Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

TEORI EKONOMI MAKRO

Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Ekonomi Syariah


Dosen pengampu: Dra.Hj.Dini Riani SE, MM

Asisten Dosen : Firman Sanjaya,M.Pd

Idham Rizky Ramadhani

225020010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS PASUNDAN

2023

1
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdullilah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT. karena


berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi dan melengkapi tugas Teori Makro.

Dalam proses penulisan makalah ini penulis banyak menemui kesulitan dalam
menjabarkan materi dan keterbatasan kemampuan yang dimiliki, namun penulis
menyadari banyaknya kekurangan dalam menyajikannya. Oleh karena itu, penulis
sangat menghargai bantuan dari segala pihak yang telah memberi bantuan baik berupa
dukungan semangat dari orang tua, buku-buku, serta bermacam-macam bahan
penulisan sehingga makalah ini dapat terwujud.

Maka dari itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah
memberi bimbingan berupa materi, orang tua, dan juga teman-teman yang telah
memberi saran, sehingga penulis dapat menyelesaikannya. Demi kesempurnaan
makalah ini, penulis mengharapkan saran dan kritik dari teman-teman. Dengan
demikian, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan
pembaca mengenai bisnis dalam kehidupan kita.

Bandung, 07 Juni 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................2

DAFTAR ISI .............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................5

A. Latar Belakang .....................................................................................................5


B. Rumusan Masalah ................................................................................................5
C. Tujuan Penelitian .................................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................7

A. Permintaan dan Penawaran Agregat ...................................................................7


1. Pengertian Permintaan dan Penawaran Agregat .................................................7
2. Model Permintaan Penawaran Agregat ...............................................................8
B. Konsumsi .............................................................................................................10
1. Pengertian dan Motif Konsumsi...........................................................................10
2. Bentuk dan Fungsi Konsumsi ..............................................................................12
C. Tabungan ..............................................................................................................16
1. Pengertian dan Motif Tabungan.. .........................................................................16
2. Hasrat Menabung .................................................................................................17
3. Bentuk dan Fungsi Tabungan...............................................................................18
D. Investasi................................................................................................................19
1. Pengertian dan Motif Investasi.............................................................................19
2. Bentuk dan Fungsi Investasi ................................................................................20

BAB III PENUTUP ..................................................................................................23

KESIMPULAN.........................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................25

3
4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ekonomi makro atau makro-ekonomi adalah studi tentang ekonomi secara


keseluruhan. Makro ekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi
banyak masyakarakat, perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk
menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti
pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan
neraca yang berkesinambungan.

Meskipun ekonomi makro merupakan bidang pembelajaran yang luas, ada dua area
penelitian yang menjadi ciri khas disiplin ini: kegiatan untuk mempelajari sebab dan
akibat dari fluktuasi penerimaan negara jangka pendek (siklus bisnis), dan kegiatan
untuk mempelajari faktor penentu dari pertumbuhan ekonomi jangka panjang
(peningkatan pendapatan nasional). Model makro-ekonomiyang ada dan prediksi-
prediksi yang ada jamak digunakan oleh pemerintah dan korporasi besar untuk
membantu pengembangan dan evaluasi kebijakan ekonomi dan strategi bisnis.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan latar belakang permasalahan diatas, maka rumusan masalah


dapat disimpulkan sebagai berikut yaitu:

1. Pengertian permintaan dan penawaran agregat

2. Model permintaan dan penawaran agregat

3. Pengertian dan motif dari konsumsi, bentuk fungsi konsumsi

4. Pengertian dan motif dari tabungan., hasrat menabung, bentuk fungsinya

5
5. Pengertian dan motif dari investasi, bentuk fungsi investasi

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan pembuatan makalah sebagai


berikut:

1. Untuk mengetahui Pengertian permintaan dan penawaran agregat

2. Untuk mengetahui Model permintaan dan penawaran agregat

3. Untuk mengetahui Pengertian dan motif dari konsumsi, bentuk fungsi konsumsi

4. Untuk mengetahui Pengertian dan motif dari tabungan., hasrat menabung, bentuk
fungsinya

5. Untuk mengetahui Pengertian dan motif dari investasi, bentuk fungsi investasi

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Permintaan dan Penawaran Agregat

1. Pengertian Permintaan dan Penawaran Agregat

Permintaan agregat sering ditulis AD (agreggate demand) adalah jumlah total


pembelanjaan oleh rumah tangga konsumen, perusahaan dan pemerintah pada berbagai
tingkat harga. Faktor-faktor yang memengaruhi besarnya permintaan agregat adalah
tingkat harga dan juga dipengaruhi oleh kebijakan moneter dan fiskal yang dilakukan
oleh permintaan. Semakin tinggi tingkat harga maka semakin kecil belanja barang oleh
pelaku-pelaku ekonomi dan sebaliknya jika harga semakin rendah, maka belanja
barang dan jasa yang dilakukan pelaku-pelaku ekonomi dalam suatu perekonomian
akan semakin meningkat.

Sedang penawaran agregat (agreggate supply) sering ditulis AS menunjukkan pada


total kuantitas barang yang bersedia dihasilkan oleh seluruh produsen dalam suatu
perekonomian pada berbagai tingkat harga dalam suatu periode tertentu. Faktor-faktor
yang mempengaruhi penawaran agregat adalah tingkat harga, kapasitas produksi suatu
perekonomian dan biaya produksi. Semakin tinggi harga akan mendorong peningkatan
jumlah total penawaran barang dan sebaliknya sebagaimana dalam konsep ekonomi
mikro pada perilaku produsen dalam penawaran barang.

Faktor yang juga memengaruhi penawaran adalah kapasitas produksi suatu


perekonomian yang ditentukan oleh besarnya investasi riil. Semakin besar nilai
investasi riil maka akan meningkatkan kapasitas produksi suatu perekonomian dan
pada akhirnya akan meningkatkan jumlah total nilai penawaran barang dan jasa.
Penawaran agregat juga dipengaruhi oleh besarnya biaya produksi jika biaya produksi
naik yang disebabkan oleh kenaikan upah kerja, kenaikan BBM yang berimbas pada

7
kenaikan biaya produksi dan biaya transportasi maka akan menyebabkan produksi
barang menurun.

2. Model Permintaan Penawaran Agregat

Model penawaran agregat (Aggregate Supply/AS) dan permintaan agregat


(Aggregate Demand/AD) sering kali digunakan untuk membantu menganalisis
fluktuasi ekonomi dalam jangka pendek. Model AS-AD ini merupakan turunan dari
model IS-LM, dimana pada model IS-LM menggunakan asumsi bahwa tingkat harga
bersifat konstan. Kurva permintaan agregat pada dasarnya melambangkan jumlah dari
seluruh barang dan jasa yang diminta dalam suatu perekonomian pada tiap tingkat
harga. Aprtinya, jika hal lain tetap sama, penurunan tingkat harga keseluruhan dalam
perekonomian cenderung meningkatkan jumlah barang dan jasa yang diminta.
Sedangkan kurva penawaran agregat menyatakan jumlah keseluruhan barang dan jasa
yang diproduksi serta dijual pada setiap tingkat harga oleh berbagai produsen. Artinya,
dalam periode satu atau dua tahun, naiknya tingkat harga keseluruhan dalam
perekonomian cenderung manaikkan jumlah penawaran Barang dan jasa dan
penurunan tingkat harga cenderung mengurangi jumlah Penawaran barang dan jasa
(Mankiw, 2006:293-304).

Kerangka kerja penawaran dan permintaan agregat bertujuan untuk mengevaluasi


bagaimana kebijakan makroekonomi dapat menanggapi guncangan yang terjadi pada
penawaran dan permintaan agregat. Para pembuat kebijakan memiliki dua kelompok
besar alternatif kebijakan yang digunakan untuk mempengaruhi kehidupan ekonomi,
yaitu kebijakan moneter yang diatur oleh bank sentral. Instrumen kebijakan monoter
adalah perubahan cadangan uang yang beredar, perubahan tingkat suku bunga – tingkat
diskonto dan pengawasan terhadap sistem perbankan. Kebijakan fiskal adalah bidang
kewenangan parlemen dan biasanya diprakarsai oleh lembaga eksekutif. Instrumen
kebijaksanaan fiskal adalah tarif pajak dan besarnya tingkat pengeluaran pemerintah.

8
Permintaan Agregat adalah kumpulan permintaan jumlah kuantitas barang dan jasa
yang ingin dibeli dari seluruh rumah tangga, perusahaan dan pemerintah dalam sebuah
negara. Penawaran Agregat adalah kuantitas barang dan jasa yang diproduksi dan
dijual pada setiap tingkat inflasi di sebuah negara. Terdapat 2 jenis penawaran agregat,
yaitu jangka pendek dan jangka panjang :

• Pada jangka panjang, kurva akan berbentuk vertikal ke atas, tidak ditentukan
atau dipengaruhi oleh tingkat inflasi, ditentukan oleh faktor produksi yaitu SDA,
SDM, kewirausahaan dan modal. Kurva jangka panjang akan bergeser apabila
faktor-faktor tersebut terpenuhi yaitu tenaga kerja, modal, kemajuan teknologi,
investasi serta edukasi.
• Pada jangka pendek, jika inflasi naik maka kuantitas supply akan meningkat dan
kurva berbentuk dari kiri bawah ke kanan atas.

Beberapa hal yang mencakup aggregate demand adalah seluruh barang konsumsi,
barang modal yang digunakan untuk proses produksi, kegiatan ekspor impor, dan
program pembelanjaan pemerintah negara. Setiap variabel ini nantinya akan dianggap
sama selama diperdagangkan pada nilai pasar yang sama.

