Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Tujuan Praktik Kerja Industri

Tujuan diadakannya Prakerin ini adalah :

a. Meningkatkan dan memantapkan ketrampilan yang akan membentuk

jiwa dan kemampuan siswa sebagai bekal utama untuk memasuki dunia

kerja yang sesuai dengan program kerja yang dipilih.

b. Menumbuhkembangkan sikap proposional yang diperlukan untuk

memasuki dunia kerja.

c. Memperoleh masukan dengan umpan balik guna memperbaiki dan

mengembangkan kesesuaian pendidikan kejuruan.

d. Mendidik dan melatih diri untuk bekerja dengan inisiatif tetapi penuh

dengan tanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan.

e. Untuk memasyarakatkan diri pada suasana lingkungan kerja yang

sebenarnya antara lain :

 Struktur organisasi

 Asosiasi usaha

 Jenjang karier

 Manajemen usaha

f. Mengambil diklat untuk memperluas dan memantapkan proses

penyerapan teknologi baru dari lapangan kerja kesekolahan ataupun

sebaliknya.

g. Memberi peluang masuk kerja sama dengan perusahaan.

1
B. Tujuan Pembuatan Laporan PRAKERIN

Tujuan penyusunan Laporan Prakerin ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk memenuhi syarat menempuh Ujian Sekolah dan Ujian Nasional

SMK Pancasila 1 Wonogiri tahun diklat 2012 / 2013.

b. Mengumpulkan data guna kepentingan sekolah pada umumnya dan untuk

kepentingan penulis pada khususnya.

c. Penulis dapat lebih memahami, menempatkan dan mengembangkan

diklat yang penulis dapatkan disekolahan dan penerapannya didunia

usaha.

d. Menambah perbendaharaan pustaka sekolah dan menunjang peningkatan

pengetahuan siswa angkatan berikutnya.

C. Metode Pengumpulan Data

Untuk menambah data – data dalam penyusunan laporan Prakerin ini penulis

menggunakan metode sebagai berikut :

a. Metode Wawancara ( Interview )

Yaitu menggunakan metode pengumpulan data dengan jalan bertanya

secara langsung kepada sumber data.

b. Metode Pengembangan ( Observasi )

Yaitu menggunakan metode menggumpulkan data dengan jalan melihat

langsung atau mengamati secara langsung ditempat sumber data.

c. Metode Pustaka

Yaitu metode pengumpulan data dengan jalan melihat brosur – brosus,

majalah, serta buku yang berkaitan dengan obyek yang dilaporkan.

2
D. Kerangka Laporan PRAKERIN

Agar pembaca dapat dengan mudah memahami isi dari laporan Prakerin ini,

maka penulis akan menyajikan kerangka laporan sebagai berikut :

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN INSTITUSI

HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN

A. Tujuan Praktek Kerja Industri

B. Tujuan Pembuatan Laporan PRAKERIN

C. Metode Pengumpulan Data

D. Kerangka Laporan Prakerin

BAB II URAIAN UMUM

A. Sejarah Institusi

B. Struktur Organisai

C. Kepegawaian

D. Disiplin Kerja

E. Pemeliharaan Tempat Kerja dan Lingkungan

BAB III URAIAN KHUSUS

A. Pengertian Sistem Starter

B. Konstruksi Motor Starter

3
C. Fungsi Komponen – Komponen Motor Starter

D. Pembongkaran Motor Starter

E. Perakitan Motor Starter

F. Memperbaiki Gangguan Pada Motor Starter

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran – Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN

4
A. Sejarah Institusi
BAB II

URAIAN UMUM

Bengkel “JIYO BENGKEL” adalah layanan perbengkelan untuk

Jarum, Sidoharjo, Wonogiri. Nama “JIYO”, diambil dari nama pendiri

sekaligus pemilik bengkel. Awalnya, Bapak Jiyo adalah seorang mekanik

sebuah perusahaan bus di Wonogri, di sela – sela waktu beliau melayani

perbaikan kendaraan di rumahnya sendiri. Setelah cukup modal akhirnya

beliau mendirikan bengkel sendiri. Selain service, bengkel ini juga

W
Y
R
K
A
N
M
I
P
kendaraan bermotor, khususnya kendaraan roda empat, yang terletak di Desa

menyediakan spare part untuk semua jenis kendaraan. Tenaga / karyawannya

diambil dari warga sekitar yang mempunyai kemampuan sesuai yang

dibutuhkan di bengkel.

Lokasi bengkel memang bearada di dalam kampung, tetapi karena

pelayanan yang memuaskan, menjadikan bengkel ini mudah mendapat

banyak pelanggan, sehingga menghasilkan keuntungan yang besar pula.

B. Struktur Organisasi

Gambar 2.1. Struktur Organisasi

5
C. Kepegawaian

Karyawan Bengkel “JIYO BENGKEL” sebanyak 4 orang, masing –

masing mempunyai kemampuan sesuai bidangnya. Jika ada penambahan

karyawan dilakukan dengan profesional, yaitu melalui tes seleksi. Lebih

diutamakan warga sekitar bengkel, dengan tujuan untuk mengangkat

kesejahteraan.

