Anda di halaman 1dari 9
PT. ULIMA NITRA STANDARD OPERATING PROCEDUR PENGELOLAAN & PENGENDALIAN BAHAN BAHAYA B3 KODE DOKUMEN : SOP-HSE-22 Disetujui Dibuat Direktur Utama, HSE Manager Tanggal 22/02/2022 22/02/2022 ot war Tage | b= Tanda Tanga Sm Bihan Tjokro i Nama A.Kamida PT. ULIMA NITRA Dokumen: :_ | Prosedur Pengelolaan & Pengendalian Bahan Bahaya LB3, Nomor :_|SOP-HSE-022 | BerlakuTanggal_—_[:_[ 22/02/2022 Revisi : fo halaman [2 dari 9 I | .ruuan 11. Untuk memastikan bahwa semua aspek yang berkaitan dengan penyimpanan, pemindahan/transportasi ddan penanganan bahan beracun dan berbahaya (83) memenuhi persyaratan peraturan perundangan. 1.2 Untuk memastikan bahwa semua bahaya dan risiko yang berkaitan dengan bahan beracun dan | berbahaya (83) teridentifkasi dan terdapat rencana pengelolaan yang tepat. 13 Untuk memastikan bahwa karyawan telah terlatih dan mereka mengerti bahaya dan isiko yang berkaitan dengan bahan beracun dan berbahaya (B3) di tempat mereka bekerja, 2. RUANG LINGKUP Prosedur ini mengatur tata cara penyimpanan, pemindahan/transportasi dan pengendalian bahan beracun dan berbahaya yang digunakan dalam semua proses kegiatan di PT.Ulima Nitra 3. DEFINISI 3.1. Bahan Beracun dan Berbahaya disingkat B3 adalah bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya ddan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat _membahayakan lingkungan hidup, Kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lainnya. 3.2. Pengelolaan B3 adalah kegiatan menyimpan, mengangkut, menggunakan dan membuang Limbah 83. 3.3. Bahan Berbahaya adalah bahan apa saja dengan potensi atau bahaya inheren dan dapat menyebabkan terganggunya aktivitas normal (bisa korosif, mudah meledak, mudah terbakar, beracun atau radio aktif. 34. Paparan adalah paparan dari zat di atas bates yang diperbolehkan dan oleh karenanya dapat menyebabkan turunnya derajat kesehatan. 3.5. Batas yang diperbolehkan adalah konsentrasi maksimum dari bahan beracun dan berbehaya yang berkaitan dan dapat diterima oleh karyawan dalam suatu periode waktu tertentu tanpa mengalami akibat yang merugikan. 36. Toksisitas adalah efek fisik yang disebabkan oleh bahan beracun dan berbahaya yang dapat menyebabkan keracunan pada korban (jritasi, kanker, dermatitis, dsb). 3.7. Efek kronis adalah gejala dari peparan yang muncul setelah paparan pada bahan beracun dan berbahaya (misal debu yang berbahaya) dalam tempo waktu yang lama, 3.8. Efek akut adalah jika gejala dari paparan muncul dalam waktu singkat segera setelah terpapar pada bbahan beracun dan berbahaya. 3.9. Material Safety Data Sheet/MSDS atau Lembar Data Keselamatan Bahan/LDKB adalah dokumen yang _memberikan informasi secara detil terhadap suatu bahan dan salah satu alat bantu dari kegiatan pengendalian sebelum bahan kimia tersebut digunakan. 