SKRIPSI
i
I. PETUNJUK PELAKSANAAN SKRIPSI
2
orang dosen penguji/ pakar yang ditunjuk oleh Panitia Skripsi dengan surat tugas
pembimbingan.
1.7 Prosedur Penyusunan Skripsi
Dengan memperhatikan bahwa pendidikan atas dasar sistem paket yang mengharuskan
dilakukannya evaluasi pada akhir semester, maka penerapan evaluasi terhadap proses
penyusunan Skripsi harus melalui prosedur di bawah ini:
a. Pengajuan Usulan Skripsi (Proposal)
Syarat Pengajuan Usulan Skripsi
1) Usulan Skripsi (proposal Skripsi) diajukan oleh mahasiswa kepada Panitia Skripsi.
2) Mahasiswa dapat mengajukan usulan Skripsi jika telah memenuhi persyaratan akademik
dan administratif pada poin 1.6 a dan 1.6 b.
b. Prosedur Pengajuan Proposal Skripsi
1) Mahasiswa mengajukan judul proposal yang ditujukan kepada Panitia Skripsi.
2) Apabila layak, selanjutnya ditentukan Dosen Pembimbing dan apabila tidak, mahasiswa
harus merevisi kembali judul proposalnya.
3) Mahasiswa yang telah mendapatkan pembimbing dan surat tugas pembimbingan, dapat
melaksanakan proses bimbingan proposal Skripsi dengan membawa kartu bimbingan.
4) Setelah bimbingan proposal Skripsi dianggap selesai, maka pembimbing memberikan
persetujuan atas proposal tersebut untuk diseminarkan.
5) Mahasiswa yang telah mendapat persetujuan dari pembimbing untuk melaksanakan
seminar proposal Skripsi, mendaftarkan diri ke Panitia Skripsi.
6) Mahasiswa yang akan mendaftarkan diri untuk melaksanakan seminar proposal
diwajibkan melampirkan bukti telah menghadiri kegiatan seminar Proposal minimal
sebanyak 3 (tiga) kali di lingkungan Jurusan Teknik Mesin.
7) Panitia Skripsi menyusun jadwal seminar.
8) Panitia Skripsi menentukan/menunjuk 2 (dua) orang dosen penguji proposal Skripsi.
9) Hasil seminar proposal Skripsi yang dinyatakan layak untuk dilanjutkan menjadi Skripsi
disampaikan kepada Panitia Skripsi, sedangkan proposal Skripsi yang dinyatakan tidak
layak dan kemudian akan dilakukan perbaikan oleh mahasiswa dengan pembimbing
yang sama dan diseminarkan ulang.
3
c. Pembagian Dosen Pembimbing
Dosen Pembimbing ditentukan oleh Panitia Skripsi berdasarkan pertimbangan, yaitu
Dosen Pembimbing dipilih oleh Panitia Skripsi berdasarkan bidang keilmuan dan
kesesuaiannya dengan judul Skripsi.
d. Proses Bimbingan Skripsi
Dalam proses bimbingan Skripsi mahasiswa berkonsultasi dengan pembimbing melalui
mekanisme sebagai berikut :
1) Masa bimbingan Skripsi mahasiswa dimulai terhitung sejak surat tugas pembimbingan
diterbitkan.
2) Jumlah bimbingan untuk setiap mahasiswa minimal sepuluh (10) kali pertemuan, sehingga
kemajuan mahasiswa dapat dipantau dengan baik.
3) Setiap kali bimbingan mahasiswa wajib mengisi tanggal bimbingan, materi bimbingan dan
paraf pembimbing yang bersangkutan pada lembar asistensi
4) Mahasiswa yang tidak melakukan kegiatan bimbingan dapat diberi sanksi berupa
pembatalan Skripsi.
5) Apabila Skripsi tidak dapat diselesaikan pada semester yang bersangkutan, maka
mahasiswa tersebut diperkenankan untuk mendapatkan perpanjangan bimbingan selama 3
(tiga) bulan, namun mahasiswa yang bersangkutan harus terdaftar sebagai mahasiswa aktif
pada semester berikutnya.
6) Mahasiswa dapat melakukan bimbingan melalui tatap muka secara langsung maupun
melalui media elektronik.
