Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PKPA di RSUD RA.

KARTINI

SKRINING RESEP KLINIK SARAF

DISUSUN OLEH :

Nur Addinika Idariani 18405021026

Ismail Daryono 18405021066

Miftakhul Fajrin Ardinia 18405021076

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS WAHID HASYIM

SEMARANG

2019
RESEP
RSUD RA KARTINI

RESEP RAWAT JALAN

Ruang klinik : klinik saraf


Dokter : dr. Teguh Wibowo. Sp. S
NIP : tidak jelas
Diagnose : tidak diketahui

Sabtu, 20 April 2019

R/ aspilet XV
S 1 dd 1
--------paraf-----------
R/ Citicolin XXX
S 2 dd 1
--------paraf-----------
R/ Forneuro XV
S 1 dd 1
--------paraf-----------
R/ As. Mefenamat XXX
S 2 dd 1
--------paraf-----------
R/ Omeprazol XXX
S 2 dd 1
--------paraf-----------
R/ glimepirid 2mg XV
S 1 dd 1
--------paraf-----------
R/ metformin XXX
S 2 dd 1 1-1-0
--------paraf----------
R/ atorvastatin XV
S 1 dd 1
--------paraf----------
Pro :x

Umur : (ada di dalam resep)

Alamat : (ada di dalam resep)

Obat tidak boleh diganti tanpa seizin Dokter


TINJAUAN PUSTAKA

A. PATOFISIOLOGI

Stroke adalah kodisi pasien kekurangan pasokan darah ke otak sehingga mengakibatkan
penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Stroke dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Stroke Iskemik

Stroke iskemik disebabkan oleh pembentukan trombus lokal atauemboli menyumbat


arteri serebral. Aterosklerosis serebral adalah penyebab dalam banyak kasus,tetapi 30% dari
etiologi tidak diketahui. Emboli timbul baik dari dalam atau di luar ekstrakranialarteri. Dua
puluh persen stroke iskemik muncul dari hati.Plak aterosklerotik karotis dapat pecah, sehingga
terjadi paparan kolagen, trombositagregasi, dan pembentukan trombus. Gumpalan dapat
menyebabkanpenyumbatan lokal atau mengusirdan melakukan perjalanan secara distal, akhirnya
menyumbat pembuluh otak. Pada emboli jantung, stasis aliran darah di atrium atau ventrikel
menyebabkanpembentukangumpalan lokal yang dapat mengusir dan melakukan perjalanan
melalui aorta ke otaksirkulasi.Pembentukan trombus dan emboli menghasilkan oklusi arteri,
penurunan serebralaliran darah dan menyebabkan iskemia dan akhirnya infark distal ke oklusi.
2. Stoke Hemorogik
Stroke hemoragik termasuk pendarahan subaraknoid hemoregik (SAH),pendarahan
intraserebral, dan hematoma subdural. SAH dapat terjadiakibat traumaatau pecahnya aneurisma
intrakranial atau malformasi arteriovenosa (AVM).Perdarahan intraserebral terjadi ketika
pembuluh darah pecah di dalam otakmenyebabkan hematoma. Hematoma subdural biasanya
disebabkan oleh trauma.Parenkim darah merusak jaringan di sekitarnya melalui massaefek dan
neurotoksisitas komponen darah dan produk degradasinya.Stroke hemoragik dapat menyebabkan
peningkatan tekanan intrakranial yang tiba-tibaherniasi dan kematian.
B. PENGOBATAN
Pastikan dukungan pernapasan dan jantung yang memadai dan tentukandengan cepat
stokte yang terjadi tersebut iskemik atau hemoragik. Kemudian mengevaluasi pasien stroke
iskemik yang datang dalam beberapa jam setelah onset gejala.Tekanan darah tinggi harus tetap
tidak diobati dalam periode akut (7 hari pertama)setelah stroke iskemik untuk menghindari
penurunan aliran darah otak dan gejala yang memburuk. Tekanan darah harus diturunkan jika
melebihi 220/120 mm Hg, infark miokard akut (MI), edema paru, atau hipertensiensefalopati.
Jika darah tinggi diobati dalam fase akut, obat yang diberikan adalah obat dengan kerja pendek
(misalnya,labetalol, nicardipine, nitroprusside).Menilai pasien dengan stroke hemoragik untuk
menentukan apakah mereka kandidatuntuk intervensi bedah.Setelah fase hyperacute, fokuslah
untuk mencegah defisit progresif, meminimalkankomplikasi, dan melembagakan strategi
pencegahan sekunder.
C. TATA LAKSANA PENGOBATAN
D. LIMA BENAR SKRINING RESEP

