Anda di halaman 1dari 7
KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN REHABILITAS! SARANA PENUNJANG DIKLAT DAN PERLUASAN SELASAR BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN (BBPK) JAKARTA TAHUN ANGGARAN 2023 |. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2. Lingkup Kegiatan: Pekerjaan Rehabilitasi Sarana Penunjang Diklat dan Perluasan Selasar Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta Tahun Anggaran 2023, sesuai hasil output perencana, yang akan dilaksanakan yaitu: Rehabilitasi Masjid dan Perluasan Selasar, yang terdiri dari ‘a. Pekerjaan persiapan b. Pekerjaan SMK3K; &. Pekerjaan struktur d. Pekerjaan arsitekrtur e. Pekerjaan mekanikal dan elektrikal sehingga terwujud sarana penunjang diklat berupa masjid dan periuasan selasar yang layak dan memadai sesuai dengan dokumen perencanaan. Program Kerja: a. Penyedia Jasa Konstruksi Fisik harus segera menyusun program kerja minimal meliputi - Jadwal kegiatan secara detail, - Personil tenaga kerja lengkap; - Peralatan dan Perlengkapan yang digunakan; - Konsep penanganan pekerjaan. b. Program kerja secara keseluruhan harus diketahui oleh Konsultan Pengawas, serta disetujul oleh Pejabat Pembuat Komitmen; Referensi Hukum Dasar hukum yang tidak terkait langsung dengan proyek yang akan dilaksanakan ‘namun dibutuhkan sebagai petunjuk dalam melaksanakan kegiatan misalnya Peraturan berkaitan dengan jasa konstruksi, pembangunan gedung negara, pengadaaan barang dan jasa, dan hal lain yang berkaitan, diantarannya: a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung beserta perubahannya; b, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi beserta perubahannya; cc. Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2011 Tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara d. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara. ©. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3); 4, Peraturan Menteri Pexerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 8 tahun 2021 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemenuhan Sertifkat Standar Jasa Konstruksi Dalam Rangka Mendukung Kemudahan Perizinan Berusaha Bagi Pelaku Usaha Jasa Konstruksi @. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor PUPR S24/KPTS/M/2022 Tentang Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi Pada Jenjang Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 24 Tahun 2021 Tentang Bangunan Gedung Hijau 9. Peraturan Lembaga LKPP Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia h. Surat keputusan Kuasa Pengguna Anggaran/Barang Balai Besar Pelatihan Kesehatan Jakarta Nomor : HK.02.03/2/0001/2023 tanggal 02 Januari 2023 tentang Penetapan Pejabat Pengelola Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Pada ‘Satuan Kerja Balai Besar Pelatinan Kesehatan Jakarta Tahun 2023 i. Peraturan terkait lainnya tentang pembangunan Bangunan Gedung Negara, 4, Sumber Pendanaan, Pagu Anggaran dan Harga Perkiraan Sendiri Paket Pekerjaan Rehabilitasi Sarana Penunjang Diklat dan Perluasan Selasar Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta Tahun Anggaran 2023 dibiayai dari APBN melalui DIPA BBPK Jakarta TA. 2023 Nomor: SP DIPA-024.12.2.416239/2023 tanggal 30 Nopember 2022, alokasi dana Prasarana Bidang Kesehatan, kode pembebanan 6822.CBV.100.101.0A.533111 (Belanja Modal Gedung dan Bangunan) dengan pagu anggaran sebesar Rp2.787.000.000,- (Dua miliar tujuh ratus delapan puluh tujuh juta rupiah) dan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) atas pekerjaan ini ditetapkan sebesar Rp. 2.785.566.000,-(Terbilang : dua milyar tujuh ratus delapan puluh lima juta lima ratus enam puluh enam ribu rupiah) 5. Lingkup Pekerjaan a. Pekerjaan Persiapan - Mengumpulkan data berupa spesfikasi teknis maupun dokumentasi perencanaan Rehabilitasi Sarana Penunjang Diklat dan Periuasan Selasar Balai Besar Pelatinan Kesehatan (BBPK) Jakarta Tahun