Anda di halaman 1dari 4

Tugas 1 PAI

NIM 044838255

1. Konstruksi pengertian iman dalam AI-quran berkaitan dengan assyaddu hubban


(QS. AI- Baqarah (2): 165), qalbu, mata, dan telinga (QS. AI-A'raaf (7):179).
a) Tuliskan ayat dan terjemah QS. AI- Baqarah (2): 165 dengan teliti dan benar!

َ‫ُون ٱهَّلل ِ َأندَادًا يُ ِحبُّونَهُ ْم َكحُبِّ ٱهَّلل ِ ۖ َوٱلَّ ِذينَ َءا َمنُ ٓو ۟ا َأ َش ُّد ُحبًّا هَّلِّل ِ ۗ َولَوْ يَ َرى ٱلَّ ِذينَ ظَلَ ُم ٓو ۟ا ِإ ْذ يَ َروْ ن‬
ِ ‫اس َمن يَتَّ ِخ ُذ ِمن د‬
ِ َّ‫َو ِمنَ ٱلن‬
ِ ‫اب َأ َّن ْٱلقُ َّوةَ هَّلِل ِ َج ِميعًا َوَأ َّن ٱهَّلل َ َش ِدي ُ_د ْٱل َع َذا‬
‫ب‬ َ ‫ْٱل َع َذ‬
Referensi : https://tafsirweb.com/644-surat-al-baqarah-ayat-165.html

Artinya: Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan


selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah.
Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika
seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka
melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya,
dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).

b) Jelaskan pengertian hubban dalam ayat tersebut?


Jawab: Hub - kecintaan atau kerinduan
Assyaddu - kata superlatif syadiid (sangat).
Jadi secara keseluruhan Hubban adalah mencintai (sangat)
c) Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat tersebut?
Jawab:
Menurut Q.S. Al-Baqarah ayat 165, iman identik dengan asyaddu hubban lillah.
Hub suatu kecintaan/kerinduan. Asyaddu adalah kata superlatif syadiid (sangat).
Adapun Lillah yang artinya kepada/terhadap Allah. Jadi Asyaddu hubban suatu
sikap yang menunjukan kecintaan atau kerinduan yang sangat luar biasa. Dari
ayat tersebut konstruksi pengertian iman dengan assyaddu hubban bahwa iman
adalah sikap (attitude), yaitu kondisi mental yang menunjukan kecenderungan
atau keinginan luar biasa terhadap Allah SWT.
d) Tuliskan ayat dan terjemah QS. AI-A'raaf (7):179 dengan teliti dan benar!
Jawab:
ِ ‫نس ۖ لَهُ ْم قُلُوبٌ اَّل يَ ْفقَهُونَ بِهَ_ا َولَهُ ْم َأ ْعي ٌُن اَّل يُب‬ ‫ْأ‬
‫ان اَّل‬
ٌ ‫ْص_رُونَ بِهَ_ا َولَهُ ْم َءا َذ‬
ٓ ٓ ِ ‫َولَقَ ْد َذ َر نَا لِ َجهَنَّ َم َكثِيرًا ِّمنَ ْٱل ِجنِّ َوٱِإْل‬
ٰ ٰ ‫ُأ‬
َ‫ضلُّ ۚ ۟ولَِئكَ هُ ُم ْٱل َغفِلُون‬
َ ‫ك َكٱَأْل ْن ٰ َع ِم بَلْ هُ ْم َأ‬ ٰ ‫ُأ‬
َ ‫يَ ْس َمعُونَ بِهَٓا ۚ ۟ولَِئ‬
Referensi : https://tafsirweb.com/2633-surat-al-araf-ayat-179.html

Artinya:Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan
jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya
untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi)
tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah),
dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk
mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak,
bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.

e) Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. AI-A'raaf
tersebut?
Jawab :
Berdasarkan tafsir Q.S. AI-A'raaf ayat 179 diketahui, bahwa rukun iman
ada 3 aspek yaitu; kalbu, lisan, dan perbuatan. Tepatlah jika iman
didefinisikan dengan pendirian yang diwujudkan dalam bentuk bahasa dan
perilaku. Jika pengertian ini diterima,maka iman identik dengan
kepribadian manusia seutuhnya atau pendirian yang konsisten.
f) Jelaskan secara ringkas pengertian iman kepada Allah SWT dari kedua ayat
tersebut?
Jawab :
Rukun iman terdapat tiga aspek: kalbu, lisan, dan perbuatan.
Ini dapat diartikan bahwa orang yang beriman berarti orang yang
memiliki kecerdasan, kemauan, dan keterampian