Dalam dunia ekonomi, terdapat beberapa faktor yang mampu mempengaruhi


aggregate demand, yaitu:

a. Perubahan Suku Bunga


Naik atau turunnya nilai suku bunga mampu mempengaruhi keputusan yang dibuat
oleh setiap konsumen dan para pebisnis. Menurunnya suku bunga akan berdampak
pada menurunnya biaya pinjaman untuk barang yang berharga, seperti keperluan
rumah tangga, kendaraan, dan juga rumah.
b. Tingkat Pendapatan dan Kesejahteraan Masyarakat
Saat pendapatan nasional memang sedang meningkat, maka pendapatan setiap
rumah tangga akan turut meningkat. Di saat seperti inilah permintaan agregat akan turut

9
meningkat. Sebaliknya, penurunan pendapatan nantinya akan berimbas pada
menurunnya jumlah aggregate demand.
c. Perubahan Ekspektasi Inflasi
Bila suatu negara sedang mengalami peningkatan laju inflasi, maka umumnya akan
terjadi pula peningkatan harga barang dan jasa dalam negeri. Bila masyarakat merasa
negaranya sedang mengalami inflasi, maka mereka akan melakukan pembelian
sebelum harga komoditas menjadi meningkat tinggi.
d. Perubahan Nilai Tukar Mata Uang
Nilai mata uang pun akan turut memberikan dampak besar pada aggregate demand.
Bila nilai mata uang dalam suatu negara sedang anjlok, maka harga barang tentu akan
semakin mahal, khususnya barang impor. Sebaliknya, bila mata uang sedang
meningkat, maka harga barang impor pun akan cenderung lebih murah. Naik turunnya
harga ini pun akan turut mempengaruhi nilai aggregate demand.

Komponen di dalamnya adalah komponen permintaan agregat, konsumsi, investasi,


pengeluaran pemerintah, dan ekspor bersih. Bila Anda perusahaan Anda fokus pada
kegiatan impor ekspor, maka perusahaan Anda turut mempengaruhi nilai aggregate
demand negara.

B. Konsumsi

1. Pengertian dan Motif Konsumsi

Konsep konsumsi, yang merupakan konsep yang di Indonesiakan dari bahasa


inggris ”Consumtion”. Konsumsi adalah pembelanjaan atas barang -barang dan jasa-
jasa yang dilakukan oleh rumah tangga dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dari
orang yangmelakukan pembelanjaan tersebut. Teori Konsumsi adalah teori yang
mempelajari bagaimana manusia atau konsumen itu memuaskan kebutuhannya dengan
pembelian atau penggunaan barang dan jasa. Sedangkan pelaku konsumen adalah
bagaimana ia memutuskan berapa jumlah barang dan jasa yang akan dibeli dalam
berbagai situasi.

10
Pembelanjaan masyarakat atas makanan, pakaian, dan barang-barang kebutuhan
merekayang lain digolongkan pembelanjaan atau konsumsi. Barang-barang yang di
produksi untukdigunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya dinamakan
barang konsumsi.Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat
hubungan di antaratingkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan
pendapatan nasional(pendapatan disposebel ) perekonomian tersebut. Fungsi konsumsi
dapat dinyatakan dalam persamaan : i. Fungsi konsumsi ialah : C = a + By. Dimana a
adalah konsumsi rumah tanggaketika pendapatan nasional adalah 0, b adalah
kecondongan konsumsi marginal, C adalah tingkat konsumsi dan Y adalah tingkat
pendapatan nasional.

Ada dua konsep untuk mengetahui sifat hubungan antara pendapatan disposebel
dengankonsumsi dan pendapatan diposebel dengan tabungan yaitu kosep kecondongan
mengkonsumsi dan kecondongan menabung. Kecondongan mengkonsumsi dapat
dibedakanmenjadi dua yaitu kecondongan mengkonsumsi marginal dan kecondongan
mengkonsumsi rata - rata.

Kencondongan mengkonsumsi marginal dapat dinyatakan sebagai MPC (berasal


dariistilah inggrisnya Marginal Propensity to Consume), dapat didefinisikan sebagai
perbandingan di antara pertambahan konsumsi (ΔC) yang dilakukan dengan
pertambahan pendapatan disposebel (ΔYd) yang diperoleh. Nilai MPC dapat dihitung
dengan menggunakan formula : MPC = Yd . C Δ Kencondongan mengkonsumsi rata-
rata dinyatakan dengan APC ( Average Propensityto Consume), dapat didefinisikan
sebagai perbandingan di antara tingkat pengeluaran konsumsi (C) dengan tingkat
pendapatan disposebel pada ketika konsumen tersebut dilakukan (Yd). Nilai APC dapat
dihitung dengan menggunakan formula : APC =Yd .C

Kecondongan menabung dapat dibedakan menjadi dua yaitu kencondongan


menabungmarginal dan kecondongan menabung rata-rata. Kecondongan menabung
marginaldinyatakan dengan MPS (Marginal Propensity to Save) adalah perbandingan

11
di antara pertambahan tabungan (ΔS) dengan pertambahan pendapatan disposebel
(ΔYd). Nilai MPS dapat dihitung dengan menggunakan formula : MPS =Yd .S Δ.
Kecondongan menabung rata-rata dinyatakan dengan APS ( Average Propensity to
Save), menunjukan perbandingan di antara tabungan (S) dengan pendapatan disposebel
(Yd). Nilai APS dapat dihitung dengan menggunakan formula : APS =Yd .S .B.

