ZTG 2 MDQX OTIw MDG 4 NTUw ZJ JM MM M1 Ym E1 ZM Y3 MDNM ZDU1 ODhk Yj BL NQ
ZTG 2 MDQX OTIw MDG 4 NTUw ZJ JM MM M1 Ym E1 ZM Y3 MDNM ZDU1 ODhk Yj BL NQ
NICODEMUS RAHANRA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
i
SISTEM KENDALI PEMAKAIAN LISTRIK PADA RUMAH BIASA
Tesis
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Magister
Program Studi
Teknik Elektro
NICODEMUS RAHANRA
Kepada
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS
Nicodemus Rahanra
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat dan hikmat –Nya sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan
baik. Ide yang melatar belakangi penelitian ini timbul karena tarif listrik yang
setiap saat mengalami kenaikan dan juga terjadi pemborosan pemakaian
energy listrik. Penulis dalam penelitian ini memberikan solusi system kendali
pemakaian listrik pada rumah yang dapat mengendalikan penyalaan lampu
pada sebuah rumah.
Banyak kandala yang penulis jumpai dalam penyususnan tesis ini, namun
berkat bantuan dari berbagai pihak, maka tesis ini akhirnya dapat
terselesaikan. Pada kesempatan ini dengan tulus penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Dr. Ir. Rhiza. S. Sadjad, MSEE, selaku ketua Komisi Penasehat dan
2. Dr. Ir. Zahir Zainuddin, MSc, sebagai anggota Komisi Penasehat atas
bantuan dan bimbingan yang telah diberikan mulai dari pengembangan
minat terhadap permasalahan penelitian ini.
3. Dr.Adnan, ST,MT, Muh. Niswar,ST.,MIT.,Ph.D, Amil Ahmad Ilham, ST,
MIT.,Ph.D, selaku dosen penguji yang memberikan saran dalam
perbaikan tesis ini.
4. Terima kasih buat adikku tersayang Iriyanti dan semua saudara-
saudaraku yang senantiasa memberikan bantuan moral dan moril serta
dukungan doa kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
penulisan tesis ini. Terimah kasih juga penulis sampaikan kepada
teman-teman Teknik Elektro Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin
terlebih
5. Bapak Alimuddin, Suryadi, Nanang, yang selalu memberikan saran
dan petunjuk dalam penulisan tesis ini.
6. Khusus Elektro angkatan 2011 yang telah banyak membantu penulis
dalam pemecahan masalah yang penulis hadapi. Dan ucapan terima
kasih juga di sampaikan kepada mereka yang membantu penulis baik
secara langsung maupun tak langsung dalam penyelesaian penulisan
tesis ini.
Nicodemus Rahanra
ABSTRAK
P2700211406
Nicodemus Rahanra. Sistem Kendali Pemakaian Listrik pada Rumah
sensor cahaya, sensor gerak, dan remote control sebagai sistem kendali
Makassar.
dapat membantu pemilik rumah dalam hal penghematan pemakaian kWh dan
ABSTRACK
P2700211406
Nicodemus Rahanra control system power consumption in a normal
house guided by (Rhiza. S Sadjad and Zahir Zainuddin)
The aim of the study is to build a control system of power consumption
in a normal house using microcontroller, motion sensors, light sensors,
remote control as the control system in an ordinary house in jl Companion III
No. 15 Tamalanrea Makassar.
This study is a literature study on planning and analysis a sistem
prototype of electrik consumption control based on microcontroller.
The results indicated that the use of electrical control systems can help
homeowners in terms of kWh usage savings and can help home owners in
terms of kWh savings and can save PLN bills up to 0.23 kWh% kWh per day,
meanwhile bill payment can be saved 6.17% permonth.
