Anda di halaman 1dari 3

DEFENISI DIARE DAN KLASIFIKASI DEHIDRASI

1. DEFENISI DIARE
Menurut World Health Organization(WHO), penyakit diare adalah suatu penyakit
yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai
mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih dari biasa, yaitu 3 kali
atau lebih dalam sehari yang mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja yang
berdarah.
Berdasarkan data dari RISKESDAS KEMENKES RI tahun 2018, kasus diare
berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan selama periode tahun 2018 berjumlah sebanyak
1.017.290 kasus, dengan wilayah tertinggi yaitu Jawa Barat (186.809 kasus). Provinsi
Lampung menyumbangkan 32.148 kasus diare selama tahun 2018. Kasus diare terbanyak
ditemukan pada kelompok umur 5 – 14 tahun diikuti kelompok umur 15 – 24 tahun, dan
perempuan lebih sering terserang diare dibandingkan laki laki.

Diare dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu diare aku, kronik dan persisten.1
A. DIARE AKUT
Diare atau sering disebut gastroenteritis akut adalah buang air besar dengan
konsistensi yang lebih lunak atau cair yang terjadi dengan frekuensi ≥3x dalam waktu
24 jam. Hal yang perlu diperhatikan adalah frekuensi defekasi, konsistensi feses, dan
jumlah feses. Jika konsistensi feses tidak lebih lunak atau cair namun sering bukanlah
diare. Bayi yang diberikan ASI sering buang air besar dengan konsistensi lunak dan
hal ini juga bukanlah diare.2
Adapun Patogen Spesifik Diare Akut:2
1) Diare Akut karena Virus
Virus merupakan patogen tersering penyebab diare akut pada anak dengan
prevalensi tertinggi pada usia antara 3 sampai 24 bulan. Penyebab tersering diare
yang disebabkan oleh virus adalah grup dari rotavirus.
Rotavirus merupakan penyebab 15-25% diare pada anak usia 6-24 bulan
terutama pada negara berkembang karena buruknya sanitasi dan kepadatan
penduduk. Rotavirus menghasilkan enterotoksin yang akan merusak epitel dari
usus halus, sehingga vili-vili menjadi rusak. Hal ini menyebabkan pengurangan
aktivitas dari laktase dan disakaridase lainnya yang menyebabkan absorbsi
karbohidrat terganggu.2
2) Diare Akut karena Bakteri
Walaupun lebih jarang menyebabkan diare dibandingkan virus, infeksi bakteri
tetap merupakan penyebab penting diare akut pada anak. Gejala yang biasa
timbul adalah demam tinggi (lebih dari 40OC), diare berdarah, dan nyeri perut
hebat. Gejala muntah dan respirasi lebih sering muncul pada diare akut viral
daripada bakterial.2

3) Diare Akut karena Parasit


a. Giardia lamblia
Giardia lamblia mengenai anak pada usia 1-5 tahun dan merupakan
penyebab tersering infeksi saluran cerna yang disebabkan oleh parasit.
b. Entamoeba histolytica
Infeksi E. histolytica dapat melalui makanan dan air serta melalui kontak
manusia ke manusia.2
B. DIARE KRONIS
Diare kronis adalah diare hilang-timbul, atau berlangsung lama dengan
penyebab non-infeksi, seperti penyakit sensitif terhadap gluten atau gangguan
metabolisme yang menurun. Diare kronis juga didefinisikan sebagai mencret / berair,
yang terjadi tiga kali atau lebih dalam 24 jam dan berlangsung selama 4 minggu atau
lebih.1

2. KLASIFIKASI DEHIDRASI
Berdasarkan banyaknya cairan yang hilang dari tubuh penderita, gradasi penyakit
diare akut dapat dibedakan dalam empat kategori, yaitu:1
a. Diare % (Tanpa Dehidrasi) : Pada tingkat diare ini penderita tidak mengalami
dehidrasi karena frekuensi diare masih dalam batas toleransi dan belum ada tanda-
tanda dehidrasi.
b. Diare dengan dehidrasi ringan (3-5%) : Pada tingkat diare ini penderita mengalami
diare 3 kali atau lebih, kadang-kadang muntah, terasa haus, kencing sudah mulai
berkurang, nafsu makan menurun, aktifitas sudah mulai menurun, tekanan nadi masih
normal atau takikardia yang minimum dan pemeriksaan fisik dalam batas normal.
c. Diare dengan dehidrasi sedang (6-10%) : Pada keadaan ini, penderita akan
mengalami takikardi, kencing yang kurang atau langsung tidak ada, irritabilitas atau
lesu, mata dan ubun-ubun besar menjadi cekung, turgor kulit berkurang, selaput
lendir bibir dan mulut serta kulit tampak kering, air mata berkurang dan masa
pengisian kapiler memanjang (≥ 2 detik) dengan kulit yang dingin yang dingin dan
pucat.
d. Diare dengan dehidrasi berat (>10%) : Pada keadaan ini, penderita sudah banyak
kehilangan cairan dari tubuh dan biasanya pada keadaan ini penderita mengalami
takikardi dengan pulsasi yang melemah, hipotensi dan tekanan nadi yang menyebar,
tidak ada penghasilan urin, mata dan ubun-ubun besar menjadi sangat cekung, tidak
ada produksi air mata, tidak mampu minum dan keadaannya mulai apatis,
kesadarannya menurun dan juga masa pengisian kapiler sangat memanjang (≥ 3
detik) dengan kulit yang dingin dan pucat.1

Tabel 1 Derajat Dehidrasi.3

Dehidrasi % Ringan 3-5% Sedang 6-10% Berat >10%


Status mental Normal Lesu, mudah Lesu, mental berubah
tersinggung
Detak jantung Normal Meningkat Meningkat
Denyut nadi Normal Normal hingga Menurun hingga
menurun menjadi setipis benang
Capillary refill Normal Berkepanjangan Berkepanjangan
Tekanan darah Normal Normal Normal hingga
menurun
Respirasi Normal Takipnea Takipnea, dalam
Mata Normal Sedikit cekung, air Cekung, menangis
mata berkurang tanpa air mata
Ubun-ubun Normal Cekung Cekung
Pengeluaran Normal hingga Menurun Oliguria atau anurik
urin menurun

Anda mungkin juga menyukai