NOTULENSI DISKUSI KELOMPOK TERPUMPUN (FGD)

PERSIAPAN PENDIRIAN FAKULTAS KEDOKTERAN UIN WALISONGO SEMARANG

Hari/Tanggal : Rabu, 1 Maret 2023

Waktu : 09.00-selesai
Tempat : Ruang Sidang Lantai 4, Gedung Kyai Saleh Darat
Pemimpin : Prof. Dr. Imam Taufiq, M.Ag
Narasumber : 1) Dr. dr. Awal Prasetyo, Sp.THT-KL, M.Kes
2) dr. Sugeng Ibrahim Machfudz, M.Biomed
Peserta : Para WR, Para Kabiro, Para Dekan, Ketua LPM dan tim, Anggota tim penyusun
naskah akademik FK
Pembukaan oleh Rektor UIN Walisongo Semarang
• Melaporkan progress rencana pendirian FK UIN Walisongo yang sudah berjalan sejak tahun
2022 dengan membentuk tim perumusan naskah akademik di bawah komando WR I.
• UIN Walisongo juga mendapatkan tawaran hibah tanah dari PemKab Blora kurang lebih 12 Ha.
Namun bantuan tersebut juga belum dapat diklaim apabila belum ada perumusan rencana yang
jelas mengenai pendirian FK di sana.
• Rektor mengapresiasi kinerja tim penyusun yang telah berhasil menyusun naskah akademik
meskipun akhirnya terkendala dan belum menghasilkan langkah realisasi.
• Rektor berharap FGD ini dapat merumuskan langkah awal untuk mendirikan Fakultas
Kedokteran. Rektor meminta kepada narasumber untuk memberikan arahan langkah praktis
berdasarkan pengalaman narasumber, agar rencana pendirian segera dapat berprogress
kembali.

Paparan Narasumber I: Dr. dr. Awal Prasetyo, Sp.THT-KL, M.Kes

• Sebagai orientasi materi, dr. Awal menjelaskan bahwa mendirikan fakultas kedokteran
sesungguhnya kompleks dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Namun, bukan berarti hal
tersebut tidak bisa diwujudkan oleh UIN Walisongo untuk mendirikan fakultas kedokteran
dalam kurun waktu singkat.
• Langkah teknis pertama ialah mendirikan RS pendidikan atau bekerjasama dengan RS tipe A
atau B yang sudah settle dan berlokasi di dekat kampus. Terkait hal tersebut, dr. Awal
menyarankan untuk berkolaborasi dengan RSUD Wongsonegoro Semarang sebagai langkah
nyata. Sebagai alternatif, RSUD Grobogan dapat pula dipertimbangkan, karena secara fasilitas
dan SDM sudah siap dan sebelumnya sudah akan diajak bermitra oleh FK UNIKA Soegijapranata
namun batal.
• Selain itu, juga dibutuhkan kerjasama dengan kampus atau institusi pengelola RS yang telah
menciptakan jaringan di sejumlah wilayah, seperti UPH (Universitas Pelita Harapan) yang terlah
berkolaborasi dengan jejaring Siloam Hospital.
• Aspek yang harus ditekankan adalah SDM, di mana secara kualitas dan kuantitas harus
memenuhi syarat minimal. Kualifikasi dosen FK yang dibutuhkan, yakni 10 orang dengan
background pendidikan magister biomedik, 12 orang patologi klinik, 1 pendidikan medis
(medical education), 2 orang kesehatan masyarakat, dan 1 orang humaniora. Selain itu,
kurikulum juga menjadi faktor pendukung mutu keberadaan Fakultas Kedokteran.
• Dalam penyusunan kurikulum, keterlibatan para ahli yang berlatar belakang dokter (lihat
kualifikasi minimal tenaga pengajar/dosen) sangat diwajibkan mengingat kerumitan
penyusunan kurikulum pendidikan dokter. Lebih jauh, dr. Awal mendorong agar penyediaan
infrastruktur seperti laboratorium, diwujudkan secepat mungkin sebagai fasilitas mutlak yang
dimiliki oleh FK. Ahli dengan pendidikan medical education mutlak dibutuhkan untuk menyusun
kurikulum pendidikan dokter.
• Jumlah SDM yang dibutuhkan untuk pendirian FK adalah minimal 26 orang, semua dengan
kualifikasi S2. Faktor SDM sering menjadi kendala dalam pendirian FK, terutama dalam hal
 jumlah SDM yang berstatus sebagai dosen tetap. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi untuk
mengikat SDM berkualitas yang sesua dengan kebutuhan FK agar tercatat sebagai dosen tetap
di FK. Strategi untuk mendapatkan SDM, salah satunya dengan menawarkan benefit, misalnya:
(1) mencari dokter umum yang diberi beasiswa untuk studi lanjut dengan syarat bersedia
menjadi dosen tetap di UIN Walisongo, (2) memberikan NIDK pada semua dokter di RS mitra
agar tercatat sebagai SDM UIN Walisongo, (3) menawarkan dokter di RS/universitas lain untuk
pindah homebase/mutasi.
• Dr. Awal dan dr. Sugeng siap mengawal proses pendirian dengan langkah awal mengidentifikasi
SDM potensial untuk direkrut dalam project ini. Beberapa nama yang akan diajak untuk
bekerjasama:
1. Dr. dr. Sutopo Patria Jati, M.M., M.Kes (Direktur Utama RSND UNDIP)
2. dr. Cipta Pramana, SpOG(K) (RSWN Semarang)
Kedua nama di atas sangat potensial untuk dapat membantu percepatan proses pendirian FK
UIN Walisongo, dan bahkan dapat ditawarkan untuk pindah homebase dan diproyeksikan untuk
menjadi dekan bila beliau berkenan.

Paparan Narasumber II: dr. Sugeng Ibrahim Machfudz, M.Biomed

• Beliau menilai dalam mewujudkan pendirian FK, koneksi dan jejaring adalah hal yang sangat
penting. Alasan beliau mengajak serta dr. Awal selain karena kedekatan, adalah juga karena
reputasi beliau dalam mengawal pendirian FK UNIKA Soegijapranata, dan FK Universitas
Bengkulu.
• Untuk memantapkan realisasi pedirian FK UIN Walisongo, ada 3 hal yang harus segera
dilakukan, yaitu:
1. Melakukan studi banding atau benchmarking ke STS Jambi atau lokasi lain yang baru saja
mendirikan prodi kedikteran/kesehatan
2. Menemui mitra potensial: para dokter spesialis, dan terutama dokter dengan latar belakang
pendidikan medical education
3. Mengawal proses pendirian dengan menyiapkan blueprint dan rencana strategis

KESIMPULAN DAN PENUTUP

Rektor UIN Walisongo menutup FGD dengan mengucapkan syukur, karena pertemuan yang telah
terselenggara merupakan bagian dari wasilah, untuk mendapatkan pencerahan atas rencana yang
sudah lama dibuat namun terkendala karena pintu-pintu kesempatan yang belum terbuka. Beliau
bersyukur bahwa diskusi dapat membuahkan hasil berupa langkah awal dan diharapkan dapat
menghasilkan langkah kerja yang efisien. Berikutnya beliau berpesan kepada tim kerja agar dapat
fokus dalam menyiapkan project ini, dikomando oleh LPM untuk mengawal implementasi
penjaminan mutu selama prosesnya.

Dibuat di : Semarang
Tanggal : 1 Maret 2023
Notulis : Staf Rektor (Lucky Ade S.)