Anggaran 2023 yang telah disetujui -Menyusun program kerja yang meliputi jadwal waktu pelaksanaan, jadwal Pengadaan bahan, jadwal penggunaan tenaga kerja, dan jadwal penggunaan peralatan berat. - Menyusun konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi (umlah dan kualifikasi tim pelaksana), metode pelaksanaan, dan tanggung jawab waktu pelaksanaan. ~Melakukan rencana kegiatan sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis dari Perencana serta, menginventarisasi/ klasifikasi barang-barang eksisting dengan berkoordinasi dan mendapat persetujuan dengan pihak intern. ~Melaksanakan persiapan-persiapan lainnya di lapangan sesuai dengan pedoman pelaksanaan. - Menghadirkan Personil Manajerial dalam Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan (PCM) dan telah menyusun dan mepresentasikan dokumen Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK) dan Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) pada saat PCM. b._ Interpretasi dan Pengembangan Rencana. ~ Melakukan pemeriksaan dan penilaian dokumen untuk pelaksanaan konstruks' fisik, balk dari segi kelengkapan maupun segi kebenarannya -Memahami rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi oleh Perencana berdasarkan gambar-gambar pra- rencana bangunan - Perkiraan biaya pembangunan. c. Pelaksanaan Kegiatan. ~ Pelaksanaan kegiatan dilakukan berdasarkan dokumen teknis yang telah disusun oleh perencana sesuai gambar teknis dan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dengan segala tambahan dan perubahannya pada saat penjelasan pekerjaan. - Pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai dengan kualitas masukan (bahan / tenaga dan alat), kualitas proses (metode kerja) dan kualitas hasil pekerjaan seperti yang tercantum dalam RKS. - Pelaksana pekerjaan akan mendapatkan pengawasan dari pihak pengguna jasa, dimana datam hal ini diserahkan kepada konsultan pengawas. - Pelaksanaan konstruksi harus sesuai dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Proyek Konstruksi - Penyedia melaksanakan penjaminan dan pengendalian mutu secara keseluruhan terhadap setiap pekerjaan yang dilakukan berdasarkkan Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMP) - Pelaksanaan pekerjaan akan didahului dengan Penandatanganan Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan (SPPK) yang merupakan Kontrak Kerja Pelaksanaan dan selanjutnya dibuat Laporan Kemajuan Pekerjaan (Laporan harian, mingguan dan bulanan) hingga Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang dilanjutkan dengan Pemeriksaan Pekerjaan oleh Pejabat Pembuat Komitmen yang dilengkapi dengan jaminan pemeliharaan. - Penyedia harus menyusun gambar pelaksanaan (shop drawing). - Penyedia melaksanakan pelaporan pelaksanaan konstruksi fisik, melalui rapat-rapat lapangan, laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan, laporan kemajuan pekerjaan, laporan persoalan yang timbul atau dihadapi, dan surat-menyurat. - Penyedia harus membuat gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (as built drawings) yang selesai sebelum serah terima pertama, setelah disetujui olen penyedia jasa manajemen konstruksi atau penyedia jasa pengawasan konstruksi dan diketahui oleh penyedia jasa perencanaan konstruksi -Penyedia memberikan manual operasi dan pemeliharaan bangunan gedung, termasuk pengoperasian dan pemelinaraan serta garansi atau surat jaminan peralatan dan perlengkapan mekanikal dan elektrikal kepada pengguna jasa. - Penyedia wajib melaksanakan perbaikan Kerusakan-kerusakan yang terjadi di masa pemeliharaan konstruksi. Pemeliharaan pekerjaan adalah tahap uji coba dan pemeriksaan atas hasil pelaksanaan Konstruksi fisik. Di dalam masa pemeliharaan ini penyedia jasa Konstruksi berkewajiban memperbalki segala cacat atau kerusakan dan kekurangan yang terjadi selama masa konstruksi sehingga konstruksi bangunan berfungsi dengan baik. - Dalam pelaksanaan