Anda di halaman 1dari 29

KONSEP ACARA LATIHAN ALAM DASAR (LAD)

TEATER LANGKAH

TAHUN 2022

DISUSUN OLEH:

TEATER LANGKAH FIB UNAND

TANGGAL 1-2 JANUARI 2022


FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS ANDALAS
Daftar Pemateri Latihan Alam Dasar (LAD) Teater Langkah Tahun 2022

Ketua Pemateri: Aga Pratama

Pemateri:

1. Afdhal Edwardo
2. Aldrizi Salsabila
3. Areski Saputra
4. Ayu Devi Andira
5. Fadillah Insani
6. Fhadil Muhammad
7. Ilham Rahmadana
8. Imam Harnedi
9. Indah Puji Astuti
10. Intan Purbasari
11. Muhammad Iqbal
12. Nur Erika Chaniago
13. Putra Metri Swazo
14. Rahma Hidayah
15. Reno Novita Sari
16. Rega Maulana
17. Retno Endah Pratiwi
18. Ridho Daffa Fadillah
19. Ripandu Arval
20. Ridho Ilham
21. Tesya Nurul Indah
22. Zandi Azami
SUSUNAN ACARA LATIHAN ALAM DASAR (LAD) TEATER LANGKAH 2022

Kegiatan lapangan yang dilakukan pada tanggal 1-2 Januari 2022, di Fakultas Ilmu
Budaya, Universitas Andalas.

 Susunan Acara

 Hari I: Sabtu, 1 Januari 2022

WAKTU MATERI PJ
08.00-08.50 Olah Tubuh Aga Pratama
08.50-09.40 Olah Vokal Tesya Nurul Indah
09.40-10.20 Konsentrasi Ilham Rahmadana
10.20-11.00 Imajinasi Ripandu Arval
11.00-12.00 Free Time Panitia
12.00-13.00 Isoma Zuhur dan Makan Siang Panitia
13.00-14.00 Olah Rasa Ayu Devi Andira
14.00-15.30 Gestur Aga Pratama
15.30-16.00 Isoma Ashar Panitia
16.00-17.00 Blocking & Grouping Putra Metri Swazo
17.00-18.00 Penutupan & Evaluasi Panitia & Pemateri

 Hari II: Minggu, 2 Januari 2022

WAKTU MATERI PJ
08.00-08.50 Olah Tubuh Aga Pratama
08.50-09.40 Olah Vokal Tesya Nurul Indah
09.40-10.20 Konsentrasi Ilham Rahmadana
10.20-11.20 Imajinasi Ripandu Arval
11.20-12.00 Free Time Panitia
12.00-13.00 Isoma Zuhur dan Makan Siang Panitia
13.00-13.50 Olah Rasa Ayu Devi Andira
13.50-14.30 Gestur Aga Pratama
14.30-15.30 Blocking & Grouping Putra Metri Swazo
15.30-16.00 Isoma Ashar Panitia
16.00-16.50 Improvisasi Fadhillah Insani
16.50-18.00 Akting & Fragmen Ayu Devi Andira

Daftar Kelompok Pesera Latihan Alam Dasar (LAD) Teater Langkah Tahun 2022

KELOMPOK 1 KELOMPOK 2 KELOMPOK 3


1. Sagita Ramadhani 1. Izzaturraihan 1. Dinda Armelia
2. Indah Aprilika T. 2. Hafizah Aprilia 2. Reski Hidayah
3. Ahmad Febriansyah 3. Zhilan Zhalila 3. Anindita Rahayu
4. Muhammad Rizqi 4. Uswah Qoimah 4. Tika Anggraini
5. Wais Al-Muchlis

KELOMPOK 4 KELOMPOK 5

1. Putri Marselina 1. Reyhan


2. Muhammad Fadli 2. Fadhillah Hayati
3. Suci Ramadhani 3. Vikri Ihza Syahputra
4. Gilang Kurniadi 4. Geby Aprideliankar
5. Dayat 5. M. Taufan Rianto
KUMPULAN MATERI LAD LANGKAH, 1-2 JANUARI 2022

MATERI KONSENTRASI

PJ: Ilham Rahmadana

Waktu: 50 Menit

KONSENTRASI BAGIAN I :

 MELAKUKAN SEBUAH PEMAINAN YGANG BERHUBUNGAN DENGAN BUNYI:

1. INSTRUKSTUR MENYIAPAKAN 4 MEDIA YANG BERBEDA YANG BISA


MENGHASILKAN BUNYI

2. PESERTA DIINSTRUKSIKAN UNTUK MEMBENTUK 1/2 LINGKARAN MENGHADAP KE


INSTRUKTUR

3. INSTRUKTUR MENJELASKAN KEPADA PESERTA MASING - MASING BUNYI TERSEBUT


KEPADA PESERTA

4. PESERTA DIISNTRUKSIKAN UNTUK MEMFOKUSKAN KONSENTRASI TERHADAP


BUNYI BENDA YG TELAH DISEDIAKAN OLEH INSTRUKTUR.

5. KEMUDIAN PESERTA DIMINTA UNTUK MENUTUP MATA.

6. PESERTA DIMINTA UNTUK MENEBAK NAMA BENDA YANG DI PUKUL OLEH


INSTRUKSTUR SECARA ACAK.

7. LAKUKAN SECARA BERTAHAP.

TUJUAN : UNTUK MULAI MEMANCING PEMUSATAN KONSENTRASI MEREKA MELALUI


BENTUK BENDA SERTA BUNYI BENDA.