DAFTAR ISI
Halaman
P2700211406
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………… i
ABSTRAK ………………………………………………………………………. iv
BAB I PENDAHULUAN
P2700211406
1. Gambaran Umum Rumah Biasa ………………………….. 24
2. Penempatan dan Prinsip Kerja Sensor …………………… 27
B. Rancangan Perangkat Keras ………………………………….. 28
C. Perangkat Input ( Input Device) ……………………………….. 30
1. Sensor PIR ( Pasive Infra Red) ……………………………. 30
2. Sensor LDR ( Light Dependent Resistor) ………………… 35
3. Remote Control ……………………………………………… 37
D. Pembahasan ……………………………………………………. 40
1. Penghematan Jam Dan Biaya …………………………….. 40
2. Penghematan Energi Listrik Dalam Rumah ……………… 43
3. Penghematan Energi Listrik Luar Rumah ………………… 45
A. Kesimpulan ……………………………………………………… 51
B. Saran ……………………………………………………………. 51
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
P2700211406
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
1. Sistem Kendali……………………………………………………… 6
2. Mikrokontroler ………………………………………………………. 8
3. Arsitektur Atmega 328 …………………………………………….. 9
4. Sensor PIR ………………………………………………………… . 10
5. Sistem Kerja Sensor ………………………………………………. 11
6. Sensor LDR ………………………………………………………… 13
7. Rangkaian Sensor LDR …………………………………………. 13
8. Remote Control ……………………………………………………. 16
9. Sistem Kerja Remote Control ……………………………………. 16
10. Kerangka Pikir ……………………………………………………… 19
11. Denah Rumah Biasa ……………………………………………… 25
12. Penempatan Sensor ……………………………………………… 28
13. Bagan Kotak Keseluruhan Sistem ……………………………… 29
14. Rangkaian Alat Pengendali Lampu ……………………………. 29
15. Sistem Kendali Listrik …………………………………………….. 30
16. Cara Kerja Sensor PIR …………………………………………… 32
17. Blok Diagram Pengukur Sensor PIR ……………….…………. 34
18. Scematik Rangkaian Sensor Gerak ……………………………. 37
19. Flowchart Lampu Sensor PIR …………………………………… 38
20. Sistem Kerja Sensor LDR ……………..…………………………. 39
21. Rangkaian LDR …………………………………………………… 39
22. Blok Diagram Remote Control …………………………………… 42
23. Flowchart Remote Control ………………………………………… 42
DAFTAR TABEL
P2700211406
Tabel halaman
1. Hasil Pengujian Dan Validasi Sistem ……………………………. 23
2. Jumlah Lampu dan Lama Nyala …………………………………. 26
3. Data Pembayaran Rekening Listrik ……………………………… 27
4. Data Pengujian Sensifitas Sensor PIR ………………………….. 34
5. Keadaan Transistor ……………………………………………….. 40
6. Pengukuran Intensitas Cahaya ………………………………….. 40
7. Perbandingan Pemakaian Listrik ………………………………… 44
8. Perbandingan Pemakaian kWh …………………………………. 45
9. Perbandingan Pemakaian dan Pembayaran Listrik …………… 45
BAB I
PENDAHULUAN
P2700211406
A. Latar Belakang
satu bentuk energi yang sangat vital bagi kehidupan manusia saat ini.
P2700211406
AT328 untuk membantu pemilik rumah dalam hal mengoperasikan
B. Rumusan masalah
berlebihan.
C. Batasan Masalah
D. Tujuan Penelitian
elektronik.
P2700211406
Mengontrol serta mengatasi penggunaan energi listrik yang tak
terpakai.
E. Manfaat Penelitian
F. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang analisa hasil pengukuran lapangan dan hasil
P2700211406
BAB V : Kesimpulan dan Saran
BAB II
A. Sistem Kendali
P2700211406
diharapkan. Jadi harus ada yang dikendalikan, yang merupakan suatu sistem
fisis, yang biasa disebut dengan kendalian (plant). Masukan dan keluaran
Pada sistem kendali dikenal sistem lup terbuka (open loop system) dan
sistem lup tertutup (closed loop system). Sistem kendali lup terbuka atau
keluaran. Kedua dimensi masukan dan keluaran tidak harus sama. Proses
Suatu keadaan apakah plant benar-benar telah mencapai target seperti yang
kontroler.
P2700211406
dengan sistem kontrol. Oleh karena itu selanjutnya akan dikaji beberapa
a. Masukan
diharapkan.
b. Proses
demi tahap dengan cara yang relatif tetap dan memberikan suatu hasil
atau akhir.
c. Plant
d. Keluaran
P2700211406
yang dikirim dan melakukan demodulasi terhadap sinyal sehingga dapat
B. Mikrokontroler
kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input output.
Dengan kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang
mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa
setiap proses eksekusi data lebih cepat dari pada arsitektur CISC (Completed
Instruction Set Computer). Mikrokontroller ini memiliki beberapa fitur hal ini
P2700211406
memiliki arsitektur Harvard, yaitu memisahkan memori untuk kode program
dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan kerja dan parallelism.
tunggal, dimana pada saat satu instruksi dikerjakan instruksi berikutnya sudah
instruksi dapat dieksekusi dalam setiap satu siklus clock. 32 x 8-bit register
C. Sensor Jarak
P2700211406
Sensor PIR (Passive Infra Red) adalah sensor yang digunakan untuk
mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah. Sensor PIR bersifat pasif,
artinya sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah tetapi hanya
akan terdeteksi ketika sumber infra merah dengan suhu tertentu (misal:
manusia) melewati sumber infra merah yang lain dengan suhu yang berbeda
yang diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan
[6]
terjadi perubahan pembacaan pada sensor .