No Nama Obat Benar Pasien Benar Obat Benar Dosis Benar Rute Benar Waktu
1 Aspilet Benar pasien Aspilet tepat digunakan pada pasien Dosis untuk terapi Rute tepat Aspilet
dapat diketahui stroke digunakan sebagai stroke 160 – 325 diberikan diminum
dengan cara antiplatelet pada penderita stroke mg per hari. Untuk secara per sebelum
menanyakan iskemik yang artinya ada terapi perawatan oral. makan karena
kepada pasien penyumbatan di otak. (Dipiro, dosis dalam resep mekanisme
yang meliputi 2017) sudah sesuai aksinya dapat
nama pasien, dengan literature. menimbulkan
alamat pasien, (Dipiro, 2017) efek samping
tanggal lahir dari aspirin.
pasien, jenis Aspilet
kelamin, No. diminum 1 kali
RM pasien atau sehari dan
nomor urut sebaiknya
antrian paien. diminum siang
Sebelum hari atau
menyerahkan malam hari dan
obat dipastikan tidak diminum
identitas pasien bareng
sudah benar. glimepirid
karena resiko
hipoglikemi.
Penggunaan
aspilet dan
asam
mefenamat
sebaiknya
diminumnya
tidak
bebarengan,
karena aspirin
dan asam
mefenmat
sinergisme dan
satu golongan,
solusinya di
jeda minumnya
atau aspilet
diminum siang
hari.
2 Citicoline Penggunaan citicolin di resep ini Dosis citicoline Rute tepat Citicolin di
digunakan sebagai neurotropik untuk dewasa diberikan minum 2 kali
pada penderita pasien stroke penderita secara per sehari pagi dan
iskemik. Menurut penelitian yang Parkinson, oral. malam hari.
dilakukan oleh Asrul Ismail, dkk cerebrofascular =
tahun 2017 bahwa pasien yang 200-600mg per hari
menggunakan piracetam dan dapat ditingkatkan
citicolin menunjukkan adanya 1g per hari. Dosis
perbaikan fungsi neurologi (Dipiro, yang terdapat pada
2017) resep sudah sesuai
dan dinyatakan
TEPAT
dosis(Dipiro, 2017)
3 Forneuro Untuk pasien bpjs di RSUD
RA.Kartini forneuro diganti asam
folat dan vitamin B kompleks.
4 Asam Asam Mefenamat kurang cocok Dosis asam Rute tepat Asam
Mefenamat digunakan pada pasien NSAID mefenamat PO diberikan mefenamat
perlu dipertimbangkan bersama untuk dewasa secara per diminum 2 kali
penggunaan anti platelet karena 500mg, sedangkan oral. sehari pagi dan
dapat menyebabakan perdarahan untuk anak-anak >6 malam hari
berlebih (Dipiro, 2017) bulan 25mg / kg (pionas 2019)
BB tiap hari dalam
dosis terbagi hingga
7 hari. Dosis yang
terdapat dalam
resep sudah TEPAT
dosis (Dipiro, 2017)