D. Disiplin Kerja

Disiplin kerja diterapkan dengan baik, meliputi disiplin waktu,

keuangan dan kesehatan. Dengan begitu para konsumen percaya dan yakin

akan kinerja dari para karyawan yang ada di Bengkel “JIYO BENGKEL”.

E. Pemeliharaan Tempat Kerja dan Lingkungan

Setiap karyawan wajib membersihkan tempat kerja dan lingkungan

sekitar. Sehingga para karyawan dapat bekerja dengan nyaman, dan para

konsumen pun, saat menunggu kendaraannya di servis tidak merasa jenuh.

Untuk urusan sampah, masing - masing dipilah sesuai dengan

jenisnya, antara lain :

a. Untuk oli bekas disimpan dalam drum tersendiri, untuk nantinya dijual

pada pembeli oli curah.

b. Sampah kaleng dikumpulkan dan dijual pada pembeli barang rongsokan.

c. Sampah jenis kertas, plastik dan sejenisnya dikumpulkan dan nantinya

dibakar.

6
BAB III

URAIAN KHUSUS

A. Pengertian Sistem Starter

Sistem starter adalah bagian dari sistem kendaraan untuk memberikan

putaran awal bagi mesin, agar dapat menjalankan siklus kerjanya. Dengan

memutar fly wheel, mesin mendapat putaran awal dan selanjutnya dapat

bekerja menghasilkan putarannya sendiri melalui siklus pembakaran pada

ruang bakar.

Motor starter sebagai penggerak mula harus dapat mengatasi tahanan-

tahanan motor, misalnya :

 Tekanan kompresi

 Gesekan, pada semua bagian yang bergerak

 Hambatan dari minyak pelumas, sewaktu masih dingin kekentalannya

masih tinggi

B. Konstruksi Motor Starter

Gambar 3.1. Konstruksi


motor starter

7
Keterangan :

1. Kumparan penahan 14. Kontak utama


2. Kumparan penarik 15. Pegas pengembali kontak
3. Pegas pengembali 16. Plat penghubung kontak
4. Lengan pendorong 17. Rumah selenoid
5. Pegas penghantar 18. Rumah komutator
6. Rumah kopling 19. Rumah sikat arang
7. Plat rumah kopling 20. Sikat arang
8. Roda gigi pinion 21. Lamel komutator
9. Poros anker 22. Sepatu kutup magnet
10. Ring pembatas 23. Anker
11. Sekrup ulir memanjang 24. Rumah motor starter (yoke)
12. Ring penghantar 25. Kumparan medan
13. Terminal 30

C. Fungsi Komponen – Komponen Motor Starter

1. Yoke (Rumah motor starter)


Sebagai penopang dari core berbentuk silinder yang terbuat dari logam
2. Field Coil (Kumparan medan)
Untuk membangkitkan medan magnet
3. Armature (Anker)
Mengubah energi listrik menjadi energi gerak putar
4. Brush (Sikat)
Bersama pemegang sikat meneruskan arus dari field coil ke armature coil
dan langsung ke masa melalui komutator
5. Armature brake
Sebagai pengerem putaran armature setelah lepas dari perkaitan dengan
roda penerus.
6. Driver lever (Tuas penggerak)
Untuk mendorong pinion gear ke arah posisi perkaitan dengan roda

penerus, dan melepasnya

8
7. Starter clutch

Untuk memindahkan moment puntir dari armature shaft ke roda penerus,

sehingga dapat berputar.

8. Pinion gear

Meneruskan moment puntir dari starter clutch ke roda penerus.

9. Magnetic switch

Untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear ke / dari roda

penerus, sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada sirkuit sirkuit

motor starter melalui terminal utama.

D. Pembongkaran Motor Starter

Langkah – langkah pembongkaran :


1. Jepit starter pada ragum
2. Buka mur pengikat klem kabel utama ke motor starter, Lepas baut-mur
pemegang solenoid, Lepas solenoid dari motor starter
3. Goyang-goyangkan solenoid supaya plunyernya terlepas dari tuas
penggerak
4. Buka tutup bantalan , dengan lidah pengukur (fluler) periksa celah
samping poros anker antara plat pengunci dan ujung kerangka (rumah
starter). Bandingkan hasil pengukuran dengan buku petunjuk
5. Buka plat pengunci, pegas dan ring/karet, buka dua baut panjang dan
keluarkan kerangka ujung komutator
6. Dengan sepotong kawat baja lepas pegas-pegas sikat dan lepas sikat-
sikat dari pemegangnya
7. Lepaskan pemegang sikat dari anker
8. Buka kerangka kumparan medan dari rumah penggerak pinion
9. Buka tuas penggerak dari rumah penggerak pinion , lepaskan anker dari
rumah penggerak, dengan alat khusus keluarkan cincin penyetop dari
ring pengunci, lepaskan ring pengunci, keluarkan pinion beserta kopling
jalan bebas dan poros anker