- Lensa Fresnel
- Sensor Pyroelektrik
- Penguat Amplifier
- Komparator
P2700211406
PIR tidak memancarkan apapun seperti IR LED. Sesuai dengan
namanya ‘Passive’, sensor ini hanya merespon energi dari pancaran sinar
inframerah pasif yang dimiliki oleh setiap benda yang bias dideteksi oleh
sensor ini biasanya tubuh manusia. Di dalam sensor PIR ini terdapat bagian -
dihasilkan dari pancaran sinar inframerah pasif yang dimiliki setiap benda
dengan suhu benda diatas nol mutlak. Seperti tubuh manusia yang memiliki
suhu tubuh kira-kira 32°C, yang merupakan suhu panas yang khas yang
ditangkap oleh Pyroeletric sensor yang merupakan inti dari sensor PIR,
caesium nitrat dan litium tantalite menghasilkan arus listrik karena pancaran
sinar inframerah pasif ini membawa energi panas. Prosesnya hampir sama
seperti arus listrik yang terbentuk ketika sinar matahari mengenai solar cell.
P2700211406
Sensor PIR hanya bereaksi pada tubuh manusia saja. Hal ini
merah pasif. IR Filter dimodul sensor PIR ini mampu menyaring panjang
sampai 10 gm ini saja yang dapat dideteksi oleh sensor dengan jarak deteksi
adanya energy panas yang dibawa oleh sinar inframerah pasif tersebut.
Kemudian sebuah sirkuit amplifier yang ada menguatkan arus tersebut yang
kecilnya cahaya yang diterima oleh LDR itu sendiri. LDR sering disebut
dengan alat atau sensor yang berupa resistor yang peka terhadap cahaya.
P2700211406
Gambar.2.6. Sensor LDR
intensitas cahaya semakin besar maka resistansi LDR semakin kecil, jika
intensitas cahaya semakin kecil maka resistansi LDR semakin besar. LDR
Karakteristik LDR terdiri dari dua macam yaitu Laju Recovery dan
Respon Spektral sebagai berikut : Laju Recovery Sensor Cahaya LDR (Light
P2700211406
Resistor)” dibawa dari suatu ruangan dengan level kekuatan cahaya tertentu
ke dalam suatu ruangan yang gelap, maka bisa kita amati bahwa nilai
resistansi dari LDR tidak akan segera berubah resistansinya pada keadaan
ruangan gelap tersebut. Na-mun LDR tersebut hanya akan bisa menca-pai
LDR membesar, maka hambatan LDR akan mengecil. Hal ini menyebabkan
tegangan pada Titik 1 semakin besar. Dan sebaliknya, jika intensitas cahaya
disekitar LDR semakin kecil, maka hambatan LDR semakin besar. Hal ini
LDR membesar, maka hambatan LDR akan mengecil. Hal ini menyebabkan
cahaya disekitar LDR semakin besar, maka hambatan pada LDR semakin
E. Remote Control
untuk memati hidupkan atau menyambung dan memutuskan aliran listrik dari
suatu relay yang berfungsi sebagai pemutus dan menyambung aliran listrik,
P2700211406
sedangkan pemancar dan penerima berfungsi sebagai pengirim dan
penerima data signal digital ke infra merah. Remote control yang biasa
tidak tampak oleh mata manusia. Spektrum frekuensi cahaya secara umum
P2700211406
Remote kontrol inframerah menggunakan cahaya inframerah sebagai media
tiga metode yang digunakan yaitu pengubahan lebar pulsa, lebar jeda
(AC), hiburan televisi dan radio, kemudahan memasak, serta masih banyak
lagi manfaat yang kita dapat dari energy listrik.[13]. Secara umum konsep
P2700211406
berpenampang besar dan atau menggunakan tegangan tinggi; 4) Mengurangi
Energi Listrik adalah energi akhir yang dibutuhkan bagi peralatan listrik
disebut sebagai watt. Satuan energi juga dapat dinyatakan dalam waat, yaitu
muatan dari satu titik ke titik yang lain). Energi listrik dilambangkan dengan
Watt.
G. ROODMAP
terdahulu sebagai dasar dalam penyusunan dan penyelesaian tugas akhir ini
diantaranya:
P2700211406
1. Penelitian dari M.Arif Setiawan, P.Susetyo W,ST tentang ” Rancang
ATMega8 yang nantinya akan terintegrasi dalam sistem ini yaitu dengan
seperti sensor dan aktuator. Ada empat sensor digunakan yaitu sensor gerak
rumah dengan menggunakan sensor PIR, Sensor cahaya yaitu LDR untuk
mendeteksi keadaan siang hari yang nantinya akan mematikan lampu yang
sensor SHT11 sebagai sensor suhu dan kelembaban yang nantinya akan
dari ruangan itu sendiri yang nanti aktualnya akan menyalakan kipas sebagai
penetralisir ruangan, dan sensor TGS sebagai sensor asap yang nantinya
Penelitian ini lebih di fokuskan dalam hal pencahayaan alami dari arsitektur
P2700211406
Dalam perancangan penelitian ini penulis mengacu pada beberapa
penelitian diatas namun perlu di ketahui bahwa apa yang telah di teliti dan di
buat oleh peneliti terdahulu hanya pada pembuatan prototypenya saja, maka
3. Kerangka Pikir
mengatur penggunaan lampu dalam rumah baik saat bepergian, saat siang
hari maupun pada saat malam hari sehingga tidak terjadi pemakaian energi
yang berlebihan. Adapun kerangka pikir dari penulisan penelitian ini dapat di
Permasalahan
P2700211406
Solusi
Metodologi
Rancang bangun
Hasil Penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
studi perencanaan :
1. Studi Literatur
pemakaian listrik
2. Spesifikasi Sistem
a. Tujuan
P2700211406
Spesifikasi sistem merupakan analisis kebutuhan spesifikasi
b. Lingkup Masalah
remote control.