 GAME SELANJUT NYA :

1. PESERTA DIMINTA UNTUK MEMBENTUK SAF MEMANJANG

2. LALU DIISNTRUKSIKAN UNTUK MENUTUP MATA MEREKA

3. INSTRUKTUR MEMBERIKAN PENGARAHAN SAAT MEREKA MEDENGAR TEPUKAN


MEREKA AKAN MUNDUR SATU LANGKAH
4. PESERTA JUGA DIMINTA UNTUK MENGHITUNG JUMKAH LANGKAH MEREKA
BERDASARKAN TEPUKAN TERSEBUT.

5. JALAN MUNDUR DICUKUPKAN SAAT INTRUKSTUR MENGATAKAN SELESAI.

6. LALUKAN DENGAN BERBAGAI VARIASI TEMPO TEPUKAN.

TUJUAN : PESERTA DAPAT BERKONSENTRASI TERHADAP HAL - HAL YANG BERADA


BERADA DISEKITAR MEREKA SERTA KONSENTRASI MEREKA TERHADAP GERAK
LANGKAH MEREKA.

KONSENTRASI BAGIAN II :

 GAME 1 :

1. PESERTA DIBAGI BERPASANGAN

2. LALU MEREKA DIMINTA UNTUK MENGENALI KARAKTER VOKAL ATAU SUARA DARI
TEMAN MEREKA

3. KEMUDIAN MEREKA DILETAKKAN SECARA BERJAUHAN

4. SALAH SATU DARI PASANGAN TERSEBUT DIMINTA UNTUK MENUTUP MATA DAN
YANG SATUNYA LAGI DIMINTA UNTUK MEMBERI PENGARAHAN KEPADA
PASANGAN MEREKA

5. YANG UNTUK MENUTUP MATA DIMINTA BERJALAN KE ARAH PASANGAN MEREKA


BERDASARKAN PENGARAHAN DARI PASANGAN MEREKA

6. LALUKAN SECARA BERGANTIAN

TUJUAN : PESERTA AGAR BERRKONSENTRASI TERHADAP SUARA PASANGAN ATAU


LAWAN MAINNYA.

 GAME 2 :

1. INSTRUKTUR MEMBENTUK KOTAK BESAR SEOLAH - OLAH ITU PANGGUNG.

2. LALU INTRUKTUR MENUYURUH PESERTA MASUK KEDALAM KOTAK ITU


BERDASARKAN KARAKTER YANG TELAH MEREKA BUAT

3. DAN DISAAT ITU INSTRUKTUR AKAN MULAI MENCOBA UNTUK MENGGANGU


KONSENTRASI PESERTA TERHADAP KARAKTERNYA SEPERTI MEMANGGIL MELALUI
NAMA MEREKA, SERTA HAL - HAL MENGGANGU UNTUK KONSENTRASI MEREKA
DARI LUAR KOTAK TERSEBUT.
TUJUAN :PESERTA UNTUK TIDAK LOST TERHDAP KARAKTERNYA NANTI JIKA ADA
GANGGUAN DARI LUAR BAIK ITU PENONTON ATAU PUN YG LAINNYA

OLAH TUBUH

PJ: Aga Pratama

Waktu: 50 Menit

Sebelum kita melangkah lebih jauh untuk mempelajari seluk beluk gerak, maka terlebih
dahulu kita harus mengenal tentang olah tubuh. Olah tubuh (bisa juga dikatakan senam), sangat
perlu dilakukan sebelum kita mengadakan latihan atau pementasan. Dengan berolah tubuh kita
akan, mendapat keadaan atau kondisi tubuh yang maksimal.

Selain itu olah tubuh juga mempunyai tujuan melatih atau melemaskan otot-otot kita
supaya elastis, lentur,luwes, dan supaya tidak ada bagian-bagian tubuh kita yang kaku selama
latihan-latihan nanti.

Pelaksanaan Olah tubuh:

Pertama kita perhatikan dan rasakan dengan segenap panca indra yang kita punya,
tentang segala rakhmat yang dianugerakan kepada kita. Dengan memakai rasa kita perhatikan
seluruh tubuh kita, mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki, yang mana semuanya itu
merupakan rakhmat Tuhan yang diberikan kepada kita.

Sekarang mari kita menggerakan tubuh kita.

 Lakukan pemanasan, lari mengelilingi lapangan


 Jatuhkan kepala ke depan. Kemudian jatuhkan ke belakang, ke kiri, ke kanan. Ingat
kepala/leher dalam keadaan lemas, seperti orang mengantuk.
 Putar kepala pelan-pelan dan rasakan lekukan-lekukan di leher, mulai dari muka,
kemudian ke kiri, ke belakang, dan ke depan. Begitu seterusnya dan lakukan berkali-kali,
pelan-pelan dan rasakan!
 Putar bahu ke arah depan berkali-kali , juga ke arah belakang. Pertama satu persatu
terlebih dahulu, baru kemudian bahu kiri dan kanan diputar serentak.
 Putar bahu kanan ke arah depan, sedangkan bahu kiri diputar ke arah belakang. Demikian
pula sebaliknya.
 Rentangkan tangan kemudian putar pergelangan tangan , putar batas siku, putar tangan
keseluruhan. Lakukan berkali-kali, pertama tangan kanan dahulu, kemudian tangan kiri,
baru bersama-sama.
 Putar pinggang ke kiri, depan, kanan, belakang. Juga sebaliknya.
 Ambil posisi berdiri yang sempurna, lalu angkat kaki kanan dengan tumpuan pada kaki
kiri. Jaga jangan sampai jatuh. Kemudian putar pergelangan kaki kanan, putar lutut
kanan, putar seluruh kaki kanan. Kerjakan juga pada kaki kiri sesuai dengan cara di atas.
 Sebagai pembuka dan penutup olah tubuh ini, lakukan lari-lari di tempat dan meloncat-
loncat.

