SK Pengelolaan Rujukan
SK Pengelolaan Rujukan
MEMUTUSKAN:
WINDA LESTARI
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS
RENGGIANG
NOMOR : 800/ /PKM-RENG/2023
TANGGAL : JANUARI 2023
PERIHAL : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS
TENTANG SISTEM PENGELOLAAN
RUJUKAN
A. Prosedur Klinis
- Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
medik untuk menentukan diagnosis utama dan diagnosis banding.
- Memberikan tindakan stabilisasi sesuai kasus berdasarkan SOP.
- Memutuskan unit pelayanan rujukan dan memastikan bahwa unit
pelayanan tujuan dapat menerima pasien.
- Untuk pasien gawat darurat harus didampingi tenaga kesehatan yang
kompeten dibidangnya dan mengetahui kondisi pasien.
- Pasien diantar dengan kendaraan ambulans dan diserah terimakan oleh
petugas, agar petugas dan kendaraan pengantar tetap menunggu pasien
sampai pasien diruang tindakanmendapat kepastian pelayanan, apakah
akan dirujuk atau ditangani di fasilitas pelayanan kesehatan.
- Rujukan kasus memerlukan standar kompetensi tertentu (spesialis)
pemberi pelayanan kesehatan Tingkat I (Puskesmas) dapat merujuk
langsung ke rumah sakit rujukan yang memiliki kompetensi tersebut.
B. Prosedur Administratif
- Dilakukan setelah pasien diberikan tindakan medis
- Membuat rekam medis pasien
- Menjelaskan/memberikan Informed Concent (persetujuan/penolakan
rujukan)
- Membuat surat rujukan pasien
- Mencatat identitas pasien pada buku register rujukan pasien
- Menyiapkan rencana transfortasi
- Menghubungi rumah sakit yang akan dituju dengan menggunakan sarana
komunikasi dan menjelaskan kondisi pasien dengan menghubungi nomor
UGD RS Muhamad Zein pada Nomor ………………..
- Pengiriman dan Penyerahan pasien disertai surat rujukan ke tempat
rujukan yang dituju
C. Prosedur Operasional Rujukan Balik Pasien
1. Prosedur Klinis
c. Rujukan Spesimen
Informasi rujukan spesimen dibuat oleh pihak pengirim dengan
mengisi surat rujukan spesimen, yang berisikan antara lain : nomor
surat, tanggal status jaminan kesehatan yang dimiliki, tujuan rujukan
penrima, jenis/bahan/asal spesimen, nomor spesimen yang dikirim,
tanggal pengambilan spesimen, jenis pemeriksaan yang diminta,
nama dan identitas pasien, serta diagnosis klinis. Informasi balasana
hasil pemeriksaan bahan/spesimen yang dirujuk dibuat oleh pihak
laboratorium penerima dan segera disampaikan pada pihak pengirim
dengan menggunakan format yang berlaku di laboratorium yang
bersangkutan
5. Prosedur Rujukan Gawat Darurat untuk kasus KIA
Rujukan pada kasus KIA sangatlah sensitif karena menyangkut dua
nyawa, dimana pasien datang berdua dan haruslah kembali minimal
2 orang atau lebih boleh kurang. Sehingga kecepatan rujukan sangat
penting terutama untuk kasus-kasus gawat darurat. Pada awal
kehamilan tenaga medis yang melakukan ANC baik bidan maupun
dokter umum di puskesmas harus memberikan edukasi apakah ibu
termasuk dalam kategori beresiko seperti memiliki
- Hiperemisis Gravidarum