5 Omeprazole Penggunaan omeprazole digunakan Dosis omeprazole Rute tepat Omeprazol


untuk mengobati peptic ulcer. menurut dipiro diberikan diminum
Omeprazole efektif digunakan pada edisi 9 adalah 20- secara per sebelum
pasien yang beresiko adanya 40mg per hari. oral. makan karena
perdarahan, meskipun demikian Dalam resep indikasi nya
penggunaan omeprazole alangkkah omeprazole untuk tukak
baiknya dilakukan test H.pylori digunakan 2 x lambung dan
terlebihdahulu untuk memastikan sehari dengan tukak
terapi penggunaanya. Berikut kekuatan obat duodenum, dan
algoritma dari pengobatan peptic 20mg per kapsul. untuk
ulser (Dipiro, 2017) Jadi dosis yang meminimalkan
diberikan efek samping
memenuhi dosis dari
terapi (Dipiro, omeprazole.
2017) Omeprazole
diminum pagi
dan malam hari
(pionas 2019)
6 Glimepiride Penggunaan metformin dan Dosis awal Rute tepat Glimepirid
dan glimepirid efektif untuk pasien jika glimepirid dewasa diberikan diminum
metformin HBA1C lebih dari 7% kurang dari yaitu 1-2mg PO secara per sebelum
8,5%. Jika pasien X HBAIC Dosis pemeliharaan oral. makan, karena
memenuhi range di atas maka 1-4mg dengan salah satu efek
pemilihan kombinasi obat tersebut dosis maksimum hipoglikemi.
sudah tepat. Namun jika tidak 8mg sedangkan Glimepirid
dilakukan pengecekan kadar maka untuk geriatric 0,5- diminum pada
hendaklah dilakukan pengecekan 1 mg per hari. pagihari.
terlebih dahulu agar terapi yang Dosis dalam resep Sedangkan
digunakan efektif (Dipiro, 2017) digunakan metformin
glimepirid 2mg 1 x diminum saat
sehari jadi dosis makan atau
yang terdapat pada sesudah makan
resep sudah tepat . metformin
dosis. diminum 2 kali
sehari.
Dosis metformine Metformin
menurut dipiro sebaiknya
edisi 9 yaitu 500mg diminum pada
per hari dengan pagi hari dn
dosis maksimal malam hari
2550mg. dosis yang karena efek
tertera dalam resep samping dari
metformin metformin
digunakan 2 kali adalah
sehari jadi hipoglikemi.
metformin (perkeni 2011)
dinyatakan tepat (Lacy CF,
dosis(Dipiro, 2017) Armstrong LL,
Goldman MP,
Lanco LL. 2007)
7 Atorvastatin Golongan statin pada pengobatan Dosis atorvastatin Rute tepat Atorvastatin
stroke yaitu untuk mengurangi menurut dipiro diberikan diminum 1 kali
resiko stroke sekitar 30% pada edisi 9 yaitu 10mg secara per sehari dan
pasien dengan arteri koroner. per hari dengan oral. diminum pada
Pasien stroke iskemik, jika dosis maksimal malam hari.
diberikan terapi statin efektif dapat 80mg per hari. karena
mengurangi LDL sebesar 50% Dosis yang tertera atorvastatin
untuk pencegahan stroke sekunder. dalam resep memiliki
atorvastatin 20mg waktu
perhari 1 x sehari. paruhyang
Maka atorvastatin panjang, yaitu
dinyatakan tepat sekitar 14 jam
dosis(Dipiro, 2017) (Wierzbicki, S., et
al. (1999)

E. INTERAKSI OBAT

Interaksi obat  Glimepiride + metformin Pengecekann kadar gula


dapat meningkatkan efek darah secara berkala.
glimepirid (minor)
 Aspirin + glimepirid yaitu
aspirin dapat
meningkatkan efek
glimepirid sehingga
beresiko pasien
hipoglikemi (monitor)
F. KIE
1. Pemberian informasi terkait pengggunaan NSAID, yang diminum sesudah makan.
2. Menganjurkan pasien untuk rutin mengecek kadar gula darah agar terkontrol
3. Pasien dianjurkan untuk menjaga pola gaya hidup, mengurangi makan makanan
yang terlalu manis.
4. Dukungan dari keluarga sehingga pasien lebih enjoy dan menikmati dalam proses
pengobatan.
5. Pasien diberikan KIE jika mengalami lemas mendadak, lesu, tidak bertega, badan
gemetar itu bisa jadi tanda hipoglikemi dan pasien dianjurkan untuk minum
makanan manis, pasien juga bisa sedia permen jika sewaktu-waktu mengalami hal
tersebut.
Daftar pustaka

Anonim 2019. MIMS Indonesia petunjuk konsultasi. Jakarta: Penerbit Asli (MIMS
Pharmacy Guide)

Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., Posey, L.M. 2008,
Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach, Seventh Edition, New York, McGraw-Hill

Lacy CF, Armstrong LL, Goldman MP, Lanco LL. Drug information handbook:
metformin. Edisi ke-17. Ohio: Lexi- Comp Inc; 2007
Medscape. 2011. Drug Interaction Checker (online). Diakses tanggal 16 Mei 2019.
Perkeni (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia). 2011. Konsensus Pengelolaan dan
Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta: PB PERKENI. hlm. 6–7, 22, 43,
48.
Wierzbicki, S., et al. (1999) Atorvastatin compared with simvastatin-based therapiesin
the management of severe familial hyperlipidemia QJM : Monthly journal of the association of
physicians, 92(7), 387-94 november, 6, 2014. http://www. Ncbi.mlm.nih.gov/pubmed/106278

Anda mungkin juga menyukai