Dalam melakukan gerak-gerik dasar di atas kita dituntut untuk berimprovisasi/menciptakan


gerak-gerik yang bebas, indah dan artistik.

Latihan melenturkan tubuh.


Seseorang berdiri dalam keadaan lemas. Kemudian seorang lagi membantu mengangkat
tangan temannya. Setelah sampai atas dijatuhkan. Dapat juga sebelum dijatuhkan lengan /tangan
tersebut diputar-putar terlebih dahulu.

Latihan Gerak bersama


Suatu kelompok yang terdiri dari beberapa orang melakukan gerakan yang sama seperti
dilakukan oleh pemimpin kelompok tersebut, yang berdiri di depan mereka.

Latihan gerak mengalir


Suatu kelompok yang terdiri beberapa orang saling bergandengan tangan, membentuk
lingkaran. Kemudian salah seorang mulai melakukan gerakan (menggerakan tangan atau tubuh)
dan yang lain mengikuti gerakan tangan orang yang menggandengkan tangannya. Selama
melakukan gerakan, tangan kita jangan sampai terlepas dari tangan teman kita. Latihan ini
dilakukan dengan memejamkan mata dan konsentrasi, sehingga akan terbentuk gerakan yang
artistik.

OLAH VOKAL

PJ: Tesya Nurul Indah

Waktu: 50 Menit

Olah vokal adalah latihan untuk penguasaan intonasi, diksi, dan artikulasi. Vokal sebagai
salah satu media pengungkapan ekspresi actor, merupakan media penyampaian informasi
melalui dialog. Pengertian lain dari olah vocal adalah suatu perbuatan yang menghasilkan suara
lewat mulut dalam bentuk ucapan huruf, kata, maupun kalimat. Hasil suara bisa kecil, besar,
lembut, tinggi, rendah, keras, pelan, dan lain-lain tergantung situasi dialog.

Tujuan : Bertujuan agar aktor tidak terbata-bata dalam berdialog. Agar dialog tersampaikan
secara jelas dan dapat dipahami.

Pencapaian: Pencapaian dalam materi ini adalah menciptakan actor dengan perangkat vokalnya
yang efektif dan elastis. Sehingga mampu menyesuaikan takaran volume suaranya dengan
kondisi apapun.

Melalui vokal, seorang actor harus mampu menggali kedalaman karakter tokoh dan nuansa
dramatic sehingga mampu menggugah imajinasi dan empatik penonton.

Latihan Pernafasan:

1. Pernafasan Perut
Pernafasan perut, merupakan pengambilan nafas dan membiarkan udara masuk ke dalam
perut. Sehingga terjadi penggembungan saat menarik nafas dan pengempisan saat mengeluarkan
nafas, lalu perut mengeras saat udara masuk.

2. Pernafasan Dada
Pernafasan dada, merupakan pernafasan yang melibatkan kerja otot antar tulang rusuk.
Pernafasan ini ketika sedangn pengambilan nafas dada mengembang dan ketika dihembuskan
dada mengempis.
3. Pernafasan Diafragma
Pernafasan diafragma, merupakan pernafasan yang difokuskan pada rongga perut dan
rongga dada yang membesar akibat paru-paru penuh terisi udara. Pernafasan ini adalah gabungan
dari pernafasan dada dan perut.

Teknis Pernafasan :

- Instruktur mengintruksikan peserta untuk rileks terlebih dahulu.


- Instruktur mengintruksikan peserta untuk menghirup nafas dan membiarkan
udara masuk ke dalam perut, sehingga perut menjadi menggembung
- Lalu, instruktur mengintruksikan untuk menahan dibagian perut dan
merasakan udara masuk ke dalam perut
- Lalu, instruktur mengintruksikan untuk menghembuskan nafas dan merasakan
pada bagian perut akan mengempis
- Lakukan teknis ini saat berbaring, duduk, dan berdiri.
-
Olah Vokal:

A. Pengucapan
Untuk dapat berartikulasi dengan baik, dibutuhkan kelenturan alat-alat pengucapan. Alat-
alat tersebut antara lain:

1. Bibir
Bibir sangat berperan dalam membentuk huruf-huruf hidup dan huruf M-B-P. Latihan
dengan membentuk mulut dengan ruang gerak yang maksimal, otot bibir berulang membentuk
bunyi A-I-U-E-O. Lakukan latihan dengan menyuarakan gabungan huruf mati dengan huruf
diatas, menjadi MA-BA-PA, MI-BI-PI, MU-BU-PU, ME-BE-PE, MO-BO-PO berulang-ulang
dari lambat ke sedang dan cepat. Lakukan dengan diiringi latihan pernapasan. Latihan ini
bertujuan agar dalam mengucapkan huruf yang menggunakan alat ucap bibir menjadi lebih
sempurna.
2. Lidah
Lidah sangat berperan dalam membentuk bunyi huruf-huruf mati seperti C-D-L-N-R-S-T
dan lainnya. Lidah yang lincah akan dapat menentukan pembentukan lafal yang baik, tepat, dan
jelas. Latihan-latihan dimaksud untuk mencapai tingkat kelenturan sehingga lidah tidak saja
lemas dan lincah, tetapi juga mempunyai kekuatan untuk melatih seseorang yang mengalami
kesulitan dalam membentuk bunyi R dan T.

