TEATER LANGKAH
TAHUN 2022
DISUSUN OLEH:
UNIVERSITAS ANDALAS
Daftar Pemateri Latihan Alam Dasar (LAD) Teater Langkah Tahun 2022
Pemateri:
1. Afdhal Edwardo
2. Aldrizi Salsabila
3. Areski Saputra
4. Ayu Devi Andira
5. Fadillah Insani
6. Fhadil Muhammad
7. Ilham Rahmadana
8. Imam Harnedi
9. Indah Puji Astuti
10. Intan Purbasari
11. Muhammad Iqbal
12. Nur Erika Chaniago
13. Putra Metri Swazo
14. Rahma Hidayah
15. Reno Novita Sari
16. Rega Maulana
17. Retno Endah Pratiwi
18. Ridho Daffa Fadillah
19. Ripandu Arval
20. Ridho Ilham
21. Tesya Nurul Indah
22. Zandi Azami
SUSUNAN ACARA LATIHAN ALAM DASAR (LAD) TEATER LANGKAH 2022
Kegiatan lapangan yang dilakukan pada tanggal 1-2 Januari 2022, di Fakultas Ilmu
Budaya, Universitas Andalas.
Susunan Acara
WAKTU MATERI PJ
08.00-08.50 Olah Tubuh Aga Pratama
08.50-09.40 Olah Vokal Tesya Nurul Indah
09.40-10.20 Konsentrasi Ilham Rahmadana
10.20-11.00 Imajinasi Ripandu Arval
11.00-12.00 Free Time Panitia
12.00-13.00 Isoma Zuhur dan Makan Siang Panitia
13.00-14.00 Olah Rasa Ayu Devi Andira
14.00-15.30 Gestur Aga Pratama
15.30-16.00 Isoma Ashar Panitia
16.00-17.00 Blocking & Grouping Putra Metri Swazo
17.00-18.00 Penutupan & Evaluasi Panitia & Pemateri
WAKTU MATERI PJ
08.00-08.50 Olah Tubuh Aga Pratama
08.50-09.40 Olah Vokal Tesya Nurul Indah
09.40-10.20 Konsentrasi Ilham Rahmadana
10.20-11.20 Imajinasi Ripandu Arval
11.20-12.00 Free Time Panitia
12.00-13.00 Isoma Zuhur dan Makan Siang Panitia
13.00-13.50 Olah Rasa Ayu Devi Andira
13.50-14.30 Gestur Aga Pratama
14.30-15.30 Blocking & Grouping Putra Metri Swazo
15.30-16.00 Isoma Ashar Panitia
16.00-16.50 Improvisasi Fadhillah Insani
16.50-18.00 Akting & Fragmen Ayu Devi Andira
Daftar Kelompok Pesera Latihan Alam Dasar (LAD) Teater Langkah Tahun 2022
KELOMPOK 4 KELOMPOK 5
MATERI KONSENTRASI
Waktu: 50 Menit
KONSENTRASI BAGIAN I :
KONSENTRASI BAGIAN II :
GAME 1 :
2. LALU MEREKA DIMINTA UNTUK MENGENALI KARAKTER VOKAL ATAU SUARA DARI
TEMAN MEREKA
4. SALAH SATU DARI PASANGAN TERSEBUT DIMINTA UNTUK MENUTUP MATA DAN
YANG SATUNYA LAGI DIMINTA UNTUK MEMBERI PENGARAHAN KEPADA
PASANGAN MEREKA
GAME 2 :
OLAH TUBUH
Waktu: 50 Menit
Sebelum kita melangkah lebih jauh untuk mempelajari seluk beluk gerak, maka terlebih
dahulu kita harus mengenal tentang olah tubuh. Olah tubuh (bisa juga dikatakan senam), sangat
perlu dilakukan sebelum kita mengadakan latihan atau pementasan. Dengan berolah tubuh kita
akan, mendapat keadaan atau kondisi tubuh yang maksimal.
Selain itu olah tubuh juga mempunyai tujuan melatih atau melemaskan otot-otot kita
supaya elastis, lentur,luwes, dan supaya tidak ada bagian-bagian tubuh kita yang kaku selama
latihan-latihan nanti.