2. Bentuk dan Fungsi Konsumsi

Fungsi konsumsi dengan hypothesis pendapatan absolute Menurut Absolute


Income Hypothesis yang dikemukakan oleh James Tobin, konsumsi ditentukan oleh
tingkat pendapatan absolut sehingga hubungan antara pendapatan dan konsumsi
merupakan fungsi konsumsi jangka pendek. Berdasarkan penelitian para ahli
sebelumnya seperti Simon Kuznet (1946), fungsi konsumsi jangka pendek dapat
berubah sepanjang waktu sehingga menghasilkan fungsi jangka panjang. Ada beberapa
hal yang menyebabkan fungsi konsumsi jangka pendek berubah yaitu; adanya migrasi
penduduk daridesa ke kota, adanya barang-barang produksi baru dalam perekonomian,
dan adanya peningkatan dalam kesejahteraan suatu bangsa. (Suparmoko, 1998:
58).Simon Kuznets seorang ahli ekonomi Amerika Serikat pada tahun 1946 mencoba
menerangkan hubungan antara pengeluaran konsumsi masyarakat dengan tingkat
pendapatan nasional. Kesimpulan hasil studi empirisnya yaitu membedakan antara
fungsi konsumsi jangka pendek dengan fungsi konsumsi jangka panjang

a. Adanya migrasi atau urbanisasi penduduk dari desa ke kota, dan kita mengetahui
bahwa penduduk kota konsumsinya lebih tinggi dari pada konsumsi penduduk desa.
Dengan katalain bagian pendapatan yang di konsumsikan oleh penduduk kota
proporsinya lebih tinggi daripada yang di belanjakan penduduk desa. Jadi jelas
migrasi/urbanisasi cenderung untuk meningkatkan konsumsi walaupun tidak ada
peningkatan pendapatan

b. Adanya barang-barang produksi baru dalam perekonomian. Walaupun pendapatan


konsumen tetap, namun bila ada barang-barang baru maka konsumen akan

12
terangsang untuk meningkatkan konsumsinya. Misalnya ada sabun cuci baru, maka
dapat diharapkan orang membeli produk baru lebih banyak daripada sebelumnya.
Demikian pula kaset/TV baru diharapkan bisa memberikan kehidupan yang lebih
baik sehingga masyarakat mau mengkonsumsi lebih banyak.

c. Karena adanya peningkatan dalam kesejahteraan suatu bangsa. Kesejahteraan ini


dapat dilihat dari tersedianya aktiva lancar terutama dalam bentuk uang tunai,
deposito di Bank. serta tabungan. Dengan meningkatnya kekayaan yang dikuasai
atau dimiliki masyarkat diharapkan konsumsi juga meningkat. Jadi kalau orang
merasa kaya biasanya konsumsinya menjadi bertambah tinggi..

1) The permanent hypothesis (Milton Friedman)

Fungsi konsumsi dengan hyptesis pendapatan permanen:

Dalam buku yang diterbitkan pada tahun 1957, Milton Friedman menawarkan
hipotesis pendapatan-permanen (permanent-income) untuk menjelaskan perilaku
konsumsi. Hipotesis pendapatan permanen Friedman melengkapi hipotesis daur-hidup
Modigliani. keduanya menggunakan teori Konsumen Irving Fisher untuk menyalakan
bahwa konsumsi scharusnya tidak hanya bergantung pada pendapatan sekarang. Tapi
tidak seperti hipotesis daur-hidup, yang menekankan bahwa pendapatan mengikuti
pola reguler selama masa hidup seseorang. hipotesis pendapatan permanen
menekankan bahwa manusia mengalami perubahan acak dan temporer dalam
pendapatan mereka dari tahun ke tahun.

2) Hipotesis

Friedman menyatakan bahwa kita memandang pendapatan Y sebagai jumlah dari


dua unsur, pendapatan permanen y dan pendapatan transitoris Y yaitu

Y =Y" + YT

13
Pendapatan permanen adalah bagian pendapatan yang diharapkan orang untuk
terus bertahan di masa depan. Pendapatan transitoris adalah bagian pendapatan yang
tidak diharapkan untuk terus bertahan.Bedanya, pendapatan permanen adalah
pendapatan rata-rata, sedangkan pendapatan transitoris adalah deviasi acak dari rata-
rata.