Latihan lidah:

- Menjulurkan dan menarik lidah berulang-ulang


- Menjulurkan dan menarik ke atas, ke bawah, ke kanan, ke kiri. Kemudian
menjulurkannya untuk membuat gerakan berupa lingkaran.
- Tutup mulut lalu bunyikan Bbberrrrrrrrrrr, Tterrrrrrrrrrrr.

3. Rahang
Latihan membantu pembentukan rongga mulut.

- Tutup dan buka mulut selebar mungkin, berulang-ulang.


- Doronglah rahang bawah ke muka lalu buka ke bawah lalu tarik kea rah
dalam/ leher lalu tutup mulut, rahang rapat, dorong ke muka kembali dan
lakukan seterusnya berulang-ulang semakin cepat.
- Gerakan rahang bawah ke kanan dan ke kiri.
- Buat lingkaran dengan rahang arah bergantian ke kanan dan ke kiri.
- Ucapkan dalam satu helaan nafas bunyi WAWAWAWAWAWAWA &
YAYAYAYAYAYA.

4. Langit-langit
Latihan:

- Tutup mulut berbuatlah seakan-akan sedang berkumur-berkumur, buka rahang


bawah tetapi bibir tetap rapat, tekan langit-langit ke atas dan ke bawah.
- Tutup mulut dalam keadaan rapat, kemudian lakukan seolah mengucapkan
bunyi M,B,K,N,NG,D, dan lainnya. Saat melakukan ini dapat dirasakan
langit-langit bergerak ke atas dan ke bawah.
Setelah seluruh peralatan pernafasan dan peralatan pengucapan kita latih dengan baik, barulah
kita mencoba dengan membaca dialog.

Vokal 1 (Huruf Vokal)

Teknis:

- Instruktur mengintruksikan peserta untuk rileks


- Instruktur mengintruksikan peserta melafalkan huruf vocal a,i,u,e,o (dalam
satu helaan nafas)
- Instruktur mengintruksikan peserta melafalkan hurus vocal a,I,u,e,o (dalam
satu tarikan nafas, namun dilakukan masing-masing huruf dengan putus-putus
misalnya a menjadi a,a,a,a,a begitupun dengan huruf vocal lainnya)
Vokal 2 (Huruf Konsonan)

Teknis:

- Instruktur mengintruksikan peserta agar melakukan senam wajah untuk


menunjang vocal
- Instruktur mengintruksikan peserta melafalkan p-b, d-t, g-k, m-n (dalam satu
helaan nafas dengan berulang-ulang, misalnya p,p,p,p,p
- Instruktur mengintruksikan peserta melafalkan p-b, d-t, g-k, m-n (dalam satu
helaan nafas dengan berulang-ulang, misalnya pppp, bbbb, dddd,….
- Setiap huruf harus bergantian dengan p dengan b, d dengan t, g dengan k, m
dengan n.
- Instruktur mengintruksikan untuk menggabungkan huruf vocal dan huruf
konsonan misalnya huruf konsonan b digabung menjadi ba,bi,bu,be,bo
begitupun selanjutnya (secara cepat dalam satu helaan nafas).

Intonasi, Gestikulasi, Artikulasi


Intonasi merupakan tekanan-tekanan yang diberikan pada kata, bagian kata atau dialog.
Sehingga penekanan yang disampaikan dapat dengan jelas diterima oleh pendengar.

Gestikulasi merupakan suatu acara untuk memenggal kalimat, karena dalam dialog satu
kata dengan kata yang lain memiliki arti dan tujuan yang sama.

Artikulasi memberikan kejelasan terhadap dialog yang diucapkan, dan apa yang
disampaikan dapat diterima dengan baik dan jelas untuk penonton ataupun pendengar.

Permainan

Teknis:

- Instruktur menginstruksikan peserta untuk rileks


- Instruktur menginstruksikan peserta untuk berbaring
- Lalu, instruktur member kalimat seperti “Hey! Sedang apa kau? Maukah
kau bermain denganku?” dari berbaring sampai peserta berdiri kembali
(lakukan berulang-ulang)
Pendalaman Karakter

- Instruktur menginstruksikan peserta untuk berpencar dibatasi oleh jarak yang


jauh dari instruktur
- Instruktur memberikan satu kalimat yang sama kepada peserta “Hey! Sedang
apa kau? Maukah kau bermain denganku?”
- Kemudian, peserta melafalkan kalimat dengan jarak yang telah ditentukan.
IMAJINASI

PJ: Ripandu arval

Waktu : 80 menit

Tujuan : peserta dapat memahami dan melakukan imajinasi sebagai proses keaktoran

Capaian : peserta dapat mengidentifikasikan karakter yang akan dibangun

Tahap I (30 menit)

1. Peserta diminta menutup mata


2. Peserta diminta mengambil posisi senyaman mungkin
3. Peserta diminta berkonsentrasi untuk membayangkan wajah sendiri
(Pemateri diharapkan dapat membantu dengan memberikan sugesti, misal
membayangkan sedang berkaca)
4. Peserta diminta mendeskripsikan secara detail apa yang mereka imajinasikan.
5. Setelah poin 4 dilakukan, peserta diminta kembali untuk mengimajinasikan seperti apa
bentuk wajah mereka 20 tahun yang akan datang.
6. Peserta diminta mendeskripsikan apa yang mereka imajinasikan
(Jika dirasa kurang, silakan minta peserta untuk memperdalam lagi poin 5)
7. Setelah poin 6 dilakukan, peserta diminta untuk membayangkan sebuah karakter untuk
dirinya sendiri.