2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan
penciptaannya. Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek
non fisik dan pencapaian tujuan penciptaan tersebut daripada aspek fisik. Hal
ini diantaranya diisyaratkan dalam kandungan ayat-ayat Q.S. Ali-Imran (3):
190-191 dan Q.s. Qaaf (50): 16.
a) Tuliskan terjemah Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan jelaskan secara ringkas
hakikat manusia menurut kedua ayat tersebut!
Jawab:
Terjemahan Al-imran (3): 190-191
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orangorang
yang berakal (190). (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambal
berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan
tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata: Ya Tuhan kami,
tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha suci engkau,
maka peliharalah kami dari siksa neraka (191).
Ayat ini menjelaskan Hakikat Manusia adalah makhluk yang memiliki akal
dan mampu menggunakannya untuk mengingat Allah SWT., mengetahui
keagungan-Nya, kebijaksanaan-Nya, keadilan-Nya dan kekuasaan-Nya. Baik
dengan melihat tanda-tanda kekuasaan Allah melalui ayat kauniyah maupun
ayat qouliyah.
b) Tuliskan terjemah Q.S. Qaaf (50): 16 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia
menurut ayat tersebut!
Jawab:
 Terjemahan Q.s. Qaaf (50): 16
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan
mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih
dekat kepadanya daripada urat lehernya.
 Penjelasan:
Pada ayat ini diterangkan bahwa Allah mengetahui apa yang dibisikkan
oleh manusia dan tidak ada sesuatu pun yang samar atau tersembunyi
bagi-Nya. Dan sungguh, kami, yakni Allah dengan uasa-Nya bersama ibu
bapak yang dijadikannya sebagai perantara telah menciptakan manusia
dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, baik kebaikan maupun
kejahatan, dan kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya. Yakni
Allah SWT. maha mengetahui keadaan manusia walau yang paling
tersembunyi sekali pun. Ingatlah ketika dua malaikat mencatat perbuatan
manusia, yang satu berada di sebelah kanan, yaitu malaikat yang
mencatat kebaikan dan di sebelah kiri, yaitu malaikat yang mencatat
kejahatan.
c) Jelaskan hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat tersebut!
Jawab:

Haikat kesempurnaan manusia berdasarkan kandungan yang terdapat di


dalam Surah Ali Imran ayat yang ke 190-191 dan Surah Qaf ayat yang ke 16
adalah:
 Allah telah menciptakan manusia sangat sempurna bentuknya tanpa ada
kekurangan satupun.
 Allah menciptakan manusia dengan akal pikiran yang membuat manusia
mampu berfikir.
 Allah mencipatakan manusia dan makhluk lainnya tidak ada yang sia-sia.

3. Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal


dan berinteraksi dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu
masyarakat.

a) Jelaskan pengertian terminologis tentang masyarakat?


Jawab:
Terminologis masyarakat adalah sekelompok individu yang memiliki
hubungan erat yang disebabkan oleh kesamaan dalam sistem, tradisi,
konvensi dan hukum yang berarah kepada kehidupan yang kolektif
dimana di dalam sistem tersebut masyarakat saling memiliki hubungan
satu sama lain dalam bentuk suatu kesatuan.

b) Jelaskan asal-usul masyarakat menurut fitrah manusia dalam QS. AlHujuraat:


13 dan QS. Az-Zukhruf: 32
Jawab:
Asal-usul pembentukan masyarakat bermula dari fitrah manusia sebagai
makhluk sosial yang senantiasamembutuhkan oranglain. Dari fitrah
tersebut kemudian mereka berinteraksisatu sama laindalam jangka
waktuyang lama sehingga menimbulkan hubungan sosial yang pada
gilirannya menumbuhkan kesadaran akan kesatuan.

c) Jelaskan kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang


masyarakat madani!
Jawab:
Masyarakat beradab dan sejahtera dapat di konseptualisasikan sebagai civil
society atau masyarakat madani yang dimana bersifat terbuka, tidak rasional, tidak
kritis, dan hanya bersifat satu arah.

d) Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip umum masyarakat beradab dan


sejahtera!
Jawab:
 Keadilan
Ini merupakan sunnatullah dimana Allah menciptakan alam semesta ini
dengan prinsip keadilan dan keseimbangan.
 Supremasi hukum
Dalam upaya menegakkan dan menempatkan hukum pada posisi
tertinggi. Dengan menempatkan hukum sesuai tempatnya, hukum dapat
melindungi seluruh warga masyarakat tanpa adanya intervensi oleh dan
dari pihak manapun, termasuk oleh penyelenggara negara.
 Egalitarianisme (persamaan)
Suatu persamaan, tidak mengenal sistem dinasti genelogis.
 Pluralisme
Sikap dimana kemajemukan merupakan sesuatu yang harus diterima
sebagai bagian dari realitas obyektif.
 Pengawasan Sosial
suatu konfigurasi untuk mencegah penyimpangan sosial serta mengajak
dan mengarahkan masyarakat untuk berperilaku dan bersikap sesuai
norma dan nilai yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai