PROGRAM STUDI (S1) PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN (S.PD)
INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI TARUTUNG TAHUN AKADEMIK 2022 Pendahuluan Daftar isi Kata pengantar BAB I Asal kata Kepempinan Sekolah Secara Etimiologi
a. Pengertian Asal Kata Kempinan Sekolah Secara Etimologi
Secara etimologi kepemimpinan dapat diartikan sebagai berikut :
berasal dari kata dasar “pimpin” ( lead ) berarti bimbing atau tuntun. Setelah ditambah awalan “pe” menjadi pemimpin ( leader ) artinya orang yang mempengaruhi pihak lain. Apabila ditambahi akhiran “an” menjadi pimpinan artinya orang yang mengepalai. Setelah dilengkapi dengan awalan “ke” menjadi kepemimpinan ( leadership ) yang artinya kemampuan dan kepribadian seseorang dalam mempengaruhi pihak lain untuk melakukan tindakan pencapaian tujuan bersama. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, istilah pemimpin diartikan sebagai pemuka, penuntun (pemberi contoh ) atau penunjuk jalan. Jadi secara fisik pemimpin itu berada didepan. Tetapi pada hakikatnya, dimanapun tempatnya, seseorang dapat menjadi pemimpin dalam memberikan pimpinan. Hal ini sesuai dengan ungkapan Kihajar Dewantoro yang terkenal “ing ngarso sung tuloda, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani” artinya, jika ada didedapan memberikan contoh, di tengah-tengah memberikan dorongan/motivasi, sedangkan apabila berada dibelakang dapat memberikan pengaruh yang menentukan, BAB II Definisi Kepempinan sekolah
a. Definisi kempinan Sekolah
Kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan untuk
mempengaruhi, mengkoordinir, dan menggerakkan orang-orang lain yang ada hubungannya dengan pelaksanaan dan pengembangan pendidikan agar dapat dicapai tujuan pendidikan atau sekolah secara efektif dan efisien. Agar tujuan sekolah dapat dicapai secara efektif dan efisien dibutuhkan kepemimpinan kepala sekolah yang efektif. Ada tujuh karekateristik kepemimpinan kepala sekolah efektif: (1) memiliki visi yang jelas, (2) memiliki harapan tinggi terhadap prestasi ; (3) memprogramkan dan memberikan umpan balik yang positif dan konstruktif , (4) mendorong pemanfaatan waktu secara efisien, (5) mendayagunakan berbagai sumber belajar, (6), memantau kemajuan peserta didik baik secara individual maupun kelompok, (7), melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkesinambungan. Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Menurut Overton (2002: 3), kepemimpinan adalah kemampuan untuk memperoleh tindakan pekerjaaan dengan penuh kepercayaan dan kerjasama. Dalam menjalankan kepemimpinannya seorang pemimpin memiliki gaya-gaya sendiri. Pendapat Overton menekankan fokus kepemimpinan terhadap kemampuan seseorang memperoleh tindakan dari orang lain. Harsey dan Blanchard (1996:1000), berpendapat bahwa: “kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu”. Pendapat Hersey dan Blanchard menekankan makna pimpinan sebagai proses mempengaruhi orang lain mencapai tujuan dalam suatu situasi. Kepemimpinan juga dapat berlangsung di mana saja. Anoraga mengartikan “Kepemimpinan sebagai hubungan dimana satu orang yakni pemimpin mempengaruhi pihak lain untuk bekerjasama secara sukarela dalam usaha mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan untuk mencapai hal yang diinginkan oleh pimpinan tersebut”.6 Sebagai proses, kepemimpinan di fokuskan kepada apa yang dilakukan oleh para peimpin, yaitu proses dimana para pemimpin menggunakan pengaruhnya untuk memeperjelas tujuan organisasi bagi para pegaawai, bahawan, atau yang dipimpinya, memotovasi mereka untuk mencapai tujuan tersebut, serta membantu menciptakan suatu budaya produktif dalam organisasi. BAB III Study Study Kepempianan dan pendekatan