Pertama kita perhatikan dan rasakan dengan segenap panca indra yang kita punya,
tentang segala rakhmat yang dianugerakan kepada kita. Dengan memakai rasa kita perhatikan
seluruh tubuh kita, mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki, yang mana semuanya itu
merupakan rakhmat Tuhan yang diberikan kepada kita.
OLAH VOKAL
Waktu: 50 Menit
Olah vokal adalah latihan untuk penguasaan intonasi, diksi, dan artikulasi. Vokal sebagai
salah satu media pengungkapan ekspresi actor, merupakan media penyampaian informasi
melalui dialog. Pengertian lain dari olah vocal adalah suatu perbuatan yang menghasilkan suara
lewat mulut dalam bentuk ucapan huruf, kata, maupun kalimat. Hasil suara bisa kecil, besar,
lembut, tinggi, rendah, keras, pelan, dan lain-lain tergantung situasi dialog.
Tujuan : Bertujuan agar aktor tidak terbata-bata dalam berdialog. Agar dialog tersampaikan
secara jelas dan dapat dipahami.
Pencapaian: Pencapaian dalam materi ini adalah menciptakan actor dengan perangkat vokalnya
yang efektif dan elastis. Sehingga mampu menyesuaikan takaran volume suaranya dengan
kondisi apapun.
Melalui vokal, seorang actor harus mampu menggali kedalaman karakter tokoh dan nuansa
dramatic sehingga mampu menggugah imajinasi dan empatik penonton.
Latihan Pernafasan:
1. Pernafasan Perut
Pernafasan perut, merupakan pengambilan nafas dan membiarkan udara masuk ke dalam
perut. Sehingga terjadi penggembungan saat menarik nafas dan pengempisan saat mengeluarkan
nafas, lalu perut mengeras saat udara masuk.
2. Pernafasan Dada
Pernafasan dada, merupakan pernafasan yang melibatkan kerja otot antar tulang rusuk.
Pernafasan ini ketika sedangn pengambilan nafas dada mengembang dan ketika dihembuskan
dada mengempis.
3. Pernafasan Diafragma
Pernafasan diafragma, merupakan pernafasan yang difokuskan pada rongga perut dan
rongga dada yang membesar akibat paru-paru penuh terisi udara. Pernafasan ini adalah gabungan
dari pernafasan dada dan perut.
Teknis Pernafasan :
A. Pengucapan
Untuk dapat berartikulasi dengan baik, dibutuhkan kelenturan alat-alat pengucapan. Alat-
alat tersebut antara lain:
1. Bibir
Bibir sangat berperan dalam membentuk huruf-huruf hidup dan huruf M-B-P. Latihan
dengan membentuk mulut dengan ruang gerak yang maksimal, otot bibir berulang membentuk
bunyi A-I-U-E-O. Lakukan latihan dengan menyuarakan gabungan huruf mati dengan huruf
diatas, menjadi MA-BA-PA, MI-BI-PI, MU-BU-PU, ME-BE-PE, MO-BO-PO berulang-ulang
dari lambat ke sedang dan cepat. Lakukan dengan diiringi latihan pernapasan. Latihan ini
bertujuan agar dalam mengucapkan huruf yang menggunakan alat ucap bibir menjadi lebih
sempurna.
2. Lidah
Lidah sangat berperan dalam membentuk bunyi huruf-huruf mati seperti C-D-L-N-R-S-T
dan lainnya. Lidah yang lincah akan dapat menentukan pembentukan lafal yang baik, tepat, dan
jelas. Latihan-latihan dimaksud untuk mencapai tingkat kelenturan sehingga lidah tidak saja
lemas dan lincah, tetapi juga mempunyai kekuatan untuk melatih seseorang yang mengalami
kesulitan dalam membentuk bunyi R dan T.
Latihan lidah:
3. Rahang
Latihan membantu pembentukan rongga mulut.
4. Langit-langit
Latihan:
Teknis:
Teknis:
Gestikulasi merupakan suatu acara untuk memenggal kalimat, karena dalam dialog satu
kata dengan kata yang lain memiliki arti dan tujuan yang sama.