setiap tahapan pekerjaan Konstruksi penyedia jasa harus menerapkan SMKK sebagaimana ketentuan dan membentuk Unit Keselamatan Konstruksi (UKK) yang bertanggung jawab tethadap pelaksanaan SMKK dalam Pekerjaan Konstruksi I. LOKASI PEKERJAAN Lokasi kegiatan Prasarana Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta, terletak di JI. Wijaya Kusuma No. 45 RT.09 RW.04, Kelurahan Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, 12450 Ill, NAMA DAN ORGANISAS! PEMBER! KERJA, Nama Institusi : Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta Nama paket pekerjaan : % Pekerjaan Rehabilitasi Sarana Penunjang Diklat dan Perluasan Selasar Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta Tahun Anggaran 2023 Nilai total HPS : Rp. 2.785.566.000,- (dua milyar tujuh ratus delapan puluh lima juta lima ratus enam puluh enam ribu rupiah) Sumber pendanaan : APBN Tahun Anggran 2023 Nama Pejabat Pembuat |: Sri Hartanti, SI.Kom., MI.Kom. Komitmen (PPK) Ww vil. KELUARAN Output/keluaran pekerjaan yang harus dicapai oleh penyedia jasa adalah mewujudan dokumen perencanaan yang telah ditetapkan menjadi wujud fisik bangunan gedung berupa masjid dan perluasan selasar yang siap dimanfaatkan dan memenuhi ketentuan peraturan yang berlaku. PERALATAN UTAMA Berikut adalah daftar jenis, kapasitas, Komposisi dan jumlah peralatan kerja utama (dilampirkan dengan bukti kepemilikan/sewa) No| Nama Peralatan ‘Spesifikasi Jumiah 1. | Scaffolding/Steger Set | Sesuai spesifikasi SNI 50 set 2. | Theodolit Sesuai spesifikasi SNI 4 unit 3. | Dum Truck 6 kubik 1 unit [4] Mesin Gergaji | Kecepatan tanpa___ beban 3 unit (Circular Saw) minimal 5.000 RPM 5. | Drill beton 450 watt 4 unit PERSONEL MANAJERIAL Personel manajerial yang dipersyaratkan dalam pekerjaan ini yaitu 1. Petugas Keselamatan Konstruksi, sebanyak 1 (satu) orang, dengan ketentuan: - Memiliki Sertifikat Pelatinan Petugas K3 Konstruksi yang masih berlaku. 2. Pelaksana Lapangan (Project Manager) sebanyak 1 (satu) orang, dengan ketentuan: -Memiliki pengalaman melaksanakan pekerjaan_ konstruksi_renovasi atau Pembangunan gedung selama 2 (dua) tahun yang dibuktikan dengan melampirkan Daftar Riwayat Pengalaman Kerja atau Referensi Kerja; - Memiliki SKT Pelaksana Bangunan Gedung/Pekerjaan Gedung kode TA 022 atau TS 051 yang masih berlaku. - Menyampaikan Daftar isian personel manajerial beserta daftar riwayat pengalaman kerja atau referensi kerja dari pengguna jasa, JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah selama 120 (seratus dua puluh) hari kalender sejak tanggal mulai kerja pada SPMK. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan konstruksi fisik ini adalah sejak tanggal mulai kerja yang ditetapkan dalam SPMK sampai dengan tanggal serah terima kedua pekerjaan/final hand over (FHO) dengan Rincian sebagai berikut 1, Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Fisik Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan fisik sesuai rancangan selama 120 (seratus dua uluh) hari Kalender sejak tanggal mulai kerja pada SPMK. Jka melebihi jangka waktu tersebut maka penyedia dianggap terlambat dan dikenakan denda keterlambatan. Hal denda keterlambatan diatur dalam kontrak. 2. Tahapan Masa Pemeliharaan Jangka waktu pemeliharaan selama 180 hari kalender sejak serah terima pertama Penyedia wajib melaksanakan perbaikan kerusakan-kerusakan yang terjadi di masa pemeliharaan konstruksi, Vill. PERSYARATAN KUALIFIKASI PENYEDIA. Persyaratan calon penyedia Pekerjaan Rehabilitasi Sarana Penunjang Diklat dan xl. Perluasan Selasar Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta Tahun Anggaran 2023 adalah memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Merupakan penyedia berbadan usaha yang memiliki NIB yang diterbitkan oleh lembaga OSS dengan kode KBLI 41012 (Konstruksi Gedung Perkantoran) atau kode KBLI 41019 (Konstruksi Gedung lainnya). 2. