Kematian adalah berhentinya fungsi biologis yang mempertahankan kehidupan
seseorang. Dari sudut pandang patologi forensik sangat penting ditentukan cara kematian yaitu wajar (natural) atau tidak wajar (unnatural). Diperlukan suatu pemahaman bagaimana mekanisme dan sebab-sebab kematian yang mungkin saja terjadi dan bagaimana tanda-tanda yang terlihat dari setiap sebab dan mekanisme kematian yang diperoleh pada tubuh korban. Kematian adalah suatu proses yang dapat dikenal secara klinis pada seseorang melalui pengamatan terhadap perubahan yang terjadi pada tubuh mayat. Perubahan itu akan terjadi dari mulai terhentinya suplai oksigen. Manifestasinya akan dapat dilihat setelah beberapa menit, jam, dan seterusnya. Setelah beberapa waktu, timbul perubahan pascamati yang jelas memungkinkan diagnosis kematian lebih pasti. Kematian mendadak terjadi empat kali lebih sering pada laki-laki dibandingkan perempuan. Pada tahun 2008 diperkirakan sebanyak 17,3 juta kematian disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler. Lebih dari 3 juta kematian tersebut terjadi sebelum usia 60 tahun dan seharusnya dapat dicegah. Distribusi penyebaran penyakit terus menunjukkan perubahan di berbagai negara. Penyebab kematian dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori. Di tingkat global, 7 dari 10 penyebab utama kematian pada tahun 2019 adalah penyakit tidak menular. Pada tahun 2019 dilaporkan mayoritas penyebab kematian yaitu sebesar 87,8* disebabkan oleh Non-Communicable Diseases (NCDs) atau penyakit tidak menular, dalam hal ini yaitu penyakit jantung, demensia, dan stroke merupakan merupakan penyebab utama. Proses kematian biasanya disebabkan oleh trauma (rudapaksa), asfiksia karena berbagai macam penyebab asfiksia seperti asfiksia mekanik dan keracunan serta penyakit misalnya penyakit sistemik, degeneratif, kanker dan infeksi. Ilmu kedokteran telah membuat klasifikasi penyebab kematian ke dalam empat tipe berdasarkan jenis penyakit/patologi yang berhubungan dengan efek yang ditimbulkan pada berbagai organ.