Artikulasi memberikan kejelasan terhadap dialog yang diucapkan, dan apa yang
disampaikan dapat diterima dengan baik dan jelas untuk penonton ataupun pendengar.
Permainan
Teknis:
Waktu : 80 menit
Tujuan : peserta dapat memahami dan melakukan imajinasi sebagai proses keaktoran
Catatan : 10 menit sebelum materi berakhir diharapkan pemateri memberikan pemaparan tentang
guna imajinasi dalam proses keaktoran.
OLAH RASA DAN EMOSI
Waktu: 60 Menit
Rasa dan Emosi merupakan dua elemen penting dalam teater. Kedua elemen ini saling
berkaitan dan merupakan kaitan sebab akibat. Rasa adalah hal pertama yang dirasakan seseorang
ketika berhadapan dengan apapun. dalam dunia teater yaitu naskah atau lebih tepatnya konteks di
dalam sebuah naskah. Setelah merasakan sesuatu, seorang aktor akan mengaplikasikannya
melalui emosi baik emosi marah, emosi sedih, senang, terkejut, dll.
Tahap 1
Pengindraan
Dalam teater, kemampuan tubuh atau panca indra dalam merespon atau bereaksi terhadap
berbagai hal terutama yang berhubungan dengan sifat-sifat, yaitu berikut
Terlebih dahulu pemateri harus mengingatkan kepada peserta bahwa tubuh atau panca indra
tersebut yang menjadi faktor terbentuknya sebuah rasa dan reaksi (emosi).
Dalam teater dapat diartikan sebagai pemusatan pikiran terhadap usaha untuk menenangkan
dan memusatkan pikiran dengan tujuan untuk memperoleh kestabilan diri.
1. Peserta diintruksikan dengan posisi duduk nyaman sambil mengatur pernafasan perut dan
merasakan alat panca indra pada tubuh peserta.
2. Pemateri membentuk suatu kondisi berupa peristiwa, bunyi-bunyi, bau, rasa, dan
sentuhan dimana peserta dapat merespon menggunakan pengindraan. lalu pemateri
menanyakan emosi dan rasa apa saja yang peserta alami.
3. Jika dirasa belum cukup pemateri boleh menambah peristiwa, bunyi-bunyi, bau, rasa, dan
sentuhan lainnya kepada peserta. Namun, pemateri harus memfokuskan ke dalam satu
peristiwa yang dianggap cocok.
Tujuan dari tahap 1 ini peserta sadar akan kemampuan tubuh dan panca indra dalam
pembentukan rasa dan emosi disuatu peristiwa yang dihadirkan. Hal ini membuat peserta
mampu mengenali dirinya sendiri.
Tahap 2
Pikiran
1. Pada tahap ini pemateri mulai masuk dalam pendalaman olah rasa dan emosi. Pemateri
memberikan suatu peristiwa dan peserta bebas memilih karakter yang sesuai dalam
peristiwa tersebut. Pemateri mengingatkan kembali pada meteri imajinasi sebelumnya.
Imajinasi sangat penting dalam memainkan sebuah karakter.
2. Peserta dilatih ingatan emosi. Pada tahap ini peserta diintruksi untuk mengingat lagi
berbagai emosi yang pernah dialami ataupun pernah melihat orang lain dengan emosinya
sesuai karakter yang mereka pilih. Seperti marah, sedih, bingung dll.
Kemudian emosi tersebut ditampilkan satu persatu dalam waktu tertentu. peserta juga
dibebaskan untuk menggerakan anggota tubuh dalam menanpilkan berbagai emosi yang
sudah dibangun. Pemateri juga harus mengingatkan peserta bahwa seorang actor harus
mengontrol emosinya karena penting dalam memberikan warna karakter yang dipilih
peserta
Tujuan: Peserta mampu masuk dan merasakan menjadi diri orang lain atau karakter yang telah
mereka ciptakan. Peserta diharapkan mampu membedakan yang mana menjadi dirinya sendiri
dan menjadi orang lain ketika dalam suatu pertunjukan.