ini dilakukan selama 3 bulan yang dimulai dari bulan februari sampai
C. Perancangan sistem
garis besar ada dua tahapan yang akan dikerjakan yaitu perancangan
antara satu dengan yang lain karena tanpa ada satu sistem tidak dapat
bekerja.
P2700211406
1. Perancanan Perangkat keras (hardware)
lokasi penelitian.
perancangan hardware
D. Pengujian Sistem
tersebut dapat berfungsi dengan baik. Pada penelitian ini, metode yang
P2700211406
digunakan adalah verifikasi dan validasi. Adapun metode pengujian
Peralatan Input
(device)
Sensor gerak
Remote control
Modul
Komunikasi main Modul
2 prosessing
mikrokontroler prosesing
(main control)
Peralatan input
(device):
Sensor cahaya
3 Modul output Modul output
Sensor gerak
Remote control
control
P2700211406
E. Analisis Sistem
BAB IV
A. Rancangan Sistem
sandang dan pangan. Fungsi rumah tinggal tidak hanya sekedar untuk
berlindung dari segala gangguan alam dan iklim, akan tetapi juga untuk
P2700211406
tidur, kamar mandi, ruang makan, dapur, ruang keluarga, ruang tamu,
dan teras yang pada setiap ruang tersebut memakai lampu listrik
Gambaran umum rumah biasa dapat dilihat pada gambar dibawah ini:.
menerangi dengan watt yang sesuai dengan kondisi ruang tersebut. Hal ini
tersebut. Akibat dari penggunaan lampu yang tidak sesuai dengan ruang
pada rumah biasa dapat dilihat pada table 4.1. dibawah ini:
P2700211406
R. Tamu 1 60 6 360
R. Keluarga 1 60 6 360
Kamar Tidur 2 18 8 288
Kamar Mandi 3 18 6 324
Dapur 1 60 6 360
Dengan jumlah lampu yang ada pada table 4.1 diatas, rumah biasa
menggunakan saklar manual untuk meng ON/OFF kan lampu lampu tersebut,
hal ini membuat sehingga sering kali lampu yang seharusnya tidak perlu
menyala pada saat tertentu masih tetap menyala akibat dari kelalaian pemilik
rumah.
rekening PLN setiap bulannya. Data dibawah ini adalah data pembayaran
listrik pada rumah Biasa sejak bulan Januari 2012 – Februari 2013.
Nilai pada table 4.2. diatas adalah penyalaan lampu normal (belum
P2700211406
pembayaran tagihan rekening diatas, dianggap masih terlalu besar oleh
dimatikan pada jam 6.00 sering kali dimatikan jam 6.30 saat pemilik rumah
bangun tidur.
P2700211406
Gambar.4.2.Penempatan sensor dan sistem kendali
Piranti utama dari sitem kendali pemakaian listrik pada rumah biasa
P2700211406
Gambar.4.3.bagan kotak keseluruhan sistem
P2700211406
Gambar.4.5.Sistem Kendali listrik
manusia/benda telah bergerak atau keluar dari jangkauan sensor. Sensor PIR
kecil, murah, berdaya rendah, mudah digunakan dan tidak mudah rusak. Itu
alasan mengapa sensor ini banyak digunakan dalam peralatan rumah dan
gadget.
Infra merah yang dalam bahasa teknis disebut PIR (Pasissve Infra Red) atau
infra merah pasif. Sensor ini hanya mendeteksi saja sehingga disebut pasisf.
