Anda di halaman 1dari 7

Nurul Lantika Mataho – 18/427186/KU/20791

PD Reguler 2018, Blok C.2, Grup 2


Penugasan ABO Blood Grouping Rabu, 21 Oktober 2020

Golongan Darah Sistem ABO dan Rhesus


Terdapat sebanyak 36 sistem penggolongan darah yang telah dikenali oleh
International Society of Blood Transfusion (ISBT). Dari seluruh sistem penggolongan darah
tersebut, sistem golongan darah ABO dan Rhesus adalah dua sistem penggolongan darah yang
paling penting dalam transfusi dan transplantasi darah. Golongan darah manusia ditentukan
oleh antibodi dan antigen yang ditemukan di dalam darah. Antigen adalah molekul protein yang
berada di permukaan sel darah merah, sedangkan antibodi adalah protein yang ditemukan
dalam plasma darah, diproduksi oleh sel darah putih, dan berperan sebagai sistem imun tubuh
yang dapat menghancurkan suatu substansi atau objek apabila antigennya dikenali sebagai
benda asing.

Sistem Golongan Darah ABO


Antibodi anti-A dan dan/atau antibodi anti-B telah dimiliki oleh manusia sejak berusia
lebih dari enam bulan. Terdapat empat golongan darah dalam sistem ini berdasarkan antigen
dan antibodi yang ditemukan dalam darahnya, yaitu golongan darah A, B, AB, dan O. Berikut
adalah tabel penjelasan keberadaan antigen dan antibodi pada keempat golongan darah
tersebut:

Tabel pembagian golongan darah sistem ABO berdasarkan antigen dan antibodi dalam darah

Sistem Golongan Darah Rhesus


Dalam sistem Rhesus, terdapat 50 antigen yang didefinisikan, dan dari semua itu hanya
terdapat lima antigen yang penting. Permukaan sel darah merah manusia mungkin memiliki
atau tidak memiliki faktor Rh atau antigen D imunogenik. Berdasarkan hal tersebut, golongan
darah dalam sistem Rhesus terbagi menjadi Rh-positif yang memiliki antigen D dan Rh-negatif
yang tidak memiliki antigen D. Berbeda dengan sistem ABO, dimana jika tidak memiliki
antigen maka akan memiliki antibodinya.
Nurul Lantika Mataho – 18/427186/KU/20791
PD Reguler 2018, Blok C.2, Grup 2
Penugasan ABO Blood Grouping Rabu, 21 Oktober 2020

Manusia dengan Rh-negatif tidak memiliki antibodi anti-Rh pada keadaan normal.
Antibodi anti-Rh akan terbentuk pada golongan darah Rh-negatif apabila darahnya telah
terpapar dengan sel darah merah yang memiliki antigen D. Antibodi anti-Rh pada dasarnya
adalah imunoglobulin G (Ig G) yang dapat melewati plasenta.

Selain antigen D, terdapat empat antigen penting lainnya dalam sistem golongan darah
Rhesus, yaitu antigen C, antigen E, antigen c, dan antigen e. Antigen dalam sistem Rhesus
dapat terdeteksi sejak usia kehamilan 8 minggu dan antigen dalam sistem ini hanya terdapat
pada permuksaan sel darah merah, dan tidak terdapat pada sel darah putih dan trombosit.

Penggabungan Sistem Golongan Darah ABO dan Rhesus


Jika sistem golongan darah ABO dan Rhesus digabungkan, maka terdapat delapan
golongan darah. Hal ini dikarenakan antigen A dan/atau antigen B dapat hadir secara
bersamaan dengan antigen D. Berikut adalah delapan golongan darah tersebut:

Sistem ABO Sistem Rhesus Golongan Darah


A + A+
A - A-
B + B+
B - B-
AB + AB+
AB - AB-
O + O+
O - O-

Prosedur Penentuan Golongan Darah ABO


Penentuan golongan darah dengan sistem ABO dapat dilakukan menggunakan metode
slide dan metode tabung. Namun, pada tugas ini hanya metode slide saja yang akan dijelaskan.
Metode slide ditujukan untuk pengelompokkan sel melalui identifikasi antigen ABO pada
permukaan sel darah merah.
Alat dan bahan yang dibutuhkan:

 Whole blood atau suspensi sel darah merah


 Reagen anti-A, reagen anti-B, reagen anti-A,B, reagen anti-D, reagen kontrol Rh
 5 slide kaca yang bersih
 Pipet tetes
 Applicator sticks
Langkah:
1. Persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan steril
Nurul Lantika Mataho – 18/427186/KU/20791
PD Reguler 2018, Blok C.2, Grup 2
Penugasan ABO Blood Grouping Rabu, 21 Oktober 2020