GESTUR
Waktu: 90 Menit
Gestur adalah sikap tubuh yangmengandung makna,atau bisa disebut sebagai bahasa
tubuh. Gestur bisa hadir akibat rangsangan, baik dari luar (sentuhan, dorongan), maupun dari
dalam (perasaan atau suasana hati) yang melahirkan ekspresi tubuh. Seorang aktor harus
memahami seluk beluk gestur serta dapat mengaplikasikan secara tepat, agar bisa membawakan
suatu karakter dengan baik, sebab gestur memiliki peranan tersendiri dalam suatu proses
komunikasi, dan dalam hal ini, komunikasi aktor di atas panggung dengan para penonton. Gestur
dapat menguatkan, juga melemahkan sebuah proses komunikasi.
Capaian : peserta memahami seluk-beluk gestur serta dapat mengaplikasikannya secara tepat
agar dapat membawakan suatu karakter dengan baik.
Waktu: 60 Menit
Tahap I: Pengenalan
(Untuk membantu pemberian pemahaman mengenai blooking kepada peserta. Pemateri dapat
menggunakan metode permainan kotak sembilan)
Pada tahap ini peserta akan mencoba untuk mempraktikan bagaimana blocking berdasarkan
karakter/tokoh yang telah peserta dapatkan sebeblumnya
Pemateri meminta peserta untuk membuat sebuah peristiwa yang lengkap dengan tempat
dan waktu terjadinya peristiwa tersebut serta dengan seluruh karakter/tokoh dari masing-
masin peserta ada dalam peristiwa tersebut. Dengan kata lain terdapat interaksi dalam
peristiwa tersebut
Peserta menciptakan sebuah panggung berdasarkan peristiwa tersebut dengan properti
pendukung yang bisa didapatkan di sekitar lokasi (Masing-masing peserta telah
mempersiapkan masing-masing properti panggung serta properti pribadi sesuai dengan
karakter yang dimainkan)
Peserta memvisualkan peristiwa tersebut ke atas panggung dengan membawakan
karakter/tokoh masing-masing peserta
Pemateri mengamati setiap permainan yang dibawakan oleh masing-masing peserta
(Cat:Pada poin ini pemateri tidak hanya fokus pada bagaimana setiap peserta melakukan
blocking, namun apakah dalam permainan tersebut peserta melakukan gruping secara
tidak langsung)
Dari catatan pada poin di atas, pemateri dapat mengevaluasi permainan tersebut
Blocking adalah posisi atau kedudukan tubuh seseorang yang sedang membawakan seatu
pemeranan dalam seni pertunjukan. Blocking panggung yang baik adalah blocking yang
dilakukan dengan mengontrol posisi tubuh dengan baik, sehingga terlihat alami dan tidak
dipaksakan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan pemeran dalam melakukan sebuah blocking pada seni
pertunjukan adalah
Lalu ada komposisi panggung asimetris atau tidak sejajar. Komposisi ini tidak
membagi objek dalam dua bagian yang sama persis. Tetapi membagi objek
menjadi dua bagian atau lebih dengan tujuan memberi penonjolan.
AKTING
Waktu: 60 Menit
Akting pada dasarnya adalah bermain peran. Bagaimana kemampuan seseorang agar mampu
untuk bermain peran dengan baik. Tujuan dari akting adalah mengapresikan suatu perwatakan
khas seorang tokoh. Tentu perlu diketahui juga sebelum akting seseorang yang bermain peran
harus melalui tahap-tahap yaitu: olah tubuh, olah vokal dan gestur, mimik wajah dan lainnya.
Kemudian masuk kepada akting propesi. Materi ini bertujuan agar pesertamampu
memerankan propesi yang dimainkannya. Eksplorasu (profesi karakter tersebut.
Teknis:
1. Peserta diberi waktu selama 10 menit untuk mendalami perannya sekaligus memikirkan dialog
untuk memperkuat perannya.
2. Peserta diinstruksikan masuk bergantian dalam panggung
3. Peserta memainkan profesi yang telah dipilih dengan sedikit dialog yang telah ia persiapkan.
Selanjutnya masuk materi akting properti. Tujuannya adalah Agar peserta mampu meng
eksplorasi penggunaan properti karakter yang dipakai.
Teknis:
1. Peserta diberi waktu beberapa menit untuk mencari properti sederhana (kayu, meja, kursi, dll)
dan mendalami peran.