3.10, Petugas Pengendali 83 adalah orang yang ditunjuk oleh Project Manager dan berkualifikasi sesuai dengan peraturan perundangan untuk bertanggung jewab atas semua aspek yang berkaitan dengan ‘Manajemen dan Pengendalian semua bahan beracun dan berbahaya. by PT. ULIMA NITRA Dokumen’ Prosedur Pengelolaan & Pengendalian Bahan Bahaya LB3 ‘Nomor, ‘SOP-HSE-022 Berlaku Tanggal 22/02/2022 Revisi 0 i halaman = [3dari9 4 TANGGUNGJAWAB 4.1 Project Manager 4.1. Menunjuk personel dari Material manajemen/Logistik yang berkuaiifikasi sesuai dengan peraturan perundangan untuk bertanggung jawab atas semua aspek yang berksitan dengan Manajemen ddan Pengendalian semua bahan beracun dan berbahaya, 4.12. Memastikan bahwe pengendalian behan beracun den berbahaya telah dilakukan melalui Manajemen Risiko untuk mengidentifikasi dan mengendalikannya sesuai dengan tingkat pengendalian/ hierarchy of control. | 4.13. Menyediakan semua peralatan dan perlengkapan untuk pengelolaan dan pengendalian limbah serta melakukan upaya pencegahan terjadinya tumpahan dan/atau kerusaken lingkungan hidup 4.14, Memastikan semua karyawan mengetahui prosedur dan peraturan tentang pengelolaan Bahan B3. 4.2 Procurement / Purchasing 4.2.1, Memilih vendor pengadaan B3 yang dapat memenuhi persyaratan 4.2.2 Memastikan persyaratan MSDS den label telah dimasukkan sebagai salah satu spesifikasi dalam pengadaan 83 4.2.3, Memastikan PO (Purchase Order) pengadaan B3 telah dilengkapi dengan persyaratan MSDS yang sesuai dan kontainenya memiliki label yang jelas. 43 Logistic 4.3.1. Memastikan B3 yang datang di tempat kerja telah dilengkapi dengan MSDS dan label yang sesuai 43.2. Menempatkan 83 sesuai dengan rekomendasi dalam MSDS. | 433. Memastikan setiap kontainer B3 dan tempat penyimpanannya dalam keadaan beik, dilengkapi dengan label yang sesuai dan apabila ada 83 yang dipindahkan ke dalam kontainer yang baru, kontainer tersebut harus dipastikan memiliki label yang sesvai. 434, Memastikan catatan penerimaan dan pemakaian bahan 83 selalu diperbaharui (mengikuti system yang berlaku di dept. logistk). 435. Membuat dan membaharui Daftar Bahan 83. 44 Kepala Departemen atau Pemakai | 4.4.1. Memastikan 83 yang akan digunakan telah dilengkapi dengan MSDS dan label yang sesuai 44.2, Memastikan MSDS tersedia di tempat penyimpanan bahan-bahan berbahaya dan karyawan ‘memahami informasi yang termuat dalam MSDS. 443, Memastikan 83 dikendalikan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan prosedur in. Memastikan hanya bahan-bahan berbahaya yang telah disetujui dan diberi label dengan benar yang dipergunekan di departemennya. 445, Memastikan tempat-tempat penyimpanan bahan-bahan berbahaya telah disediakan dan diberi demarkasi dengan jelas bb PT. ULIMA NITRA Dokumen 7 | Prosedur Pengelolaan & Pengendalian Bahan Bahaya LBS [Nomor :_ | SOP-HSE-022 | Berlaku Tanggal 2210212022 Revisi arfo halaman 4 dari 9 6 Memastican perslatan penanganan Keadaan darurat yang terlalt dengan penggunaan Bahan 63 tersecia dan sip digunekan. 4.5 HSE Site Dept 45.1, Memantau pelaksanaan pengendalian 83 yang dilaksanakan di Site sesuai dengan prosedur dan pperaturan yang berlaku. 4552, Memastikan bahwa personil yang bertanggung jawab sebagai Pengendali bahan beracun dan berbahaya telah ditunjuk sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dan telah ‘mendapatkan training yang sesuai. PT. ULIMA NITRA Dokumen Prosedur Pengelolaan & Pengendalian Bahan Bahaya LBS ‘Nomor ‘SOP-HSE-022 _| Berlaku Tanggal ‘22/02/2022 Revisi 0 halaman 5 dari 9 5. DIAGRAM ALR Prosedur Pengelolaan dan Pengendalian Bahan 63 Procurement Togistie Depiterat Daument a Identifikasi Bahan B3 T Membuat Daftar B3 | ‘Transportasi dan Menyipan B3 pada termpat yang