Tahap II (50 menit)


1. Peserta diminta menutup mata
2. Peserta diminta untuk mengambil posisi senyaman mungkin
3. Peserta diminta untuk membangun sebuah karakter (mulai dari bentuk wajah, fisik
keseluruhan, dan sifat yang ingin mereka bangun dalam karakter yang mereka
imajinasikan)
4. Peserta diminta mendeskripsikan secara detail karakter seperti apa yang mereka
imajinasikan (pemateri diharap mengkritisi bentuk keseluruhan karakter yang
dibayangkan peserta. Silakan diminta untuk membayangkan ulang jika dirasa perlu)
5. Peserta diminta mengimajinasikan sebuah benda sebagai properti sebagai pendukung
karakternya (hal ini dipraktekkan dalam bentuk adegan pendek oleh peserta)

Catatan : 10 menit sebelum materi berakhir diharapkan pemateri memberikan pemaparan tentang
guna imajinasi dalam proses keaktoran.
OLAH RASA DAN EMOSI

PJ: Ayu Devi Andira

Waktu: 60 Menit

Rasa dan Emosi merupakan dua elemen penting dalam teater. Kedua elemen ini saling
berkaitan dan merupakan kaitan sebab akibat. Rasa adalah hal pertama yang dirasakan seseorang
ketika berhadapan dengan apapun. dalam dunia teater yaitu naskah atau lebih tepatnya konteks di
dalam sebuah naskah. Setelah merasakan sesuatu, seorang aktor akan mengaplikasikannya
melalui emosi baik emosi marah, emosi sedih, senang, terkejut, dll.

Tahap 1

Pengindraan

Dalam teater, kemampuan tubuh atau panca indra dalam merespon atau bereaksi terhadap
berbagai hal terutama yang berhubungan dengan sifat-sifat, yaitu berikut

1. Mata, berfungsi untuk “menangkap” dan “bereaksi” terhadap objek-objek penglihatan


(visual)
2. Hidung, berfungsi untuk “menangkap” dan “bereaksi” terhadap objek-objek aroma
(penciuman)
3. Telinga, berfungsi untuk “menangkap” dan “bereaksi” terhadap objek-objek suara/bunyi
(pendengaran)
4. Lidah, berfungsi untuk “menangkap” dan “bereaksi” terhadap objek-objek rasa seperti
manis,asin, dan pahit
5. Tubuh, berfungsi untuk “menangkap” dan “bereaksi” terhadap sentuhan/rabaan

Terlebih dahulu pemateri harus mengingatkan kepada peserta bahwa tubuh atau panca indra
tersebut yang menjadi faktor terbentuknya sebuah rasa dan reaksi (emosi).

Meditasi dan Relaksasi

Dalam teater dapat diartikan sebagai pemusatan pikiran terhadap usaha untuk menenangkan
dan memusatkan pikiran dengan tujuan untuk memperoleh kestabilan diri.
1. Peserta diintruksikan dengan posisi duduk nyaman sambil mengatur pernafasan perut dan
merasakan alat panca indra pada tubuh peserta.
2. Pemateri membentuk suatu kondisi berupa peristiwa, bunyi-bunyi, bau, rasa, dan
sentuhan dimana peserta dapat merespon menggunakan pengindraan. lalu pemateri
menanyakan emosi dan rasa apa saja yang peserta alami.
3. Jika dirasa belum cukup pemateri boleh menambah peristiwa, bunyi-bunyi, bau, rasa, dan
sentuhan lainnya kepada peserta. Namun, pemateri harus memfokuskan ke dalam satu
peristiwa yang dianggap cocok.

Tujuan dari tahap 1 ini peserta sadar akan kemampuan tubuh dan panca indra dalam
pembentukan rasa dan emosi disuatu peristiwa yang dihadirkan. Hal ini membuat peserta
mampu mengenali dirinya sendiri.

Tahap 2

Pikiran

1. Pada tahap ini pemateri mulai masuk dalam pendalaman olah rasa dan emosi. Pemateri
memberikan suatu peristiwa dan peserta bebas memilih karakter yang sesuai dalam
peristiwa tersebut. Pemateri mengingatkan kembali pada meteri imajinasi sebelumnya.
Imajinasi sangat penting dalam memainkan sebuah karakter.
2. Peserta dilatih ingatan emosi. Pada tahap ini peserta diintruksi untuk mengingat lagi
berbagai emosi yang pernah dialami ataupun pernah melihat orang lain dengan emosinya
sesuai karakter yang mereka pilih. Seperti marah, sedih, bingung dll.
Kemudian emosi tersebut ditampilkan satu persatu dalam waktu tertentu. peserta juga
dibebaskan untuk menggerakan anggota tubuh dalam menanpilkan berbagai emosi yang
sudah dibangun. Pemateri juga harus mengingatkan peserta bahwa seorang actor harus
mengontrol emosinya karena penting dalam memberikan warna karakter yang dipilih
peserta

Tujuan: Peserta mampu masuk dan merasakan menjadi diri orang lain atau karakter yang telah
mereka ciptakan. Peserta diharapkan mampu membedakan yang mana menjadi dirinya sendiri
dan menjadi orang lain ketika dalam suatu pertunjukan.
GESTUR

PJ: Aga Pratama

Waktu: 90 Menit

Gestur adalah sikap tubuh yangmengandung makna,atau bisa disebut sebagai bahasa
tubuh. Gestur bisa hadir akibat rangsangan, baik dari luar (sentuhan, dorongan), maupun dari
dalam (perasaan atau suasana hati) yang melahirkan ekspresi tubuh. Seorang aktor harus
memahami seluk beluk gestur serta dapat mengaplikasikan secara tepat, agar bisa membawakan
suatu karakter dengan baik, sebab gestur memiliki peranan tersendiri dalam suatu proses
komunikasi, dan dalam hal ini, komunikasi aktor di atas panggung dengan para penonton. Gestur
dapat menguatkan, juga melemahkan sebuah proses komunikasi.