Sensor infra merah memiliki keuntungan dari sisi penguasaan area dimana
sensor ini mempunyai jarak radius 5m/90° dan biasanya dipasang di tempat
strategis untuk mendeteksi gerakan seperti pintu kamar mandi. Sensor PIR ini
P2700211406
bekerja dengan menangkap energi panas yang dihasilkan dari pancaran sinar
infra merah pasif yang dimiliki setiap benda dengan suhu benda diatas nol
0
mutlak. Seperti tubuh manusia yang memiliki suhu tubuh kira-kira 32 C, yang
merupakan suhu panas yang khas yang terdapat pada lingkungan. Pancaran
yang merupakan inti dari sensor PIR ini sehingga menyebabkan Pyroelectic
sensor yang terdiri dari galium nitrida, caesium nitrat dan litium tantalate
pancaran sinar infra merah pasif ini membawa energi panas. Prosesnya
hampir sama seperti arus listrik yang terbentuk ketika sinar matahari
Sensor PIR hanya bereaksi pada tubuh manusia. Hal ini disebabkan
pasif. IR Filter dimodul sensor PIR ini mampu menyaring panjang gelombang
pancaran sinar inframerah pasif yang dipancarkan oleh tubuh manusia yang
yang dibawa oleh sinar inframerah pasif tersebut. Kemudian sebuah sirkuit
P2700211406
Ketika manusia berada di depan sensor PIR dengan kondisi diam, maka
sensor PIR akan menghitung panjang gelombang yang dihasilkan oleh tubuh
terhadap jarak tempuh. Hasilnya adalah pada jarak 5 meter sensor ini dapat
mendeteksi gerakan manusia maka lampu akan menyala, namun bila lebih
dari 5 meter maka sensor PIR tidak dapat mendeteksi karena sensor PIR
bukan hanya untuk mengamati pergerakan manusia saja, akan tetapi juga
melewati sensor tersebut. Cara kerja sensor dapat dilihat pada gambar 4
dibawah ini:
P2700211406
objek
Intensitasn Kepekaan PIR pada
Jarak objek
Terdeteksi Tidak
1 Meter √
2 Meter √
3 Meter √
4 Meter √
5 Meter √
6 Meter √
7 Meter √
meter. cukup efektif dijadikan sebagai sensor gerak. lihat juga gambar
langkah kerja PIR di atas, sensor ini tidak dapat mendeteksi sebarapa banyak
jumlah orang yang ada di area jangkauan sensor, namun hanya dapat
yang terdiri dari IR LED dan fototransistor. PIR tidak memancarkan apapun
merespon energi dari pancaran sinar inframerah pasif yang dimiliki oleh
setiap benda yang terdeteksi olehnya. Benda yang bisa dideteksi oleh sensor
P2700211406
Di dalam sensor PIR ini terdapat bagian-bagian yang mempunyai
Sensor PIR ini bekerja dengan menangkap energi panas yang dihasilkan dari
pancaran sinar inframerah pasif yang dimiliki setiap benda dengan suhu
benda diatas nol mutlak. Seperti tubuh manusia yang memiliki suhu tubuh
kira-kira 32 derajat celcius, yang merupakan suhu panas yang khas yang
ditangkap oleh Pyroelectric sensor yang merupakan inti dari sensor PIR ini
caesium nitrat dan litium tantalate menghasilkan arus listrik. Mengapa bisa
membawa energi panas. Prosesnya hampir sama seperti arus listrik yang
Mengapa sensor PIR hanya bereaksi pada tubuh manusia saja? Hal ini
sinar inframerah pasif. IR Filter dimodul sensor PIR ini mampu menyaring
berkisar antara 9 sampai 10 mikrometer ini saja yang dapat dideteksi oleh
sensor.
pancaran sinar inframerah pasif yang dipancarkan oleh tubuh manusia yang
P2700211406
yang dibawa oleh sinar inframerah pasif tersebut. Kemudian sebuah sirkuit
Ketika manusia berada di depan sensor PIR dengan kondisi diam, maka
sensor PIR akan menghitung panjang gelombang yang dihasilkan oleh tubuh
Jadi sensor PIR tidak akan menghasilkan output apabila sensor ini
inframerah antar 8 sampai 14 mikrometer dan benda yang diam seperti sinar
lampu yang sangat terang yang mampu menghasilkan panas, pantulan objek
P2700211406
Sensitifitas modul PIR yang mampu mendeteksi adanya gerakan pada
jarak 5 meter sangat cocok digunakan pada sistem kendali pemakaian listrik
sensor gerak PIR memiliki output yang langsung bisa di hubungkan dengan
komponen digital TTL atau CMOS dan juga dapat lansung dihubungkan ke
mikrokontroler. Keluaran dari modul sensor gerak ini adalah LOW. Dan ketika
Jadi sensor PIR tidak akan menghasilkan output apabila sensor ini
infra merah antar 8 sampai 14 mikrometer dan benda yang diam seperti sinar
lampu yang sangat terang yang mampu menghasilkan panas, pantulan objek
P2700211406
Sensor cahaya yang dirancang memiliki masukan tegangan 5V dan
akan memiliki Output 5V saat dalam keadaan gelap, dan memiliki output 0 V
tegangan yang ada pada kaki LDR dengan suatu kondisi intensitas cahaya
tertentu. Semakin besar cahaya yang diterima maka semakin kecil nilai
resistansi yang ada pada LDR. Hal ini disebabkan karena LDR terbuat dari
bahan semikonduktor yang terbuat dari cadmium sulfida (CdS) dan cadmium
cahaya. Semakin besar Resistansi maka tegangan LDR juga akan semakin
besar pula. Dan ketika tegangan sudah mencapai 2,3V atau lebih maka
lampu akan menyala. Nilai 2,3 Volt adalah batas bawah untuk lampu menyala
setelah kondisi awal mati sedangkan nilai 2,7 Volt adalah batas bawah saat
lampu menyala dan kemudian mati. inilah yang dinamakan histerysis. Dengan
fungsi Hysterisis maka tidak akan terjadi kondisi bouncing pada lampu.