telah ageu eae Pembuanga aLimbah Pengunaan B3 Sesiai Selesai Standar Label Bahan dan Limbah B3 bh [ = PT. ULIMA NITRA | Dokumen Prosedur Pengelolaan & Pengendalian Bahan Bahaya LB, Nomor :_['SOP-HSE-022 | Berlaku Tanggal |: | 22/02/2022 Revisi He : lo [halaman i: [6dari9 6. URAIAN 6.1. Pengadaan Bahan B3 1. Procurement bertanggung jawab memastikan semua bahan B3 yang akan digunakan pada aktifitas PT. Ulima Nitra Tbk dilengkapi dengan MSDS dengan Label dan Simbol yang sesuai b. Siapa saja yang membawa bahan beracun dan berbahaya baru ke Project/Site harus mendapat jin Project Manager dan memberikan rincian dari bahan tersebut kepada Pengendali bahan beracun dan berbahaya untuk dimasukkan dalam daftar bahan beracun dan berbahaya. . Dokumen penerimaan Bahan B3 harus selalu diperbarui dan dipelihara. d. Lembar MSDS harus selalu tersedia selama proses penerimaan, pengiriman, penyimpanan dan penggunaan Bahan B3, ‘2. Procurement bertanggung jawab untuk membuat lembar MSDS bila Bahan 83 yang ada belum | dlilengkapi dengan MSDS, dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Semua MSDS harus ditulis dalam dua bahasa dan memenuhi format yang sesual dengan peraturan perundangan dan standar internasional (Form MSDS). 2, MSDS harus tersedia di setiap departemen pemakai, kantor pembelian, qudang (penyimpanan) dan blink, 3. Semua MSDS harus selalu up-to-date dengan informasi terbaru pada produk/bahan, update dilakukan minimal satu tahun sekali atau bila ada perubahan berdasarkan informasi dari produsen. 4, MSDS harus tersedia untuk Kontraktor transportasi (supir dan pengguna atau orang yang menangani B3). 5. Setiap MSDS harus menyertakan prosedur keadaan darurat untuk Menampung tumpahan, prosedur pembersihan serta prosedur penenganen untuk pertolongan pertama. 6.2. Identifikasi Bahan B3 ‘a. Logistik dibantu oleh HSE Dept melakukan identifikasi risiko semua bahan 83 yang ada dan harus memastikan bahwa terdapat daftar atau database semua bahan beracun dan berbahaya (termasuk produk sampingnya dan buangan proses) yang disimpan di semua Project/Site. b. Setelah Identifikast 83 selesai dilakukan, dilanjutkan dengan membuat daftar bahan 83 menggunakan Form Daftar Bahan Berbahaya dan Beracun yang akan selalu diperbaharui bilamana ada Bahan 83 yang baru. HSE Officer atau Environment Officer harus memastikan bahwa Material Safety Data Sheet (MSDS) tersedia di Project/Site untuk setiap bahan beracun dan berbahaya, termasuk produk sempingnya dan bbuangan dari proses. 6.3, Transportasi dan Penyimpanan ‘a. Kapan saja dan dimana saja bahan beracun dan berbahaya disimpan di Project/Site dan dimanapun bahan beracun dan berbahaya diterima atau diberikan, maka pencegahan berikut harus diperhatikan: ~ Setiap lokasi dimana disimpan bahan beracun dan berbahaya harus Mempunyai peruntukan secara 7 bh PT. ULIMA NITRA Dokumen [:_| Prosedur Pengelolaan & Pengendalian Bahan Bahaya LBS Nomor [: [SOP-HSE-022 | Berlaku Tanggal_—_[:_[ 22/02/2022 — Revisi “fo halaman 7 dari 9 Jelas, dtandai dengan benar dan dikendalikan dengan balk = Semua penyimpanan harus memenuhi persyaratan seperti drinci pada MSDS dan persyaratan peraturan perundangan. Bahan beracun dan berbahaya yang tidak kompatibel(sesuai) dan dapat bereaksi satu sama lain harus