Contoh :

• Maria, yang meraih gelar sarjana hukum, berpenghasilan lebih banyak tahun ini
daripada John, yang tamatan SMA. Pendapatan Maria yang lebih tinggi berasal
dari pendapatan permanen yang lebih tinggi, karena pendidikannya akan terus
memberikan gaji lebih tinggi.
• Suc, seorang petani jeruk Florida, berpenghasilan lebih kecil dari biasanya tahun
ini karena salju menghancurkan tanamannya. Bill petani jeruk California,
berpenghasilan lebih banyak dari biasanya karena salju di Florida mendongkrak
harga jeruk. Pendapatan Bill yang lebih tinggi berasal dari pendapatan transitoris
yang lebih tinggi, karena tidak seperti Sue, ia harus menghadapi cuaca yang baik
tahun depan.
Contoh-contoh ini menunjukkan bahwa bentuk-bentuk pendapatan yang berbeda
memiliki derajat keberlangsungan yang berbeda Pendidikan yang baik memberikan
pendapatan yang lebih tinggi secara permanen, sedangkan cuaca yang baik hanya
memberikan pendapatan yang lebih tinggi secara transitoris.
Friedman menyimpulkan bahwa kita seharusnya memandang fungsi konsumsi
sebagai mendekati C-Y" dimana a adalah konstanta yang mengukur bagian dari
pendapatan permanen yang dikonsumsikan. Hipotesis pendapatan-permanen,
sebagaimana ditunjukkan oleh persamaan ini, menyatakan bahwa konsumsi adalah
proporsional terhadap pendapatan permanen
Hipotesis pendapatan-permanen memecahkan teka-teki konsumsi yang menyatakan
bahwa fungsi konsumsi Keynesian standar menggunakan variabel yang salah. Menurut

14
hupotesis pendapatan-permanen, konsumsi bergantung pada pendapatan permanen
tetapi banyak studi tentang fungsi konsumsi berusaha menghubungkan konsumsi
dengan pendapatan sekarang. APC-C/Y-aY"Y
Menurut hipotesis pendapatan permanen, kecenderungan mengkonsumsi rata-rata
tergantung pada rasio pendapatan permanen terhadap pendapatan sekarang.
Bila pendapatan sekarang secara temporer naik di atas pendapatan permanen,
kecenderungan mengkonsumsi rata-rata secara temporer turun, bila pendapatan
sekarang turun di bawah pendapatan permanen, kecenderungan mengkonsumsi rata-
rata secara temporer naik. Hipotesis pendapatan-permanen ditemukan pada model
pilihan abtar-waktu Fisher (Fisher's model intertemoporal choice). Hipotesis ini
membangun gagasan bahwa konsumen yang berpandangan ke deapan mendasarkan
keputusan konsumsi mereka tidak hanya pada pendapatan sekarangnya, tetapi juga
pendapatan yang mereka harapkan di masa depan. Jadi, hipotesis pendapatan-
permanen menyatakan bahwa konsumsi bergantung pada ekspektasi seseorang.
Robert Hall adalah ekonom pertama yang menderivasikan implikasi dari ekspektasi
rasional terhadap konsumsi.Ia menunjukkan bahwa jika hipotesis pendapatan-
permanen benar, dan jika konsumen mempunyai ekspektasi rasional, maka perubahan-
perubahan dalam konsumsi sepanjang waktu seharusnya tidak dapat diprediksi. Bila
perubahan-perubahan dalam variabel tidak dapat diprediksi, variabel tersebut
dikatakan mengikuti jalan acak (random walk). Menurut Hall, kombinasi hipotesis
pendapatan-permanen dan ekspektasi rasional menunjukkan bahwa konsumsi
mengikuti jalan acak.
Hal beralasan sebagai berikut.Menurut hipotesis pendapatan-permanen. konsumen
menghadapi pendapatan yang berfluktuasi dan berusaha memperlancar konsumsi
mereka sepanjang waktu Pada suatu saat, konsumen memilih konsumsi berdasarkan
ekspektasi sekarang dari pendapatan kehidupan mereka Sepanjang waktu, mereka
mengubah konsumsi karena mereka menerima berita yang menyebabkan mereka
merevisi ekspektasi mereka."

15
Sebagai contoh, orang yang mendaptakan promosi yang tidak diharapkan akan
menaikkan konsumsi, sedangkan orang yang mengalami demosi yang tidak diharapkan
akan mengurangi konsumsi. Dengan kata lain, perubahan dalam konsumsi
mencerminkan "kejutan" terhadap pendapatan seumur hidup. Jika konsumen secara
optimal menggunakan seluruh informasi yang tersedia maka mereka seharusnya hanya
dikejutkan oleh peristiwa- peristiwa yang seutuhnya tidak dapat diprediksi. Karena itu.
perubahan-perubahan dalam konsumsi mereka seharusnya tidak dapat diprediksi pula.