dari LDR jatuh, sehingga arus melewatinya. Ketika tingkat cahaya 1000 lux
(cahaya terang) diarahkan ke arah itu, resistensi adalah 400 (ohm). Ketika
tingkat cahaya 10 lux (tingkat cahaya yang sangat rendah) yang diarahkan ke
P2700211406
arah itu, perlawanan telah meningkat drastis menjadi 10.43M (10.430.000
ohm).
Prinsip kerja dari rangkaia LDR adalah ketika ada resistansi LDR akan
rendah jadi penurunan tegangan POT R2 akan tinggi, hal ini membuat
transistor TR1 ON. TR1( BC107) digabungkan kebasis TR2(SL100) jadi TR2
akan OFF, begitupun dengan relay maka lampu juga akan OFF. Ketika gelap
menurun 0.06V. hal ini membuat transistor TR1 OFF yang pada gilirannya
turns ON, estate TR2 akan diberi energy dan lampu akan menyala. POT R2
Gambar 4.8 di atas menunjukkan bahwa ketika ada cahaya, perlawanan dari
diarahkan ke arah sensor maka lampu akan mati, namun ketika tingkat
P2700211406
cahaya yang sangat rendah yang diarahkan ke arah sensor maka,
3. Remote Control
merupakan fasilitas yang harus dimiliki semua perangkat elektronik untuk saat
ini. Bisa kita lihat bahwa sebagian besar TV, Audio, Tape Recorder, VCD,
DVD sudah dilengkapi dengan remote control. Teknologi ini sebenarnya bisa
menekan saklar yang terdapat pada dinding tapi cukup dengan remote control
sistem ini sangatlah penting, mengingat keadaan dalam rumah biasa ada satu
penghuni telah lanjut usia, hal ini membuat sehingga lampu di kamar tidur dan
kamar mandi sering kali lupa dimatikan pada saat siang hari maupun pada
P2700211406
maka pengoperasian listrik dapat dilakukan oleh pemilik rumah khususnya
Cara kerja dari remote control ini adalah dengan mengirim sejenis
“tone” melalui led infra red yang kemudian diterima oleh reciver untuk
remote control ini terbagi menjadi dua bagian, yang pertama adalah bagian
remote control maka pemilik rumah dapat mengendalikan lampu dari jarak
jauh. Rangkaian remote control untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 5
dibawah ini.
P2700211406
Gambar 4.13..Flow chart Program pada Rangkaian Alat Pendeteksi Data Remote
D. Pembahasan
pemakaian energi listrik. Biaya ini di ukur dalam kWh. Besarnya pemakaian
listrik setiap bulan dapat dilihat pada meteran kWh PLN. Biasanya PT PLN
juga mencatat besarnya energi (KWH) listrik yang digunakan oleh setiap
sistem blok. Sistem ini berfungsi sebagai dasar banyaknya pemakaian listrik.
Besarnya daya PLN pada rumah biasa dijalan sahabat III nomor 15
P2700211406
Rp.192.412.- harga ini saat belum pemasangan alat sistem kendali
pemakaian listrik pada rumah biasa maka pemakaian KWH bulan maret
sebesar 241Kwh, dan bulan April sebesar 248Kwh. Untuk menentukan nilai
rupiah yang harus dibayar dalam tagihan PLN sebesar Rp. 142.318 pada
bulan Maret dan Rp148.852.- untuk bulan April 2013, Nilai ini di dapat dengan
dengan alat elektronik lain, konsumsi energi lampu termasuk kecil. Namun
juga jumlahnya banyak dan digunakan dalam waktu lama, lampu juga dapat
Dari hasil tabel 4.6 diatas maka dapat diketahui jumlah Watt Hour (WH) saat
P2700211406
Maka hasil dari tabel 6 diatas maka dapat diketahui penghematannya adalah:
listrik sebesar 23WH atau 0.23kWh selain itu penggunaan sistem kendali
Tidak semua peralatan listrik yang ada di dalam rumah dapat dikontrol
dengan sistem kendali ini seperti kulkas, Agar bahan makanan dan minuman
Dari hasil perhitungan yang ada, maka terjadi penurunan atau penghematan
pada saat pemakaian system kendali pemakaian listrik pada Rumah Biasa,
P2700211406
Dengan demikian pembayaran tagihan rekening pada saat sebelum
pemakaian system kendali pada bulan Januari dan Februari 2013 sebesar
Rp. 376.656.- dan saat alat terpasang pada bulan Maret dan April maka
tagihan listrik sebesar Rp. 291.117.- lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 6
berikut ini:
listrik pada rumah biasa dapat menghemat biaya listrik sekitar 6.17%.