disimpan secara terpisah. = Catatan penerimaan dan pengeluaran harus selalu diperbaharui setiap bulan dan juga harus dipethara. ~ Jumlah yang disimpan harus berada dalam batas yang = Semua daerah penyimpanan bahan beracun dan berbahaya harus memenuhi persyaratan perundangan yang berlaku atau sesuai dengan petunjuk dat klier/pemiliki kensesi. - Semua kontainer/tempat untuk bahan beracun dan berbahaya harus diberi label dan Simbol B3 dengan jelas. Label harus memenuhi standar peraturan perundangan/ internasional dan harus beris kan peraturan perundangan. informasi minimum tertentu. = Bahan beracun dan berbahaya yang dipindahkan dari kontainer/tempat aslinya harus_diberi label dan Simbol B3 yang mengacu kepada Standar Label Bahan dan Limbah B3. b. HSE Officer atau Environment Officer harus memastikan bahwa terdapat peta/sketsa yang jelas menandakan dimana lokasi dari bahan beracun den berbahaya serta tempat penyimpanannya di tiap Project/site. . Bilamana bahan beracun dan berbahaya ditransportasikan, semua persyaratan keselamatan dan | kesehatan kerja harus dipenubi. 4, Transportasi bahan beracun dan berbahaya harus mengikuti ketentuan sebagai berikut a. Semua transportasi harus memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan sesuai dengan karakteristik bahan yang akan diangkut. Beberapa persyaratan teknis tersebut antara lain: = Kendaraan pengangkut memasang plakat dengan bentuk Belah ketupat dan ukuran 25cm x 25cm pada sisi kr, Kanan, depan dan belakang kendarean. - Mencantumkan nama perusahaan pengangkutan pada sisi kir kanan dan belakang kendaraan dengan ukuran tulisen 50cm x 10cm (ukuran huruf lebar Sem, tinggi 10cm dan teball cm) dengan warna huruf hitam atau kontras dengan wama cat badan kendaraan. ~ Jati dri pengemudi yang ditempatkan pada dashboard = Kotak obat lengkap dengan isinya = Nomor telepon pusat pengendali operasi yang dapat dihubungi jika terjadi darurat (emergency call), yang dicantumkan pada sebelah iri dan kanan kendaraan pengangkut = Kendaraan pengangkut juga harus dilengkapi dengan peralatan antaralain: | 1. Alat komunikasi antara pengemudi dengan pusat pengendali operasi der/atau sebaliknya. b, Lampu tanda bahaya berwarna kuning yang ditempatkan di atas atap ruang kemudi Rambu portable d.Kerucut pengaman «. Segitiga pengaman {. Dongkrak be PT. ULIMA NITRA Dokumen [:_]Prosedur Pengelolaan & Pengendalian Bahan Bahaya LB3 Nomor | SOP-HSE-022_ Berlaku Tanggal [22/02/2022 Revisi [0 halaman = [8 dari 9 39. Pita pambatas h, Serbuk gergaii i Sekop yang tidak menimbulkan api j:Lampu senter k. Warma kendargan khusus |. Pedoman pengoperasian kendaraan yang balk untuk keadaan normal dan darurat m. Ganjal roda yang cukup kuat dan dliletakkan pada tempat yang mudah dijangkau oleh pembantu pengemudi ~ Kendaraan yang digunaken untuk mengangkut bahan beracun dan berbahaya harus dilengkapi dengan alat pemadam api ringan (APAR),Alat Peindung dir, dan Spill kit yang memadai/sesuai ~ Pada saat bahan beracun dan berbahaya ditransportasikan, supir harus didampingi oleh | seorang asisten dan masing-masing telah mendapatkan pelatihan mengenai penanganan dan pemindahan bahan beracun dan berbahaya ~ Bahan beracun dan berbahaya tidak boleh ditransportasikan dengan kendaraan yang ‘sama dengan makanan atau bahan lain yang dapat dimakan, - Bahan beracun dan berbahaya yang dapat bereaksi satu sama lain tidak boleh ditransportasikan bersamaan, = Tidak boleh ada penumpang di belakang kendaraan bersamaan dengan bahan beracun dan berbahaya. 