Capaian : peserta memahami seluk-beluk gestur serta dapat mengaplikasikannya secara tepat
agar dapat membawakan suatu karakter dengan baik.

Tujuan : peserta dapat mengaplikasikan gestur ke dalam teater.

Teknis Latihan Gestur

Terbagi ke dalam beberapa tahap :

1. Penjelasan (10 menit)


 Instuktur menjelaskan kepada peserta apa itu gestur
 Instruktur memperagakan beberapa gestur pada tubuh sendiri kepada peserta
(seperti : menggaruk kepala atau leher menandakan kesan berdusta atau ragu
memukul anggota badan menandakan sedang lupa sesuatu, misalnya menepuk
kepala, dahi, atau paha, dan yang lainnya)
 Instruktur menjelaskan kegunaan gestur dalam bermain teater.

2. Pemanasan (20 menit)


 Peserta diinstruksikan untuk melakukan senam wajah terlebih dahulu
 Peserta diinstruksikan untuk menggerakan setiap anggota tubuh sambil mencari
titik persendian yang bekerja pada tiap-tiap bagian tubuh yang digerakan.
 Instruktur menginstruksikan kepada peserta untuk mampu mengenali setiap sendi
tubuhnya dan dapat merasakan alur pergerakannya.
 Instruktur memberikan permainan jabat tangan untuk melihat kesinambungan
gestur dengan ekspresi
Seperti :
1) Berjabat tangan dengan sahabat yang telah lama tak jumpa
2) Berjabat tangan dengan orang yang dicurigai
3) Berjabat tangan dengan pejabat tinggi atau bos besar
4) Berjabat tangan dengan bekas pacar
5) Berjabat tangan dengan orang yang dibenci

3. Penciptaan gestur (20 menit)


 Peserta diinstruksikan untuk berdiri dan antar peserta memberi jarak
 Instruktur menginstruksikan kepada peserta untuk menciptakan gestur sendiri
terhadap karakter yang telah mereka imajinasikan.
 Masing-masing peserta diminta untuk mempraktikan gestur yang telah mereka
ciptakan sambil berjalan.

4. Permainan gestur (40 menit)


Permainan gestur dengan sebuah peristiwa
 Peserta diinstruksikan duduk dan membuat lingkaran (atau bisa berdiri)
 Peserta satu persatu diminta untuk mengaplikasikan permainan gestur dengan
karakter masing-masing di tengah-tengah lingkaran (atau bisa tidak lingkaran
namun berbaris)
 Peserta diinstruksikan melafalkan suatu dialog berdasarkan karakter yang telah
diimajinasikan
 Peserta diinstruksikan untuk berjalan sambil berdialog dengan karakter dan gestur
yang telah diimajinasikan
 Instruktur menyampaikan suatu peristiwa yang akan terjadi
 Lakukan permainan tersebut hingga cairan dalam gestur bisa dicapai oleh peserta
 Instruktur mengevaluasi setiap peserta yang tampil berdasarkan penjelasan
karakter yang diberikan peserta (terutama tentang logika gestur)
BLOCKING DAN GROUPING

PJ: Putra Metri Swazo

Waktu: 60 Menit

Tahap I: Pengenalan

 Pemateri menjelaskan kepada peserta tentang apa itu pengertian bloking


 Pemateri memaparkan hal-hal yang harus diperhatikan seorang ketika melakukan
bloking, serta kesalahan-kesalahan yang sering terjadi ketika blocking

(Untuk membantu pemberian pemahaman mengenai blooking kepada peserta. Pemateri dapat
menggunakan metode permainan kotak sembilan)

Tahap II: Praktik

Pada tahap ini peserta akan mencoba untuk mempraktikan bagaimana blocking berdasarkan
karakter/tokoh yang telah peserta dapatkan sebeblumnya

 Peserta mempersiapkan peralatan tulisnya masing-masing


 Berdasarkan karakter/tokoh yang telah didapat sebelumnya. Peserta diminta untuk
menuliskan sebuah peristiwa yang lengkap dengan tempat dan waktu terjadinya peristiwa
tersebut (Cat: peristiwa tersebut harus berhubungan dengan karakter/tokoh yang peserta
dapat)
 Setelah tercipta sebuah peristiwa. Pemateri menginstruksikan bahwa masing-masing
peserta akan memvisualkan peristiwa tersebut
 Masing-masing peserta akan menciptakan panggungnya sendiri dengan memanfaatkan
barang-barang yang ada disekitar sebagai properti pendukung dalam peristiwa yang akan
dihadirkannya (Masing-masing peserta telah mempersiapkan masing-masing properti
panggung serta properti pribadi sesuai dengan karakter yang dimainkan)
 Masing-masing peserta menampilkan peristiwa yang telah dibuat sebelumnya
(Cat:peserta menampilkan berdasarkan karakter/tokoh yang didapat)
 Terkait peristiwa yang dihadirkan. Peserta lain dapat memberikan komentar terhadap
peristiwa tersbut
 Setelah semuanya selesai pemateri dapat melakukan evaluasi .