C. Tabungan

1. Pengertian dan Motif Tabungan

Pengertian Tabungan Menurut Djojohadikusumo (1954) tabungan didefinisikan


sebagai kemampuan dan kesediaan untuk menahan hasrat konsumsi selama beberapa
waktu agar di masa yang depan terbuka kemungkinan konsumsi yang memuaskan.
Tabungan adalah simpanan dana pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya
dapat dilakukan menurut syarat-syarat yang ditentukan antara bank dan nasabah
(Simorangkir, 2004).

Menurut Paul. A. Samuelson & William D. Norhaus (1996) Tabungan merupakan


bagian dari pendapatan yang tidak dikonsumsi atau sama dengan jumlah konsumsi.
Jadi disimpan dan akan digunakan di masa yang akan datang. Pendapatan merupakan
faktor utama yang terpenting untuk menentukan konsumsi dan tabungan. Keluarga-
keluarga yang tidak mampu, akan membelanjakan sebagian besar bahkan seluruh
pendapatannya untuk keperluan hidupnya. Individu yang berpendapatan tinggi akan
melakukan tabungan lebih besar daripada individu yang berpendapatan rendah.

Tabungan dapat dilakukan oleh seorang pedagang dengan membeli barang dagangan
dengan maksud untuk mengkonsumsi lebih besar pada waktu yang akan datang.

Tabungan nasional (national saving) dapat didefinisikan sebagai pendapatan total


dalam perekonomian yang tersisa setelah dipakai untuk pengeluaran pemerintah dan

16
konsumsi. Dalam suatu negara, investasi domestik dapat dibiayai oleh tabungan
nasional dan pinjaman dari luar negeri. Total dana yang tersedia untuk membiayai
investasi (𝐼) sama dengan tabungan nasional (𝑆 + (𝑇 − 𝐺)) ditambah dengan pinjaman
dari luar negeri (𝑋 − 𝑀). secara matematis dapat dirumuskan:

𝐼 = 𝑆 + (𝑇 − 𝐺) + (𝑋 − 𝑀)

Untuk mengurangi ketergantungan suatu negara terhadap bantuan dari pihak lain,
tabungan nasional diutamakan sebagai sumber pembiayaan investasi domestik. Secara
garis besar, tabungan nasional diciptakan oleh tiga pelaku, yaitu pemerintah,
perusahaan dan rumah tangga.

Pengertian tabungan menurut teori Keynes adalah fungsi dari tingkat bunga. Makin
tinggi tingkat bunga makin tinggi pula keinginan masyarakat untuk menabung, artinya
pada tingkat bunga yang lebih tinggi masyarakat akan lebih terdorong untuk
mengorbankan atau mengurangi pengeluaran untuk konsumsi guna menambah
tabungan. (Nopirin, 1992).

2. Hasrat Menabung

Hasrat menabung merujuk pada keinginan atau motivasi seseorang untuk


mengumpulkan dan menyimpan sebagian dari pendapatan atau sumber daya yang
dimiliki untuk digunakan di masa depan. Menabung dapat menjadi kebiasaan yang baik
karena dapat membantu seseorang mencapai tujuan keuangan, merencanakan
keuangan masa depan, menghadapi situasi darurat, atau meraih impian jangka panjang
seperti membeli rumah atau pendidikan anak.

Ada beberapa alasan mengapa orang memiliki hasrat menabung:

Pertama, menabung membantu menciptakan kestabilan keuangan dan memberikan


rasa aman. Dengan memiliki dana darurat yang cukup, seseorang dapat menghadapi
situasi tak terduga seperti kehilangan pekerjaan atau kebutuhan mendesak lainnya.

17
Kedua, menabung memungkinkan seseorang untuk mencapai tujuan jangka panjang.
Misalnya, dengan menabung secara teratur, seseorang dapat mengumpulkan cukup
uang untuk membeli rumah, mempersiapkan dana pensiun, atau merencanakan liburan
impian.

Ketiga, menabung dapat membantu mengembangkan kebiasaan pengelolaan


keuangan yang baik. Dengan mengalokasikan sebagian pendapatan untuk tabungan
secara teratur, seseorang belajar untuk hidup di bawah penghasilannya dan mengelola
uang dengan bijaksana.

3. Bentuk dan Fungsi Tabungan

Tabungan adalah salah satu jenis rekening bank yang memungkinkan seseorang
untuk menyimpan dan mengakumulasi uang dengan tujuan menghasilkan bunga atau
keuntungan dari dana yang disimpan. Bentuk dan fungsi tabungan dapat beragam,
tergantung pada peraturan dan layanan yang disediakan oleh lembaga keuangan.