7) Skripsi yang telah disetujui oleh pembimbing diajukan untuk dilakukan Ujian/ Sidang
Skripsi
1.10 Penilaian
a. Kriteria Penilaian Bimbingan
1) Keaktifan = 25 %
2) Kebaharuan/inovasi = 20 %
3) Metode pembahasan = 30 %
4) Kedisiplinan dan sikap = 25 %
b. Kriteria Penilaian Presentasi seminar Skripsi
1) Penyampaian materi dan penguasaan TI = 10 %
2) Penguasaan materi dan kompetensi = 40 %
3) Komunikasi = 15 %
4) Analisis = 20 %
5) Penulisan Laporan = 15 %
c. Bobot Penilaian Skripsi
1) Nilai Bimbingan = 40 %
2) Nilai Presentasi = 60 %
5
b. Soft copy format PDF naskah Skripsi (soft copy dalam CD dengan jumlah sesuai ketentuan
yang telah disepakati).
6
II. TATA CARA PENULISAN PROPOSAL SKRIPSI
A. Latar Belakang
Latar belakang penelitian ditulis secara runtut, jelas, dan tajam. Untuk itu perlu keluasan
ilmu pengetahuan dengan selalu membaca dan memaknai gejala-gejala yang muncul dalam
bidang ilmu yang teknik yang Anda tekuni. Pengetahuan mengenai teori-teori dan hasil-hasil
penelitian terdahulu yang terkait merupakan syarat mutlak penulisan latar belakang. Latar
belakang juga menyajikan keadaan atau fakta aktual yang berupa data-data dalam bentuk
angka atau uraian sehingga permasalahannya dapat diidentifikasi dan dirumuskan secara jelas.
Keaslian Skripsi yang ditulis, harus ditonjolkan. Topik atau isu yang akan diangkat
dalam Skripsi ditulis secara menarik sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi dewasa
ini. Pokok isi uraian latar belakang hendaknya mampu meyakinkan pihak lain, terutama
pembimbing dan penguji. Latar belakang minimal terdiri dari tiga paragraf. Tidak melebar,
namun usahakan semakin ke bawah, semakin mengerucut topik permasalahan yang akan
diangkat.
Contoh penulisan latar belakang dengan judul Skripsi “STUDI TENTANG CUTTING
FORCE MESIN BUBUT (DESAIN DYNAMOMETER SEDERHANA)” sebagai berikut:
1.1 Latar Belakang Masalah
(Paragraf Satu menjelaskan secara umum tentang mesin bubut)
Mesin bubut adalah mesin yang dibuat dari logam, gunanya untuk membentuk benda
kerja dengan cara menyayat, gerakan utamanya adalah berputar. Di bidang industri, keadaan
mesin bubut sangat berperan. Terutama di dalam industri permesinan. Misalnya dalam
industri otomotif, mesin bubut berperan dalam pembuatan komponen-komponen kendaraan,
seperti mur, baut, roda gigi, poros, tromol dan lain sebagainya. Penggunaan mesin bubut juga
dapat dihubungkan dengan mesin lain seperti mesin bor (drilling machine), mesin gerinda
(grinding machine), mesin frais (milling machine), mesin sekrap (shaping machine), mesin
gergaji (sawing machine) dan mesin-mesin yang lainnya. (Dan seterusnya...)
(Paragraf Kedua menjelaskan permasalahan gaya potong mesin bubut secara spesifik)
Pada pahat potong, diketahui bahwa resultan gaya terdiri atas tiga komponen dasar,
yaitu FT (Gaya Tangensial / Gaya pada kecepatan potong), FR (Gaya Radial / Gaya pada
kedalaman pemotongan), dan FL (Gaya Longitudinal/ Gaya pada pemakanan atau gerak
makan). Gaya tangensial ini adalah gaya yang paling tinggi dari ketiga gaya tersebut. Dan
seterusnya...
(Paragraf Ketiga menjelaskan penelitian terdahulu atau teori-teori pemecahan masalah yang
terkait dan solusi yang ditawarkan)
Menurut... (...dan seterusnya).
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan intisari dari latar belakang yang sudah dijabarakan.
Merumuskan suatu masalah berarti menyatakan masalah yang telah teridentifikasi dan
terseleksi dalam bentuk kalimat yang tepat. Dalam merumuskan masalah memang tidak ada
aturan yang umum mengenai tatacaranya namun ada beberapa yang dapat dipakai sebagai
bahan pertimbangan antara lain :
a. Masalah hendaknya dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan.
b. Rumusan itu hendaknya memberi petunjuk yan memungkinkan pengumpulan data guna
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam rumusan itu.
c. Rumusan harus singkat dan jelas. Singkat artinya tidak menuliskan hal-hal yang tidak
perlu, jelas artinya jangan sampai tidak ditulis kalau memang itu perlu.