9
1 2 3

4 5

6 7

Gambar 3.2. langkah – langkah pembongkaran


motor starter

E. Perakitan Motor Starter

Langkah – langkah perakitan :


1. Tempatkan pinion pada poros anker. Tempatkan cincin penyetop pada
porosanke, pasang ring pengunci
2. Dengan ragum tekan ring pengunci periksa bahwa ring pengunci
terpasang dengan benar

10
3. Dengan obeng, pukul pinion dalam usaha memasukkan cincin penyetop
ke dalam ring pengunci
4. Pasang tuas penggerak pinion pada rumah penggerak, pasang anker
beserta pinion pada rumah penggerak, pasang kerangka kumparan medan
pada naker
5. Tempatkan pemegang sikat di atas poros anker, dengan sepotong kawat
baja pegang pegas sikat serta pasang sikat pada pemegang sikat
6. Pasang kerangka ujung pada poros anker dan pasang 2 baut panjang,
pasang karet, pegas dan plat pengunci. Ukur celah samping anker antara
plat pengunci dan kerangka ujung. Pasang tutup bantalan dengan dua
sekrup.
7. Kaitkan solenoid pada tuas penggerak Pasang baut / mur pengikat
solenoid. Pasang klem kabel utama ke motor starter

1 2 3

4 5 6

Gambar 3.3. langkah – langkah perakitan


motor starter

11
F. Memperbaiki Gangguan Pada Motor Starter

1. Starter tidak dapat berputar


Syarat pemeriksaan
Baterai terisi lihat petunjuk pada lembar latihan tentang pemeriksaan
baterai.
Ikatan pada seleniod dan kabel massa antara motor dan bodi harus baik
tidak terjadi oksidasi .
Tegangan pada klem 50 (selenoid) tidak ada
Ukuran tegangan pada terminal 50 selenoid(tegangan terukur
minimal 8 Volt
Tegangan terukur tidak ada atau Tegangan terukur sesuai
kurang dari 8 V

Ukuran tegangan pada terminal untuk kumparan medan (terminal


C) selenoid, jika kontak selenoid baik, tegangan terukur minimal
8V
Tegangan terukur tidak ada atau Tegangan terukur sesuai
kurang dari 8 V

Selenoid Motor
– Diperbaiki – Diperbaiki
– Diganti – Diganti

Ukur tegangan pada terminal 50 kunci kontak (tegangan terukur


minimal 8 V)
Tegangan tidak ada Tegangan ada

Kunci kontak diganti Periksa dan perbaiki kabel


antara terminal 50 kunci
kontak dan terminal 50
selenoid

Selesai

12
2. Motor berputar lambat

Baterai terisi kurang atau kehilangan tegangan terlalu besar 


klem beterai kendor atau terjadi oksidasi  perbaiki
Periksa baterai, bila perlu diisi

Motor starter dapat memutar Motor starter tidak dapat


motor dengan baik memutar motor dengan baik

Selesai

Terjadi kehilangan tegangan yang besar pada terminal 30


selenoid  kemungkinan kendor atau terjadi oksidasi
Lepas klem massa baterai, bersihkan dan keraskan terminal 30
pada starter dan terminal massa antara chasis dan
motor/transmisi.Pasang kembali klem massa baterai
Motor starter berputar dapat Motor starter tidak dapat
berputar dengan dengan kuat berputar dengan baik

Selesai

Penyebab gangguan berikut ini diakibatkan dari :


a. Tidak cukup kontak antara sikat dan kolektor.
b. Kolektor aus, terbakar atau kotor.
Perbaikan :
a. Ganti sikat dan bersihkan rumah sikat.
b. Bubut kolektor dan frais alur-alur kolektor. Bila diameter
kolektor sudah terlalu kecil ganti anker.

13
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melaksanakan Praktik Kerja Industri, penulis dapat

mengambil kesimpulan :

1. Penulis secara jelas dan nyata dapat membuktikan teori – teori di sekolah

dengan pekerjaan langsung.

2. Penulis mendapat pengalaman tentang tata cara merawat dan

memperbaiki komponen – komponen kendaraan.

3. Manajemen yang baik menunjang hasil karya / kerja yang baik pula.

4. Disiplin dan kerjasama yang baik dapat memperlancar menyelesaikan

suatu pekerjaan

B. Saran – saran

1. Untuk para siswa, manfaatkan waktu dengan baik dalam mengikuti

prakerin maupun dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah

2. Untuk sekolah, kami mohon untuk dapat meningkatkan peralatan

praktek, agar mutu pendidikan meningkat.

3. Untuk tempat prakerin, agar dapat menerima kembali siswa – siswa yang

berkeinginan untuk praktek.

14
DAFTAR PUSTAKA

1. Blogger, 2010, Sistem Starter http://Sistem Otomotif.blogspot.com/2010

2. Willem Loemau, 2000, Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Starter, Malang

Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi

3. Anonim, 2011, Buku Petunjuk Prakerin, Wonogiri

SMK Pancasila 1 Wonogiri

15

Anda mungkin juga menyukai