Berikut adalah beberapa bentuk dan fungsi umum tabungan:

a. Tabungan Reguler: Ini adalah jenis tabungan yang paling umum di mana
seseorang dapat menyimpan uang secara teratur dan mengaksesnya dengan
mudah. Tabungan ini biasanya tidak memiliki batasan jumlah penarikan dan
memberikan bunga yang lebih rendah daripada jenis tabungan lainnya.

b. Tabungan Berjangka: Tabungan berjangka memungkinkan seseorang untuk


menyimpan uang dalam jangka waktu tertentu dengan bunga yang lebih tinggi.
Jumlah dan jangka waktu tabungan biasanya ditentukan di awal, dan penarikan
dana sebelum jatuh tempo mungkin mengakibatkan penalti.

c. Tabungan Rencana: Tabungan rencana adalah bentuk tabungan yang dirancang


untuk mencapai tujuan keuangan tertentu. Misalnya, tabungan pendidikan untuk
biaya pendidikan

18
D. Investasi

1. Pengertian dan Motif Investasi:

Investasi merupakan kegiatan membeli aset atau menanamkan modal dengan


harapan mendapatkan keuntungan di masa depan. Investasi dilakukan dengan tujuan
untuk menghasilkan pendapatan atau meningkatkan nilai aset dalam jangka panjang.
Motif investasi dapat beragam, antara lain:

a. Keuntungan Finansial: Motif ini berkaitan dengan upaya untuk mendapatkan


keuntungan finansial atau profit dari investasi. Investasi dilakukan dengan harapan
mendapatkan pengembalian modal yang lebih besar daripada jumlah yang
diinvestasikan.
b. Keamanan dan Perlindungan Nilai: Beberapa orang melakukan investasi untuk
melindungi nilai kekayaan mereka dari inflasi atau risiko keuangan. Mereka
berinvestasi dalam aset seperti properti, emas, atau obligasi yang dianggap lebih
stabil nilainya dalam jangka panjang.
c. Pensiun: Banyak orang berinvestasi untuk persiapan masa pensiun. Mereka
berusaha membangun portofolio investasi yang dapat memberikan pendapatan
pasif di masa depan untuk memenuhi kebutuhan finansial setelah pensiun.
d. Pertumbuhan dan Pengembangan: Beberapa individu atau perusahaan berinvestasi
dengan tujuan mengembangkan bisnis mereka atau memperluas portofolio
investasi. Motif ini berkaitan dengan menciptakan nilai tambah atau pertumbuhan
jangka panjang.
e. Sumber: Investasi dapat dilakukan dalam berbagai instrumen, seperti saham,
obligasi, properti, reksa dana, komoditas, dan lain-lain. Informasi tentang investasi
dapat diperoleh dari sumber-sumber berikut:
• Buku dan Literatur: Terdapat banyak buku dan literatur yang membahas topik
investasi. Buku-buku ini ditulis oleh ahli keuangan, pakar investasi, dan
profesional di bidang tersebut.

19
• Media dan Publikasi Keuangan: Berbagai media dan publikasi keuangan, baik
cetak maupun online, menyediakan informasi mengenai berbagai instrumen
investasi, analisis pasar, dan rekomendasi investasi.
• Perusahaan Investasi: Perusahaan investasi, seperti bank, lembaga keuangan,
dan perusahaan manajemen aset, menyediakan informasi dan saran investasi
kepada klien mereka.
• Ahli Keuangan dan Konsultan Investasi: Ahli keuangan dan konsultan
investasi merupakan sumber pengetahuan yang berpengalaman dalam hal
investasi. Mereka dapat memberikan nasihat dan panduan yang sesuai dengan
tujuan dan kebutuhan individu atau perusahaan.
• Organisasi dan Seminar Keuangan: Terdapat berbagai organisasi keuangan
dan seminar investasi yang menyediakan wawasan dan pendidikan tentang
investasi kepada masyarakat umum.

2. Bentuk dan Fungsi Investasi

Bentuk dan fungsi investasi dapat bervariasi tergantung pada jenis instrumen
investasi yang dipilih. Berikut adalah beberapa contoh bentuk dan fungsi investasi yang
umum:

1) Saham: Investasi dalam saham adalah bentuk investasi di mana seseorang


membeli bagian kepemilikan dalam suatu perusahaan. Tujuan utama dari investasi
saham adalah untuk mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham dan/atau
dividen yang dibayarkan oleh perusahaan kepada pemegang saham. Investasi saham
juga memberikan hak kepada pemegang saham untuk berpartisipasi dalam keputusan
perusahaan.

2) Obligasi: Investasi dalam obligasi melibatkan pembelian surat hutang yang


dikeluarkan oleh pemerintah, perusahaan, atau lembaga lainnya. Investor yang
membeli obligasi memberikan pinjaman kepada penerbit obligasi dan menerima

20
pembayaran bunga secara teratur dan pengembalian modal pada saat jatuh tempo.
Investasi obligasi sering digunakan oleh investor yang mencari pendapatan tetap dan
tingkat risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan saham.

3) Reksa Dana: Reksa dana adalah bentuk investasi yang melibatkan


pengumpulan dana dari sejumlah investor dan dikelola oleh manajer investasi
profesional. Dana tersebut kemudian diinvestasikan dalam berbagai instrumen seperti
saham, obligasi, atau pasar uang. Investasi melalui reksa dana memungkinkan investor
dengan modal yang lebih kecil untuk mendiversifikasi portofolio mereka dan
mendapatkan akses ke pasar yang lebih luas.

