Anda di halaman 1dari 3

WOC DIABETES MELITUS 1.

DM Tipe I : faktor genetik, Kerusakan Pankreas


faktor imunologi (autoimun),
faktor lingkungan (virus /
Perubahan Nutrisi Kurang dr kebutuhan toksin) Defisiensi Insulin
2. DM Tipe II : usia, obesitas,
NOC : Status gizi : nilai gizi
riwayat dan keluarga. Glukosa tdk dpt
NIC : Pengelolaan nutrisi ditransfer ke sel
Lipolisis Kompensasi Sel < glukosa Hiperglikemia
Polifagia,
Sel kelaparan Hiperosmolaritas
Polidipsi
Resiko trauma
Mikrovaskularisas Makrovaskularisasi
NOC : Perilaku pengamanan :
Asam lemak bebas i
Pencegahan jatuh
meningkat
Kerusakan ginjal Retinopati Gangguan NIC : Pengelolaan lingkungan:
diabetikum Penglihatan Keamanan
Keasaman Diurisis osmotik

Ketogenik Glukosuria Poliuria Gangguan pola tidur


Syok hipovolemik
NOC : Tidur
Penurunan Kehilangan cairan
Asidosis metabolik
kasadaran & elektrolit NIC : Peningkatan tidur
Kompensasi pernapasan
(kusmaull) Deficit volume cairan & Turunnya volum
elektrolit sirkulasi
Pola napas inefektif NOC : Keseimbangan cairan
Meningkatnya Polidipsi
NOC : Status Pernafasan : NIC : Pengelolaan cairan
hemokonsentrasi
Ventilasi
NIC : Pemantauan
pernafasan AMI Stroke
Klien dan keluarga menunjukkan prilaku yang
Hiperglikemia
memperburuk kesehatan (tidak mencari pelayanan
Makrovaskularisasi kesehatan, konsumsi junkfood, makanan yang
berlemak)
Ekstremitas Neuropati
Kegagalan
Nutrisi, darah dan O2 melakukan tindakan
ke jaringan terganggu Neuropati Neuropati Neuropati Gagal melakukan mengurangi faktor
otonomik motorik sensorik pencegahan masalah resiko
Luka kesehatan
Kulit kering Kaku dan Kehilangan Ketidakefektifan
Nyeri akut pengecilan sensasi Perilaku kesehatan manajemen
cenderung kesehatan keluarga
NOC : Tingkat nyeri Bakteri Gangguan body image beresiko
anaerob NOC : Prilaku
NIC : Penatalaksanaan NOC : Citra tubuh patuh : diet yang
NOC : Perilaku
nyeri Sulit sembuh disarankan
NIC : Pencapaian citra pencarian NIC : dukungan
Gangren tubuh kesehatan emosional,
Pengajaran
Keluarga Resiko trauma NIC : pengajaran
Gang. Integritas kulit peresepan diet
mengabaikan proses penyakit
NOC : Penyembuhan luka NOC : Perilaku pengamanan :
pengobatan klien
Pencegahan jatuh
NIC : Perawatan luka Perubahan status kesehatan
NIC : Pengelolaan lingkungan:
Klien merasa depresi karena keluarga Keamanan Kurang pengetahuan tentang
tidak peduli kesehatan

Ketidakmampuan koping Jarang cek kepelayanan


keluarga kesehatan
Ketidakefektifan pemeliharaan
NOC : Koping keluarga, Klien dan keluarga hanya ke
kesehatan
fungsi keluarga Strategi koping pelayanan kesehatan jika ada
NOC : tidak efektif keluhan yang sudah berat
NIC : peningkatan
keterbatasan keluarga, Gang. Integritas kulit
dukungan keluarga
Ulkus Diabetik merupakan komplikasi kronik dari diabetes mellitus Penatalaksanaan :
sebagai sebab utama morbiditas, mortalitas serta kecacatan penderita diabetes. 1. Obat hiperglikemik oral (OHO).
Kadar LDL yang tinggi mempunyai peranan yang penting dalam penyebab ulkus 2. Insulin
diabetikum, melalui pembentukan plakatherosklerosis pada dinding pembuluh darah 3. Terapi Kombinasi : Pemberian OHO maupun insulin selalu
(Arif M, 2000) dimulai dengan dosis rendah, untuk kemudian dinaikkan secara
bertahap sesuai dengan respon kadar glukosa darah
4. Antibiotik : bagi penderita ulkus diabetikum untuk mencegah
Komplikasi : kerusakan jaringan lebih parah dengan mengurangi resiko
a.Komplikasi Akut : Ulkus Diabetikum, Amputasi, Nekrosis Permanen, Cacat amputasi.
b.Komplikasi Kronis : Ketoasidosis, neuropati, angiopati, rentan infeksi, kaki 5. Analgesic
diabetic (Mansjoer, Arif ;2000). 6. Debridement
7. Nekrotomi
8. Amputasi : Amputasi dilakukan bila luka sudah menyebar
Manifestasi Klinik : menjadi jaringan nekrosis pada area kaki.
Cepat lemah, kehilangan tenaga, dan merasa tidak fit, sering buang air kecil (poliuri), Klasifikasi ulkus diabetikum
terus menerus lapar (Polifagi) dan haus (polidipsi), penglihatan kabur, luka yang 1. Derajat 0 : Tidak ada lesi terbuka, kulit masih utuh dengan
lama sembuh, kaki terasa keras, infeksi jamur pada saluran reproduksi wanita, kemungkinan disertai kelainan bentuk kaki seperti “
impotensi pada pria ( Smeltzer, 2000). claw,callus”.
2. Derajat I : Ulkus superfisial terbatas pada kulit.
DAFTAR PUSTAKA 3. Derajat II : Ulkus dalam menembus tendon dan tulang.
Arif M. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 1. Jakarta : Media Aesculapius ; 2012 4. Derajat III : Abses dalam, dengan atau tanpa osteomielitis.
Corwin, E.J. Handbook of pathophysiology. Alih bahasa : Pendit, B.U. Jakarta: 5. Derajat IV : Gangren jari kaki atau bagian distal kaki
EGC; 2010 (Buku asli diterbitkan tahun 1996) dengan atau tanpa selulitis.
Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. Brunner and Suddarth’s textbook of medical – 6. Derajat V : Gangren seluruh kaki atau sebagian tungkai.
surgical nursing. 8th Edition. Alih bahasa : Waluyo, A. Jakarta: EGC; 2010       

Kriteria Diagnosa DM:


Pemeriksaan Penunjang
1. < 140 mg/dl Normal 1. Laboratorium (darah
2. 140 - < 200mg/dl Toleransi glukosa terganggu lengkap)
3. > 200mg/dl Diabetes ( Sudoyo Aru dkk, 2009). 2. Foto sinar-x(rontgen)

Menurut WHO :
1. Glukosa plasma sewaktu > 200mg/dl (11,1mmol/l)
2. Glukosa plasma puasa >140 mg/dl (7,8mmol/l)
3. 2 jam post prandial > 200mg/dl

Anda mungkin juga menyukai