban:
1S; 2S; 3B; 4S; 5B; 6B; 7B; 8S; 9S; 10S
Lampiran 6
Format Community deal untuk warga dalam mendukung perilaku penggunaan antibiotik
yang benar
JAGAREKSA ANTIBIOTIK
Kesepakatan Warga RT / RW, Dusun….. Desa….. Kec…. Kab….
Keterangan:
Gunakan kertas / karton / digital printing
Ukuran kertas menyesuaiakan, akan lebih bagus jika bisa ditempel dan terlihat
tulisanya dari jarak 2 meter
Buat salinan Community deal ini, bagikan kepada para apoteker yang terlibat di tim
dan tempelkan juga di tempat praktik masing-masing, sehingga jika warga dari lokasi
program dan ke apotek minta antibiotic tanpa resep, tunjukkan community deal ini
dan berikan edukasi lagi
Uplaod lah foto community deal ini di medsos masing-masing untuk mengajak
orang / komunitas lain peduli dengan penggunaan Antibiotik yang benar