3. Periksa ketersediaan whole blood atau suspensi sel darah merah apakah dalam kondisi
yang baik atau mengalami hemolisis. Jika sampel darah belum tersedia, ambil sampel
darah dari jari subjek yang ingin diperiksa menggunakan lancet.
4. Berilah label pada masing-masing slide kaca, misal dengan ‘anti-A’, ‘anti-B’, ‘anti-
A,B’, ‘anti-D’, dan ‘kontrol Rh’.
5. Tempatkan 1 tetes reagen anti-A pada slide kaca ‘anti-A’.
6. Tempatkan 1 tetes reagen anti-B pada slide kaca ‘anti-B’.
7. Tempatkan 1 tetes reagen anti-A,B pada slide kaca ‘anti-A,B’.
8. Tempatkan 1 tetes reagen anti-D pada slide kaca ‘anti-D’.
9. Tempatkan 1 tetes reagen kontrol Rh pada slide kaca ‘kontrol Rh’.
10. Tempatkan 1 tetes whole blood atau suspensi sel darah merah pada setiap slide kaca,
tepatnya disamping tetesan reagen. Usahakan ukuran tetesan whole blood atau suspensi
sel darah merah sama dengan ukuran tetesan reagen.
11. Campur reagen dengan whole blood atau suspensi sel darah merah menggunakan
applicator stick yang berbeda-beda untuk setiap slide kaca. Buatlah campuran tersebut
membentuk oval dengan perkiraan diameter 20 mm x 40 mm.
12. Untuk slide kaca ‘anti-A’, ‘anti-B’, dan ‘anti-A,B’: Miringkan slide kaca secara
perlahan selama 2 menit hingga aglutinasi terbentuk. Jangan letakkan slide kaca di atas
permukaan yang panas, seperti Rh view box, dalam jangka waktu tersebut.
13. Untuk slide kaca ‘anti-D’ dan ‘kontrol Rh’: Letakkan kedua slide kaca di atas Rh view
box dan miringkan slide kaca secara perlahan selama 2 menit hingga aglutinasi
terbentuk.
14. Bacalah, interpretasikan dan catat hasil reaksi yang terjadi pada masing-masing slide
kaca.

Interpretasi Sistem ABO dan Rhesus


Jika terdapat aglutinasi sel darah merah dalam waktu 2 menit, maka hasil tersebut
dikatakan sebagai hasil tes positif untuk antigen yang diuji sesuai dengan reagennya. Jika tidak
terdapat aglutinasi sel darah merah dalam waktu 2 menit, maka hasil tersebut dikatakan sebagai
hasil tes negatif untuk antigen yang diuji sesuai dengan reagennya. Hasil dari aglutinasi
tersebut dapat dibedakan menjadi beberapa derajat, seperti pada gambar berikut:
Nurul Lantika Mataho – 18/427186/KU/20791
PD Reguler 2018, Blok C.2, Grup 2
Penugasan ABO Blood Grouping Rabu, 21 Oktober 2020

Gambar bagan penilaian aglutinasi


Sistem ABO

1. Golongan darah A memiliki hasil tes positif pada slide kaca ‘anti-A’ dan ‘anti-A,B’
serta hasil tes negatif pada slide kaca ‘anti-B’.
2. Golongan darah B memiliki hasil tes positif pada slide kaca ‘anti-B’ dan ‘anti-A,B’
serta hasil tes negatif pada slide kaca ‘anti-A’.
3. Golongan darah AB memiliki hasil tes positif pada slide kaca ‘anti-A’, ‘anti-B’, dan
‘anti-A,B’.
4. Golongan darah O memiliki hasil tes negatif pada slide kaca ‘anti-A’, ‘anti-B’, dan
‘anti-A,B’.
Sistem Rhesus

1. Golongan darah Rh-positif memiliki hasil tes positif pada slide kaca ‘anti-D’ dan hasil
tes negatif pada slide kaca ‘kontrol Rh’.
2. Golongan darah Rh-negatif memiliki hasil tes negatif pada slide kaca ‘anti-D’ dan
‘kontrol Rh’.
3. Jika terdapat aglutinasi pada slide kaca ‘kontrol Rh’, maka hasilnya dikatakan sebagai
tidak valid karena seharusnya tidak terjadi aglutinasi pada slide kaca tersebut.
Nurul Lantika Mataho – 18/427186/KU/20791
PD Reguler 2018, Blok C.2, Grup 2
Penugasan ABO Blood Grouping Rabu, 21 Oktober 2020

