‘aubat
asuka
i Ma*asyiral Muslimin rahima-
‘umullah
a Pertama tama marilah kita panjatkan
jian yang paling agung, yang paling
Mulia da "
ia dan yang paling, utama ke hadirat
SWT, Tuhan — semesta a.
ludian shalawat serta salam semoga
tercurahkan kepada junjungan
jinda Nabi Muhammad SAW
=_—
ggapai Maghfirah Dengan
Taubat Nasuha
yang telah bersabda: “Setiap anak Adam
selalu berbuat kesalahan, dan sebaik-baik
pelaku kesalahan adalah yang senantiasa
bertaubat.”
Tak henti-hentinya khatib berwasiat
kepada diri khatib sendiri dan kepada
hadirin sekalian untuk selalu~menjaga
ketakwaan kepada Allah Azza Wa Jalla
akhir hayat, sehingga kita tidak
hingga
mati kecuali dalam keadaan beriman
kepada Allah SWT.
Ma‘asyiral Muslimin rahima-
kumullah
Ketahuilah bahwa salah satu kewajiban
setiap orang Yang uu beriman
kepada Allah dan hari akhir adalah
menghindari semua bentuk dosa, baik
yang kecil mau pun yang besar. Ia wajib
renjaga iri dari dosa sebagaimana ia
emauns 0104menjaga dirinya dari api yang membakar,
dari air yang dapat menenggelamkan dan
dari bahaya ular berbisa. Semua bentuk
dosa dapat menimbulkan kemurkaan
Tuhan dan membuat hati menjadi gelap.
Dosa juga merupakan penyebab yang
dapat mendekatkan kepada kekufuran.
Oleh karena itu jangan sekali-kali anda
menganggap ringan satu dosa pun, sebab
bisa jadi di dalam dosa yang kita anggap
ringan itu tersimpan kemurkaan besar dari
Allah ta*ala.
Dake Si ue pay Ga Sy
Dan kamu menganggapnya sesuatu
yang ringan saja, Padahal pada sisi Allah ia
adalah besar. (QS An Nur : 15)
Ma‘asyiral Muslimin rahima-
kumullah
Apabila Anda telah terlanjur jatuh
dalam suatu dosa, maka bersegeralah
untuk bertaubat kepada Allah Azza Wa
Jalla, serta perbaharuilah taubat itu dalam
diri setiap waktu dan keadaan. Hati-hati!
jangan sampai Anda menangguhkan atau
menunda-nunda untuk bertaubat walau
hanya sekejap saja, sebab kematian selalu
mengintai nyawa anda kapan pun dan di
mana pun anda berada. Seorang bijak,
—: Al Hakim pernah menasihati
perbuatan ini di kemudian hari, 4,
dosa tersebut berhubungan dengan
manusia maka terdapat syarat keen
yaitu. meminta kerelaan dan kehal;
darinya. Rasulullah SAW beret 3
Barang siapa yang pernah berbuat
dzolim terhadap saudaranya, hendaknya ia
meminta kerelaan darinya sebelum datang
hari yang di sana tidak ada dinar mau pun
dirham. Yang ada hanyalah amal baik dan
buruk. Jika ia memiliki amal-amal baik
maka (kedzoliman itu) ditebus dengan
amal baiknya. Jika tidak, maka amal buruk
mereka (yang dizolimi) akan diambil lalu
ditanggungkan kepada amal_buruknya,
Kemudian ia akan dilemparkan ke dalam
neraka.