Tahap III: Permainan

Sama dengan tahap sebelumnya,

 Pemateri meminta peserta untuk membuat sebuah peristiwa yang lengkap dengan tempat
dan waktu terjadinya peristiwa tersebut serta dengan seluruh karakter/tokoh dari masing-
masin peserta ada dalam peristiwa tersebut. Dengan kata lain terdapat interaksi dalam
peristiwa tersebut
 Peserta menciptakan sebuah panggung berdasarkan peristiwa tersebut dengan properti
pendukung yang bisa didapatkan di sekitar lokasi (Masing-masing peserta telah
mempersiapkan masing-masing properti panggung serta properti pribadi sesuai dengan
karakter yang dimainkan)
 Peserta memvisualkan peristiwa tersebut ke atas panggung dengan membawakan
karakter/tokoh masing-masing peserta
 Pemateri mengamati setiap permainan yang dibawakan oleh masing-masing peserta
(Cat:Pada poin ini pemateri tidak hanya fokus pada bagaimana setiap peserta melakukan
blocking, namun apakah dalam permainan tersebut peserta melakukan gruping secara
tidak langsung)
 Dari catatan pada poin di atas, pemateri dapat mengevaluasi permainan tersebut

Blocking adalah posisi atau kedudukan tubuh seseorang yang sedang membawakan seatu
pemeranan dalam seni pertunjukan. Blocking panggung yang baik adalah blocking yang
dilakukan dengan mengontrol posisi tubuh dengan baik, sehingga terlihat alami dan tidak
dipaksakan.

Beberapa hal yang harus diperhatikan pemeran dalam melakukan sebuah blocking pada seni
pertunjukan adalah

 Seimbang, dimana kedudukan pemain dan benda-benda pendukung (setting) di atas


panggung memiliki proporsi yang pas. Artinya keseluruhan isi panggung tidak
menumpuk di satu tempat dan menjadikan panggung tersebut menjadi berat sebelah.
 Utuh, blockingyang menjadi sebuah kesatuan dan berhubungan antara satu dengan
lainnya. Sehingga tidak saling menutupi antara satu dengan lainnya
 Bervariasi, seorang pemain dituntut untuk bisa menempatkan kedudukannya dengan tepat
dan tidak hanya berada di satu titik saja. Sehingga perpindahan yang dilakukan tidak
membuat penonton jenuh
 Wajar, di mana posisi pemain dan seluruh perlengkapan panggung tidak terlihat
dipaksakan dan tampak kaku di hadapan penonton

Selanjutnya, pemateri menjelaskan contoh-contoh panggung yang digunakan saat pementasan


teater. Dengan memberikan gambaran dan perbedaan masing-masingnya.

 Panggung Arena: merupakan panggung teater dimana letak panggung tersebut


berada ditengah dan dikelilingi oleh tempat duduk penonton.

 Panggung Proscenium: panggung proscenium sedikit berbeda dengan panggung


arena. Bedanya panggung proscenium hanya memiliki satu arah tempat duduk
penonton yang menghadap langsung pada panggung.

 Panggung Tapal Kuda: panggung tapal kuda merupakan panggung dimana


setengah dari panggung tersebut agak menjorok ke arah penonton sehingga
membentuk setengah lingkaran tapal kuda.
 Dll.

Setelah pemateri memberikan gambaran mengenai bentuk-bentuk dari beberapa


panggung teater. Selanjutnya pemateri menjelaskan komposisi panggung dalam sebuah
pementasan. Komposisi panggung merupakan bagaimana cara dalam menyusun atau tata letak
sesuatu di atas panggung agar terlihat harmonis.

 Pertama komposisi simetris atau sejajar adalah komposisi yang menempatkan


sesuatu dalam posisi yang sejajar baik dari segi jumlah dan bentuknya.

 Lalu ada komposisi panggung asimetris atau tidak sejajar. Komposisi ini tidak
membagi objek dalam dua bagian yang sama persis. Tetapi membagi objek
menjadi dua bagian atau lebih dengan tujuan memberi penonjolan.
AKTING

PJ: Ayu Devi Andira

Waktu: 60 Menit

Akting pada dasarnya adalah bermain peran. Bagaimana kemampuan seseorang agar mampu
untuk bermain peran dengan baik. Tujuan dari akting adalah mengapresikan suatu perwatakan
khas seorang tokoh. Tentu perlu diketahui juga sebelum akting seseorang yang bermain peran
harus melalui tahap-tahap yaitu: olah tubuh, olah vokal dan gestur, mimik wajah dan lainnya.

Untuk teknik awal akting ekpresi adalah:

1. Peserta disuruh duduk senyaman mungkin oleh instruktur


2. Peserta disuruh memejamkan mata sambil berimajinasi menjemput karaktr yang telah dipilih
sebelumnya
3. Instruktur membuat Latar panggung imajiner
4. Peserta disuruh masuk panggung secara bergantian kemudian instruktur memberikan
semacam instruksi kepada peserta yang kemudian akan dimainkan peserta{ contoh: si A
masuk ke dalam panggung, kemudian instruktur memberikan instruksi untuk peserta
memainkan tokoh dengan ekspresi. Kemudian masuk peserta lagi dan memberikan instruksi
lagi padanya.
capaian dari teknik awal adalah ekpresi.

Kemudian masuk kepada akting propesi. Materi ini bertujuan agar pesertamampu
memerankan propesi yang dimainkannya. Eksplorasu (profesi karakter tersebut.