Dari hasil perhitungan pada nilai P dan Q maka sebagai contoh untuk
= 20.700
- Biaya Pemakaian
P2700211406
= 11299kWh – 11065kWh
= 234
= 234 x 605
= Rp. 141.570
tamu, ruang dapur dan ruang kamar mandi selama 10 menit. Berarti
terdiri dari :
buah lampu jenis TL jika semua lampu lupa dimatikan selama 10 menit
adalah 3 x 0.768 = 2.304 kWH/hari Jadi total kerugian energi listrik akibat
b. Lampu TL dengan daya 18 VA, cos φ 0.8 jadi : P = 18 x 0.8 = 14.4 Watt.
buah lampu jenis TL jika semua lampu lupa dimatikan selama 10 menit
Jadi total kerugian energi listrik dalam sepuluh menit perhari adalah
P2700211406
c. Dengan menggunakan sensor gerak dan remote control dapat
sensor gerak dan remote control adalah 8 buah jadi penghematan yang
terjadi :
1.8432 kWH/hari
dari total energi listrik yang dibutuhkan untuk penerangan didalam rumah
biasa.
Lampu yang terpasang diluar rumah biasa adalah tiga buah lampu.
Dengan asumsi apabila tidak menggunakan sensor LDR maka pemilik rumah
menghidupkan lampu jam 18.30 sore dan mematikan lampu jam 7 pagi,
padahal lampu harus dimatikan jam 6.30 pagi. Maka dapat dihitung sebagai
berikut.
P2700211406
a. Kerugian energi listrik sebagai berikut : Lampu di luar rumah
Energi listrik yang dipakai untuk semua lampu di luar rumah adalah
0.1872 kWH/hari.
sensor LDR adalah sebesar 3.7% dari energi listrik yang digunakan di luar
= 4.608kWH/hari + 0.72kWH/hari
= 5.328 kWH/hari
P2700211406
BAB V
A. Kesimpulan
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis nyatakan dalam pembuatan alat ini
P2700211406
1. System kendali pemakaian listrik ini alangkah baiknya dicoba
DAFTAR PUSTAKA
Aplikasi”.
Berbasis Internally Triggered TRIAC”, Jurnal INKOM vol III no 1-2 halaman
[5].Futurlec,”ADC0808CCN”,http://www.futurlec.com/ADConv/ADC0808.shtml
, ( Diakses 2.04.2013)
[6]. Kiki Prwiroredjo & Nyssa Asteria, “Detektor Jarak dengan Sensor
Feb 2008.
P2700211406
[8]. M. Arief Setiawan, P. Susetyo.W, “Rancang Bangun sistem Otomasi
2008
P2700211406
Lampiran 1
Nico 1) 2
demus Rahanra, Rhiza. S. Sadjad , Zahir Zainuddin
Abstrak
Upaya penghematan energi dewasa ini
berlebihan, energi listrik merupakan salah satu
menjadi dambaan setiap orang. Banyak orang bentuk energi yang sangat vital bagi kehidupan
memilih menggunakan lampu hemat energi agar manusiasaat ini, maka dengan
dapat mengatasi pembengkakan kenaikan tagihan kemajuan teknologi maka campur tangan
listrik PLN setiap bulannya, namun hal ini tidak manusia dalam operasional
cukup berdampak pada pemekaian dan pembayaran berusaha dikurangi.[10].
rekening bulanan.
Rumah biasa di jl Sahabat III nomor 15 Salah satu cara untuk menghemat biaya tagihan
kecamatan Tamalanrea kota Makassar, adalah sebuah
PLN adalah menggunakan lampu dan alat
rumah biasa yang memiliki beberapa ruang yang
semuanya menggunakan lampu listrik elektronik sesuai dengan kebutuhan.