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi Usaha K1 (Kecil) yang masih berlaku, serta disyaratkan subbidang klasifikasi/layanan BG 004 (Jasa Pelaksana untuk Konstruksi Bangunan Komersial) berdasarkan PermenPU 19/PRT/M/2014 atau BG 002 (Konstruksi Gedung Perkantoran) atau BG 009 (Konstruksi Gedung Lainnya) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 3. Memiliki pengalaman paling kurang 1 (satu) pekerjaan konstruksi yang sejenis dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak. 4, Memperhitungkan Sisa Kemampuan Paket (SKP), dengan ketentuan: SKP = KP - P, dimana KP adalah nilai Kemampuan Paket, dengan ketentuan nilai Kemampuan Paket (KP) ditentukan sebanyak § (ima) paket pekerjaan sedangkan P adalah Paket pekerjaan konstruksi yang sejenis yang sedang dikerjakan. Memilki hasil Konfirmasi Status Wajib Pajak (KSWP) dengan status valid, Memiliki akta pendirian perusahaan dan akta perubahan perusahaan (apabila ada perubahan), 7. Tidak masuk dalam Daftar Hitam, keikutsertaannya tidak menimbulkan pertentangan kepentingan pihak yang terkait, tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pail, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau yang bertindak untuk dan atas nama Badan Usaha tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana, dan pengurus/pegawai tidak berstatus Aparatur Sipil Negara, kecuali yang bersangkutan mengambil cuti diluar tanggungan Negara SPESIFIKASI TEKNIS KONSTRUKSI Selain ketentuan teknis yang telah disebutkan di atas, spesifikasi teknis menyeluruh untuk pekerjaan konstruksi ini meliputi 1. Dokumen gambar atau Detailed Engineering Design (DED) 2. Rencana Kerja dan Syarat (RKS) 3. Dokumen lainnya hasil perancangan konstruksi Sesuai dokumen kontrak, yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh penyedia jasa pelaksanaan konstruksi. PELAPORAN Laporan yang dihasilkan oleh penyedia harus telah mengakomodir semua keluaran dan Tuang lingkup pekerjaan berdasarkan kontrak dan Penyedia jasa bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran data dan informasi laporan yang disampaikan. URAIAN PEKERJAAN DAN IDENTIFIKAS! BAHAYA Berdasarkan analisis risiko pada paket pekerjaan konstruksi ini, maka risiko tertinggi yang mungkin terjadi adalah pada pekerjaan pemasangan GRC cetak pada kubah berupa terjatuh dari ketinggian yang dapat berakibat cedera/cacat permanen sehingga dapat mengakibatnkan terganggunya kegiatan pelaksanaan pekerjaan konstruksi Level risiko atas paket pekerjaan konstruksi ini ditetapkan sebagai berikut: 1. Tingkat kekerapan (probability) dengan indeks 1-4 ditetapkan pada level 2 yaitu kejadian yang mungkin terjadi pada beberapa kondisi tertentu, namun keoil kemungkinan terjadi (unlikely). 2. Tingkat keparahan (severity) dengan indeks 1-4 ditetapkan pada level 2 yaitu minor, dimana akibat yang ditimbulkan dari insiden memerlukan perawatan P3K dan/atau kerugian materi sedang. Berdasarkan penetapan level risiko tersebut di atas, maka tingkat risiko keselamatan konstruksi pada paket pekerjaan ini ditetapkan pada level 4 (indeks 1-25) atau kategori risiko kecil Uraian n print vo | ratatin | Metts | eteren | Komen reas ; ahaya oe Cindoke 14) | Cndohs +4) | nga 46) 4 | Pekegaan ekteror interior 7 T pemasangan | tejaun da GRC cetak ketingsian 2 2 4 pada kubeh (isk Kec) PENERAPAN SMKK Dalam rangka pelaksanaan pekerjaan ini penyedia harus berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi 1, Memenuhi ketentuan Keselamatan Konstruksi; Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertiikat; Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan; Menggunakan material yang memenuhi standar mutu; Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan; Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP); Memenuhi 9 (sembilan) komponen biaya penerapan SMKK yang memuat paling sedikit a, Penyiapan RKK; Sosialisasi, promosi, dan pelatihan; Alat Pelindung Kerja dan Alat