3. Peserta memainkan tokoh yang telah dipilih dengan menggunakan properti yang ia dapatkan.
Untuk materi terakhir adalah materi akting peristiwa, bagaimana peserta mampu bermain
dengan lawan mainnya secara spontan.
Teknis:
1. Instruktur menarasikan latar sebuah peristiwa dimana peserta akan terlibat dalam cerita
tersebut dengan karakrer yang telah ia pikirkan sebelumnya.
2. Peserta akan berinteraksi dengan tokoh lain (peserta lain) sesuai frngan narasi yabg
diberikan instruktur.
Cat:
1. Untuk akting peristiwa merupakan gabungan dari teknik awal (ekspresi), akting profesi, dan
penggunaan properti.
Improvisasi merupakan salah satu kegiatan yang terwujud dari spontanitas dengan
menggunakan daya kreativitas dan imajinasi seseorang. Hal itu dapat berhasil tergantung dari
kepekaan suatu pemain yang berupa rangsangan atau situasi dari lawan main suatu peran.
Ada beberapa jenis improvisasi dasar yang perlu diketahui oleh pemain teater, antara
lain:
1. Improvisasi solo
Improvisasi ini dilakukan sendiri tanpa adanya naskah maupun sutradara. Disini
actor benar-benar akan sendiri berperan. Dapat dikatakan bahwa improvisasi ini sama
dengan seseorang sedang bermonolog. Namun perbedaannya terletak pada bahwa
kegiatan ini dilakukan tanpa persiapan apapun alias spontan.
2. Improvisasi property/handproperty
Jenis ini merupakan tindakan spontanitas menggunakan alat-alat di sekitar. Maka
dari itu diperlukan konsentrasi penuh pada bagian ini.
3. Improvisasi sepasang
Disebut juga dengan improvisasi berpasangan atau dengan lawan main. Ketika
dua orang saling melakukan kegiatan yang spontan, maka untuk mencapai hasil yang
bagus dan improvisasinya berhasil maka sangat diperlukan kreativitas, konsentrasi penuh
serta chemistry yang bagus diantara keduanya.
4. Improvisasi rangkaian cerita
Improvisasi ini bukan dilakukan dengan naskah yang sudah jadi, melainkan hanya
dimodali dengan alur atau plot cerita. Permainan bisa dilakukan sendiri, berpasangan atau
secara bersama. Bisa disutradari maupun tidak. Tapi, jika disutradarai maka sutradara
tidak boleh mengarahkan kreativitas actor, tugas sutradara hanya sebatas mengarahkan
konsep dan alur cerita saja.
5. Improvisasi bunyi
Bisa juga disebut dengan improvisasi musik. Karena disini pemain hanya
mengandalkan bunyi atau suara musik. Bunyi disini akan dijadikan objek oleh pemain
teater diatas panggung. Biasanya hal ini diterapkan dalam pertunjukan ludruk, lenong,
ketoprak dll.
Capaian: dialog yang tidak putus antara tiap peserta, kelogisan cerita yang terbentuk,
serta bentuk improvisasi yang kreatif akan menjadi penilaian berhasil pada praktek
ini.
2. Improvisasi property (30 menit)
- Pemateri menyiapkan beberapa benda apa saja yang berada disekitar lokasi.
Seperti kayu, batu, tali dll.
- Cara main yaitu property yang disediakan akan berubah fungsi menjadi apa saja
sesuai kreativitas atau imajinasi peserta (tidak diperbolehkan property tersebut
digunakan sebagaimana fungsi aslinya).
- Peserta secara bergantian memainkan property dan tidak boleh menyebutkan
property tersebut akan digunakan menjadi apa. Biarkan peserta lain menebak
nama property tersebut.
- Lakukan hingga beberapa kali pengulangan dengan jenis benda yang berbeda.
Capaian: kreativitas dan imajinasi peserta dalam merubah property yang disediakan
menjadi jenis-jenis benda yang berbeda akan menjadi penilaian berhasil pada praktek
kali ini. Perlu perhatian dari Pemateri bahwa property tersebut tidak boleh dimainkan
dengan fungsi yang sama (yang dimainkan peserta sebelumnya).