sebagai sumber pencahayaan buatan Yang menentukan besarnya tagihan listrik
yang membantu penerangan adalah jumlah dan lamanya pemakaian alat
pada masing-masing ruang. Rumah biasa listrik di rumah, begitu juga dengan lampu. Bila
menggunakan listrik dengan daya 900VA. Dalam dibandingkan dengan alat elektronik lain,
mengontrol pemakaian lampu listrik pada rumah konsumsi energy lampu termasuk kecil , namun
biasa, pemilik rumah masih menggunakan saklar karena jumlah pemakaiannya yang lama juga
manual sehingga hal tersebut membuat sering terjadi dapat menjadi penyebab naiknya tagihan
pemborosan pemakaian energi listrik karena pemilik
listrik.[13]
rumah sering lupa mematikan lampu pada saat-saat
yang tidak di perlukan bantuan cahaya lampu, maka Sistem kendali pemakaian listrik akan
diperlukan sistem kendali Pemakaian listrik pada dapat memudahkan operasional. Sistem ini
rumah tersebut. digunakan untuk mengatasi lampu yang lupa
Pemakaian sistem kendali dimatikan oleh pemilik maupun saat lampu lupa
pemakaian listrik sangat membantu pemilik dinyalakan pada saat dan waktu dimana lampu
rumah dalam pengontrolan penyalaan lampu pada tersebut harus menyala. Penelitian ini bertujuan
rumah tersebut. Sistem ini mampu menekan merancang sebuah alat sistem kendali
pemborosan pemakaian energi lisrik karena pemakaian lampu listrik menggunakan
sistem yang dibangun menggunakan
mikrokontroler AT328 untuk mengoperasikan
beberapa sensor untuk mengontrol lampu secara
otomatis, sehingga sistem ini dapat bekerja tanpa penerangan lampu pada rumah biasa. Sistem
bantuan manusia. kendali ini menggunakan masukan sensor
Pemasangan sistem kontrol pada rumah kehadiran manusia jenis passive infrared atau
biasa di jl Sahabat III no 15 kecamatan Tamalanrea PIR, sensor cahaya LDR, dan remote
kota Makassar dapat berpengaruh dalam pembayaran control.[3]
tagihan rekening listrik, hal ini terbukti dengan data Penelitian ini dikembangkan dari
yang diperoleh dimana sejak januari 2012-bulan penelitian sebelumnya tentang Profil konsumsi
februari 2013 rata.- rata pembayaran perbulan energy listrik pada Hunian rumah
sebesar Rp. 155.169, dan saat pemasangan alat tinggal,[14]dan rancang bangun sistem rumah
kendali rata –rata pembayaran sebesar Rp.145.585.
Kata Kunci: system Kendali, Listrik,
berbasis mikrokontroler.[8].
Penghematan
2. Gambaran Umum Rumah Biasa
Rumah adalah salah satu kebutuhan
1. Pendahuluan pokok manusia untuk bertempat tinggal dan
Pemanfaatan energi listrik dewasa ini melindungi seseorang dari pengaruh lingkungan
kurang efektif pasalnya banyak peralatan
elektronik yang mengkonsumsi listrik secara
fisik yang berhubungan secara langsung Tabel.1. Jumlah Lampu dan
misalnya hujan, panas matahari, angin dan lain- Lama Nyala
lain. Memilik rumah yang aman dan nyaman Waktu Konsumsi
serta hemat energy saat ini menjadi dambaan Lokasi Jumlah Daya Nyala Energi
setiap orang. Rumah Biasa di jl Sahabat III no Lampu (watt) (jam) (Wh)
15 kecamatan Tamalanrea kota Makassar Teras 3 60 13.5 2.430
memiliki ruangan seperti ruang tamu, ruang Ruang. Tamu 1 60 6
keluarga, kamar tidur, teras, ruang kamar 360 Ruang Keluarga 1 60 6
mandi, serta dapur yang 360 Kamar Tidur 2 18 8
semuanya menggunakan listrik sebagai 288 Kamar Mandi 3 18 6
pencahayaan buatan. Namun dalam 324 Dapur 1 60 6
pengoperasiannya lampu-lampu 360
tersebut masih menggunakan saklar manual
sehingga selalu menyebabkan pemborosan
pemakaian energy akibat kelalaian pemilik Sebelum pemakaian sistem kendali,
rumah itu sendiri. Kerugian yang terjadi maka pembayaran tagihan rekening listrik
pada rumah biasa seringkali diakibatkan dari perbulan rata-rata sebesar Rp.155.169.- Untuk
penghuni rumah seringkali lupa mematikan lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini:
lampu pada saat tidak dbutuhkan,hal ini
mengakibatkan pembengkakan
tagihan rekening listrik PLN. Gambaran umum
rumah biasa dapat dilihat pada gambar.1.
Tabel. 2. Data Pembayaran Rekening Listrik
dibawah ini. Bulan Januari 2012 - Februari 2013
No Pembayaran Bulan Total Pembayaran
1 Januari Rp. 149.980.-
2 Februari Rp. 152.060.-
3 Maret Rp. 144.493.-
4 April Rp. 127.070.-
5 Mei Rp. 167.060.-
6 Juni Rp. 154.840.-
7 Juli Rp. 182.063.-
8 Agustus Rp. 172.569.-
9 September Rp. 169. 740.-
10 Oktober Rp.
175.530.-11 November Rp.
180.322.-12 Desember Rp.
197.312.-13 Januari Rp.
184.244.-14 Februari Rp.
192.412.-Rata2
Rp.155.169.-
Rumah Biasa