Contoh penulisan rumusan masalah adalah sebagai berikut:
8
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, peneliti merumuskan fokus
permasalahan penelitian yaitu “Bagaimana mengukur gaya potong pada pahat mesin bubut?”.
Untuk mempermudah analisis penelitian maka fokus permasalahan tersebut dijabarkan dalam
beberapa submasalah sebagai berikut:
1. Bagaimana membuat alat pengukur gaya potong pada mesin bubut dengan desain yang
sederhana?
2. Bagaimana sistem kerja alat pengukur gaya potong tersebut?
3. Bagaimana mengaplikasikan alat pengukur gaya potong tersebut agar dapat bekerja secara
tepat dan akurat?
C. Batasan Masalah
Batasan masalah berisi tentang batasan-batasan terhadap masalah yang diangkat
sehingga penulisan dapat lebih terarah. Contoh penulisan batasan masalah adalah sebagai
berikut:
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan keinginan peneliti untuk memperoleh jawaban atas
permasalahan penelitian yang diajukan serta apa yang ingin dicapainya. Oleh sebab itu, tujuan
penelitian harus relevan dan konsisten dengan latar belakang masalah dan rumusan masalah.
Tujuan penelitian berisi tentang hal yang akan dicapai secara spesifik, jelas, dan dapat
diukur serta merupakan kondisi baru yang diharapkan terwujud setelah penelitian
diselesaikan. Contoh penulisan tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
9
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk merencanakan dan mengaplikasikan dial indicator
untuk mengukur gaya potong pada pahat mesin bubut. Secara lebih khusus, penelitian ini
bertujuan untuk:
1. Menentukan desain alat pengukur gaya potong pada mesin bubut
2. Menentukan sistem kerja alat pengukur gaya potong pada mesin bubut
3. Menentukan besarnya nilai Uhp pada setiap material
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah narasi yang objektif yang menggambarkan hal-hal yang
diperoleh setelah suatu tujuan penelitian terpenuhi. Manfaat bisa saja bersifat teori atau
bersifat praktis misalkan memecahkan masalah-masalah pada objek yang diteliti. Manfaat
penelitian sesungguhnya berkaitan dengan tujuan penelitian.
Penulisan manfaat pada hasil penelitian sangat penting untuk memberi gambaran pada
pembaca tentang outcome dan impact dari penelitian yang dilakukan. Contoh penulisan
manfaat Skripsi adalah sebagai berikut:
10
b. Bagi pendidik
Dapat menambah pengetahuan dan sumbangan pemikiran tentang (dan
seterusnya............... sesuaikan dengan tema skripsi).
c. Bagi Masyarakat
Sebagai sumber informasi ilmiah yang dapat dipercaya tentang (dan seterusnya...............
sesuaikan dengan tema skripsi).
(dapat pula ditambahkan bagi perguruan tinggi, bagi perusahaan (sebutkan jenis
perusahaannya), dan lain-lain jika diperlukan)
d. Bagi Perguruan Tinggi
e. Bagi Perusahaan Air Minum Daerah
B. Landasan Teori
Landasan teori berisi teori-teori yang relevan dengan penelitian yang dilakukan.
Landasan teori dibuat untuk memudahkan peneliti menyusun hipotesis dan memilih
metodologi penelitian. Teori yang diangkat dalam kepentingan mengumpulkan, mengolah
data dan membantu dalam proses analisis demi mengetahui sesuatu yang hendak diteliti dapat
diambil dari buku, website (blogspot tidak diperbolehkan) dan jurnal.
Apabila judul penelitian yang diangkat “Rancang Bangun Mesin Pengurai Sabut
Kelapa”, maka teori-teori yang relevan yang dapat dimasukkan yaitu tentang pemanfaatan
sabut kelapa baik serat maupun serbuk, mesin pengurai sabut, prinsip kerja mesin pengurai
sabut dan proses permesinan (proses pemotongan, gurdi, bubut, gerinda, dan pengelasan).