Apabila syarat-syarat ini terpenuhi,
maka taubat seseorang dianggap benar
dan itulah yang dinamakan sebagai taubat
nasuha, taubat yang diperintahkan oleh
Allah ta*ala di dalam aoe -Nya :
Hai orang-orang yang
bertaubatlah kepada Allah
taubatan nasuhaa (taubat yang semu
murninya) (QS At Tahrim : 8)
Ma‘asyiral Muslimin«cium mulutnya, bisa jadi
gedang mabuk.” Mereka pun
mencium mulutnya namun
tidak menemukan tanda-
tanda mabuk di dalam dirinya,
Maka Rasulullah shalallahu
alaihi wa sallam berkata
kepada lelaki itu: “Mungkin
engkau hanya sekedar
berciuman, berpelukan atau
hanya menyentuhnya?” la
menjawab: “Bahkan aku telah
berzina.” Rasulullah kembali
berkata: "Mungkin engkau
hanya sekedar berciuman atau
hanya menyentuhnya?” la
menjawab: "Bahkan aku telah
berzina.””
dan ia mengetahui bahwa hukuman bagi
pedina yang telah menikah adalah dirajam
dengan batu hingga mati, Namun, ia tetap
betkeras datang sendiri, berjalan di atas
hkan dirinya
untuk dihukum dengan pasrah dan tanpa
paksian, Karena menghadap Allah dalam
‘eadaan suci lebih baik baginya daripada
enipu ditinya sendiri
Nabi SAW merasa heran dengan
tedatangannya, kemudian beliau
Seranya kepada para sahabat yang ada di
Sehelilingnya: “Apakah teman kalian telah
812 Apakah ia gila?” Mereka menjawab:
“Teak wahai Rasulullah.”
“ Ketan Rasulullah berkata, “Cium
itttva, bisa jadi ia sedang mabuk.”
Pun mencium mulutnya namun
ign temUKAN tanda-tanda mabuk di
ren Maka Rasulullah shalallahu
ity ay Sallam berkata kepada lelaki
tery tekin engkau hanya sekedar
" berpelukan atau hanya
Kedua kakinya, meny
la menjawab: “Bahka
aku telah berzina.” Rasulullah kembal
i Mungkin engkau hanya sekedar
oe n atau hanya menyentuhnya?”
Raeniawab: "Bahkan aku telah berzna,”
asulullah berkata lagi: “Mungkin
engkau hanya sekedar bereiuman atau
hanya menyentuhnya?” Ia menjawab
Bahkan aku telah berzina.” Untuk
ke sekian kalinya Rasulullah kembali
berkata kepadanya: “Mungkin engkau
hanya sekedar berciuman atau hanya
menyentuhnya?” Namun laki-laki in tetap
berkata: “Tidak wahai Rasulullah, bahkan
aku telah berzina.”
Nabi bertanya kepadanya empat kali
dan Ielaki tersebut mengakui perbuatan
zinanya sebanyak empat kali pula. Maka
empat pengakuan ini sama kedudukannya
dengan empat orang saksi yang dibutubkan
dalam tuduhan zina, Kemudian Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Ambillah teman kalian itu dan rajamlah ia
!” Lelaki itu,pun dirajam. Keesokan harinya
para sahabat bertanya kepada Rasulullah
mengenai lelaki tersebut. Rasulullah SAW
menjawab: “ Aku melihatnya sedang
berenang di sebuah sungai daripada
sungai-sungai surga.”
Inilah taubat nasuha | Inilah taubat
yang sebenarnya | perhatikan bagaimana
seorang lelaki datang untuk menghadapi
kematian seakan ia datang menuju
i ‘in di malam pertama
pelaminan pengantin dim:
untuk mendapatkan kedudukan yang
tinggi, setinggi langit yang _berdiri
tanpa tiang, Padahal ia mampu_untuk
ipa tang.
vembunyikan dosanya.- Namun,
menyembut r e
ye hati vane sadar tidak rela untul
pemilik hati yang aie
bunyikan dosanya sedang ia tahu
menyem Sean Es lng
di sana ada Tuan Yang
‘Maha Berkuasa. vice eet ate
Bertaubatlah —kalian ‘Semoga kalian
wahai ma ‘asyiral muslimin. Semoga
beruntung -
i—
aan ee
[pabas ahisth steht s tos uct a ce