Pelindung Diri; Asuransi dan perizinan; Personel Keselamatan Konstruksi; Fasilitas sarana, prasarana, dan alat Kesehatan; Rambu-rambu yang diperlukan; Kegiatan dan peralatan terkait dengan pengendalian Risiko Keselamatan Konstruksi NOMRON someaog ‘Sebagai bagian dalam penerapan SMKK di lapangan, penyedia waji 1. Menyusun RKK pelaksanaan (lengkap) Pekerjaan konstruksi dan mepresentasikannya saat rapat PCM; 2. Mengendalikan pelaksanaan RKK secara konsisten karena RKK menjadi bagian dari Dokumen Kontrak. Sebagai salah satu wujud pertanggungjawaban dan dokumentasi atas pelaksanaan penerapan SMKK kontraktor harus membuat Laporan pelaksanaan RKK yang memuat hasil kinerja SMKK; XIll, PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI Seluruh kegiatan pekerjaan konstruksi yang diatur dalam KAK ini wajib menggunakan produk dalam negeri. Penyedia berkewajiban menyampaikan penawaran yang mengutamakan material’ bahan produksi dalam negeri dan tenaga kerja Indonesia untuk Pekerjaan Konstruksi ini. Kewajiban penggunaan produk dalam negeri sebagaimana dimaksud dilakukan atas penawaran produk dalam yang memiliki Tingkat Komponen Dalam Neg (TON) paling sedikit 25% apabila terdapat produk dalam negeri dengan penjumlahan nilai TKON ditambah nilai Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) paling rendah 40% (empat puluh persen). Selain ketentuan diatas, Penyedia juga berkewajiban untuk menyampaikan penawaran yang memenuhi target penggunaan Produk Dalam Negeri (PDN), yang terdiri dari PDN TKDN maupun PDN Non TKDN, sebesar paling sedikit 85% dari total penawaran. PDN TKDN adalah produk yang sudah tersertifikasi Kementerian Perindustrian Republik Indonesia sehingga memiliki nilai TKDN dan masuk dalam Daftar Inventarisasi PON, sementara PDN Non-TKDN adalah produk dalam negeri yang belum tersertifikasi oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mengacu pada daftar inventarisasi barang/jasa produksi dalam negeri, memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI), produk usaha mikro dan kecil serta koperasi dari hasil produksi dalam negeri, dan produk ramah lingkungan hidup XIV, PROGRAM ANTI KOLUSI, KORUPSI, DAN NEPOTISME (KKN) Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta merupakan organisasi yang telah mendapatkan sertifikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) yang berkomitmen untuk mempertahankan dan mewujudkan wilayah birokrasi bersih dan melayani. ‘Atas dasar itu penyedia baik dalam proses pemilihan penyedia barang/jasa maupun dalam melaksanakan setiap lingkup kerjanya berkomitmen untuk bebas dari KKN serta menjunjung tinggi nilai-nilai Integritas dan Profesionalisme dan turut serta mendukung dalam rangka mewujudkan pengadaan barang/jasa di lingkungan BBPK Jakarta semakin berkualitas, akuntabel dan transparan dengan tidak melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Penyampaian dokumen atau keterangan palsultidak benar ; Persekongkolan dengan peserta lain untuk mengatur penawaran; Meminjam nama perusahaan lain (pinjam bendera); Menyampaikan penawaran harga yang tidak wajar dengan mengorbankan volume dan kualitas; Praktik jual paket pekerjaan dan praktik persaingan usaha tidak sehat; Korupsi, kolusi, gratifikasi dan/atau nepotisme dengan anggota UKPB./Satker, Pengunduran diri dengan alasan yang tidak dapat diterima UKPBJ; Tidak menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam Kontrak; aon erxnoe Kementerian Kesehatan tidak memberikan toleransi sedikitpun terhadap setiap pral kongkalikong, negosiasi negatif, cincay, ataupun praktik - praktik sebagaimana disebutkan diatas serta siap memberlakukan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku terhadap penyedia yang melanggar ketentuan berlaku dalam proses PBJ di Kementerian Kesehatan. _eae 13 Mei 2023, (ig Cpnetapa _reneat e :MBUAT KOMITMEN S1.Kom., M.Kom, IP. 19660624199032001

Anda mungkin juga menyukai