4) Properti: Investasi dalam properti melibatkan pembelian atau kepemilikan


properti seperti tanah, rumah, atau bangunan komersial dengan harapan mendapatkan
keuntungan dari kenaikan nilai properti atau pendapatan sewa. Properti sering dianggap
sebagai aset yang relatif stabil dan dapat memberikan pengembalian jangka panjang.

5) Komoditas: Investasi dalam komoditas melibatkan pembelian produk dasar


seperti logam mulia, minyak, gas alam, atau biji-bijian. Tujuan investasi komoditas
adalah untuk mendapatkan keuntungan dari fluktuasi harga komoditas di pasar.
Investasi komoditas sering digunakan sebagai lindung nilai terhadap inflasi atau
volatilitas pasar.

6) Mata Uang Asing: Investasi dalam mata uang asing melibatkan pembelian
mata uang dari negara lain dengan harapan mendapatkan keuntungan dari perubahan
nilai tukar. Investor dapat membeli mata uang asing langsung atau melalui instrumen
derivatif seperti kontrak berjangka atau opsi.

Fungsi utama investasi adalah untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang,
seperti:

21
1) Pertumbuhan Modal: Investasi bertujuan untuk meningkatkan nilai
modal awal melalui kenaikan harga aset atau pengembalian investasi yang
menguntungkan.
2) Pendapatan: Beberapa jenis investasi, seperti obligasi atau real estate,
memberikan pendapatan tetap dalam bentuk bunga atau sewa.
3) Diversifikasi: Investasi dapat digunakan untuk membangun
portofolio yang beragam, sehingga risiko dapat dikurangi melalui alokasi as

22
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Permintaan dan penawaran agregat adalah konsep dalam ekonomi yang


menggambarkan hubungan antara tingkat harga dan tingkat produksi dalam suatu
perekonomian. Model permintaan dan penawaran agregat adalah kerangka kerja yang
digunakan untuk menganalisis fluktuasi ekonomi dan menentukan tingkat harga dan
tingkat output yang seimbang dalam perekonomian.

Motif konsumsi adalah alasan mengapa individu atau rumah tangga


menghabiskan uang untuk membeli barang dan jasa. Motif ini termasuk kebutuhan
dasar, keinginan untuk meningkatkan gaya hidup, dan faktor psikologis dan sosial
lainnya. Tabungan adalah bagian dari pendapatan yang tidak dihabiskan untuk
konsumsi saat ini. Motif tabungan meliputi keinginan untuk menghadapi kebutuhan
mendatang, berinvestasi, dan merencanakan keuangan jangka panjang. Investasi adalah
pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan atau individu untuk membeli aset
produktif, seperti mesin, peralatan, atau saham. Motif investasi termasuk harapan untuk
mendapatkan keuntungan, perluasan usaha, dan inovasi teknologi.

Fungsi konsumsi adalah hubungan antara tingkat konsumsi dan tingkat


pendapatan. Fungsi ini menggambarkan seberapa besar konsumsi yang akan dilakukan
oleh individu atau rumah tangga pada setiap tingkat pendapatan. Fungsi tabungan
adalah hubungan antara tingkat tabungan dan tingkat pendapatan. Fungsi ini
menunjukkan seberapa besar individu atau rumah tangga akan menyisihkan
pendapatan mereka sebagai tabungan pada setiap tingkat pendapatan. Fungsi investasi
adalah hubungan antara tingkat investasi dan tingkat suku bunga. Fungsi ini
menggambarkan seberapa besar perusahaan atau individu akan berinvestasi pada setiap
tingkat suku bunga.

23
Dalam keseluruhan, permintaan dan penawaran agregat, motif konsumsi,
tabungan, dan investasi, serta fungsi konsumsi, tabungan, dan investasi saling
berhubungan dalam analisis ekonomi untuk memahami perilaku konsumen,
pengambilan keputusan investasi, dan fluktuasi perekonomian secara keseluruhan.

24
DAFTAR PUSTAKA

Agregat, P. (2004). Permintaan dan Penawaran Agregat: Model IS-LM. (diakses pada
tanggal 7 Juni 2023 )

N. Gregory Mankiw, E. Q. (2014). Pengantar Ekonomi Makro :Edisi Asia. Jakarta:


Salemba Empat

N. Gregory Mankiw, Mokro Ekonomi, Jakarta: Erlangga, 2000

http://wardahcheche.blogspot.com/2013/05/teori-konsumsi.html

The Balance. (2021). The Importance of Saving Money. Diakses pada tanggal 7 Juni
2023, dari

https://www.thebalance.com/the-importance-of-saving-money-1289584

The Economic Times. (2021). Why saving money is important. Diakses pada tanggal
7 Juni 2023, dari

https://economictimes.indiatimes.com/wealth/save/why-saving-money-is-
important/articleshow/59922625.cms

25

Anda mungkin juga menyukai