6.4, Penggunaan Bahan B3 a. Petugas pengendali bahan B3 harus memastikan pengawasan penggunean semua Bahan B3 di lokasi kukan dengan baik untuk menghindari penyalahgunaan Bahan B3. b. Semua bahan mudah terbakar dan meledak harus ditangani/digunakan dengan ketat pada kondisi/dipasang rambu “dilarang merokok" dan “tidak boleh ada api terbuka’. Dilarang keras makan atau minum saat menangani/menggunakan bahan beracun dan berbahaya apa saja. 1d, MSDS yang tepat harus diperlihatkan di setiap tempat dimana bahan beracun dan berbahaya ditangani/digunakan. €. Sisa Bahan B3 yang akan digunakan kembali, harus disimpan di tempat yang telah ditentukan dan sesuai dengan persyaratan penyimpanan Bahan B3. Sepanjang bahan beracun dan berbahaya digunakan, persiapan dan prosedur darurat seperti digariskan di bawah ini harus dipatuhi ‘Semua fasilitas darurat yang diperlukan harus tersedia untuk menangani situasi darurat apa saja yang mungkin muncul (prosedur inci dapat dilihat pada MSDS bahan yang bersangkutan). Prosedur darurat_minimum harus mencakup cara menangani pembersihan tumpahan, penanganan korban,perlindungan lingkungan dan keadaan-keadaan lain. ‘Alat pemadam api yang mencukupi dan tepat serta alat pendeteksiannya harus tersedia dimana diperiukan, Bahan/zat penetralisir dan peralatan pengendali tumpahan harus disimpan dalam jumlah yang bf PT. ULIMA NITRA Dokumen 7_ | Prosedur Pengelolaan & Pengendalian Bahan Bahaya LB, Nomor | TSOP-HSE-022 | Berlaku Tanggal 22/02/2022 Revisi : [o halaman [Te dari 9 ‘cukup untuk menangani situasi yang mungkin muncul ~ Dimana diperlukan/berlaku, pancuran darurat dan pancuran mata (eye wash station) harus tersedia dalam jangkauan yang mudah dari karyawan yang menangani bahan beracun dan berbahaya 6.5. Pembuangan dan Pemusnahan 2. Semua sisa bahan B3 (contoh: sisa cat yang sudah mengeras) & kontainer/wadah bahan 83 yang sudah tidak bisa digunakan lagi, Behan B3 kadaluarsa.dan bahan lainnya yang terkontaminasi B3, merupakan golongan limbah 83. b. Pembuangan dan pemusnahan limbah bahan beracun dan berbahaya akan dilakukan sesuai dengan prosedur penanganan limbah. 7, DOKUMEN TERKAIT 7.1 Form Daftar B3 | 7.2-Material Safety Data Sheets (MSDS) 7.3 Prosedur Penanganan Limbah 7.4 Prosedur Persiapan Keadaan Darurat 7.5 Standar Label dan Simbol Bahan dan Limbah 83 7.6 IK Keadaan Darurat Tumpahan Hidrokarbon 7.7 IK pembuangan limbah B3 8. REFERENSI 8.1 Peraturan Pemerintah No 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun £82 Peraturan Menteri LH No. 03 tahun 2008 tentang Simbol dan Label Bahan 83 £83 Kep Ditjen Perhubungan Darat No. 725 tahun 2004 tentang Penyelenggerean Pengangkutan 83 di Jalan £84150 14001 Klausul 4.46 pengendalian operasional | 85 OHSAS 18001 Klausul 4.4.6 pengendalian operasional 86 Kepmen 1827 K/ 30/MEM /2018. Lamp V Paraf persetujuan kepala ci Heath pana Oey Safety Enviroment : rida (Burhan Tjokro) “Tanggal Bulan, tahun eer Tanggal Bulan, tahun persetujuan pengesahan 22 Februari 2022 ob

Anda mungkin juga menyukai