Teknis:

1. Peserta diberi waktu selama 10 menit untuk mendalami perannya sekaligus memikirkan dialog
untuk memperkuat perannya.
2. Peserta diinstruksikan masuk bergantian dalam panggung
3. Peserta memainkan profesi yang telah dipilih dengan sedikit dialog yang telah ia persiapkan.
Selanjutnya masuk materi akting properti. Tujuannya adalah Agar peserta mampu meng
eksplorasi penggunaan properti karakter yang dipakai.
Teknis:

1. Peserta diberi waktu beberapa menit untuk mencari properti sederhana (kayu, meja, kursi, dll)
dan mendalami peran.

2. Peserta diintruksikan masuk panggung secara bergantian.

3. Peserta memainkan tokoh yang telah dipilih dengan menggunakan properti yang ia dapatkan.

Untuk materi terakhir adalah materi akting peristiwa, bagaimana peserta mampu bermain
dengan lawan mainnya secara spontan.

Teknis:

1. Instruktur menarasikan latar sebuah peristiwa dimana peserta akan terlibat dalam cerita
tersebut dengan karakrer yang telah ia pikirkan sebelumnya.

2. Peserta akan berinteraksi dengan tokoh lain (peserta lain) sesuai frngan narasi yabg
diberikan instruktur.

Cat:

1. Untuk akting peristiwa merupakan gabungan dari teknik awal (ekspresi), akting profesi, dan
penggunaan properti.

2. Instruktur bertugas sebagai pengarah cerita.


IMPROVISASI

Improvisasi merupakan salah satu kegiatan yang terwujud dari spontanitas dengan
menggunakan daya kreativitas dan imajinasi seseorang. Hal itu dapat berhasil tergantung dari
kepekaan suatu pemain yang berupa rangsangan atau situasi dari lawan main suatu peran.

Ada beberapa jenis improvisasi dasar yang perlu diketahui oleh pemain teater, antara
lain:

1. Improvisasi solo
Improvisasi ini dilakukan sendiri tanpa adanya naskah maupun sutradara. Disini
actor benar-benar akan sendiri berperan. Dapat dikatakan bahwa improvisasi ini sama
dengan seseorang sedang bermonolog. Namun perbedaannya terletak pada bahwa
kegiatan ini dilakukan tanpa persiapan apapun alias spontan.
2. Improvisasi property/handproperty
Jenis ini merupakan tindakan spontanitas menggunakan alat-alat di sekitar. Maka
dari itu diperlukan konsentrasi penuh pada bagian ini.
3. Improvisasi sepasang
Disebut juga dengan improvisasi berpasangan atau dengan lawan main. Ketika
dua orang saling melakukan kegiatan yang spontan, maka untuk mencapai hasil yang
bagus dan improvisasinya berhasil maka sangat diperlukan kreativitas, konsentrasi penuh
serta chemistry yang bagus diantara keduanya.
4. Improvisasi rangkaian cerita
Improvisasi ini bukan dilakukan dengan naskah yang sudah jadi, melainkan hanya
dimodali dengan alur atau plot cerita. Permainan bisa dilakukan sendiri, berpasangan atau
secara bersama. Bisa disutradari maupun tidak. Tapi, jika disutradarai maka sutradara
tidak boleh mengarahkan kreativitas actor, tugas sutradara hanya sebatas mengarahkan
konsep dan alur cerita saja.
5. Improvisasi bunyi
Bisa juga disebut dengan improvisasi musik. Karena disini pemain hanya
mengandalkan bunyi atau suara musik. Bunyi disini akan dijadikan objek oleh pemain
teater diatas panggung. Biasanya hal ini diterapkan dalam pertunjukan ludruk, lenong,
ketoprak dll.

Fungsi dari improvisasi yaitu:


1. Lupa dialog
2. Kecelakaan panggung
3. Intermezzo

Berikut beberapa praktek improvisasi yang dapat diterapkan untuk mengasah


kepekaan, antara lain:

1. Improvisasi dialog solo (durasi 30 menit)


Improvisasi ini dipraktekan jika peserta telah mimiliki karakter. Pemateri menentukan
situasi apa yang nantinya akan menjadi pijakan ketika peserta menciptakan dialog.
Peserta akan memulai mengucapkan dialog berdasarkan karakter yagn tela diberikan
dan akan disambut oleh peserta lain secara bergantian atau berurutan, setelah itu
boleh dipilih secara acak oleh pemateri.

Capaian: dialog yang tidak putus antara tiap peserta, kelogisan cerita yang terbentuk,
serta bentuk improvisasi yang kreatif akan menjadi penilaian berhasil pada praktek
ini.
2. Improvisasi property (30 menit)
- Pemateri menyiapkan beberapa benda apa saja yang berada disekitar lokasi.
Seperti kayu, batu, tali dll.
- Cara main yaitu property yang disediakan akan berubah fungsi menjadi apa saja
sesuai kreativitas atau imajinasi peserta (tidak diperbolehkan property tersebut
digunakan sebagaimana fungsi aslinya).
- Peserta secara bergantian memainkan property dan tidak boleh menyebutkan
property tersebut akan digunakan menjadi apa. Biarkan peserta lain menebak
nama property tersebut.
- Lakukan hingga beberapa kali pengulangan dengan jenis benda yang berbeda.

Capaian: kreativitas dan imajinasi peserta dalam merubah property yang disediakan
menjadi jenis-jenis benda yang berbeda akan menjadi penilaian berhasil pada praktek
kali ini. Perlu perhatian dari Pemateri bahwa property tersebut tidak boleh dimainkan
dengan fungsi yang sama (yang dimainkan peserta sebelumnya).

“Praktek ketiga akan dilajutkan pada materi acting”

Anda mungkin juga menyukai