Gambar interpretasi hasil tes metode slide sistem ABO dan Rhesus

Korelasi Klinis

 Menurut American Red Cross, jika seseorang menerima sel darah merah dengan antigen
yang sebelumnya tidak ditemukan dalam darah orang tersebut, maka tubuhnya akan
menolak dan menyerang sel darah merah dari donor.
Contohnya jika orang dengan golongan darah B (memiliki antigen B dan antibodi anti-A)
menerima donor (resipien) dari golongan darah A (memiliki antigen A dan antibodi anti-
B), maka plasma darah orang dengan golongan darah B yang mengandung antibodi anti-
A akan menyerang dan menghancurkan antigen A yang ada pada permukaan sel darah
merah dari donor golongan darah A sebagai sebuah mekanisme pertahanan tubuh. Hasil
dari proses tersebut adalah terjadinya aglutinasi atau penggumpalan darah. Bekuan darah
dari hasil aglutinasi tersebut dapat menyumbat pembuluh darah dan jika pembuluh darah
rusak atau ruptur, maka akan terjadi kebocoran hemoglobin, dan ini bisa bersifat toksik
bagi tubuh. Reaksi lainnya yang dapat timbul dalam kasus ini adalah reaksi alergi dan
anafilaksis. Pada beberapa kasus, tubuh dapat menanganinya, sedangkan pada beberapa
kasus lainnya dapat mengancam nyawa dan menimbulkan komplikasi. Onset terjadinya
reaksi ini juga berbeda pada setiap individu. Reaksi tersebut dapat muncul langsung saat
resipien menerima donor, namun pada beberapa kasus diperlukan hingga 28 hari bagi
reaksi tersebut untuk terjadi.
 Pada kasus emergensi medis, golongan darah O dengan Rh-negatif (O-) dapat digunakan
secara aman kepada siapapun dengan golongan darah yang belum diketahui. Hal ini
dikarenakan golongan darah O- tidak memiliki antigen A, B, atau D sehingga dinilai aman
untuk dapat diberikan kepada seluruh golongan darah. Kemampuan golongan darah O-
inilah yang membuat golongan tersebut dikenal sebagai donor universal. Namun, pada saat
ini para ahli telah menemukan bahwa golongan darah O- juga dapat menimbulkan risiko.
Nurul Lantika Mataho – 18/427186/KU/20791
PD Reguler 2018, Blok C.2, Grup 2
Penugasan ABO Blood Grouping Rabu, 21 Oktober 2020

 Jika sepasang suami istri memiliki golongan darah dan/atau faktor Rh yang berbeda, maka
anak dari pasangan tersebut belum tentu memiliki golongan darah dan/atau faktor Rh yang
sama dengan ibunya. Pada kasus wanita hamil dengan golongan darah Rh-negatif dan
memiliki fetus dengan golongan darah Rh-positif, hal ini dapat menimbulkan risiko selama
kehamilan atau persalinan. Sel darah merah fetus dalam jumlah kecil dapat melewati
plasenta menuju sirkulasi maternal. Jika sel darah merah fetus yang memiliki antigen D
bertemu dengan plasma maternal yang tidak memiliki antigen D, maka antibodi anti-Rh
dalam darah maternal akan terbentuk, yang mana proses ini disebut dengan sensitisasi.
Antibodi anti-Rh tersebut dapat melewati plasenta dan masuk ke dalam sirkulasi fetus,
sehingga dapat menyerang sel darah fetus sebagai suatu mekanisme pertahanan tubuh
terhadap benda asing. Pada beberapa kasus, jaundice dan kerusakan otak dapat terjadi.
Untuk mencegah hal ini terjadi, WHO menyarankan agar maternal dengan golongan darah
Rh-negatif diberikan imunoglobulin G anti-D pada usia kehamilan 28 minggu dan 34
minggu untuk mencegah pembentukan antibodi anti-Rh dalam darahnya.
Nurul Lantika Mataho – 18/427186/KU/20791
PD Reguler 2018, Blok C.2, Grup 2
Penugasan ABO Blood Grouping Rabu, 21 Oktober 2020

Referensi:

1. [Anon] 2020, Blood groups, NHS, viewed 21 October 2020,


<https://www.nhs.uk/conditions/blood-groups/>.
2. [Anon] [n.d.], Blood typing using eldoncards, Biologycorner.com, viewed 21 October
2020, <https://www.biologycorner.com/anatomy/blood/blood_typing_lab.html>.
3. Blok c.2: safe motherhood and neonates 2020, 6th edn, Faculty of Medicine, Public
Health and Nursing Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pp. 45-56.
4. Goodwin, M 2020, Everything you need to know about blood types, Medical News
Today, viewed 21 October 2020,
<https://www.medicalnewstoday.com/articles/218285#in-pregnancy>.
5. Medi Molt 2018, Blood group and their different type ABO blood group rhesus blood
group transfusion chart, Medimolt, viewed 21 October 2020,
<https://www.medimolt.com/2018/11/Blood-Group-and-Their-Different-Type-ABO-
Blood-Group-Rhesus-Blood-Group-Blood-Transfusion-Chart.html>.
6. Mitra, R, Mishra, N & Rath, GP 2014, ‘Blood groups systems’, Indian Journal of
Anaesthesia, vol. 58, no. 5, pp. 524-528, viewed 21 October 2020,
<https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4260296/>.
7. Nazario, B 2020, Blood types, WebMD, viewed 21 October 2020,
<https://www.webmd.com/a-to-z-guides/blood-types-what-to-know#1>.

Anda mungkin juga menyukai