Contoh penulisan Landasan Teori adalah sebagai berikut:
12
A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Pada bagian ini, deskripsikan rencana lokasi untuk melakukan setiap tahapan kegiatan
penelitian. Disamping itu, perlu juga dibuatkan rencana jadwal kegiatan dalam bentuk sebuah
tabel.
Contoh:
3.1 Rencana Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Rencana tempat pelaksanaan penyelesaian tugas akhir ini dilakukan di Bengkel Kerja
Bangku, Bengkel Mesin Perkakas, Bengkel Kerja Las, dan Bengkel Perakitan Jurusan Teknik
Mesin Politeknik Negeri Sambas. Waktu pembuatan tugas akhir adalah dari bulan Maret 2022
hingga Agustus 2022 seperti yang tersaji pada tabel 3.1.
Bulan ke-
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6
1 Seminar proposal
3 Pembuatan mesin
5 Uji hipotesis*
6 Analisis data
7 Sidang Skripsi
13
Mulai
Studi literatur
Data perancangan
Perhitungan komponen
mesin
Selesai
14
Mulai
Studi literatur
Gambar Kerja
Pembuatan mesin
Tidak
Uji fungsional
mesin
Iya
Selesai
15
Mulai
Tidak
Uji kinerja mesin
Iya
Analisis data (uji hipotesis)
Selesai
16
penelitian rancang bangun mesin ……… dengan menggunakan motor listrik 100 Watt.
Penelitian ini digunakan untuk memarut ……….., namun penulis memodifikasi matanya
dengan menggunakan baut 10mm sehingga ………………. Adapun ilustrasi desain mesin,
tersaji pada gambar 3.2 berikut.
2
1 4
9
5
7 8
17
Tabel 3.1 Alat Penelitian
No Nama Alat Kuantitas
1 Gerinda 2 buah
2 MesinBubut 1 buah
4 Kompresor 1 buah
4 Pipa 4 inc 25 cm
9 Baut 14 4 buah
10 Baut 12 8 buah
11 V. Belt A 1 buah
12 Cat 1 kaleng
13 Elektroda 1 kotak
18
15 Mata gerindaasah 1 buah
16 Tiner 1 liter
17 Kuas 2 buah
18 Dempul 1 kaleng
19 Engselbubut 2 buah
20 Dinamo 10 HP 1 buah
E. Uji Hasil
Tahap kelima adalah uji hasil. Uji ini dapat berupa uji kinerja alat. Tahap ini bertujuan
untuk menguji apakah mesin yang telah dibuat mampu menghasilkan …(sesuai tujuan) atau
tidak. Jika tidak, maka kita akan kembali ke tahap desain mesin untuk melakukan perbaikan.
Apabila mesin mampu menghasilkan .......(sesuai tujuan) maka kegiatan dilanjutkan ke tahap
pengujian hipotesis (jika ada).
Tahap uji hipotesis adalah sebagai berikut. Pertama, variasi A dipasang, lalu dilakukan
proses pengambilan data (memasukan …… dengan 10 kali pengulangan), serta mengukur…..
yang dihasilkan. Kedua, variasi B dipasang, lalu dilakukan proses pengambilan data
(memasukan…..dengan 10 kali pengulangan), serta mengukur….. yang dihasilkan. Ketiga,
variasi C dipasang, lalu dilakukan proses pengambilan data (memasukan …. dengan 10 kali
pengulangan), serta mengukur….. yang dihasilkan.
F. Analisis Hasil
Tahap keenam adalah menganalisis semua data yang telah diperoleh. Analisis bertujuan
untuk membuktikan hipotesis penelitian serta menemukan informasi….. (sesuaikan dengan
hasil), bahwa ……(sesuaikan dengan hasil) berpengaruh terhadap ……(sesuaikan dengan
hasil).
19
Lampiran 1 Font 14
Font 14
PROPOSAL SKRIPSI
Font 12
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Program Studi Diploma IV
pada Program Studi Teknik Mesin Pertanian Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Sambas
Font 12
Oleh:
.......................................
NIM .............................
5 cm
5 cm
Font 14
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian
BAB II Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori
2.1 Tinjauan Pustaka
2.2 Landasan Teori
2.2.1 ........
2.2.2 ........
dst..
BAB III. Metode Penelitian
3.1 Rencana Tempat dan Waktu Pelaksanaan
3.2 Langkah-langkah Penyelesaian Penelitian
3.2.1 ............... (dapat menyesuaikan)
3.2.2 ...............
dst
21